Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA

DALAM MENCAPAI GOOD GOVERNMENT


GOVERNANCE

Nida Nurfauziah1 ; Nindi Indri2 ; Nisa Fitriana3 ; Nova Nuraeni4


1198010144 ; 1198010145 ; 1198010146 ; 1198010147

Jurusan Administrasi Publik, FISIP


Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Abstract :
Accountability is one form and implementation of a performance by the
government. The success of this performance is based on accountability and
human resources in an organization. Accountability is a benchmark in achieving
good government governance. Thus, good governance will always have good
quality performance from its employees. In the current reform era, the
community continues to demand accountability from the government in terms of
reporting on performance that has been or will be carried out together with its
programs. There were several incidents that showed public dissatisfaction with
the government in terms of policies. In this case, it is necessary to measure
performance to achieve good governance and based on the values of
accountability. Performance measurement is divided into three dominant of
aspect, that: (1) measurement of service efforts, (2) measurement of service
accomplishment, and (3) measurement that connects the two.

Keywords: accountability,performance, good government governance

Abstrak :
Akuntabilitas merupakan salah satu wujud dan implementasi bagi suatu kinerja
oleh pemerintah. Keberhasilan atas kinerja tersebut didasari oleh akuntabilitas
dan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Akuntabilitas menjadi tolak
ukur dalam pencapaian good government governance. Sehingga, pemerintahan
yang baik pasti akan selalu memiliki kualitas kinerja yang baik dari para
pegawainya. Pada masa reformasi seperti sekarang ini, masyarakat terus
menuntut pertanggungjawaban pemerintah dalam hal pelaporan kinerja yang
telah atau akan dilakukan bersama dengan program-programnya. Terjadi
beberapa peristiwa yang menunjukkan aksi ketidakpuasan masyarakat kepada
pemerintah dalam hal kebijakan. Dalam hal tersebut diperlukan pengukuran
kinerja untuk mencapai suatu pemerintahan yang baik dan berdasarkan nilai-nilai
akuntabilitas. Pengukuran kinerja yang dimaksud terbagi menjadi tiga aspek
dominan, yaitu: (1) pertimbangan ukuran service efforts, (2) pertimbangan ukuran
service accomplishment, dan (3) pengukuran untuk menghubungkan keduanya.

Kata kunci: akuntabilitas, kinerja, good government governace


1

1
Pendahuluan

Indonesia merupakan satu dari empat negara yang menyelenggarakan desentralisasi


terbesar di dunia, hal ini di tinjau dari urusan urusan pemerintah yang kerap kali di
transfer dan di limpahkan ke pemerintah daerah. Desentralisasi bagi Indonesia bukanlah
hal baru, sebab pada masa penajajahan Hindu Belanda 1903 juga telah di terbitkan
Decentralizatie wet yang merupakan penyempurnaan dari Regenering Regkement 1854.

Desentralisasi ini lebih sering di kenal dengan ptpnomi daerah atau pemerintah pusat
memberikan wewenang terhadap pemerintah daerah dalam mengatur serta mengurus
daerahnya sendiri.Dengan begitu di harapkan pemerintah Mampu terhadap pengelolaan
sumber daya daerahnya serta pelaksanaan terhadap tata kelola pemerintah dapat berjalan
dengan baik sehingga mempunyai dampak terhadap kinerja dalam memberikan
pelayanan.Sebab, rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi di Indonesia akan
mudah meras tidak puas dengan hal yang di lakukan pemerintah dan akan memberikan
penilaiannya.

Di era seperti sekarang ini, tidak ada yang memungkiri globaliasi dan maraknya
demokrasi, yang dengan begitu semua warga negara berhak memberikan pendapatnya
dan mengontrol kebijakan pemerintah dengan catatan bahwa kebebasan yang di berikan
merukaan salah satu penyebab Mengapa masyarakat menuntut kepada pemerintah guna
pemerintah mampu bekerja dengan semaksimal mungkin sesuai dengan cita cita dan
tujuan banga dan negara, yang juga sebagaimana yang di amantkan dalam pembukaan
Undang Undang Dasar 1945.

