Rasional
Indonesia merupakan bangsa dengan sumber daya manusia yang besar dan sumber daya
alam yang melimpah, kaya dengan budaya, suku bangsa, bahasa, serta terdiri dari berbagai
agama dan kepercayaan. Secara geografis letak Indonesia sangat strategis, sehingga
menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang sangat diperhitungkan secara geopolitik dalam
kancah internasional. Indonesia di tahun-tahun mendatang akan mengalami bonus
demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar
dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64
tahun). Keadaan ini membutuhkan solusi rasional serta terukur secara ilmiah, sehingga
bonus demografi akan menjadi sumber kekuatan bangsa. Sumber daya manusia Indonesia
terutama yang berusia produktif perlu memiliki kemampuan- kemampuan yang
mendukungnya berkontribusi di masyarakat. Indonesia perlu menghasilkan sumber daya
manusia yang mampu mengelola dan menjaga sumber daya alam untuk kesejahteraan
bangsa berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan prinsip keadilan sosial.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran penting dalam hal ini. Akan
tetapi, selama ini proses pembelajaran IPS lebih menekankan kepada dimensi pengetahuan.
Kurang perhatian kepada dimensi keterampilan berpikir. Oleh karena itu dalam
pembelajaran dengan paradigma baru diharapkan dimensi keterampilan berpikir lebih
digali. Dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses yang berpusat pada peserta
didik. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki peran penting dalam hal ini.
Dengan pendekatan pembelajaran inkuiri yang berpusat pada peserta didik, Pendidikan IPS
menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait kehidupan
masyarakat dengan lingkungannya. Termasuk di dalamnya membangun komitmen dan
kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan yang akan menjadi modal untuk
berkolaborasi dalam masyarakat yang majemuk, baik di tingkat lokal, nasional maupun
global dengan tetap berpegang teguh kepada nilai-nilai Pancasila sebagai kepribadian
bangsa. Pendidikan IPS merupakan perpaduan cabang-cabang ilmu – ilmu sosial dan
humaniora termasuk di dalamnya agama, filsafat, dan pendidikan. IPS juga dapat
mengambil aspek-aspek tertentu dan ilmu-ilmu kealaman serta teknologi.
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami dan memiliki kesadaran akan
keberadaan diri dan keluarga serta lingkungan terdekatnya. Ia mampu menganalisis
hubungan antara kondisi geografis daerah dengan karakteristik masyarakat serta
memahami potensi sumber daya alamnya. Ia juga mampu menganalisis hubungan antara
keragaman kondisi geografis nusantara terhadap pembentukan kemajemukan budaya. Ia
mampu memahami bagaimana masyarakat saling berupaya untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Ia mampu menganalisis peran pemerintah dan masyarakat dalam
mendorong pertumbuhan perekonomian. Peserta didik juga mampu memahami dan
memiliki kesadaran terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi di era kontemporer. Ia
dapat menganalisis perkembangan ekonomi di era digital. Peserta didik memahami
tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju. Ia menyadari
perannya sebagai bagian dari masyarakat Indonesia dan dunia di tengah isu-isu regional
dan global yang sedang terjadi dan ikut memberikan kontribusi yang positif.
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan materi pembelajaran melalui pendekatan
keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H.
Kemudian mampu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan jawaban-jawaban
yang ditemukan. Peserta didik juga mampu mengumpulkan informasi melalui studi
pustaka, studi dokumen, wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan
informasi lainnya. merencanakan dan mengembangkan penyelidikan. Peserta didik
mengorganisasikan informasi dengan memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan cara verifikasi, interpretasi, dan
triangulasi informasi. Peserta didik menarik kesimpulan, menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur
dan tahapan yang ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan seluruh hasil tahapan di atas
secara lisan dan tulisan dalam bentuk media digital dan non-digital. Peserta didik lalu
mengomunikasikan hasil temuannya dengan mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk
presentasi digital dan atau non digital, dan sebagainya. Selain itu peserta didik mampu
mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui dan diharapkan dapat merencanakan
proyek lanjutan dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara kolaboratif.
