Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Untuk memfokuskan hasil yang diteliti maka dibuat batasan masalah, itu:
1. Pemecahan masalah Polya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemecahan
masalah yang meliputi langkah-langkah memahami masalah, merencanakan
penyelesainan, menyelesaikan masalah dan melakukan pengecekan.
2. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan analisis adalah kemampuan memecah
suatu kesatuan menjadi bagian-bagian dan menentukan bagaimana bagian-bagian
tersebut dihubungkan satu dengan yang lain atau bagian tersebut dengan
keseluruhannya banyak, analisis siswa pada penelitian ini diukur berdasarkan
Taksonomi Bloom yang sudah direvisi.
1.4 Rumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pemecahan
masalah Polya terhadap kemampuan analisis siswa pada konsep listrik dinamis serta untuk
mengetahui apakah model pemecahan masalah Polya memberikan kebebasan siswa untuk
berpendapat sehingga termotivasi dan berperan aktif, lebih dapat mengembangkan konsep
sehingga lebih memudahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan analisis dan mudah
menyelesaikan soal listrik dinamis yang bersifat matematis.
Dari hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut.
1. Memberi pengalaman dalam melakukan penelitian dan wawasan pengetahuan peneliti
tentang model pemecahan masalah Polya.
2. Model pemecahan masalah Polya diharapkan terdapat pengaruh terhadap kemampuan
analisis siswa, khususnya pada konsep listrik dinamis.
3. Bagi guru diharapkan dapat memberi alternatif model pemecahan masalah Polya
yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar
khususnya pada konsep listrik dinamis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebuah bentuk yang lebih komprehensif. Menurut Darwyan Syah dalam Siti Jubaidah
model pembelajaran adalah pola-pola kegiatan tertentu dalam giatan pembelajaran
yang merupakan kombinasi yang tersusun dari bagian atau omponen untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang terdiri dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Ciri-ciri model pembelajaran:
a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembang.
b. Landasan pikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan dipakai).
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai.
Model pembelajaran diperlukan untuk menyusun teori atau hipotesis
pembelajaran. Model sebagai alat komunikasi oleh para ahli pengembangan para ahli itu
sendiri dan model pembelajaran berguna sebagai petunjuk dalam menjalankan aktifitas
dan pengelolaan pembelajaran, serta model pembelajaran sebagai alat pengambil
keputusan. Dalam model pembelajaran didukung dengan pendekatan dan metode yang
dilaksanakan sesuai tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Pendekatan (appoarch) lebih menekankan pada strategi dalam rencanaan
sedangkan metode (method) lebih menekankan pada teknik laksanaanya. Suatu
pendekatan yang dilaksanakan untuk suatu pembelajaran ungkin dalam proses
pelaksanaan tersebut digunakan beberapa metode. Pendekatan terpadu dapat
Suatu masalah biasanya membuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk
menyelesaikannya akan tetapi tidak tahu secara langsung apa yang harus dikerjakan
untuk menyelesaikannya. Jika suatu masalah diberikan kepada seorang anak dan anak
tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya yang benar, maka soal tersebut
tidak dikatakan sebagai masalah. Sedangkan pemecahan masalah dapat disimpulkan
bahwa sebagai rangkaian tindakan yang tepat yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Dalam belajar pemecahan masalah, Guru harus berusaha menghilangkan ketakutan
dan kecemasan siswa yang menghambat pemikiran dan pemecahan masalah secara
kreatif. Anak-anak pun harus belajar menunjukan penghargaan terhadap pekerjaan anak
lain dan tidak mengejek, mengkritik (dalam arti mencela), atau menertawakan,
sebagaimana mereka juga harus belajar menghargai pekerjaan diri sendiri.
Tahapan pemecahan masalah sebagai sintaks metode pembelajaran masalah yang
dikemukakan para ahli selain pemecahan masalah Polya penulis merangkum sebagai
berikut:
Tahap pemahaman soal ini meliputi: mengenali soal, menganalisis soal, dan
menterjemahkan informasi yang diketahui termasuk membuat gambar atau diagram untuk
membatu siswa membayangkan kondisinya.
2.1.3
2.2
Hipotesis Tindakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
I. Personalia Penelitian
J. Jadwal Penelitian
K. Daftar Pustaka