Moderasi Beragama
Moderasi Beragama
Cetakan I: 2020
vi + 196 hlm.; 15,5 x 23 cm
ISBN: 978-602-328-315-6
ii
SAMBUTAN REKTOR
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
iii
adalah kunci bagi suksesnya pembangunan sumber daya
manusia dan pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini perlu
dibarengi dengan kepemimpinan yang baik, keuletan, sikap
akomodatif dan kolektif yang mampu mendorong
peningkatan kapasitas dan kreativitas sumber daya, dan
menciptakan inovasi yang kontinu guna menjawab setiap
tantangan zaman yang semakin kompleks. Apalagi, di tengah
kemajuan pada bidang teknologi informasi yang kian pesat
dewasa ini, hal-hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit
diwujudkan. Semua berpulang pada tekad yang kuat dan
usaha maksimal kita untuk merealisasikannya.
Karya ilmiah berupa buku referensi akan menjadi
memori sekaligus legacy bagi penulisnya di masa datang.
UIN Alauddin Makassar sebagai salah satu institusi
pendidikan yang memiliki basic core pengembangan ilmu
pengetahuan, memiliki kewajiban untuk terus menerus
memproduksi ilmu pengetahuan dengan menghasilkan
karya ilmiah dan penelitian yang berkualitas sebagai
kontribusinya terhadap kesejahteraan umat manusia.
Semoga ikhtiar para penulis yang berhasil
meluncurkan karya intelektual ini dapat menjadi
sumbangsih yang bermanfaat bagi pembangunan sumber
daya manusia dan pengembangan ilmu pengetahuan yang
berkualitas, berkarakter, dan berdaya saing demi kemajuan
peradaban bangsa. Hanya kepada Allah jugalah kita berserah
diri atas segala usaha dan urusan kita.
Semoga Allah swt. senantiasa merahmati, memberkahi,
dan menunjukkan jalan-Nya yang lurus untuk kita semua.
Āmīn…
Makassar, 17 Agustus 2020
Rektor UIN Alauddin Makassar,
iv
KATA PENGANTAR
v
mengembalikan masyarakat kepada khazanah yang selama
ini hilang dalam kehidupan. Meskipun moderasi beragama
telah membuktikan kekuatannya dengan angkat kakinya
penjajah dari bumi pertiwi serta tertumpasnya berbagai
gerakan dan aksi disintegrasi bangsa. Namun bukan
bermakna pengabdian telah selesai. Penulis tidak
menggunakan kata “tugas/kewajiban belum selesai” sebab
membalas budi, kebaikan hati pejuang dan negara bukanlah
tugas yang dipandang selesai setelah dirampugkan atau
kewajiban yang berakhir setelah ditunaikan, namun dia
adalah kehormatan sepanjang hayat.
Moderasi beragama, tidak bermakan semua agama
sama. Walaupun pada dimensi tertentu, ditemukan berbagai
titik persamaan seperti keyakinan kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan ajaran tentang motivasi kepada kebaikan, namun
perlu dihayati secara subtansi dan pengamalan setiap agama
memiliki “kekhasan” yang membuatnya berbeda degan yang
lain. Disinilah dimensi dan urgensi moderasi beragama yang
diramu dengan apik dalam falasfah negara, Pancasila.
Agama adalah percaya adanya Tuhan dengan segala
manifestasinya. Ketika ada perilaku penganutnya yang
menyimpang, hal ini bukan karena ajaran agamanya namun
ketidakmampuan individu atau kelompok dalam
memahahami secara komprehensif dan mengamalkannya.
Selama iman masih tumbuh dalam diri maka yakin dan
percaya sekuat apapun faham yang mengiringi, atau tekanan
yang menimpa akan dapat dilalui. Pola pemerintahan yang
menerapkan moderasi beragama dan integrasi ilmu
pengetahuan sangat urgen diulas untuk memperoleh pola
moderasi yang ideal untuk diterapkan.
Ucapan terimakasih yang tiada bertepi kepada semua
pihak yang telah berkontribusi, karena dengan perhatian
dan arahannya penulisan buku ini dapat dirampungkan.
Kepada Orang tua, Keluarga, Pengelola 100 Buku Referensi,
Pimpanan dan civitas akademik UIN Alauddin Makassar,
serta para insan yang memberikan empati. Penulis
senantiasa menghadirkan nama-namanya dalam doa terbaik
di setiap batang munajat. Tetap berharap setelah ini, akan
vi
hadir kembali penelitian atau artikel yang lebih
komprehensif. Semoga bermanfaat.
Muhammad Qasim
vii
DAFTAR ISI
viii
C. Optimalisasi moderasi beragama, Budaya dan Aliran
Kepercayaan _____ 154
D. Moderasi umat beragama, budaya, aliran
kepercayaan _____ 156
DAFTAR PUSTAKA
ix
Membangun Moderasi Beragama
BAB I
PENDAHULUAN
ُ يس اِنَّي َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِ ّم ْن ذَك ٍَر وَّ ا ُ ْن ٰثى َو َجعَ ْل ٰن ُك ْم
شعُىْ بًي ُ َّي َ ُّ َهي الن
ع ِل ْي ٌم اّٰللِ اَتْ ٰقى ُك ْم ۗا َِّن ه
َ َاّٰلل يرفُىْ ا ۚ ا َِّن ا َ ْك َر َم ُك ْم ِع ْندَ ه َ َوَّ قَبَ ۤي ِٕى َل ِلتَع
َخ ِب ْي ٌر
Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan kemudian
kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku agar kamu mengenal. Sesungguhnya yang paling
mulia diantara kamu adalah orang yang bertakwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti"
QS. Al-Ḥujurāt/ 49: 13
A. Latar Belakang
1
Muh. Qasim
2
Membangun Moderasi Beragama
1https://www.un.org/en/development/desa/population/migra
tion/generalassembly/docs/globalcompact/A_RES_2106(XX).pdf
3
Muh. Qasim
1. Fakta Empiris
4
Membangun Moderasi Beragama
5
Muh. Qasim
6
Membangun Moderasi Beragama
2. Fakta Faktual
7
Muh. Qasim
Jakarta, 2016),h.664.
8
Membangun Moderasi Beragama
9
Muh. Qasim
10
Membangun Moderasi Beragama
11
Muh. Qasim
B. Kebutuhan Manusia
12
Membangun Moderasi Beragama
13
Muh. Qasim
14
Membangun Moderasi Beragama
15
Muh. Qasim
16
Membangun Moderasi Beragama
17
Muh. Qasim
18
Membangun Moderasi Beragama
19
Muh. Qasim
20
Membangun Moderasi Beragama
21
Muh. Qasim
22
Membangun Moderasi Beragama
23
Muh. Qasim
24
Membangun Moderasi Beragama
25
Muh. Qasim
Bencana-Bencaan Besar dalam Sejara Islam Terj, Masturi Irham & Malik
Supar (Cet.I; Pustaka al-Kautasar: Jakarta, 2014), h.9.
21Fathi Zaghrut,Terj.Masturi Irham & Malik Supar, Bencana-
26
Membangun Moderasi Beragama
27
Muh. Qasim
28
Membangun Moderasi Beragama
29
Muh. Qasim
30
Membangun Moderasi Beragama
31
Muh. Qasim
32
Membangun Moderasi Beragama
33
Muh. Qasim
34
Membangun Moderasi Beragama
BAB II
MODERASI BERAGAMA
35
Muh. Qasim
36
Membangun Moderasi Beragama
37
Muh. Qasim
38
Membangun Moderasi Beragama
39
Muh. Qasim
40
Membangun Moderasi Beragama
41
Muh. Qasim
42
Membangun Moderasi Beragama
43
Muh. Qasim
44
Membangun Moderasi Beragama
45
Muh. Qasim
46
Membangun Moderasi Beragama
47
Muh. Qasim
48
Membangun Moderasi Beragama
49
Muh. Qasim
وسائُِر َك نَ ْف ٌر نَ ْق ٌر
َ ،ص َد ٌر
َ أنت إيْ َرا ٌد َو
َ إ ّّنَا،اي َوبَ ُر اي وبَ ُر
50
Membangun Moderasi Beragama
51
Muh. Qasim
52
Membangun Moderasi Beragama
53
Muh. Qasim
Yogyakarta:2009), h.17.
55Endemik adalah flora dan fauna yang hanya ada dan
ditemukan pada satu wilayah tertentu saja. Seperti, Beo Nias di
Sumatera, Beruk Mentawai di Mentawai, Komodo di Rinca Pulau Flores,
Anoa di Sulawesi,Burung Bidadari Halmahera di Halmahera Maluku
Utara.
54
Membangun Moderasi Beragama
55
Muh. Qasim
56
Membangun Moderasi Beragama
57
Muh. Qasim
58
Membangun Moderasi Beragama
59
Muh. Qasim
60
Membangun Moderasi Beragama
61
Muh. Qasim
62
Membangun Moderasi Beragama
63
Muh. Qasim
64
Membangun Moderasi Beragama
66
Membangun Moderasi Beragama
67
Muh. Qasim
68
Membangun Moderasi Beragama
65Peraturan
Bersama Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri
Nomor: 9 Tahun 2006/ Nomor : 8 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam
Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum
Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.
69
Muh. Qasim
70
Membangun Moderasi Beragama
71
Muh. Qasim
72
Membangun Moderasi Beragama
73
Muh. Qasim
74
Membangun Moderasi Beragama
77
Muh. Qasim
78
Membangun Moderasi Beragama
79
Muh. Qasim
1. Globalisasi
a. Manfaat globalisasi
80
Membangun Moderasi Beragama
b. Tantangan globalisasi
82
Membangun Moderasi Beragama
83
Muh. Qasim
84
Membangun Moderasi Beragama
2. Sekularisme
85
Muh. Qasim
3. Radikalisme
Kembali Agama dan Politik di Dunia Dewasa ini terj.Zaim Rofiqi (Sacred
and Secular) Religion and Politics Worldwidw (Cet. 1; Pustaka Alvabet:
Tangerang, 2009), H.XV
86
Membangun Moderasi Beragama
Nama Dakwah (Jurnal Dakwah, Vol XIV, No. 2 Tahun 2013), h.11.
87
Muh. Qasim
88
Membangun Moderasi Beragama
89
Muh. Qasim
4. Terorisme
90
Membangun Moderasi Beragama
Penanggulangannya, h,12.
91
Muh. Qasim
Together” signed by His Holiness Pope Francis and the Grand Imam of
Al-Azhar Ahamad al-Tayyib (Abu Dhabi, 4 February 2019), h. 4.
92
Membangun Moderasi Beragama
5. Sparatis
93
Muh. Qasim
94
Membangun Moderasi Beragama
BAB III
INTEGRASI KEILMUAN
َّو ِلا َي ْع َي َي ا َّو ِلا ْع َي ا ُا ْع ُا ا اْع ِل ْع َي ا َي َّو ُاا اْع َي ُّق ا ِل ْع ا َّو ِل ِّب َي ا َي ُا ْع ِل ُا ْع ا ِل ٖها
ا َي ُا ْع ِل َي ا َي ا ُا ُا ْع ُا ُا ْع ا َي ِل َّو ا ٰا ِّب َياااَي َي ِلاا َّو ِلا ْع َي ا ٰا َي ُا ْع ا ِل ٰا ا ِل َي ٍطاا ُّق ْع ْس َي ِل ْعٍطا
95
Muh. Qasim
اد ُُهَا فَ َعلَْي ِو ِ ومن أَر،من أَراد الدُّنْ يا فَ علَي ِو ِِبْ ِلعل ِْم
َ َوَم ْن أ ََر،اد اآلخ َرهَ فَ َعلَْي ِو ِِبل ِْعل ِْم
َ َ ْ ََ َْ َ ََ َْ
ِبِ ِلعل ِْم.
96
Membangun Moderasi Beragama
98
Membangun Moderasi Beragama
99
Muh. Qasim
100
Membangun Moderasi Beragama
101
Muh. Qasim
102
Membangun Moderasi Beragama
103
Muh. Qasim
104
Membangun Moderasi Beragama
105
Muh. Qasim
106
Membangun Moderasi Beragama
107
Muh. Qasim
108
Membangun Moderasi Beragama
َيظ َيَيرا اْع َيف َي ا ِلُااِفا اْع َي ِّبِلبا َي اْع َي ْع ِلرا ِل َيم ا َيك َي بَي ْع ا َٱيْع ِلديا انَّو ِلسا ِلا ُا ِلذي َي ُا ْع ا َي ْع َيضا َّو ِلا َي ِل
ياَع ُا اا َي َي َّو ُا ْع ا
َي ْعر ِل ُا َيا
109
Muh. Qasim
112Paul Starthem, The Big Idea Oppenheimer & Bom Atom terj.
Fransisca Petrajani Seri Ide Besar Oppenheimer & Bom Atom (Cet.10;
Erlangga:Jakarta, 2001), h.83.
110
Membangun Moderasi Beragama
111
Muh. Qasim
112
Membangun Moderasi Beragama
113
Muh. Qasim
114
Membangun Moderasi Beragama
115
Muh. Qasim
116
Membangun Moderasi Beragama
117
Muh. Qasim
118
Membangun Moderasi Beragama
119
Muh. Qasim
120
Membangun Moderasi Beragama
121
Muh. Qasim
122
Membangun Moderasi Beragama
123
Muh. Qasim
124
Membangun Moderasi Beragama
125
Muh. Qasim
126
Membangun Moderasi Beragama
127
Muh. Qasim
Muslim Harapan Allah dan Rasulnya (Cet. I; CV. Cendekia Sentra Muslim:
Jakarta, T,th,), h.59.
128
Membangun Moderasi Beragama
BAB IV
MEMBANGUN MODERASI BERAGAMA
MELALUI INTEGRASI KEILMUAN
A. Implementasi Moderasi Beragama dan Integrasi
Keilmuan Perspektif Pendidikan Islam
129
Muh. Qasim
130
Membangun Moderasi Beragama
131
Muh. Qasim
132
Membangun Moderasi Beragama
134
Membangun Moderasi Beragama
136
Membangun Moderasi Beragama
3. Kegiatan Ekstrakurikuler
137
Muh. Qasim
4. Kurikulum
138
Membangun Moderasi Beragama
139
Muh. Qasim
140
Membangun Moderasi Beragama
141
Muh. Qasim
142
Membangun Moderasi Beragama
143
Muh. Qasim
144
Membangun Moderasi Beragama
145
Muh. Qasim
146
Membangun Moderasi Beragama
147
Muh. Qasim
148
Membangun Moderasi Beragama
3. Model Bucuailsime
149
Muh. Qasim
150
Membangun Moderasi Beragama
151
Muh. Qasim
157https://www.uin-malang.ac.id/r/150401/integrasi-islam-
dan-sains-di-universitas-sains-islam-malaysia.html
152
Membangun Moderasi Beragama
153
Muh. Qasim
154
Membangun Moderasi Beragama
155
Muh. Qasim
156
Membangun Moderasi Beragama
157
Muh. Qasim
1. Kristen
158
Membangun Moderasi Beragama
2. Katolik
159
Muh. Qasim
3. Hindu
160
Membangun Moderasi Beragama
4. Budha
161
Muh. Qasim
5. Khong-Cu
162
Membangun Moderasi Beragama
F. Persaudaraan
1. Persaudaraan seagama
164
Membangun Moderasi Beragama
165
Muh. Qasim
166
Membangun Moderasi Beragama
167
Muh. Qasim
168
Membangun Moderasi Beragama
Muslim Harapan Allah dan Rasulnya (Cet. I; CV. Cendekia Sentra Muslim:
Jakarta, T,th,), h.146.
169
Muh. Qasim
170
Membangun Moderasi Beragama
171
Muh. Qasim
172
Membangun Moderasi Beragama
3. Ukhuwah Basariyah
173
Muh. Qasim
175
Muh. Qasim
Together” signed by His Holiness Pope Francis and the Grand Imam of
Al-Azhar Ahamad al-Tayyib, h.1-2.
182Document on “Human Fraternity for World Peace and Living
Together” signed by His Holiness Pope Francis and the Grand Imam of
Al-Azhar Ahamad al-Tayyib, h,2.
176
Membangun Moderasi Beragama
177
Muh. Qasim
178
Membangun Moderasi Beragama
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Moderasi beragama dan integrasi keilmuan adalah
kesatuan mata rantai. Terdapat dua poin penting moderasi
beragama masih sangat perlu untuk di impelementasikan
yakni Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku
dan agama. Yang kedua adalah faktor luas wilayah.
Membangun moderasi beragama dimulai dengan
pencerahan mindset untuk senantiasa berlaku adil, tidak
berlebihan, seimbang dan hidup rukun dengan masyarakat
keseluruhan dapat dilakukan dengan mengintegrasikan
seluruh sendi kehidupan manusia ke dalam ajaran agama.
179
Muh. Qasim
yang kokoh yang dapat menjaga agama, akal, jiwa, harta dan
kehormatan masyarakat.
180
Membangun Moderasi Beragama
2. Implikasi
Indonesia dengan keragaman dan keberagamaan
masyarakatnya merupakan warisan yang harus dijaga. Hal
ini disebabkan keragaman dan keberagaman dapat
bermuara pada dua hal yakni peluang dan tantangan. Jika
keragaman dan keberagaman dapat tetap terjadi di Indoesia
maka negeri ini akan mejadi negeri harmonis. Sebagai umat
dengan pemeluk mayoritas di Indonesia namun terdapat
kekhasan pembeda Islam di Indoesia dengan Islam di negara
lain. Islam di Indonesia hidup berdampingan dengan agama
lain dan puluhan agama “tradisional” yang diakamodasi
melalui regulasi dan dasar konstitusi.
181
Muh. Qasim
182
Membangun Moderasi Beragama
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qurānul Karim
183
Muh. Qasim
185
Muh. Qasim
https://www.uin-malang.ac.id/r/150401/integrasi-islam-
dan-sains-di-universitas-sains-islam-malaysia.html
https://www.un.org/en/development/desa/population/mi
gration/generalassembly/docs/globalcompact/A_RES_
2106(XX).pdf
http://prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/gjpenduduk
_detil
186
Membangun Moderasi Beragama
https://www.uin-malang.ac.id/r/150401/integrasi-islam-
dan-sains- di-universitas-sains-islam-malaysia.html
187
Muh. Qasim
189
Muh. Qasim
190
Membangun Moderasi Beragama
191
Muh. Qasim
Starthem, Paul The Big Idea Oppenheimer & Bom Atom terj.
Fransisca Petrajani Seri Ide Besar Oppenheimer & Bom
Atom. Cet.10; Erlangga:Jakarta, 2001.
192
Membangun Moderasi Beragama
193
Muh. Qasim
Van Vrekhem, Georges Hitler & His God, Alih Bahasa Noor
Chlis, Tuhan Hitler. Cet.I; PT. Mediakita: Jakarta, 2011.
195
Muh. Qasim
196