Anda di halaman 1dari 3

Mimpi Santri Prasmanan Untuk Indonesia Ora Sepele

Prasmanan terbentuk atas dasar pola makan yang melampaui batas, terdiri dari
sekelompok individu yang menjadi korban konflik berkepanjangan dengan pacarnya,
manusia biasa yang mendambakan gelak tawa bebas tanpa terganggu bau kaos kaki yang
terkontaminasi bau canteng-ketika salah satu dari mereka pulang kuliah, dan disatukan atas
nama santri-yang mencoba membangun mimpi untuk mendapatkan sosmed dari salah satu
santriwati, serta mimpi besar untuk negeri.
Menjadi santri-selain menyibukkan kegiatan dengan kitab kuning, juga harus
mengetahui keadaan yang terjadi di luar lingkungan pesantren, mengerti problematika
kehidupan berbangsa, serta peka terhadap masalah yang terjadi.
Indonesia akhir-akhir di landa berbagai masalah ataupun musibah. Mulai dari terjadi
nya karhutla (kebakaran hutan dan lahan) di beberapa daerah di Sumatera maupun
kalimantan, di mana tersangka diduga melakukan pembakaran secara sengaja dan lalai
menjaga lahan yang dimilikinya sehingga mengakibatkan terjadinya kebakaran. Masalah lain
juga datang dari anggota dewan bersama pemerintah yang mengesahkan revisi Undang-
Undang KPK yang di tuding akan melemahkan kinerja dari KPK, Lalu muncullah berbagai
aksi pembelaan atas kepedulian terhadap institusi lemabaga KPK dan perhatian masyarakat
terhadap tindak pidana korupsi.
Masalah yang mengejutkan lagi ialah berasal dari dunia akademisi di Indonesia, di
mana terdapat dosen di salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat yang ditetapkan menjadi
tersangka pemasok bom molotov untuk aksi Mujahid 212 pada 29 September 2019.
Dari berbagai masalah yang di hadapi bangsa Indonesia, santri sebagai salah satu
elemen masyarakat bangsa, harus mampu menyesuaikan diri serta berperan dalam kehidupan
sosial masyarakat. Tentunya jika mempunyai kemampuan untuk berpolitik, seseorang yang
pernah mengenyam pendidikan pesantren, baiknya terjun dalam dunia perpolitikan di negara
ini. Selain untuk mengawal bangsa ini ke yang lebih baik, juga untuk mencegah kursi
perpolitikan yang di isi oleh masyarakat yang tak lagi sepaham dengan pancasila sebagai
ideologi bangsa. Salah satu contoh ialah KH. Abdul Wahab Chasbullah, peran beliau
penting dalam sejarah bangsa, di mana KH. Hamid Chasbullah-sebagai adik dari Mbah
Wahab, bisa merasakan ketenangan, kenyamanan, serta kedamaian untuk mengajar ngaji
bersama santrinya. Dan hal tersebut di sebabkan oleh kebijakan politik yang di ambil oleh
KH Wahab Chasbullah.
Santri dalam memajukan pergerakan kemerdekaan Indonesia, terbukti di sahkannya RUU
Pesantren, dalam bagan pertimbangan RUU Pesantren poin B di tuliskan "bahwa dalam
upaya untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia, pesantren yang
tumbuh dan berkembang di masyarakat dengan kekhasannya telah berkontribusi penting
dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lilalamin dengan melahirkan insan beriman yang
berkarakter, cinta tanah air dan berkemajuan, serta terbukti memiliki peran nyata baik dalam
pergerakan dan perjuangan meraih kemerdekaan maupun pembangunan nasional dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia". Dalam poin tersebut dipaparkan pentingnya
pesantren dalam mewujudkan pemuda indonesia yang beriman, berkarakter, cinta tanah air.
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan Rancangan Undang-
Undang (RUU) Pesantren adalah salah satu bentuk pengakuan negara terhadap Santri. Selain
itu, Lukman menilai RUU Pesantren adalah upaya untuk memfasilitasi pesantren di
Indonesia.
Dapat di simpulkan bahwa, sebagai seorang santri yang memiliki nilai-nilai religius lebih.
Berhak untuk ikut campur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mampu menyesuaikan
dengan perkembangan yang sedang terjadi dalam bidang kenegaraan. Merealisasikan mimpi
untuk menjadikan Indonesia ora sepele, yaitu negara yang selalu dan selamanya eksis
bersama nilai-nilai pancasila.

Referensi ;
1. Buku Tambakberas ; Menelisik sejarah memetik uswah, oleh tim sejarah
Tambakberas
2. Buku Pendidikan Pansasila, oleh Prof. DR. Kaelan, M.S.
3. Draft RUU Pesantren

Anda mungkin juga menyukai