ASSALAMUALAIKUM WR. WB.

SELAMAT PAGI.
SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA.
YANG TERHORMAT KETUA TIM BESERTA TIM PENGUJI DAN REKAN-
REKAN SERDIK KELOMPOK xxx.
IJINKAN KAMI MEMPERKENALKAN DIRI, NAMA KAMI SERDIK RIVANDA,
POKJAR 1.
TERIMA KASIH ATAS KESEMPATAN YANG DIBERIKAN KEPADA KAMI
UNTUK MEMAPARKAN HASIL PENULISAN NASKAH KARYA PERORANGAN
KE-14 KAMI.
DENGAN TOPIK “STRATEGI PEMBERANTASAN NARKOTIKA TERHADAP
HARKATMIBMAS”, MAKA KAMI MENGAMBIL JUDUL “OPTIMALISASI
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI POLRESTABES
PALEMBANG GUNA MEMUTUS PEREDARAN GELAP NARKOBA DALAM
RANGKA MEMELIHARA STABILITAS KAMTIBMAS”

ALUR PIKIR
(1) ALUR PIKIR KAMI BERLANDASKAN BAHWA PADA KONDISI FAKTUAL
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI POLRESTABES
PALEMBANG YANG MELIPUTI PENCEGAHAN TANPA PIDANA DAN
PENERAPAN HUKUM PIDANA MEMBUTUHKAN UPAYA PEMECAHAN
MASALAH AGAR DAPAT MENGHASILKAN KONDISI IDEAL
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI POLRESTABES
PALEMBANG. PROSES PEMECAHAN MASALAH DILAKUKAN DENGAN
MENGGUNAKAN TEORI PENANGGULANGAN KEJAHATAN, TEORI
KEBIJAKAN NON-PENAL, KEBIJAKAN PENAL, TEORI PENCEGAHAN
KEJAHATAN, TEORI PENEGAKAN HUKUM, DAN BEBERAPA TEORI
LAINNYA.
PROSES PEMECAHAN MASALAH SELAIN MENGGUNAKAN
BERBAGAI TEORI DAN KONSEP, TURUT HARUS MEMPERHATIKAN
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS AGAR DAPAT
MENCAPAI KONDISI IDEAL PENANGGULANGAN KEJAHATAN
NARKOBA DI POLRESTABES PALEMBANG. KONDISI IDEAL
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DIHARAPKAN DAPAT
MEMBERIKAN OUTPUT BERUPA TERPUTUSNYA PEREDARAN
GELAP NARKOBA YANG PADA AKHIRNYA MENGHASILKAN
OUTCOME TERPELIHARANYA STABILITAS KAMTIBMAS.
 POLA PIKIR
(2) POLA PIKIR KAMI BERLANDASKAN PADA KONDISI FAKTUAL
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI POLRESTABES
PALEMBANG, UNTUK DAPAT MENCAPAI KONDISI IDEAL
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA, HARUS MELALUI
PEMECAHAN MASALAH DENGAN BLACK BOX SYSTEM DIMANA
INSTRUMENTAL INPUT BERUPA UU NOMOR 2 TAHUN 2002
TENTANG POLRI, UU NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA,
UU NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TPPU, PP NOMOR 4 TAHUN
2010 TENTANG PREKURSOR, INPRES NOMOR 2 TAHUN 2020
TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL P4GN, PERMENKES NOMOR 5
TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN PENGGOLONGAN NARKOTIKA,
DAN PERKAP NOMOR 6 TAHUN 2020 TENTANG PENYIDIKAN TINDAK
PIDANA, DIDUKUNG ENVIRONMENTAL INPUT BERUPA
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS TINGKAT GLOBAL,
REGIONAL DAN NASIONAL DISERTAI FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL, MENJADI MASUKAN BAGI SUBJEK, YAITU
KAPOLRESTABES, DALAM MELAKUKAN BERBAGAI METODE
BERUPA PELATIHAN, MANAJEMEN MEDIA, PEMBINAAN
MASYARAKAT, INFORMASI INTEL, HUMAN AND TECHNOLOGY
INTELLIGENCE, PENYIDIKAN, DAN SETERUSNYA, KEPADA OBJEK,
MULAI DARI WAKA POLRESTABES, KASAT RESNARKOBA, KASAT
BINMAS, KABAG SDM, KABAG HUMAS, FORKOPIMDA, BNN,
IMIGRASI, BEA CUKAI, LAPAS, LURAH, BABINSA, MEDIA MASSA,
MASYARAKAT DAN PEMUDA/REMAJA/ANAK. PROSES INI
DIHARAPKAN DAPAT MENGHASILKAN KONDISI IDEAL YANG MANA
KONDISI IDEAL PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA
TERSEBUT DI POLRESTABES PALEMBANG DAPAT MEMBERIKAN
OUTPUT BERUPA TERPUTUSNYA PEREDARAN GELAP NARKOBA
YANG PADA AKHIRNYA DAPAT MENGHASILKAN OUTCOME
TERPELIHARANYA STABILITAS KAMTIBMAS.
