Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG

HIJAU

Disusun Oleh : Kelas : XII

MIPA 1

Nama Anggota Kelompok :

1. Kaira Alifian Erismayana 18


2. Rendy Febrian Eka Putra 28
3. Erlang Diandaru 12
4. Daffa Abyan 8

SMA NEGERI 4 SIDOARJO


TAHUN AJARAN 2021/2022

Jl. Raya Suko, Sidoarjo Telp (031) 8966365 Fax (031) 8928255 Email :
smanivsidoarjo@yahoo.com Website : www.sman4sda.sch.id
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif  dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari
seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran
dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut
dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan factor external. Factor internal  merupakan
faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan faktor external
atau faktor lingkungan merupakan factor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu
dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor external yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah cahaya.
Cahaya memiliki banyak sekali peranan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-
jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan naungan untuk
pertumbuhannya. Begitu pula dengan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kacang hijau
yang akan mengalami perbedaan pertumbuhan dan perkembangannya jika diletakan ditempat
yang intensitas cahayanya berbeda. Hal ini terjadi karena cahaya juga dapat menghalangi kerja
hormone auksin (auksin tidak aktif) dan menghambat pertumbuhan. Tumbuhan yang diletakan
ditempat yang gelap akan lebih cepat pertumbuhannya (etiolasi) dibandingkan tumbuhan yang
diletakan ditempat bercahaya namun dengan kondisi yang pucat, kurus dan daunnya tidak
berkembang.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan
Dan Perkembangan Tanaman Kacang Hijau.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu :
1.      Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau?
2.      Apakah perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya?
1.3  Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian karya tulis ilmiah ini adalah pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau yang diletakan dilingkungan yang intensitas cahaya nya
berbeda.
1.4  Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian karya tulis ilmiah Pengaruh
Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Hijau ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
2.      Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
1.5  Manfaat Penulisan
1.      Manfaat untuk penulis
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini, dapat memberikan pengalaman serta
pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diletakan
dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
2.      Manfaat untuk pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau yang diletakan dilingkungan yang berbeda intensitas cahaya nya.
1.6  Ruang Lingkup Penulisan
Ruang lingkup penulisan karya tulis ilmiah Pengaruh Faktor Cahaya Terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Kacang Hijau ini adalah dengan cara melakukan experiment terhadap
perbedaan biji kacang hijau yang diletakan pada kondisi lingkungan yang berbeda yaitu gelap
dan terang.
1.7  Hipotesis
Tumbuhan biji kacang hijau yang berada dilingkungan yang intensitas cahayanya berbeda
akan menghasilkan tinggi yang berbeda. Tumbuhan di tempat gelap akan lebih cepat tinggi
daripada tumbuhan yang berada di tempat terang/bercahaya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1  Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif  dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari
seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran
dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor
tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan factor external. Factor
internal  merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis,
sedangkan faktor external atau faktor lingkungan merupakan factor yang berasal dari luar tubuh
tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Seperti, temperature,
air,PH,oksigen,nutrisi dan cahaya (http://faridnyzer.blogspot.com/2011/07/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi.html).

2.2 Uraian Tentang Cahaya  


Cahaya mempunyai pengaruh terhadap perkecambahan tumbuhan. Tetapi banyak
sedikitnya cahaya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap tumbuhan itu berbeda-beda. Berikut adalah
beberapa fungsi dari cahaya terhadap tumbuhan :
  Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
  Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya
secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan
gelap dan terang.
  Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan
pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak
kukuh.
  Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang
sempurna dan berwarna hijau.
  Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
  Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi
pucat.
  Panjang penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
  Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan
terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya disebut fotoperiodisme.
Selain itu, ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat dalam proses :
  Perkecambahan
  Perpanjangan batang
  Membukanya hipokotil
  Perluasan daun
  Dormansi tunas
  Sistesis klorofil
  Gerakan batang
  Gerakan Daun
 
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang
daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan
kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
Peristiwa ini disebut etiolasi (http://alfiyanfaqih.blogspot.com/2011/08/pengaruh-cahaya-
matahari-terhadap.html).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon
auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih
pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil
(http://texbuk.blogspot.com/2012/01/pengaruh-faktor-luar-eksternal-terhadap.html).
2.3 Uraian Tentang Kacang Hijau
Nama umum
Indonesia: Kacang hijau
Cina: chi xiao dou

Kingdom              : Plantae
Subkingdom          : Tracheobionta
Super Spermatophyta
Divisi                     : Magnoliophyta
Kelas                     : Magnoliopsida
SubKelas Rosidae
Ordo                      : Fabales
Famili                    : Fabaceae
Genus                    : Phaseolus
Spesies                  : Phaseolus radiatus L.
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya (file:///D:/DIT/file/pertumbuhan-
perkecambahan-kacang-hijau.html).
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :
  Protein (memperkuat daya tahan tubuh).
  Kalsium dan fosfor (memperkuat tulang).
  Vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energy).
  Vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh).
  Vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan).
  Zat besi (membantu pembentukan sel darah merah).
  Magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
  Terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode experiment. Metode experiment adalah
metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya
kontrol (Nazir,2003).

3.2 Populasi dan Sampel


            Populasi           : Biji kacang hijau
            Sampel            : 12 biji kacang hijau
3.3 Variabel
Variable yang tercakup dalam penelitian ini, yakni :
1.      Variable Bebas :
  Cahaya
2.      Variable Terikat :
  Tinggi kecambah
3.      Variabel kontrol :
  Botol aqua gelas
  Kapas
  Biji kacang hijau
  Air
3.3 Cara Kerja

1.      Alat dan Bahan :


a.       2 Botol aqua gelas                               d. Air
b.      Kapas                                                  e. Benang
c.       Biji kacang hijau                                 f. Mistar

2.      Cara Kerja :
a.       Rendam kacang hijau selama semalam 12 jam.
b.      Sediakan dua botol aqua gelas ( aqua A dan aqua B ).
c.       Isi gelas A dan B dengan kapas kosmetik yang sedah dibasahkan.
d.      Letak kan 6 biji kacang hijau ke dalam gelas A dan B.
e.       Letakkan Gelas A di tempat Terang dan Gelas B ditempat gelap.
f.       Siram setiap pagi dengan air agar kapas tetap lembab, tetapi jangan terlalu banyak agar biji tidak
membusuk.
g.      Ukur tinggi tanaman di Gelas A dan gelas B Rendam biji kacang hijau dengan benang setelah 6
hari.
h.      Ukur kembali benang dengan mistar.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Berikut adalah tabel dan grafik pengamatan tinggi tanaman kacang hijau yang diperoleh
dari hasil penelitian yang telah dilakukan :
Tabel Pengamatan

Tinggi tanaman kacang hijau (mm)


Hari ke-
Tempat Terang Tempat Gelap
1 0 5
2 10 25
3 25 40
4 35 60
5 50 110
6 75 140
*Pengamatan dilakukan setelah 6 hari.

4.2 Pembahasan
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan
tiap tumbuhan berbeda-beda. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang hijau dengan merendam kacang hijau selama 12 jam dan meletakan 6
biji kacang hijau ke dalam dua botol aqua gelas (aqua A dan aqua B) lalu meletakkan gelas A di
tempat terang dan gelas B ditempat gelap. Dari tabel dan grafik pengamatan tinggi tanaman yang
telah diukur setelah 6 hari, ternyata didapat rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam
ditempat terang dan gelap adalah :
X1  =    ∑1 Tinggi Tanaman/n                         X2 =     ∑2 Tinggi Tanaman/n       
       =   195/6                                                           = 390/6
       = 32,5                                                               = 65
Jadi, selisih tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam ditempat terang dan gelap adalah :
X = X2 – X1
      = 65 – 32.5
      = 32.5
Keterangan :
                  X1 : Tanaman tempat terang               ∑1 = Jumlah tinggi tanaman tempat terang
                  X2 : Tanaman tempat gelap                 ∑2 = Jumlah tinggi tanaman tempat gelap
                  X : Selisih tinggi tanaman                 = Jumlah hari selama penelitian
Dari hasil perhitungan selisih tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam ditempat terang dan
gelap adalah 32.5 . dengan tinggi rata-rata tanaman ditempat terang 32.5 dan ditempat gelap 65.
Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya
lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji
kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi
karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer).

BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan  tumbuhan membutuhkan
cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang
hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan.
Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih
lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang
hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi
karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.
5.2  Saran
Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang berada ditempat terang dan
berada ditempat gelap. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern.

Anda mungkin juga menyukai