Dalam prinsip akuntabilitas, pelaksanaan terhadap tugas pada penggunaan sumber


sumber dan terhadap penggunaan kekuasaan diperlukan pemeriksaan yang ketat baik di
periksa oleh pihak yang berkepentingan ataupun oleh lembaga Yang
independent.Dengan begitu, pengukuran terhadap kinerja di mana adalah bentuk suatu
evaluasi dalam Instansi pemerintah dimana mencakup pelaksanaan terhadap program
serta kegiatan melalui kriteria yang telah di buat sebagai standarisasi minim dalam
memberikan pelayanan public,bisa memasukkan prinsip akuntabilitas juga, agar tercipta
pelaksanaan pemerintah dengan tata kelola yang baik (Good Government).

2
Good Government sering pula di artikan sbeagai pemerintahan dengan tata pelaksanaan
yang baik serta dikatakan juga sebagai penyelenggaraan manajemen terhadap
pembangunan yang stabil dan bertanggung jawab dengan menerapkan prinsip yang
demokrat serta pasar yang efisiensi dan mencegah korupsi baik dari segi administrasi
maupun dari segi politik

Akun tabilitas memiliki pengaruh serta kaitan erat dengan tolak ukur kinerja atau
pengukuran terhadap kinerja. manajemen kinerja Yang berkualitas serta baik sangat
dibutuhkan dalam pada tetapkan mekanisme terhadap akuntabilitas.dimana paham
tentang konseptual kinerja Dalam instasi pemerintah bisa melalui pendekatan public
sosial dan prespektif bitokrasi, seperti penerapakan peningkatan kualitas pelyanan
public, responsitivitas, akuntabilitas serta persamaan dan kesetaraan pelayanan.

Tinjauan Pustaka

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas memiliki pengaruh serta berkaitan erat terhadap pengukuran
kinerja
menurut Budiarjo (2009) menjelaskan bahwa akuntabilitas adalah tanggung
jawab yang harus dikuasai oleh berbagai pihak yang berwenang dan
bertanggung jawab atas segala urusan pemerintah. Dari beberapa pemaparan
menurut para ahli, akuntabilitas adalah suatu tanggung jawab individu atau
organisasi yang harus menyampaikan pertanggung jawabannya kepada pihak
stakeholder atau pihak yang berkaitan.
Solihin (2007) mengemukakan standar minimal tanggung jawab dalam beberapa
indikator, untuk menunjang sejauh mana prinsip tanggung jawab itu diterapkan.
Indikator yang dimaksud adalah : 1). Fase implementasi ada kesesuaian yang
baik antara fase implementasi standar; 2). Adanya hukum yang berlaku untuk
kelalaian dalam praktik maupun kesalahan; 3). Memiliki hasil yang dapat
diukur. Dari indikator menurut Solihin (2007), ada beberapa perangkat
pendukung, diantaranya :
 Memiliki Standart Operating Procedure (SOP) dalam penyelenggaraan
kebijakan;
 Adanya pertanggung jawaban;

3
 Adanya informasi terhadap laporan secara tahunan;
 Sistem pemantauan kinerja penyelenggara Negara;
 Adanya mekasnisme dalam praktik pengawasan;
 Memiliki mekanisme terhadap reward serta punishment.
Syahrudin Rasul (2002:11) mengemukakan 5 dimensi dalam akuntabilitas,
sebagai berikut :
a. Akuntabilitas didalam hukum dan kejujuran
Tanggung jawab hukum adalah akuntabilitas yang berhubungan dengan
kepatuhan terhadap undang – undang dan peraturan lain organisasi, dan
akuntabilitas yang jujur berhubungan dengan pencegahan penyalahgunaan
kekuasaan yang akan mengakitabtakan korupsi dan kolusi. Akutabilitas yang
adil memastikan penerapan hukum dan juga akuntabilitas yang jujur dalam
pratik menjaalankan organisasi.
b. Akuntabilitas manajemen atau manajerial
Akuntabilitas manajemen disebut juga akuntabilitas kinerja meruapakan
sebuah tanggung jawab dalam mengelola sebuah organisasi baik secara
efektif maupun efisien.
c. Akuntabilitas program
Akuntabilitas ini memiliki arti bahwa sebuah organisasi haruslah memiliki
sebuah program yang berkualitas tinggi untuk mendukung strategi organisasi
demi mencapai visi, misi, dan juga tujuan organisasi tersebut. Peran
pemerintah juga sangat dibutuhkan karena pemerintah bertanggung jawab
atas program yang dilaksanakan.
d. Akuntabilitas kebijakan
Dimensi ini menjalaskan tentang peran pemerintah yang harus bertanggung
jawab atas kebijakan yang ditetapkan. Dimensi ini juga harus
mempertimbangkan semua dampak yang akan di dapat di masa depan.
Dalam membuat strategi juga harus diperhatikan tujuan strategi tersebut dan
juga bagaimananya penerapannya.
e. Akuntabilitas finansial
Dimensi ini mempertimbangkan pengefisienan penggunaan dana publik
(public money) tanpa membiarkan kerugian dan meminimalisir adanya

4
korupsi dana tersebut. Tanggung jawab ekonomi penting karena tujuan
utama masyarakat, tanggung jawab ini mengharuskan otoritas publik untuk
menyediakan pihak ke tiga dengan laporan keuangan yang menggambarkan
kinerja keuangan organisasi.
2. Kinerja
Kinerja dalam etimologi yaitu berasal dari kata Perfomance ( prestasi dalam
bekerja). Kinerja dalam arti lain yaitu sebuah hasil dari suatu kegiatan program
baik kegiatan yang akan dilakukan maupun kegiatan yang telah diraih di mana
berkaitan terhadap menggunakan anggaran Dengan efektif serta efisien. Kinerja
merupakan gambaran dari prestasi kerja oleh individu atau kelompok/ organisasi
dalam periode yang telah ditentukan di mana telah disesuaikan dengan
kekuasaan serta pertanggung jawaban terhadap usaha dalam pencapaian tujuan
yang sudah ditetapkan.
Kinerja dibagi ke dalam dua kelompok yaitu;
 kinerja perorangan/individu => yaitu suatu prestasikerja atau hasil Dari
sebuah pekerjaan oleh seseorang anggota pada organisasi baik dilihat
dari segi kuantitas maupun dilihat dari segi kualitas.
 kinerja organisasi => adalah hasil kerja atau prestasi yang dihasilkan
oleh seluruh anggota dalam organisasi.
Pengukurang kinerja terhadap instansi dalam pemerintah merupakan suatu alat
dalam usaha terhadap peningkatan terhadap akuntabilitas serta mengambil
keputusan untuk penilaian terhadap keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan
serta program yang mana tujuannya telah ditentukan sebelumnya.
Pengukuran terhadap kinerja merupakan evaluasi terhadap pemerintah
mengenai kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan tolah ukur yang telah dibuat.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan sistem penilaian. Penilaian
tersebut harus mudah digunakan sesuai dengan yang akan diukur.
Pengukuran Kinerja instansi pemerintah berkaitan dengan akuntabilitas dan
transparansi. Terdapat dua pendekatan untuk memahami konsep kinerja
organisasi publik, yaitu melihat kepada kinerjaorganisasi publik Dari sudut
pandang birokrasi serta dari sudut pandang target terhadap penerima jasa
organisasi public. PengUkuran terhadap kinerja dipakai menjadi dasar untuk

5
penilaian terhadap kegagalan atau keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan
atau program yang telah ditetapkan terhadap rangka perwujudan visi serta Bisi
instasi pemerintah. Pengukuran dilaksanakan dengan penilaian terhadap input,
output, benefit dan impact.
Model penilaian kinerja didasarkan pada indikator:
1. Kualitas terhadap pekerjaan berupa akuransi pada pekerjaan serta
2. Produktiv serta kreativdalam berkerja berupa efisiensi serta kuantitas dalam
pekerjaan
3. Pengetahuanyang luas dalam pekerjaan merupakan sebuah keterampilan
terhadap penggunaan informasi dalam bekerja.
4. Dapat diandalkan dalam menindak lanjuti serta menyelesaikan pekerjaan
5. Disiplin dalam menggunakan waktu seperti hadir tepat waktu mengetahui
waktu istirahat dan menggunakannya dengan baik serta mengetahui catatan
terhadap keseluruhan kehadiran
6. Mandiri dalam pekerjaan dengan atau tanpa pengawasan.
Penentuan indikator kinerja mempertimbangkan:
1. Anggaran pelayanan
2. Pelaksanaan
3. Mutu dan tolak ukur pelayanan
4. Lingkup pelayanan
5. Kepuasan
Manfaat pengukuran kinerja dalam pemerintahan yaitu:
1. Meningkatkan mutu dalam mengambil keputusan
2. Meningkatkan pertanggungjawaban internal
3. Meningkatkan pertanngungjawaban publik
4. Mendukung perencanaan program dan penentuan target
5. Memungkinkan suatu hal atau barang dalam menggunakan sumber daya
secara efektif
3. Good Government Governance
Berdasarkan Bank Dunia dalam LAN & BPKP Tahun 2000, good government
governance yaitu:

6
“the way state power is used in managing economic and social
recources development and society…”

Artinya, sebuah pelaksaan manajemen pembangunan yang berkewajiban


memberikan tanggungjawab dan solid serta memiliki hubungan dengan prinsip-
prinsip demokrasi dan pasar yang bersifat efisien, serta menjauhkan
ketimpangann mengenai alokasi dana dan investasi serta pengurangan korupsi
baik secara administrative atau politis serta melakukan suatu disiplin anggaran
dan penciptaan political dan legal demi meningkatnya aktivitas usaha.
Menurut Handi Y dan Bambang (2016), pelaksaan kerja (kinerja) suatu
pemerintah akan lebih positif apabila jika didasari oleh beberapa aspek good
government governance yang diterapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Prinsip-prinsip tersebut akan menciptakan pertumbuhan yang ekonomis karena
aspek prinsip tersebut sangat penting untuk menujukkan bahwa kinerja
pemerintah suatu periode tertentu akan dipandang sebagai bukti transparansi
kepada masyarakat.
Oleh karenanya, penulis menyimpulkan bahwa good government governance
yaitu tata kelola pemerintahan yang baik dan mengatur koordinasi antar
pemerintah secara teratur dan konstruktif diantara bidang ekonomi, sosial, dan
politik serta diselenggarakan dengan memenuhi prinsip good government
governance demi mencapai kesejahteraan masyarakat.

Terhadap penerapan Good Government Governancedalam menyelenggarakan


pemerintah daerah ,diperlukannya perhatian kepada prinsip prinsip dasar sebagai
pedoman . Umumnya ada 5 hal yang menjadi pokok terhadap prinsip prinsip
dasar dalam Good Government Governance yaitu ,: Integritas , transparansi,
akuntabilitas, reponbilitas dan keadilan . Sedangkan Organization for Economic
Cooperation and Development(dalam muchtar (2017)) mengatakan bahwa
prinsip dasar Good Government Governanceterdiri atas 4 hal pokok, diantaranya
yaitu ;

1. Fairness (keadilan)=> yaitu perlindungan terhadap semua kepentingan


rakyat Serta pemegang kepentingan lainnya dari rekayasa Terhadap

7
kecurangan transaksi transaksi yang melanggar aturan serta ketentuan
yang telah ditetapkan.
2. Transparency(transparans) => Yaitu pemerintah mampu terhadap
meningkatkan dalam keterbukaanseluruh kegiatan serta aktivitas yang
harus dipertanggungjawabkan dari kinerja pemerintah secara benar ,
tepat serta teratur dan benar
3. Accountability (Dapat dikontrol) => membuat metode pengawasan
yang efektif berdasar pada keseimbangan kekuasaan serta distribusi .
4. Responsibility (tanggung jawab) => pemerintah memiliki pertanggung
jawaban dalam kepatuhan terhadap ketetapan peraturan serta hukum
yang telah ditetapkan dan juga mengenai respon dan tanggapan cepat
dalam mendahulukan kepentingan rakyat

Dalam penerapan terhadap prinsip prinsip Good Government Governance , bagi


oknum dalam suaru pemerintah yang memiliki kepentingan individu yang tidak
menjalankan prinsip tersebut akan merasa dirugikan bila menerapkan prinsip
itu .

.Padahaldapat diketahui bahwa dengan memahamimenyeluruh terhadap prinsip


prinsip tersebut makabanyak manfaat yang akan ditarik pemerintah di mana bisa
dinikmati baik oleh seluruh masyarakatluas maupun pihak-pihak yang
memilikikepentingan kepada pemerintah. Adapun menurut Mucthar (2017)
terhadap Manfaat dari penerapan prinsip prinsip Good Government Governance
diantara nya yaitu ;

1. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas

Bila penyelenggaraan pemerintah melaksanakan pada penerapan prinsip-prinsip


Yang berdasar pada Good Government Governance , maka pemerintah dapat
meningkatkan efesiensi serta produktivitas karena Keseluruhanpegawai atau
pekerja pemerintah baik bawahanmaupun atasan akan memaksimalkan
penyumbanganterhadap segenap kemampuan dalam mencapaikepentingan
pemerintah bukan berdasar pada mencari keuntungan baik pribadi maupun
kelompok. Setiap individu di dalam pemerintahan yang memaksimalkan
terhadap penyumbangan kemampuan nya berdasar pada kepercayaan terhadap

8
pemerintah bahwa akan melakukan hal yang sama yaitu bersikap adil terhadap
penghargaan serta pemberian kepada seluruh pihak yang memiliki kepentingan
dengan pemerintah. dengan demikian,maka tidak akan menjadikan pemborosan
terhadap penggunaan sumberdaya yang Hanya digunakan oleh pihak pihak yang
memiliki kepentingan individu tertentu di mana mereka tidak menjalankan
kepentingan pemerintah dengan baik

2. Meningkatkan rasa percaya publik

Penerapan terhadap prinsip prinsip Good Government Governance akan


menarik manfaat yaitu meningkatkan kepercayaan terhadap publik. Publik yang
di maksud mencakup mitra pemerintah Baikberupa investor, pemasok pelanggan
kreditor,maupun masyarakat luas.penerapan Good Government Governance bagi
Investor serta kreditormerupakan sebuah hal yang menjdi mutlak dalam
menjadikanpertimbangan terhadap pengambila keputusanmengenai dengan
Pelepasan dana investasi maupunkredit nya yang mana dengan begitu akan
merasalebih aman serta percaya kepada pemerintah karena pemerintah
menjalankan prinsip yang mengutamakan kepentingan semua pihak.

3. Menjaga serta memelihara perkembanhan pemerintahan daerah

Bila prinsip prinsip seperti hal nya transparansi dan keadilan yang bisa
dikuasaidan tanggung jawab dijalankan maka penyelenggaraan Terhadap
pelaksanaanpemerintah dapat menjamin kelangsungan pemerintah yang baik.
Pemerintah yang menjalankan prinsip keadilan maka tidak akan ada pihak yang
dianggap istimewah atau tidak istimewa,dimna bila pemerintah tidak
menjalankan secara adil maka malah Membuat kericuhan antara yang
berkepentingan dengan yang tidak berkepentingan di suatu pemerintah.hal ini
akan mengancam reputasi serta kewibawaan pemerintah.sedangkan prinsip
transparansi memiliki manfaat yaitu memudahkan seluruh pihak dalam
mengakses yang mereka butuhkan terhadap berkepentingan kepada pemerintah.

4. Mampu terhadap Pengukuran target kinerja pemerintah daerah

Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah bila berkiblat terhadap prinsip


transparansii , responsibilitas,keadilann, serta ,akuntabilitas maka dengan

9
demikan target terhadap kinerja pemerintah mampu diukur serta dibandingkan
bersama pemerintah yang pelaksanaannya tidak berdasar pada menerapkan
prinsip prinsip tersebut. Dengan demikian bila pemerintah menerapkan prinsip
prinsip tersebut maka pemerintah akan terarah dalam mencapai tujuan yang telah
di program serta tidak menyibukkan dengan hal-hall yang bukan menjadi target
dalam pencapaian terhadap kinerja pemerinta.

Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitaitif. Penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan mengarah kepada analisis. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskiptif yaitu menjelaskan dan
menggambarkan fakta yang bersifat objek/subjek yang ada di lapangan. Data diperoleh
dari sumber yang akurat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi.

10
Pembahasan
Sifat Pemerintah dalam Akuntabilitas
Pemerintahan harus lah transparasi dalam menyediakan informasi yang dapat
digunakan oleh instansi keuangan yang berfungsi untuk membuat keputusan dalam
bidang ekonomi, politik, dan juga sosial. Akuntabilitas dapat menghubungakan antara
pihak yang mengelola, mengatur dengan pihak berwenang yang memegang kendali.
Akuntabilitas juga diperlukan pertanggung jawaban yang dapat memebrikan penjelasan
yang dapat dipahami oleh akal atas semua kegiatan yang dilakukan, dan juga hasil usaha
dari pelaksanaan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu. Di dalam
penyelenggaraan pemerintahan, sebuah tanggung jawab tidak dapat diketahui
masyarakat apabila pemerintah tidak transparan kepada lapisan masyarakat tentang
penggunaan sumber dana dan sumber daya yang ada. Berbagai perspektif dapat menilai
bagaimana akuntabilitas itu accountable atau tidak.
Di pandang dari perspektif akuntansi, pernyataan American Accounting
Association, menilai bahwa akuntabilitas adalah suatu entitas pemerintahan dapat dibagi
dalam 4 kelompok, yaitu akuntabilitas terhadap :
1. Sumber daya finansial
2. Kepatuhan terhadap aturan hukum dan kebijaksanaan administratif
3. Efisiensi dan ekonomisnya suatu kegiatan
4. Hasil program dan kegiatan pemerintah yang tercermin dalam pencapaian
tujuan, manfaat dan efektivitas.
Ada pula akuntabilitas yang dipandang dari perspektif fungsional, yaitu suatu
akuntabilitas dengan 5 tahap yang berbeda – beda, dari yang membutuhkan banyak
ukuran – ukuran objektif lalu ketahap yang membutuhkan banyak ukuran – ukuran
subjektif. Tahapan tersebut adalah, sebagai berikut :
1. Probity and legality accountability, pada tahan ini dimana pertanggung
jawaban yang menggunakan dana sesuai dengan anggaran yang telah
disetujui dan juga sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2. Process accountability, dalam tahan ini menggunakan proses, prosedur, dan
ukuran di dalam melaksanakan kegiatan (planning, allocating and
managing).

11
3. Performance accountability, pada tahapn ini kita dapat mengetahui apakah
kegiatan yang dilakukan sudah efisien atau belum.
4. Program accountability, dalam tahapan ini tentang bagaimana penetapan dan
juga mpencapaian tujuan yang ditetapkan.
5. Policy accountability, tahapan ini menentukan sebuah kebiajakn yang akan
dilakukan untuk nantinya diterapakan di suatu organisasi.
Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kinerja Organisasi
Dalam prinsipnya, akuntabilitas merupakan pencapaian tata kelola karena
menyuguhkan banyak sekali legitimasi dalam lingkup public dan organisasi public.
Lingkup public tidak dapat diandalkan menjadi jaminan bagi public untuk dapat
dipercaya hanya dengan mengisi pemahaman antara masyarakat dan pemberi penguasa
dan pemerintah karena hal tersebut tidak mendominasi. Dunbick (2005) menjelaskan
bahwa dalam reformasi suatu organisasi, dirumuskan bahwa jika akutabilitas dalam
suatu organisasi itu berjalan dengan baik, maka organisasi tersebut akan mendapat
pengaruh serta bersifat transaparan dan secara tidak langsung akan memperbaiki kinerja
dalam organisasi tersebut. Artinya, akuntabilitas akan berperan positif terdapat kinerja
suatu organisasi.
Selain daripada itu, adanya tujuan yang terukur akan meningkatkan kinerja suatu
organisasi. Dijelaskan dalam goal setting theory, suatu individu dengan tujuan yang
memiliki kejelaskan kinerja akan lebih baik dibandingkan ketika suatu individu tidak
memahami apa yang menjadi tujuannya. Hal ini setara dengan pertanyaan Locke dan
Latham (1990) yang menyebutkan bahwa jika seorang manajer memahami apa yang
menjadi tujuannya, maka manajer tersebut akan melakukan usaha yang lebih baik serta
konsisten dengan apa yang mereka kerjakan.

Penerapan Good Government Governance pada Kinerja Pemerintah


Menurut Mardiasmo (2002)Government Governance merupakan tata terhadap
pengelolaan yang menjadi urusan urusan publik. Nurwahida (2002) juga berpendapat
bahwa Konseptual terhadap tata kelola harus pada penerapan di mana suatu struktur
yang proses nya dapat menjamin serta pengendalian dan pembagian wewenang yang
setara dalam pengoptimalisasikan pencapaiannya tujuan dari organisasi. Pada dasarnya
pemerintah dalam pelaksanaan tata kelola berprinsip terhadap tujuan guna realisasikan

12
keterbukaan terhadap informasi, berlaku adil terhadap pelaksanaan dalam melakukan
kewajiban dan penerimaan terhadap hak semua karyawan atau pegawai, adanya
tanggung jawab pemimpin serta seluruh pegawai dapat berpartisipasi terhadap
peningkatan kinerja yang maksimal.
Bila melihat definisi akuntabilitas pada sebelumnya, bahwa akuntabilitas memiliki arti
sebagaimana bentuk dalam kewajiban terhadap mempertanggungjawabkan pelaksanaan
untuk mencapai visi serta misi organisasi serta sasaran dan tujuan Yang telah ditentukan
sebelumnya (Gala( dalam jitmau dkk)) .Mardiasmo (2019) juga mengatakan bahwa
akuntabilitas publik merupakan kewajiban yang ditanggung oleh yang memegang
amanat dalam bertanggung jawab terhadap memberikan penyajian laporan serta
pengungkapan terhadap kegiatan dan aktivitas aktivitas kepada yang memberikan
amanah di mana memiliki hak serta kewenangan dalam meminta tanggung jawab
tersebut. Akuntabilitas memiliki dua macam bentuk yaitu :
1. akuntabilitas vertikal,yaitu tanggung jawab dalam mengelola dana terhadap
otoritas yang lebih tinggi .sebagai contoh , dinas kerja atau unit kerja memiliki
tanggung jawab kepada pemerintah daerah,pemerintah daerah memiliki
tanggung jawab kepada pemerintah pusat dan pemerintah pusat memiliki
pertanggung jawaban kepada MPR.
2. akuntabilitas horizontal yaitu merupakan tanggung jawab Dari pihak pemegang
amanah terhadap masyarakat luas
Pengaruh Good Government Governance dalam Kinerja Pemerintah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat suatu fakta bahwa good
government governance sangat memiliki pengaruh besar terhadap kinerja pemerintah,
adapun menurut Suryo Pratolo (2010), mengatakan bahwa ia menyangkal pernyataan
tersebut, yaitu bahwa apek-aspek prinsip good government governance itu tidak ada
pengaruhnya bagi kinerja pemerintah.
Pengelolaan pemerintah daerah nampaknya banyak menimbulkan dampak
negative bagi masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Salah satu contihnya yaitu
pemerintah yang akan menyebabkan tingkat kepercayaan warga negara menjadi suatu
hal yang minor dan akan memperkuat berbagai isu krusial yang terjadi di masyarakat
kebanyakan. Jika pengelolaan program dan sistem pemerintahan terus memburuk, maka
tingkat kepercayaan itu akan semakin rendah. Sebaliknya, jika tata kelola pemerintahan

13
yang dilakukan tersebut berjalan dengan konsisten dan lancar, maka hal tersebut akan
meningkatkan kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah. Pemerintah
membutuhkan pengelolaan organisasi yang baik dan sesuai dengan good corporate
governance yang sejalan dengan prinsip-prinsip Handi Y.L dan Bambang (2016), yaitu
“kinerja sebuah pemerintah akan lebih baik jika prinsip-prinsipnya diterapkan kepada
pemerintah”. Maka dapat dikatakan bahwa good government governance mempunyai
tujuan dan wawasan untuk menghasilkan kinerja pada setiap pemerintah dan
lembaganya di setiap tempatnya masing-masing, sehingga dapat di-conclusi-kan bahwa
good government governance sangat memiliki dampak pada kinerja suatu pemerintahan.

14
Referensi

Alizna, Nur dan Amelia, Ira. 2014. Pengaruh Good Governance Dan Pengendalian
Intern Terhadap Kinerja Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Jurnal Akuntansi
Universitas Jember Volume 12 Nomor 2 32-42.

Auditya, Lucy, dkk. 2013. Analisis Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi


Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kiberja Pemerintah Daerah. Jurnal Fairness
Volume 3 Nomor 1 21-41.

Hikmah, Alayyal. 2014. Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan


Berdasarkan Konsep Value For Money. Jurnal Akuntansi AKUNESA Volume 3 Nomor
1.

Sadjiarto, A (2000). Akuntabilitas dan pengukuran kinerja pemerintahan. Jurnal


akuntansi dan Keuangan, 2(2), 138-150

Sari. M. R (2016). Pengaruh akuntabilitas, faktor organisasional, dan penggunaan


sistem pengukuran kinerja terhadap kinerja organisasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, 13(2), 117-141.

Nurlaela, W.S. (2015) Pengaruh Good Government Governance Dan Akuntabilitas


Terhadap Kinerja Instansi Pemerintah Survei Pada Dinas SKPD Kabupaten Ciamis.
Jurnal Ilmu Pemerintahan.

Hutapea, H. L., & Widyaningsih, A. (2017). Pengaruh good government governance


dan ukuran legislative terhadap kinerja pemerintah daerah (Studi pada pemerintah
provinsi di Indonesia). Jurnal ASET (Akuntansi Riset), 9(1), 173-186.

Nengsih, W. (2019). Penerapan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam


pelaksanaan pelayanan publik di kelurahan alai parak kopi kota padang. Jurnal ilmu
administrasi publik, Vol. 2 No. 115-116

15
Widiari, P. A. (2016). Peran Good Goverment Governance Dalan Memoderasi
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Kinerja Pemerintah Kota Denpasar. E-
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.8 2360-2361

Sangki, Adianto Asdi Sangki, Ronny Gosal, dan Josep Kairupan. 2009.
PenerapanPrinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.

Muchtasr, Hardiwinoto (2017) Good Government Governance . Artikel , diakses pada


tanggal 10 juni 2021 pada pukul 10.00 am : https://hardiwinoto.com/good-government-
governance/

Jitmau , Fanny . Kalangin , Lintje.lambey ,Linda (2017). Pengaruh Akuntabilitas,


Transparansi dan Fungsi Pemeriksaan Intern Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah
(Studi Empiris Di Kabupaten Sorong) . Jurnal ilmu pengetahuan .

16

Anda mungkin juga menyukai