Jurnal Adm Pembangunan.11
Jurnal Adm Pembangunan.11
Latar belakang
Pertumbuhan ekonomi menjadi Salah satu indikator yang penting dalam keberhasilan
suatu negara terhadap pembangunan. Pertumbuhan ekonomi ialah pendapatan negara yang
mengalami kenaikan secara nasional ataupun peningkatan pengeluaran dalam kurung waktu
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dengan kata lain yaitu pertumbuhan yang menunjukkan
peningkatan terhadap kapasitas produksi terhadap barang serta jasa sesuai pada periode tertentu.
Pertumbuhan ditandai dengan jumlah sektor jasa bertambah ,produksi terhadap barang industri
,perkembangan jumlah sekolah, perkembangan produksi barang modal, serta perkembangan
terhadap infrastruktur. Kenaikan angka terpapar COVID-19 menyebabkan pemerintah
menerapkan kebijakan dalam upaya pencegahan terhadap penularan virus corona, kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan PSBB diterapkan di berbagai daerah ,
yang berakibat lanbatnya pertumbuhan ekonomi terhadap negara Dan masyarakat.baik itu proses
dalam pekerjaan maupun pendapatan pekerjaan.International Labour Organization (ILO)
memprediksi bahwa sekitar 25 juta pekerjaan di dunia bisa hilang dikarenakan pandemi COVID-
19 (ILO, 2020a).
Pengangguran terbuka ialah orang yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang dalam
mempersiapkan usaha, orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan,serta
orang Yang telah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Ditambah dengan adanya
kebijakan psbb membuat angka pengangguran semakin tinggi,diansir dari Badan Pusat Statistik
(BPS) pada Mei 2020 dilaporkan bahwa sebelum pandemi Covid-19 atau di bulan Februari
2020,angka pengangguran naik hingga 60.000orang dalam pertahun yaitu mencapai angka 6,88
juta .Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2020 turun menjadi 4,99
persen dari 5,01 persen periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya dalam kuartal kedua tahun
2020 ILO memprediksi jam kerja seluruh pekerja akan menurun 10,5 persen atau setara dengan
305 juta pekerja penuh waktu dengan asumsi jam kerja penuh waktu adalah 48 jam perminggu
(ILO, 2020c). Prediksi Kepala BPS,Suhariyanto yaitu jika masa pandemi dapat berakhir 29 Mei
2020 sama seperti asumsi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TPT tahun ini bisa
mencapai kisaran 4,8 persen -5 persen.
Metode Penelitian
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan memaparkan berbagai dampak dari
tingginya peningkatan angka pengangguran bagi pembangunan Nasional. Dengan
pendekatan kualitatif, yaitu untuk mengetahui dampak dampak buruk bagi pembangunan
nasional Dari tingginya angka pengangguran serta kemiskinan yang meningkat selama Pandemi.
Peneliti menggunakan metode deskriptif agar dapat menjelaskan dan menggambarkan fakta yang
bersifat objek/subjek yang ada di lapangan. Sumber data yang diperoleh di dapatkan dari sumber
terpercaya dan akurat. Sedangkan, teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui observasi,
pengumpulan sumber data yang valid.
Pembahasan
A. Pengangguran Di tengah Pandemi (Covid-19)
Sejak di umumkannya secara resmi kasus pertama Covid-19 di Indonesia oleh presiden Joko
Widodo di Istana Negara 2 Maret 2020, sampai sekarang jumlah masyarakat Indonesia yang
terpapar virus ini terus bertambah. Ternyata Covid-19 ini sangat memberikan dampak yang
begitu terasa bagi masyarakat Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial maupun kegiatan
kegiatan lainnya.10
Salah satu yang sangat menyita perhatian ditengah pandemic Covid-19 ini ialah jumlah
pengangguran yang bertambah. Sejak pandemic Covid-19, tak sedikit perusahaan-perusahaan
yang menutup kegiatan operasionalnya. Ada yang sementara, ada juga hingga batas waktu yang
tidak ditentukan. Mau tidak mau, pekerja- pekerjanya akan menganggur untuk sementara waktu.
Tidak hanya itu adanya aturan pemerintah tentang social distanching, lock down dan PSBB bagi
daerah zona merah menyebabkan gerak masyarakat terbatasi sehingga menyebabkan banyak
masyarakat yang menganggur.
Sejak adanya pandemic covid-19, banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini baik
dari segi ekonomi, politik, sosial maupun budaya semuanya merasa kan dampaknya. Dari segi
ekonomi ternyata pandemi ini juga meningkatkan angka pengangguran di Indonesia hal ini
disebabkan oleh berapa hal antara lain:
Pandemi ini membuat masyarakat terbatasi dalam bekerja ataupun melakuan usaha sehingga
mereka lebih memilih menganggur dan bahkan terpaksa harus menganggur karena aturan
tersebut.
Secara garis besar mungkin tiga hal tersebut adalah penyebab utama angka pengangguran di
masa pandemi ini bisa meningkat pesat.
Pengangguran menjadi salah satu bentuk masalah sosial di Indonesia yang bisa
mengakibatkan melonjaknya angka kemiskinan. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah
yang penting bagi pemerintah untuk segera diatasi, karena masalah pengangguran ini
dapat membawa dampak pada rencana pembangunan nasional.
Istilah pengangguran merujuk kepada orang yang saat ini tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan diri untuk bekerja. Pengangguran
merupakan hal yang penting dikarenakan jumlah pengangguran dapat dijadikan tolak
ukur tingkat kesejahteraan suatu negara.
Salah satu dampak dari pengangguran adalah penurunan pendapat per kapita dari
negara. Hal ini dikarenakan oleh semakin tingginya angka pengangguran yang
mengakibatkan nilai komponen upah semakin kecil, dimana dampaknya akan
langsung dirasakan oleh pendapatan per kapita nasional.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh
karena itu, nilai pendapatan nasional akan semakin kecil akibat pengangguran akan
menurunkan nilai pendapatan per kapita.
2. Penerimaan Negara
Selain pendapatan per kapita, penerimaan negara juga akan menurun akibat dari
pengangguran. Hal ini dikarenakan oleh jumlah orang yang membayar pajak akan
semakin sedikit jika jumlah penganggurannya banyak. Pajak yang dimaksud adalah
pajak penghasilan, yang mana diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan.
3. Beban Psikologis
Hal lain yang dapat disebabkan adalah gangguan pada psikologis. Jika seseorang yang
terlalu lama menganggur tentunya dapat memberikan dampak yang tidak baik
terhadap mentalnya. Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara
sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau
belum jelas.
Permintaan dan penawaran menjadi salah satu aspek terpenting dalam kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat. Dengan aadanya pergerakan yang statis tidak
berubah dalam masyarakat mengenai permintaan dan penawaran ini mengakibatkan
tingkat kesejahteraan masyarakat menurun, dan memperoleh barang-barang yang
dibutuhkan semakin sulit. Selengkapnya, baca; Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat,
dan Bentuknya
Investasi menjadi subjek dan objek pembangunan nasional, investasi ini berkaitan
dengan keinginan para pengusaha untuk mengelontorkan dana dalam untuk
memperoleh pengahsilan lebih, adanya pengangguran yang tinggi dalam masyarakat
para investor tentsaja merasa khawatir dengan kestabilan serta keamanan dana yang
dimilinya, sehingga keadaan ini membuat para investor berfikir ulang di dalam
menanamkan dana ke Indonesia.
6. Memacu Tindak Kriminalitas
Dampak yang relatif nyata dan akan di alami oleh suatu negara, termasuk Indonesia
apabila pengangguran tingg ialah meningkatkan kriminalitas. Tingkat kriminalitas ini
sebagai akibat naiknya angka kemiskinan yang dapat merongrong keteraturan sosial
dalam masyarakat. Selengkapnya, baca; Pengertian Kemiskinan, Jenis, dan Cirinya
Pengangguran menjadi masalah sosial yang besar dan menjadi hal menakutkan bagi
negara apabil membuat terganggunya kesetabilan ekonomi, sosial, dan politik.
Masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah, hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial semakin tinggi dan tidak percaya lagi kepada pemerintah yang sah.
Contoh mengenai dampak pengangguran jenis ini misalnya saja dalam pemerintahan
Orde Baru yang dinahkodai oleh Soeharto, dengan adanya Soeharto yang memimpin
Indonesia selama 32 Tahun lamanya dan menjadikan Indonesia sebagai macan asia,
harus tumbang lanataran tingkat pengangguran pada tahun 1997 sampai 1998 semakin
tinggi, tingginya tingkat pengangguran ini karena Indonesia diterja dengan moneter
yang menjadikan Indonesia kegagalan dalam melakukan pembangunan skala
nasional.
Selain itu, semakin banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, maka semakin besar
biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. Hal yang paling sering adalah
masalah peradilan dan kriminalitas.
Kesimpulan
Pandemi juga dapat memiliki dampak ekonomi yang tidak proporsional pada segmen
tertentu dari populasi, yang dapat memperburuk ketimpangan yang mempengaruhi
sebagian besar kelompok pekerja, seperti : Pekerja yang sudah memiliki masalah dengan
kondisi kesehatan, Kaum muda yang sudah menghadapi tingkat pengangguran dan
setengah pengangguran yang lebih tinggi, Pekerja yang lebih tua yang mungkin
menghadapi risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan yang serius dan kemungkinan
menderita kerentanan ekonomi, Perempuan yang terlalu banyak mewakili pekerjaan-
pekerjaan yang berada di garis depan dalam menangani pandemi dan yang akan
menanggung beban yang tidak proporsional dalam tanggung jawab perawatan terkait
dengan penutupan sekolah atau sistem keperawatan, Pekerja yang tidak terlindungi,
termasuk pekerja mandiri, pekerja kasual dan pekerja musiman (gig workers) yang tidak
memunyai akses terhadap mekanisme cuti dibayar atau sakit dan Pekerja migran yang
mungkin tidak dapat mengakses tempat kerja mereka di Negara tujuan ataupun kembali
pulang kepada keluarga mereka.
Adanya tingkat pengangguran yang tinggi berarti banyak SDM yang terbuang sia-sia dan
akan menjadi beban bagi orang yang bekerja. Dengan demikian kesejahteraan dari orang
yang bekerja akan berkurang. Pengangguran yang identik dengan rendahnya pendapatan
dan kesejahteraan akan menimbulkan berbagai masalah sosial. Hal itu akan memberikan
dampak pada meningkatnya tindak kriminalitas yang meresahkan masyarakat, misalnya
perampokan, penjambretan, kecanduan alkohol, dan kerawanan sosial lainnya.
Saran
1. Pada saat pandemi seperti ini , Pemerintah baiknya harus bisa mengeluarkan
kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan
yang konsisten tersebut dengan sungguh- sungguh sampai terlihat hasil yang
maksimal.
2. Pemerintah juga harus memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja
kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/dampak-
pengangguran-terhadap-pembangunan-nasional-13771/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/money/read/2020/07/02/193200026/7-
langkah-pemerintah-tekan-jumlah-pengangguran-selama-pandemi
Fahri; Abd. Jalil; Sri Kasnelly (2019 ) Meningkatnya Angka Pengangguran Ditengah
Pandemi (Covid-19 :Jurnal Ekonomi syariah vol 2.