Anda di halaman 1dari 5

Sangat Penting menyadari Depresi Postpartum

Oleh : Maya umul Hamidah

Seorang ibu bernama Intan Wijanarto pernah mengalami depresi pasca dia
melahirkan. Awalnnya dia susah memiliki seorang anak dan baru hamil setelah tiga tahun
dia menikah, saat hamil dia merasa senang tetapi disisi lain dia lebih banyak merasa
ketakutan. Saat awal-awal akan melahirkan dia merasakan mulai ada Strees dalam dirinya
karena dia divonis harus melakukan operasi cesar namun dia mencoba menerima hal tersebut
meskipun saat akan melakukan operasi diruangin dia menangis luar biasa.

Seperti pada umumnya pasca melahirkan seseorang akan merasa lemas dan kurang
berdaya dan ingin tidur, tetapi berbeda dengan ceritanya intan Wijanarto yang merasa
tegang,seperti terjaga dan sepanjang hari melek tidak bisa tidur. Alasannya karena dia merasa
takut akan dimana anaknya dan merasa khawatir karena harus melakukan IMD( Inisiasi
Menyusu Dini) dan dia merasa khawatir untuk memenuhi tugas-tugas ibu pasca mehahirkan
karena beliau menganggap bahwa dirinya tidak bisa memenuhi kewajiban seorang ibu pasca
melahirkan.

Masalahnya berlanjut kembali saat hari kedua saat dirumah sakit karena dokter
memberitahu bahwa kencing bayinya keluar seperti darah yang disebabkan Kurang minum
ASI, lalu dokter menyarankan untuk berikan sufor supaya bayinya tertolong. Akhirnya
disitulah ibu Intan Wijanarto menangis kembali karena dia merasa gagal menjadi ibu yang
disebabkan tidak dapat memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya karena menurut pemikiran
beliau keberhasilan hidupnya adalah menjadi seorang ibu dan dia merasa gagal ditahap
pertama menjadi seorang ibu. Hal tersebut yang membuat dirinya makin terpuruk sampai dia
depresi.

Depresi post partum itu sendiri merupakan depresi yang mungkin mulai selama
kehamilan atau pada waktu sampai satu tahun setelah kelahiran anak. Depresi postpartum
adalah salah satu gangguan adaptasi psikologis pada ibu post partum yang dapat
menyebabkan ibu tidak dapat merawat dirinya dan bayinya. Tanda dan gejalnya yaitu
kurangnya minat pada bayi, perasaan negatif pada bayi, khawatir tentang penyakit pada bayi,
kurangnya perhatian untuk diri sendiri, kehilangan kesenangan, kurang energi dan motivasi,
perasaan tidak berharga dan bersalah, perubahan napsu makan dan berat badan, tidur lebih
atau kurang dari biasanya dan pikiran berulang tentang kematian dan ingin bunuh diri seperti
yang dialami oleh ibu Intan Wijanarto.

Penyebab depresi postpartum yang dialami oleh Ibu Intan yaitu terdiri atas beberapa
alasan yang tepat ibu mengalami depresi postpartum dan alasan lainnya yang tidak diketahui,
tetapi beberapa penyebab yang saling terkait dan faktor resiko yang diyakini berkontribusi
pada masalah. Penyebab depresi post partum terdiri atas beberapa bentuk yaitu yang pertama
dikarenakan perubahan hormon karena setelah melahirkan wanita akan mengalami penurunan
besar dalam tingkat hormon esterogen dan progesteron. Kadar tiroid juga bisa drop yang
menyebabkan kelelahan dan depresi. Perubahan bersama hormonal yang cepat dengan
perubahan tekanan darah, fungsi sistem kekebalan tubuh dan metabolisme yang ibu baru
pengalaman bersalin akan dapat memicu depresi postpartum.

Kedua merupakan Perubahan fisik yang dialami oleh ibu Intan, saat melahirkan
membawa banyak perubahan khususnya perubahan bentuk tubuh dan emosional. Ibu Intan
mungkin berurusan dengan rasa sakit fisik dari pengiriman atau mengalami kesulitan karena
kehilangan berat badan bayi.

