Nim : 108120014 Program Studi : S1 Keperawatan TK2/A Mata Kuliah : Keperawatan Paliatif Dosen Pembimbing : Pak Sutarno
SCRIPT MENYAMPAIKAN KABAR BURUK
PADA PASIEN PENYAKIT KANKER KOLON SESUAI DENGAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
Pasien dirawat di RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yang
sebelumnya telah melakukan beberapa kali pemeriksaan, termasuk pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah samar feses dan pemeriksaan imaging juga biasanya dilakukan. Setelah hasil pemeriksaan keluar doktor menyatakan bahwa klien mengidap kanker kolon stadium akhir. Dokter meminta tolong pada perawat untuk menyampaikan hasil dari pemeriksaan klien.
Pasien : “Wa’alaikumussalam, siang ners.” Perawat : “Apakah benar dengan Bapak Fajar?” Pasien : “Iya ners benar.” Perawat : “Baiklah, perkenalkan pak saya perawat Rohanna. Apakah bapak masih ingat dengan saya?” Pasien : “Iya ners, masih ingat.” Perawat : “Maaf pak, apakah kedatangan saya mengganggu waktu istirahat Bapak?” Pasien : “Tidak ners.” Perawat : “Alhamdulillah kalau begitu. Bapak, apakah Bapak bersedia berbincang dengan saya sebentar? Tempatnya di sini saja, waktunya kurang lebih 10 menit pak, di ruangan Bapak kebetulan tidak ramai dan suasananya cukup tenang. Bagaimana apakah Bersedia bersedia?” Pasien : “Silahkan ners.” Perawat : “Maaf sebelumnya apakah Bapak ingin ditemani oleh istri bapak/sendiri saja?” Pasien : “Ditemani istri saya saja ners.” Perawat : “Baiklah pak. Bapak lebih nyaman sambil duduk/berbaring pak?” Pasien : “Saya lebih nyaman duduk bersandar ners.” Perawat : “Oke Baiklah pak, permisi ya pak saya bantu untuk duduk (sambil membantu pasien duduk, kemudian perawat duduk di kursi samping ranjang, berseberangan dengan istri si pasien ).” Perawat : “Bagaimana kondisinya pak hari ini?” Pasien : “Kadang merasa ingin buang air besar terus ners, perutnya terkadang nyeri. Tetapi sekarang sudah berkurang nyerinya ners” Perawat : “Alhamdulillah ya pak kalau begitu. Begini pak, tujuan saya ke sini adalah untuk menyampaikan hasil dari pemeriksaan yang telah Bapak lakukan. Sebelum memulai perbincangan alangkah baiknya kita mengucap basmallah terlebih dahulu ya pak ,bu.” Perawat : “Sebelumnya saya ingin bertanya, apa yang bapak ataupun ibu ketahui terkait dengan kondisi bapak Fajar saat ini? Apakah sebelumnya Bapak Fajar pernah menduga apa penyakitnya pak?” Pasien : “Kalo menduga atau kepikiran sakit apa gitu tidak pernah. Karena saya pikir saya Cuma sakit perut biasa dan sering BAB ” Istri pasien : “Saya awalnya juga mengira sakit perut biasa karena pola makannya yang kurang baik .” Perawat : “Begitu ya pak bu. Kalau begitu bagaimana harapan bapak ke depannya terkait kondisi bapak saat ini?” Pasien : “Saya tentunya berharap yang terbaik. Saya ingin cepat pulang jadi tidak mengkhawatirkan orang lain. Jadi, saya juga bisa cepat kumpul dengan anak dan keluarga saya yang lain.” Perawat : “Mengenai kondisi Pak Fajar saat ini, sebenarnya seberapa ingin sih bapak dan ibu mengetahuinya lebih lanjut? Istri pasien : “Tentunya ingin tahu lebih detail mungkin ya, karena jika memang ada apa-apa kan jadi cepat teratasi. Ya penginnya sih tidak ada apa-apa.” Perawat : “Kalau bapak bagaimana?” Pasien : “Saya sama seperti istri saya ners. Harapannya ya sakit ringan saja.” Perawat : “Berarti jika kondisi bapak mengarah pada suatu hal yang serius, bapak ibu ingin tetap mengetahuinya ya?” Pasien : “Iya ingin mengetahui ners.” Perawat : “Begini pak, bu ada hal penting namun kurang menyenangkan yang harus saya sampaikan terkait dengan kondisi bapak Fajar saat ini.” Istri pasien : “Bagaimana ners? Suami saya kenapa?” Perawat : “(Perawat sambil memegang tangan klien dan menatap kedua matanya.) Begini, dari pemeriksaan darah samar feses dan pemeriksaan imaging yang telah bapak lakukan kemarin, dokter mendiagnosa bahwa bapak Fajar menderita Kanker Usus Besar/Kolon, saat ini sudah berada pada stadium akhir.” pasien : “Astaughfirullah,,?!Yaallah Yarobbii!” (pasien mulai meneteskan air mata,istrinya merangkul suaminya. Perawat terdiam sejenak untuk memberi jeda pada pasien untuk meluapkan perasaannya) Perawat : “Sabar ya pak,selalu istighfar ingat kepada allah, pasti allah segera memberikan yang terbaik. Ini air minumnya pak diminum dulu supaya bapak lebih tenang. Perawat : “Saya mengerti bahwa hal ini tentu saja sulit diterima oleh bapak dan ibu tapi itulah kebenarannya. Dengan mengetahui hal tersebut kita bisa segera merencanakan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya. Walaupun, sampai saat ini terapi kanker seperti kemoterapi atau radiasi tidak dapat menyembuhkan kanker secara sempurna. Namun demikian, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membuat bapak merasa lebih baik, seperti kemoterapi.” Istri pasien : “Lakukan apa saja yang terbaik untuk suami saya ners.” Perawat : “Iya baik bu,kami akan melakukannya dan membantu semaksimal mungkin.” Perawat : “Bapak Fajar, bagaimana perasaannya sekarang?” Pasien : “Saya sangat sedih, mungkin umur saya sudah tidak lama lagi.” Perawat : “Saya paham bagaimana perasaan Bapak. Tapi, bapak harus semangat jangan putus asa, tidak boleh berfikiran negative. Urusan umur kita serahkan pada Alloh SWT, kita hanya perlu berdoa dan berusaha sebaik mungkin (sambil memegang pundak klien.)” Istri pasien : “Iya ners, saya juga siap mendampingi suami saya untuk pengobatan agar kondisinya semakin baik.” Perawat : “Baiklah, berarti bapak setuju ya untuk mengikuti pengobatan selanjutnya?” Pasien : “Iya, saya setuju ners.” Perawat : “Syukur Alhamdulillah pak, ibu, cukup sampai disini perbincangan kita sekarang. Untuk selanjutnya apakah bapak Fajar bersedia jika harus berdiskusi lagi dilain waktu?” Pasien : “Iya ners saya bersedia karena saya juga ingin mengetahui terus bagaimana perkembangan kondisi saya.” Perawat : “Baik terimakasih ya bapak ibu sudah menyempatkan waktunya untuk berbincang-bincang dengan saya.” Suami pasien: “Terima kasih kembali ners.” Perawat : “Baik pak bu. Saya permisi dulu, assalamu’alaikum.” Pasien : “Wa’alaikumussalam Wr.Wb.”