Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA


PT ANEKA CAHAYA SURYA

Disusun oleh :

FITRI MEILINA
2016002912

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS
JAKARTA
2019
LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA


PT ANEKA CAHAYA SURYA

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar ahli madya pada
Program Studi Akuntansi Jenjang D-3
Fakultas Bisnis
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Oleh :
FITRI MEILINA
2016002912

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS KALBIS
JAKARTA
2019
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA


PT ANEKA CAHAYA SURYA

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar ahli madya pada
Program Studi Akuntansi Jenjang D-3
Fakultas Bisnis
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis

Oleh :
Nama : FITRI MEILINA
NIM : 2016002912

Jakarta, 22 Juni 2019


Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing Ketua Program Studi

Lestari S,E.,Ak., CA., M.Ak. Dade Nurdiniah S.E., M.Ak.


L17477/0324048403 L16394/0304017501

ii
PERNYATAAN DEWAN PENGUJI

Dengan ini Dewan Penguji menyatakan bahwa

Nama Mahasiswa : Fitri Meilina


NIM : 2016002912
Program Studi : D3 Akuntansi
Fakultas : Bisnis

Telah dinyatakan lulus dalam sidang ujian Laporan Tugas Akhir pada hari Selasa,
6 Agustus 2019 dengan judul:

PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA


PT ANEKA CAHAYA SURYA

Tim Dosen Penguji:


Nama Tanda Tangan

1. Abriandi S.E.,Ak.,M.M. ………………….

2. Agus Munandar S.E.,M.Sc. ………………….

3. Lestari S,E.,Ak., CA., M.Ak. …………………….

iii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya Fitri Meilina-2016002912


Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir yang berjudul:
PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA PT ANEKA CAHAYA SURYA
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain. Saya siap
bertanggungjawab dan diberikan sanksi sesuai peraturan pada Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis apabila terbukti melakukan plagiat sesuai Permendiknas No.
17 Tahun 2010 dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

Jakarta, 28 Juni 2019

Materai 6000
Fitri Meilina
2016002912

iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama : Fitri Meilina


NIM :2016002912
Judul Laporan Tugas Akhir : PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA PT
ANEKA CAHAYA SURYA
memberikan kepada Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis hak non-ekslusif untuk
menyimpan, menggandakan dan menyebarluaskan Laporan Tugas Akhir karya
saya, secara keseluruhan atau hanya sebagian atau hanya ringkasan saja, dalam
bentuk format tercetak dan atau elektronik.
Menyatakan bahwa saya, mempertahankan hak ekslusif saya, untuk menggunakan
seluruh atau sebagian isi karya saya, guna pengembangan karya di masa depan.

Jakarta, 15 Agustus 2019

Fitri Meilina
2016002912

v
PROSEDUR PENAGIHAN PIUTANG PADA
PT ANEKA CAHAYA SURYA

ABSTRAK

Abstract: The function of billing on accounts receivable is one of the basic functions handle
important roles because this function is related to cash receipts at the company. Writing the final
project is accompanied by the field of practice and collection of accounts receivable applied by
PT Aneka Cahaya Surya and comparing the reality in the field with lecture learning. The
procedure is in company policy, in practice there are still weaknesses and delays in billing
receivables that are due.

keywords: billing procedure,accounts receivable, due receivables,uncollectible accounts

Abstrak : Fungsi penagihan pada piutang merupakan salah satu fungsi dasar yang memegang
peranan penting karena fungsi ini berkaitan dengan penerimaan kas dalam perusahaan.
Penulisan tugas akhir yang disertai praktik kerja lapangan ini bertujuan untuk menggambarkan
dan menjelaskan prosedur penagihan piutang yang diterapkan oleh PT Aneka Cahaya Surya serta
membandingkan kenyataan dilapangan dengan pembelajaran kuliah. Prosedur penagihan piutang
sudah diatur dalam kebijakan perusahaan, dalam praktiknya masih terdapat kelemahan dan
keterlambatan dalam penagihan piutang yang sudah jatuh tempo.

Kata kunci: prosedur penagihan, piutang usaha, jatuh tempo piutang, piutang tak tertagih

vi
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, atas ridho dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Maksud dan tujuan
dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan
program studi Diploma pada jurusan Akuntansi di Institut Teknologi dan Bisnis
Kalbis. Selain itu penulis juga dapat mencoba menerapkan dan membandingkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh saat kuliah dengan kenyataan
dilingkungan kerja.
Penulis merasa bahwa dalam menyusun laporan ini masih menemui beberapa
kesulitan dan hambatan, disamping itu juga menyadari bahwa penulisan laporan
ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan lainnya. Maka dari
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.

Menyadari penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan ucapan terima kasih yang
setulusnya kepada:
1) Bapak Ir. Sablin Yusuf, M.Sc., M.Comp.Sc. selaku Rektor Institut Teknologi
dan Bisnis Kalbis.
2) Bapak Dr. Triyono Arief Wahyudi, M.M. selaku Dekan Fakultas Bisnis
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
3) Ibu Dade Nurdiniah S.E., M.Ak. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis.
4) Ibu Lestari S,E.,Ak.,CA.,M.Ak. sebagai dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memeriksa, memberikan petunjuk-
petunjuk serta saran dalam penyusunan laporan ini.
5) Seluruh staf pengajar Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis yang telah
membimbing dan memberikan materi perkuliahan kepada penulis.
6) Seluruh staf Perpustakaan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbis yang telah
membantu penulis dalam peminjaman buku.

vii
7) PT Aneka Cahaya Surya yang telah membantu penulis selama menjalankan
Praktik Kerja Lapangan , sehingga penulis dapat melakukan penulisan
laporan tugas akhir.
8) Bapak dan Mama tercinta, atas curahan kasih sayang, ketulusan doa yang
tidak pernah putus serta tidak pernah lelah dalam memberikan dorongan baik
moril maupun materil kepada penulis.
9) Adikku Suci Duwi Setiani dan Andika Adriyanto, atas kasih sayang dan
dukungan serta doa yang diberikan kepada penulis.
10) Sahabat-sahabat serta teman-teman D3 Akuntansi yang sama-sama telah
berjuang, atas dorongan semangat dan kebersamaan yang tidak terlupakan.
11) Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu penulis selama ini.
Rasa hormat dan terima kasih bagi semua pihak atas segala dikungan dan doa
semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah mereka berikan kepada
penulis. Amin

Jakarta, 28 Juni 2019


Penulis

Fitri Meilina
2016002912

viii
DAFTAR ISI

LAPORAN TUGAS AKHIR....................................................................................i


PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR.......................................................ii
PERNYATAAN DEWAN PENGUJI....................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN LAPORAN TUGAS AKHIR................................iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI....................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR TABEL................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiiii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. 1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1. 2 Ruang Lingkup........................................................................................................2
1. 3 Tujuan Dan Kegunaan.............................................................................................2
1. 4 Sistematika Penulisan..............................................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5


2.1. Akuntansi.................................................................................................................5
2.1.1 Tujuan Akuntansi.....................................................................................................5
2.1.2 Sistem Akuntansi.....................................................................................................6
2.2. Perusahaan Jasa Konstruksi.....................................................................................7
2.2.1 Definisi Perusahaan.................................................................................................7
2.2.2 Jasa Kontruksi..........................................................................................................8
2.3. Prosedur dan Penagihan...........................................................................................8
2.3.1 Prosedur...................................................................................................................8
2.3.2 Penagihan...............................................................................................................11
2.4 Piutang Usaha........................................................................................................11
2.4.1 Pengertian Piutang Usaha......................................................................................11
2.4.2 Tujuan Piutang.......................................................................................................11
2.4.3 Jenis-Jenis Piutang.................................................................................................12
2.4.4 Akuntansi Piutang..................................................................................................12
2.4.5 Perputaran Piutang Usaha......................................................................................14
2.4.6 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang......................................................................15

ix
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN..................................................18
3.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Struktur Organisasi.............................................18
3.1.1 Sejarah Singkat PT Aneka Cahaya Surya..............................................................18
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan.............................................................................19
3.2 Unit Kerja Praktik Kerja Lapangan........................................................................23

BAB 4 HASIL PELAKSANAAN PKL.................................................................25


4.1 Ringkasan Praktik Kerja Lapangan........................................................................25
4.1.1 Tugas-tugas Selama Praktik kerja Lapangan..........................................................25
4.1.2 Keterampilan-keterampilan Baru yang Diperoleh..................................................26
4.2 Identifikasi permasalahan yang dihadapi...............................................................26
4.2.1 Permasalahan Pelaksanaan Tugas..........................................................................26
4.2.2 Cara mengatasi permasalahan................................................................................27
4. 3 Pembahasan hasil praktik kerja lapangan...............................................................27
4.3.1 Pelaksanaan Administrasi Penagihan Piutang........................................................27
4.3.2 Dokumen yang digunakan.....................................................................................32

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN.......................................................................39


5.1 Simpulan................................................................................................................39
5.2 Saran......................................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41
RIWAYAT HIDUP PENULIS..............................................................................42

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Aneka Cahaya Surya....................................19


Gambar 4.1 Alur Pelaksanaan Penagihan Piutang PT ACS..................................28
Gambar 4.2 Umur Piutang PT Aneka Cahaya Surya.............................................31
Gambar 4.3 Purchase Order PT Aneka Cahaya Surya..........................................33
Gambar 4.4 Inoice PT Aneka Cahaya Surya.........................................................34
Gambar 4.5 Faktur Pajak........................................................................................35
Gambar 4.6 Transmittal Document PT Aneka Cahaya Surya...............................36
Gambar 4.7 BAST PT Aneka Cahaya Surya.........................................................37
Gambar 4.8 Remittance Advice..............................................................................38

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Simbol Bagan Alir.................................................................................29

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Praktek Kerja di PT Aneka Cahaya Surya............L1


Lampiran 2 Logbook Praktik Kerja Lapangan di PT Aneka Cahaya Surya..........L2

xiii
BAB 1
PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia berkembang dengan sangat pesat yang di
tandai dengan banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan besar maupun
perusahaan kecil. Baik perusahaan swasta maupun milik pemerintah yang menjual
barang atau jasa. Hal ini menimbulkan pola pikir bagi pihak manajemen dalam
menentukan strategi untuk mengelola perusahaannya agar dapat terus bertahan
dan bersaing di dunia bisnis.
Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah mencapai laba hingga
maksimal, yang dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan.
Dikarenakan semakin tinggi volume penjualan maka akan semakin tinggi pula
nilai laba yang diperoleh. Strategi yang dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan laba salah satunya adalah penjualan kredit, yaitu penjualan dengan
penerimaan kas di akhir atau diangsur yang disebut piutang usaha dan barulah
pada hari jatuh temponya, terjadi aliran kas masuk yang berasal dari pengumpulan
piutang tersebut. Piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak lain
(Martani, 2012:193).
Penjualan secara kredit dipilih perusahaan dengan maksud meningkatkan
volume penjualan yang mampu mendukung munculnya konsumen-konsumen
baru, sehingga mampu meningkatkan laba penjualan. Aktivitas perusahaan yang
menimbulkan terjadinya penjualan secara kredit tentu memiliki risiko, yaitu
kerugian piutang tak tertagih atau terlambat tertagihnya piutang yang sudah
melewati tanggal jatuh tempo sesuai perjanjian. Risiko tak tertagihnya sebagian
piutang harus ditanggung perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan
barang atau jasa. Pengelolaan terhadap piutang usaha perlu dilakukan, agar risiko
tidak tertagihnya piutang dapat diatasi dan perusahaan terhindar dari kerugian
berupa terganggunya aliran kas perusahaan dalam membiayai keperluan
operasional kantor.

1
2

PT Aneka Cahaya Surya adalah perusahaan swasta yang berdiri sejak


tahun 2008. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa kontruksi. Aktivitas pada PT
Aneka Cahaya Surya adalah menangani pembangunan menara pada perusahaan
telekomunikasi. Dalam hal ini penjualan jasa perusahaan memiliki sistem
perjanjian pembayaran di akhir atau secara berkala, yang menimbulkan terjadinya
piutang usaha. Berdasarkan data yang diperoleh penulis selama melaksanakan
praktik kerja lapangan PT Aneka Cahaya Surya memiliki piutang yang melewati
tanggal jatuh tempo pembayaran. Hal ini tentu mengganggu aliran kas perusahaan
dalam membiayai keperluan operasional, seperti pembelian perlengkapan kantor,
kebutuhan kas kecil, dan pembayaran gaji karyawan.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan mengambil judul “Prosedur
Penagihan Piutang Pada PT. Aneka Cahaya Surya” sebagai dasar atas tugas
akhir yang akan penulis buat.

1. 2 Ruang Lingkup
Untuk mengatasi agar pembahasan tidak keluar dari permasalahan yang sudah
di tentukan, maka penulis memfokuskan pada prosedur penagihan piutang yang di
terapkan oleh PT Aneka Cahaya Surya, mulai dari prosedur penerbitan invoice
penagihan, dokumen apa saja yang digunakan, proses pencatatan piutang, sampai
penerimaan pembayaran piutang pada perusahaan tersebut.

1. 3 Tujuan Dan Kegunaan


Berdasarkan ruang lingkup penelitian yang akan dibahas, maka penelitian ini
mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui prosedur penagihan piutang pada PT Aneka Cahaya Surya
2. Untuk mengetahui perjanjian tanggal jatuh tempo pembayaran piutang pada PT
Aneka Cahaya Surya
3. Untuk mengetahui dokumen apa saja yang digunakan pada PT Aneka Cahaya
Surya dalam penagihan piutang
Adapun kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3

1. Bagi Perusahaan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan juga sumbangan
pemikiran dan ide baru bagi perusahaan. Dapat menambah informasi yang
berguna dalam penagihan piutang pada PT Aneka Cahaya Surya
2. Bagi Kalbis Institute.
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi penelitian
terdahulu dan sebagai sumber informasi tambahan bagi mahasiswa khususnya
yang berkaitan dengan penelitian ini. Juga mampu memperlancar kegiatan
akademik kemahasiswaan
3. Bagi Penulis.
Dengan mengadakan penelitian ini, penulis memperoleh kesempatan untuk
menambah pengalaman baru yang belum didapatkan sebelumnya, memperluas
wawasan, mempertajam pengamatan dan analisis.

1. 4 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan Tugas Akhir ini sistematika penulisan di bagi menjadi lima
bab dan sub bab yang saling berhubungan guna memberikan gambaran tentang
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan secara ringkas mengenai Praktik Kerja
Lapangan (PKL) serta kegunaannya bagi pelaksana maupun instansi
tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) tersebut berlangsung. Serta apa saja
yang menjadi acuan penulis dalam pembuatan judul dari Tugas Akhir ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan tentang uraian teori dan pengertian tentang isi
tugas akhir dan pelaksanaan praktik kerja lapangan.
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan secara singkat tentang sejarah perusahaan termasuk
struktur organisasi perusahaan, dan juga menjelaskan bagian dan
wewenang dari masing-masing bagian yang bersangkutan didalam
perusahaan.
4

BAB 4 HASIL PELAKSANAAN PKL


Dalam bab ini penulis menguraikan secara ringkas mengenai pelajaran
yang penulis ambil dari perusahaan tempat penulis melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) yang di dalamnya terdapat uraian mengenai
pekerjaan yang penulis kerjakan, indentifikasi masalah yang penulis
hadapi selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta
pembahasan mengenai hasil dari Praktik Kerja Lapangan (PKL).
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis akan memberikan simpulan yang di dapat dari hasil
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan memberikan saran kepada perusahaan
terhadap kendala yang penulis hadapi selama menjalankan Praktik Kerja
Lapangan (PKL)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Akuntansi
2.1.1 Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran serta pelaporan informasi keuangan dalam
ukuran moneter (uang) dalam suatu perusahaan atau organisasi yang ditujukan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan
(Effendi, 2013:1).
Akuntansi adalah suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasikan,
mengklasifikasikan, mencatat transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan
keuangan, sehingga dapat menghasilkan informasi yaitu laporan keuangan yang
dapat digunakkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan (Sumarsan, 2013:1).
Akuntansi merupakan sebuah aktivitas mengumpulkan, menganalisis,
menyajikan dalam bentuk angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan
melaporkan aktivitas/transaksi suatu badan usaha dalam bentuk informasi
keuangan (Rudianto, 2012:4)
Berdasarkan definisi diatas dapat dikatakan bahwa akuntansi merupakan
suatu kegiatan yang memberikan informasi keuangan perusahaan. Kegiatan yang
dilakukan berupa proses mencatat, mengklasifikasikan, meringkas, mengelola dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan dan
komunikasi informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, dengan tujuan mudah di mengerti untuk pengambilan suatu
keputusan. Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya dalam
bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggung jawabkan.

