Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Naufal Misbahuddin
NIM: 11150182000076
IV
Abstract
Naufal Misbahuddin (11150182000076), Implementation of Study Results
Assessment in Curriculum 2013 at Madrasah Aliyah Pembangunan UIN
Jakarta. Thesis of Strata One Program (S-1) Faculty of Tarbiyah and
Teacher Science, State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta,
2020.
This study aims to find out the implementation of the assessment in
the 2013 curriculum which includes techniques, instruments, assessment
results from (KI-1) attitude competencies and (KI-4) Competency skills in
Madrasah Aliyah Pembagunan UIN Jakarata. This research is a qualitative
research with data collection techniques, namely interviews, observations,
and document studies. Data analysis techniques used are by reducing data,
presenting data and drawing conclusions.
The results showed that the implementation of the assessment of
learning outcomes in Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta has been
carried out well, but there are still found obstacles experienced by teachers in
the implementation of which is contained in (KI-1) aspects of attitude
assessment and (KI-4) aspects of skill assessment. Because in its application
the teacher does not have much time to assess outside the teaching and
learning hours while in the attitude aspect many assessment instruments must
be filled in the journal sheets of all the students he taught. In the assessment
of aspects of teacher skills it is difficult to objectively assess the results of
performances or products collected in the portfolio, because students are
made in groups so that in assessing between individual teachers must be
maximal to divide fair value. In addition, the principal and teachers always
strive to maximize their students' grades above the minimum completeness
criteria (KKM) of 75 and regularly hold meetings for evaluation every week,
none other than discussing the continuity of the process of applying
assessment of learning outcomes in the 2013 curriculum. The advice
proposed in this study is expected that principals and teachers always
synergize actively to solve every problem and make innovations in the
assessment of learning outcomes in the 2013 curriculum in order to improve
the quality of its performance as well as the learning outcomes of learners.
Keywords: Implementation, Assessment of learning outcomes, and
Curriculum 2013
V
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
VI
skripsi ini terselesaikan. Semoga anakmu ini kelak dapat membalas
perjuangan dan pengorbanan kalian selama ini, dan semoga Allah SWT
selalu memberikan kesehatan dan panjang umur
2. Prof. Dr. Amany Lubis, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Sururin, M. Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan .
5. Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd, Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan
sekaligus Penasehat Akademik penulis selama perkuliahan ini.
6. Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd dan Dr. Salman Tumanggor M.Pd, dosen
Pembimbing Skripsi, yang senantiasa berkenan memberikan bimbingan,
waktu, arahan, petunjuk, dan sumbangan pikiran dalam penulisan, serta
saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis, dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai,
Serta seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
8. Kepala Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Zakaria, M.A.
Ahmad Sohibul Wafa ZA., M.Pd. Selaku wakil kepala sekolah bidang
Kurikulum, para guru, staf dan karyawan lainnya, serta siswa-siswi di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta yang telah membantu
penulis mengerjakan penelitian skripsi ini hingga selesai.
9. Kakak dan adik-adikku tersayang, M. Faqihudin, Akmal Imanullah, dan
Azmi Nur Rahmah, terima kasih karena selalu mendoakan yang terbaik
serta setia menyemangati, memberi nasihat dan membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Saudara-saudaraku Bani Fadil dan Bani Tarma’un, terima kasih atas
semangat yang selalu kalian berikan kepada penulis.
11. Seluruh keluarga besar HmI Manajemen Pendidikan (Lesehan MP),
Keluarga Besar HMI Komisariat Tarbiyah Cabang Ciputat, kakanda dan
ayunda terkhusus kawan seperjuangan: M. Azzam Baihaqi, Satria Saputra,
M. Irfaul Aziz, Ahmad khoirul Fuad, M. Irfan, Denny Rizky kurniawan,
VII
Riza Badruzaman, Alfa rezky ramadhan, Reza Rizkia, Roiyatul Jannah,
Anis purwanti, Annisa silviani, Selfi safitria, dan Azizah yang telah
memberikan dukungan, pembelajaran, pengalaman, semangat dan do’a
kepada penulis. Yakin Usaha Sampai
12. Keluarga Jurusan Manajemen Pendidikan angkatan 2015 yang namanya
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu tanpa mengurangi rasa rindu.
Terima kasih untuk segala kebersamaan kita selama 4 tahun ini, untuk
semua cerita dan pengalaman yang luar biasa serta suasana belajar dan
diskusi yang menyenangkan dalam setiap mata kuliah.
13. Jajaran Organisasi Mahasiswa Intra Kampus FITK terkhusus pengurus
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
periode 2018/2019, telah memberikan ruang belajar
mengimplementasikan ilmu manajemen dan kepemimpinan sehingga
membentuk pribadi yang berpengalaman dan lebih bertanggung jawab.
14. Teman-teman KKN 200 PELITA. Terima kasih telah memberikan warna
dalam canvas putih saat masa pengabdian di masyarakat lewat semangat
untuk penulis.
15. Ikatan Pemuda Citugu (IPCI) yang selalu mengingatkan untuk selalu
berjuang, beramal baik di tanah kelahiran sehingga penulis bersemangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Syahroni solihin, Hernanda, Pandu, Alik, Ibrahim, Kausar, Zein Rosidi,
Syarif hidayatullah, Dimas, Fadilah Jidni, Abdul Ajiz, Ismail saleh,
Mahesa, Erwin, Farah, Futihat, Tiyas, Wida, dan Ramadhani, yang telah
menemani dalam suka duka, canda tawa dan menjadi kawan dalam
proses pendewasaan.
17. Semua pihak yang ikut membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu.
Hanya harapan dan do’a yang dapat penulis panjatkan semoga semua pihak
yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan ridho dan
balasan yang berlipat dari Allah SWT. Amin. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar khususnya bagi
VIII
penulis pribadi dan umumnya bagi siapa saja yang membaca dan
berkeinginan untuk mengeksplornya lebih lanjut.
Naufal Misbahuddin
IX
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................... i
ABSTRACT............................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL.....................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah...............................................................................9
C. Pembatasan Masalah............................................................................. 9
D. Rumusan Masalah................................................................................10
E. Tujuan Penelitian................................................................................. 10
f. Manfaat Penelitian.................................................................................10
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................... 11
A. Kurikulum 2013....................................................................................11
1. Pengertian Kurikulum 2013........................................................... 11
2. Landasan Kurikulum 2013............................................................. 14
3. Komponen Kurikulum 2013...........................................................16
4. Karakteristik Kurikulum 2013.......................................................19
5. Prinsip Dasar Pengembangan Kurikulum 2013........................... 20
6. Tujuan Kurikulum 2013................................................................. 22
B. Penilaian Hasil Belajar Pada Kurikulum 2013..................................23
1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar kurikulum 2013....................23
2. Pendekatan Penilaian Kurikulum 2013.................................. 25
3. Prinsip PenilaianKurikulum 2013............................................26
4. Ruang Lingkup, Teknik dan Instrumen Penilaian kurikulum
2013....................................................................................................... 28
5. Tujuan Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013.........................31
6. Fungsi Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013..........................32
7. Strategi Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013........................33
8. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar kurikulum 2013.................35
X
9. Penilaian dalam Kurikulum 2013................................................. 36
C. Hasil Penelitian Yang Relevan............................................................ 42
D. Kerangka Berfikir................................................................................ 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 48
A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 48
B. Metode Penelitian................................................................................. 49
C. Sumber Data......................................................................................... 49
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data....................................... 50
1. Wawancara.......................................................................................50
2. Observasi.......................................................................................... 51
3. Studi Dokumen.................................................................................51
E. Kisi-Kisi Instrumen.............................................................................. 52
F. Teknik Analisis Data............................................................................ 53
1. Reduksi Data......................................................................................53
2. Penyajian Data...................................................................................54
3. Penarikan kesimpulan.......................................................................54
G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data.............................. 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................57
A. Gambaran Umum Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta. 57
1. Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.57
2. Visi Misi Sekolah..............................................................................60
a. Visi Sekolah.................................................................................60
b. Misi Sekolah............................................................................... 60
3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan..............................................61
4. Data Peserta Didik...........................................................................61
5. Struktur Organisasi Sekolah.......................................................... 62
B. Deskripsi dan Analisis Data.................................................................62
1. Implementasi Penilaian Hasil Belajar pada Kurikulum
2013 di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta............... 62
2. Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar di Madrasah Aliyah
Pembangunan.................................................................................. 72
XI
a. Pendekatan Penilaian.................................................................72
b. Prinsip Penilaian........................................................................ 74
c. Ruang lingkup, Teknik dan Instrumen Penilaian...................75
1) Aspek Sikap............................................................................ 76
a) Observasi............................................................................. 77
b) Penilaian Diri...................................................................... 81
c) Penilaian antar peserta didik.............................................83
2) Aspek Pengetahuan................................................................85
a) Tes Tertulis..........................................................................86
b) Tes lisan...............................................................................90
c) Penugasan............................................................................91
3) Aspek Keterampilan.............................................................. 91
3. Strategi Penilaian...........................................................................92
4. Kendala Guru dalam Pelaksanaan Penilaian Kurikulum 2013
..........................................................................................................94
a. Kendala pada Kompetensi Sikap..............................................95
b. Kendala pada Aspek Pengetahuan...........................................96
c. Kendala pada Aspek Keterampilan..........................................97
5.Upaya Kepala Sekolah untuk Mengatasi Permasalahan
dalam Pelaksanaan Penilaian Kurikulum 2013...........................98
BAB V PENUTUP..............................................................................................101
A. Kesimpulan....................................................................................... 101
B. Saran.................................................................................................. 102
1. Kepada Kepala Sekolah.............................................................. 102
2. Kepada Guru................................................................................103
3. Kepada Siswa............................................................................... 103
4. Kepada Peneliti Yang Akan Datang.......................................... 104
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 105
LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................ 109
XII
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar
Tabel
XIII
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
sumber daya sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan
sasaran sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara
terencana dan bertahap.4 Selanjutnya faktor yang terpenting dalam
pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah guru, karena gurulah yang
menentukan berhasil atau tidaknya peserta didik dalam belajar. Karena
kurikulum ini berbasis karakter dan kompetensi antara lain mengubah pola
pendidikan dari orientasi terhadap hasil dan materi kependidikan sebagai
proses, melalui pendekatan tematik integratif dengan kontekstual teaching
and learning. Oleh karena itu pembelajaran harus sebanyak mungkin
melibatkan peserta didik agar mereka mampu bereksplorasi untuk
membentuk kompetensi dengan menggali berbagai kompetensi dan
kebenaran secara ilmiah.5 Dari uraian tersebut maka jelas guru merupakan
faktor terpenting dalam pelaksanaan Kurikulum 2013.
4
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum,(Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2015), h. 37
5
6
Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013. (Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2013) h. 12..
6
7
Badrun Kartowagiran, Amat Jaedun, “Model Asesmen Autentik Untuk Menilai Hasil
Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama (Smp): Implementasi Asesmenautentik di SMP”, Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Volume 20, No 2, Desember 2016. hal. 139-140.
8
8
Hari setiadi, “Pelaksanaan Penilaian Pada Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan Volume 20, No 2, Desember 2016, hal. 176-177.
9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya supervisor dan kepala sekolah dalam pengawasan
pelaksanaan kurikulum 2013
2. Masih banyaknya guru yang mengalami kesulitan dalam penilaian
sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2)
3. Rendahnya pemahaman guru dalam membuat kisi-kisi soal dan
kegunaannya,
4. Masih banyaknya guru yang belum terbiasa menggunakan beberapa
teknik penilaian, seperti portofolio dan proyek dalam melakukan
penilaian keterampilan.
5. Kurang maksimalnya guru dalam penyusunan kompetensi isi dan
kompetensi dasar pada rencana pelaksanaan pembelajaran di
kurikulum 2013.
6. Guru merasa kesulitan dalam mengelola waktu pelaksanaan penilaian
hasil belajar.
7. Rendahnya pemahaman guru akan panduan penilaian oleh pendidik
dan satuan pendidikan dalam kurikulum 2013.
10
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada, maka
penulis membatasi penelitian ini pada masalah: Implementasi penilaian
hasil belajar dalam KI-1 (sikap) dan KI-4 (keterampilan) pada kurikulum
2013 di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka masalah yang diangkat dalam
penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi penilaian hasil belajar dalam KI-1 (sikap)
dan KI-4 (keterampilan) pada kurikulum 2013 di Madarsah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta?
E. Tujuan Penelitian
Mengetahui implementasi penilaian hasil belajar dalam KI-1 (sikap)
dan KI-4 (keterampilan) pada kurikulum 2013 di Madarsah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dalam dunia pendidikan, antara lain:
1. Bagi peneliti, sebagai sarana untuk menambah wawasan dan
pengalaman mengenai Implementasi penilaian hasil belajar pada
kurikulum 2013 yang sebenarnya di lapangan.
2. Bagi sekolah, sebagai informasi dan bahan masukan dalam upaya
lebih meningkatkan keberhasilan sekolah dalam Implementasi
penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013 Disamping memberikan
penjelasan yang bersifat teori tentang Implementasi kurikulum 2013
dalam standar penilaian di sekolah.
3. Bagi penulis, berharap mendapat ilmu yang bermanfaat untuk
mengembangkan keilmuan secara pribadi, serta mampu
mengimplementasikan hasil penelitian yang telah diselesaikan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
9
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 2.
11
12
10
Undang-Undang Nomor.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1.
11
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: Rosda karya,
2014) h. 66.
12
Paparan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Tahun 2014 tentang Implementasi
Kurikulum 2013, h. 46.
13
13
Imas Kurinasih & Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013: Konsep Dan Penerapan.
(Surabaya: Kata Pena, 2014) h. 22.
14
14
Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013. (Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2013) h. 31-32.
15
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1.
15
16
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku
Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru, Pasal 1.
16
penjenjangan penilaian.17
Berdasarkan paparan di atas menunjukkan bahwa landasan
konseptual menjadi salah satu aspek yang penting dalam landasan
kurikulum karena berdasarkan ide yang diambil dari peristiwa nyata
yang terjadi.
17
M. Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 dalam SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014) h. 29.
18
Juharti, “Komponen-Komponen-Kurikulum” diakses dari https://juharti.wordpress.com
/kajian-kurikulum-bsap/komponen-komponen-kurikulum/, pada tanggal 12 September 2019 pukul
18.30
19
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
h. 4.
17
20
M.Fadillah, Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI, SMP/MTS, &
SMA, ( Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2014), hl. 180.
18
21
Imas dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013: Konsep Dan Penerapan.
(Surabaya: Kata Pena, 2014) h. 36.
20
22
Abdul Majid. Pembelajaran Tematik Terpadu (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2014). Hal. 89-90.
21
approach)23
Atas dasar prinsip-prinsip kurikulum di atas pendidikan di
Indonesia terus mengalami perubahan dan pengembangan guna
mencapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa
23
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: Rosda karya,
2014) h. 81-82.
24
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun
2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,
h. 4.
25
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: Rosda karya,
2014) h. 65.
23
26
Ridwan Abdullah Sani, Penilaian Autentik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2016) h. 15.
24
27
Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
Referensi, 2013) h. 16.
28
Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013. (Jakarta : Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2013). h. 62.
29
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 2.
25
32
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013). Hal. 187.
