Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

NILAI – NILAI (ETIKA) YANG BERLAKU DI


MASYARAKAT
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi dan Bisnis

Disusun Oleh :
1. Lilis Komariah (4282111100226)
2. Elia Sugiarti (

UNIVERSITAS TANGERANG RAYA


KABUPATEN TANGERANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Nilai – Nilai (Etika) yang
berlaku di masyarakat. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah
Etika Profesi dan Bisnis. Selain itu jugasaya ingin memberikan pengetahuan kepada
pembaca mengenai bagimana nilai – nilai (Etika) yang berlaku di masyarakat.

  Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata


kuliah Etika Profesi dan bisnis yang telah banyak memberikan pengetahuan
kepada saya dalam menyusun tugas ini serta kepada semua pihak yang telah membantu.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab


itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca,
khususnya dari teman-teman mahasiswa dan dosen mata kuliah.

Tangerang, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Etika merupakan permasalahan dan tantangan yang secara tidak langsung


harus dihadapi manusia saat ini dan seterusnya. Pada dasarnya manusia sejak lahir
telah memiliki nilai-nilai etika yang mulia. Filsafat kuno biasa berkata “Manusia itu
dilahirkan sebagai lembaran kertas yang putih, oleh pendidik dibentuk seperti apa
yang ia kehendaki” atau “Manusia itu seperti tepung cair, oleh pendidik dicetaknya
menurut apa yang ia sukai”. Akan tetapi seringkali masih adanya banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan.

Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan. Kunci


utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun, rasa
hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku pada
lingkungan tempat kita berada. Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri
manusia tidak bisa terlepas dari manusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan
orang lain dalam hidupnya. Disinilah, manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
bertetangga dan bermasyarakat. Banyak orang tidak mengenali signifikan etika dan
bagaimana hal itu mempengaruhi keputusan kehidupan sehari-hari karena akan
membuat masyarakat menghormati nilai-nilai mereka lebih dan menentukan
keputusan yang tepat bahkan dalam situasi sulit.

Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika sebagai


pedoman hidup dan kebiasaan yang baik untuk dianut dan diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Fakta tersebut menguatkan anggapan bahwa
masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang berbudaya dan memiliki
etika luhur dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat.

Maka dari itu, pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat sangat penting untuk dalam mengimplementasikannya dalam
kehidupan sehari-hari di masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud etika sebagai petunjuk hidup dalam kehidupan masyarakat ?
2. Apa manfaat etika dalam kehidupan bermasyarakat
3. Bagaimana peranan etika dalam kehidupan masyarakat ?
4. Apa saja Manfaat dan contoh etika dalam kehidupan masyarakat ?
5. Bagaimana penerapan hukum menyangkut etika dalam kehidupan masyarakat ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian etika sebagai petunjuk hidup dalam peranan dalam
masyarakat
2. Untuk mengetahui manfaat etika dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat
3. Untuk mengetahui peranan etika dalam kehidupan masyarakat
4. Untuk mengetahui manfaat dan contoh etika dalam kehidupan masyarakat
5. Untuk mengetahui cara penerapan hukum menyangkut etika dalam kehidupan
masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Dalam Kehidupan Masyarakat

Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari
dua kata yaitu Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang
biasa. Ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik.
Sedangkan dalam bahasa Arab kata etika dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi
pekerti. Sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut tata susila.

K Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika berasal
dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai
banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat;
akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah
adat kebiasaan. Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,
tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau kepada masyarakat.
Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
lain.

Etika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang adat istiadat serta
membahas perbuatan baik dan buruk di dalam kehidupan manusia sejauh yang dapat
dipahami oleh pikiran manusia yang mencakup tata sikap, tata tutur dan tata pikir.

Etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat adalah aturan prilaku,


adat kebiasaan manusia dalam kehidupan betetangga dan bermasyarakat antara
sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana yang salah. Etika dalam
masyarakat berkembang sesuai dengan adat istiadat, kebiasaan, nilai dan pola
perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam
kehidupan masyarakat. Etika yang menyoroti secara rasional dan kritis tentang apa
yang diharapkan manusia mengenai sesuatu yang bernilai.

B. Manfaat Etika Dalam Kehidupan Bermasyarakat

Tugas utama dari etika itu adalah untuk menentukan kebenaran tentang


masalah moral dan bagaimana pandangan atau tanggapan umum terhadap norma-
norma moral yang telah digariskan dalam kehidupan masyarakat. Etika menuntut
setiap orang untuk bersikap rasional terhadap semua norma yang pada akhirnya
membentuk manusia menjadi lebih otonom dan memberi kemungkinan kepada kita
untuk mengambil sikap serta ikut menentukan arah perkembangan masyarakat.
Etika menyelidiki pernyataan-pernyataan moral yang merupakan perwujudan dari
pandangan dan persoalan dalam bidang moral.
Etika menjadi tolak ukur dalam menghadapi berbagai perbedaan moral yang
ada di masyarakat. Sehingga masyarakat dapat berargumentasi secara rasional dan
kritis serta dapat mengambil sikap wajar dalam menghadapi sesamanya.

Adapun manfaat etika dalam kehidupan bermasyarat adalah sebagai berikut:

1. Adanya rasa saling menghargai antar tetangga dalam kehidupan bermasyarakat


2. Kehidupan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis
3. Terciptanya kerukunan, rasa saling tolong menolong dan rasa gotong royong
antar sesame
4. Timbuknya rasa empati kepada sesama tetangga
5. Timbulnya keorganisasian yang memiliki manfaat bagi kehidupan masyarakat
6. Terhindar dari berbagai konflik yang berarti
7. Etika membuat seorang manusia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan
menghargai kehidupannya
8. Etika memberikan self control bagi manusia agar dapat menyadari apa
yang sedang ia lakukan dan tahu apa yang seharusnya dilakukan
9. Etika mengajarkan agar manusia dapat mawas diri artinya manusia
memperhitungkan apa yang akan dilakukannya dan bagaimana pandangan orang
lain terhadap perilakunya.

C. Peranan Etika dalam Kehidupan Masyarakat


Peranan etika dalam masyarakat diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai suatu ilmu, dapat di jadikan sebagai himpunan dari teroi-teori moral,
yang juga dapat di praktekkan dalam pergaulan hidup sehari-hari. Bila
masyarakat sudah bersedia mematuhinya, maka menjadilah norma-norma yang
di garisakan di dalamnya sebagai "suatu hukum moral", yang sifatnya mengikat.
2. Sebagai suatu teori, juga dapat diperkaya oleh praktek-praktek hidup dalam
masyarakat. makin bergolak masyarakat itu, makin banyak ragamnya norma
yang dapat di kembangkannya . dengan deemikian antara teori dan praktek etika,
kedua-duanya dapat saling menyokong dalam  pembinaan moral masyarakat.
3. Etika sejak dari dulu, sudah merupakam mata stdi di perguruan tingg,bahwa
setiap alumnus dengan sendirinya juga sudah di anggap  bermoral tinggi. bila
terjadi hal yang sebaliknya, maka alumnus yang  bersangkutan dapat
digolongkan seorang yang salah didik.
4. Sebagai suatu moraljudgement (hukum moral) dapat merupakan unsur
pembantu dalam ilmu_ilmu sosial lainnya, terutama pada ilmu hukum yang
menjadikan manusia sebagai objeknya.
5. Sesuai dengan ajaran aristoteles yang telah menggariskan, bahwa"tugas utama
dari etika itu adalah untuk menentukan kebenaran tentang masalah moral", dan
bagaimana pandangan/tanggapan umum terhadap norma-norma moral yang
telah digariskan dalam kehidupan masyarakat itu.
6. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai moralitas
yang membingungkan dalam kehidupan bermasyarakat.
7. Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis dalam bermasyarakat dan  betetangga.
8. Orientasi etis ini di perlukan untuk mengambil sikap yang wajar dalam
bermasyarakat dan betetangga.

Banyak kesalahan yang dilakukan masyarakat kita karena tidak memahami


etika dengan benar di antaranya:
1. Kurangnya tata krama dan sopan santun di kalangan masyarakat
2. Cara berpakaian yang salah akibat pengaruh globalisasi
3. Kurangnya penghormatan anak kepada orang tua
4. Tidak menghormati orang yang lebih tua (dilihat dari cara berbicara) yang
menganggap orang tua sama dengan dirinya.