2.1.1 Tujuan Akuntansi


Secara umum dapat didefinisikan tujuan akuntansi memberikan informasi
bagi pihak-pihak berkepentingan agar mudah dimengerti, dalam proses

5
6

pengambilan keputusan. Sedangkan Harahap (2011:122) merumuskan empat


tujuan akuntansi, adalah sebagai berikut:
1. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang terbatas dan
untuk menetapkan tujuan.
2. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif sumber daya manusia dan faktor
produksi lainnya.
3. Memelihara dan melaporkan pengumuman terhadap kekayaan.
4. Membantu fungsi dan pengawasan sosial.

2.1.2 Sistem Akuntansi


Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen dalam pengelolaan (Mulyadi, 2013:3). Sistem
akuntansi adalah bidang akuntansi yang terfokus pada aktifitas mendesain dan
mengimplementasi prosedur dan pengamanan data keuangan perusahaan
(Rudianto, 2012:181)
Berdasarkan definisi diatas maka dapat diartikan sistem akuntansi
merupakan susunan beberapa catatan dan laporan dengan tujuan menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk memudahkan dalam
mengelola perusahaan.
Sistem akuntansi dibuat guna menyediakan informasi akuntansi bagi pihak
internal maupun eksternal perusahaan. Tujuan sistem akuntansi menurut Mulyadi
(2013:19) adalah sebagai berikut:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
Kebutuhan pengembangan sistem akuntansi terjadi jika perusahaan baru
didirikan atau suatu perusahaan menciptakan usaha baru yang berbeda dengan
usaha yang dijalankan selama ini (Mulyadi, 2013:19).
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada.
Ada kalanya sistem akuntansi yang berlaku tidak dapat memenuhi kebutuhan
manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur
informasi yang terdapat dalam laporan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh
7

perkembangan usaha perusahaan, sehingga menuntut sistem akuntansi untuk


penyajiannya, dengan struktur informasi yang lebih baik dan tepat
penyajiannya, dengan struktur informasi yang sesuai dengan tuntutan
kebutuhan manajemen (Mulyadi, 2013:19).
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekkan intern.
Akuntansi merupakan alat pertanggung jawaban suatu organisasi.
Pengembangan sistem akuntansi seringkali ditujukan untuk memperbaiki
perlindungan terhadap kekayaan organisasi sehingga pertanggung jawaban
terhadap pengguna kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.
Pengembangan sistem akuntansi dapat pula ditujukan untuk memperbaiki
pengecekan intern agar informasi yang dihasilkan oleh sistem dapat dipercaya
(Mulyadi, 2013:19).
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.
Pengembangan sistem akuntansi sering kali ditujukan untuk menghemat biaya.
Informasi merupakan barang ekonomis, untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan sumber ekonomi lain. Oleh karna itu dalam menghasilkan
informasi perlu dipertimbangkan besarnya manfaat yang diperoleh dengan
pengorbanan yang dilakukan. Jika pengorbanan untuk memperoleh informasi
keuangan diperhitungkan lebih besar dibanding dengan manfaat yang
diperoleh, sistem yang sudah ada perlu dirancang kembali untuk mengurangi
pengorbanan sumber daya bagi penyediaan informasi (Mulyadi, 2013:19).

.2. Perusahaan Jasa Konstruksi


2.2.1 Definisi Perusahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perusahaan adalah kegiatan
(pekerjaan dan sebagainya) yang diselenggarakan dengan peralatan atau dengan
cara teratur dengan tujuan mencari keuntungan (dengan menghasilkan sesuatu,
mengolah atau membuat barang-barang, berdagang, memberikan jasa, dan
sebagainya)
8

2.2.2 Jasa Kontruksi


Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 pasal 1
jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi. Sedangkan konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau
sebagian kegiatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan,
pengawasan, dan manajemen penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan. Dalam
pasal ini juga menyebutkan bahwa pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau
sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.

21.3. Prosedur dan Penagihan.


2.3.1 Prosedur.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang
(Mulyadi, 2013:5). Prosedur adalah Serangkaian langkah/kegiatan klerikal yang
tersusun secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus
diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan (Puspitawati dan
Anggadini, 2011:23).
Karakteristik prosedur menurut (Mulyadi, 2013:5) diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Prosedur menunjang tercapainya tujuan organisasi.
Dengan adanya prosedur, suatu organisasi dapat mencapai tujuannya
karena melibatkan beberapa orang dalam melakukan kegiatan operasional
organisasinya dan menggunakan suatu penanganan segala kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi (Mulyadi, 2013:5).
2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan
menggunakan biaya yang seminimal mungkin.
Pengawasan atas kegiatan organisasi dapat berjalan dengan baik karena
kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.Selain
9

itu, biaya yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut dapat diatur
seminimal mungkin karena kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan (Mulyadi, 2013:5).
3. Prosedur menunjukan urutan-urutan yang logis dan sederhana.
Dalam suatu prosedur yang dilaksanakan oleh suatu organisasi dalam
menjalankan segala kegiatannya, biasanya prosedur tersebut menunjukan
rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan dan rangkaian tindakan tersebut
dilakukan seragam (Mulyadi, 2013:5).
4. Prosedur menunjukan adanya penetapan keputusan dan tanggung jawab
Penetapan keputusan yang dibuat oleh pimpinan organisasi merupakan
keputusan yang harus dilaksanakan oleh para bawahannya untuk menjalankan
prosedur kegiatan yang sudah ada. Selain itu, keputusan atas orang-orang yang
terlibat dalam menjalankan prosedur tersebut, memberikan suatu tanggung
jawab yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana tersebut sesuai dengan
tugasnya masing-masing (Mulyadi, 2013:5).
5. Prosedur menunjukan tidak adanya keterlambatan atau hambatan.
Apabila prosedur yang sudah ditetapkan oleh suatu organisasi dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka hambatan yang akan dihadapi oleh
pelaksana kecil kemungkinan akan terjadi. Hal ini menyebabkan ketepatan
waktu dalam pelaksanaan kegiatan sehingga tujuan organisasi yang ingin
dicapai oleh organisasi yang ingin dicapai organisasi dapat terlaksana dengan
cepat (Mulyadi, 2013:5).
Suatu prosedur dapat memberikan beberapa manfaat menurut (Mulyadi,
2013:15) diantaranya :
1. Lebih memudahkan dalam langkah-langkah kegiatan yang akan datang.
Jika prosedur yang telah dilaksanakan tidak berhasil dalam pencapaian tujuan
organisasi maka para pelaksana dapat dengan mudah menentukan langkah-
langkah yang harus diambil pada masa yang akan datang. Karena dari prosedur
tersebut dapat diketahui kesalahan-kesalahan yang terjadi sehingga pencapaian
tujuan organisasi tidak berhasil (Mulyadi, 2013:15).
10

2. Mengubah pekerjaan yang berulang ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga
menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang
perlunya saja. Dengan prosedur yang dilaksanakan secara teratur, para
pelaksana tidak perlu melakukan pekerjaan secara berulang-ulang dan
melakukan pelaksanaan kegiatan secara teratur dan rutin. Sehingga para
pelaksana dapat melaksanakan kegiatannya secara sederhana dan hanya
mengerjakan pekerjaan yang memang sudah menjadi tugasnya (Mulyadi,
2013:15).
3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi oleh
seluruh pelaksana.
Berdasarkan prosedur yang telah ditentukan oleh perusahaan, maka para
pelaksana mengetahui tugasnya masing-masing. Karena dari prosedur tersebut
dapat diketahui program kerja yang akan dilaksanakan. Selain itu, program
kerja yang telah ditentukan dalam prosedur tersebut harus dilaksanakan oleh
seluruh pelaksana (Mulyadi, 2013:15).
4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan
efisien.
Dengan prosedur yang telah diatur oleh perusahaan, maka para pelaksana mau
tidak mau harus melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai prosedur yang
berlaku. Hal ini menyebabkan produktifitas kinerja para pelaksana dapat
meningkat, sehingga tercapai hasil kegiatan yang efisien dan efektif (Mulyadi,
2013:15).
5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila
terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan
sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing- masing.
Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan.
Pengawasan terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh para pelaksana dapat
dilakukan dengan mudah bila para pelaksana melaksanakan kegiatan tersebut
sesuai dengan prosedur yang akan terjadi pun dapat dicegah, tetapi apabila
terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan, maka akan apat segera
11

diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-


masing (Mulyadi, 2013:15).

2.3.2 Penagihan.
Definisi dari penagihan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai
suatu proses, cara, perbuatan menagih, permintaaan (peringatan dan sebagainya)
Atau tuntutan supaya memenuhi janji. Aktifitas penagihan merupakan aktifitas
menagih piutang dagang yang terjadi akibat transaksi penjualan kredit kepada
pelanggan. Dokumen yang dapat diperlukan dalam melakukan aktifitas penagihan
adalah faktur penjualan/invoice, dokumen pemesanan penjualan pelanggan, daftar
penagihan atau dokumen delivery order pelanggan (Puspitawati dan Anggadini,
2011:75).

2.4 Piutang Usaha


2.4.1 Pengertian Piutang Usaha
Piutang adalah klaim suatu perusahaan pada pihak lain (Martani, 2012:193).
Piutang merupakan klaim perusahaan atas utang, barang atau jasa kepada pihak
lain akibat transaksi (Rudianto, 2012:224). Piutang adalah tuntutan kepada
pelanggan dan pihak lain untuk memperoleh uang, barang, dan jasa (aset) tertentu
pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang
dilakukan saat ini (Efraim, 2012: 129).
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat di artikan bahwa piutang adalah
salah satu akun dalam aktiva lancar yang timbul akibat adanya penjualan barang
dagang ataupun jasa. Dalam arti luas, piutang merupakan tuntutan terhadap pihak
lain yang berupa uang. Pada umumnya piutang timbul akibat dari transaksi
penjualan barang dan jasa perusahaan, di mana pembayaran oleh pihak yang
bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli.

2.4.2 Tujuan Piutang


12

Piutang memiliki beberapa tujuan antara lain adalah sebagai berikut


(Kasmir, 2011:293):
1. Meningkatkan Penjualan.
Meningkatkan penjualan dapat diartikan agar omzet penjualan meningkat atau
bertambah dari waktu ke waktu. Dengan penjualan kredit diharapkan penjualan
dapat meningkat, mengingat sebagian besar pelanggan kemungkinan tidak
mampu membeli secara tunai (Kasmir, 2011:293).
2. Meningkatkan laba.
Meningkatkan penjualan memang tidak identic dengan meningkatkan laba atau
keuntugan. Namun, dalam praktiknya, apabila penjualan meningkat,
kemungkinan besar laba akan meningkat pula. Hal ini akan terlihat dari omset
penjualan yang dimilikinya. Jadi dengan memberikan kebijakan penjualan
secara kredit akan mampu meningkatkan penjualan sekaligus keuntungan
(Kasmir, 2011:293).

2.4.3 Jenis-Jenis Piutang.


Menurut Efraim (2012: 129) piutang dapat diklasifikasikan menjadi dua
jenis yaitu:
a. Piutang Usaha.
Piutang usaha yaitu piutang yang terjadi dari usaha pokok suatu perusahaan.
contohnya: piutang dagang dan piutang jasa.
b. Piutang Non Usaha.
Piutang non usaha yaitu piutang yang terjadi selain dari usaha pokok
peruashaan. Contohnya: piutang kepada karyawan, uang muka kekantor
cabang, dan piutang deviden.
Menurut Rudianto (2012:210) berdasarkan jenis dan asalnya piutang dalam
perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu:
a. Piutang usaha, yaitu piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
b. Piutang bukan usaha, yaitu piutang yang timbul bukan sebagai akibat dari
penjualan barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
13

2.4.4 Akuntansi Piutang


Unsur pengendalian intenal atas sistem akuntansi piutang menurut Mulyadi
(2016:176) adalah sebagai berikut:

1. Organisasi yang Baik.


a. Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kredit.
b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penjualan dan fungsi kredit.
c. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas
d. Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kredit,
fungsi pengiriman, fungsi penagihan, dan fungsi akuntansi (Mulyadi,
2016:176).
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan yang Memadai.
a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir surat order pengiriman.
b. Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi kredit dengan
membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan tembusan
surat order pengiriman) pada fungsi penjualan.
c. Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh fungsi pengiriman
dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap “sudah dikirim” pada
copy surat order pengiriman.
d. Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang, dan
potongan penjualan berada di tangan direktur pemasaran dengan
menerbitkan surat keputusan mengenai hal tersebut.
e. Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dan fungsi penjualan
dengan membubuhkan tanda tangan pada faktur penjualan.
f. Pencatatan kedalam kartu piutang, dan kedalam jurnal penjualan, jurnal
penerimaan kas, dan jurnal umum diotoriasai oleh fungsi akuntansi dengan
cara memberikan tanda tangan pada dokumen sumber (faktur
penjualan,bukti kas masuk,dan memo kredit). Kopi dokumen sumber
diterima pula oleh fungsi penjualan sebagai arsip (Mulyadi, 2016:176).
14

3. Praktik yang Sehat.


a. Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya di
pertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.
b. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya di pertanggung
jawabkan oleh fungsi penagihan.
c. Secara periodik fungsi akuntansi dibantu oleh fungsi penjualan mengirim
pernyataan piutang (Account Receivable Statement) kepada setiap debitur
untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi
tersebut.
d. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu piutang dengan akun kontrol
piutang dalam buku besar (Mulyadi, 2016:176).
Penerimaan kas dari piutang seharusnya mewajibkan debitur melakukan
pembayaran dengan menggunakan cek atas nama, yang secara jelas
mencantumkan nama perusahaan yang berhak menerima pembayaran di atas cek.
Dengan cek atas nama ini, perusahaan akan terjamin menerima kas dari debitur,
sehingga kecil kemungkinan orang yang tidak berhak dapat menguangkan cek
yang diterima dari debitur untuk kepentingan pribadi (Mulyadi, 2016:176).

2.4.5 Perputaran Piutang Usaha


Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi
dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Perputaran piutang
adalah masa-masa penerimaan piutang dari suatu perusahaan selama periode
tertentu. Perputaran piutang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul
sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali kedalam kas perusahaan.
Menurut Martani (2012:232) perputaran piutang adalah Perputaran piutang
dihitung dari penjualan dalam satu periode dibagi piutang rata-rata dalam satu
tahun. Piutang rata-rata dihitung dari piutang awal ditambah piutang akhir periode
dibagi dua. Entitas dengan perputaran piutang tinggi menandakan bahwa entitas
tersebut bagus
Penjualan
Perputaran Piutang =
Piutang Rata-rata
15

365
Umur Piutang =
Perputaran Piutang

Periode pengumpulan piutang yaitu rata-rata hari yang diperlukan untuk


mengubah piutang menjadi kas. Biasanya ditentukan dengan membagi piutang
dengan rata-rata penjualan harian. Ada yang menggunakan piutang rata-rata yang
dibagi dengan penjualan kredit, hal ini dilakukan apabila piutang awal tahun
sangat berbeda dengan piutang akhir tahun Menurut Sartono (2012:119).
Piutang x 360
Periode pengumpulan piutang =
Penjualan Kredit

Penjualan Kredit
Perputaran Piutang Usaha =
Piutang

Berdasarkan beberapa definisi menurut para ahli diatas dapat dikatakan


bahwa perputaran piutang menunjukan berapa kali piutang tersebut berputar
selama periode tertentu. Saat terjadinya piutang sampai piutang tertagih kembali
kedalam kas perusahaan. Semakin tinggi perputaran piutang maka semakin
efisien piutang tersebut.

2.4.6 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang


Fungsi-fungsi yang terkait dalam penerimaan kas dari piutang menurut
Mulyadi (2013:487) adalah:
1. Fungsi Sekretariat
Fungsi sekretariat ini bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan surat
pemberitahuan (Remittance Advice) melaui pos dari para debitur perusahaan
(Mulyadi, 2013:487).
2. Fungsi Penagihan
Fungsi penagihan ini bertanggung jawab untu melakukan penagihan piutang
langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, untuk melakukan
16

penagihan kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang yang di


tagih yang dibuat fungsi akuntansi (Mulyadi, 2013:487).

3. Fungsi Kas
Fungsi kas bertanggung jawab untuk menyetorkan kas yang di terima dari
berbagai fungsi tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh (Mulyadi,
2013:487).
4. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan penerimaan kas dan
berkurang nya piutang ke dalam kartu piutang (Mulyadi, 2013:487).
5. Fungsi Pemeriksaan Intern
Fungsi pemeriksaan intern bertanggung jawab dalam melaksanakan
perhitungan kas yang ada di tangan kas secara periodik (Mulyadi, 2013:487).
Dokumen yang dibutuhkan dalam penerimaan kas dari piutang menurut
Mulyadi (2013:488) adalah sebagai berikut:
1. Surat Pemberitahuan
Dokumen ini dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud pembayaran yang
dilakukannya. Dokumen ini biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang
dibuat oleh debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh debitur
melalui penagih perusahaan atau pos (Mulyadi, 2013:488).
2. Daftar Surat Pemberitahuan
Dokumen ini merupakan rekapitulasi penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi
sekretariat atau fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang perusahaan
dilaksanakan melalui pos, fungsi sekretariat bertugas membuka amplop surat
dan memisahkan surat pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat
pemberitahuan. Jika penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih
perusahaan, pembuatan daftar surat pemberitahuan dilakukan oleh fungsi
penagihan (Mulyadi, 2013:488).
3. Bukti Setor Bank
17

Dokumen ini digunakan oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas yang
diterima dari piutang ke bank. Bukti setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh
fungsi kas ke bank, bersamaan dengan penyetoran kas ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh
bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank (Mulyadi, 2013:488).
4. Kuitansi
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan
bagi para debitur yang telah melakukan pembayaran utang mereka (Mulyadi,
2013:488).
Berdasarkan catatan akuntansi yang dibutuhkan dalam sistem penerimaan
kas dapat disimpulkan bahwa, penerimaan kas dari piutang harus langsung
disetorkan ke bank untuk menghindari terjadinya penyelewengan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab. Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
piutang terdiri dari fungsi sekretariat, fungsi penagihan, fungsi kas, fungsi
akuntansi, dan fungsi pemeriksa intern. Dokumen yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas dari piutang terdiri dari surat pemberitahuan, daftar surat
pemberitahuan, bukti setor bank, dan kuitansi.
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan dan Struktur Organisasi


3.1.1 Sejarah Singkat PT Aneka Cahaya Surya
PT Aneka Cahaya Surya adalah perusahaan milik swasta yang beralamat di
Komplek Rukan Artha Gading Niaga Blok D No.16 Jalan Boulevard Artha
Gading. Didirikan oleh tiga orang sahabat yaitu Fredy Kurniawan, Audi Fabianto,
dan Cin Jhon Ro. PT Aneka Cahaya Surya bergerak di bidang jasa kontruksi
pembangunan menara telekomunikasi di Indonesia. Menurut undang-undang
Republik Indonesia nomor 2 tahun 2017 jasa konstruksi adalah layanan jasa
konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi layanan jasa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. PT
Aneka Cahaya Surya berdiri sejak tahun 2008 dan selama tiga tahun kedepan
sudah memfokuskan diri untuk menangani banyak proyek pembangunan menara
telekomunikasi di Indonesia, hingga pada tahun 2014 mendapatkan penghargaan
OM dan Society for Academic CME untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, dan Papua.
PT Aneka Cahaya Surya berawal hanya memfokuskan pada proyek
pembangunan menara dilapangan. Sedangkan baru menangani masalah
administrasi secara serius pada tahun 2015. PT Aneka Cahaya Surya merupakan
perusahaan yang tergolong baru di indursti telekomunikasi. PT Aneka Cahaya
Surya menyadari tidak dapat dikatakan sebagai perusahaan nomor satu, tetapi
didukung adanya semangat dari kerja tim , sikap profesional, dan sebagai mitra
yang bersinergi dengan klien, PT Aneka Cahaya Surya mampu menghadapi
persaingan dalam dunia bisnis dengan mengedepankan kedisiplinan dan
pengalaman dalam sebuah perusahaan spesialis kontraktor telekomunikasi. PT
Aneka Cahaya Surya sampai saat ini telah memiliki karyawan kurang lebih
sebanyak 300 kepala, baik tim administrasi maupun operasional.
PT. Aneka Cahaya Surya memiliki visi untuk menjadi perusahaan
kontraktor telekomunikasi terbaik di Indonesia dan selalu memenuhi kepuasan

18
19

pelanggan dengan kualitas terbaik yang didukung oleh karyawan yang cakap,
jujur, dan termotivasi.
Misi PT Aneka Cahaya Surya adalah untuk meningkatkan reputasi
perusahaan, dengan meningkatkan posisinya dalam persaingan dan untuk meraih
lebih banyak manfaat bagi perusahaan.

3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Pengertian struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan
tipe organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan, dan jenis wewenang
pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab,
rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi (Hasibuan, 2010:128). Gambar
3.1 berikut adalah struktur organisasi PT Aneka Cahaya Surya:
Board Of
Commissioner
Cipto Kokadir

Chief Direktur Utama


Financial Chief Operation
Officer Officer
Cin Jhon Ro Fredy Kurniawan Audi Fabianto

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT Aneka Cahaya Surya


Sumber : PT Aneka Cahaya Surya

Tugas setiap divisi dari struktur organisasi PT Aneka Cahaya Surya, yaitu:
1. Board of Commisioners.
1) Melakukan pengawasan untuk kepentingan perusahaan.
20

2) Melakukan pengawasan atas kebijakan direksi dalam menjalankan


perseroan serta memberikan nasehat kepada anggota direksi.
3) Memberikan nasihat kepada direksi untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya suatu kerugian.
2. Chief Finance Officer.
1) Merumuskan dokumen keuangan.
2) Membahas kesehatan keuangan perusahaan.
3) Pengawasan kinerja keuangan.
4) Otorisasi pengeluaran kas perusahaan.
3. Finance & Accounting Manager.
1) Berperan langsung terhadap urusan keuangan termasuk laporan keuangan.
2) Bertanggung jawab terhadap perencanaan dan kebijakan keuangan.
3) Bertanggung jawab terhadap aliran kas perusahaan.
4) Sarana penyampaian hasil rekapan-rekapan dari staf keuangan dan staf
treasury untuk disampaikan kepada chief finance officer
5) Bersama CFO mengatur keuangan perusahaan untuk pengelolaan utang
perusahaan, maupun pengelolaan keuangan bagi operasional kantor dan
lapangan.
6) Menjalin hubungan dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan, seperti bank, konsultan pajak, dan auditor.
4. Staff Finance
1) Membuat pembukuan keuangan kantor.
2) Melakukan pencatatan keuangan dan posting jurnal.
3) menyusun laporan keuangan.
4) Memeriksa dan melakukan verifikasi kelengkapan dokumen yang
berhubungan dengan transaksi keuangan.
5) Pembuatan invoice untuk penagihan piutang kepada klien.
6) Membuat surat penawaran harga untuk klien.
5. Staff Treasury.
1) Melakukan pengelolaan terhadap kas perusahaan.
2) Melakukan pencatatan kas kecil
21

3) Memproses pengajuan klaim kas dari masing-masing tim operasional.


6. Staff Magang Finance.
1) Membantu jalannya pencatatan keuangan perusahaan.
2) Membantu karyawan dalam penginputan data keuangan perusahaan.
3) Membantu karyawan dalam filling dokumen keuangan.
7. Human Resources Manager.
1) Menjadi penghubung manajemen dan karyawan.
2) Memberi masukan kepada manajemen mengenai kebijakan perusahaan.
3) Mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan para pegawai khusus dan staff
pendukung.
4) Bertanggung jawab atas perekrutan karyawan.
5) Bertanggung jawab atas training karyawan.
6) Mengawasi hubungan antar karyawan.
7) Bertanggung jawab atas asuransi dan jaminan hari tua karyawan
8. Staff Human Resources & General Affairs.
1) Menciptakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem kerja
atau prosedur pengadaan dan perawatan fasilitas yang ada.
2) Bertanggung jawab atas staff kebersihan dan kurir kantor.
3) Melakukan komplain mewakili perusahaan jika diperlukan.
4) Membuat segala daftar perizinan dari kantor.
5) Menyusun konsep surat menyurat, urusan kontrak, dan legal opini.
6) Mengurus jaminan kesehatan ketenagakerjaan karyawan
9. Direktur Utama
1) Memantau medan bisnis yang terus berkembang dan mengumpulkan opini
dan masukan dari para konsumen/klien.
2) Memperkaya sinergi dan portofolio perusahaan dengan lebih banyak
masukan segar.
3) Mengukur dan menjelaskan tentang kinerja keuangan pemasaran.
10. Bussines Development Senior Manager.
1) Menciptakan ide-ide baru, bagi berlangsungnya kegiatan penjualan jasa
perusahaan.
22

2) Melakukan seleksi ide-ide sebelum dilakukan realisasi.


3) Mengembangkan konsep dari ide-ide yang ada, untuk kemajuan perusahaan,
dan peningkatan volume penjualan
4) Menjalin relasi baik dengan klien .
11. Sales and marketing.
1) Memperkenalkan perusahaan dan produk yang dihasilkannya kepada klien.
2) Membuat hubungan yang baik antara perusahaan dan masyarakat atau
perusahaan dan lingkungan sekitarnya.
3) Menghasilkan pemasukan bagi perusahaan dengan cara melakukan
penjualan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
4) Melakukan negosiasi dengan klien.
12. Chief Operation Officer.
1) Pengawasan pekerjaan project.
2) Memimpin jalannya operasional lapangan.
3) Bertanggung jawab atas lancarnya kegiatan produksi dan produktifitas
karyawan.
13. Operation Senior Manager.
1) Mengelola dan mengarahkan tim operasi untuk mencapai target bisnis.
2) Membangun hubungan yang kuat dengan menangani masalah dan keluhan
pelanggan secara tepat waktu.
3) Mengelola penugasan kerja dan alokasi untuk staf.
4) Melakukan pertemuan rutin dengan tim untuk membahas tentang masalah,
masalah, pembaruan, dll.
14. Zone Manager.
Mempunyai tugas khusus dari management untuk mengelola areanya dengan
efektif dan efisen dalam berkontribusi dalam pencapaian target mempunyai
tugas khusus dari management untuk mengelola areanya dengan efektif dan
efisen dalam berkontribusi dalam pencapaian target.
15. Operation and Customer Support.
1) Memberikan berbagai informasi, dan sebagai tempat menampung keluhan-
keluhan ataupun tempat konsultasi.
23

2) Membina hubungan baik dengan klien.


16. Project Management.
1) Membuat perencanaan opportunities dalam aspek jadwal (project schedule),
ruang lingkup pekerjaan (scope of work), perencanaan anggaran (project
cost), hingga perencanaan pembayaran (invoice planning).
2) Mengelola semua opportunities yang masuk agar project pipeline dari
opportunities hingga realisasi proyek dapat berjalan dengan baik untuk
menghindari jadwal yang bentrok (conflicting schedule) maupun
ketersediaan dari SDM.
17. Engineering.
1) Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material.
2) Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas
bulanan dan mingguan.
3) Mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara
periodik.

3.2 Unit Kerja Praktik Kerja Lapangan


Unit kerja tempat penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan adalah
pada divisi finance atau keuangan. Divisi ini merupakan gabungan dari bagian
accounting dan finance, di kelola oleh satu orang manager keuangan yang dibantu
oleh satu orang staf keuangan dan satu orang staf bendahara kantor. Alasan
penggabungan dua divisi menjadi satu ini dikarenakan PT Aneka Cahaya Surya
tergolong baru dalam pengelolaan administrasinya, yaitu baru dimulai tahun 2015
silam, maka belum mendapatkan pengelolaan sumber daya manusia yang efisien.
Divisi ini memiliki tugas sebagai pengelola data keuangan dan pembuatan
laporan keuangan perusahaan. Adapun beberapa tugas lainnya, meliputi:
1. Memproses pengajuan klaim kas dari masing-masing tim operasional.
2. Mengecek klaim yang diajukan dengan bukti-bukti atau kelengkapan lainnya.
3. Mengajukan rekapan klaim kas kepada CFO untuk dilakukan realisasi.
4. Melakukan penyusunan laporan keuangan perusahaan.
5. Membuat surat penawaran harga untuk klien.
24

6. Memproses piutang dari klien.


7. Mengelola penagihan piutang untuk pembayaran utang kepada vendor.
8. Pembuatan invoice untuk penagihan piutang kepada klien.
9. Bekerja sama dengan konsultan pajak dari eksternal perusahaan.
10. Merekap data utang perusahaan kepada vendor.
11. Bersama CFO mengatur keuangan perusahaan untuk pengelolaan utang
perusahaan, maupun pengelolaan keuangan bagi operasional kantor dan
lapangan.
12. Menjalin hubungan dengan pihak eksternal yang berhubungan dengan
keuangan perusahaan, seperti bank, konsultan pajak, dan auditor.
Pada divisi finance penulis menempati bagian staf magang, yang memiliki
tugas-tugas sebagai berikut:
1. Melakukan input rincian purchase order dari email klien kedalam daftar excel
purchase order.
2. Print purchase order yang sudah dapat dilakukan penagihan untuk pembuatan
invoice.
3. Membuat bukti tanda terima invoice untuk diserahkan kepada customer melalui
kurir dari PT Aneka Cahaya Surya ke perusahaan klien atau customer.
4. Melakukan input nomor invoice dari rekapan invoice kedalam list excel
purchase order.
5. Melakukan input remittance advice yaitu semacam kuitansi atau bukti
penerimaan kas yang didapat melalui bank sebagai bukti pembayaran dari
customer kedalam daftar excel purchase order.
6. Mencetak bukti potong PPH badan pasal 23. Untuk pemotongan PPH badan
pada penagihan di invoice. Bukti potong pph badan didapatkan dari konsultan
pajak.
7. Melakukan input bukti potong PPH badan pasal 23 kedalam list excel.
8. Melakukan fileing bukti potong PPH badan kedalam binder
BAB 4
HASIL PELAKSANAAN PKL

4.1 Ringkasan Praktik Kerja Lapangan


Penulis telah menjalakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Aneka
Cahaya Surya yang beralamat di Komplek Rukan Artha Gading Niaga Blok D
No.16 Jalan Boulevard Artha Gading. Penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) selama tiga bulan terhitung mulai bulan Januari 2019 sampai
dengan Maret 2019. Penulis menempati bagian keuangan atau finance. Dengan
ringkasan Praktik Kerja Lapangan sebagai berikut:
4.1.1 Tugas-tugas Selama Praktik kerja Lapangan
Adapun rincian tugas yang penulis lakukan selama kegiatan Praktik Kerja
Lapangan antara lain:
1. Melakukan input rincian purchase order dari email klien kedalam daftar excel
purchase order.
2. Print purchase order yang sudah dapat dilakukan penagihan untuk pembuatan
invoice.
3. Membuat bukti tanda terima invoice untuk diserahkan kepada customer melalui
kurir dari PT Aneka Cahaya Surya ke perusahaan klien atau customer.
4. Melakukan input nomor invoice dari rekapan invoice kedalam list excel
purchase order.
5. Melakukan input remittance advice yaitu semacam kuitansi atau bukti
penerimaan kas yang didapat melalui bank sebagai bukti pembayaran dari
customer kedalam daftar excel purchase order.
6. Mencetak bukti potong PPH badan pasal 23. Untuk pemotongan PPH badan
pada penagihan di invoice. Bukti potong pph badan didapatkan dari konsultan
pajak.
7. Melakukan input bukti potong PPH badan pasal 23 kedalam list excel.
8. Melakukan fileing bukti potong PPH badan kedalam binder.

25
26

4.1.2 Keterampilan-keterampilan Baru yang Diperoleh


Berdasarkan pengalaman yang penulis dapatkan selama melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan, penulis mendapatkan pengalaman berupa keterampilan-
keterampilan baru yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penulis mampu mengoperasikan mesin foto kopi dengan baik.
2. Penulis mampu mengoperasikan mesin scanner dengan baik.
3. Penulis mampu mengoperasikan mesin printer dengan baik.
4. Penulis mampu mengoperasikan penggunaan rumus-rumus dasar pada
Microsoft excel dengan baik.
5. Penulis mampu mengedit file berbentuk PDF pada aplikasi nitro pro.
6. Penulis mampu membuat tanda terima atau transmittal invoice.
7. Penulis mampu melakukan filling dokumen secara urut berdasarkan tanggal
ataupun nomor dokumen.
8. Penulis mampu menggunakkan email dan penyimpanan pada google drive
dengan baik.

4.2 Identifikasi permasalahan yang dihadapi


Berdasarkan pengalaman penulis selama menjalankan program Praktik Kerja
Lapangan di PT Aneka Cahaya Surya. Penulis menemukan permasalahan yang
terdapat pada PT Aneka Cahaya Surya khususnya di bagian keuangan mengenai
penagihan piutang usaha. Adapun uraian permasalahan yang penulis temukan
adalah sebagai berikut:

4.2.1 Permasalahan Pelaksanaan Tugas


1. Penulis menemukan beberapa piutang yang belum tertagih hingga melewati
tanggal jatuh tempo.
2. Keterlambatan pembangunan menara yang mengakibatkan tertundanya
penagihan piutang kepada pelanggan.
3. Sering ditolaknya dokumen penagihan karena kurang teliti dalam menyiapkan
dokumen, sehingga menghambat pembayaran. Hal ini disebabkan pembuatan
27

dokumen penagihan dan pengecekkan kelengkapan dokumen hanya dilakukan


oleh satu orang.

.2.2 Cara mengatasi permasalahan


Cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Manajer Accounting dan Finance melakukan peninjauan terhadap daftar
piutang tiap suatu periode, guna menghindari risiko staf finance lupa menagih
piutang.
2. Melakukan tinjauan bagi tim operasional lapangan dalam pencapaian target
pembangunan.
3. Perlu dilakukan peninjauan kembali terhadap struktur organisasi dan
pemisahan tugas, guna menghindari terjadinya double job yang bisa merugikan
perusahaan.

.3 Pembahasan hasil praktik kerja lapangan


4.3.1 Pelaksanaan Administrasi Penagihan Piutang
Untuk menangani penagihan piutang dibentuklah suatu pelaksanaan
administrasi penagihan piutang usaha yang baik sehingga perusahaan tidak
mengalami kerugian. Sebelum melakukan penagihan, perusahaan membuat
dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam penagihan seperti, faktur penagihan
(invoice), surat berita acara penyelesaian pekerjaan dan faktur pajak. Dokumen
penagihan dibuat berdasarkan purchase order. Dokumen tersebut diberikan
kepada pelanggan agar segera diproses pembayarannya. Bila terjadi masalah
dalam penagihan maka akan segera ditindak lanjuti oleh perusahaan.
Bardasarkan data yang diperoleh berikut pelaksanaan administrasi
penagihan piutang pada PT Aneka Cahaya Surya:
28

Administrasi Accounting Manager Direktur Kolektor


&Finance Keuangan utama Pelanggan

Dok. PO 3
Mulai Faktur Pajak 2
Invoice 11

Dok
Penagihan

Dok
PO Dok.
PO
SPK
& SJ
Penagihan
proses
Dok. PO 3
Ya Faktur Pajak 2
ttd Invoice
Pengecek Terima Dok
1
an Penagihan
Invoice Diterima
(Invoice)

Faktur
Pajak Tida
k Pembayaran
Dok. PO 3 (trf/Giro)
Faktur Pajak 2
Invoice 1
Dok.
Dok. PO 3 Penagihan
Faktur Pajak 2
Invoice 1
Revisi Revisi
(Invoice)

Dana
Laporan Masuk

Selesai

Gambar 4.1 Alur Pelaksanaan Penagihan Piutang PT Aneka Cahaya Surya


Sumber: PT Aneka Cahaya Surya
29

Tabel 4.1 Simbol Bagan Alir

Simbol Keterangan

Simbol Titik Terminal, menunjukkan


permulaan (start) atau akhir (stop) dari
suatu proses.

Simbol Proses, digunakan untuk


menunjukkan kegiatan yang dilakukan
oleh computer.

Multiple Documents, adalah input yang


berasal dari dokumen dan lebih dari satu,
dalam bentuk kertas atau output yang
perlu dicetak di atas kertas.

Simbol Keputusan, merupakan simbol


yang digunakan untuk memilih proses
atau keputusan berdasarkan kondisi yang
ada.

Sebuah dokumen atau laporan yang


merupakan hasil tulisan tangan maupun
hasil cetakan komputer

Simbol Arus, adalah simbol yang


digunakan untuk menghubungkan antara
simbol yang satu dengan simbol yang lain
Sumber: Diolah penulis

Berdasarkan pada gambar 4.1 berikut ini alur pelaksanaan penagihan


piutang pada PT Aneka Cahaya Surya:
1) Menerima dokumen Purcahse Order dan rincian pekerjaan.
Bagian administrasi menerima dokumen untuk penagihan dari bagian
operational lapangan seperti: Purchase Order dan Surat Perintah Mulai kerja
2) Pembuatan invoice penagihan
30

Bagian administrasi membuat penagihan (invoice) dan rekapitulasi jumlah


tagihan sesuai dengan dokumen Purchase Order dan yang diberikan bagian
operasional
3) Pembuatan Faktur Pajak
Setelah pembuatan invoice bagian administrasi memberikan dokumen
penagihan kepada bagian accounting dan finance untuk memeriksa dan
membuat faktur pajak penagihan, serta melengkapi dokumen lainnya.
4) Pengoreksian dan tanda tangan
Bagian accounting dan finance memberikan dokumen penagihan kepada
manager accounting untuk memeriksa kelengkapan invoice dan meminta tanda
tangan direktur utama untuk invoice penagihan, bila kelengkapan dokumen
ada yang salah atau kurang lengkap maka manajer akan mengembalikan
dokumen kepada accounting dan finance untuk melengkapi dokumen tersebut
5) Proses penagihan kepada pelanggan
Bagian keuangan melakukan penagihan kepada pelanggan dengan
mengirimkan invoice serta dokumen kelengkapan penagihan melalui kurir
kantor kepada pelanggan. Bersamaan dengan itu bagian Accounting dan
finance membuatkan transmittal document atau dokumen tanda terima sebagai
barang bukti dokumen telah dikirimkan dan dokumen penagihan yang akan
dikirimkan di copy terlebih dahulu untuk keperluan kearsipan
6) Terima Pembayaran
Pelanggan menerima dokumen penagihan yang harus dibayarkan berupa
invoice dan kelengkapan lainnya untuk segera diproses pembayaran.
Pelanggan harus membayar tagihan sebelum hari jatuh tempo melalui transfer
bank kepada perusahaan.
7) Pembuatan Laporan
Pembayaran dari pelanggan masuk kedalam rekening perusahaan kemudian
dicatat dalam laporan daftar excel piutang perusahaan. Bagian administrasi
harus membuat laporan piutang setiap bulannya, guna mengingatkan atau
memberi informasi kepada konsumen bahwa ada hutang yang belum terbayar
dan untuk keperluan kearsipan.
31

