Anda di halaman 1dari 1

Akal, dalam KBBI V versi daring diartikan sebagai; daya pikir (untuk memahami

sesuatu dan sebagainya); pikiran; dan ingatan. Lema akal sendiri diambil dari
bahasa Arab yaitu al-‘aql yang berarti pikiran (quwwat al-idrak); hati (al-qalb);
ingatan (al-dzakirah); benteng (al-hishn); tempat berlindung (al-malja`) dan lain
sebagainya.

Dalam al-Quran kata akal (al-‘aql) beserta derivasinya disebutkan sebanyak 49


kali (24 di antaranya disebut dalam bentuk 22 ,‫ تعقلون‬dalam bentuk ‫يعقلون‬, dan 3
lainnya dalam bentuk fiil madhi (‫ )عقلوه‬dan mudhari’ (‫ يعقل‬،‫)نعقل‬. Artinya betapa
pentingnya peran akal hingga Allah menyebutkannya di dalam al-Quran sebanyak
49 kali.

Selain al-‘aql, terkadang al-Quran juga menggunakan lema al-qalb yang dalam
bahasa Indonesia diartikan hati, sebagai ganti dari lema al-‘aql seperti dalam
surah Qaf: 37.

Dalam Islam sendiri, akal adalah barometer atawa tolok ukur bagi seorang hamba
untuk dikenai kewajiban dan menjadi mukallaf. Rasulullah Saw bersabda;
“Sungguh seseorang menjadi ahli salat, puasa, haji dan jihad. Kesemuanya tidak
berlaku kecuali sesuai kadar akalnya.”

Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda; “segala sesuatu memiliki alat(media),


alatnya seorang mukmin adalah akal. Dan segala sesuatu memiliki binatang
tunggangan dan tunggangan seorang mukmin adalah akal. Segala sesuatu
memiliki penyangga, dan penyangga yang dimiliki seorang mukmin adalah akal.
Segala sesuatu memiliki tujuan, dan tujuan seorang mukmin adalah akal. Setiap
kaum memiliki seorang pemimpin, dan pemimpin para abid adalah akal. Setiap
pedagang memiliki barang yang diperdagangkan, dan dagangan para mujtahid
adalah akal. Setiap penghuni rumah memiliki penanggung jawab, dan penanggung
jawab rumahnya para shiddiq adalah akal. Dan setiap sesuatu yang roboh
memiliki pemelihara, dan pemelihara alam akhirat adalah akal.”

Anda mungkin juga menyukai