Anda di halaman 1dari 9

Case Study

1. Sebuah tangki berpengaduk mula-mula berisi m0 kg air murni. Mulai suatu F kg/menit larutan
garam dengan kadar garam xF kg garam/kg larutan dimasukkan ke dalam tangki, sedangkan L
kg/menit larutan dikeluarkan dari tangki. Ingin dicari kadar garam pada larutan keluar tangki
pada berbagai waktu.

F, XF

Mo
L, XL

Neraca massa total


R. input - R output = R acc
F - L = dM/dt
𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑡𝑡
� 𝑑𝑑𝑑𝑑 = � (𝐹𝐹 − 𝐿𝐿)𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑀𝑀𝑀𝑀 0
M – Mo = (F-L) t
M= Mo + (F-L) t

Neraca massa komponen


R. input - R output = R acc
F. XF - L XL = d(M.XL)/dt
F. XF - L XL = M dXL/dt + XL dM/dt
subatitusi
F. XF - L XL = (Mo + (F-L) t) dXL/dt + XL (F-L)
= (Mo + (F-L) t) dXL/dt + F. XL - L. XL
Pindah ruas
F. XF - L XL - F. XL + L. XL = (Mo + (F-L) t) dXL/dt
F (XF -XL) = (Mo + (F-L) t) dXL/dt
𝐹𝐹 𝑑𝑑𝑥𝑥𝐿𝐿
𝑑𝑑𝑑𝑑 =
( )
𝑀𝑀𝑜𝑜 + 𝐹𝐹 − 𝐿𝐿 𝑡𝑡 (𝑋𝑋𝐹𝐹 − 𝑋𝑋𝐿𝐿 )

𝑡𝑡 𝑋𝑋𝐿𝐿
𝐹𝐹 𝑑𝑑𝑥𝑥𝐿𝐿
� 𝑑𝑑𝑑𝑑 = �
0 𝑀𝑀𝑜𝑜 + (𝐹𝐹 − 𝐿𝐿)𝑡𝑡 0 (𝑋𝑋𝐹𝐹 − 𝑋𝑋𝐿𝐿 )

𝑡𝑡 𝑋𝑋𝐿𝐿
𝐹𝐹 𝑑𝑑𝑥𝑥𝐿𝐿
� 𝑑𝑑𝑑𝑑 = �
0 𝑀𝑀𝑜𝑜 + (𝐹𝐹 − 𝐿𝐿)𝑡𝑡 0 (𝑋𝑋𝐹𝐹 − 𝑋𝑋𝐿𝐿 )
𝑡𝑡
𝐹𝐹 𝑋𝑋
𝐼𝐼𝐼𝐼 (𝑀𝑀𝑜𝑜 + (𝐹𝐹 − 𝐿𝐿)𝑡𝑡)� = −𝐼𝐼𝐼𝐼 (𝑋𝑋𝐹𝐹 − 𝑋𝑋𝐿𝐿 )|0 𝐿𝐿
(𝐹𝐹 − 𝐿𝐿) 0

𝐹𝐹 𝑀𝑀𝑜𝑜 + (𝐹𝐹 − 𝐿𝐿)𝑡𝑡 𝑋𝑋𝐹𝐹


𝐼𝐼𝐼𝐼 = 𝐼𝐼𝐼𝐼
(𝐹𝐹 − 𝐿𝐿) 𝑀𝑀𝑜𝑜 (𝑋𝑋𝐹𝐹 − 𝑋𝑋𝐿𝐿 )

𝐹𝐹
𝑀𝑀𝑜𝑜 + (𝐹𝐹 − 𝐿𝐿)𝑡𝑡 (𝐹𝐹−𝐿𝐿) 𝑋𝑋𝐹𝐹
𝐼𝐼𝐼𝐼 � � = 𝐼𝐼𝐼𝐼
𝑀𝑀𝑜𝑜 (𝑋𝑋𝐹𝐹 − 𝑋𝑋𝐿𝐿 )

𝐹𝐹
𝑀𝑀𝑜𝑜 + (𝐹𝐹 − 𝐿𝐿)𝑡𝑡 (𝐹𝐹−𝐿𝐿) 𝑋𝑋𝐹𝐹
� � =
𝑀𝑀𝑜𝑜 (𝑋𝑋𝐹𝐹 − 𝑋𝑋𝐿𝐿 )

2. Suatu labu kaca terdapat campuran biner A dan B ( lebih volatile), sebanyak Wo gmol dengan
fraksi mol A = Xo . kemudian dipanaskan hingga terjad penguapan cairan. Uap yang keluar
dianggap selalu beerada dalam keadaan setimbang dengan cairan. Kesetimbangan uap-cair
dianggap mengikuti hukum Raoult Dalton. Susunlah persamaan matematisyang bisa dipakai
untuk mencari kadar A dalam cairan tersisa. Saat 30% cairan sudah menguap

V, y
Asumsi, Bila saat t

Cairan tersisa = W, fraksi mol A dalam cairan = x dan kadar A dalam uap = y

Jumlah uap yang terbentuk pada interval waktu t+Δt adalah dV

W, X

Neraca massa cairan di dalam labu

R. Input – R Output = R.acc

0 – dV/dt = dW/dt

- dV = dW

Neraca massa A dalam labu

R. Input - R. output = R. Accu.


𝑑𝑑 (𝑉𝑉. 𝑦𝑦) 𝑑𝑑 (𝑊𝑊. 𝑥𝑥 )
0 − =
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
0 − 𝑉𝑉 − 𝑦𝑦 = 𝑊𝑊 + 𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
−𝑦𝑦 = 𝑊𝑊 + 𝑥𝑥
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
dt ≈ 0

−𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑊𝑊 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑

Subtitusi dW = -dV

𝑊𝑊 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝑦𝑦 𝑑𝑑𝑑𝑑 − 𝑥𝑥 𝑑𝑑𝑑𝑑 = (𝑦𝑦 − 𝑥𝑥 ) 𝑑𝑑𝑑𝑑


Hukum roult
𝛼𝛼 𝑥𝑥
𝑦𝑦 =
1 + (𝛼𝛼 − 1)𝑥𝑥

𝛼𝛼 𝑥𝑥
𝑊𝑊 𝑑𝑑𝑑𝑑 = � − 𝑥𝑥� 𝑑𝑑𝑑𝑑
1 + 𝛼𝛼 − 1)𝑥𝑥
(

𝑥𝑥𝑡𝑡 0,7 𝑊𝑊𝑜𝑜


𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
� =�
𝛼𝛼 𝑥𝑥 𝑊𝑊
𝑥𝑥0 � − 𝑥𝑥� 𝑊𝑊𝑜𝑜
1 + (𝛼𝛼 − 1)𝑥𝑥

𝐼𝐼𝐼𝐼 (𝑥𝑥) 𝛼𝛼 𝐼𝐼𝐼𝐼 (𝑥𝑥 − 1) 𝑥𝑥𝑡𝑡 0.7 𝑊𝑊


− � = 𝐼𝐼𝐼𝐼 𝑊𝑊|𝑊𝑊𝑜𝑜 𝑜𝑜
𝛼𝛼 − 1 𝛼𝛼 − 1 𝑥𝑥𝑜𝑜

3. Dua tangka masing masing berisi 100 L larutan garam 20 g/L. Alir an air dimasukkan ke
dalam tangka pertama dengan laju 5 L/menit. Cairan mengalir keluar dari tangki pertama ke
tangka kedua dengan laju 8 L/menit. Cairan mengalir keluar dari tangki kedua dengan laju 8
L/menit dimana sebagiannya dialirakan kembali ke tangka pertama (3 L/menit) dan sisanya
dialirkan keluar. Rumuskan system persamaan differensial beserta kondisi batasnya

5 L/m 3 L/m

8 L/m, C1 8 L/m, C2
Jawab
Asumsi: Sifat fisis larutan tidak berubah (konstan) ρ konstan
Tank Pertama
Nerasa massa total
R. input- R Output = R. Acc
5 (L/m) ρ (g/L) + 3 (L/m) ρ (g/L) - 8 (L/m) ρ (g/L) = d (V. ρ )/dt (g/m)
dV/dt = 0  volume cairan di dalam tangka konstan (1)

Nerasa massa garam


R. input- R Output = R. Acc
5 (L/m) x 0 (g/L) + 3 (L/m) x C2 (g/L) – 8 (L/m) C1 (g/L) = d (V. C1)/dt
𝑑𝑑(𝑉𝑉 𝐶𝐶1 )
= 0 + 3 𝐶𝐶2 − 8𝐶𝐶1
𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑑𝑑𝐶𝐶1 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑉𝑉 + 𝐶𝐶1 = 3 𝐶𝐶2 − 8𝐶𝐶1
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑

Substitusi V = 100 L (kosntan)

𝑑𝑑𝐶𝐶1
100 = 3 𝐶𝐶2 − 8𝐶𝐶1 (2)
𝑑𝑑𝑑𝑑

Tank kedua
Nerasa massa total
R. input- R Output = R. Acc
8 (L/m) ρ (g/L) - 8 (L/m) ρ (g/L) = d (V2. ρ )/dt (g/m)
dV2/dt = 0  volume cairan di dalam tangka konstan (3)

Nerasa massa garam


R. input- R Output = R. Acc
8 (L/m) x C1 (g/L) – 8 (L/m) C2 (g/L) = d (V. C2)/dt
𝑑𝑑(𝑉𝑉 𝐶𝐶2 )
= 8𝐶𝐶1 − 8𝐶𝐶2
𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑑𝑑𝐶𝐶2 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑉𝑉 + 𝐶𝐶2 = 8𝐶𝐶1 − 8𝐶𝐶2
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑

Substitusi V = 100 L (kosntan)

𝑑𝑑𝐶𝐶2
100 = 8 𝐶𝐶1 − 8𝐶𝐶2 (4)
𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑑𝑑𝐶𝐶2
𝐶𝐶1 = 𝐶𝐶2 + 12.5 (5)
𝑑𝑑𝑑𝑑

Kondisi awal
t=0 C1 = 20 g/L dan C2 = 20 g/L
Persamaan 5 didifferensialkan terhadap waktu (t)
𝑑𝑑𝑑𝑑1 𝑑𝑑𝑑𝑑2 𝑑𝑑 2 𝐶𝐶2
= + 12.5 (6)
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 2
Substitusi persamaan 6 dan 5 ke persamaan 2

𝑑𝑑𝑑𝑑2 𝑑𝑑 2 𝐶𝐶2 𝑑𝑑𝐶𝐶2


100 � + 12.5 2
� = 3 𝐶𝐶2 − 8 �𝐶𝐶2 + 12.5 �
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑑𝑑𝑑𝑑2 𝑑𝑑 2 𝐶𝐶2 𝑑𝑑𝐶𝐶2


100 + 1250 2 = 3 𝐶𝐶2 − 8 𝐶𝐶2 − 100
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑 2 𝐶𝐶2 𝑑𝑑𝐶𝐶2
250 + 40 + 𝐶𝐶2 = 0
𝑑𝑑𝑑𝑑 2 𝑑𝑑𝑑𝑑
Penyelesaian

250 m2 + 40 m + 1 = 0

m1= -0.031 dan m2 = -0.129

C2 = K1 e-0.031 t + K2 e-0.129 t (7)

Dan
𝑑𝑑𝑑𝑑2
= −0.031 𝐾𝐾1 𝑒𝑒 −0.031𝑡𝑡 − 0.129 𝐾𝐾1 𝑒𝑒 −0.129𝑡𝑡 (8)
𝑑𝑑𝑑𝑑
Memasukkan batas kondisi

t=0

C2 = K1 .1 + K2 .1 = 20  K1 + K2 = 20 (pers.7)

0 = -0.031 K1 – 0.129 K2 (pers.8)

Dari pers. 7 dan 8 didapatkan

K1 = 26.33

K2 = -6.33

Persamaan 7 menjadi

C2 = 26.33 e-0.031 t - 6.33 e-0.129 t (9)

Persamaan 8 dan 9 disubstitusikan ke persamaan 5 didapatkan

C1 = 16.125 e-0.031 t + 3.875 e-0.129 t


4. Suatu bejana dilengkapi dengan jaket pemanas dengan luas perpindahan panas A m2. Bejana
berisikan M kg cairan dengan kapasitas panas Cp J/kg.oC pada suhu TooC. Nilai koefisien perpindahan
panas overall adala U watt/m2 oC. Tentukan suhu cairan sebagai fungsi waktu bila pada jaket dialirkan
steam yang mengembun pada suhu Ts oC.

Jawab
Mass balance tidak diperlukan karena tidak ada massa masuk dan keluar bejana
Heat balance
R. Acc = R. Input – R. Output
𝑑𝑑�𝑀𝑀 𝐶𝐶𝑝𝑝 (𝑇𝑇 − 𝑇𝑇𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 �
= 𝑈𝑈 𝐴𝐴 (𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇) − 0
𝑑𝑑𝑑𝑑
Kondisi t = 0, T = To, maka

𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑀𝑀𝐶𝐶𝑃𝑃 = 𝑈𝑈 𝐴𝐴 (𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇)
𝑑𝑑𝑑𝑑

𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑈𝑈 𝐴𝐴
= 𝑑𝑑𝑑𝑑
(𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇) 𝑀𝑀𝐶𝐶𝑃𝑃

𝑇𝑇 𝑡𝑡
𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑈𝑈 𝐴𝐴
� =� 𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑇𝑇𝑜𝑜 (𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇 ) 0 𝑀𝑀𝐶𝐶𝑃𝑃

𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇 𝑈𝑈 𝐴𝐴
−𝐼𝐼𝐼𝐼 � �= 𝑡𝑡
𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇𝑜𝑜 𝑀𝑀𝐶𝐶𝑃𝑃

𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇 𝑈𝑈 𝐴𝐴
− 𝑡𝑡
= 𝑒𝑒 𝑀𝑀𝐶𝐶𝑃𝑃
𝑇𝑇𝑠𝑠 − 𝑇𝑇𝑜𝑜
5. Suatu system berjalan sesuai sketsa berikut ini

Jabarkan persamaan matematis yang menggambarkan


Fi Ti kenaikan suhu cairan sebagai fungsi waktu? Dengan
Sistem
kondisi:
Batas sistem Suhu cairan didalam tangki mula-mula = T0.
V, T Volume cairan didalam tangki V konstan
FT Densitas cairan r konstan.
Kapasitas jenis cp konstan.

Medium pemanas bersuhu Th


Jawab:

Neraca massa total

R. input – R. output = R. acc

Fi – F = dV/dt terdapa pernyataan bahwa V dalam tangka konstan berarti Fi = F atau dV/dt = 0

Neraca massa panas

R. input – R. output + R. generasi = R. acc

𝑑𝑑 �𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝 �𝑇𝑇 − 𝑇𝑇𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 ��


𝜌𝜌𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 �𝑇𝑇𝑖𝑖 − 𝑇𝑇𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 � − 𝜌𝜌𝜌𝜌𝐶𝐶𝑝𝑝 �𝑇𝑇 − 𝑇𝑇𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟𝑟 � + 𝑄𝑄 =
𝑑𝑑𝑑𝑑
Di mana Q adalah panas yang dibangkitkan berasal dari steam

Q = U A (Th – T)
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 (𝑇𝑇𝑖𝑖 − 𝑇𝑇) + 𝑈𝑈 𝐴𝐴 (𝑇𝑇ℎ − 𝑇𝑇) = 𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 𝑇𝑇𝑖𝑖 − 𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 𝑇𝑇 + 𝑈𝑈 𝐴𝐴 𝑇𝑇ℎ − 𝑈𝑈 𝐴𝐴 𝑇𝑇 = 𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝑑𝑑𝑑𝑑
𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 𝑇𝑇𝑖𝑖 + 𝑈𝑈 𝐴𝐴 𝑇𝑇ℎ − 𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 𝑇𝑇 − 𝑈𝑈 𝐴𝐴 𝑇𝑇 = 𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝
𝑑𝑑𝑑𝑑

𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 𝑇𝑇𝑖𝑖 + 𝑈𝑈 𝐴𝐴 𝑇𝑇ℎ �𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 + 𝑈𝑈 𝐴𝐴� 𝑑𝑑𝑑𝑑


− 𝑇𝑇 = (5.1)
𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝 𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝 𝑑𝑑𝑑𝑑

 Misal
𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 𝑇𝑇𝑖𝑖 + 𝑈𝑈 𝐴𝐴 𝑇𝑇ℎ
𝐾𝐾 =
𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝

Dan
𝜌𝜌 𝑉𝑉𝐶𝐶𝑝𝑝
𝜏𝜏 =
�𝐹𝐹𝑖𝑖 𝐶𝐶𝑝𝑝 + 𝑈𝑈 𝐴𝐴�

Maka persamaan 5.1 menjadi


dT 1
+ T=K
dt τ
Penyelesaian PD
1 1
𝑇𝑇𝑒𝑒 ∫𝜏𝜏 𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 𝐾𝐾𝑒𝑒 ∫𝜏𝜏 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝐶𝐶

1 1
𝑇𝑇𝑒𝑒 ∫𝜏𝜏 𝑑𝑑𝑑𝑑 = � 𝐾𝐾𝑒𝑒 ∫𝜏𝜏 𝑑𝑑𝑑𝑑 𝑑𝑑𝑑𝑑 + 𝐶𝐶
1
Untuk pemecahan memerluka factor integral berupa IF = 𝑒𝑒 ∫𝜏𝜏𝑑𝑑𝑑𝑑 = et/τ
𝑡𝑡 𝑡𝑡 𝑡𝑡
𝑇𝑇 𝑒𝑒 �𝜏𝜏� = � 𝐾𝐾𝑒𝑒 �𝜏𝜏� 𝑑𝑑𝑑𝑑 = 𝐾𝐾𝐾𝐾𝑒𝑒 �𝜏𝜏� + 𝐶𝐶

𝑡𝑡
−� �
𝑇𝑇 = 𝐾𝐾𝐾𝐾 + 𝐶𝐶𝑒𝑒 𝜏𝜏

Saat t = 0  T=To
Maka To = K τ + C  C = T0 – K τ

6. Kita diminta melakukan justifikasi apakah ada ethanol yang hilang saat penyimpanan secara alamiah
terbuka. Suatu tangki diameter 16 m dan tinggi 20 m dengan 80%nya terisi ethanol absolut.
Tentukan persen susut etanol karena penguapan setelah penyimpanan 1 bulan.
Kondisi: T = 32 oC
Tekanan uap ethanol (T=T32oC), Ps= 87.2508 mmhg
Koefisien difusi ethanol ke udara = 0.1375 cm2/s
Densitas ethanol 0.8 kg/L
Jawab
20 m Hukum kekekalan massa pada elemen Δx

𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 |𝑥𝑥 − 𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 |𝑥𝑥+∆𝑥𝑥 = 0


𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 |𝑥𝑥+∆𝑥𝑥 − 𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 |𝑥𝑥
− =0
16 m ∆𝑥𝑥
16 m
𝑑𝑑𝑑𝑑𝐴𝐴𝐴𝐴
=0
𝑑𝑑𝑑𝑑
Yang berarti NAx = konstan tidak berubah terhadap posisi
Menurut hukum fiks
𝑑𝑑𝑌𝑌𝐴𝐴
𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝑌𝑌𝐴𝐴 (𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 + 𝑁𝑁𝐵𝐵𝐵𝐵 ) − 𝐶𝐶. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴 (6.1)
𝑑𝑑𝑑𝑑

Jika A menyatakan uap etanol, berarti indeks B menyatakan udara. Karena udara diatas
permukaan etanol dalam kondisi diam maka NBX = 0

Sehingga persamaan 6.1 menjadi

𝑑𝑑𝑌𝑌𝐴𝐴
𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 = 𝑌𝑌𝐴𝐴 (𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 + 0) − 𝐶𝐶. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴
𝑑𝑑𝑑𝑑

𝐶𝐶. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑑𝑑𝑌𝑌𝐴𝐴


𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 = −
1 − 𝑌𝑌𝐴𝐴 𝑑𝑑𝑑𝑑
Karena NAX konstan ,maka

𝑑𝑑𝑌𝑌𝐴𝐴
𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑑𝑑𝑑𝑑 = − 𝐶𝐶. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴
1 − 𝑌𝑌𝐴𝐴
𝐿𝐿 0
𝑑𝑑𝑌𝑌𝐴𝐴
� 𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 𝑑𝑑𝑑𝑑 = − � 𝐶𝐶. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴
0 𝑌𝑌𝐴𝐴,𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 1 − 𝑌𝑌𝐴𝐴

𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 . 𝐿𝐿 = 𝐶𝐶. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴 𝐼𝐼𝐼𝐼 (1 − 𝑌𝑌𝐴𝐴 )|0𝑌𝑌𝐴𝐴,𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠

𝐶𝐶. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴 1 − 𝑌𝑌𝐴𝐴,𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 𝑃𝑃. 𝐷𝐷𝐴𝐴𝐴𝐴


𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 = − 𝐼𝐼𝐼𝐼 � �=− 𝐼𝐼𝐼𝐼�1 − 𝑌𝑌𝐴𝐴,𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 �
𝐿𝐿 1−0 𝑅𝑅 𝑇𝑇 𝐿𝐿

𝑃𝑃𝐴𝐴,𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 87.2508
𝑌𝑌𝐴𝐴,𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠𝑠 = = = 0.115
𝑃𝑃 760

1 𝑥𝑥 0.00001375 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘
𝑁𝑁𝐴𝐴𝐴𝐴 = − 𝐼𝐼𝐼𝐼(1 − 0.115) = 1.678. 10−8 2
0.08206 𝑥𝑥 305 𝑥𝑥 4 𝑚𝑚 . 𝑠𝑠

Luas penampang tangka adalah π/4 *162 = 201 m2


BM ethanol = 46 kg/kmol
Maka ethanol yang menguap dalam 1 bulan

WA = NAX. BM. A. t = 1.678.10-8 x 46 x 201 x 3600 x 24 x 30 = 402.14 kg

Berat ethanol awal = A. T x ρ = 201 x 16 x 800 = 2.572.800 kg


Sehingga % yang menguap selama 1 bulan (30 hari) = 402.14/2.572.800 = 0.0156%

Anda mungkin juga menyukai