Elemen
Elemen Pemahaman Konsep Elemen Keterampilan Proses
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu Pada akhir fase ini, Peserta didik mampu
memahami dan memiliki kesadaran akan memahami dan menerapkan materi
keberadaan diri dan keluarga serta pembelajaran melalui pendekatan
lingkungan terdekatnya. Ia mampu keterampilan proses dalam belajarnya, yaitu
menganalisis hubungan antara kondisi mengamati, menanya dengan rumus 5W 1H.
geografis daerah dengan karakteristik Kemudian mampu memperkirakan apa yang
masyarakat serta memahami potensi akan terjadi berdasarkan jawaban-jawaban
sumber daya alamnya. Ia juga mampu yang ditemukan. Peserta didik juga mampu
menganalisis hubungan antara keragaman mengumpulkan informasi melalui studi
kondisi geografis nusantara terhadap pustaka, studi dokumen, wawancara,
pembentukan kemajemukan budaya. Ia observasi, kuesioner, dan teknik pengumpulan
mampu memahami bagaimana informasi lainnya. merencanakan dan
masyarakat saling berupaya untuk dapat mengembangkan penyelidikan. Peserta didik
memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia mengorganisasikan informasi dengan
mampu menganalisis peran pemerintah memilih, mengolah dan menganalisis
dan masyarakat dalam mendorong informasi yang diperoleh. Proses analisis
pertumbuhan perekonomian. Peserta informasi dilakukan dengan cara verifikasi,
didik juga mampu memahami dan interpretasi, dan triangulasi informasi. Peserta
memiliki kesadaran terhadap perubahan didik menarik kesimpulan, menjawab,
sosial yang sedang terjadi di era mengukur dan mendeskripsikan serta
kontemporer. Ia dapat menganalisis menjelaskan permasalahan yang ada dengan
perkembangan ekonomi di era digital. memenuhi prosedur dan tahapan yang
Peserta didik memahami tantangan ditetapkan. Peserta didik mengungkapkan
pembangunan dan potensi Indonesia seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan
menjadi negara maju. Ia menyadari tulisan dalam bentuk media digital dan non-
perannya sebagai bagian dari masyarakat digital. Peserta didik lalu mengomunikasikan
Indonesia dan dunia di tengah isu-isu hasil temuannya dengan mempublikasikan
regional dan global yang sedang terjadi hasil laporan dalam bentuk presentasi digital
dan ikut memberikan kontribusi yang dan atau non digital, dan sebagainya. Selain itu
positif peserta didik mampu mengevaluasi
pengalaman belajar yang telah dilalui dan
diharapkan dapat merencanakan proyek
lanjutan dengan melibatkan lintas mata
pelajaran secara kolaboratif.
1. Elemen Pemahaman 2. Elemen Keterampilan Proses
Mata pelajaran IPS terkait dengan Keterampilan Proses merupakan keseluruhan
pandangan bahwa IPS sebagai materi keterampilan ilmiah yang terarah (baik
pembelajaran yang berkaitan dengan kognitif maupun psikomotor) yang dapat
fakta, konsep, prosedur, dan metakognisi, digunakan untuk menemukan suatu konsep,
maka cakupan materi dalam elemen ini prinsip, atau teori untuk mengembangkan
adalah: konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun
a. Keruangan dan konektivitas antar untuk melakukan penyangkalan terhadap
ruang dan waktu; materi ini berkaitan suatu penemuan (Indrawati dalam Trianto,
dengan pemahaman terhadap kondisi 2008:72). Menurut Mulyasa (2007:99),
sosial dan lingkungan alam serta Pendekatan Keterampilan Proses merupakan
kesejarahan dalam konteks lokal dan pendekatan pembelajaran yang menekankan
regional, nasional, hingga global. pada proses belajar, aktivitas, dan kreativitas
Selain itu, materi ini juga terkait peserta didik dalam memperoleh pengetahuan,
dengan pembelajaran tentang kondisi nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam
geografis Indonesia dan pengaruhnya kehidupan sehari-hari.
terhadap aktivitas sosial, ekonomi, dan Peserta didik perlu mengasah keterampilan
politik. Mempelajari konektivitas dan berpikirnya sehingga pembelajaran yang
interaksi tersebut mengasah dialaminya bermakna. Hal ini hanya bisa
kemampuan berpikir kritis pelajar terjadi ketika peserta didik terlibat penuh
memahami efek sebab dan akibat. dalam pembelajarannya. Oleh karena itu,
b. Perkembangan masyarakat Indonesia penting bagi peserta didik untuk memiliki
dari masa pra aksara, kerajaan, keterampilan inkuiri, yang menekankan
kolonial, awal kemerdekaan sampai penyelidikan dan penemuan oleh peserta didik
dengan sekarang; Selain pengetahuan dalam mempelajari IPS, sehingga ia bisa
mengenai perkembangan kehidupan mencari tahu dan menemukan solusi secara
masyarakat Indonesia bagian ini aktif terkait perilaku sosial, ekonomi, dan
menjadi sarana untuk merefleksikan budaya manusia di masyarakat dalam konteks
kondisi kehidupan masyarakat dari ruang dan waktu yang mengalami perubahan.
masa pra aksara, Hindu, Budha, Islam, Guru perlu mempertimbangkan hal yang
kolonialisme hingga kemerdekaan peserta didik harap dapat ia pahami lebih
untuk memunculkan semangat dalam, pengetahuan yang perlu ia miliki untuk
kebangsaan. Materi ini juga menjadi mencapai hal tersebut, keterampilan apa yang
sarana mengasah kesadaran untuk dapat diasah, karya atau aksi apa yang dapat
berpikir dari berbagai perspektif dilakukan peserta didik, serta karakter positif
berdasarkan perbedaan historis, apa yang dapat diperkuat dalam melakukan
geografis, ekonomi, sosial dan budaya, pembelajaran inkuiri. Hal ini untuk
serta menggunakan pengetahuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga
tersebut untuk kehidupan masa depan negara yang berpartisipasi secara cerdas dalam
yang berkelanjutan. masyarakat yang berkeanekaragaman global.
c. Interaksi, Sosialisasi, institusi sosial, Keterampilan berpikir inkuiri dimulai dari
dan dinamika sosial; materi ini mengajukan pertanyaan dan mengidentifikasi
berkaitan dengan pembentukan masalah, mengumpulkan dan mengelola
identitas diri, merefleksikan informasi, merencanakan dan
keberadaan diri di tengah mengembangkan ide solusi, mengambil
keberagaman dan kelompok yang kesimpulan dan merumuskan aksi, mencipta
berbeda-beda, serta mempelajari dan dan melaksanakan aksi, mengomunikasikan
menjalankan peran sebagai warga dan merefleksikan. Siklus keterampilan proses
Indonesia dan bagian dari warga dunia dijabarkan di bawah ini :
ditinjau secara sosiologis, historis, a. Mengamati : Peserta didik melakukan
geografis, maupun sebagai pelaku kegiatan yang dilaksanakan secara sengaja
ekonomi. Peserta didik mempelajari dan terencana dengan maksud untuk
tentang interaksi dan institusi sosial, mendapat informasi dari hasil pengamatan.
peluang dan tantangannya untuk Pengamatan bisa dilakukan langsung atau
mewujudkan pembangunan menggunakan instrumen lain.
keberlanjutan bagi kemaslahatan b. Menanya : Peserta didik menyusun
manusia dan bumi. pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
d. Kegiatan manusia dalam memenuhi diketahuinya dan masalah apa yang
kebutuhannya dan berteknologi di era ditemukan. Pada tahap ini ia juga
global; materi ini berkaitan tentang menghubungkan pengetahuan yang
peran diri, masyarakat serta negara dimiliki dengan pengetahuan baru yang
dalam memenuhi kebutuhan bersama. akan dipelajari sehingga bisa menjelaskan
Peserta didik menganalisis sejarah permasalahan yang sedang diselidiki
manusia dalam memenuhi kebutuhan dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan,
hidupnya. Menganalisis faktor-faktor di mana, mengapa, dan bagaimana), dan
penyebab kelangkaan, permintaan, memperkirakan apa yang akan terjadi
penawaran, harga pasar, serta inflasi. berdasarkan jawaban atas pertanyaan. c.
Mengidentifikasi peran lembaga Mengumpulkan Informasi: Peserta didik
keuangan, nilai, serta fungsi uang. penyusunan langkah-langkah untuk
Mendeskripsikan pengelolaan, mengumpulkan informasi melalui studi
sumber-sumber pendapatan dan pustaka, studi dokumen, wawancara,
pengeluaran keuangan keluarga, observasi, kuesioner, dan teknik
perusahaan serta negara. pengumpulan informasi lainnya.
Mengidentifikasi hak dan kewajiban c. Mengorganisasikan Infromasi : Peserta
dalam jasa keuangan. Ruang lingkup didik memilih, mengolah dan menganalisis
ini menjadi salah satu ruang untuk informasi yang diperoleh. Proses analisis
peserta berlatih membangun kesadaran informasi dilakukan dengan cara
dan memberikan kontribusi ke verifikasi, interpretasi, dan triangulasi
masyarakat untuk memenuhi informasi.
kebutuhan hidup di tingkat lokal d. Menarik Kesimpulan : Peserta didik
namun dalam perspektif global. menjawab, mengukur dan
mendeskripsikan serta menjelaskan
permasalahan yang ada dengan memenuhi
prosedur dan tahapan yang ditetapkan.
e. Mengomunikasikan : Peserta didik
mengungkapkan seluruh hasil tahapan di
atas secara lisan dan tulisan dalam bentuk
media digital dan non-digital. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya
dengan mempublikasikan hasil laporan
dalam bentuk presentasi digital dan atau
non digital, dan sebagainya.
f. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek
Lanjutan Secara Kolaboratif Peserta didik
mampu mengevaluasi pengalaman belajar
yang telah dilalui dan diharapkan dapat
merencanakan proyek lanjutan dengan
melibatkan lintas mata pelajaran secara
kolaboratif
Mengetahui
Kepala SMP Negeri 1 Mempura Guru Mata Pelajaran IPS