Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM I

MOTOR AC 1 FASA

1.1. Tujuan Percobaan


a. Membuktikan penggunaan sumber DC dan AC terhadap suplay motor
universal.
b. Mengetahui pengaruh perubahan kecepatan motor terhadap torsi motor
(M) dan arus jangkar (Ia) dari motor induksi satu fasa pada tegangan
nominal motor.
1.2. Teori Dasar
Motor induksi 1 fasa adalah motor induksi yang memiliki konstruksi satu yang
terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian dari motor
yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang bergerak dan bertumpu pada
bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas  kumparan-kumparan  
stator  dan  rotor  yang  berfungsi  membangkitkan   gaya gerak  listrik  akibat 
dari  adanya  arus  listrik  bolak-balik  satu  fasa  yang  melewati kumparan-
kumparan  tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet
antara  stator  dan  rotor. Bentuk dan konstruksi motor tersebut digambarkan
pada gambar berikut;

Gambar 1.1 konstruksi induksi motor satu fasa


a. Prinsip kerja motor AC satu fasa

Motor induksi satu fasa tidak terjadi medan magnet putar seperti halnya
motor induksi tiga fasa.Sehingga diperlukan suatu kumparan bantu untuk
mengawali berputar. Motor induksi 1 fasa memiliki dua belitan stator, yaitu
belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasabantu (belitan Z1-Z2).
Prinsip kerja medan magnet utama dan medan magnet bantu pada motor 1
fasa dapat dilihat pada gambar berikut;

Gambar 1.2 Prinsip Medan Magnet Utama dan Bantu Motor Satu Fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar


sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Grafik arus
belitan bantuI bantudan arus belitan utama I utamaberbeda fasa sebesar φ, hal
ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut.
Perbedaan arus bedafasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan
vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan
belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan magnet bantu.

Gambar 1.3 grafik arus belitan bantu dan arus belitan utama.

Belitan bantuZ1-Z2 pertama dialiri arus I bantumenghasilkan fluk magnet


Ф tegak lurus,beberapa saat kemudian belitan utama U1- U2 dialiri arus
utama I utama.yang bernilaipositif. Hasilnya adalah medan magnet
yangbergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam seperti pada
gambar berikut .Kejadian ini berlangsung terus sampai satusiklus sinusoida,
sehingga menghasilkanmedan magnet yang berputar pada belitanstatornya.
Gambar 1.4 Medan Magnet Pada Stator Motor Satu Fasa

Rotor motor satu fasasama dengan rotor motor tiga fasa berbentuk
batangbatang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan
menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.Belitan
rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi,
interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor menghasilkan
torsi putar pada rotor.

Gambar 1.5 Rotor Sangkar

b. Jenis-jenis Motor Satu Phasa


Berbagai jenis motor satu fasa dibedakan oleh cara-cara yang mereka
mulai.
Dibawah ini adalah jenis-jenis dari motor satu fasa sesuai dengan cara
mereka mulai :
- Motor Split Phase (Motor Fase Sebelah)
Motor fase belah terdiri atas dua kumparan stator yaitu kumparan utama
dan kumparan bantu. Antara kumparan utama dan kumparan bantu berbeda
arus 90 derajat listrik Dibawah ini adalah gambar dari motor fase sebelah :
Gambar 1.6 motor fase sebelah
Motor split-tahap ini juga dikenal sebagai induksi start / jalankan motor
induksi. Ia memiliki dua gulungan: memulai dan berliku utama. Awal berliku
dibuat dengan lebih kecil kabel mengukur dan ternyata lebih sedikit, relatif
terhadap utama berliku untuk menciptakan lebih banyak perlawanan,
sehingga menempatkan memulai berkelok-kelok's lapangan pada sudut yang
berbeda dibandingkan dengan utama belitan yang menyebabkan motor mulai
berputar. Itu utama berkelok-kelok, yang merupakan kawat berat, menjaga
motor menjalankan sisa waktu. Dibawah ini adalah gambar dari rangkaian
motor fase sebelah :

Gamnar 1.7 rangakaian motor fase sebelah

- Motor Capasitor (Motor Kapasitor)

Ini adalah motor split-fasa diubah dengan kapasitor diseri dengan mulai
berkelokkelok untuk memberikan memulai "mendorong." Seperti motor fase-
split, motor kapasitor mulai juga memiliki saklar sentrifugal yang memutus
hubungan mulai berliku dan kapasitor ketika motor mencapai sekitar 75%
dari nilai kecepatan. Karena kapasitor berada dalam seri dengan sirkuit mulai,
itu menciptakan torsi lebih awal, biasanya 200% sampai 400% dari rate torsi.
Dan, saat ini mulai biasanya 450% menjadi 575% dari, saat ini dinilai jauh
lebih rendah daripada fase-split karena kabel yang lebih besar pada sirkuit
mulai. Sebuah versi modifikasi motor mulai kapasitor adalah resistensi mulai
motor. Dalam tipe motor, mulai kapasitor digantikan oleh resistor.
Perlawanan mulai motor digunakan dalam aplikasi mana torsi mulai
kebutuhan kurang dari yang diberikan oleh kapasitor mulai motor. Selain
biaya, motor ini tidak menawarkan keuntungan yang besar atas motor mulai
kapasitor.

Gambar 1.8 rangkaian motor kapasitas biasa

- Motor Kapasitor Permanen

Sebuah kapasitor split permanen (PSC) motor jenis menjalankan


permanen kapasitor dihubungkan secara seri dengan mulai berliku-liku. Hal
ini membuat seorang pembantu mulai berliku berliku setelah motor mencapai
kecepatan berjalan. Karena kapasitor dijalankan harus dirancang untuk terus
menerus digunakan, tidak dapat memberikan dorongan mulai dari awal
kapasitor. Torsi mulai khas dari PSC motor rendah, dari 30% sampai 150%
dari torsi rate. motor PSC telah rendah mulai saat ini, biasanya kurang dari
200% dari nilai arus, membuat mereka sangat baik untuk aplikasi dengan
tempat tinggi / off siklus harga. Motor desain dengan mudah dapat diubah
untuk digunakan dengan pengendali kecepatan. Mereka juga dapat didesain
untuk efisiensi optimum dan High Power Factor (PF) pada beban nilai.
Mereka dianggap paling dapat diandalkan fase tunggal motor, terutama
karena tidak beralih mulai sentrifugal adalah diperlukan. Dibawah ini adalah
gambar rangkaian motor kapasitor permanaen/tetap, yaitu :
Gambar 1.9 rangkaian motor permanen / tetap

Tetap split-kapasitor motor memiliki berbagai aplikasi tergantung pada


desain. Ini termasuk fans, blower dengan kebutuhan rendah dan torsi mulai
terputus-putus bersepeda menggunakan, seperti penyesuaian mekanisme,
gerbang operator dan pembuka pintu garasi.

- Motor Capasitor Star/Run

Motor ini memiliki kapasitor mulai ketik seri dengan bantu berliku seperti
motor mulai kapasitor untuk tinggi mulai torsi. Seperti motor PSC itu, juga
memiliki tipe menjalankan kapasitor yang ada di seri dengan tambahan
berliku setelah kapasitor mulai diaktifkan keluar dari sirkuit. Ini
memungkinkan torsi overload tinggi.

Gambar 1.10 rangkaian motor kapasitor star and run

Jenis motor dapat dirancang untuk menurunkan beban penuh arus dan
efisiensi yang lebih. motor ini mahal karena untuk memulai dan menjalankan
kapasitor, dan saklar sentrifugal. Hal ini dapat menangani aplikasi terlalu
menuntut untuk lain jenis motor fase tunggal. Ini termasuk woodworking
mesin, kompresor udara, tekanan tinggi pompa air, pompa vakum dan torsi
tinggi lainnya aplikasi yang memerlukan 1-10 hp.

- Shaded Pole Motor (Motor Bayangan Kutub)

Bayang-kutub motor hanya memiliki satu berliku utama dan tidak mulai
berliku. Memulai adalah dengan cara desain yang cincin loop tembaga
kontinu di sebagian kecil dari masing-masing kutub motor. Ini "warna" yang
sebagian kutub, menyebabkan medan magnet di daerah diarsir ketinggalan di
belakang lapangan di daerah unshaded. Itu reaksi dari dua bidang
mendapatkan poros berputar. Karena motor berbayang-tiang tidak memiliki
awal yang berkelok-kelok, mulai beralih atau kapasitor, itu adalah elektrik
sederhana dan murah. Juga, kecepatan dapat dikendalikan hanya dengan
memvariasikan tegangan, atau melalui multi-tap berliku. Mekanis,
pembangunan berbayang-kutub motor memungkinkan tinggi volume
produksi. Bahkan, ini biasanya dianggap sebagai "sekali pakai" motor, yang
berarti mereka jauh lebih murah untuk menggantikan daripada perbaikan. Di
bawah ini adalah gambar rangkaian dari shaded pole motor, yaitu :

Gambar 1.11 rangkaian shaded pole motor

Motor berbayang-kutub memiliki banyak fitur yang positif tetapi juga


memiliki beberapa kelemahan. Ini rendah mulai torsi biasanya 25% sampai
75% dari nilai torsi. Hal ini motor slip tinggi dengan kecepatan berjalan 7%
sampai 10% di bawah kecepatan sinkron. Secara umum, efisiensi motor jenis
ini sangat rendah (di bawah 20%). Setelan biaya rendah awal motor
berbayang-tiang untuk rendah daya kuda atau aplikasi tugas ringan. Mungkin
terbesar mereka digunakan adalah multi-kecepatan kipas untuk penggunaan
rumah tangga. Tapi torsi rendah, efisiensi rendah dan kurang kokoh mekanik
fitur membuat motor berbayang-kutub tidak praktis untuk sebagian besar
industri atau komersial penggunaan, di mana tingkat yang lebih tinggi atau
siklus tugas kontinu norma.

1.3. Alat dan


Bahan
- AC dan DC supply 1 buah
- Motor universal 0,3 kw 1 buah
- Power circuit braker module 1 buah
- Resisive load 1 buah
- Digital multimeter 2 buah
- Kabel konektor secukupnya
1.4. Rangkaia
n Percobaan

L1 L2 L3

L1 L2 L3

v
A

A1
M D2 D2 D3
A2
Gambar 1.12 rangkaian percobaan
1.5.Aspek K3
K3 adalah upaya perlindungan yang ditujukan untuk melindungi dan
mencegah terjadinya kecelakaan dalam bekerja yang dapat merugikan manusia,
lingkungan sekitar maupun peralatan yang digunakan.