Pelaksanaan administrasi piutang harus dilakukan dengan teliti agar tidak


terjadi kesalahan. Bila ada suatu kesalahan maka pelanggan akan meminta
perbaikan invoice kepada perusahaan sehingga dapat memperlambat proses
pembayaran, hal ini sering kali terjadi pada saat penagihan piutang usaha kepada
pelanggan, dikarenakan pembuatan dokumen kelengkapan penagihan dari mulai
dibuatnya invoice sampai proses pengecekkan dokumen penagihan dilakukan oleh
satu orang yang sama yaitu bagian staf finance, artinya perusahaan tidak
menerapkan prosedur yang terdapat pada SOP perusahaan. PT Aneka Cahaya
Surya memiliki ketentuan penerimaan pembayaran dengan transfer ke rekening
perusahaan agar menghindari suatu hal yang tidak di inginkan. Untuk
menganalisis kelancaran dalam penagihan piutang dibuatlah daftar umur piutang
pelanggan sebagai berikut:

Gambar 4.2 Umur Piutang PT Aneka Cahaya Surya


Sumber: PT Aneka Cahaya Surya
Dilihat dari gambar 4.2 terdapat piutang usaha yang melebihi 60 hari.
Terdapat juga piutang yang lebih dari satu tahun . Hal ini menghambat aliran kas
masuk PT Aneka Cahaya Surya dan di khawatirkan piutang tersebut tidak dapat
ditagih. Piutang yang tak tertagih mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Piutang usaha yang melewati jatuh tempo ini terjadi dikarenakan alasan berikut:
32

1. Bagian administrasi penagihan lupa untuk melakukan penagihan kepada


pelanggan.
2. Pekerjaan yang tidak dapat terselesaikan sesuai dengan target yang ditentukan.
Berdasarkan hal di atas penulis setuju bahwa dibutuhkan prosedur-prosedur
akuntansi yang digunakan untuk mendukung dalam membuat dan menentukan
sistem akuntansi penerimaan kas yang baik dan memiliki fungsi penagihan
piutang yang efektif dalam setiap transaksi penjulan secara kredit.

4.3.2 Dokumen yang digunakan


Dokumen-dokumen yang penulis gunakan selama menjalankan Praktik
Kerja Lapangan adalah:
1. Purchase Order
Adalah dokumen yang dibuat oleh pembeli untuk menunjukkan barang yang
ingin mereka beli dari  pihak penjual. Purchase order juga merupakan sebuah
kontrak yang membentuk kesepakatan antara pembeli dan penjual mengenai
barang yang ingin dibeli oleh pihak pembeli.
33

Gambar 4.3 Purchase Order PT Aneka Cahaya Surya


Sumber: PT Aneka Cahaya Surya

2. Invoice
Invoice adalah suatu dokumen yang berisikan jumlah dan biaya produk atau
jasa yang disediakan oleh penjual. Dokumen ini menunjukkan apa yang harus
dibayar oleh pembeli sesuai dengan kesepakatan yang tertera di PO (purchase
order).
34

Gambar 4.4 Invoice PT Aneka Cahaya Surya


Sumber: PT Aneka Cahaya Surya

3. Faktur Pajak
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak Pengusaha Kena Pajak (PKP), yang
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena
Pajak (JKP).
35

Gambar 4.5 Faktur Pajak


Sumber: PT Aneka Cahaya Surya
4. Transmittal Document/Tanda Terima Pengiriman
Surat tanda terima barang adalah surat pernyataan sebagai tanda bukti telah
menerima suatu barang yang dikirim oleh seseorang/perusahaan. Surat tanda
36

terima ini biasanya digunakan dalam suatu proses bisnis jasa pengiriman
barang/ekspedisi, transportasi, dan lain-lain.

Gambar 4.6 Transmittal Document PT Aneka Cahaya Surya


Sumber: PT Aneka Cahaya Surya

5. BAST (Berita Acara Serah Terima)


BAST adalah bukti penyerahan produk jasa atau hasil pekerjaan, dalam
perjanjian pekerjaan jasa
37

Gambar 4.7 BAST PT Aneka Cahaya Surya


Sumber : PT Aneka Cahaya Surya

6. Remittance Advice
Adalah transaksi pengiriman/penerimaan uang dalam valuta asing dari atau ke
bank di luar negeri maupun di dalam negeri.
38

Gambar 4.8 Remittance Advice


Sumber: PT Aneka Cahaya Surya
BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil evaluasi dan dokumen pendukung yang penulis dapatkan,


penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1 Simpulan
Berikut ini beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian guna
menjawab permasalahan yang dihadapi:
1. PT Aneka Cahaya Surya belum menerapkan proses penagihan piutang
sepenuhnya sesuai dengan prosedur yang berlaku, penyusunan dokumen dan
pengecekkan dokumen dilakukan oleh satu orang. sehingga sering terjadinya
penolakan terhadap dokumen penagihan dari pelanggan dikarenakan dokumen
yang tidak lengkap. Hal ini tentu menghambat aliran kas masuk perusahaan
dari piutang yang belum dapat ditagih tersebut.
2. Berdasarkan saldo piutang sampai bulan Februari 2019, terdapat beberapa
piutang yang berumur lebih dari satu tahun, padahal batas pemberian kredit
hanya berkisar 30-60 hari. Hal tersebut di sebabkan oleh kelalaian karyawan
yang tidak mengadministrasi piutang secara sistematis, dan perusahaan tidak
memiliki sistem yang membantu mengarsip piutang secara berurutan sesuai
tanggal jatuh temponya.
3. Dokumen yang digunakan PT Aneka Cahaya Surya dalam penagihan piutang
sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan selalu dibuatkan dokumen
salinan untuk keperluan arsip perusahaan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil evaluasi atas prosedur penagihan piutang pada PT Aneka
Cahaya Surya, penulis mencoba memberikan saran sebagai bahan pertimbangan
bagi perusahaan. Adapun saran penulis adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya perusahaan melakukan peninjauan ulang terhadap struktur
organisasi dan pemisahan tugas, karena terdapat karyawan yang melakukan
dua atau tiga pekerjaan yang saling berkaitan sekaligus.

39
40

2. Perusahaan setidaknya merancang Sistem Informasi Akuntansi penjualan


kredit dan piutang usaha, serta penagihan piutang dan penerimaan kas secara
komputerisasi. Dalam sistem tersebut juga dirancang agar piutang dapat terurut
berdasarkan tanggal jatuh temponya.
3. Sebaiknya arsip selalu di susun dengan rapi dan urut sesuai abjad maupun
tanggal dari yang terkecil agar mudah dalam proses pencarian dokumen, bila
perlu buatkan arsip dalam bentuk soft copy dan disimpan dalam google drive
guna menghindari resiko fisik hilang atau rusak.
41

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, R. (2013). Acounting Principles: Prinsip-prinsip Akuntansi Berbasis


SAK ETAP. Jakarta: PT Rajagrafindo.

Efraim, F. G. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah 1 Edisi 1. Yogyakarta: UPP


STIM YKPN.

Harahap, S. S. (2011). Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.

Hasibuan, M. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafinco Persada.

KBBI. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). dipetik 13 Maret, 2019,
dari KBBI Online: https://kbbi.web.id/usaha

KBBI. (2019). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). dipetik 15 Maret, 2019,
dari KBBI Online: https://kbbi.web.id/tagih

Martani, D. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:


Salemba Empat.

Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Puspitawati, L. A. (2011). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Sartono, A. (2012). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:


BPFE.

Sumarsan, T. (2013). Perpajakan Indonesia (Vol 3). Jakarta: PT Indeks.

Tjiptono, F. G. (2011). Service, Quality and Satisfacation. Yogyakarta: Andi.


42

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama :Fitri Meilina


NIM :2016002912
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tanggal Lahir : Pacitan, 02 Mei 1997
Alamat : Jl Bentengan 6 gang sky 5 RT 007 RW 05 No. 52
Sunter Jaya, Jakarta Utara
No telepon : 081343271511
Email : fitrimeilina02@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
A. SDN Sunter Jaya 01 Jakarta 2003-2010
B. SMPN 152 Jakarta 2010-2012
C. SMK Hang Tuah 1 Jakarta 2012-2015
D. Kalbis Institut 2016-Sekarang
RIWAYAT PEKERJAAN
A. PT Kramayudha Tiga Berlian (PKL) April 2012-Juni 2012
B. PT Cipta Putri Pertiwi (Staff finance) September 2015- Agustus 2017
C. PT ANEKA CAHAYA SURYA (PKL) Januari 2019-Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai