Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN 2

PEMISAHAN DAN
PEMURNIAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemisahan dan pemurnian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri. Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan
untuk memisahkan dua zat atau lebih yang saling bercampur, sedangkan
pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah
tercemar oleh zat lain.

Dalam melakukan pemisahan dan pemurnian diperlukan pengetahuan dan


keterampilan, terutama jika harus memisahkan komponen dengan kadar yang
sangat kecil. Untuk tujuan itu, dalam ilmu kimia telah dikembangkan berbagai
cara pemisahan dari pemisahan sederhana yang sering dilakukan sehari-hari
sampai metode pemisahan dan pemurnian yang kompleks atau tidak sederhana.

Zat atau materi dapat dipisah dari campurannya karena campuran tersebut
memiliki perbedaan sifat, itulah yang mendasari pemisahan campuran atau
dalam pemisahan.

Dalam kenyataannya pemisahan dan pemurnian tidak dapat dipisah satu sama
lain. Kita akan melihat bahwa ketika metode pemisahan dan pemurnian baru
dikembangkan, ilmu kimia akan mendapatkan kemajuan yang besar.

Oleh karena itu, percobaan pemisahan dan pemurnian ini dilakukan agar
praktikan dapat mengetahui jenis-jenis pemisahan dan pemurnian pada
campuran dan bagaimana aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2. Tujuan Percobaan
• Untuk mengetahui zat murni dari suatu zat yang telah tercemar atau
telah tercampur.
• Untuk mengetahui penggolongan pada campuran.
• Untuk mengetahui jenis-jenis pemisahan dan pemurnian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Campuran merupakan suatu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih dan masih
mempunyai sifat dari zat asalnya. Dalam kehidupan sehari-hari , banyak kita jumpai
segala jenis campuran , misalnya air sungai , udara , minuman , makanan , tanah ,
dan lain-lain. Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian dapat
digolongkan menjadi 3 bentuk larutan yaitu :

1. Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi
sebagai molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan
itu tampak homogen (continue, tanpa batas) dan mempunyai komposisi
yang sama pada setiap bejananya. Komponen – komponen yang terdapat
dalam larutan tidak dapat dipisahkan melalui penyaringan. Contoh dari
campuran yang berupa larutan adalah campuran air dan gula. (Yazid, 2005).

2. Koloid
Koloid adalah suatu bentuk molekul yang keadaannya terletak antara
campuran kasar dan larutan. Secara makrokopis koloid tampak homogen
tetapi secara mikrokopis koloid bersifat heterogen. Oleh karena itu koloid
digolongkan kedalam campuran heterogen. Campuran koloid pada dasarnya
bersifat stabil dan tidak disaring. (Yazid, 2005).

3. Suspensi
Suspensi adalah campuran kasar yang bersifat heterogen. Antar
komponennya masih terdapat bidang batas dan sering sekali dapat
dibedakan tanpa menggunakan bantuan mikroskop. Setelah suspensi
biasanya dimasukan untuk campuran heterogen dari suatu zat padat dalam
cair. Suspensi tampak keruh dan tidak stabil, zat suspensi lambat laun akan
terpisah karena gaya gravitasi (mengalami sedimentasi). Suspensi dapat
dipisahkan melalui penyaringan. Diameter partikel suspensi lebih dari 100
mm (Chang, 2005).

Pada dasarnya campuran dibedakan menjadi 2bagian, yaitu :


1. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah penggabungan 2 zat tunggal atau lebih yang
semua partikelnya menyebar merata sehingga membentuk 1 fase. Yang
dimaksudkan 1 fase adalah zat yang sifat komposisinya sama antara satu
bagian dengan bagian yang lain didekatnya. Dikatakan sebagai campuran
homogen jika antara komponennya tidak terdapat bidang batas sehingga
tidak terbedakan lagi walaupun menggunakan mikroskop ultra. (Syukri,
1999)

2. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara 2 zat
tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang
lainnya tidak sama diberbagai bagian bejana. Dikatakan sebagai campuran
heterogen jika antara komponennya masih terdapat bidang batas dan sering
kali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop, melainkan hanya
dengan mata. Pada dasarnya campuran heterogen memiliki sifat – sifat yang
tidak seragam atau tidak sama (Petrucci, 1987).

Contoh untuk kedua campuran tersebut adalah larutan gula dan air pada campuran
homogen serta campuran air dan minyak tanah pada campuran heterogen (Petrucci.
1987).
Untuk memisahkan campuran homogen dan campuran heterogen dapat dilakukan
dengan proses pemisahan dan pemurnian. Pemisahan itu sendiri pada dasaranya
merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memisahkan suatu larutan dengan dua
zat atau lebih yang saling tercampur. Sedangkan pemurnian merupakan suatu cara
yang dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu zat yang telah tercemar
atau tercampur oleh zat lain (Syukri, 1999).
Terdapat berbagai macam metode pemisahan campuran. Pemisahan campuran
didasarkan pada perbedaan sifat pada campuran. Berbagai macam metode
pemisahan diantaranya sebagai berikut :
1. Pemisahan zat cair dari zat cair
• Ekstraksi
Ekstraksi yaitu pemisahan yang berdasarkan perbedaan kelarutan
komponen dalam pelarut yang berbeda. Atau dapat dikatakan pula
bahwa ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi zat dari
campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Prinsip
metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling
bercampur (Syukri, 1999).
2. Pemisahan zat padat dari zat padat
• Sublimasi
Sublimasi yaitu dua jenis padatan dengan menyublim dari
komponen yang dapat menyublim, yaitu senyawa yang
pemanasnya meleleh kemudian mendidih dan pada pendinginan dari
uap langsung menjadi padatan.
• Kristalisasi bertingkat
Kristalisasi bertingkat sebenarnya adalah suatu proses kristalisasi
hanya saja dilakukan secara berkali – kali.
• Pelarutan yang diikuti dengan penyaringan
Pada proses pemisahan ini, diawali dengan cara melarutkan
komponen – komponen yang ingin dipisahan lalu dipanaskan hingga
menguap.
3. Pemisahan zar padat yang larut dalam air
• Penguapan
Pada penguapan, larutan dipanaskan hingga pelarutnya menguap
dan meninggalkan zat terlarut.
• Kristalisasi
Kristalisasi adalah pemisahan komponen – komponen campuran
dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara
dipanaskan dan kemudian didinginkan.
• Rekristalisasi
Secara umum rekristalisasi sama dengan pemisahan kristalisasi
hanya saja yang membedakan adalah perubahan wujud zat terlarut
dimana pada kristalisasi perubahan wujudnya dimulai dari cair
kepadat sedangkan pada rekristalisasi perubahan wujud zat
terlarutnya dimulai dari padat, cair kepadat.
4. Pemisahan zat padat yang tidak terlarut dalam zat cair
• Filtrasi ( penyaringan )
Filtrasi adalah pemisahan komponen – komponen campuran dengan
cara menggunakan kertas saring.
• Dekantasi ( pengendapan )
Dekantasi adalah pemisahan komponen – komponen campuran
dengan cara diendapkan.

Secara umum pelarut dapat dibagi menjadi dua yaitu pelarut polar dan pelarut non
polar. Dikatakan sebagai pelarut polar apabila suatu senyawa memiliki
keelektronegatifan yang jauh berbeda antara atom penyusunnya. Sedangkan
dikatakan sebagai pelarut non polar apabila suatu senyawa memiliki
keelektronegatifan yang relatif kecil atau bahkan nol (Syukri, 1999).
BAB III
METODE

3.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat-alat
a. Kompor listrik 1 buah
b. Corong kaca 1 buah
c. Kaca arloji 1 buah
d. Penjepit tabung 1 buah
e. Batang pengaduk 1 buah
f. Spatula 1 buah
g. Cawan penguap 1 buah
h. Gelas kimia 100 ml 1 buah
i. Gelas ukur 25 ml 1 buah
j. Mortal dan Alu 1 buah
k. Corong pemisah 1 buah
l. Labu Erlenmeyer 1 buah

3.1.2. Bahan-bahan
a. Garam dapur
b. Kapur tulis
c. Kapur barus
d. Minyak goreng
e. Kertas saring
f. Larutan CuSO₄
g. Aquadest
h. Pasir

3.2. Prosedur Percobaan


3.2.1 Prosedur Dekantasi
➢ Disiapkan gelas kimia 100 ml , kemudian dimasukkan aquadest .
➢ Dimasukkan 3 sendok pasir ke dalam gelas kimia .
➢ Diaduk hingga tercampur menggunakan batang pengaduk .
➢ Didiamkan pasir hingga mengendap .

3.2.2 Prosedur Filtrasi


➢ Disiapkan gelas kimia 100 ml , kemudian dimasukkan aquadest .
➢ Ditumbuk kapur tulis menggunakan mortal dan alu .
➢ Dimasukkan bubuk halus kapur tulis ke dalam gelas kimia , sebanyak 4
sendok .
➢ Diaduk hingga tercampur menggunakan batang pengaduk .
➢ Disiapkan kertas saring , corong kaca , dan labu Erlenmeyer.
➢ Dilapisi corong kaca dengan kertas saring.
➢ Dilakukan penyaringan .

3.2.3 Prosedur Kristalisasi


➢ Dimasukkan dahulu aquadest ke dalam gelas ukur , lalu dimasukkan ke
dalam gelas kimia .
➢ Dimasukkan 1 sendok padatan CuSO₄ ke dalam gelas kimia .
➢ Diaduk hingga larut menggunakan batang pengaduk .
➢ Dipanaskan larutan tersebut di atas kompor listrik .
➢ Diuapkan hingga larutan mengering .

3.2.4 Prosedur Sublimasi


➢ Disiapkan cawan penguap , kapur barus, dan garam dapur .
➢ Dihaluskan kapur barus menggunakan mortal dan alu .
➢ Dimasukkan 2 sendok bubuk kapur barus ke dalam cawan penguap.
➢ Dimasukkan 1 sendok garam dapur ke dalam cawan penguap.
➢ Diaduk campuran bubuk kapur barus dan garam dapur .
➢ Ditutup cawan penguap dengan kertas saring yang sudah dilubangi dengan
jarum.
➢ Ditutup cawan penguap dan kertas saring dengan corong kaca sebelum
dipanaskan .
➢ Dipanaskan di atas kompor listrik hingga terjadi proses penyubliman.

3.2.5 Prosedur Ekstrasi


➢ Disiapkan corong pemisah .
➢ Dimasukkan aquadest ke dalam gelas ukur dan dimasukkan minyak
goreng ke dalam gelas ukur lainnya.
➢ Dimasukkan aquadest dan minyak goreng ke dalam corong pemisah .
➢ Dikocok searah hingga tercampur .
➢ Didiamkan hingga kedua cairan tersebut memisah kembali .
➢ Dipisahkan lapisan bawah dengan cara membuka keran pada corong
pemisah .
BAB IV
TUGAS

4.1 Soal Paket A


a. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis campuran!
b. Sebutkan Teknik pemisahan secara kimia?
c. Jelaskan secara singkat pengertian filtrasi , prinsip kerja filtrasi serta sebutkan
satu contoh campuran yang dipisahkan dengan filtrasi ?
d. Jelaskan perbedaan antara kristalisasi dan evaporasi !
e. Mengapa distilasi digolongkan sebagai pemisahan secara kimiawi ? jelaskan!

4.2 Jawaban
a. Campuran merupakan suatu materi yang terdiri dari dua zat atau lebih dan
masih mempunyai sifat dari zat asalnya. Campuran dapat dibedakan
menjadi dua yaitu campuran homogen dan campuran heterogen.
1) Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan
lagi sifat zat-zat yang tercampur di dalamnya. Contoh campuran
homogen adalah larutan gula dan udara.
2) Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat
bercampur satu dengan lain secara sempurna sehingga dapat
dikenali zat penyusunnya. Campuran pasir dan air di dalam gelas
merupakan salah satu contoh dari campuran heterogen.

b. Teknik pemisahan secara kimia adalah dengan cara koagulasi dan distilasi.

c. Filtrasi ini merupakan metode pemisahan fisik, yang dipakai dalam


memisahkan antara cairan (larutan) serta padatan. Metode filtrasi adalah
metode pemisahan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berpori (penyaring).
Prinsip dasar filtrasi ini sangat sederhana yakni menyaring molekul-
molekul padatan yang tercampur pada larutan, maka tingkat kemurnian
filtrat yang didapat dari filtrasi tersebut bergantung pada kualitas juga
ukuran pori dari filter (penyaring) yang digunakan filtrasi .

Contoh :

1) proses penyaringan air sungai untuk keperluan air bersih.

2) Penyaringan kopi merupakan metode filtrasi yang sederhana.

3) Pembuatan santan kelapa.

4) penyaringan lumpur dari air.

d. Evaporasi adalah suatu proses penguapan sebagian atau keseluruhan


pelarut sehingga yang tersisa hanya larutan yang pekat atau kental serta
memiliki konsentrasi yang tinggi , sedangkan kristalisasi adalah proses
pembentukan bahan padat dari pengendapan langsung dari gas .
Evaporasi mengacu pada pelarut, sedangkan kristalisasi mengacu pada zat
terlarut. Misalnya jika kita memiliki air garam, kita akan menguapkan
airnya atau mengkristal garamnya.

e. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia


berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini
termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
DAFTAR PUSTAKA

Yazid, Estien. 2005. Kimia Fisik Untuk Paramedis . Yogyakarta : Andi.


www.academi.edu Diakses tanggal 10 November 2020

Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB.


www.academi.edu Diakses tanggal 11 November 2020

Petrucci, Ralph. 1987. Kimia Dasar. Bogor : Erlangga.


www.academi.edu Diakses tanggal 11 November 2020

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
www.academi.edu Diakses tanggal 11 November 2020

Anda mungkin juga menyukai