Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sonia kurnia siswoyo

Stambuk : C30118216

Mata kuliah : Etika Bisnis dan profesi

Pengertian Pengendalian internal tata kelola

pengendalian internal menurut para ahli adalah prosedur-prosedur dan proses-proses yang
digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengelola informasi secara akurat,
serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.seperti yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, Undang-undang Sarbanes-Oxley mengharuskan adanya
pengendalian internal yang kuat dan efektif terhadap pencatatan tansaksi dan pembuatan
laporan keuangan. Prinsip pengendalian internal seperti itu sangat penting karena dapat
mencegah kecurangan dan pembuatan laporan keuangan yang menyesatkan. Selain itu,
pengendalian internal yang efektif dapat membantu perusahaan mengarahkan kegiatan
operasi perusahaan dan mencegah pencurian serta penyalahgunaan lainnya.

Tujuan pengendalian internal adalah menyediakan keyakinan yang memadai bahwa:

Aset telah dilindungi dan digunakan untuk keperluan bisnis

 Informasi bisnis akurat


 Karyawan mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku

Manfaat sistem pengendalian intern bagi perusahaan yaitu dapat melindungi aset perusahaan
dari pencurian, kecurangan, penyalahgunaan, atau kesalahan penempatan.Salah satu
pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang dilakukan oleh
karyawan.Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan yang disengaja untuk
menipu perusahaan demi keuntungan pribadi.Penipuan ini meliputi pencurian kecil-kecilan,
seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan sengaja, hingga penggelapan uang miliaran
rupiah melalui skema penipuan yang rumit.Informasi yang akurat sangat penting untuk
menjalankan perusahaan dengan sukses. Perlingungan aset serta informasi yang akurat sering
kali berjalan beriringan.Alasannya adalah karyawan yang mencoba melakukan penipuan juga
harus melakukan penyesuaian pencatan akuntansi agar dapat menyembunyikan kecurangan
yang dilakukannya.Perusahaan harus patuh pada hukum, peraturan, serta standar pelaporan
keuangan yang berlaku.

Komponen- komponen pengendalian internal :

 Lingkungan pengendalian
 Penilaian Resiko (risk assessment)
 Prosedur pengendalian
 Pengawasan
 Informasi dan komunikasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah:

 Filosofi dan gaya operasional manajemen


 Struktur organisasi perusahaan
 Kebijakan operasional.

Contoh penerapan pengendalian internal dan tata kelola pada perusahaan :

Memasang mesin kasir yang dapat menunjukkan dan merekam jumlah uang yang dicatat
untuk setiap penjualan serta menyediakan struk pembayaran untuk pelanggan dapat menjadi
bagian dari struktur pengendalian intern yang efektif.

Toko yang buka 24 jam dapat menggunakan tindakan-tindakan keamanan berikut ini untuk
mencegah tindakan kejahatan, yaitu:

 Tempatkan mesin kasir dekat ke pintu keluar sehiingga dapat terlihat langsung dari
luar toko. Pekerjakan dua karyawan untuk giliran kerja malam, pekerjakan petugas
keamanan.
 Setorkan kas ke bank setiap hari sebelum jam 3 sore.
 Hanya menyimpan sejumlah kecil kas hanya khusus untuk kembalian di laci mesin
kasir setelah jam 5 sore. Simpan kelebihan kas di brankas yang tidak dapat diakses
oleh karyawan yang bertugas.
 Pasang kamera pengawas dan sistem alarm.

Pengertian audit internal

Audit internal adalah pemeriksaan yang dijalankan oleh unit audit internal yang dimiliki
perusahaan terhadap finansial report dan laporan akuntansi perusahaan serta meninjau
kepatuhan akan kebijakan yang ditentukan pimpinan puncak, peraturan pemerintah dan
ketentuan dari perserikatan profesi

Tujuan audit memiliki tujuan dalam membantu anggota organisasi supaya biasa
melaksanakan tugas dengan efektif. Dalam kegiatan internal audit berusaha melaksanakan
analisis dan memberikan berbagai saran dan penilaian. Proses pemeriksaan audit mencakup
pengawasan yang sangat efektif dengan pembayaran yang normaln audit internal .

Fungsi audit internal :

 Melakukan pengawasan kepada semua aktivitas yang sulit diatasi oleh pimpinan
puncak.
 Melakukan indentifikasi dan meminimalisasi resiko.
 Mendukung dan membantu manajemen terhadap bidang teknis.
 Melakukan pelaporan Valisasi kepada manajer.
 Membantu proses decision making.
 Melakukan analisa masa mendatang “bukan hal yang sudah terjadi”.
 Membantu manajer dalam pengelolaan perusahaan.

Peran audit internal:

 Memastikan kebijakan mutu dilaksanakan


 Memberdayakan sistem mutu
 Memperbaiki sistem pelayanan
 Meningkatkan kinerja pelayanan
 Jangan sekedar menjalankan tugas: tidak ada motivasi untuk berperan sebagai agen
perubahan

Pengertian manipulasi laporan keuangan

Manipulasi laporan keuangan adalah suatu tindakan yang di lakukan dengan tujuan untuk
menyembunyikan atau mendistorsikan keadaan keuangan suatu perusahaan. Accounting
dengan sistem accrual basis sangat rentan manipulasi karena terdapat banyak judgment dan
estimasi di dalam pelaporannya. Misalnya usia depresiasi suatu asset, perbedaan penentuan
useful life suatu asset akan menyebabkan biaya depresiasi yang berbeda-beda pada
perusahaan di Motivasi perusahaan melakukan over stated earning di antaranya adalah untuk
meet ekspektasi analyst supaya perusahaannya tetap mendapatkan predikat yang bagus di
mata investor, atau misalnya memenuhi debt covenants, atau untuk meningkatkan incentive
kompensasi bagi manajemen dari shareholders (bahwa mereka kerjanya bagus).