a. Faktor penyebab terjadinya kecelakaan dalam bekerja


1. Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (nsafe act)
Adalah kecelakaan yang disebabkan murni karena tindakan manusia atau
praktikan itu sendiri. Contoh dari tindakan tidak aman dari manusia atau
praktikan yaitu: sengaja melanggar peraturan keselamatan yang
diwajibkan,bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition)
Contoh dari unsafe condition yaitu: mesin-mesiin yang rusak,tidak diberi
pengamanan, konstruksi kurang aman,bising, dan alat yang kurang baik dan
rusak.
b. Potensi bahaya dan langkah pencegahannya
1. Bahaya sentuhan langsung
Meliputi arus bocor yang mungkin terjadi pada peralatan yang isolasinya
mulai rusak, kelalaian praktikan dalam merangkai rangkaian percobaan.
2. Bahaya tertimpa benda kerja
Bahaya tertimpa benda kerja adalah kemungkinan-kemungkinan terjadinya
kecelakaan akibat terjatuhnya benda kerja dan menimpa anggota tubuh dari
praktikan.
c. Upaya pencegahan
1. Mengikuti prosedur praktikum dengan baik,
2. Tidak melakukan gerakan tambahan di dalam melakukan praktikum,
3. Tidak bercanda atau bergurau saat sedang melakukan praktikum,
4. Menggunakan alat pelindung diri (sepatu safety),
5. Menggunakan pakaian atau jas laboratorium,
6. Menjaga jarak aman dari bagian bergerak mesin-mesin listrik.
1.6 Prosedur Percobaan
2. Percobaan motor universal
a. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar 1.12 motor universal
b. Operasikan brake pada posisi speed control
c. Berikan supply DC pada motor universal. Atur kecepatan motor pada
brake mulai dari kecepatan tinggi ke kecepatan rendah
d. Catat kecepatan torsi dan arus jangkar/stator dari motor universal
e. Ulangi langkah c-d untuk kecepatan yang berbeda
f. Ulangi langkah a-e untuk supply tegangan AC. Dari motor universal
dengan mengganti sumber tegangan DC menjadi sumber tegangan AC
g. Berikan suppky AC pada motor universal. Atur kecepatan motor pada
brake mulai dari kecepatan tinggi ke kecepatan rendah
h. Catat kecepatan torsi dan arus jangkar/stator dari motor universal
i. Ulangi langkah g-h untuk kecepatan yang berbeda
j. Apabila semua hasil pengamatan selesai, matikan supply sumber arus AC
untuk motor universal
3. Percobaan motor satu fasa bifilar winding
a. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar 1.13 motor satu fasa
b. Operasikan brake pada sped control
c. Berikan supply AC pada motor satu fasa. Atur kecepatan motor pada brake
mulai dari kecepatan tinggi ke kecepatan rendah
d. Catat kecepatan torsi dan arus jangkar/stator dari motor satu fasa
e. Ulangi langkah c-d untuk kecepatan yang berbeda
f. Apabila semua hasil pengamatan selesai, matikan suplai dengan urutan
sebagai berikut; putar posisi torsi motor pada posisi 0 Nm, kemudian
matikan sumber arus DC dan AC untuk motor tak setempak.
1.7 Hasil Percobaan
Tabel 1.1 hasil percobaa motor universal sumber dc

n/(1/min) 3000 2750 2500 2250 200


I/A 0.62 0,71 0,85 1,08 1,34
M/Nm 0,01 0,06 0,17 0,32 0,49
V 182,7 182,2 180,2 182,1 182,7

Tabel 1.1 hasil percobaa motor satu fasa bifilar winding

n/(1/min) 2900 2800 2700


I/A 2,7 3,61 4,3
M/Nm 0,7 1,2 1,3

1.8 Analisis
Pada percobaan karakteristik motor universal ini kita akan merangkai
rangkaian denga menggunakan 1 buah motor unversal 1 fasa yang dikopel
dengan generator DC dab AC. Pada percobaan pertama menggunakan
generator DC di dapatkan hasil ketika kecepatan diatur sebesar 3000 l/menit
dan didapatkan hasil torsinya sebesar 0,01 Nm dan arusnya 0,063 A.
Kemudian pada Saat kecepatan motor diperkecil sebesar 2750 l/menit
didapatkan hasil torsi sebesar 0,06 Nm dan arusnya 0,71 A dan pada Saat
kecepatan motor diperkecil sebesar 2500 l/menit didapatkan hasil torsi sebesar
0,17 Nm dan arusnya 0,85 A. Dari hasil percobaan didapatkan keterkaitan
antra kecepatan, torsi, beban dan arus.
1.9 kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah di lakukan di atas baik pada motor
universal maupun motor satu fasa bifilar winding dapat ketahui bahwa
semakin rendah kecepatan motor yang di berikan maka kecepatan torsi dan
dan arus jangkar/stator pun akan semakin tinggi. Namun sesuai dengan prinsip
kerja bahwa belitan utama memiliki impedansi lebih kecil di bandingkan
belitan bantu.

Anda mungkin juga menyukai