28
33
Imas dan Berlin, Implementasi Kurikulum 2013: Konsep Dan Penerapan. (Surabaya:
Kata Pena, 2014) h. 49-50.
34
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2013, h. 3-4.
29
39
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009) h. 4.
32
40
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis Bagi Mahasiswa Dan Praktisi Pendidikan. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2010) h. 18.
33
41
uharsimi Arikunto. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara,2009)
h.18-19.
34
pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII
(tingkat 6) dilakukan melalui UN, (7) ujian mutu tingkat kompetensi
dilakukan dengan metode survey oleh pemerintah pada akhir kelas II
(tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI
(tingkat 5), (8) ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, (9) ujian nasional
dilakukan oleh pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
c. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik
sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
d. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
Pertama menyusun kisi-kisi ujian, kedua mengembangkan (menulis,
menelaah, dan merevisi) instrumen, ketiga melaksanakan ujian,
keempat mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan
kelulusan peserta didik, kelima melaporkan dan memanfaatkan hasil
penilaian.
e. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur
dalam prosedur operasi standar (POS).
f. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum
mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
g. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan
dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada
orangtua dan pemerintah.42
Dalam penyusunan strategi penilaian, guru mampu
merencanakan pembelajaran dengan efektif sehingga penilaian yang di
laksanakan sesuai dengan pedoman yang digunakan saat ini.
42
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2013, h. 6.
35
43
Kunandar, Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013. (Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, 2014). h. 93-95
36
hasil belajar dapat berupa tes (lisan, tertulis, dan pilihan ganda)
maupun non tes (penilaian, jurnal/catatan anekdot, unjuk kerja,
praktek lapangan dan observasi). Penilaian hasil belajar dilakukan
untuk mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik dan
tingkat pemahamannya.
44
Ibid., h. 96
37
Subyek/ 167 Guru yang Guru kelas X yang guru-guru di kelas Kepala sekolah,
Sampel Terdiri 15 guru mengajarkan mata VII wakil bidang
MI, 78 (guru pelajaran kurikulum dan
MTs, dan74 guru Sejarah guru mata
MA) pelajaran
Hasil Kesiapan guru- Semua siswa (1) penilaian sikap Guru mampu
Penelitian guru madrasah memenuhi KKM yang dilakukan melaksanakan
dalam untuk kompetensi guru hanya berupa penilaian secara
implementasi pengetahuan dan pengamatan pada efektif yang
Kurikulum 2013 keterampilan perilaku menonjol, sesuai dengan
masih relatif sedangkan pada bukan pada pedoman
rendah aspek sikap frekuensi perilaku. penilaian
mendapat minimal Selain itu guru
B (baik) belum
menggunakan
lembar observasi
dalam melaporkan
pengamatan yang
telah dilakukan; (2)
pelaksanaan
penilaian
kompetensi
pengetahuan
terlaksana sesuai
dengan teknik
penilaian hasil
belajar dalam
kurikulum 2013;
(3) pelaksanaan
penilaian
kompetensi
keterampilan
masih belum
semuanya
dilakukan.
Penilaian yang
dilakukan oleh
beberapa guru
untuk keterampilan
diantaranya unjuk
kerja/praktek dan
observasi diskusi
45
kelompok.
Sedangkan untuk
portofolio serta
projek hanya
dilaksanakan oleh
beberapa guru.
D. Kerangka Berfikir
Kurikulum 2013 adalah bentuk penyempurnaan dari kurikulum
KBK dan KTSP. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi
ini difokuskan untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas, berkompeten, berkarakter, dan berbudi pekerti luhur seperti
yang disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Tujuan Pendidikan Nasional.
Pada kurikulum 2013 penilaian ditekankan pada penilaian autentik
dan non-autentik. Penilaian autentik dan non-autentik mengukur sikap
spiritual dan sosial, pengetahuan dan keterampilan berdasarkan proses
pembelajaran dan hasil belajar. Pergeseran tersebut menuntut guru
memiliki kemampuan dalam melakukan penilaian secara kualitatif.
Melihat secara nyata (riil) kemampuan yang dimiliki peserta didik,
perkembangan dan pemahaman materi dalam proses pembelajaran. Guru
sebagai tenaga profesional harus memiliki kompetensi dengan kualifikasi
yang layak sebagai seorang guru. Kurang siapnya guru dalam menerapkan
kurikulum 2013 akan berdampak pada pembelajaran yang dilaksanakan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti di
Madrasah Aliyah pembangunan, di lapangan guru belum terbiasa atau
membudaya dalam konsep Kurikulum 2013. Meskipun sudah mengikuti
pelatihan kurikulum 2013, namun dirasakan masih kurang cukup untuk
membiasakan Kurikulum 2013 ini. Guru mengeluh terutama pada saat
pelaksanaan proses penilaian. Guru merasa bahwa proses penilaian pada
kurikulum 2013 sangat rumit dan banyak menggunakan prosedur serta
membutuhkan banyak waktu dalam penerapannya. Guru bertanggung
jawab untuk membawa peserta didik menuju kematangan belajar tertentu
dalam meningkatkan keseimbangan antara kompetensi sikap spiriual dan
46
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu Penelitian
No Kegiatan
Ag No De
Juli u Sept Okt v s
Observasi
1
pendahuluan
Pengesahan
2
proposal
3 Perbaikan bab 1, 2
dan 3
4 Penyusunan
instrumen penelitian
Penyerahan izin
5
penelitian
6 Pengumpulan data
48
49
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk
deskriptif, yaitu metode yang bertujuan untuk menjelaskan secara
deskripsi mengenai situasi, permasalahan, fenomena-fenomena, layanan
atau program yang ada, mengungkap dan memahami bagaimana
Implementasi Penilaian Hasil Belajar pada kurikulum 2013 di Madrasah
Aliyah Pembangunan.
Sugiyono mengartikan bahwa :
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) di mana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data
dilakukan secara triangulasi, analisis data bersifat induktif/ kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna daripada
generalisasi.45
45
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
h. 9.
46
Ibid., h. 293
50
1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti
dari hasil wawancara dan observasi terhadap kepala sekolah, Wakil
kepala sekolah bidang kurikulum, guru-guru.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan atau
dokumen yang berkaitan dengan penelitian, data-data ini diperoleh
dari berbagai tulisan atau informasi lainnya.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data.47 Pengumpulan data adalah suatu proses untuk
memperoleh data dalam kegiatan penelitian. Ada beberapa teknik
pengumpulan data yang dilakukan yaitu:
1. Wawancara
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan wawancara. Wawancara merupakan proses interaksi
dengan orang lain, dan bagaimana mengolah pandangan yang mungkin
berbeda. Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara.
yaitu:48
a. Wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman yang hanya memuat
garis besar yang akan ditanyakan.
b. Wawancara terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang
disusun secara terperinci sehingga menyerupai dokumen check-list.
Wawancara yang digunakan peneliti yaitu wawancara tidak
terstruktur dengan menggunakan pedoman yang hanya berisi garis
besar pertanyaan yang akan ditujukan kepada narasumber. Wawancara
juga digunakan untuk memperoleh data mengenai pelaksanaan
penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013 dan kendala yang
dialami guru dalam melaksanakan penilaian mencakup kompetensi
47
Ibid., h. 224.
48
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2013), h. 270. .
51
2. Observasi
Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat,
mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan
antar aspek dalam fenomena tersebut.49 Observasi digunakan untuk
memperoleh data tambahan setelah wawancara dilakukan. Dengan
metode observasi ini peneliti mengamati berbagai aktivitas dan
kegiatan yang sedang berlangsung di lapangan. Dengan demikian
fokus observasi ditujukan kepada lingkungan fisik dan lingkungan
sosial sekolah, serta sarana dan prasarana yang berkaitan dengan
implementasi penilaian hasil belajar dalam kurikulum 2013 selama
peneliti berada di lokasi penelitian. Observasi dilakukan dengan
menggunakan pedoman observasi yang akan dicantumkan pada kisi-
kisi instrumen.
3. Studi Dokumen
Dokumentasi ialah setiap proses pembuktian yang didasarkan atas
jenis sumber apapun, baik itu yang bersifat tulisan, lisan, gambaran,
atau arkeologis.50 Studi dokumen sangat diperlukan guna mendukung
berjalannya observasi dan tambahan objek temuan mengenai profil
Madrasah Aliyah Pembangunan, data guru, lembar pengamatan, data-
data/informasi, catatan lapangan, foto-foto kegiatan, sarana dan
prasarana serta hal-hal yang berkaitan dengan implementasi penilaian
hasil belajar dalam kurikulum 2013. Dokumen-dokumen tersebut
digunakan untuk melengkapi data peneliti sehingga dapat
menampilkan gambaran mengenai objek penelitian. Dengan demikian
untuk memperoleh dokumen tersebut dibutuhkan daftar checklist.
49
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013), h. 143.
50
Ibid., h. 175.
52
E. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen digunakan untuk mempermudah penyusunan
instrumen penelitian, di dalam kisi-kisi instrumen terdapat dimensi dan
indikator dari variabel penelitian yang akan diuraikan dalam bentuk
pertanyaan dan pernyataan. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan
dalam pengumpulan data sebagai berikut:
1. Pedoman Wawancara
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Implementasi Penilaian
Hasil Belajar Dalam Kurikulum 2013 di MA Pembangunan
1 Lingkungan sosial
Keterangan
No Dokumen Tidak
Ada
Ada
1 Sejarah dan profil sekolah
2 Visi dan misi sekolah
3 Struktur Organisasi
4 Dokumen tenaga pendidik dan kependidikan
5 Kalender pendidikan sekolah
6 Tata tertib sekolah
7 Data Sarana dan Prasarana sekolah
8 Pedoman pelaksanaan penilaian
9 Rancangan pelaksanaan penilaian
10 Hasil rapor
11 Lembar jurnal penilaian KI-1 dan KI-2
12 Lembar penilaian pengetahuan
13 Lembar penilaian keterampilan
14 Daftar hadir siswa
15 Daftar hasil penilaian siswa
16 Foto kegiatan pelaksanaan penilaian
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitif yang
memerlukan kecerdasan dan keluasan serta kedalaman wawancara
yang tinggi.51 Proses reduksi data dapat dilakukan dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari beberapa sumber yang berbeda, yaitu
dari pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh,
dibaca dan dipahami, maka berikutnya yaitu mengadakan reduksi data.
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
h. 249.
54
2. Penyajian Data
Setelah peneliti melakukan langkah reduksi data, langkah
selanjutnya ialah penyajian data di mana sekumpulan data atau
informasi yang memungkinkan peneliti dapat melakukan penarikan
kesimpulan. Adapun bentuk penyajian data berupa uraian singkat,
bagan atau hubungan antar kategori, namun yang paling sering
digunakan ialah dengan teks naratif yang menceritakan temuan
penelitian.52
3. Penarikan kesimpulan
Peneliti akan merumuskan hasil analisis data dalam bentuk
kualitatif deskriptif sebagai hasil akhir temuan penelitian dengan
penarikan kesimpulan atau proses verifikasi. Data yang sudah
terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumen yang
terkait dengan implementasi penilaian hasil belajar dalam kurikulum
2013 yang sedemikian banyak reduksi datanya akan dipilih mana yang
paling tepat untuk disajikan. Proses pemilihan data akan difokuskan
pada data yang mengarah pada pemecahan masalah, penemuan pada
saat penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian
terkait dengan implementasi penilaian hasil belajar dalam kurikulum
2013 di Madrasah Aliyah Pembangunan.
G. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data
Menurut Lexy J. Moleong, keabsahan data merupakan konsep
penting yang diperbaharui dari konsep keshahihan (validitas) dan
52
Ibid.
55
53
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2017), h.321.
54
Ibid., h.323.
55
Ibid., h.326.
56
56
Lexy J. Moleong, Op. Cit., h. 327-331.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
57
58
57
Hasil dokumentasi sekolah periode 2018-2023
60
58
Ibid.
59
Ibid.
60
Ibid.
62
61
Hasil Wawancara dengan Bapak Zakaria, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Senin, 9 Desember 2019 pukul 10.35 WIB di Ruang Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
64
62
Hasil Wawancara dengan Bapak Wafa, Wakil Kepala Bidang Kurikulum Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Selasa, 10 Desember 2019 pukul 13.00 WIB di
Ruang Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
66
NO MATERI
01. Kebijakan kurikulum 2013
02. Perubahan mindset guru
03. Matrikulasi kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013
04 Analisis kompetensi inti/ kompetensi dasar
05. Prosedur penilaian kurikulum 2013
63
Ibid.
64
Hasil Wawancara dengan Bapak Zakaria, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Senin, 9 Desember 2019 pukul 10.35 WIB di Ruang Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
67
65
Hasil Laporan Pelatihan kurikulum 2013 Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
66
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 10.35
WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
68
67
Hasil Wawancara dengan Bapak Zakaria, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta., pada hari Senin, 9 Desember 2019 pukul 10.35 WIB di Ruang Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
68
Hasil dokumentasi, di Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan, 2019
69
6 Konsumsi
a. Peserta pelatihan (30 org x 6 hr) 180 Ok Rp. 15.000 Rp. 2.700.000
b. Panitia (5 org x 6 hr) 30 Ok Rp. 15.000 Rp. 450.000
c. Tenaga instruktur (3 org x 6 hr) 18 Ok Rp. 15.000 Rp. 270.000
d. Rapat-rapat panitia (5 org x 2 10 Ok Rp. 5.000 Rp. 50.000
pertemuan)
TOTAL BIAYA
d. Sarana prasarana
Ketersediaan sarana prasarana sangat penting untuk
keberlangsungan proses belajar mengajar di dalam kelas maupun di
luar kelas. Adapun standar sarana prasarana yang terlampir dalam
peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2013: “Standar sarana dan
prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi
serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.”69
Berikut adalah hasil observasi sarana dan prasarana di
sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Sarana Prasarana
SARANA KEGIATAN
NO KET NO KET
PENDUKUNG EKSTRAKURIKULER
1. Mesjid/Mushola 1. Pramuka
2. Perpustakaan 2. Palang Merah -
3. Lapangan Olah Raga 3. Pengajian Siswa/Lembaga -
Dakwah Siswa
4. Alat-alat Kesenian 4. Buletin/Majalah Sekolah -
5. Alat-alat 5. Seni Musik
Keterampilan
6. Laboratorium M-IPA 6. Seni Lukis/Kaligrafi
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, h.3
71
70
Observasi, di Madrasah Aliyah Pembangunan, 03 Desember 2019
71
Hasil Wawancara dengan Bapak Zakaria, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakartaa, pada hari Senin, 9 Desember 2019 pukul 10.35 WIB di Ruang Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
72
Hasil Wawancara dengan Ibu Isma, Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Kamis, 12 Desember 2019 pukul 09:00 WIB di
Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
72
73
Pedoman Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah
Atas, Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah, hal. 5.
73
74
Hasil Wawancara dengan Bapak Denden, Guru Mata Pelajaran Matematika Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 09.30 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
75
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 10.35
WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
74
b. Prinsip-Prinsip Penilaian
Dalam melakukan penilaian hasil belajar agar dapat diterima
oleh semua pihak, baik yang dinilai, yang menilai, maupun pihak
lain yang akan menggunakan hasil penilaian, maka kegiatan
penilaian harus merujuk kepada prinsip-prinsip penilaian.
Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016, “Penilaian hasil
belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip yaitu: sahih, objektif, adil, terpadu,
terbuka, menyeluruh, sistematis, beracuan, akuntabel.”76
Penelitian yang ditemukan di sekolah Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta mengenai prinsip penilaian hasil
belajar sudah berjalan dengan efektif karena sekolah tersebut telah
melaksanakannya sesuai dengan pedoman dan aturan yang
diberlakukan. Melainkan guru-guru tidak menjadikan prinsip
penilaian yang menyeluruh sebagai beban dalam pembelajaran
yang menyita waktu untuk menilai secara holistik terhadap
peserta didiknya.
Selain prinsip penilaian yang menyeluruh adapun prinsip
penilaian objektif. Keobjektifan nilai dapat diukur pada saat guru
memberikan nilai berdasarkan hasil yang sebenarnya tidak
dipengaruhi unsur kesubjektifitasan. Hal yang sama dilakukan
oleh guru Fiqih, Pak Yayat menjelaskan, “Penilaian secara
objektif artinya kita melakukan penilaian dengan terukur sesuai
ukuran yang tepat dan rubrik yang telah ditentukan. Dalam rubrik
tersebut, kita berikan skala 1-4 dan aspek yang dinilai mulai dari
bagaimana ia persentasi, cara penyampaiannya dan sebagainya.
Maka itu menjadi bagian objektifitas dari penilaian itu sendiri.”77
dan terdapat hal yang unik dilakukan oleh guru geografi, ia
76
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan, Pasal 5.
77
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 10.35
WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
75
78
Hasil Wawancara dengan Ibu Tri, Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Jumat, 13 Desember 2019 pukul 13.20 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
76
1) Aspek Sikap
79
Hasil Wawancara dengan Bapak Wafa, Wakil Kepala bidang kurikulum Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Selasa, 10 Desember 2019 pukul 13.00 WIB di
Ruang Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
77
Tabel 4.5
Lembar Penilaian Sikap81
Nama Satuan Pendidikan : MA Pembangunan UIN Jakarta
Tahun pelajaran : 2019-2020
Kelas/semester :
Mata Pelajaran :
a) Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang
dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indra, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan lembar observasi.
Adapun instrumen atau lembar penilaian observasi
yang terdapat di RPP sebagai berikut:
Tabel 4.6
Instrumen Penilaian Observasi82
Keterangan:
80
Hasil Wawancara dengan Bapak Denden, Guru Mata Pelajaran Matematika Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 09.30 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
81
Hasil Dokumentasi, di Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan, 1 Juli 2019
82
Ibid,
78
b. Kerja sama
Indikator sikap sosial “kerja sama”
- Peduli kepada sesama
- Saling membantu dalam hal kebaikan
- Saling menghargai/toleran
- Ramah dengan sesama
Rubrik pemberian skor:
4 = Jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
3 = Jika siswa melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut.
2 = Jika siswa melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut.
1 = Jika siswa melakukan salah satu dari empat
kegiatan tersebut.
c. Harga Diri
Indikator sikap sosial “harga diri”
- Tidak suka dengan dominasi asing
- Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang
mengejek
- Cinta produk negeri sendiri
- Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan
masyarakat sendiri.
Rubrik pemberian skor:
4 = Jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut.
3 = Jika siswa melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut.
2 = Jika siswa melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut.
1 = Jika siswa melakukan salah satu dari empat
kegiatan tersebut.
Adapun dalam pelaksanaan penilaian observasi di
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, Menurut
Ibu Tri, “Teknik yang saya gunakan adalah penilaian
observasi juga pengamatan terhadap siswa, dalam
penilaian jurnal juga dilaksanakan dengan baik mulai
80
b) Penilaian Diri
Teknik penilaian diri merupakan penilaian yang
dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
kelebihan dan kekurangan dirinya sendiri yang
berkaitan dengan proses pembelajaran. Adapun dalam
pelaksanaannya di Madrasah Aliyah Pembangunan,
penilaian diri dilakukan berdasarkan sikap yang di
83
Hasil Wawancara dengan Ibu Tri, Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari jumat, 13 Desember 2019 pukul 13.20 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
84
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. h.3
81
Tabel 4.7
Lembar penilaian diri86
Nama : ____
Kelas/semester: ____
No Pernyataan Ya Tidak
Saya berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran
1
dimulai
Saya merapihkan dan membersihkan meja dan
2
lembar sebelum diminta pembelajaran
Saya aktif dalam bertanya saat pembelajaran
3
dengan sopan
Saya mengusulkan ide atau jawaban dari
4 pertanyaan saat pembelajaran atau saat diskusi
kelompok
5 Saya mengerjakan tugas individu dengan sendiri
Saya membantu teman saya jika sulit dalam
6
belajar
7 Saya menertawakan pendapat teman
85
Hasil Wawancara dengan Ibu Isma, Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Kamis, 12 Desember 2019 pukul 09.00 WIB di
Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
86
Hasil Dokumentasi, di Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan, 1 Juli 2019.
82
87
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah, h.3
83
kelas.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun
2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
Penilaian teman sebaya atau antar peserta didik
merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan
berupa lembar pengamatan antar peserta didik.
Penilaian teman sebaya dilakukan oleh peserta didik
terhadap 3 (tiga) teman sekelas atau sebaliknya.88
Adapun contoh lembar penilaian antar peserta didik
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Lembar Penilaian Antar Peserta Didik89
Nama teman : _____
Nama penilai : _____
Kelas : _____
Teman 1 Teman 2
No Pernyataan/Indikator Pengamatan
Ya Tidak Ya Tidak
Teman saya selalu berdoa sebelum
1
melakukan aktivitas
Teman saya tidak mengganggu teman
2
yang lain saat pembelajaran
Teman saya mengajukan pertanyaan
3
dengan waktu
Teman saya mengerjakan tugas dengan
4
tepat waktu
Teman saya menjawab pertanyaan yang
5
diajukan teman lain
Teman saya menertawakan pendapat
6
teman yang aneh
Teman saya tidak menyontek dalam
7
mengerjakan ujian/ulangan
88
Ibid, h. 4.
89
Hasil Dokumentasi, di sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan, 1 Juli 2019
84
90
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 10.35
WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
85
91
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. h. 5
86
92
Hasil wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 10.35
WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
93
Hasil wawancara dengan Bapak Denden, Guru Mata Pelajaran Matematika Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 09.30 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
87
94
Hasil dokumentasi, di sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan, 09 November 2017
88
terkait
penyebab
fenomena
2) Disajikan
bentuk
persamaan
linear satu
variabel yang
mengandung
perkalian
dengan C2 2
sebuah
konstanta,
peserta didik
dapat
menentukan
penyelesaian
dengan tepat.
3) Disajikan
bentuk
persamaan
linear satu
variabel yang
mengandung
C2 3
perkalian
dengan
bilangan
pecahan,
peserta didik
dapat
89
menentukan
penyelesaian
dengan tepat.
4) Disajikan
soal cerita
mengenai
persamaan
linear dua
variabel,
C3 4
peserta didik
dapat
menentukan
solusi dari
permasalahan
dengan tepat.
5) Disajikan
bentuk |ax +
b| = c,
peserta didik
dapat
menentukan C2 5
himpunan
penyelesaian
persamaan
tersebut
dengan tepat.
b) Tes lisan
Teknik tes lisan merupakan teknik yang juga dapat
mengukur kompetensi pengetahuan peserta didik selain
90
95
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 10.35
WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
96
Hasil Wawancara dengan Ibu Tri, Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Jumat, 13 Desember 2019 pukul 13.20 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
91
97
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah Akhlak
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 10.35
WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
92
3. Strategi Penilaian
Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian autentik,
penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. Strategi
penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta mengikuti panduan penilaian dan aturan
yang di tetapkan oleh pemerintah. Ketika mengacu dalam dua hal
tersebut penilaian yang dilaksanakan akan berjalan efektif dengan
menyesuaikan kompetensi guru dalam kurikulum 2013. Hal ini di
pertegas oleh guru matematika yang menjelaskan, “dengan
menyesuaikan pembelajaran dan pedoman, guru sudah mampu
merancang KD yang baik sehingga kegiatan pembelajaran dan
98
Hasil Wawancara dengan Ibu Tri, Guru Mata Pelajaran Gegrafi Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Jumat, 13 Desember 2019 pukul 13.20 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
93
99
Hasil Wawancara dengan Bapak Denden, Guru Mata Pelajaran Matematika Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul 09.30 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
100
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah
Akhlak Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul
10.35 WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
94
101
Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, “Sistem Informasi Manajemen
Akademik”, diakses dari https://ma-mpuin.simakonline.com/ pada 3 Juli 2020, pukul 09.55 WIB
95
102
Hasil Wawancara dengan Bapak Zakaria, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Senin, 9 Desember 2019 pukul 10.35 WIB di Ruang Kepala
Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
103
Hasil Wawancara dengan Bapak Wafa, Wakil Kepala Bidang Kurikulum Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Selasa, 10 Desember 2019 pukul 13.00 WIB di
Ruang Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
104
Hasil Wawancara dengan Ibu Tri, Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari jumat, 13 Desember 2019 pukul 13.20 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
96
105
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah
Akhlak Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul
10.35 WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
97
108
Hasil Wawancara dengan Bapak Yayat, Guru Mata Pelajaran Fiqih dan Aqidah
Akhlak Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Rabu, 11 Desember 2019 pukul
10.35 WIB di Ruang Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
109
Hasil Wawancara dengan Ibu Tri, Guru Mata Pelajaran Geografi Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Jumat, 13 Desember 2019 pukul 13.20 WIB di Ruang
Administrasi Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta.
99
110
Hasil Wawancara dengan Bapak Zakaria, Kepala Sekolah Madrasah Aliyah
Pembangunan UIN Jakarta , pada hari Senin, 09 Desember 2019 pukul 10.35 WIB di Ruang
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
100
111
Hasil Wawancara dengan Bapak Wafa, Wakil Kepala bidang kurikulum Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta, pada hari Selasa, 10 Desember 2019 pukul 13.00 WIB di
Ruang Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bagian akhir skripsi ini, penulis akan memaparkan beberapa
kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pada temuan hasil penelitian.
Secara umum penulis menyimpulkan bahwa implementasi penilaian hasil
belajar yang diberlakukan di Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta
khususnya dalam KI-1 (sikap) dan KI-4 (keterampilan )pada pembelajaran
Kurikulum 2013 sudah dilaksanakan dengan cukup baik, namun masih
ditemukan adanya kendala dalam pengimplementasiannya. Madrasah
Aliyah Pembangunan UIN Jakarta selalu berupaya melaksanakan proses
pembelajaran dengan mengikuti kebijakan dari pemerintah dengan tepat
dan tanggap.
Adapun kendala yang dihadapi oleh guru selama proses
pelaksanaan penilaian hasil belajar pada kurikulum 2013 yang signifikan
terdapat pada Kompetensi Inti ke-1 yakni aspek penilaian sikap dan
Kompetensi ke-4 yakni aspek penilaian keterampilan. Akan tetapi, guru-
guru selalu berupaya agar penilaian ini mampu dilaksanakan secara
objektif dan menyeluruh.
1. Dalam pelaksanaan sosialisasi kurikulum 2013, di sekolah ini selalu
berupaya mengikuti aturan atau kebijakan yang diberlakukan, jika
terdapat pembaruan pada aspek penilaian hasil belajar pada kurikulum
2013 segera mengaplikasikannya. Pihak sekolah selalu melibatkan
guru dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan cara
mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap guru, baik di dalam maupun
di luar sekolah.
101
102
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka peneliti
mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
2. Kepada Guru
Guru menyiapkan formula yang lebih sederhana dan efektif dalam
menilai ketiga aspek kompetensi yang ditentukan berdasarkan
pedoman penilaian yang diberlakukan terhadap peserta didik. Serta
dalam mengatasi kendala dalam penerapan penilaian hasil belajar
selain menyiapkan administrasinya mulai dari aspek sikap, guru
menyiapkan catatan kosong berbentuk buku kecil berupa tabel
penilaian yang berisi poin 1-10 baik itu penilaian yang baik atau yang
buruk dan pihak sekolah meluangkan waktu sehari dalam seminggu
mengadakan kajian keagamaan kepada peserta didik. Dalam aspek
pengetahuan, guru memberikan kelas tambahan kepada siswa yang
memiliki nilai di atas rata-rata dan membuat kelas remedial dengan
target sampai peserta didik memahami materi dan mendapatkan nilai
di atas KKM. Melainkan dalam penilaian pada aspek keterampilan
guru harus lebih variatif dalam membuat soal dan penilaiannya agar
murid tidak jenuh serta mampu mengembangkan psikomotorik dari
peserta didik yang diajarnya.
3. Kepada Siswa
Dengan diberikannya pembelajaran oleh guru, hendaknya
mengikuti apa yang sudah menjadi aturan dan arahannya, serta
mengerjakan tugas tepat waktu guna memudahkan guru dalam menilai
dan tidak menambah pekerjaannya, dan diharapkan siswa lebih aktif
bersemangat serta lebih proaktif dalam mengikuti proses pembelajaran
dan menjadikan visi misi sekolah sebagai acuan dalam belajar.
104
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, Dedy, dan Deni. 2015. Manajemen Pembiayaan Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2010. Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Haryati, Mimin. 2013. Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan
Pendidikan. Jakarta: Referensi
Kartowagiran, Badrun dan Amat Jaedun. 2016. “Model Asesmen Autentik Untuk
Menilai Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama (Smp):
Implementasi Asesmenautentik di SMP” dalam Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan Volume 20, No 2, (hal. 139-140). Yogyakarta:
Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia.
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013: Konsep
dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena
Sani, Ridwan Abdullah. 2016. Penilaian Autentik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tina, Jajang dan Yopina. 2013. Mudah dan Sukses Menyelenggarakan Pelatihan,
Melejitkan Potensi Diri. Yogyakarta: Kanisnus.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
110
Peneliti :Berapa kali dilakukan pelatihan guru dalam satu tahun ajaran
baru di sekolah ini?
Kepala Sekolah :Lembaga ini sangat menunjang dalam kelengkapan sarana dan
prasarana. Karena di sini memang termasuk ke dalam sekolah
dengan ekonomi menengah ke atas, jadi sekolah sudah support
sekali. Dan itu harus, karena sarpras sebagai penunjang
pendidikan dan keberlangsungan pembelajaran. Terkhusus untuk
kurikulum 2013. Namun menurut saya guru nomor satu dengan
119
Kepala Sekolah :Pertama yang kita harus membangun jaringan artinya, kebutuhan
guru kita ini apa selain dengan eksisnya kurikulum 2013 kita
harus membekali guru-guru dengan pengembangan kurikulum
2013 tersebut, dengan mengadakan pelatihan, mengadakan
supervisi, sharing-sharing dengan kepala sekolah dan lembaga
pendidikan yang lain, mendatangkan narasumber dan guru di
minta berpartisipasi secara aktif juga. Tidak hanya itu saya selaku
kepala sekolah juga di undang dalam kegiatan pelatihan
mengenai regulasi dan kebijakan kurikulum 2013 ini. Pastinya
saya juga menjadi mutu terhadap peserta didik dalam pendidikan
itu sudah menjadi tugas saya. Dan juga saya harus bisa
120
Kepala Sekolah :Menurut saya penilaian 2013 itu lebih fear atau sesuai, terukur,
terarah itu artinya emang sudah komprehensif. Namun
kenyataannya di lapangannya kata guru-guru lebih ribet setiap
KD harus ada, harus di nilai. Sebetulnya tidak seperti itu juga,
artinya penilaian tergantung kebutuhan kita, intinya menurut saya
pribadi apa yang di nilai itu benar-benar anak melaksanakannya
dari hati, bukan karena alasan untuk mendapatkan nilai tersebut.