Sementara motivasi perusahaan dengan under stated earning di antaranya misalnya untuk
mendapatkan bantuan atau insentif fiskal dari pemerintah pada industry tertentu, atau untuk
negosiasi dengan misalnya serikat pekerja, dan lain sebagainya.

Manipulasi pada balance sheet memiliki tujuan:

 Overstate atau understate pada liabilities: yaitu untuk mempercantik leverage ratios
dan liquidity ratios.
 Understate assets:
 Meningkatkan rasio ROA atau asset turnover.
 Mencatatkan goodwill yang lebih besar pada saat akuisisi.
 Untuk negosiasi dengan karyawan.

Cash flow lebih sulit untuk di manipulasi karena merupakan laporan real cash flow keluar
dan masuk pada perusahaan. Tetapi tetap saja cash flow statement bisa di manipulasi,
terutama Cash Flow from Operation (CFO). CFO yang sustainable adalah penting bagi
perusahaan sehingga beberapa perusahaan berusaha memanipulasi CFO untuk mendapatkan
outlook yang positive dari investor.
Manipulasi dapat di lakukan dengan cara misalnya Mempermainkan klasifikasi cash flow:
kadangkala CFO di kategorikan sebagai CFF karena menurut standard akuntansi IFRS itu
memang di perbolehkan. Mempermainkan timing cash flow: misalnya seharusnya CFO pada
Q4 2015 adalah minus, tetapi di postpone ke periode berikutnya.

Jadi perusahaan memilih salah satu atau beberapa dari hutangnya atau semua dari hutangnya,
di catat bukan sebagai hutang pada periode ini tetapi sebagai hutang pada periode berikutnya.
Contoh: perusahaan harus membayar hutang pada Q4 2015, tetapi di delay hutang tersebut
baru di bayar pada Q1 2016, dengan demikian maka Cash Flow from Operation (CFO) pada
Q4 2015 akan terlihat lebih banyak karena tidak ada pembayaran hutang, sehingga pada
laporan keuangan tahun 2015 atau specifically Q4 2015 akan terlihat lebih bagus.

Terdapat 2 alasan kenapa perusahaan menunda pembayaran hutang, yaitu:

1. Perusahaan memang dalam keadaan kesulitan keuangan.


2. Prudent cash flow management: manajemen sebenarnya sanggup membayar hutang
tetapi ingin hold cash tersebut lebih lama dengan tujuan untuk mendapatkan bunga
dari cash yang seharusnya mereka pakai untuk bayar hutang, jadi manajemen yang
seperti ini adalah manajemen yang tidak prudent.

Teknik ini tidak sustain karena:

1. Perusahaan tidak bisa menunda hutang selama-lamanya, suatu saat pasti harus di
bayar, dan bentuk asli keadaan keuangan perusahaan akan ketahuan.
2. Supplier akan memperketat credit term apabila perusahaan sering menunda
pembayaran.
3. Dengan mempelajari days sales payable akan dapat di ketahui apakah perusahaan
menunda pembayaran hutang. yaitu day says payable = 365 / COGS / Account
Payable, apabile nilai days sales payable naik, maka kemungkinan perusahaan
tersebut stretching payable nya.
4. Membayar hutang dengan hutang
5. Perusahaan melakukan transaksi financing (berhutang) untuk membayar account
payable (A/P adalah bagian dari operating expense dan akan masuk kategori CFO).

Kaitan antara pengendalian internal , audit internal dan manipulasi laporan keuangan.

Pengendalian internal mempunyai hubungan dengan manipulasi laporan keuangan karena


termasuk dalam pengendalian perusahaan dari dalam. Jika suatu perusahaan tidak
mempunyai proses dan aturan yang digunakan untuk melindungi aset perusahaan yang
mengahruskan pencatatan setiap transaksi agar dapat diketahui pendapatan pada perusahaan
untuk menghindari dari manipulasi laporan keuangan seperti penyalahgunaan dana,
pencurian, dan kecurangan lainnya . maka di butuhkan pengawasan , informasi yang akurat
untuk melindungi perusahaan dari moral hazard . moral hazard adalah bahaya moral terjadi
ketika salah satu pihak dalam transaksi memiliki peluang untuk menanggung risiko tambahan
yang berdampak negatif pada pihak lainnya. Keputusan ini didasarkan bukan pada apa yang
dianggap benar, tetapi apa yang memberikan tingkat manfaat tertinggi, karenanya merujuk
pada moralitas. Ini dapat berlaku untuk kegiatan dalam industri keuangan, seperti dengan
kontrak antara peminjam atau pemberi pinjaman, serta industri asuransi. Dalam hal ini maka
dibutuhkan pula audit internal yang dapat mencegah terjadinya suatu kecurangan dalam
perusahaan. Audit internal yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan pelaporan yang
sulit diatasi oleh pimpinan puncak. Dengan adanya audit internal membantu mengawasi dan
meminimalisir resiko terjadinya manipulasi laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai