Anda di halaman 1dari 12

DAMPAK TINGGINYA PENINGKATAN ANGKA

PENGANGGURAN PADA MASA PANDEMI BAGI


PEMBANGUNAN NASIONAL

Nindi Indri ; Nurdiansyah Akbar


1198010145; 1198010153
Administrasi Publik.Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik. Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract : In the preamble to the 1945 Constitution, the objectives of national


development are stated, namely to realize a just and prosperous, material and spiritual
society based on Pancasila, within the unitary state of the Republic of Indonesia which is
independent, sovereign, and united, in an atmosphere of peaceful national life, peaceful,
orderly, and dynamic, as well as in a world of free, friendly, orderly and peaceful social
life. Economic growth is one of the important indicators in the success of a country
towards development. Economic growth is state income that has increased nationally or
increased spending within a certain period of time. Economic growth, in other words, is
growth that shows an increase in the production capacity of goods and services
according to a certain period. Growth is marked by an increase in the number of service
sectors, production of industrial goods, development of the number of schools,
development of production of capital goods, and development of infrastructure.
Keywords: national development, Economic Growth.

Abstrak : Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah tercantum tujuan


pembangunan nasional yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur,
material, dan spiritual berdasarkan Pancasila, di dalam wadah negara kesatuan republik
Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bersatu, dalam suasana perikehidupan bangsa
yang damai, tentram, tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan hidup dunia
yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai. Pertumbuhan ekonomi menjadi Salah satu
indikator yang penting dalam keberhasilan suatu negara terhadap pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi ialah pendapatan negara yang mengalami kenaikan secara
nasional ataupun peningkatan pengeluaran dalam kurung waktu tertentu. Pertumbuhan
ekonomi dengan kata lain yaitu pertumbuhan yang menunjukkan peningkatan terhadap
kapasitas produksi terhadap barang serta jasa sesuai pada periode tertentu. Pertumbuhan
ditandai dengan jumlah sektor jasa bertambah ,produksi terhadap barang industri
,perkembangan jumlah sekolah, perkembangan produksi barang modal, serta
perkembangan terhadap infrastruktur.

Kata kunci : pembangunan nasional,Pertumbuhan Ekonomi.

Latar belakang

Terhadap pemenuhan kebutuhan setiap individu ataupun kelompok ekonomi memiliki


peranan yang sangat penting, baik Itu pemenuhan terhadap sandang, pangan dan papan maupun
ekonomi dalam pemakaian bersama seperti tempat ibadah, sarana pendidikan l, sarana kesehatan,
jalan dan lainnya maka dari itu segala aspek tidak akan berjalan lancar dengan adanya kekuatan
dari ekonomi. Adanya Pandemi covid-19 Yang Sudah berjalan setahunlebih melanda di
Indonesia sejak pemerintah mengonfirmasi virus Corona pertama di Indonesia 2 Maret 2020.
Virus ini bukan menciptakan krisis terhadap kesehatan pada masyarakat tetapi juga mengganggu
aktivitas ekonomi . Sebelum nya Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi masih tumbuh 2,97
persen, tetapi masuk pada kuartal II menurun hingga 5,32 %.maka demikian Laju pertumbuhan
ekonomi nasional tahun 2020 diperkirakan mengalami pertumbuhan negatif.

Pertumbuhan ekonomi menjadi Salah satu indikator yang penting dalam keberhasilan
suatu negara terhadap pembangunan. Pertumbuhan ekonomi ialah pendapatan negara yang
mengalami kenaikan secara nasional ataupun peningkatan pengeluaran dalam kurung waktu
tertentu. Pertumbuhan ekonomi dengan kata lain yaitu pertumbuhan yang menunjukkan
peningkatan terhadap kapasitas produksi terhadap barang serta jasa sesuai pada periode tertentu.
Pertumbuhan ditandai dengan jumlah sektor jasa bertambah ,produksi terhadap barang industri
,perkembangan jumlah sekolah, perkembangan produksi barang modal, serta perkembangan
terhadap infrastruktur. Kenaikan angka terpapar COVID-19 menyebabkan pemerintah
menerapkan kebijakan dalam upaya pencegahan terhadap penularan virus corona, kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan PSBB diterapkan di berbagai daerah ,
yang berakibat lanbatnya pertumbuhan ekonomi terhadap negara Dan masyarakat.baik itu proses
dalam pekerjaan maupun pendapatan pekerjaan.International Labour Organization (ILO)
memprediksi bahwa sekitar 25 juta pekerjaan di dunia bisa hilang dikarenakan pandemi COVID-
19 (ILO, 2020a).

Kondisi pertumbuhan ekonomi di negara berkembang layaknya Indonesia,


pertumbuhannya beriringan dengan peningkatan terhadap angka penduduk di Indonesia.
Indonesia memiliki masalah dasar dalam ketenagakerjaan yaitu angka pengangguran yang tinggi
dan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh terus bertambahnya tenaga kerja tidak sesuai
dengan lapangan pekerjaan.Dengan kata lain,lapangan kerja belum memadai angka tenaga kerja
di Indonesia.Negara yang memiliki angka pertumbuhan yang tinggi tentu pengangguran menjadi
permasalahan karena pengangguran dapat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi di
Indonesia.pengangguran di Indonesia dikatakan cukup tinggi.melihat data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2020 tercatat sebesar 05,01%.

Pengangguran terbuka ialah orang yang tidak memiliki pekerjaan dan sedang dalam
mempersiapkan usaha, orang yang tidak memiliki pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan,serta
orang Yang telah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Ditambah dengan adanya
kebijakan psbb membuat angka pengangguran semakin tinggi,diansir dari Badan Pusat Statistik
(BPS) pada Mei 2020 dilaporkan bahwa sebelum pandemi Covid-19 atau di bulan Februari
2020,angka pengangguran naik hingga 60.000orang dalam pertahun yaitu mencapai angka 6,88
juta .Sedangkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2020 turun menjadi 4,99
persen dari 5,01 persen periode yang sama tahun lalu. Selanjutnya dalam kuartal kedua tahun
2020 ILO memprediksi jam kerja seluruh pekerja akan menurun 10,5 persen atau setara dengan
305 juta pekerja penuh waktu dengan asumsi jam kerja penuh waktu adalah 48 jam perminggu
(ILO, 2020c). Prediksi Kepala BPS,Suhariyanto yaitu jika masa pandemi dapat berakhir 29 Mei
2020 sama seperti asumsi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TPT tahun ini bisa
mencapai kisaran 4,8 persen -5 persen.
Metode Penelitian

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif,
yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan memaparkan berbagai dampak dari
tingginya peningkatan angka pengangguran bagi pembangunan Nasional. Dengan
pendekatan kualitatif, yaitu untuk mengetahui dampak dampak buruk bagi pembangunan
nasional Dari tingginya angka pengangguran serta kemiskinan yang meningkat selama Pandemi.

Peneliti menggunakan metode deskriptif agar dapat menjelaskan dan menggambarkan fakta yang
bersifat objek/subjek yang ada di lapangan. Sumber data yang diperoleh di dapatkan dari sumber
terpercaya dan akurat. Sedangkan, teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui observasi,
pengumpulan sumber data yang valid.

Pembahasan
A. Pengangguran Di tengah Pandemi (Covid-19)

Sejak di umumkannya secara resmi kasus pertama Covid-19 di Indonesia oleh presiden Joko
Widodo di Istana Negara 2 Maret 2020, sampai sekarang jumlah masyarakat Indonesia yang
terpapar virus ini terus bertambah. Ternyata Covid-19 ini sangat memberikan dampak yang
begitu terasa bagi masyarakat Indonesia, baik dari segi ekonomi, sosial maupun kegiatan
kegiatan lainnya.10

Salah satu yang sangat menyita perhatian ditengah pandemic Covid-19 ini ialah jumlah
pengangguran yang bertambah. Sejak pandemic Covid-19, tak sedikit perusahaan-perusahaan
yang menutup kegiatan operasionalnya. Ada yang sementara, ada juga hingga batas waktu yang
tidak ditentukan. Mau tidak mau, pekerja- pekerjanya akan menganggur untuk sementara waktu.
Tidak hanya itu adanya aturan pemerintah tentang social distanching, lock down dan PSBB bagi
daerah zona merah menyebabkan gerak masyarakat terbatasi sehingga menyebabkan banyak
masyarakat yang menganggur.

Sejak adanya pandemic covid-19, banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini baik
dari segi ekonomi, politik, sosial maupun budaya semuanya merasa kan dampaknya. Dari segi
ekonomi ternyata pandemi ini juga meningkatkan angka pengangguran di Indonesia hal ini
disebabkan oleh berapa hal antara lain:

1. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang menutup ataupun ditutup operasionalnya,


sehingga mendorong perusahaan tersebut memPHK karyawan-karyawannya, di mana
salah satu penyebab pengangguran ialah PHK.
2. Adanya lock down dan PSBB membuat pengguna barang dan jasa atau pelanggan sepi
sehingga mengakibatkan usaha- usaha di bidang ekonomi tutup dan menyebabkan
mereka menganggur.
3. Adanya rasa takut yang tinggi dan aturan pemerintah untuk dirumah saja selama

Pandemi ini membuat masyarakat terbatasi dalam bekerja ataupun melakuan usaha sehingga
mereka lebih memilih menganggur dan bahkan terpaksa harus menganggur karena aturan
tersebut.

Secara garis besar mungkin tiga hal tersebut adalah penyebab utama angka pengangguran di
masa pandemi ini bisa meningkat pesat.

B. Dampak Pengangguran Terhadap pembangunan nasional

Pengangguran menjadi salah satu bentuk masalah sosial di Indonesia yang bisa
mengakibatkan melonjaknya angka kemiskinan. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah
yang penting bagi pemerintah untuk segera diatasi, karena masalah pengangguran ini
dapat membawa dampak pada rencana pembangunan nasional.

Istilah pengangguran merujuk kepada orang yang saat ini tidak bekerja atau sedang
mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan diri untuk bekerja. Pengangguran
merupakan hal yang penting dikarenakan jumlah pengangguran dapat dijadikan tolak
ukur tingkat kesejahteraan suatu negara.

Secara umum, penyebab pengangguran ini dikarenakan laju pertumbuhan penduduk


yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang luas. Apalagi Indonesia
termasuk ke dalam negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan peringkat ke
empat di dunia.

Pada dasarnya pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional.


Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan
antara pengangguran dan indikator-indikator berikut ini :

1. Pendapatan Nasional dan Pendapatan per Kapita

Salah satu dampak dari pengangguran adalah penurunan pendapat per kapita dari
negara. Hal ini dikarenakan oleh semakin tingginya angka pengangguran yang
mengakibatkan nilai komponen upah semakin kecil, dimana dampaknya akan
langsung dirasakan oleh pendapatan per kapita nasional.

Pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh
karena itu, nilai pendapatan nasional akan semakin kecil akibat pengangguran akan
menurunkan nilai pendapatan per kapita.
2. Penerimaan Negara

Selain pendapatan per kapita, penerimaan negara juga akan menurun akibat dari
pengangguran. Hal ini dikarenakan oleh jumlah orang yang membayar pajak akan
semakin sedikit jika jumlah penganggurannya banyak. Pajak yang dimaksud adalah
pajak penghasilan, yang mana diwajibkan bagi orang-orang yang memiliki pekerjaan.

3. Beban Psikologis

Hal lain yang dapat disebabkan adalah gangguan pada psikologis. Jika seseorang yang
terlalu lama menganggur tentunya dapat memberikan dampak yang tidak baik
terhadap mentalnya. Dampak psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara
sosial, orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau
belum jelas.

4. Menurunnya Permintaan dan Penawaran

Permintaan dan penawaran menjadi salah satu aspek terpenting dalam kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat. Dengan aadanya pergerakan yang statis tidak
berubah dalam masyarakat mengenai permintaan dan penawaran ini mengakibatkan
tingkat kesejahteraan masyarakat menurun, dan memperoleh barang-barang yang
dibutuhkan semakin sulit. Selengkapnya, baca; Pengertian Masyarakat, Unsur, Syarat,
dan Bentuknya

5. Menurunnya Tingkat Investasi

Investasi menjadi subjek dan objek pembangunan nasional, investasi ini berkaitan
dengan keinginan para pengusaha untuk mengelontorkan dana dalam untuk
memperoleh pengahsilan lebih, adanya pengangguran yang tinggi dalam masyarakat
para investor tentsaja merasa khawatir dengan kestabilan serta keamanan dana yang
dimilinya, sehingga keadaan ini membuat para investor berfikir ulang di dalam
menanamkan dana ke Indonesia.
6. Memacu Tindak Kriminalitas

Dampak yang relatif nyata dan akan di alami oleh suatu negara, termasuk Indonesia
apabila pengangguran tingg ialah meningkatkan kriminalitas. Tingkat kriminalitas ini
sebagai akibat naiknya angka kemiskinan yang dapat merongrong keteraturan sosial
dalam masyarakat. Selengkapnya, baca; Pengertian Kemiskinan, Jenis, dan Cirinya

7. Terganggunya Stabilitas Ekonomi, Sosial, Dan Politik

Pengangguran menjadi masalah sosial yang besar dan menjadi hal menakutkan bagi
negara apabil membuat terganggunya kesetabilan ekonomi, sosial, dan politik.
Masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah, hal ini menimbulkan
kesenjangan sosial semakin tinggi dan tidak percaya lagi kepada pemerintah yang sah.

Contoh mengenai dampak pengangguran jenis ini misalnya saja dalam pemerintahan
Orde Baru yang dinahkodai oleh Soeharto, dengan adanya Soeharto yang memimpin
Indonesia selama 32 Tahun lamanya dan menjadikan Indonesia sebagai macan asia,
harus tumbang lanataran tingkat pengangguran pada tahun 1997 sampai 1998 semakin
tinggi, tingginya tingkat pengangguran ini karena Indonesia diterja dengan moneter
yang menjadikan Indonesia kegagalan dalam melakukan pembangunan skala
nasional.

Selain itu, semakin banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan, maka semakin besar
biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah. Hal yang paling sering adalah
masalah peradilan dan kriminalitas.

C. Upaya Pemerintah Dalam Menanggulangi Pengangguran

Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah mitigasi dampak pandemi virus corona


(Covid-19) di sektor ketenagakerjaan. Kebijakan tersebut fokus pada pasar tenaga kerja
dan institusi pasar kerja.Adapun upaya pemerintah yaitu :
1) Pemerintah mengalokasikan dana untuk penanganan Covid-19 sebesar 46,6 miliar
dollar AS, termasuk stimulus ekonomi bagi para pelaku usaha 17,2 miliar dollar
AS. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan bahwa Stimulus ekonomi
dimaksudkan agar pelaku usaha tetap terus melanjutkan kegiatan usaha sehingga
dapat menghindari adanya PHK terhadap para pekerjanya.
2) Pemerintah menyediakan program berupa insentif pajak penghasilan, relaksasi
pembayaran pinjaman/kredit, dan dalam waktu dekat akan dikeluarkan kebijakan
relaksasi iuran jaminan sosial ketenagakerjaan untuk meringankan sekitar 56 juta
pekerja sektor formal.
3) Pemerintah menyediakan jaring pengaman sosial bagi pekerja sektor informal.
Pemerintah memberikan bantuan sosial kepada 70,5 juta pekerja sektor informal
yang termasuk dalam kategori miskin dan rentan.
4) Pemerintah memprioritaskan pemberian insentif pelatihan melalui Program Kartu
Prakerja bagi pekerja yang terkena PHK. Pemerintah telah memberikan insentif
pelatihan dengan target tahun ini sebanyak 3,5-5,6 juta penerima manfaat. Hingga
saat ini, telah terealisasi lebih dari 680.000 penerima manfaat didominasi oleh
korban PHK.
5) Pemerintah memperbanyak program perluasan kesempatan kerja seperti padat
karya tunai, padat karya produktif, terapan Teknologi Tepat Guna (TTG), Tenaga
Kerja Mandiri (TKM), dan kewirausahaan, yang dimaksudkan untuk penyerapan
tenaga kerja.
6) Pemerintah menyediakan panduan yang ditujukan bagi perusahaan dan pekerja.
Utamanya menyangkut pelindungan pekerja/buruh dan kelangsungan usaha, serta
perlindungan pekerja pada kasus penyakit akibat kerja karena Covid-19.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas, maka penarikan kesimpulannya adalah sebagai berikut :

Pandemi juga dapat memiliki dampak ekonomi yang tidak proporsional pada segmen
tertentu dari populasi, yang dapat memperburuk ketimpangan yang mempengaruhi
sebagian besar kelompok pekerja, seperti : Pekerja yang sudah memiliki masalah dengan
kondisi kesehatan, Kaum muda yang sudah menghadapi tingkat pengangguran dan
setengah pengangguran yang lebih tinggi, Pekerja yang lebih tua yang mungkin
menghadapi risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan yang serius dan kemungkinan
menderita kerentanan ekonomi, Perempuan yang terlalu banyak mewakili pekerjaan-
pekerjaan yang berada di garis depan dalam menangani pandemi dan yang akan
menanggung beban yang tidak proporsional dalam tanggung jawab perawatan terkait
dengan penutupan sekolah atau sistem keperawatan, Pekerja yang tidak terlindungi,
termasuk pekerja mandiri, pekerja kasual dan pekerja musiman (gig workers) yang tidak
memunyai akses terhadap mekanisme cuti dibayar atau sakit dan Pekerja migran yang
mungkin tidak dapat mengakses tempat kerja mereka di Negara tujuan ataupun kembali
pulang kepada keluarga mereka.

Adanya tingkat pengangguran yang tinggi berarti banyak SDM yang terbuang sia-sia dan
akan menjadi beban bagi orang yang bekerja. Dengan demikian kesejahteraan dari orang
yang bekerja akan berkurang. Pengangguran yang identik dengan rendahnya pendapatan
dan kesejahteraan akan menimbulkan berbagai masalah sosial. Hal itu akan memberikan
dampak pada meningkatnya tindak kriminalitas yang meresahkan masyarakat, misalnya
perampokan, penjambretan, kecanduan alkohol, dan kerawanan sosial lainnya.

Saran

1. Pada saat pandemi seperti ini , Pemerintah baiknya harus bisa mengeluarkan
kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan
yang konsisten tersebut dengan sungguh- sungguh sampai terlihat hasil yang
maksimal.
2. Pemerintah juga harus memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja
kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/dampak-
pengangguran-terhadap-pembangunan-nasional-13771/amp/

https://www.google.co.id/amp/s/amp.kompas.com/money/read/2020/07/02/193200026/7-
langkah-pemerintah-tekan-jumlah-pengangguran-selama-pandemi

Fahri; Abd. Jalil; Sri Kasnelly (2019 ) Meningkatnya Angka Pengangguran Ditengah
Pandemi (Covid-19 :Jurnal Ekonomi syariah vol 2.

Syahrial.(2020) Dampak Covid-19 Terhadap Tenaga Kerja Di Indonesia ; 4 . 2

Anda mungkin juga menyukai