Menilai itu natural aja. Intinya sudah baik dalam penilaian
kurikulum 2013 ini tinggal guru bisa mengatur waktu seperti apa.
Kepala Sekolah :Dinamika itu pasti ada, karenanya ini sebuah program baru pasti
ada kurangnya atau lebihnya adapun hambatannya. Menurut saya
itu hal yang biasa, kami pun sebagai warga pendidikan tidak
harus merasa semua program harus terlaksana dengan bagus,
idealnya kan memang harus baik. Dengan adanya hambatan,
membuat kita lebih dewasa, bukan berarti kita gagal. Sama
kurikulum 2013 pun seperti itu seiring waktu berjalan di lapangan
menemukan hambatan atau kendala sedikit ada, ya mungkin
sederhana mungkin tidak semua guru memberikan penilaian tidak
sesuai juknis, atau tidak semua guru tidak menerapkan
pembelajaran kurikulum 2013 jadi masih central kepada guru,
harusnya peserta didik yang aktif di kelas bukan gurunya. Namun
secara umum yang saya sampaikan sebelumnya, karena gurunya
121
Wakakur :Ya karena tagihan dan aturannya seperti itu, sekolah mengikuti
saja, dan dengan adanya panduan KKM itu menjadi acuan dan
standar apakah siswa tuntas dalam kompetensi dasar pada semua
124
Peneliti :Dari semua capaian kompetensi dasar (KD) pada kompetensi inti
(KI) yaitu KI-1,KI-2, KI-3, dan KI-4. Diantara KI tersebut mana
yang masih dirasa terdapat problem atau kendala dalam
implementasinya?
Peneliti :Dalam penilaian sikap pada K13 guru mata pelajaran dan guru
BK/wali kelas di minta untuk melengkapi jurnal pada setiap
peserta didik, bagaimana pelaksanaan kegiatan penilaian tersebut
dalam 1 semester? Apa semua guru sudah menjalankannya
dengan baik sesuai format yang ditentukan? Dan masihkah
terdapat kendala di dalamnya?
tentukan. Dalam rubrik tersebut kita berikan skala 1-4 dan aspek
yang di nilai mulai dari bagaimana ia persentasi cara
penyampaianya dan sebagainya. Maka itu menjadi bagian
objektifitas dari penilaian itu sendiri.
Peneliti :Bagaimana cara guru menilai aspek sikap sosial dan sikap
spiritual?
Guru :Untuk penilaian sikap ada 2 standar yaitu spritul dan sosial.
Pertama yang kita buat adalah jurnal penilaian sikap, dalam
jurnal ini menilai kondisi siswa kita anggap baik karena jika nilai
C maka tidak akan tercapai dan kita menilai yang menonjol saja
dari apa yang dilakukan siswa. Jika tidak selaras dengan apa yang
dilakukan siswa bisa kita catat dalam jurnal kemudian terdapat
tindak lanjut kepada guru BK dan wali kelas. Berkaitan dengan
aspek ibadah menjadi penilaian bagi aspek sikap itu sendiri
semisal waktunya shalat tapi terdapat siswa yang tidak shalat itu
menjadi catatan untuk kita tapi sementara ini ketika sudah adzan
semuanya sudah melaksanakan shalat. Kemudian dalam aspek
sosialnya mungkin dalam kedisiplinanya dari mulai datang tepat
waktu, belajarnya tidak bercanda meskipun dalam hal ini kita
memberikan subjektifitas dalam memberikan nilai kita
mempunyai perbandingan dari penilaian diri dan penilaian antar
teman.
Peneliti :Apa saja teknik yang biasa digunakan untuk menilai pada (KI-1
dan KI-2) kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial?
Peneliti :Apakah kendala yang di alami guru dalam penilaian aspek sikap
spritual dan sikap sosial ?
Guru :Kendalanya kita belum memiliki sistem yang kira-kira bisa bisa
menyesuaikan mulai dari aspek sikap yang deskriptif, kemudian
di kurikulum 2013 ini kita belum menemukan keselarasan
bagaimana kemudian membandingkan antara sikap, pengetahuan,
dan keterampilan supaya kemudian bisa menjadi satu kekuatan.
Dalam catatannya semua aspek tersebut harus tercapai atau lulus.
Maksud saya belum ada perangkat yang bisa meramu sehingga
bisa menjadi satu kesatuan dalam penilaian.
Guru :Teknik yang saya gunakan ada dua yaitu tes dan non tes, untuk
teknik tes ada yang bersifat tes tulis dan tes lisan, tes lisan
digunakan sebagai teknik perbaikan penilaian siswa untuk tes
tertulis, terkadang digunakan untuk mengukur kompetensi
pengetahuan dan yang teknik non tes bersifat penugasan.
Guru :Pelaksanaan dalam aspek ini, Jadi saya menilai itu dengan
memetakan kelompok, jadi dalam satu kelompok itu saya sudah
memberikan informasi bahwa hasil uji kerja kelompok maka saya
sama ratakan dalam penilaianya. Jadi mereka berlomba-lomba
dalam rumpun gotong royong , kerja sama. Sebagaimana yang
ditagihkan dalam panduan penilaian. Adapun dalam praktik
bagaimana cara mengurus zenajah bukan hanya konsep saja
disajikan namun praktiknya yang sudah difasilitasi oleh kami.
Adapun dalam model lain yaitu menganilis kajian larangan zina
yang disajikan dalam produk atau projek, misalnya membuat
poster dari larangan-larangan perbuatan zina juga membuat
catatan-catatan dalam kertas kecil menulis dampak-dampak
negatif dari perbuatan zina yang setelahnya saling mengkaji dari
pandangan satu sama lain. Untuk portofolio itu sendiri siswa di
minta membuat rangkuman dari materi itu bisa dibuat dalam
bentuk deskriptif maupun diagram yang nantinya dikumpulkan
dan dinilai
Guru :Teknik yang digunakan mulai dari, unjuk kerja atau persentasi,
produk atau projek sampai portofolio peserta didik.
Guru :Dalam mata pelajaran fiqih sama yaitu 75, dengan melaksanakan
remedial teaching dan remedial test bisa menjadi salah satu
upaya dalam membantu siswa untuk mencapai nilai KKM yang
berlaku. Adapun saya di kelas dengan menggunakan model
pembelajaran multidimensional, yang di mana kita menangani
dua posisi anak yang satu belum tuntas pemahaman materi yang
satu sudah pada siklus kesekian nanti anak akan ketemu lagi
untuk berada dalam satu capaian materi yang disampaikan
kamu, kamu bangga dengan nilai yang tinggi tapi hasil ketidak
jujuran atau dapat nilai rendah tapi hasil usahamu sendiri? Itu
juga salah satu pembentukan karakter siswa yang di mana ia
mampu menghargai jerih payah ia sendiri. Keobjektifan penilaian
mampu dilihat dari keaktifan siswa lalu kooperatif dalam proses
pembelajaran.
Peneliti :Bagaimana cara guru menilai aspek sikap sosial dan sikap
spiritual?
juga dalam akhir tahun ada namanya penilaian akhir tahun. Dan
hasil nilai di masukan dalam bisnis file yang di mana semua nilai
terekap.
Peneliti :Teknik apa saja yang digunakan pada kompetensi pengetahuan?
