023 Maya Umul Hamidah-Dikonversi
023 Maya Umul Hamidah-Dikonversi
NIM : P07124120023
SEMESTER : DUA
2. Carilah sebuah berita tentang korupsi,identifikasi faktor internal dan Eksternal sebuah
kasusu korupsi.
Memasuki akhir 2020, tepatnya pada 6 Desember 2020 lalu, Komisi Pemberantas
Korupsi (KPK) yang menetapkan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara sebagai
tersangka korupsi bantuan sosial (Bansos) Corona. Setelah ditangkap KPK, Juliari
menyerahkan diri pada pukul 02.50 WIB dini hari, juga pada hari yang sama itu.
Juliari yang datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu
dilaporkan menerima suap sebesar Rp 17 miliar dari penunjukan rekanan pengadaan
sembako Bansos sembako untuk warga Jabodetabek. Bansos itu sendiri nilainya Rp
600.000 per bulan, yang dibagikan dalam dua paket senilai Rp 300.000 per dua minggu.
Dalam konferensi pers di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan,
pada 6 Desember lalu itu, Ketua KPK Firli Bahuri menjelaskan, uang itu diduga berasal
dari kesepakatan fee penunjukan rekanan pengadaan bansos COVID-19 tersebut. Firli
mengatakan, ada 3 vendor yang ditunjuk oleh Kemensos untuk menyediakan bantuan
Corona, salah satu milik anak buah Menteri Sosial Juliari Batubara, yakni Matheus Joko
Santoso. Matheus Joko Santoso adalah PPK pengadaan Bansos Corona yang ditunjuk
langsung oleh Juliari.
Proses hukum kasus korupsi Bansos Corona itu, berbagai fakta dan juga 'kabar
burung' terus datang. Untuk fakta misalnya, pemerintah memutuskan mengalihkan
sepenuhnya Bansos sembako itu ke bantuan sosial tunai (BST) di tahun 2021. Meski
begitu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK)
Muhadjir Effendy menegaskan, keputusan itu sudah sejak lama direncanakan, sehingga
bukan disebabkan oleh kasus korupsi tersebut.
Kemudian, kasus itu juga sempat dikaitkan dengan putra sulung Presiden Joko
Widodo (Jokowi) yakni Gibran Rakabuming dan juga PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
terkait pengadaan tas yang digunakan untuk mengemas sembako dalam program Bansos
itu.
Faktor internal korupsi :
Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara adalah seseorang yang memiliki sifat
tamak, padahal harta kekayaannya terhitung banyak namuntetap saja melakukan
korupsi.seperti kutipan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke
KPK pada 30 April 2020 tertulis bahwa Juliari memiliki harta sebanyak Rp 47,18
miliar..Ia melaporkan kepemilikan aset terbanyak berupa tanah dan bangunan sebesar
Rp48,11 miliar. Tanah dan bangunan itu tersebar di beberapa wilayah di
Jakarta,Badung,Bogor,hinggaSimalungun.Ia memiliki satu unit mobil land rover Rp
618 juta dengan total harta bergerak Rp 1,16 miliar. Ia memegang Rp 4,6 miliar surat
berharga dan uang tunai Rp 10,21. Sudah memiliki harta yang banyak bisa saya tetap
melakukan tindakan yang haram.
Kasus korupsi yang menjerat Juliari bisa saja di sebabkan karena juliari
Terjebak Kemewahan,dia melalukan korupsi untuk menambah aset barang-bawang
mewah agar dapat membeli lebih banyak dari uang hasil korupsi.
Sebagian orang ingin mendapatkan hasil dari sebuah pekerjaan tanpa keluar
keringat. Sifat semacam ini berpotensi melakukan tindakan apapun dengan cara-cara
mudah dan cepat atau jalan pintas, di antaranya melakukan korupsi.
kasus korupsi yang terjadi pada juliari ,mungkin disebabkan Juga karena ia
kurang berkerja dengan sungguh dan selalu mengandalkan penghasilan dari
korupsinya.
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius, yang tentu melarang tindak
korupsi dalam bentuk apa pun. Agama apa pun melarang tindakan korupsi, juga
mengecam praktik korupsi.
Sudah jelas bahwa korupsi di indonesia itu di larang keras oleh agama
apapun, karena korupsi merupakan bagian sikap tercela yaitu mencuri dan tidak jujur
dan mendapatkan dosa.Namun, korupsi tetap saja di lakukan oleh oknum-oknum yang
tidak punya malu seperti kasus Juliari karena sudah tidak menerapkan ajaran agama
dan keimanannya sudah goyah.
Aspek Sosial
Kasus korupsi yang dilakukan oleh juliari batubara di sebakan oleh dorongan
teman kerjanya, karena selain dia ada 4 orang lain yang di tetapkan sebagai tersangka
kaus penyuapan.
Faktor Eksternal
❖ Aspek Organisasi.
Bisa saja kasus korupsi yang menjerat juliari di sebabkan oleh kulur organisasi
yang kurang baik,saat beliau diangkat menjadi pejabat ada dugaan nepotisme,
dengan alasan untuk memepertahankan jabaan dan kemapanan individu maupun
keluarga bahkan juga golongan partai dengan pengikut terbanya agar kadernya
tidak hilang. Sikap ingin selalu membalas budi juga bisa berujung korupsi, ketika
disalahgunakan dengan melibatkan wewenang atau jabatan.
Lemahnya pengawasan dapat dilihat dari tidak adanya skema yang serius dari
pemerintah. Pemerintah tidak membuat skema yang serius untuk mengawasi dana
bansos, penyalurannya, apakah itu bener-benar sampai ke masyarakat,
pelaporannya, audit kontrol, itu tidak pernah ada skema yang khusus
diperuntukkan dana bansos. Padahal dana bansos merupakan sektor yang paling
rawan dikorupsi dan diselewengkan sejak dulu.
❖ Aspek Ekonomi.
Kasus korupsi mensos juliari baru bara Ada dugaan Persaingan secara
ekonomi,antar pejabat dan tidak ingin terkalahkan dalam segi perekonomian.
Mensos Juliari batu bara melakukan korupsi juga bisa disebabkan Tekanan
orang terdekat utk memenuhi kebutuhan dan Tekanan Politik yaitu utk mencari
kekuasaan dg segala cara..
❖ Aspek Hukum.
Jika kasus korupsi Mentri Sosial Juliari Batubara dari aspek hukum di
sebabkabkan,kurang tegasnya hukum di indonesia. Apabila kasus korupsi di hukum
mati pasti pejabat-pejabat tidak ada lagi yang berani melakukan tindak korupsi.