Anda di halaman 1dari 4

RENUNGAN (5 Mei 2021, 23.

15 WIB)

Judul : Lelah dengan Pandangan Negatif /Ekspektasi Orang Lain Terhadapmu?

Pernah ga sih kalian ngerasa Eits…. Tapi tunggu dulu… Namun, Puji Tuhan setelah
capek banget dengan pandangan semkain bertambahnya waktu
orang lain ke kalian? Jangan keburu-buru emosi, donk aku bisa tidur lebih nyenyak
hehe…. walaupun terkadang dunia
Mungkin ada yang dipandang begitu keras hehe.. Tentu setelah
sebelah mata, dibicarakan Tarik nafas dulu dalam-dalam, aku mengetahui beberapa hal :
negatif dibelakang, atau bahkan kemudian hembuskan perlahan.
menaruh ekspektasi jauh Tarik nafas lagi, begitu 1. Kita tidak akan pernah
melebihi dari apa yang kalian seterusnya….  bisa mengatur
mampu. pandangan atau
Udah merasa baikkan belum? ekspektasi orang
Akhirnya kalian lelah. Ingin terhadap diri kita.
rasanya menutup telinga dan Jujur, aku juga pernah berada di
menhentikan pembicaraan posisi itu dan merasakannya.
mereka. Bahkan, terbawa pikiran
seharian sampai-sampai sulit
tidur(jangan di tiru ya :p)
2. Hal yang bisa kita atur 3. Dengarkan apa kata
adalah respon kita mereka. 4. Renungkan dan Doakan
terhadap orang-orang - Disini justru bukan - Jika memang ada
itu berarti kita menutup benarnya, maka kita
- Gimana cara kita telinga akan perlu bersikap rendah
menjaga hati, jiwa pandangan, hati untuk mau
dan pikiran tetap perkataan, atau mengkoreksi diri dan
sehat serta berespon ekspektasi mereka, berubah menjadi pribadi
positif walaupun ya. Karena bisa saja yang lebih baik.
mereka bersikap mungkin apa yg - Jika ternyata memang
negatif, kuncinya mereka katakan ada mereka hanya sentimen
tetap kembali ke diri benarnya, tapi bisa terhadap kita maka
kita sendiri ^^ saja juga tidak. ampunilah dan doakan
mereka 
Lalu bagaimana selanjutnya?
(2 point renungkan
warnanya beda)
Jika kita sudah melakukan 5. Jangan hakimi diri. Nilai Come on!
yang terbaik, mau dibentuk, hidup kita bukan
mau diproses, mau berubah ditentukan oleh orang Yuk, pelan-pelan, sudahi waktu
(jika memang salah), tapi lain. terpuruknya yak.. adanya
masih saja ada orang - Dia menciptakan kita sekarang adalah waktu untuk
sentimen dengan kita, maka untuk suatu tujuan terus mensyukuri setiap fase naik
ada 1 prinsip yang harus kita yang spesifik. Tuhan dan turun dalam kehidupan kita
pegang begitu mengasihi agar makin menghargai dan
sampai terus memaknai anugerah kehidupan
mendidik dan yang Dia berikan ini dengan
menempa kita sebaik-baiknya.
menjadi versi terbaik
kita didalam Dia. Salam kasih!
Masak kita mau Yuk saling support dan terus
menyia-nyiakan dan berproses bersama.
malah memandang From Filien as your Philia  <3
rendah hidup kita?
Jika kita memandang Buat yang blm tau philia (boleh
rendah dan cek di google artiny apa hehe
menyepelekan hidup dari bahasa Yunani^^)
kita sama dengan
kita memandang
rendah pencipta
kita.

Judul : Utuh

Hari ini pada tanggal 6 Mei 2021, seorang pastor yang sangat berkobar-kobar bagi generasi muda,
kerinduan hatinya membawa jiwa-jiwa muda yang terhilang kembali kepada Kristus, dan sangat
menginspirasi bagi banyak orang termasuk pastor-pastor muda lain telah berpulang ke rumah Bapa.
Jujur sangat terkejut mendengar kabar ini. Saya ikut merasakan suasana dukacita kehilangan yang begitu
besar padahal saya tidak pernah bertemu dengannya, apalagi ini situasi pandemi semua hanya melalui
media sosial. Sedih rasanya, karena dia salah satu pastor yang cukup menampar diriku dengan
firmannya mengenai pasnagan hidup disaat aku mencari dan mempergumulkan apa arti dari pasangan
hidup yang sesungguhnya. Masa lalunya yang kelam dari sang pastor dan istrinya sampai boleh Tuhan
tangkap dan dibawa kembali kepada Tuhan, bahkan boleh dipakai melayani Tuhan untuk generasi muda
sungguh pelayanan hal yang sangat luar biasa menunjukkan kemurahan Tuhan boleh melibatkan kita
manusia berdosa dalam karya pekerjaanNya yang agung dan mulia, semua hanya karena kebesaranNya.

Sebenarnya dari beberapa hari lalu melihat sang istri terus meminta doa kepada followersnya agar
suaminya diberikan kekuatan dan kesembuhan dalam menjalani hal ini. Namun, dia masih terlihat
sukacita, tegar, bahkan tetap menjalani aktivitasnya sebagai ibu dari 4 orang anak yang masih kecil-kecil
adalah suatu hal yang sangat luar biasa. Jujur, hal ini sungguh membuatku sempat terheran-heran dan
mencuri perhatianku. Bagaimana seorang istri dengan suami yang terbaring lemah terlebih lagi kondisi
yang mengkhawatirkan sekitar hampir 1 bulan karena covid, tapi ternyata setelah covid itu musnah,
justru masalah kesehatan lain timbul dan ini lebih parah dari pada covid itu sendiri dengan 4 orang
anaknya yang masih kecil (2 sudah mulai menginjak remaja, 2 lainnya masih masa kanak-kanak) dapat
begitu tegar, sukacita, kuat, dan tidak ada satu pun kata-kata kehilangan pengharapan disetiap
postingannya? Apa yang dia andalkan sampai-sampai diposisi itu, di mana suaminya tidak dapat
menemani dia setiap saat, tapi dia tetap kuat dan berpengharapan?

Aku terus merenung sampai di hari ini tepat ditanggal serta diumumkanny bahwa sang pastor telah
tiada, akhirnya Tuhan mencelikkan mataku dan memberikanku jawaban bahwa sumbernya hanya ada
pada Tuhan Yesus saja. Apa yang membuat dia dapat tetap sukacita, tertawa, dan tegar menjalani hari-
harinya tanpa terpuruk dan sedetik pun tidak kehilangan pengharapan adalah Tuhan Yesus itu sendiri.
Dia bahkan ikut menemani suaminya yang terkena covid lebih parah dari dirinya namun tetap berdiri
disamping suaminya yang lemah dikasur, ya adalah Tuhan Yesus sendiri yang menguatkan bahunya
terlebih lagi menguatkan serta memenuhi hati dan jiwanya. Hati dan jiwanya boleh penuh akan Tuhan
sehingga Tuhanlah yang menjadi tempat pertolongan dan pengharapannya yang sejati, bukan kepada
pasangan hidupnya.

Setelah kembali dipikir-pikir, banyak wanita bahkan diriku dan teman-temanku terkadang sangat sering
sekali menanti-nantikan dan bertanya-tanya, “Kapan pasangan hidupku akan tiba?”, “Kapan Tuhan
setidaknya memperbolehkanku sedikit saja untuk mengintip pasangan hidupku?” atau “Kapan Tuhan
aku bisa mempunya relasi yang romantis sampai dengan berjalan di altar gereja untuk mengucapkan
janji suci pernikahan?”

Ah, pertanyaan-pertanyaan yang sejujurnya selalu berputar dihati kebanyakan wanita secara sadar
ataupun tidak sadar. Tiada lelah menanti-nantikan pasangan hidupnya. Namun, ada hal yang kita para
kaum wanita lupakan bahwa pasangan hidup bukanlah segala-galanya. Pasangan hidup memang layak
dan mungkin harus dinantikan, tapi bukan itu yang utama, apalagi sampai mengambil fokus hidup
wanita-wanita Tuhan. Ada satu hal terpenting dalam hidup kita dan justru Dialah segala-galanya yaitu
Tuhan Yesus sendiri yang harus kita nanti-nantikan hari demi hari.

Bahkan, ketika Tuhan beri seorang pasangan bagi kita, pun kita tidak tahu hari depan seperti apa?
Apakah akan baik-baik saja? Ataukah akan banyak badai menghadang seperti mungkin pasangan kita
sakit, hancur secara ekonomi, bahkan paling buruk adalah pasangan kita harus dipanggil Tuhan terlebih
dahulu? Lalu, bagaimana jika kita ada diposisi tersebut? Tentu jawabannya akan sangat hancur, ya. Kita
mungkin akan merasa sangat lemah, tidak mampu, dan lain sebagainya. Namun, hal ini membuat kita
sadar bahwa pasangan hidup bukanlah Juruselamat yang dapat selalu ada bahkan segalanya dalam
hidup kita serta kita harus mempersiapkan diri dengan keadaan seburuk apapun nanti didepan.

Jika memang mengalami hal seperti itu, apa yang bisa kita lakukan sebagai wanita didalam Kristus? Iya,
jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah bergantung, meletakkan hati kita sepenuhnya kepada
Tuhan Yesus sendiri. Menjadi wanita yang utuh dan penuh di dalam hadiratNya. Bukan lagi pasangan
hidup yang kita andalkan atau yang kita nanti-nantikan paling utama, melainkan kembali kepada Dia
mempelai pria kita yang sejati dalam kekekalan nanti. Karena hanya Dialah yang sanggup mengisi
kekosongan hati kita, menjadi pundak yang kokoh tak tergoyahkan sepanjang abad dan zaman, dan
menjadi tempat ternyaman kita untuk mencurahkan segala isi hati kita.

Jadi, para wanita yang membaca ini, sudahkah kita mau diproses untuk mau dibentuk menjadi wanita
yang utuh dan penuh di dalam Tuhan, menjadi Godly Woman yang menginspirasi wanita dan generasi
bahkan anak-anak dan pasangan hidupnya kelak?

Belum terlambat! Dan memang tidak pernah ada kata terlambat untuk Godly Woman yang mau
diproses, dibentuk, dan diapakai oleh Tuhan.
Sudahkah kita menaruh hati kita hari ini dna seterusnya secara total didalam genggaman dan pelukan
Tuhan?

Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN
dipuji-puji. – Amsal 31:30

Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-
Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. –
Yesaya 54:5

Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali
tidak akan meninggalkan engkau.” – Ibrani 13:5b

Jesus bless us! <3

Anda mungkin juga menyukai