Guru :Teknik yang saya gunakan adalah tes tulis dan non tes atau
penugasan yang dimasukan ke dalam bisnis file dan tergabung
dengan KI-4.
Peneliti :Apakah kendala yang di alami guru dalam penilaian aspek
pengetahuan?
Guru :Untuk kendala sendiri itu terdapat pada hasil penilaian yang
tidak signifikan antar KD yang sudah diajarkan dengan hasilnya.
Dalam arti masih bayak siswa yang di bawah KKM dan itu
menjadi evaluasi bagi saya pribadi. Secara teoritis jika tidak
banyak siswa yang tidak lulus atau di bawah KKM maka terdapat
kesalahan pada guru, melainkan faktanya menurut saya banyak
aspek bisa dari sarana prasarana, input siswa, adapun proses
dalam pembelajaran itu sendiri. Jika semua itu bersinergi
mungkin akan mendapatkan hasil yang lebih baik dan saya secara
pribadi tidak akan kecewa terhadap siswa yang mendapatkan
nilai rendah jika proses yang dikerjakan jujur.
Peneliti :Bagaimana pelaksanaan dan cara dalam menilai aspek
keterampilan peserta didik?
Guru :Pelaksanaan yang saya lakukan pada keterampilan ini harus
berprogres, dengan portofolio yang ada menjadikan penilaian jadi
sederhana. Semisal saya memberikan tugas mengenai flora dan
fauna di dunia silahkan kalian print out beserta peta Indonesia
dan juga karakter dari setiap wilayah, dalam tugas itu
disatupadukan ke dalam portofolio yang dibuat.
Peneliti :Bagaimana penerapan teknik portofolio dalam kompetensi
keterampilan?
Guru :Dengan menggunakan teknik portofolio dan produk yang di buat
136
Guru :Jadi antara pengajaran dan penilaian itu sepaket. Mulai dari
perencanaan, melakukan proses pembelajaran sampai dengan
menilai dan mengevaluasi. Sebetulnya tidak alasan bagi guru jika
beban kerjanya berat dan penilaian itu dikesampingkan karena itu
sudah serangkaian tugas guru yang harus dilaksanakan. Dan hasil
penilaian tersebut di tindak lanjuti, pertama untuk menilai guru
juga sejauh mana performa guru dalam mengajar serta sejauh
mana keberhasilan siswa kita dalam pembelajaran jadi memang
secara keseluruhan. Jadi itulah kiranya dalam prinsip penilaian
secara menyeluruh.
Peneliti :Bagaimana cara guru menilai aspek sikap sosial dan sikap
spiritual?
Guru :Dalam menilai aspek sikap sosial dan spritual ini, saya nilai
dengan instrumen jurnal siswa yang kedua menyebarkan angket
kepada siswa yang bersangkutan maupun yang penilaian antar
teman untuk menilai kedua aspek tersebut.
Peneliti :Apa saja teknik yang biasa digunakan untuk menilai pada (KI-1
dan KI-2) kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial?
Guru :Teknik yang saya gunakan adalah penilaian jurnal, penilaian diri
dan penilaian antar teman. Semua itu saya gunakan dalam
penilaian pembelajaran pada mata pelajaran saya.
Peneliti :Apakah kendala yang di alami guru dalam penilaian aspek sikap
spritual dan sikap sosial ?
140
Guru :Dalam menilai yang sifatnya angket kita bisa melakukan rutin
sebulan sekali misalkan, karena relatif banyak, itu minimun
dilaksanakan setahun sekali tapi kalau bisa satu semester sekali,
itu harus ada. Dan karena waktu yang terbatas juga, karena
melibatkan siswa banyak dan pemetaan juga dilakukan guna
keefektifan penilaian. Intinya tidak bisa dilaksanakan secara rutin.
Guru :Teknik yang saya gunakan adalah tes tulis bukan tes lisan untuk
menilai KD pada aspek penilaian pengetahuan, dalam penugasan
harian bentuk solanya essay namun untuk penilaian tengah
semester dan akhir semester itu bentuk soalnya ada essay dan
pilihan ganda.
Guru :Kendala yang di alami paling dalam waktu mengoreksi soal PH,
di sekolah ini memilki kebijakan batas pengumpulan nilai
seminggu. Jadi menurut kepala sekolah, hasil ulangan dapat
dibagikan dalam waktu seminggu setelah ulangan telah selesai.
Karena bentuknya essay jadi kita harus teliti tidak seperti pilihan
ganda. Dan juga dalam remedial memakan cukup banyak waktu
dengan rangkaian yang ditentukan terkadang anaknya juga yang
tidak mau dan tidak datang itukan menjadi kendala bagi guru.
Guru :Kendala relatif tidak ada, paling untuk laporan penugasan proyek
yang dikerjakan di rumah, kadang siswa telat mengumpulkan.
Guru :Jadi kita punya patokan yaitu KKM sendiri, dan dalam mata
pelajaran ini 75 untuk KKM nya. Dengan adanya proses
pembelajaran dengan serangkaian penugasan, pembelajaran di
kelas dan saya sebelum pulang selalu merekap tugas, sehingga
143
Guru :Pada prinsip ini saya selaku guru bahasa inggris selalu di
upayakan dalam menjaga keobjektifan nilai, saya sering
menggunakan portofolio untuk penilaian, selain itu juga
memerintahkan siswa untuk membuat karangan berbahasa inggris,
jika pada penilaianya salah saya selalu berikan note di bawahnya.
Dengan adanya rubrik yang dibuat guru kesalahan siswa bisa
terukur dan penilaian yang diberikan pasti nilai yang objektif.
Peneliti :Bagaimana cara guru menilai aspek sikap sosial dan sikap
spiritual?
Peneliti :Apa saja teknik yang biasa digunakan untuk menilai pada (KI-1
dan KI-2) kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial?
Peneliti :Apakah kendala yang di alami guru dalam penilaian aspek sikap
spritual dan sikap sosial ?
Guru :sikap itu kan yang sudah tumbuh dari ia kecil sampai dewasa.
Jadi tidak serta merta dapat berubah langsung dan butuh proses
panjang. kendala dalam penilaian sikap adalah kembali kepada
muridnya dengan ia melanggar kita sebagai guru akan terus
mengingatkan dan mengarahkan untuk lebih baik.
Guru :Kendala dalam aspek ini, karena ini bahasa inggris tidak semua
siswa mampu menguasai bahasa inggris, apalagi ketika mereka di
minta mengemukakan pendapat sehingga nilai remedialnya
lumayan banyak, mungkin disitu kendala yang ada.
Guru :Dalam KI-4 ini siswa pernah juga di minta membuat contoh
surat lamaran adapun diskusi, debat karena terdapat KD tentang
diskusi jadinya saya membagi mereka ke dalam beberapa
kelompok dan di sana mereka di minta untuk debat dan
mengemukakan pendapat mereka.
Guru :yang sudah pasti ada yaitu, proyek dengan produk, presentasi
pun dilaksanakan terus yang terakhir diskusi. Untuk portofolio
karena siswa sudah menggunakan google classroom sehingga
hasil kerja mereka bisa langsung di upload”
Guru :Secara garis besar saya sudah mengikuti apa yang tertuang
dalam pedoman penilaian, inti dari guru itu harus mendidik
dilapangan, ketika harus membuat administrasi yang cukup
banyak, menguras energi dan tenaga kami untuk mengurus itu
dibanding fokus terhadap anak. Mungkin idealnya memang
mengikuti apa yang ada dalam pedoman, namun kami seorang
guru memiliki pandangan yang berbeda, karena itu semua terlalu
complicated di lapangan. Beruntungnya ada tim bantu dalam
administrasi guru di sekolah ini.
BIODATA PENULIS