sesuatu dan sebagainya); pikiran; dan ingatan. Lema akal sendiri diambil dari
bahasa Arab yaitu al-‘aql yang berarti pikiran (quwwat al-idrak); hati (al-qalb);
ingatan (al-dzakirah); benteng (al-hishn); tempat berlindung (al-malja`) dan lain
sebagainya.
Selain al-‘aql, terkadang al-Quran juga menggunakan lema al-qalb yang dalam
bahasa Indonesia diartikan hati, sebagai ganti dari lema al-‘aql seperti dalam
surah Qaf: 37.
Dalam Islam sendiri, akal adalah barometer atawa tolok ukur bagi seorang hamba
untuk dikenai kewajiban dan menjadi mukallaf. Rasulullah Saw bersabda;
“Sungguh seseorang menjadi ahli salat, puasa, haji dan jihad. Kesemuanya tidak
berlaku kecuali sesuai kadar akalnya.”