IPP
IPP
Infeksi postpartum yang merupakan satu dari beberapa komplikasi persalinan ini bisa juga disebut
dengan infeksi masa nifas.
Nyeri yang dirasakan banyak wanita usai melahirkan membuat infeksi postpartum sulit dibedakan dari
nyeri postpartum.
Ibu yang mengalami infeksi postpartum biasanya diperbolehkan untuk pulang dalam beberapa hari
setelah persalinan.
Infeksi postpartum lebih sering terjadi di tempat dengan kebersihan yang tidak terjaga atau tempat
pelayanan medis dengan kualitas buruk.
Jadi, pastikan ibu mempertimbangkan dengan matang sebelum menentukan ingin melahirkan di rumah
sakit atau melahirkan di rumah.
Ketika nantinya tanda-tanda melahirkan muncul, ibu bisa bergegas pergi ke fasilitas kesehatan ditemani
pasangan maupun doula bila ada.
Kontraksi asli persalinan, air ketuban pecah, dan pembukaan lahiran termasuk tanda-tanda persalinan
yang sebaiknya ibu kenali.
Bedakan kontraksi persalinan dan kontraksi palsu yang kerap mengecohkan tanda akan melahirkan.
Tak lupa, persiapkan juga berbagai persiapan persalinan beserta perlengkapan melahirkan sebelum hari-
H kelahiran tiba.
TANDA GEJALA
Banyak infeksi terdeteksi dengan demam sekitar 38 derajat Celcius, menggigil atau perasaan tidak enak
badan, dan kadang hanya itu gejala-gejala yang nampak jelas.
Mengutip dari March of Dimes, tanda-tanda dan gejala infeksi postpartum lainnya dapat meliputi:
Nyeri perut bawah, demam rendah, serta keputihan dan lokia yang berbau busuk (tanda-tanda
endometritis)
Area yang terasa sakit, keras, hangat dan merah (biasanya hanya pada satu payudara) dan demam,
menggigil, nyeri otot, kelelahan atau sakit kepala (tanda-tanda mastitis)
Kemerahan, cairan, pembengkakan, hangat atau meningkatnya rasa sakit di sekitar area sayatan atau
luka. Hal tersebut bisa terjadi di sayatan operasi caesar, episiotomi atau luka gores, atau sayatan yang
terlihat seperti akan terpisah
Sulit dan nyeri saat buang air kecil, merasa seperti ingin buang air kecil dengan sering dan mendesak.
Namun, hanya sedikit urin, tidak ada urin yang keluar, atau urin keruh dan berdarah (tanda-tanda infeksi
saluran kemih).
PENYEBAB
Infeksi postpartum lebih jarang ditemui sejak munculnya antiseptik dan penicillin.
Namun, beberapa flora kulit seperti Streptococcus atau Staphylococcus serta bakteri lain masih menjadi
penyebab infeksi postpartum.
Infeksi postpartum seringkali muncul di rahim setelah persalinan. Rahim dapat terinfeksi apabila
kantung ketuban terinfeksi.
Melansir dari King Edward Memorial Hospital Obstetrics and Gynaecology, ada berbagai hal yang dapat
menjadi penyebab infeksi postpartum atau pascapersalinan.
Berikut penjelasan lengkap berdasarkan jenis-jenis infeksi postpartum atau masa nifas:
1. Endometritis
Anda berisiko mengalami infeksi endometrium jika Anda melalui prosedur operasi caesar.
Risiko juga lebih tinggi jika persalinan Anda menghabiskan waktu sangat lama atau ada periode waktu
yang cukup lama di antara air ketuban pecah dan melahirkan.
2. Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada payudara sehingga membuat payudara menjadi bengkak.
Ini bisa disebabkan karena jaringan payudara luka atau terkena infeksi.
Biasanya terjadi pada ibu menyusui di dua bulan pertama setelah melahirkan.
Pada saat ini, ibu masih perlu adaptasi sebelum menemukan pola menyusui yang pas untuk bayinya.
Biasanya mastitis berkembang pada salah satu payudara. Awalnya, payudara hanya lecet, berwarna
kemerahan, atau terasa hangat.
