CSEB 05 Jadwal Pelaksanaan
CSEB 05 Jadwal Pelaksanaan
PELATIHAN
AHLI PENGAWAS KONSTRUKSI BANGUNAN
GEDUNG
(CONSTRUCTION SUPERVISION ENGINEER OF
BUILIDINGS)
2007
KATA PENGANTAR
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu desain pekerjaan jalan dan jembatan, desain hidro mekanik
pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan
sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Pengawas Konstruksi
Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) merupakan
salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat
kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung gambar arsitektur bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung
(Construction Supervision Engineer Of Buildings) ini terdiri dari 1 (satu) modul
kompetensi umum, dan 8 (delapan) modul kompetensi inti yang merupakan satu
kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli
Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of
Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) iii
MODUL CSEB-05
Jadwal Pelaksanaan
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
PRAKATA ............................................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vi
SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. viii
KUNCI JAWABAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Diagram Batang (Gant Chart) ..................................................... II-3
Gambar 2.2 Kurva ‘S’ .......................................................................................... II-4
Gambar 2.3 Rencana dan Kondisi Nyata............................................................. II-5
Gambar 2.4 Pekerjaan Terlambat dan Boros (Over Costs & Behind Schedule)... II-6
Gambar 2.5 Pekerjaan Terlambat, Pengeluaran Rendah (Under Costs &
Behind Schedule) ............................................................................ II-6
Gambar 2.6 Pekerjaan Lebih Cepat dan Hemat (Under Costs & Ahead of
Schedule) ........................................................................................ II-8
Gambar 2.7 Pekerjaan Lebih Cepat tapi Boros (Over Costs & Ahead of
Schedule) ........................................................................................ II-9
Gambar 2.8 Contoh Arrow Diagram Dengan Jalur Kritis B-E-I-K-L ...................... II-10
Gambar 2.9 Contoh Perhitungan Untuk Memperoleh Jalur Kritis ......................... II-11
Gambar 2.10 Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan ............................................ II-12
Gambar 4.1 Rencana dan Kondisi Nyata............................................................. IV-3
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Memantau jadwal pelaksanaan.
Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Mempelajari jadwal induk
2. Mencatat realisasai kemajuan pekerjaan
3. Mengevaluasi & mencatat pekerjaan dari rencana jadwal
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) vii
MODUL CSEB-05
Jadwal Pelaksanaan
PANDUAN PEMBELAJARAN
Nomor
Kode Judul Modul
Modul
Menerapkan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
1 CSEB – 01
(K-3)
Gambar Kerja, Spesifikasi Teknis, Kontrak Dan
2 CSEB – 02
Dokumen-Dokumen Terkait.
3 CSEB – 03 Organisasi Pengawas Lapangan (Field Inspector)
Memeriksa Dan Memvalidasi Ijin-Ijin Pelaksanaan
4 CSEB – 04
Pekerjaan
5 CSEB – 05 Jadwal Pelaksanaan
Mengkoordinir Tahapan Pekerjaan Tim Pengawas
6 CSEB – 06
Pekerjaan
7 CSEB – 07 Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) viii
MODUL CSEB-05
Jadwal Pelaksanaan
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
Mengikuti penjelasan TIU
Menjelaskan tujuan dan TIK dengan tekun dan OHT
instruksional umum(TIU) dan aktif LCD
Tujuan instruksional khusus Mengikuti penjelasan
(TIK) maksud dan tujuan
Menjelaskan maksud dan memantau jadwal
tujuan memantau jadwal pelaksanaan.
pelaksanaan. Mengikuti penjelasan
Menjelaskan pengertian pengertian memantau
memantau jadwal jadwal pelaksanaan.
pelaksanaan. Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
Waktu : 5 menit jelas.
Waktu : 65 menit
Waktu : 70 Menit
Waktu : 45 Menit
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Modul CSEB-05: Jadwal Pelaksanaan mempresentasikan salah satu unit
kompetensi dari program pelatihan Ahli Pengawas konstruksi Bangunan Gedung
(Construction Supervision Engineer Of Buildings)
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan dalam
perencanaan Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung(Construction
Supervision Engineer Of Buildings) adalah :
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) I-1
MODUL CSEB-05 BAB I
Jadwal Pelaksanaan Pendahuluan
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) I-2
MODUL CSEB-05 BAB I
Jadwal Pelaksanaan Pendahuluan
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) I-3
MODUL CSEB-05 BAB I
Jadwal Pelaksanaan Pendahuluan
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) I-4
MODUL CSEB-05 BAB I
Jadwal Pelaksanaan Pendahuluan
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) I-5
MODUL CSEB-05 BAB I
Jadwal Pelaksanaan Pendahuluan
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) I-6
MODUL CSEB-05 BAB II
Jadwal Pelaksanaan Mempelajari Jadwal Induk
BAB II
MEMPELAJARI JADWAL INDUK
2.1 UMUM
Jadwal kerja yang akan dilaksanakan diperiksa dan dipelajari apakah sudah
mencakup seluruh aktivitas yang diperlukan,apakah urut-urutannya sudah sesuai
dengan keterkaitan kerja.Juga perlu diperiksa alokasi waktu yang disediakan untuk
masing-masing aktifitas sudah mencukupi.
Adanya dua acuan ini, dapat memberi peluang adanya modifikasi waktu kerja,
jika terjadi kehilangan waktu kerja akibat hujan, dan gangguan di lapangan
lainnya, sehingga secara keseluruhan tidak berdampak pada jadwal keseluruhan
proyek.
yang diperhitungkan untuk kegiatan proyek 250 hari efektif dari 365 hari
kalender, dan di daearah tertentu dapat turun sampai 200 hari kegiatan efektif.
b) Material olahan
Mateial ini perlu dipersiapkan dulu sebelum digunakan, seperti besi beton,
dan kayu. Untuk bahan-bahan ini, di samping diperlukan lokasi penyimpanan
dan penumpukan diperlukan juga lokasi untuk workshop untuk penyiapan
bahan.
Besi beton memerlukan tempat untuk memotong dan membengkokkan
tulangan beton, jadi diperlukan lokasi untuk penempatan alat pemotong dan
pembengkok besi (bar bender & bar cutter). Untuk kayu diperlukan lokasi
untuk pemotongan, penyerutan dan perakitan.
c) Material khas
Bahan ini biasanya dibawa oleh sub-kontraktor spesialis, sehingga biasanya
di samping membutuhkan kantor proyek untuk sub-kontraktor, juga
diperlukan tempat untuk penumpukan/penyimpanan bahan dan persiapan
(pabrikasi) bahan-bahannya.
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) II - 2
MODUL CSEB-05 BAB II
Jadwal Pelaksanaan Mempelajari Jadwal Induk
Yang dapat dikelompokan dengan material khas adalah kaca, plafon, pipa
dan asesoris plambing, sanitair, partisi dan lantai (keramik, karpet, vinil atau
parket), serta peralatan proteksi kebakaran dan instalasi listrik/penerangan.
d) Material import
Bahan ini membutuhkan perhatian karena biasanya membutuhkan waktu
panjang bagi pengadaannya. Bahan-bahanini tidak dapat dipesan secara
mendadak; biasanya diperlukan suatu rentang waktu tertentu untuk
pengurusan prosedur import, ekpedisi dan pergudangan, transportasi dan
pemasangan.
Yang dikelompokkan di sini meliputi genset, lif dan eskalatir, Mesin AC
(central), boiler, dan material finishing.
Proyek :
Pekerjaan :
Bulan
No. Uraian Pekerjaan I II III IV
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
5. Pekerjaan Dinding
7. Pekerjaan Plafond
8. Pekerjaan Lantai
Grafik ‘S’ Grafik merupakan garis rencana kegiatan yang mengkaitkan waktu
dengan kemajuan pekerjaan. Grafik ‘S’ juga dapat diintegrasikan dengan
rencana biaya dalam satu bagan, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar yang berada di atas garis rencana berarti pekerjaan selesai lebih awal
dari rencana (jika menggunakan Grafik ’S’ – untuk pekerjaan), dan menunjukkan
adanya penghematan pengeluaran proyek (jika menggunakan Grafik ‘S’ – untuk
biaya proyek). Dengan demikian ada empat scenario yang mungkin terjadi
dalam pelaksanaan proyek :
Jika kerja nyata berada di bawah Grafik ‘S’, sedang pengeluaran proyek di
atas Grafik ‘S’, maka ini menunjukkan bahwa proyek dalam kondisi yang
mengkuatirkan, karena bukan saja kemungkinan besar proyek tidak selesai
menurut waktu yang ditentukan, tetapi juga biaya proyek ‘melambung’
melampaui perhitungan, sehingga proyek terancam merugi. (Gambar 2.4.)
3. Pekerjaan Lebih Cepat dan Hemat (Under Costs & Ahead of Schedule)
Kondisi ini merupakan kondisi ideal yang diharapkan oleh kontraktor, karena
memberikan manfaat ganda, yaitu pekerjaan akan selesai lebih awal dari
jadwal proyek dan pengeluaran proyek lebih kecil dari rencana pengeluaran
biaya proyek (Gambar 2.6.).
4. Pekerjaan Lebih Cepat tapi Boros (Over Costs & Ahead of Schedule)
Penggunaan sumber daya yang berkualitas kadang-kadang membutuhkan
dana yang cukup besar, meskipun mendatangkan kemajuan pekerjaan yang
tinggi. Tetapi jika pengeluaran tidak seimbang dengan kemajuan pekerjaan
akan membawa risiko kerugian pada pekerjaan (Gambar 2.7).
Untuk mendapatkan rentang waktu kritis perlu dibuat arrow diagram. Dengan
barchart kita tidak bisa mencari rentang waktu kritis karena barchart hanya
menggambarkan urut-urutan pekerjaan dan jangka waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan. Setelah diperoleh jalur kritis pada arrow diagram
maka jalur kritis tersebut dapat diplotkan ke barchat dan rentang waktu kritis dapat
terlihat dengan jelas dan dapat dihitung. Berdasarkan hal tersebut langsung dapat
diketahui item pekerjaan mana saja yang masuk pada rentang waktu kritis.
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) II - 9
MODUL CSEB-05 BAB II
Jadwal Pelaksanaan Mempelajari Jadwal Induk
4 F 19
1 4
18 15 33
A J
D
4 6 3
0 B 8 E 20 H 36
0 2 5 8
0 8 8
12
20 10 36
C I L 5
7 7 G 20 K 31
3 6 7
11 9 20 11 31
Aktivitas Durasi EST EFT LST LFT Total Float Free Float Keterangan
Pada hari ke
A 4 0 4 14 18 14 0 Non - kritis
B 8 0 8 0 8 0 0 kritis
C 7 0 7 4 11 4 0 Non - kritis
D 6 8 14 27 33 19 5 Non - kritis
E 13 8 20 8 20 0 0 kritis
F 15 4 19 18 33 14 0 Non - kritis
G 9 7 16 11 20 4 4 Non - kritis
H 10 20 30 26 36 6 6 Non - kritis
I 0 (dummy) 20 20 20 20 0 0 kritis
J 3 19 22 33 36 14 14 Non - kritis
K 11 20 31 20 31 0 0 kritis
L 5 31 36 31 36 0 0 kritis
a. Fungsi
Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan merupakan alat yang dapat
menunjukkan kapan berlangsungnya setiap kegiatan, sehingga dapat
digunakan pada waktu merencanakan kegiatan-kegiatan maupun untuk
pengendalian pelaksanaan proyek secara keseluruhan.
RANGKUMAN
Perencanaan waktu /jadual pelaksanaan pekerjaan adlah merupakan suatu hal yang
penting dalam perencanaan proyek karena perencanaan tersebut merupakan pedoman
bagi perencanaan alokasi sumber daya proyek yaitu bahan ,tenaga kerja ,peralatan dan
pendanaan yang diperlukan proyek.Alat alat penjadualan antara lain dapat berupa “Bar
Chart”, Kurva S,Arrow diagram . Realisasi jadual pelaksanaan perlu diukur dari waktu
untuk dibandingkan dengan target rencana.
Ada empat scenario realisasi pelaksanaan pekerjaan terhadap rencana yang mungkin
terjadi tdalam pelaksanaan proyek :
1. Pekerjaan Terlambat dan Boros.
2. Pekerjaan Terlambat, Pengeluaran Rendah.
3. Pekerjaan Lebih Cepat dan Hemat.
4. Pekerjaan Lebih Cepat tapi Boros.
Berdasarkan hasil evaluasi realisasi terhadap rencana,maka jika terdapat deviasi perlu
segera dilakukan langkah koreksi terhadap perencanaan yang ada.
BAB III
MENCATAT REALISASI KEMAJUAN PEKERJAAN
3.1. UMUM
Realisasi pekerjaan di lapangan pada kenyataannya tidaklah selalu sama dengan
rencana. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perencanaan yang kurang
sempurna ataupun adanya kendala atau hambatan yang tidak dapat diprediksi
sebelumnya. Realisasi kemajuan pekerjaan merupakan hal yang nyata dari
kemajuan pekerjaan di lapangan yang merupakan kumpulan dari kemajuan
pekerjaan pada setiap item pekerjaan yang dicapai pada suatu waktu ketika
diadakan pengukuran/evaluasi periodik, baik mingguan maupun bulanan.
Pencatatan realisasi kemajuan pekerjaan sangat penting, karena realisasi pekerjaan
ini digunakan untuk kelengkapan administrasi dalam laporan yang digunakan untuk
keperluan realisasi tahapan pembayaran. Tingkat realisasi pekerjaan yangdicapai
pada suatu periode waktu diajukan oleh kontraktor untuk selanjutnya
diperikasadandievaluasioleh consultan pengaqwas dan merupakan dasar penagihan
pembayaran dari kontraktor lepada pemilik proyek sesuai dengan hal hal yang telah
diatur dalam kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor.
Dalam jadual induk terdapat tahapan dari setiap item pekerjaan sebagai bagian dari
jadual keseluruhan pekerjaan.
Untuk mengetahui apakah kemajuan pekerjaan pada item pekerjaan tersebut
terrealisir atau tidak maka perlu dilakukan evaluasi pada suatu waktu tertentu yang
telah ditetapkan. Hasil dari evaluasi tersebut dicatat untuk dianalisis.Analisis yang
dilakukan meliputi membandingkan realisasi kemajuan yang dicapai dengan yang
direncanakan baik dari segi waktu maupun biayanya. Lebih dalam dapat pula
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) III - 1
MODUL CSEB-05 BAB III
Jadwal Pelaksanaan Mencatat Realisasi Kemajuan Pekerjaan
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) III - 2
MODUL CSEB-05 BAB III
Jadwal Pelaksanaan Mencatat Realisasi Kemajuan Pekerjaan
RANGKUMAN
Rencana pelaksanaan pekerjaan disusun untuk dapat digunakan sebagai pedoman dan
alat untuk melakukan evaluasi / pengukuran tingkat kemajuan pekerjaan pada suatu
periode tertentu. Realisasi kemajuan pekerjaan yang dicapai adalah merupakan dasar
yang dipakai oleh kontraktor untuk mengajukan penagihanpembayaran pada suatu
tahapan pembayaran pekerjaan.
Pada saat pencatatan realisasi kemajuan pekerjaan dapat pula diketahui pekerjaan-
pekerjaan mana yang mengalami hambatan /kendala sehingga tidak dapat mencapai
progres sesuai rencana. Disamping itu dapat pula diketahui item-item pekerjaan mana
yang tadinya belum direncanakan untuk mencapai suatu progres namun dalam
kenyataannya item pekerjaan tersebut telah dapat terselesaikan lebih awal. Tentunya
untuk item pekerjaan yang berpeluang untuk dikerjakan lebih awal berdasarkan catatan
realisasi pekerjaan tersebut perlu dibuatkan perencanaan ulang. Demikian pula untuk item
pekerjaan yang mengalami keterlambatan perlu pula dibuatkan perencanaan ulang
pelaksanaannya dengan memperhatikan tindakan tindakan percepatan nyata yang harus
dilaksanakan segera.
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) III - 3
MODUL CSEB-05 BAB III
Jadwal Pelaksanaan Mencatat Realisasi Kemajuan Pekerjaan
Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Supervision Engineer Of Buildings) III - 4
Modul CSEB-05 BAB IV
Jadwal Pelaksanaan Mengevaluasi Dan Mencatat Pekerjaan
Dari Rencana Jadwal
BAB IV
MENGEVALUASI DAN MENCATAT PEKERJAAN DARI
RENCANA JADWAL
4.1. UMUM
Jadwal kerja yang telah dibuat perlu untuk dipelajari dan dievaluasi kembali untuk
mengetahui apakah masih ada hal-hal yang perlu di koreksi ataupun dilengkapi
sehingga Jadwal kerja tersebut benar-benar telah sesuai untuk dapat mendukung
pelaksanaan pekerjaan seperti yang dituntut oleh gambar dan spesifikasi teknis
yang ada.Jika dari hasil evaluasi ada hal–hal yang perlu disempurnakan maka dapat
dilakukan perbaikan atau penyempurnaan atas Jadwal kerja yang ada sehingga
pekerjaan dapat selesai sesuai target.
Berdasarkan hal-hal yang telah dicatat dari hasil analisis seperti yang telah
disebutkan pada butir 4.1 di atas dapat dicatat hal-hal apa saja yang merupakan
kendala sehingga menyebabkan hambatan dalam mencapai suatu target yang telah
ditetapkan dan hal-hal apa saja yang merupakan peluang yang dapat dikembangkan
untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat mencapai tingkat kenaikan progres
yang lebih baik dari yang telah dicapai sebelumnya. Dengan diketahuinya kendala
dan peluang tersebut dengan segera dapat dibuat langkah-langkah perbaikan dan
alternatif yang lebih baik.
Berdasarkan hal-hal yang telah dicatat dari hasil analisis seperti yang telah
disebutkan pada butir 4.1 di atas dapat dicatat hal-hal apa saja yang merupakan
kendala sehingga menyebabkan hambatan dalam mencapai suatu target yang telah
ditetapkan dan hal-hal apa saja yang merupakan peluang yang dapat dikembangkan
untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat mencapai tingkat kenaikan progres
yang lebih baik dari yang telah dicapai sebelumnya. Dengan diketahuinya kendala
dan peluang tersebut dengan segera dapat dibuat langkah-langkah perbaikan dan
alternatip yang lebih baik.
Grafik ‘S’ Grafik merupakan garis rencana kegiatan yang mengkaitkan waktu
dengan kemajuan pekerjaan. Grafik ‘S’ juga dapat diintegrasikan dengan rencana
biaya dalam satu bagan, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.1.
Gambar yang berada di atas garis rencana berarti pekerjaan selesai lebih awal dari
rencana (jika menggunakan Grafik ’S’ – untuk pekerjaan), dan menunjukkan adanya
penghematan pengeluaran proyek (jika menggunakan Grafik ‘S’ – untuk biaya
proyek). Dengan demikian ada empat skenario yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan proyek.
RANGKUMAN
Rencana jadwal pelaksanaan yang telah dibuat dalam pelaksanaannya perlu dilakukan
evaluasi pada waktu-waktu tertentu sehingga diketahuai apakahrealisasi pelaksanaan
pekerjaan masih sesuai dengan rencana. Berdasarkan evaluasi yang dibuat akan
diketahui item-item pekerjaanmana yang dapatdiselesaikan sesuai renrdasarcana atau
item pekerjaan item mana lainnya yang tidak sesuai dengan rencana. Berdasarkan
evaluasi ini dari setiap item pekerjan dapat pula diketahui item pekerjaan mana yang
dapat dipercepat dan item-item mana yang mengalami hambatan atau kendala. Dengan
demikian berdasarkan evaluasi tersebut dapat dibuat langkah koreksi atas perencanaan
yang telah dibuat, sehingga akan diperoleh suatu hasil yang dapat memenuhi terget
rencana penyelesaian pekerjaan sesuai yang telah ditetapkan dalam kontrak.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono Purbo, Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi – Jilid I, Penerbit Djambatan,
Jakarta, 1999.
Juwana, J.S., Panduan Sistem Bangunan Tinggi – Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.
Neufert, E., SunartoTjahjadi (alih bahasa), Architect Data (Data Arsitek) – Jilid i, Penerbit
Erlangga, Jakarta 1996.
Alif Martadi, Perencanaan Proyek dengan Metoda Jaringan Kerja, Golden Terayon Press,
1986
Haji Zakaria Haji Yahya, Project Network Analysis, BSB SEAMEO VOCTECH, 1986
Ibrahim, Bachtiar, Rencana dan Estimate Real of Cost, Bumi Aksara, 2003
Juwana, J.S., Paduan Sistem Bangunan Tinggi – Untuk Arsitek dan Praktisi Bangunan,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.