PENDAHULUAN
(3) SUMBER ANCAMAN (SOURCE OF THREAT) TERHADAP
PEMELIHARAAN STABILITAS KAMTIBMAS BERKEMBANG SEMAKIN
LUAS YANG DISERTAI WATAK ANCAMAN (NATURE OF THREAT)
BERSIFAT MULTIDIMENSIONAL. BEREDARNYA NARKOBA DI TENGAH
MASYARAKAT MENGHASILKAN BERBAGAI DAMPAK NEGATIF AKIBAT
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI TENGAH TREN KENAIKAN KASUS
DAN BARANG BUKTI NYA MENJADI ANCAMAN SERIUS YANG
MEMERLUKAN UPAYA UNTUK MEMUTUS PEREDARAN GELAP
 NARKOBA DI TENGAH MASYARAKAT. POLRESTABES PALEMBANG
MENGHADAPI TANTANGAN PENINGKATAN JUMLAH KASUS
SEBANYAK 278 KASUS PADA TAHUN 2020 YANG MENUNJUKKAN
KEAKTIFAN SINDIKAT KEJAHATAN NARKOBA MEMBUTUHKAN
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA YANG KOMPREHENSIF
MELALUI KEBIJAKAN PENAL DAN NON-PENAL.
PERMASALAHAN YANG DIANGKAT ADALAH BAGAIMANA
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI POLRESTABES
PALEMBANG TERHADAP PEMUTUSAN PEREDARAN GELAP
NARKOBA DALAM RANGKA MEMELIHARA STABILITAS
KAMTIBMAS?”.
POKOK PERSOALAN YANG DIBAHAS ADALAH “BAGAIMANA
PENCEGAHAN TANPA PIDANA DAN PENERAPAN HUKUM PIDANA
DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA UNTUK
MEMUTUS PEREDARAN GELAP NARKOBA?”.
RUANG LINGKUP YANG DITETAPKAN ADALAH PENANGGULANGAN
KEJAHATAN NARKOBA DALAM MEMUTUS PEREDARAN GELAP
NARKOBA DI POLRESTABES PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN
DATA TAHUN 2020-2021.
LANDASAN PEMIKIRAN DAN METODE PENELITIAN
(4) GRAND THEORY DALAM PENELITIAN INI MENGGUNAKAN TEORI
PENANGGULANGAN KEJAHATAN. MIDDLE THEORY DALAM
PENELITIAN INI MENGGUNAKAN TEORI KEBIJAKAN NON-PENAL
DAN TEORI KEBIJAKAN PENAL. APPLIED THEORY DALAM
PENELITIAN INI MENGGUNAKAN TEORI PENCEGAHAN KEJAHATAN
DAN TEORI PENEGAKAN HUKUM, DIDUKUNG ANALISIS SWOT DAN
MANAJEMEN STRATEGI.
KONDISI FAKTUAL
(5) KONDISI FAKTUAL YANG ADA BERDASARKAN DATA DAN HASIL
PENGAMATAN MENUNJUKKAN BAHWA PADA PENCEGAHAN TANPA
PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA:
INTENSITAS PEMBINAAN NARKOBA MASYARAKAT BELUM BAIK DAN
BHABIN DALAM BINMAS NARKOBA BELUM DIBERDAYAKAN
INTENSIF DENGAN KETERBATASAN PENGETAHUAN NARKOBA.