Lama kelamaan, ibu akan merasa demam, menggigil, tidak enak badan, dan gejala lain seperti flu.
Hingga 16 persen wanita yang melalui operasi ini mengalami infeksi biasanya dalam satu minggu setelah
persalinan.
Namun, kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter
untuk informasi lebih lanjut.
Anda lebih rentan terkena infeksi saluran kemih setelah melahirkan, terutama jika Anda menggunakan
kateter di kandung kemih atau epidural.
Faktor Resiko
Berdasarkan metode yang digunakan untuk persalinan, risiko terkena infeksi setelah persalinan
berbeda-beda. Kemungkinan mengalami infeksi adalah:
5-15% pada operasi caesar yang terjadwal dan dilakukan sebelum persalinan dimulai
15-20% pada persalinan non-caesar tak terjadwal yang dilakukan setelah persalinan dimulai
Ada berbagai faktor tambahan yang meningkatkan risiko wanita terkena infeksi, meliputi:
1. Anemia
2. Obesitas
Komplikasi
Infeksi bisa berbahaya, terutama jika tidak terdeteksi atau tidak diobati.
Infeksi di rahim Anda dapat menyebabkan pembekuan darah, sedangkan infeksi di ginjal dapat
menyebabkan gangguan ginjal.
Infeksi yang masuk ke aliran darah Anda pun dapat menyebabkan sepsis.
Komplikasi yang paling mungkin terjadi adalah pemulihan pasca persalinan yang lebih sulit.
Pemulihan tersebut akan menguras energi. Untuk itu, Anda perlu mendapat bantuan segera jika
mengalami gejala yang mengarah pada kondisi ini.
Pengobatan
Melalui beberapa pemeriksaan fisik, infeksi postpartum dapat didiagnosis oleh dokter.
Dokter dapat mengambil sampel urin atau darah untuk menguji bakteri atau menggunakan cotton swab
untuk mengambil kultur dari rahim untuk mendeteksi infeksi postpartum.
home
popup
Cari HelloSehat
Pilih Konten
Laman
Kategori
Laman
Cek Kesehatan
Laman
Rumah Sakit
Laman
Komunitas
Kategori Kesehatan
Alergi
Alergi
Kesehatan Jantung
Kesehatan Jantung
Kesehatan Pernapasan
Kesehatan Pernapasan
Kanker
Kanker
Urologi
Urologi
Penyakit Diabetes
Penyakit Diabetes
Kesehatan Kulit
Kesehatan Kulit
Kesehatan Muskuloskeletal
Kesehatan Muskuloskeletal
Kesehatan Mata
Kesehatan Mata
Kesehatan THT
Kesehatan THT
Penyakit Infeksi
Penyakit Infeksi
Kesehatan Pencernaan
Kesehatan Pencernaan
Kesehatan Seksual
Kesehatan Seksual
Kesehatan Wanita
Kesehatan Wanita
Kesehatan Pria
Kesehatan Pria
Kesehatan Mental
Kesehatan Mental
Kesehatan Lansia
Kesehatan Lansia
Kesehatan
Kesehatan
Parenting
Parenting
Nutrisi
Nutrisi
Kebugaran
Kebugaran
Kehamilan
Kehamilan
Hidup Sehat
Hidup Sehat
Galeri Fokus
Mengenal Vaginismus
Menangkis Hepatitis!
Lawan COVID-19!
Informasi
Ketentuan Pengguna
Kebijakan Privasi
Panduan Komunitas
Tentang Kami
Profil Manajemen
Karier
Kontak Kami
Follow kami
Baru
Home
Kehamilan
Melahirkan
Komplikasi Persalinan
Infeksi Postpartum
Foto Penulisbadge
Ditulis oleh Fajarina Nurin Diperbarui 15/06/2021Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci,
PGCert, DTM&H.
Definisi
|
Tanda-tanda & Gejala
Penyebab
Faktor-faktor Risiko
Komplikasi
Pengobatan
Pengobatan di rumah
Infeksi Postpartum
Definisi
Infeksi postpartum atau infeksi pasca persalinan adalah berbagai infeksi terjadi setelah melahirkan
normal melalui vagina, operasi caesar, atau saat menyusui.
Infeksi postpartum yang merupakan satu dari beberapa komplikasi persalinan ini bisa juga disebut
dengan infeksi masa nifas.
Nyeri yang dirasakan banyak wanita usai melahirkan membuat infeksi postpartum sulit dibedakan dari
nyeri postpartum.
Ibu yang mengalami infeksi postpartum biasanya diperbolehkan untuk pulang dalam beberapa hari
setelah persalinan.
Infeksi postpartum lebih sering terjadi di tempat dengan kebersihan yang tidak terjaga atau tempat
pelayanan medis dengan kualitas buruk.
Jadi, pastikan ibu mempertimbangkan dengan matang sebelum menentukan ingin melahirkan di rumah
sakit atau melahirkan di rumah.
Ketika nantinya tanda-tanda melahirkan muncul, ibu bisa bergegas pergi ke fasilitas kesehatan ditemani
pasangan maupun doula bila ada.
Kontraksi asli persalinan, air ketuban pecah, dan pembukaan lahiran termasuk tanda-tanda persalinan
yang sebaiknya ibu kenali.
Bedakan kontraksi persalinan dan kontraksi palsu yang kerap mengecohkan tanda akan melahirkan.
Tak lupa, persiapkan juga berbagai persiapan persalinan beserta perlengkapan melahirkan sebelum hari-
H kelahiran tiba.
Mengutip dari March of Dimes, tanda-tanda dan gejala infeksi postpartum lainnya dapat meliputi:
Nyeri perut bawah, demam rendah, serta keputihan dan lokia yang berbau busuk (tanda-tanda
endometritis)
Area yang terasa sakit, keras, hangat dan merah (biasanya hanya pada satu payudara) dan demam,
menggigil, nyeri otot, kelelahan atau sakit kepala (tanda-tanda mastitis)
Kemerahan, cairan, pembengkakan, hangat atau meningkatnya rasa sakit di sekitar area sayatan atau
luka. Hal tersebut bisa terjadi di sayatan operasi caesar, episiotomi atau luka gores, atau sayatan yang
terlihat seperti akan terpisah
Sulit dan nyeri saat buang air kecil, merasa seperti ingin buang air kecil dengan sering dan mendesak.
Namun, hanya sedikit urin, tidak ada urin yang keluar, atau urin keruh dan berdarah (tanda-tanda infeksi
saluran kemih).
Diagnosis dan perawatan dini dapat menghentikan kondisi ini dari memburuk dan mencegah kondisi
medis darurat lainnya.
Maka itu, bicaralah pada dokter Anda segera untuk mencegah kondisi serius ini.
Ketika Anda mengalami pingsan, nyeri perut hebat, menurunnya kesadaran, detak jantung lemah dan
cepat, dan muntah darah, segera cari perawatan medis darurat.
Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah
dengan dokter Anda.
Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi
kesehatan Anda.
Penyebab
Infeksi postpartum lebih jarang ditemui sejak munculnya antiseptik dan penicillin.
Namun, beberapa flora kulit seperti Streptococcus atau Staphylococcus serta bakteri lain masih menjadi
penyebab infeksi postpartum.
Infeksi postpartum seringkali muncul di rahim setelah persalinan. Rahim dapat terinfeksi apabila
kantung ketuban terinfeksi.
Melansir dari King Edward Memorial Hospital Obstetrics and Gynaecology, ada berbagai hal yang dapat
menjadi penyebab infeksi postpartum atau pascapersalinan.
Berikut penjelasan lengkap berdasarkan jenis-jenis infeksi postpartum atau masa nifas:
Endometritis
Anda berisiko mengalami infeksi endometrium jika Anda melalui prosedur operasi caesar.
Risiko juga lebih tinggi jika persalinan Anda menghabiskan waktu sangat lama atau ada periode waktu
yang cukup lama di antara air ketuban pecah dan melahirkan.
Mastitis
Mastitis adalah peradangan pada payudara sehingga membuat payudara menjadi bengkak.
Ini bisa disebabkan karena jaringan payudara luka atau terkena infeksi.
Biasanya terjadi pada ibu menyusui di dua bulan pertama setelah melahirkan.
Pada saat ini, ibu masih perlu adaptasi sebelum menemukan pola menyusui yang pas untuk bayinya.
Biasanya mastitis berkembang pada salah satu payudara. Awalnya, payudara hanya lecet, berwarna
kemerahan, atau terasa hangat.
Lama kelamaan, ibu akan merasa demam, menggigil, tidak enak badan, dan gejala lain seperti flu.
Hingga 16 persen wanita yang melalui operasi ini mengalami infeksi biasanya dalam satu minggu setelah
persalinan.
Namun, kondisi ini dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter
untuk informasi lebih lanjut.
Anda lebih rentan terkena infeksi saluran kemih setelah melahirkan, terutama jika Anda menggunakan
kateter di kandung kemih atau epidural.
Faktor-faktor Risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk infeksi postpartum (pasca persalinan)?
Berdasarkan metode yang digunakan untuk persalinan, risiko terkena infeksi setelah persalinan
berbeda-beda. Kemungkinan mengalami infeksi adalah:
5-15% pada operasi caesar yang terjadwal dan dilakukan sebelum persalinan dimulai
15-20% pada persalinan non-caesar tak terjadwal yang dilakukan setelah persalinan dimulai
Ada berbagai faktor tambahan yang meningkatkan risiko wanita terkena infeksi, meliputi:
Anemia
Obesitas
Komplikasi
Komplikasi apa yang mungkin saya alami dengan infeksi pasca persalinan?
Infeksi bisa berbahaya, terutama jika tidak terdeteksi atau tidak diobati.
Infeksi di rahim Anda dapat menyebabkan pembekuan darah, sedangkan infeksi di ginjal dapat
menyebabkan gangguan ginjal.
Infeksi yang masuk ke aliran darah Anda pun dapat menyebabkan sepsis.
Komplikasi yang paling mungkin terjadi adalah pemulihan pasca persalinan yang lebih sulit.
Pemulihan tersebut akan menguras energi. Untuk itu, Anda perlu mendapat bantuan segera jika
mengalami gejala yang mengarah pada kondisi ini.
Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Melalui beberapa pemeriksaan fisik, infeksi postpartum dapat didiagnosis oleh dokter.
Dokter dapat mengambil sampel urin atau darah untuk menguji bakteri atau menggunakan cotton swab
untuk mengambil kultur dari rahim untuk mendeteksi infeksi postpartum.
Karena infeksi yang tidak ditangani dapat menjadi serius dengan cepat, penting untuk memberitahu
dokter secepat mungkin jika Anda mengalami demam atau gejala lain yang disebutkan di atas.
Anda mungkin pernah mendengar bahwa pembengkakan payudara dapat menyebabkan demam
rendah.
Saat hal ini terjadi, jangan asumsikan bahwa pembengkakan merupakan penyebab dari demam
postpartum. Hubungi tim medis segera.
Anda akan diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
Pastikan tim medis tahu jika Anda sedang menyusui karena dapat mempengaruhi obat yang akan
diberikan.
Antibiotik oral biasanya cukup, tapi pada situasi serius Anda mungkin memerlukan antibiotik suntik dan
kemungkinan perawatan lain.
Sebagai contoh, jika Anda memiliki luka yang terinfeksi, mungkin diperlukan operasi terbuka dan
pengeringan.
Selain itu, Anda mungkin akan mulai merasa membaik dalam beberapa hari setelah memulai antibiotik.
Tanyakan dokter berapa lama obat akan mulai bekerja, dan pastikan dokter tahu jika obat tidak terlihat
bekerja dalam periode tersebut.
Anda mungkin perlu untuk mengganti obat, atau kemungkinan ada hal lain yang terjadi.
Jangan lupa untuk minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi, serta istirahat sebanyak mungkin
untuk membantu tubuh melawan infeksi.
Pengobatan di rumah
Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi infeksi
postpartum:
Cukur rambut kemaluan Anda dengan clippers dibandingkan dengan pisau cukur
Gunakan chlorhexidine-alcohol untuk mempersiapkan kulit