Selanjutnya yang ketiga yaitu stress, stress merawat bayi yang baru lahir juga dapat
membuat depresi postpartum, ibu baru merasakan bagaimana jika kekurangan tidur. Selain
itu ibu merasa kualahan dan cemas tentang kemampuan merawat bayi. Penyesuaian ini bisa
sangat sulit jika ibu waktu pertama yang harus terbiasa dengan identitas yang sama sekali
baru. Beberapa wanita lebih mungkin daripada yang lain untuk mengembangkan depresi
postpartum berdasarkan beberapa faktor yaitu riwayat depresi karena sejarah PMS parah atau
gangguan dysphoric premenstruasi , komplikasi medis bagi ibu dan bayi lalu kesulitan
hubungan disebabkan oleh kurangnya dukungan dari keluarga atau teman-teman.

Cara depresi post partum memengaruhi bayi yaitu dengan mengganggu kemampuan
ibu untuk berfungsi dalam mengurus diri sendiri dan anak. Jika ibu memiliki depresi
postpartum akan menganggap dirinya seakan menjadi seorang ibu yang sangat buruk padahal
tidak berarti menjadi seorang ibu yang buruk . Namun apabila diikuti dengan gejala depresi
seperti kelelahan, lekas marah, apatis, dan tearfulness maks sulit untuk memenuhi
kebutuhan bayi ibu . Bayi akan terganggu dan terpengaruh jika depresi yang dialami oleh ibu
tidak segera diobati dengan baik.

Dampak depresi postpartum bagi anak yaitu adanya masalah perilaku yang dilakukan
oleh anaknya, anak-anak dari ibu yang depresi lebih mungkin untuk mengembangkan
masalah perilaku ditelepon, termasuk masalah tidur, amarah, agresi, dan hiperaktif.
Penundaan dalam perkembangan koknitif pembangunan sering tertunda pada bayi dan anak-
anak yang memiliki ibu depresi. Mereka mungkin belajar berjalan dan berbicara lambat dari
pada anak-anak lain. Mereka juga mungkin memiliki banyak kesulitan belajar lainnya
termasuk masalah dengan sekolahnya.

Selanjutnya akan muncul masalah sosial karena anak-anak dari ibu depresi mengalami
kesulitan membangun hubungan yang aman. Mereka mungkin merasa sulit untk membuat
teman-teman disekolah. Mereka dapat ditarik secara sosial, atau mereka dapat bertindak
dalam cara-cara yang merusak.Masalah emosional juga muncul sebagai dampak depresi
postpartum dikarenakan anak-anak dari ibu yang depresi memiliki rendah diri, lebih cemas,
dan takut, lebih pasif, dan kurang independen.

Meskipun sebagai ibu melahirkan dan menderita sebuah depresi pascamelahirkan,


tidak ada alasan untuk merasa bersalah atau malu. Gejala postpartum berada diluar kendali
anda dan mereka tidak membuat anda menjadi orang yang buruk atau orang tua yang buruk.
Namun, pilihan untuk mendapatkan pengobatan dalam kendali anda. Mengingat depresi
berdampak pada diri anda dan anak , sangat penting untuk mencari bantuan segera.

Cerita selanjutnya ibu Intan yaitu beliau merasakan tahap buruk seperti yang dibilang
orang bahwa dia ingin membunuh dirinya dan anaknya terjadi sama dia, namun dia tidak ada
yang membantunya waktu itu hanya seorang suaminya yang menjadi suport bagi dia dan dia
bingung tidak tau harus kemana dan hanya bisa bertahan saja untuk tidak menyakitin dirinya
dan anaknya. Dia selalu berteriak dan hampir membunuh anaknya tapi tidak mungkin dia
lakukan dan dia akan memukul dirinya sendiri.Disituasi yang gelap dia merasa bingung dan
tidak mau bertemu orang dan tidak bisa mendengar suara handpone. Dia selalu marah dan
nangis seperti di ibaratkan kehilangan dirinya .Dia juga lupa akan dirinya itu siapa sampai
hampir tiga tahun. Sampai pada tahun 2016 dia mengikuti acara atau kegiatan Lingkaran
Ibunya Hallo ibu, disitulah dia baru tahu bahwa dia mengalami depressed dan dia baru
menyadari bahwa hal tersebut wajar, bisa terjadi, dan bisa diatasi.

Setelah acara itu ibu intan pulang kerumah dan sambil nangis sepanjang jalan dan
sampai rumah dia bilang kesuaminya bahwa “aku sudah merasa gila” , begitulah kata pertama
yang diucapkan kesuaminya. Ternyata memang pertama hal yang harus dilakukan bahwa
harus mengakui terlebih dahulu dan disitulah mulai dia ingin sembuh. Dia merasa buruk, dia
merasa gila dan dia menginginkan bantuan. Dia bilang kesuaminya bahwa dia menginginkan
bantuan karena dia bingung dia harus berbuat apa . Setelah itu dia nangis , suaminya yang
introvet bingung dengan istrinya yang pulang-pulang langsung menangis dan suaminya
langsung memeluknya. Ibu Intan mengaku ke suaminya bahwa dia marah, emosi dan kesel
kepada anaknya kerena dia depresi. Sampai akhirnya dia memutuskan untuk mengikuti terapi
karena dia sudah menyadari bahwa ini merupakan suatu masalah dengan dirinya sendiri dan
dia harus bisa membantu dirinya sendiri.

Dia lalu mengikuti kegiatan terapi, meskipun terapi butuh beberapa kali dan proses
yang lama dia kan menjalaninnya karena dia sudah sadar bahwa anaknya butuh dia yang
waras, dirinyasendiri juga butuh dia yang waras dan keluarganya ini juga butuh dirinyayang
waras khususnya suaminya. Sesi terapi itu benar-benar membantu dia membersikan
semuanya dan butuh setahun untuk bertemu terapisnya dan dia merasa cocok dan dia juga
sembuh.

Lalu, tips untuk mengatasi depresi post partum yaitu mencari orang yang dapat
membantu dengan penitipan anak, pekerjaan rumah tangga, dan tugas sehingga ibu bisa
mendapatkan beberapa banyak butuh istirahat, luangkan waktu untuk diri sendiri setiap hari
bahkan jika itu hanya lima belas menit lakukann sesuatu yang santai atau yang membuat diri
merasa lebih baik tentang diri sendiri, membuat catatan harian emosi dan pikiran dan biarkan
semua melacak diri anda ketika sudah merasa lebih baik, beri kredit pada diri anda untuk
hal-hal yang mampu anda capai bahkan jika anda hanya mendapatkan satu hal yang
dilakukan dalam satu hari . Jika anda tidak mampu melakukannya jangan keras dan paksa diri
sendiri, jika anda merasakan kewalahan ingatlah bahwa tidak ada yang mengharapkan anda
menjadi superman, jujurlah tentang berapa banyak yang dapat anda lakukan dan meminta
bantuan kepada orang lain jika membutuhkan.
Perawatan profesional untuk depresi post partum yaitu dengan melalului terapi
diantarannya terapi atau konseling individual karena seorang terapis yang baik akan
membantu anda berhasil berurusan dengan penyesuaian ibu. Jika anda mengalami kesulitan
bela diri atau merasa tidak didukung dirumah maka konseling perkawinan dapat sangat
bermanfaat. Yang kedua yaitu dilakukan terapi hormon dengan terapi penggantian esterogen
kadang-kadang membantu dengan depresi postpartum. Esterogen sering digunakan dalam
kombinasi dengan obat antidepresan. Ada risiko yang pergi bersama dengan terapi hormon,
jadi pastika untuk berbicara dengan doktor yang menangani tentang apa yang terbaik dan ter
aman untuk diri sendiri. Yang ketiga yaitu pemberian obat antidepresan untuk kasus parah
yaitu dari depresan post partum dimana tidakdapat merawat diri sendiri atau bayi
antidepresan dapat menjadi pilihan. Namun, penggunaan obat harus disertai dengan terapi
dan diawasi oleh dokter.

Saran untuk ibu atau tips lain bagi ibu yang merasakan depresi post partum yaitu
dapat melakukan pertemuan dengan orang tua lainnya dengan berbicara bersama ibu baru dan
ayah baru lainnya. Jika mampu berbagi kecemasan dan frustasi yang dialami bisa menjadi
pereda depresi yang dialami. Hal ini juga dapat memberi ibu kesempatan untuk berbagi
keahlian dan pengalaman sehingga menyadari bahwa tdak sendirian dan mengurasi rasa
emosional yang dialami. Ini dapat membantu menegaskan kepada diri sendiri tentang peran
baru sebagai seorang ibu. Kita sendiri dapat mengembangkan jaringan sendiri melalui
dukungan misalnya dengan bertukar cerita dengan orang yang telah kitatemui dikelas
antenatal dan akan kelompok orangtua dan bayi secara lokal. Ada banyak organisasi yang
dapat menempatkan ibu secara bersama berhubungan dengan satu sama lainnya dikelas
antenatal.

Saran yang kedua yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat teman baru, memiliki
bayi dapat menjadi cara yang bagus untuk membuat teman baru. Jika ibu sangat menderita
dengan depresi postpartum akan merasa sangat sendirian ,kesepian bahkan ketakutan. Saat
ibu masuk kedalam kesal antenatal akan ada kelas pijat bayi untuk membantu ibu melakukan
ikatan dengan bayinya dan juga bertemu dengan ibu lain yang menderita. Itu benar-benar
membantu untuk bertemu dan berbicara melalui pengalaman masing-masing ibu. Hal itu yang
membuat ibu menyadari bahwa tidak sendirian.

Saran yang ketiga bagi ibu depresi dengan memahami depresi pasca melahirkan
dengan mengurangi pekerjaan rumah dan beristirahat dapat membantu mengurangi kegiatan
dirumah karena kondisi diri sendiri dan bayi jauh lebih penting. Jika anda mengalami banyak
malam yang rusak dapat mencoba tidur ketika bayi sudah tenag dan jika memungkinkan
dapat meminta orang lain lain untuk membantu dengan tanggung jawab sehari-hari, sehingga
dapat beristirahat disiang hari.

Selanjutnya hal yang yang dapat dilakukan oleh ibu dengan melakukan sebuah latihan
meskipun ini mungkin tampak mustahil untuk menemukan waktu , tetapi jika ibu bisa maka
aktifitas fisik dapat bekerja seperti antidepresan terutama jika itu menyenangkan misalnya
dengan berjalan cepat dengan kereta dorong bayi, menari dengan diiringi radio dirumah, atau
cobalah untuk mengatur waktu untuk sendiri pergi kekelas atau untuk menjalankan ,
sementara pasangan anda menjaga bayi. Belajar bernapas atau teknik relaksasi sederhana
seperti yang anda lakukan saat belajar dikelas antenatal dapat sangat membantu. Hal lain
yang dapat dilakukan yaitu dengan santai melakukan mandi dengan air hangat untuk relaksasi
dan yang terakhir yaitu ibu dapat menemukan sesuatu untuk dilakukan hanya untuk
bersenang senang. Ini dapat dilakukan dalam beberapa menit untuk baca buku,
mendengarkan musik dan selama itu memberikan kesenangan.

Persiapan yang dilakukan seorang calon ibu itu sebenranya sangat bagus, seperti kelas
persiapan kelahiran seperti prenatalclass, tetapi semua itu belum cukup untuk kesiapan
mental menerima apa yang tidak sesuai dengan yang dia inginkan harusnya itu juga
mengambil porsi yang sama besarnya supaya mental lebih kuat menerima hal-hal yang tidak
sesuai dan jangan selalu mengharapkan seseorang yang terbaik . Jangan harus jadi seorang
ibu yang harus lahiran normal, harus mendapat asi esklusi . Pemerikan yang menuntut kita
agar bisa memenuhi semua yang kita inginkan, itulah yang membuat kita semakin stress .

Dia sudah mengakui kesalahnnya waktu dulu, dia berpikir bahwa dia menginginkan
menjadi ibu yang keren dan pengen berkarir serta pengen tampil bagus dia menyadari bahwa
tidak bisa menuntut semua itu. Dan sebenarnya seseorang ibu yang berdaya ketika menjadi
ibu yang enjoy dan senang serta tidak menuntut kita agar seperti orang lain.

Pesan kepada ibu yang lelah atau merasa ada yang tidak beres yaitu Ketika kamu
merasa sakit atau sedih, tidak masalah dan rasakan saja serta akui saja . Apabila ingin
mengobrol lakukan saja bersama suami atau teman . Dan bila sudah merasa ada masalah
segera minta bantuan ke Psikolog atau keterapi dan janji pada diri sendiri bahwa kita mau
sembuh dan ingin sembuh dan jangan putus asa. Selain itu sangat penting kita menyadari
bahwa kita merasakan sebuah depresi yang kita alami, karena dengan sadar akan kondisi kita
itu merupakan awal dari kita ingin sembuh dan keluar dari masalah yang kita hadapi sehingga
kita bisa melakukan penyesuaian terhadap perubahan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai