Anda di halaman 1dari 3

Nama: Reni Rafianti

NIM: 18/FAM/097

Kelas: S1 Farmasi C

1. Etika, moral dan norma sebagai masyarakat

Etika masyarakat adalah aturan perilaku, norma-norma, nilai-nilai kebaikan yang dianut dalam
suatu masyarakat yang mengatur perilaku manusia didalamnya.Sehingga masyarakat dapat
berargumentasi secara rasional dan kritis serta dapat mengambil sikap wajar dalam
menghadapi sesamanya.

Kehidupan bermasyarakat meliputi:

-Kaidah atau norma-norma sopan-santun, tata krama dan etika dalam pergaulan sehari-hari
dalam bermasyarakat (pleasantliving together).

-Kaidah-kaidah hukum yang tertuju kepada terciptanya ketertiban, kedamaian dan keadilan
dalamkehidupan bersama atau bermasyarakat yang penuh dengan kepastian atau
ketenteraman (peacefulliving together)

2. Etika, moral dan moral sebagai mahasiswa

Etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan memahami
peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan aktivitasnya sebagai
mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi menuntut keadilan etika menjadi
sebuah alat kontrol yang dapat menahan mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika
mahasiswa dapat berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Sebagai
seorang mahasiswa yang beretika, mahasiswa harus memahami kebebasan dan tanggung
jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai kebebasan
dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab.
Beberapa etika di kampus yang perlu diinternalisasi dalam diri mahasiswa.
1. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang mendidik kita.

2. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang harus saling membantu
dan menganggapnya sebagai pesaing secara sehat dalam berkompetisi meraih prestasi
akademis.

3. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan yang berlaku seperti
menghindari tindakan menyontek, plagiat, memalsu tandatangan kehadiran dan tindakan
tercela lainnya.

4. Berperilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan di masyarakat umum
sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam berfikir danbertindak.

5. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa harus melanggar tata
tertib berpakaian di kampus.

6. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan baru, bisa
mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah dengan menguji setiap masukan
dengan cara mengkonfirmasikan ke sumbernya.

7. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan kerendahan hati tanpa
harus tampak sombong atau angkuh.

Norma sebagai mahasiswa, Berperilaku jujur dalam mengikuti kaidah ilmiah (tugas rumah,
ujian, penelitian, laporan dan karya ilmiah lain). Berpakaian rapi dan sopan. Menerapkan
budaya bersih, indah, nyaman di lingkungan kampus serta fasilitas umum. Tidak menggunakan,
membawa, memperdagangkan minuman keras.

3. Etika, moral dan norma sebagai tenaga kesehatan

Profesi kesehatan merupakan profesi yang mulia yang tujuan utamanya adalah membantu dan
menolong manusia lainnya. Seorang Bidan, perawat, dokter dan tenaga kesehatan lainnya
seharusnya memiliki etika yang baik dalam melayani pasien atau kliennya dalam pelayanan
kesehatan. Tanpa etika yang baik, paramedis atau tenaga kesehatan tidak akan pernah bisa
memberikan pelayanan prima ke pasien yang mana pelayanan prima akan menentukan mutu
suatu pelayanan itu sendiri. Tenaga kesehatan adalah profesi yang berhubungan dengan
kesehatan sesorang atau bisa dikatakan berhubungan dengan nyawa seseorang, ketika kita
seorang profesi kesehatan memberikan pelayanan dengan etika yang baik yang tentunya sesuai
dengan SOP (standart operational prosedur)maka pelayanan kita bisa dikatakan sebagai
pelayanan yang berkualitas. Seperti seorang bidan yang menolong persalinan, seorang perawat
yang memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan pada kecelakaan ataupun seorang
dokter spesialis yang sedang melakukan operasi pada pasien. Semua tenaga tersebut
melakukan tindakan hanya untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Tanpa etika yang baik, bisa
saja semua tenaga tersebut melakukan tindakan semau mereka, tidak sesuai prosedur, tidak
menjamin keselamatan pasien dan mungkin hanya demi mendapat materi atau imbalan.

Norma sebagai mahasiswa, Dalam praktik sehari-hari, dapat dilihat berbagai hal yang
menyebabkan timbulnya hubungan antara pasien dengan dokter, hubungan itu terjadi
terutama karena beberapa sebab: antara lain karena pasien sendiri yang mendatangi dokter
untuk meminta pertolongan mengobati sakit yang dideritanya. Dalam keadaan seperti ini
terjadi persetujuan kehendak antara kedua belah pihak, artinya para pihak sudah sepenuhnya
setuju untuk mengadakan hubungan hukum. Hubungan hukum ini bersumber pada
kepercayaan pasien terhadap dokter, sehingga pasien bersedia memberikan persetujuan
tindakan medik (informed consent), yaitu suatu persetujuan pasien untuk menerima upaya
medis yang akan dilakukan setelah ia mendapat informasi dari dokter mengenai upaya medis
yang dapat dilakukan untuk menolong dirinya, termasuk memperoleh informasi mengenai
segala risiko yang mungkin terjadi.

Anda mungkin juga menyukai