D. Manfaat dan Contoh Etika dalam Kehidupan Bermasyarakat

Adapun manfaat etika dalam bermasyarakat diantaranya sebagai berikut :

1. Akan lebih dihargai tetangga dalam kehidupan bermasyarakat


2. Etika tentu akan membawa masyarakat lebih mawas diri dalam bertindak.
3. Kehidupan bertetangga dan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis.
4. Terhindarnya konflik yang berarti.
5. Akan tercipta kerukunan dan rasa saling membantu.
6. Timbulnya empati kepada sesama.
7. Terciptanya rasa gotong royong.
8. Timbul keorganisasian yang bermanfaat

Contoh Etika dalam bermasyarakat :

1. Etika Pergaulan
2. Etika Berpakaian
3. Etika dalam Berkendara
4. Etika dalam Berkumpul
5. Etika dalam Berbagi Informasi
6. Etika dalam Bertetangga  

E. Penerapan Hukum menyangkut Etika dalam Bermasyarakat


1. Penerapan Hukum Pidana menyangkut Etika dalam Bermasyarakat:
a. Membuang sampah sembarangan
Tengoklah UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-Undang ini tegas mengatur sanksi administratif dan sanksi pidana.
Orang yang memasukkan sampah ke dalam wilayah Indonesia bisa terancam
pidana penjara 3-9 tahun dan denda maksimal 3 miliar rupiah. Bahkan jika
sampah yang diimpor sangat spesifik terancam hukuman 4-12 tahun dan
denda hingga 5 miliar rupiah.

b. Merokok di kawasan dilarang merokok

Pasal 41 ayat (2) jo Pasal 13 ayat (1) Perda DKI Jakarta No. 2 Tahun
2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara yakni, setiap orang yang
merokok di kawasan dilarang merokok di kawasan dilarang merokok
diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda
sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

c. Mengemudikan kendaraan bermotor berbalapan di Jalan

Pasal 297 jo Pasal 115 huruf b UU LL, Mengemudikan Kendaraan


Bermotor berbalapan di Jalan dipidana kurungan 1 tahun atau denda
Rp.3.000.000

2. Penerapan Hukum Perdata menyangkut Etika dalam Bermasyarakat:


a. Pencemaran nama baik

Sesuai dengan ketentuan KUHP bahwa penghinaan dan/ atau pencemaran


nama baik adalah termasuk delik aduan, maka tindak pidana yang diatur dalam
Pasal 27 ayat (3) juga memerlukan panduan. Sifat paduan tersebut tetap
melekat. Hal ini ditegaskan dalam Putusan MK No. 50/PUU-VI/2008.
Ketentuan ini memberi ruang bagi pihak yang dirugikan (Korban) untuk
menyelesaikan perdamaian diluar pengadilan ataumenempuh melalui proses
perdata. Setelah tindak pidana tersebut diproses dan mendapatkan putusan
berkekuatan hukum tetap (in kracth), korban dapat mengajukan gugatan
perbuatan melawan hukum berdasarkan pasal 1365 KUHP perdata dengan
dasar putusan pidana tersebut.

Sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1365 KUHPerdata, maka suatu


perbuatan melawan hukum haruslah mengandung unsur – unsur sebagai
berikut:

a) Adanya suatu perbuatan;


b) Perbuatan tersebut melawan hukum;
c) Adanya kesalahan dari pihak pelaku;
d) Adanya kerugian bagi korban;
e) Adanya hubungan kausal antara perbuatan – perbuatan dengan kerugian;
f) Pembagian  warisan  bagi anak di luar nikah diakui;
Menurut Pasal 863 KUH Perdata “Bila pewaris meninggal dengan
meninggalkan keturunan yang sah dan atau suami istri, maka anak luar kawin
yang diakui mewarisi 1/3 bagian, dari mereka yang sedianya harus mendapat,
seandainya mereka adalah anak sah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpual
Etika memiliki cakupan yang sangat luas dalam kehidupan manusia. Etika
dalam kehidupan masyaraakat berkembang sesuai adat istiadat, kebiasaan, nilai
perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam
kehidupan masyarakat. Pemahaman mengenai etika berdampak banyak bagi
kehidupan diantara dampak dan manfaatnya adalah timbul rasa saling menghargai,
rukun dan damai.etika memiliki peranan penting baik sebagai ilmu teori maupun
sebagai praktik nyata dalam kehidupan masyarat.
B. Saran
Dilhat dari sisi peranan etika dalam kehidupan masyarat dari tulisan ini,
maka diharapkan setiap lembaga tetap menekankan pendidikan moral dalam
linkungan sekolah dan perguruan tinggi. Selain itu masyarakat luas juga diharapkan
dapat lebih memahami serta dapat menerapkan hal-hal yang berhubungan erat
dengan etika.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/405747227/makalah-etika-dalam-masyarakat-docx

http://www.academia.edu/5690888/makalah_Etika

http://eviiafifah.blogspot.com/2015/06/etika-dalam-bermasyarakat.html

http://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/6956/3/BAB%20II.pdf

https://akademikita.blogspot.com/2016/09/pentingnya-etika-dalam-kehidupan.html

Anda mungkin juga menyukai