SELAIN ITU, PENGGALANGAN YANG BELUM INTENSIF KE
KELOMPOK MASYARAKAT, BELUM SEMUA PERSONEL MEMILIKI
KETERAMPILAN KOMUNIKASI YANG BAIK, SERTA KONDISI FAKTUAL
LAINNYA YANG MENUNJUKKAN PECEGAHAN TANPA PIDANA DALAM
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA MASIH MEMERLUKAN
PEMBENAHAN.
 PADA PENERAPAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN
KEJAHATAN NARKOBA: KEKUATAN PERSONEL BELUM SESUAI
DSP SEHINGGA KURANG DAPAT DIBERDAYAKAN DAN REWARD
KURANG DIDUKUNG PUNISHMENT EFEKTIF DENGAN MASIH ADA
PERSONEL TERLIBAT KASUS NARKOBA SEBANYAK 9 PERSONEL.
SELAIN ITU, KURANG DUKUNGAN KEMAMPUAN PENGUNGKAPAN
KASUS NARKOBA MELALUI TPPU DENGAN HANYA 1 PENYIDIK
TPPU, KURANG KEMAMPUAN ANALISIS DATA BERBASIS TI DENGAN
BELUM DIPERKUAT PERSONEL YANG MAHIR DI BIDANG TI, SERTA
KONDISI FAKTUAL LAINNYA YANG MENUNJUKKAN PENERAPAN
HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA
MASIH MEMERLUKAN PEMBENAHAN.
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA YANG BELUM OPTIMAL
MEMILIKI IMPLIKASI MASIH TINGGINYA PERMINTAAN NARKOBA DAN
MELIMPAHNYA KETERSEDIAAN SUPPLY NARKOBA DI TENGAH
MASAYRAKAT SEHINGGA PEREDARAN GELAP NARKOBA TIDAK
DAPAT DIPUTUS. SELAIN ITU, TURUT BERIMPLIKASI PADA TIDAK
MENINGKATNYA PEREDARAN GELAP NARKOBA OLEH SINDIKAT
DIIKUTI DENGAN MENINGKATNYA MASYARAKA PENGGUNA
NARKOBA SEHINGGA STABILITAS KAMTIBMAS TIDAK
TERPELIHARA.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
(6) PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA, KAMI MENGGUNAKAN
ANALISA SWOT DIMANA EKSTERNAL NYA YAITU: FAKTOR
PELUANG TERDIRI DARI KOORDINASI PENYIDIK DENGAN
PERSONEL INSTANSI DALAM CRIMINAL JUSTICE SYSTEM UNTUK
TANGANI KASUS NARKOBA, TERBANGUNNYA KESEPAHAMAN DAN
KEAKTIFAN INSTANSI LINTAS SEKTOR TERKAIT PENCEGAHAN
PENYELUNDUPAN & PENGUNGKAPAN KASUS NARKOBA, PROGRAM
P4GN YANG JADI LANDASAN KERJASAMA LINTAS SEKTOR DALAM
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA, PERKEMBANGAN TI YG
DAPAT DIBERDAYAKAN UNTUK DUKUNG PENANGGULANGAN
KEJAHATAN NARKOBA, DAN KEBERADAAN BERBAGAI TOKOH DI
MASYARAKAT UNTUK DUKUNG PEMBINAAN MASYARAKAT UNTUK
TIDAK TERLIBAT SEBAGAI KONSUMEN ATAU SINDIKAT.
FAKTOR ANCAMAN BERUPA KURANG INTENSIFNYA PELIBATAN
MEDIA MASSA UNTUK EDUKASI DAN SOSIALISASI BAHAYA
NARKOBA, MODUS OPERANDI DAN AKTIVITAS SINDIKAT NARKOBA
YANG BERAGAM DAN BERUBAH, DAN SETERUSNYA.
 DAN FAKTOR INTERNAL NYA YAITU: FAKTOR KEKUATAN BERUPA
DUKUNGAN INFORMASI INTELIJEN NARKOBA DARI INFORMAN UTK
JADI DASAR DAN INFORMASI AWAL UNGKAP KASUS NARKOBA,
BERBAGAI METODE UNGKAP KASUS NARKOBA MELALUI HUMAN
INTELLIGENCE DAN TECHNOLOGY INTELLIGENCE, DAN
SETERUSNYA.
FAKTOR KELEMAHAN BERUPA INTESITAS BINMAS NARKOBA
DINILAI MASIH KURANG DARI KUANTITAS, KUALITAS HINGGA PIHAK
EKSTERNAL YANG BEKERJASAMA, KURANG KEMAMPUAN
PENYIDIK UNTUK UNGKAP KASUS NARKOBA MELALUI TPPU, DAN
SETERUSNYA.
KONDISI IDEAL
(7) KONDISI IDEAL YANG DIHARAPKAN PADA PENCEGAHAN TANPA
PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA:
TERCAPAINYA KONDISI IDEAL PADA ASPEK KEGIATAN PEMBINAAN
NARKOBA, PEMBERDAYAAN BHABINKAMTIBMAS, SERTA ASPEK
LAINNYA.
PADA PENERAPAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN
KEJAHATAN NARKOBA: TERCAPAINYA KONDISI IDEAL PADA
ASPEK KEKUATAN PERSONEL, PUNISHMENT, SERTA ASPEK
LAINNYA.
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA YANG OPTIMAL
BERKONTRIBUSI PADA PEREDARAN GELAP NARKOBA DAPAT
DIPUTUS DAN STABILITAS KAMTIBMAS DAPAT TERPELIHARA.
INDIKATOR KEBERHASILANNYA ADALAH JUMLAH DAN
PENYELESAIAN KASUS YANG MENINGKAT; DAN MENURUNNYA
PREVALENSI PENYALAHGUNAAN NARKOBA.
ANALISIS STRATEGI
(8) ANALISIS STRATEGI DIMULAI DENGAN MELAKUKAN ANALISIS EFAS
DAN IFAS, DIMANA NILAI EFAS ADALAH SEBESAR 5,168 DAN NILAI
IFAS SEBESAR 5,216 DIPETAKAN DI MATRIKS POSISI ORGANISASI
YANG MENGHASILKAN POSISI 5A, YAITU ORGANISASI POLRI
HARUS MELAKSANAKAN HORIZONTAL INTEGRATION STRATEGY
YAITU OPTIMALISASI PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA.
DARI HASIL EFAS DAN IFAS, TERPILIH 10 FAKTOR DENGAN NILAI
BOBOT DI ATAS 0,1 UNTUK DIANALISIS LEBIH LANJUT DENGAN
MENGGUNAKAN SFAS SEHINGGA DIDAPATKAN HASIL 4 STRATEGI
JANGKA PENDEK, 4 STRATEGI JANGKA SEDANG DAN 2 STRATEGI
JANGKA PANJANG
 PEMECAHAN MASALAH
(9) MANAJEMEN STRATEGI DIMULAI DENGAN MENETAPKAN MULAI
DARI MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN HINGGA STRATEGI DARI
VISI BERUPA “TERPELIHARANYA STABILITAS KAMTIBMAS DENGAN
MEMUTUS PEREDARAN GELAP NARKOBA MELALUI OPTIMALISASI
PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA”.
IMPLEMENTASI STRATEGI
(10) STRATEGI JANGKA PENDEK DILAKSANAKAN DALAM JANGKA
WAKTU HINGGA 3 BULAN, DIMULAI DARI STRATEGI PERTAMA YAITU
PENINGKATAN INTENSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT DENGAN
PROGRAM PEMBERDAYAAN TOKOH MASYARAKAT DALAM
PEMBINAAN DAN SINERGI TIGA PILAR DALAM PEMBINAAN. KEDUA,
PENINGKATAN KAJIAN MODUS OPERANDI KEJAHATAN NARKOBA
DENGAN PROGRAM KAJIAN RUTIN ANATOMI PERKARA NARKOBA
DAN ANEV RUTIN PENANGANAN KEJAHATAN NARKOBA. KETIGA,
PENINGKATAN DUKUNGAN INFORMASI INTELIJEN NARKOBA
DENGAN PROGRAM PEMBINAAN JARINGAN INTELIJEN DAN
INFORMAN, DAN PENINGKATAN OPERASI INTELIJEN NARKOBA.
DAN KEEMPAT, PENINGKATAN EFEKTIFITAS PATROLI KE DAERAH
RAWAN NARKOBA DENGAN PROGRAM PEMETAAN KERAWANAN
KEJAHATAN NARKOBA DAN KERJASAMA PATROLI DENGAN
SASARAN KEJAHATAN NARKOBA.
STRATEGI JANGKA SEDANG DILAKSANAKAN DALAM JANGKA
WAKTU HINGGA 6 BULAN, DIMULAI DARI STRATEGI PERTAMA YAITU
PENINGKATAN PERAN MEDIA MASSA DENGAN PROGRAM
KERJASAMA DENGAN MEDIA MASSA DALAM SOSIALIASI ANTI
NARKOBA DAN MANAJEMEN MEDIA INTERNAL BERBASIS
INTERNET. KEDUA, PENINGKATAN SINERGITAS PROGRAM P4GN
DENGAN PROGRAM RAPAT FORKOPIMDA RUTIN DAN KERJASAMA
PENGAWASAN DENGAN DINAS KESEHATAN. KETIGA,
PENGEMBANGAN PENGUNGKAPAN SINDIKAT KEJAHATAN
NARKOBA DENGAN PROGRAM PENINGKATAN EFEKTIFITAS HUMAN
INTELLIGENCE DAN PENINGKATAN EFEKTIFITAS OPERASI
PENGGEREBEKAN (RPE). DAN KEEMPAT, PENINGKATAN
KERJASAMA INTANSI LINTAS SEKTOR TERKAIT PENGUNGKAPAN
KASUS NARKOBA DENGAN PROGRAM KERJASAMA INFORMASI
INTELIJEN DAN KERJASAMA PELATIHAN PERSONEL.
STRATEGI JANGKA PANJANG DILAKSANAKAN DALAM JANGKA
WAKTU HINGGA 12 BULAN, MELALUI STRATEGI PERTAMA YAITU
 PENEGAKAN HUKUM NARKOBA MELALUI PENYIDIKAN TPPU
DENGAN PROGRAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYIDIK DAN
PENGEMBANGAN PENGUNGKAPAN KASUS MELALUI PENYIDIKAN
TPPU. KEMUDIAN STRATEGI YANG KEDUA YAITU PENINGKATAN
KOORDINASI KASUS NARKOBA DALAM CRIMINAL JUSTICE SYSTEM
DENGAN PROGRAM KERJASAMA DENGAN KEJAKSAAN DAN
KERJASAMA DENGAN PENGADILAN NEGERI.
(11) BERDASARKAN HASIL PENELITIAN, DAPAT DISIMPULKAN BAHWA
BAIK PENCEGAHAN TANPA PIDANA DAN PENERAPAN HUKUM
PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA UNTUK
MEMUTUS PEREDARAN GELAP NARKOBA OLEH POLRESTABES
PALEMBANG DINILAI MASIH BELUM OPTIMAL. INDIKATOR
PENCEGAHAN KEJAHATAN MAUPUN INDIKATOR PENEGAKAN
HUKUM DARI PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA BELUM
MENCAPAI KONDISI IDEAL. DENGAN DEMIKIAN, KAMI JUGA
MEREKOMENDASIKAN, PERTAMA, KEPADA KAPOLDA SUMATERA
SELATAN UP. DIR NARKOBA DAN KABID TI UNTUK
MENGEMBANGKAN SISTEM MANAJEMEN DATA BERBASIS APLIKASI
DESKTOP MAUPUN ANDROID TERKAIT KEJAHATAN NARKOBA YANG
DAPAT DIINTEGRASIKAN DENGAN SISTEM DAN DATA DARI
INSTANSI LINTAS SEKTOR TERKAIT UNTUK DAPAT DIGUNAKAN
BERSAMA PADA KEGIATAN TERPADU. KEDUA, KEPADA KAPOLDA
SUMATERA SELATAN UP. KARO SDM DAN DIR NARKOBA UNTUK
USUL DAN KEMBANGKAN KERJASAMA DENGAN DINAS PENDIDIKAN
DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN BERBASIS ANTI NARKOBA YANG
DAPAT MASUK SEBAGAI MATERI PELAJARAN SECARA FORMAL
DALAM KBM ATAU SUPPLEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER.