Indeks Pembangunan Manusia 2020
Indeks Pembangunan Manusia 2020
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2020
ISSN: 2086-2369
Nomor Publikasi: 07300.2104
Katalog: 4102002
Naskah:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
Penyunting:
Direktorat Analisis dan Pengembangan Statistik
id
Desain Kover:
.
go
Direktorat Diseminasi Statistik
Diterbitkan oleh:
p s.
© Badan Pusat Statistik
.b
w
Dicetak oleh:
w
sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat
Statistik
tp
ht
Tim Penyusun
Publikasi Indeks Pembangunan Manusia 2020
Pengarah
Sri Soelistyowati
Ali Said
Penyunting
Ali Said
Wisnu Winardi
Penulis
Yoyo Karyono
Ema Tusianti
I Gusti Ngurah Agung Rama Gunawan
Adi Nugroho
id
Alvina Clarissa
.
go
Pengolah Data
Adi Nugroho
s.
Alvina Clarissa
p
.b
Adi Nugroho
w
Alvina Clarissa
//w
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Kata Pengantar
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia telah membawa berbagai dampak pada
kehidupan manusia, tidak terkecuali pada capaian pembangunan manusia. Beberapa
negara di dunia diperkirakan mengalami perlambatan pertumbuhan IPM, bahkan ada
yang mengalami penurunan karena dilanda pandemi. Meskipun Indonesia juga tidak
terhindar dari pendemi ini, tetapi kita patut bersyuskur bahwa IPM Indonesia pada tahun
2020 hanya tumbuh melambat dibanding tahun sebelumnya. Tantangan perlambatan
pertumbuhan IPM pada masa pandemi COVID-19 utamanya disebabkan oleh
melambatnya pertumbuhan umur harapan hidup dan pendidikan, serta menurunnya
pengeluaran riil per kapita sebagai akibat dari kontraksi pertumbuhan ekonomi.
Selain IPM nasional, publikasi ini juga membahas capaian dan disparitas pembangunan
id
manusia pada tingkat regional. Pada tahun 2020 perkembangan capaian dan
disparitas IPM di tingkat provinsi relatif bervariasi dengan seluruh provinsi mengalami
.
go
perlambatan pertumbuhan, memiliki status capaian pembangunan yang sama dengan
tahun sebelumnya, dan disparitas yang cenderung mengecil. Perkembangan capaian
s.
pembangunan di tingkat kabupaten/kota lebih bervariasi dengan sebagian besar
p
menujukkan pertumbuhan yang melambat.
.b
w
Data dan informasi pembangunan manusia Indonesia yang tersaji dalam publikasi
w
ini diharapkan dapat membantu pemerintah, dunia usaha, dunia pendidikan, dan
//w
masyarakat dalam menyusun strategi dan mengupayakan pembangunan yang lebih baik
s:
dan berkelanjutan.
tp
Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah
ht
berkontribusi dalam penyusunan publikasi ini. Semoga upaya yang telah dibangun
bersama ini membawa manfaat untuk mendukung perwujudan manusia Indonesia yang
semakin berkualitas, produktif, berdaya saing, dan sejahtera.
Dr. Suhariyanto
Kata Pengantar...................................................................................................................................... v
Daftar Isi................................................................................................................................................... vi
Daftar Tabel............................................................................................................................................ vii
Daftar Gambar....................................................................................................................................... viii
Daftar Lampiran.................................................................................................................................... ix
Ringkasan Eksekutif............................................................................................................................. 1
Bab 1 Pengukuran Pembangunan Manusia............................................................................ 3
1.1 Perkembangan Pengukuran Pembangunan....................................................... 5
1.2 Perkembangan Pengukuran Pembangunan Manusia..................................... 6
id
1.3 Dimensi Pembangunan Manusia............................................................................. 9
.
1.4 Manfaat Indeks Pembangunan Manusia.............................................................. 10
go
Bab 2 Capaian Pembangunan Manusia Indonesia............................................................... 11
s.
2.1 Pembangunan Manusia Indonesia Melambat di Masa Pandemi
p
COVID-19.......................................................................................................................... 13
.b
2.2 Capaian Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Tumbuh Melambat.... 14
w
w
Tabel 2.1 Beberapa Indikator Kesehatan yang Terkait dengan Dimensi Umur
Panjang dan Hidup Sehat (persen), 2018-2020.................................................. 17
Tabel 2.2 Angka Partisipasi Sekolah (APS) Indonesia (persen), 2018-2020.................. 19
Tabel 3.1 Provinsi yang Mengalami Penurunan IPM pada Tahun 2020......................... 27
Tabel 3.2 Beberapa Kabupaten/Kota yang Mengalami Perubahan Status
Pembangunan Manusia, 2019-2020....................................................................... 30
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
Gambar 2.4 Perkembangan Harapan Lama Sekolah (HLS) Indonesia, 2010-2020 . 18
.
Gambar 2.5 Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Indonesia, 2010-2020 . 19
go
Gambar 2.6 Perkembangan Pengeluaran Riil per Kapita yang Disesuaikan di s.
Indonesia, 2010-2020............................................................................................. 20
p
Gambar 3.1 Capaian IPM Menurut Provinsi, 2020................................................................ 25
.b
2010-2020.................................................................................................................. 32
Gambar 3.6 Disparitas IPM Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi, 2020........................ 32
Gambar 3.7 Capaian IPM Kabupaten Nduga dan Kota Jayapura, 2010-2020............ 33
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, telah memberikan
.
go
dampak yang luas terhadap berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Seluruh
indikator ekonomi makro dan sosial juga mengalami tekanan yang berat, tidak terkecuali
s.
IPM. Pertumbuhan IPM Indonesia pada tahun 2020 mengalami perlambatan yang
p
cukup berarti dengan hanya tumbuh sebesar 0,03 persen, jauh melambat dibandingkan
.b
pertumbuhan tahun sebelumnya yang mencapai 0,74 persen. Perlambatan ini disebabkan
w
oleh penurunan dimensi standar hidup layak yang diwakili dengan variabel pengeluaran
w
riil per kapita yang disesuaikan, sementara dimensi umur panjang dan hidup sehat
//w
dan pengetahuan yang diwakili dengan variabel Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH)
dan Harapan Lama Sekolah (HLS) serta Rata-rata Lama Sekolah (RLS) masih meningkat
s:
Perlambatan pertumbuhan IPM pada tahun 2020 juga dialami oleh seluruh provinsi. Dari
sisi posisi, perbandingan IPM antarprovinsi tidak mengalami banyak perubahan. Capaian
IPM tertinggi masih diraih oleh Provinsi DKI Jakarta (80,77), sedangkan capaian terendah
ditempati Provinsi Papua (60,44). Jika dibandingkan dengan angka nasional, terdapat 11
provinsi yang memiliki capaian IPM di atas angka nasional. Pada tahun 2020 terdapat 24
provinsi yang mengalami peningkatan IPM, sedangkan 10 provinsi lainnya mengalami
penurunan.
Jika dilihat dari pemerataan pembangunan manusia, dalam satu dekade terakhir
kesenjangan capaian pembangunan manusia antarwilayah di Indonesia sudah mulai
turun meskipun dalam taraf yang relatif lambat. Pada periode 2010-2020, disparitas IPM
antarprovinsi jauh lebih rendah dibandingkan disparitas IPM kabupaten/kota. Namun,
penurunan disparitas pada level kabupaten/kota lebih terlihat nyata.
RINGKASAN EKSEKUTIF 1
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
BAB
id
.
go
ps.
.b
w
Pengukuran
w
//w
s:
Pembangunan
tp
ht
Manusia
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Bab Pengukuran
1 Pembangunan Manusia
id
kemiskinan, dan masalah sosial lain yang berhubungan dengan manusia.
.
go
Pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi memang sebuah ukuran yang penting
s.
dalam pembangunan. Namun, kedua indikator tersebut belum menjelasksan fakta
p
bahwa tujuan utama pembangunan adalah untuk memberi manfaat bagi masyarakat.
.b
Ada dua alasan yang mendasari hal ini. Pertama, angka pendapatan nasional memang
w
atau penerima manfaat nyata. Kedua, penilaian kinerja yang hanya mendasarkan pada
//w
terhadap layanan kesehatan yang lebih baik, akses yang lebih besar ke pengetahuan,
tp
mata pencaharian yang lebih aman, kondisi kerja yang lebih baik, keamanan dari tindak
ht
kejahatan dan kekerasan fisik, waktu senggang yang memuaskan, dan perasaan ikut
serta dalam kegiatan ekonomi, budaya, dan politik.
Munculnya gagasan tentang pembangunan manusia yang dikemukakan oleh UNDP pada
tahun 1990 memberikan nuansa baru dalam memahami pembangunan. Cara pandang
pembangunan manusia berbeda dengan pendekatan pembangunan konvensional
id
• Pendekatan kebutuhan dasar berfokus pada kelompok barang dan jasa yang
.
dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat, seperti makanan, tempat tinggal,
go
pakaian, perawatan kesehatan, dan air. Pendekatan ini berfokus pada penyediaan
s.
barang dan jasa dibandingkan masalah pilihan manusia.
p
.b
w
w
Laporan Human Development Report yang dipublikasikan oleh UNDP pada tahun 1990
s:
tidak hanya memuat konsep dan definisi dari pembangunan manusia tetapi juga
tp
pembangunan manusia yang dibuat oleh UNDP disebut sebagai Indeks Pembangunan
Manusia (IPM). Sejak tahun 1990 IPM dipublikasikan secara berkala oleh UNDP dalam
laporan tahunan HDR. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam bentuk pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan aspek lain dalam
kehidupan.
Pada HDR 1990 diperkenalkan tiga dimensi pembentuk indeks pembangunan manusia
yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Ketiga
dimensi tersebut diwakili dangan empat indikator yang digunakan dalam penghitungan
IPM, yaitu Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH), Angka Melek Huruf (AMH), Angka
Partisipasi Kasar (APK), dan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita. Metode agregasi
yang dilakukan untuk menghitung IPM menggunakan metode rata-rata aritmatik.
. id
go
Secara berkala UNDP melakukan penyempurnaan dalam penghitungan IPM. Tahun 2010
s.
UNDP melakukan perubahan yang cukup signifikan dalam penghitungan IPM dengan
p
tetap menggunakan tiga dimensi yang sama tetapi merubah indikator yang digunakan,
.b
yaitu:
w
1. agregasi Angka Melek Huruf (AMH) dan kombinasi Angka Partisipasi Kasar (APK)
w
diubah menjadi agregasi Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah
//w
(HLS);
2. PDB per kapita diubah menjadi angka Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita.
s:
tp
Selain perubahan pada indikator, UNDP juga merubah penghitungan agregasi IPM dari
ht
rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik, sedangkan metode agregasi untuk indeks
pendidikan diubah dari rata-rata geometrik menjadi rata-rata aritmatik.
Perubahan metodologi penghitungan IPM didasarkan pada alasan bahwa suatu indeks
komposit harus mampu mengukur apa yang diukur. Dengan pemilihan metode dan
variabel yang tepat, indeks yang dihasilkan akan relevan. Selain itu, alasan utama yang
dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM setidaknya ada dua hal
mendasar.
Pertama, beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam penghitungan
IPM. Angka melek huruf (AMH) sudah tidak relevan lagi dijadikan indikator perkembangan
pendidikan karena tidak dapat menggambarkan kualitas pendidikan. Sebelum
penghitungan metode baru digunakan, AMH di sebagian besar negara sudah tinggi,
sehingga tidak dapat membedakan tingkat pendidikan antarnegara dengan baik. Dalam
konsep pembentukan indeks komposit, indikator yang tidak sensitif membedakan akan
menyebabkan indeks komposit menjadi tidak relevan, sehingga indikator AMH perlu
diganti dengan indikator lain yang representatif.
IPM metode baru yang disempurnakan pada tahun 2014 memiliki beberapa keunggulan
yang diantaranya adalah:
id
1. menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik;
.
• penggunaan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah, bisa
go
memberikan gambaran yang lebih relevan tentang dimensi pendidikan dan
perubahannya;
p s.
• penggunaan PNB yang menggantikan PDB dapat lebih menggambarkan
.b
kekurangan pada suatu dimensi dengan dimenesi lain yang unggul. Dengan kata lain,
w
1996 2014
2004
www.free-powerpoint-templates-design.com
id
1. umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life);
.
go
2. pengetahuan (knowledge); dan
3. standar hidup layak (decent standard of living).
s.
p
Dimensi umur panjang dan hidup sehat diwakili oleh indikator umur harapan hidup saat
.b
lahir. Pentingnya umur harapan hidup terletak pada kepercayaan umum bahwa umur
w
panjang merupakan hal yang berharga dan kenyataan bahwa terdapat berbagai faktor
w
yang secara tidak langsung berkaitan erat dengan umur harapan hidup, seperti nutrisi
//w
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) merupakan rata-rata perkiraan lamanya waktu
tp
(dalam tahun) yang dapat dijalani oleh seseorang selama hidupnya. Penghitungan umur
ht
harapan hidup dilakukan melalui pendekatan tidak langsung (indirect estimation). Data
yang digunakan adalah Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH) yang
bersumber dari hasil Sensus Penduduk tahun 2010. Metode estimasi yang digunakan
adalah metode Trussel dengan model West, yang sesuai dengan sejarah kependudukan
dan kondisi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara umumnya (Preston, 2004). Indeks
harapan hidup dihitung berdasarkan nilai maksimum dan minimum umur harapan hidup
yang sesuai dengan standar UNDP, yaitu 85 tahun untuk nilai maksimum dan 20 tahun
untuk nilai minimum.
Dimensi pengetahuan diwakili oleh indikator Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata
Lama Sekolah (RLS) yang merefleksikan dari kemampuan masyarakat untuk mengakses
pendidikan, khususnya pendidikan berkualitas baik yang sangat diperlukan dalam
kehidupan produktif masyarakat modern. Harapan lama sekolah menggambarkan
kesempatan yang dimiliki masyarakat untuk menempuh jenjang pendidikan formal,
sedangkan rata-rata lama sekolah menggambarkan stok modal manusia yang dimiliki
oleh suatu wilayah.
Dimensi ketiga dari pembangunan manusia adalah pemenuhan standar hidup yang layak.
UNDP menggunakan data Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita sebagai indikator
dimensi ini. Akan tetapi, mengingat data tersebut tidak tersedia di tingkat daerah, maka
dipilih alternatif lain berupa indikator pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan.
Indikator ini dapat dihitung hingga level kabupaten/kota. Indikator pengeluaran
id
riil per kapita juga mampu mencerminkan indikator pendapatan masyarakat dan
.
go
menggambarkan tingkat kesejahteraan yang dinikmati oleh penduduk sebagai output
dari semakin membaiknya perekonomian. Data rata-rata pengeluaran riil per kapita
s.
yang disesuaikan dihitung berdasarkan hasil Susenas modul konsumsi, indeks harga
p
konsumen, dan data harga komoditas nonmakanan hasil survei harga konsumen.
.b
w
Indeks Pembangunan Manusia menjadi salah satu indikator yang penting dalam melihat
s:
sisi lain dari pembangunan. Setiap indikator komponen penghitungan IPM dapat
tp
Sejak tahun 2014 angka IPM di Indonesia disajikan secara periodik setiap tahun
pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. Penyajian IPM secara periodik
menurut daerah memungkinkan setiap provinsi dan kabupaten/kota mengetahui peta
pembangunan manusia di daerahnya, baik capaian, kecepatan, posisi, maupun disparitas
antardaerah. Capaian pembangunan manusia di suatu wilayah pada waktu tertentu
dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok menurut status capaiannya. Adapun
pengelompokan tersebut adalah:
1. sangat tinggi : IPM ≥ 80
2. tinggi : 70 ≤ IPM < 80
3. sedang : 60 ≤ IPM < 70
4. rendah : IPM < 60
Manfaat lain dari IPM adalah sebagai salah satu indikator target pembangunan dan
salah satu alokator dalam penentuan Dana Alokasi Umum (DAU). Selain itu, IPM juga
digunakan sebagai salah satu indikator pengukuran kinerja utama Dana Insentif Daerah
(DID) dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus sebagai salah
satu indikator dalam pengalokasian DID.
id
.
go
ps.
.b
Capaian
w
w
//w
Pembangunan Manusia
s:
tp
ht
Indonesia
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Bab Capaian
2 Pembangunan Manusia Indonesia
Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara telah mengakibatkan resesi di
tingkat global. Beberapa lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi
dunia tahun 2020 terkontraksi dalam kisaran 3,4-4,3 persen. Indonesia juga tidak terlepas
dari pandemi ini dan mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,07 persen.
Kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia utamanya disebabkan oleh penurunan
output kegitan ekonomi yang proses produksi dan transaksinya banyak melibatkan
interaksi langsung dan menimbulkan kerumunan.
id
Pandemi COVID-19 setidaknya mempengaruhi perekonomian melalui beberapa jalur
.
eksternal dan internal. Dari sisi ekternal, pengaruh pandemi dipicu oleh turunnya
go
permintaan barang dan jasa negara mitra dagang, turunnya harga komoditas,
s.
tersendatnya rantai pasok komoditas input produksi, dan turunnya minat investor luar
p
negeri untuk berinvestasi di Indonesia. Dari sisi internal, pengaruh pandemi dipicu oleh
.b
penurunan aktivitas produksi, konsumsi, dan investasi akibat pembatasan kegiatan dan
w
interaksi yang ditujukan untuk mencegah penularan virus. Keseluruhan faktor tersebut
w
saling berinteraksi dan secara keseluruhan memberikan tekanan yang berat terhadap
perekonomian.
//w
s:
Pandemi COVID-19
ht
Pandemi COVID-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia, telah memberikan
dampak yang luas terhadap berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan
pendidikan yang sebelum pandemi dilakukan dengan tatap muka, sekarang dilakukan
dengan virtual. Pemberian beberapa layanan kesehatan yang bersifat konsultatif sebagian
besar juga dilaksankan melalui komunikasi telepon atau secara daring. Transaksi langsung
dan kegiatan sosial ekonomi yang menimbulkan kerumunan juga banyak dihindari.
Seluruh indikator ekonomi makro dan sosial juga mengalami tekanan yang berat, tidak
terkecuali IPM. Pada tahun 2020 IPM Indonesia mencapai 71,94, tumbuh sebesar 0,03
persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, status pembangunan
manusia di Indonesia masih berada pada level tinggi (berada pada kisaran antara 70 ≤
IPM < 80). Pertumbuhan IPM tahun 2020 jauh melambat dibandingkan pertumbuhan
tahun sebelumnya yang mencapai 0,74 persen (Gambar 2.1). Selama periode 2010-
2019, pembangunan manusia di Indonesia setiap tahunnya rata-rata tumbuh sebesar
0,89 persen per tahun. Tetapi dengan pertumbuhan pada tahun 2020 yang melambat
tersebut, rata-rata pertumbuhan IPM 2010-2020 menjadi sebesar 0,78 persen per tahun.
. id
go
Sumber: Badan Pusat Statistik
s.
Perlambatan IPM di masa pandemi COVID ini disebabkan oleh penurunan dimensi standar
p
hidup layak yang diwakili dengan variabel pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan,
.b
sementara dimensi umur panjang dan hidup sehat dan pengetahuan yang diwakili
w
dengan variabel Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) dan Harapan Lama Sekolah
w
(HLS) serta Rata-rata Lama Sekolah (RLS) masih meningkat meskipun pertumbuhannya
//w
melambat.
s:
Melambat
ht
Umur harapan hidup saat lahir yang mewakili dimensi umur panjang dan hidup sehat di
Indonesia secara konsisten terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan
bahwa bayi yang baru lahir mempunyai harapan untuk dapat menjalani hidup lebih
panjang. Secara tidak langsung, hal ini juga mencerminkan semakin baiknya derajat
kesehatan masyarakat di Indonesia.
. id
go
Sumber: Badan Pusat Statistik s.
p
Sementara itu angka morbiditas adalah persentase penduduk yang mengalami keluhan
.b
masyarakat rentan terhadap berbagai macam penyakit yang ditimbulkan oleh berbagai
sebab. Kondisi kesehatan yang buruk akan berdampak pada angka mortalitas dan umur
s:
harapan hidup.
tp
ht
Teori Henrik L. Blum juga menjelaskan bahwa tingkat mortalitas dan morbiditas penduduk
dipengaruhi oleh empat faktor penentu yaitu faktor lingkungan, perilaku kesehatan,
pelayanan kesehatan, dan keturunan (Gambar 2.3). Keempat faktor tersebut saling terkait
dan berinteraksi dengan faktor lingkungan dan perilaku kesehatan yang paling besar
pengaruhnya terhadap derajat kesehatan manusia (Kasnodihardjo dkk, 1997). Faktor
lingkungan mempunyai pengaruh sebesar 45 persen, perilaku kesehatan sebesar 30
persen, pelayanan kesehatan sebesar 20 persen, dan keturunan sebesar 5 persen.
. id
go
Sumber: Kementerian Kesehatan RI s.
p
Beberapa indikator yang menunjukkan kondisi lingkungan dalam mendukung derajat
.b
kesehatan antara lain adalah kepemilikan tempat buang air besar dan akses terhadap
w
air minum layak. Data statistik kesejahteraan rakyat tahun 2020 menunjukkan bahwa
w
terdapat 6,08 persen rumah tangga di Indonesia yang tidak memiliki fasilitas buang air
//w
besar. Angka ini membaik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 7,47 persen
(turun 1,39 persen). Meskipun mengalami perbaikan, tetapi penurunannya masih
s:
lebih lambat dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 1,78 persen. Data statistik
tp
kesejahteraan rakyat tahun 2020 juga menunjukkan bahwa rumah tangga yang memiliki
ht
akses air minum layak pada tahun 2020 adalah 90,21 persen, meningkat dibanding tahun
sebelumnya yang sebesar 89,27 persen (meningkat 0,94 persen). Namun demikian,
meskipun mengalami peningkatan, tetapi peningkatannya lebih rendah dibandingkan
tahun sebelumnya yang mencapai 1,52 persen (Tabel 2.1).
Faktor berikutnya yang sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan masyarakat adalah
perilaku sehat dan pelayanan kesehatan yang berdasarkan teori Henrik L. Blum masing-
masing berkontribusi 30 persen dan 20 persen. Salah satu indikator dari perilaku sehat
adalah perkawinan usia dini yang dapat berisiko terhadap kesehatan ibu dan anak. Pada
tahun 2020 terdapat 14,88 persen wanita pernah kawin dengan umur kawin pertama ≤
16 tahun. Angka ini turun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 15,48 persen
(berkurang 0,60 persen). Penurunan tersebut lebih cepat dibanding tahun sebelumnya
yang sebesar 0,18 persen (Tabel 2.1). Sementara itu, indikator pelayanan kesehatan yang
berpengaruh terhadap peningkatan derajat kesehatan diantaranya adalah siapa dan di
mana penolong proses kelahiran. Pada tahun 2020 terdapat sebanyak 4,87 persen wanita
pernah kawin yang proses melahirkan terakhirnya bukan ditolong oleh tenaga medis.
Angka tesebut lebih baik dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 5,28 persen (turun
0,41 persen). Akan tetapi perbaikan tersebut lebih lambat dibanding tahun sebelumnya
yang sebesar 1,10 persen. Indikator berikutnya adalah wanita pernah kawin yang proses
Tabel 2.1 Beberapa Indikator Kesehatan yang Terkait dengan Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat
(persen), 2018-2020
Selisih
Indikator 2018 2019 2020
2019-2018 2020-2019
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
.
Rumah Tangga dengan Akses Air Minum Layak 87,75 89,27 90,21 1,52 0,94
go
Rumah Tangga yang Tidak Memiliki Fasilitas Buang Air Besar 9,25 7,47 6,08 -1,78 -1,39
Wanita Pernah Kawin dengan Umur Kawin Pertama ≤ 16
s.
15,66 15,48 14,88 -0,18 -0,60
p
tahun
.b
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
Peningkatan HLS pada tahun 2020 dipengaruhi oleh peningkatan Angka Partisipasi
Sekolah (APS) di seluruh kelompok umur pendidikan yaitu 7-12, 13-15, 16-18, dan 19-24
tp
tahun. Peningkatan tertinggi terjadi pada APS 16-18 tahun (0,36 persen), diikuti APS 19-
ht
24 tahun (0,34 persen), kemudian APS 7-12 tahun (0,02 persen). Rendahnya peningkatan
APS 7-12 lebih disebabkan karena pada kelompok umur ini nilainya sudah sangat tinggi
(hampir mendekati 100 persen) sehingga ruang untuk peningkatan sudah sangat sempit.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah masih rendahnya APS 19-24 tahun yang
capaiannya masih di bawah 30 persen. Padahal kelompok umur ini sangat berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas pembangunan manusia. Hal tersebut dimungkinkan
karena ketersediaan dan jumlah daya tampung perguruan tinggi yang lebih sedikit
dibandingkan jumlah lulusan sekolah menengah atas. Selain itu, hal lain yang juga
berpengaruh adalah tingginya biaya pendidikan di perguruan tinggi dibandingkan
dengan jenjang pendidikan di bawahnya.
Indikator RLS di masa pandemi juga meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dari
8,34 tahun pada tahun 2019 menjadi 8,48 tahun pada tahun 2020 atau meningkat
1,68 persen (0,14 tahun). Peningkatan ini lebih lambat dari tahun sebelumnya yang
mencapai 2,08 persen (0,17 tahun). Secara alamiah peningkatan RLS sangat dipengaruhi
oleh peningkatan APS kelompok umur 19-24 tahun, terutama APS umur 24 tahun.
Terkait dengan hal ini, upaya peningkatan dimensi pendidikan dapat difokuskan pada
id
peningkatan APS kelompok 19-24 tahun karena dapat sekaligus meningkatkan indikator
.
go
HLS dan RLS secara bersamaan.
s.
Gambar 2.5 Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Indonesia, 2010-2020
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Gambar 2.6 Perkembangan Pengeluaran Riil per Kapita yang Disesuaikan di Indonesia, 2010-2020
. id
go
p s.
.b
w
(TPT). Pada tahun 2020 jumlah penduduk bekerja adalah 128,45 juta orang, berkurang
tp
sebanyak 0,31 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya (128,76 juta orang),
sedangkan angka TPT mencapai 7,07 persen, meningkat 1,84 persen dibandingkan tahun
ht
sebelumnya yang sebesar 5,23 persen. Pandemi COVID-19 juga menurunkan persentase
pekerja formal dari 44,12 persen pada tahun 2019 menjadi 39,53 persen pada tahun 2020
yang di sisi lain meningkatkan persentase pekerja informal karena adanya kebutuhan
untuk bertahan di masa pendemi yang salah satunya dilakukan dengan beradaptasi dan
beralih menjadi pekerja informal (Tabel 2.3).
Penurunan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan TPT di masa pandemi berdampak
terhadap meningkatnya kemiskinan. Jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk
miskin pada bulan Maret 2020 saat awal pandemi COVID-19 mulai menyebar di Indonesia
mencapai 26,42 juta (9,78 persen), lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelumnya dan
pada bulan September 2020 bertambah lagi menjadi 27,55 juta (10,19 persen). Selain
itu, penurunan penyerapan tenaga kerja dan peningkatan TPT juga berdampak pada
penurunan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang terkontraksi 2,63 persen
dibandingkan tahun sebelumnya dan penurunan inflasi dari 2,72 persen pada tahun
2019 menjadi 1,68 persen pada tahun 2020 (Tabel 2.3).
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
.
go
ps.
Capaian
.b
w
w
Pembangunan Manusia
//w
s:
tp
di Tingkat Daerah
ht
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Bab Capaian Pembangunan Manusia
3 di Tingkat Daerah
id
Gambar 3.1 Capaian IPM Menurut Provinsi, 2020
.
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
Sejak kali pertama dihitung, Provinsi DKI Jakarta selalu memiliki capaian IPM tertinggi.
Pada masa pandemi COVID-19, IPM Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan yang
terendah selama satu dasawarsa terakhir dengan meningkat 0,01 poin. Perlambatan IPM
Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020 disebabkan oleh penurunan pengeluaran riil per
kapita yang disesuaikan. Indikator ini turun sebesar 1,62 persen dibandingkan tahun
2019. Banyaknya kasus terkonfirmasi COVID-19 yang mengakibatkan melemahnya
aktivitas ekonomi berkontribusi pada perlambatan angka IPM Provinsi DKI Jakarta.
Sampai dengan akhir tahun 2020, kasus positif COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta adalah
yang tertinggi di Indonesia dengan kontribusi sebesar 25 persen dari keseluruhan kasus.
Di sisi lain, Provinsi Papua menempati posisi terakhir dalam pencapaian pembangunan
manusia dalam kurun waktu 2010-2020. Selain itu, IPM Provinsi Papua pada tahun 2020
turun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini tidak terlepas dari dampak pandemi yang
meluas hingga kawasan paling ujung timur Indonesia. Faktor utama penurunan IPM di
id
IPM lainnya juga masih meningkat sehingga pada tahun 2020 terdapat 24 provinsi
yang mengalami peningkatan IPM meskipun peningkatannya tersebut lebih rendah
.
go
dibandingkan tahun sebelumnya.
s.
Peningkatan IPM tertinggi terjadi di Provinsi Papua Barat dan Sulawesi Barat yang masing-
p
.b
masing sebesar 0,60 persen dan 0,58 persen. Di tengah pandemi COVID-19, IPM kedua
provinsi tersebut secara keseluruhan masih meningkat karena dampak pandemi terhadap
w
daya beli di provinsi tersebut masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan provinsi
w
IPM lainnya. Rata-rata-lama sekolah (RLS) penduduk usia 25 tahun ke atas di kedua provinsi
meningkat cukup tinggi dibandingkan provinsi lainnya dengan persentase peningkatan
s:
masing-masing mencapai 2,15 persen dan 2,07 persen, sedangkan peningkatan RLS
tp
Rendahnya dampak pandemi terhadap daya beli di provinsi tercermin dari indikator
ketenagakerjaan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat dan
Sulawesi Barat pada tahun 2020 juga meningkat, namun peningkatannya masih jauh
lebih rendah dibandingkan provinsi lainnya. Peningkatan TPT di Provinsi Papua Barat
dan Sulawesi Barat adalah sebesar 0,37 dan 0,34 persen poin (BPS, 2020), sementara
peningkatan TPT nasional adalah sebesar 1,84 persen poin. Selain itu, persentase
penduduk miskin di kedua provinsi tersebut turun (0,80 dan 0,15 persen poin), sedangkan
secara nasional angka kemiskinan meningkat 0,37 persen poin.
Selain ditandai dengan peningkatan capaian IPM di 24 provinsi, perkembangan IPM tahun
2020 juga mencatatkan penurunan di sepuluh provinsi. Penurunan IPM tertinggi terjadi
di Provinsi Kalimantan Utara. Pada tahun 2019 IPM Provinsi Kalimantan Utara mencapai
71,15, sedangkan pada tahun 2020 turun 0,73 persen menjadi 70,63. Penurunan tersebut
utamanya disebabkan oleh terganggunya dimensi standar hidup layak yang tidak mampu
terkompensasi indikator dimensi lain yang tumbuh melambat. Penurunan standar hidup
layak yang diukur dengan pengeluaran riil per kapita di Provinsi Kalimantan Utara juga
diiringi dengan kondisi berikut.
Hal yang hampir sama juga terjadi di Provinsi Papua. Penurunan IPM di Provinsi Papua
juga diakibatkan oleh turunnya pengeluaran riil per kapita yang juga tergambar dari
penurunan pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 5,58 persen (BPS, 2021a).
Indikator lain yang berkontribusi pada menurunnya IPM Provinsi Papua adalah
perlambatan pertumbuhan RLS. Jika pada tahun 2019 pertumbuhan RLS mencapai 1,99
persen, maka pada tahun 2020 RLS Provinsi Papua hanya tumbuh 0,60 persen, cukup jauh
dari pertumbuhan nasional yang mencapai 1,68 persen.
id
Tidak jauh berbeda dengan Provinsi Papua, penurunan IPM di Provinsi Kalimantan
.
go
Timur juga tidak terlepas dari penurunan daya beli akibat pandemi dan perlambatan
pertumbuhan RLS. Penurunan daya beli di Provinsi Kalimantan Timur juga ditandai
s.
dengan turunnya beberapa indikator lainnya, seperti:
p
1. penurunan persentase pekerja formal sebesar 6,32 persen poin, jauh lebih tinggi dari
.b
3. penurunan PDRB per kapita atas dasar harga konstan sebesar 4,68 persen, sementara
penurunan total 34 provinsi adalah 3,15 persen (BPS, 2021b).
s:
tp
Provinsi lain yang mengalami penurunan IPM menunjukkan gambaran yang tidak jauh
ht
berbeda terutama terkait dengan melemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi
COVID-19.
Tabel 3.1 Provinsi yang Mengalami Penurunan IPM pada Tahun 2020
Pengeluaran per
UHH HLS RLS
Kapita IPM
Provinsi (Tahun) (Tahun) (Tahun)
(Ribu Rupiah)
2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Kalimantan Utara 72,54 72,59 12,84 12,93 8,94 9,00 9.343 8.756 71,15 70,63
Papua 65,65 65,79 11,05 11,08 6,65 6,69 7.336 6.954 60,84 60,44
Kalimantan Timur 74,22 74,33 13,69 13,72 9,70 9,77 12.359 11.728 76,61 76,24
Riau 71,48 71,60 13,14 13,20 9,03 9,14 11.255 10.675 73,00 72,71
Maluku Utara 68,18 68,33 13,63 13,67 9,00 9,04 8.308 8.032 68,70 68,49
Sulawesi Utara 71,58 71,69 12,73 12,85 9,43 9,49 11.115 10.791 72,99 72,93
Nusa Tenggara Timur 66,85 67,01 13,15 13,18 7,55 7,63 7.769 7.598 65,23 65,19
DI Yogyakarta 74,92 74,99 15,58 15,59 9,38 9,55 14.394 14.015 79,99 79,97
Sumatera Barat 69,31 69,47 14,01 14,02 8,92 8,99 10.925 10.733 72,39 72,38
Sumatera Selatan 69,65 69,88 12,39 12,45 8,18 8,24 10.937 10.652 70,02 70,01
Sementara itu, di gugusan Pulau Jawa Bali dan Nusa Tenggara terdapat dua provinsi
dengan status pembangunan manusia “sedang”, yaitu Provinsi NTT dan NTB, satu provinsi
dengan status pembangunan manusia “sangat tinggi” (IPM≥80) yaitu Provinsi DKI Jakarta
dan menjadi satu-satunya provinsi dengan capaian tersebut, sedangkan provinsi lainnya
memiliki status pembangunan manusia “tinggi” (Gambar 3.2).
id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
Di Kalimantan hanya ada satu provinsi dengan status pembangunan manusia “sedang”
yaitu Provinsi Kalimantan Barat, empat provinsi lainnya berstatus “tinggi”. Sementara di
gugusan Pulau Sulawesi, Maluku dan Papua, Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
dan Sulawesi Tenggara memiliki status pembangunan manusia “tinggi”, sedangkan tujuh
provinsi lainnya berstatus “sedang”.
Jika dibandingkan dengan kondisi sepuluh tahun terakhir, terdapat perubahan yang
sangat berarti. Pada tahun 2010 belum ada provinsi yang mencapai status pembangunan
manusia “sangat tinggi”, sedangkan pada tahun 2020 terdapat satu provinsi yang sudah
mencapainya. Status pembangunan manusia Provinsi DKI Jakarta telah mencapai status
“sangat tinggi” sejak tahun 2017. Pada tahun 2010 masih terdapat 4 provinsi (12,12 persen)
yang berstatus pembangunan manusia “rendah” dan sejak tahun 2018 sudah tidak ada lagi
setelah status pembangunan manusia Provinsi Papua meningkat dari “rendah” menjadi
“sedang” menyusul 3 provinsi lainnya yang sudah terlebih dahulu meningkat statusnya,
yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur (2011), Sulawesi Barat (2011), dan Papua Barat (2012).
. id
go
p s.
.b
w
Seperti halnya capaian di provinsi, capaian IPM 2020 di kabupaten/kota sangat beragam.
s:
(51,95 persen) berstatus “sedang”, 189 kabupaten/kota (36,77 persen) berstatus “tinggi”,
dan 36 kabupaten/kota (7,00 persen) mencapai status pembangunan manusia “sangat
ht
tinggi”. Capaian tertinggi dicapai oleh Kota Yogyakarta di Provinsi DI Yogyakarta dengan
IPM sebesar 86,61, sedangkan capaian terendah ditempati oleh Kabupaten Nduga di
Provinsi Papua dengan IPM sebesar 31,55.
Jika dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2010, terjadi peningkatan pesat pada
jumlah kabupaten/kota yang berada pada status “sangat tinggi”. Pada tahun 2010, hanya
ada 3 kabupaten/kota yang mencapai posisi ini, sedangkan pada tahun 2020 terdapat
36 kabupaten/kota dengan kategori yang sama. Sebaliknya, terjadi penurunan jumlah
daerah dengan status pembangunan manusia “rendah”. Hal ini tidak terlepas dari upaya
pemerintah dalam membangun daerah di berbagai bidang.
id
.
go
ps.
Tabel 3.2 Beberapa Kabupaten/Kota yang Mengalami Perubahan Status Pembangunan Manusia,
.b
2019-2020
w
IPM Status
w
Kabupaten/Kota
2019 2020 2019 2020
//w
Selain perubahan status capaian ke tingkat yang lebih rendah, pada tahun 2020 juga
terdapat penurunan IPM yang dialami oleh 127 kabupaten/kota. Enam kabupaten/kota
diantaranya mengalami penurunan di atas 0,5 poin, yaitu Kabupaten Tana Tidung, Deiyai,
Dogiyai, Bulungan, Rokan Hulu, dan Nunukan. Tiga dari enam kabupaten tersebut berada
di Provinsi Kalimantan Utara. Sebagaimana turunnya IPM di tingkat provinsi, faktor utama
penurunan IPM di tiga kabupaten tersebut adalah indikator pengeluaran riil per kapita
yang disesuaikan.
Hampir sama dengan kondisi tiga kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara di atas,
perekonomian di Kabupaten Deiyai dan Dogiyai juga mengalami tekanan yang berat
pada kegiatan ekonomi yang selama bertahun-tahun ini menjadi andalan. Apabila dilihat
dari struktur ekonomi, kategori konstruksi di Kabupaten Deiyai merupakan penyumbang
terbesar dalam PDRB (35,51 persen) (BPS Kabupaten Deiyai, 2021). Kegiatan ekonomi
pada kategori ini termasuk yang lesu di masa pandemi. Sementara di Kabupaten Dogiyai,
kontributor utama dalam PDRB adalah kategori administrasi pemerintahan, pertahanan
dan jaminan sosial wajib (31,75 persen) (BPS Kabupaten Dogiyai, 2021). Kategori ini
id
juga melemah di masa pandemi dan merupakan satu-satunya sektor yang memiliki
.
go
pertumbuhan negatif pada tahun 2020.
s.
Di Kabupaten Rokan Hulu, perekonomian wilayah ini utamanya ditopang oleh pertanian,
p
industri, dan perdagangan. Pada tahun 2020, pertumbuhan kategori perdagangan
.b
terkontraksi 12,75 persen (BPS Kabupaten Rokan Hulu, 2021). Sebagaimana yang terjadi
w
di daerah lain, kategori perdagangan adalah salah satu yang paling terdampak pandemi
w
COVID-19. Penurunan ini turut berkontribusi pada melemahnya daya beli dan penurunan
//w
konsumsi rumah tangga masyarakat di wilayah tersebut dan pada akhirnya berpengaruh
terhadap penurunan IPM.
s:
tp
ht
. id
go
p s.
.b
Dalam satu dekade terakhir kesenjangan IPM antarwilayah sudah mulai turun meskipun
w
dalam taraf yang relatif lambat. Pada periode 2010-2020, disparitas IPM antarprovinsi
w
jauh lebih rendah dari disparitas IPM kabupaten/kota. Disparitas tersebut diukur dengan
//w
rentang (selisih) antara nilai IPM tertinggi dan IPM terendah. Pada level kabupaten/kota,
penurunan disparitas lebih terlihat nyata. Pada tahun 2010 selisih IPM tertinggi dan
s:
terendah mencapai 63,10 poin, sedangkan pada tahun 2020 berkurang menjadi 55,06
tp
poin.
ht
Gambar 3.7 Capaian IPM Kabupaten Nduga dan Kota Jayapura, 2010-2020
. id
go
p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
.
go
ps.
Profil
.b
w
w
Pembangunan
//w
s:
tp
Manusia
ht
di 34 Provinsi
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Bab Profil Pembangunan Manusia
4 di 34 Provinsi
Halaman pertama memuat informasi tentang capaian IPM tahun 2020 dan indikator
komponen penyusunnya serta rata-rata pertumbuhan selama periode 2010-2020.
id
Informasi selanjutnya adalah perbandingan capaian IPM provinsi dengan IPM nasional.
.
go
Informasi ini menunjukkan sejauh mana kinerja provinsi dalam pembangunan manusia
jika dibandingkan dengan capaian nasional. Pada halaman ini juga memuat data capaian
s.
pemerataan pembangunan manusia di setiap provinsi. Informasi tersebut disajikan
p
melalui perkembangan data disparitas dan capaian IPM kabupaten/kota tertinggi dan
.b
Halaman kedua memuat data beberapa indikator yang terkait dengan pembangunan
//w
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,99
p
71,39 0,792 0,768
.b
70,81
70,18 71,90 71,94
69,55 71,19
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Aceh Indonesia
ht
Aceh Indonesia
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,12 99,03 -0,09
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 86,48 86,87 0,39
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 70,35 70,70 0,35
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,75 99,84 0,09
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 809,76 833,91 24,15
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,792 0,755
.b
70,81
70,18 71,74 71,77
69,55 71,18
w
0,636
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Sumatera Utara Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,67 97,73 0,06
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 80,26 80,56 0,30
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 67,53 68,00 0,47
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,41 99,44 0,03
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 1.260,50 1.356,72 96,22
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
72,39 72,38
p s. Indeks UHH
71,73 0,792 0,761
71,24
.b
70,73
69,98 71,92 71,94
71,39
w
69,36 70,81
68,91 0,731 0,779
68,36 70,18
w
66,53
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Sumatera Barat Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,67 98,80 0,13
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 78,10 78,41 0,31
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 68,53 68,90 0,37
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,52 99,61 0,09
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 343,09 364,79 21,70
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
73,00 72,71
p
72,44 0,794
0,792
.b
71,79
70,84 71,20
70,33
w
66,53
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
17,63
Tahun IPM Tertinggi IPM Terendah
17,33 (1) (2) (3)
2010 Kota Pekan Baru 77,34 Kab. Kep. Meranti 59,71
16,45 2011 Kota Pekan Baru 77,71 Kab. Kep. Meranti 60,38
16,07
15,79 15,82 2012 Kota Pekan Baru 77,94 Kab. Kep. Meranti 61,49
15,63 15,51
15,43 15,42 2013 Kota Pekan Baru 78,16 Kab. Kep. Meranti 62,53
15,27
2014 Kota Pekan Baru 78,42 Kab. Kep. Meranti 62,91
2015 Kota Pekan Baru 79,32 Kab. Kep. Meranti 63,25
2016 Kota Pekan Baru 79,69 Kab. Kep. Meranti 63,90
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2017 Kota Pekan Baru 79,97 Kab. Kep. Meranti 64,70
2018 Kota Pekan Baru 80,66 Kab. Kep. Meranti 65,23
2019 Kota Pekan Baru 81,35 Kab. Kep. Meranti 65,93
2020 Kota Pekan Baru 81,32 Kab. Kep. Meranti 65,50
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,32 97,73 0,41
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 79,94 80,48 0,54
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 63,55 64,01 0,46
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,36 99,53 0,17
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 483,92 491,22 7,30
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,787
0,792
70,81
.b
70,18
69,55 71,26 71,29
w
68,90 70,65
68,31 0,731
67,70 69,62 69,99 0,721
w
65,39
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Jambi Indonesia
ht
Jambi Indonesia
15,19 15,15
Tahun IPM Tertinggi IPM Terendah
15,02 14,98 (1) (2) (3)
14,81
2010 Kota Jambi 72,23 Kab. Tanjung Jabung Timur 57,21
14,47
14,34
2011 Kota Jambi 72,96 Kab. Tanjung Jabung Timur 57,77
14,26
14,13 14,09 2012 Kota Jambi 73,78 Kab. Tanjung Jabung Timur 58,63
13,94
2013 Kota Jambi 74,21 Kab. Tanjung Jabung Timur 59,41
2014 Kota Jambi 74,86 Kab. Tanjung Jabung Timur 59,88
2015 Kota Jambi 75,58 Kab. Tanjung Jabung Timur 61,12
2016 Kota Jambi 76,14 Kab. Tanjung Jabung Timur 61,88
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
2017 Kota Jambi 76,74 Kab. Tanjung Jabung Timur 62,61
2018 Kota Jambi 77,41 Kab. Tanjung Jabung Timur 63,32
2019 Kota Jambi 78,26 Kab. Tanjung Jabung Timur 63,92
2020 Kota Jambi 78,37 Kab. Tanjung Jabung Timur 64,43
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,07 99,11 0,04
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 79,48 79,93 0,45
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 60,92 61,38 0,46
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,70 99,82 0,12
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 273,37 288,10 14,73
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,792 0,767
70,81
.b
70,18
69,55
68,90
w
64,44
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,91 97,91 0,00
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 77,58 77,97 0,39
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 59,92 60,45 0,53
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,71 99,71 0,00
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 1.067,16 1.119,65 52,49
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,792 0,759
70,81
.b
70,18
69,55 71,21 71,40
68,90
w
68,31 70,64
67,70 69,95 0,731 0,756
69,33
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Bengkulu Indonesia
ht
Bengkulu Indonesia
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,66 98,65 -0,01
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 78,81 79,77 0,96
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 65,51 65,82 0,31
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,77 99,78 0,01
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 298,00 306,00 8,00
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,92 71,94 0,792 0,779
71,39
70,81
.b
70,18
69,55
68,90
w
68,31 0,731
67,70 0,703
67,09 69,57 69,69 Indeks Pengeluaran Riil
w
66,53 69,02
68,25 per Kapita per Tahun 0,565 Indeks HLS
67,65
//w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
tp
Indeks RLS
Lampung Indonesia Lampung Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,24 99,16 -0,08
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 80,40 81,17 0,77
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 59,41 59,58 0,17
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,80 99,74 -0,06
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 1.041,48 1.091,14 49,66
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,92 71,94 0,779
71,39 0,792
.b
70,81
70,18
71,30 71,47
w
69,55
68,90 70,67 0,731 0,669
w
66,59
66,02
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,73 97,73 0,00
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 74,13 74,59 0,46
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 58,41 58,82 0,41
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,76 99,70 -0,06
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 67,37 72,05 4,68
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
75,48 75,59
74,45 74,84
.b
71,92 71,94
71,13 71,61 70,81
71,39 0,731
70,18 0,715
w
0,675
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,13 99,16 0,03
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 85,54 86,47 0,93
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 72,97 73,45 0,48
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,48 99,55 0,07
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 127,76 142,61 14,85
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
80,06 80,47 80,76 80,77
p
78,39 78,99 79,60 0,814
.b
0,731 0,721
w
0,742
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
DKI Jakarta Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,12 98,05 -0,07
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 81,68 82,47 0,79
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 60,24 60,42 0,18
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,63 99,64 0,01
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 362,30 496,84 134,54
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
72,03 72,09
p
71,39 0,816
.b
70,81 0,792
70,18 71,92 71,94
71,30
w
69,55
68,90 70,69 0,731
70,05 0,694
w
66,15
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Jawa Barat Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,27 98,37 0,10
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 81,26 82,06 0,80
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 57,53 57,90 0,37
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,53 99,66 0,13
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 3.375,89 4.188,52 812,63
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,836
70,81
.b
0,792
70,18 71,73 71,87
69,55 71,12
w
68,90 70,52
68,31 69,98 0,731 0,706
67,70 69,49
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Jawa Tengah Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,77 97,90 0,13
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 79,84 80,53 0,69
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 59,35 59,74 0,39
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,77 99,73 -0,04
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 3.679,40 4.119,93 440,53
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
79,53 79,99 79,97
p
78,38 78,89 0,846
77,59
.b
0,731 0,866
71,92 71,94
70,81 71,39
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
D I Yogyakarta Indonesia
ht
D I Yogyakarta Indonesia
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,53 99,59 0,06
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 84,04 83,98 -0,06
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 70,49 70,98 0,49
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,90 99,89 -0,01
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 440,89 503,14 62,25
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,789
0,792
70,81
.b
70,18
69,55 71,50 71,71
w
68,90 70,77
68,31 70,27 0,731 0,733
69,74
w
65,36
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Jawa Timur Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,01 97,99 -0,02
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 82,84 83,53 0,69
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 61,77 62,24 0,47
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,65 99,54 -0,11
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 4.056,00 4.585,97 529,97
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
72,44 72,45
p s. Indeks UHH
71,95
71,42 0,792 0,769
.b
70,96
70,27 71,92 71,94
69,89 71,39
w
69,47 70,81
68,92 0,731 0,716
70,18
w
66,53
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Banten Indonesia
ht
Banten Indonesia
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,98 97,95 -0,03
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 81,93 82,73 0,80
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 58,80 59,06 0,26
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,44 99,40 -0,04
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 641,42 857,64 216,22
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
75,38 75,50
74,30 74,77 0,802
.b
0,792
73,27 73,65
72,48
71,62 72,09
w
67,09
66,53
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 96,81 96,84 0,03
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 86,75 87,26 0,51
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 73,01 73,29 0,28
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,74 99,57 -0,17
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 156,91 196,92 40,01
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,92 71,94
70,81 71,39
0,792
0,716
.b
70,18
69,55
68,31 68,90 68,14 68,25
w
67,70 67,30
66,53 67,09 66,58 0,731 0,761
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,87 98,78 -0,09
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 83,92 84,98 1,06
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 66,04 66,81 0,77
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,46 99,52 0,06
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 705,68 746,04 40,36
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,39 71,92 71,94 0,792
70,18 70,81 0,723
.b
68,90 69,55
67,70 68,31
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
NTT Indonesia
ht
NTT Indonesia
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 96,16 96,09 -0,07
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 69,19 69,82 0,63
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 53,68 54,09 0,41
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 98,47 98,57 0,10
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 1.129,46 1.173,53 44,07
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s.
Indeks UHH
p
71,92 71,94 0,780
70,81 71,39
0,792
.b
70,18
69,55
68,31 68,90
w
0,565
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,09 97,36 0,27
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 66,67 67,42 0,75
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 51,21 51,70 0,49
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 98,52 98,60 0,08
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 370,47 370,71 0,24
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,792 0,765
70,81
.b
70,18
69,55
70,91 71,05
w
68,90 70,42
68,31 0,731 0,703
69,79
w
yang Disesuaikan
67,41 67,77 0,735
0,721
0,565
66,38 66,66
65,96
s:
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Kalimantan Tengah Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,14 99,11 -0,03
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 77,71 78,45 0,74
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 53,82 54,08 0,26
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,66 99,49 -0,17
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 131,24 141,78 10,54
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39 0,792 0,749
70,81
.b
70,18
69,55
70,72 70,91
w
68,90
68,31 70,17 0,731 0,704
67,70 69,65
w
65,20
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Kalimantan Selatan Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,81 98,76 -0,05
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 74,84 75,51 0,67
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 57,82 58,25 0,43
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,53 99,48 -0,05
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 190,29 206,92 16,63
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
76,61 76,24
p
75,83 0,836
74,59 75,12
.b
71,92 71,94
71,31 70,81 71,39 0,731 0,762
70,18
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Kalimantan Timur Indonesia
ht
14,53
Tahun IPM Tertinggi IPM Terendah
14,26 (1) (2) (3)
13,89
13,41 13,38 13,26 2010 Kota Bontang 76,97 Kab. Nunukan 65,90
13,02 2011 Kota Bontang 77,25 Kab. Nunukan 66,92
12,62
2012 Kota Bontang 77,55 Kab. Nunukan 67,14
2013 Kota Bontang 78,34 Kab. Mahakam Ulu 63,81
11,08 2014 Kota Bontang 78,58 Kab. Mahakam Ulu 64,32
10,33 2015 Kota Bontang 78,78 Kab. Mahakam Ulu 64,89
10,41 2016 Kota Bontang 78,92 Kab. Mahakam Ulu 65,51
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2017 Kota Bontang 79,47 Kab. Mahakam Ulu 66,09
2018 Kota Samarinda 79,93 Kab. Mahakam Ulu 66,67
2019 Kota Samarinda 80,20 Kab. Mahakam Ulu 67,58
2020 Kota Samarinda 80,11 Kab. Mahakam Ulu 67,09
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,41 98,44 0,03
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 80,42 81,28 0,86
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 68,55 69,00 0,45
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,68 99,73 0,05
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 220,91 243,99 23,08
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,92 71,94 0,809
.b
71,39 0,792
70,81
w
67,99
tp
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 93,15 93,46 0,31
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 78,42 79,09 0,67
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 64,39 64,75 0,36
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 98,82 98,94 0,12
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 48,61 52,70 4,09
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
72,99 72,93
p
0,795
72,20 0,792
.b
71,66
71,05
70,39
w
66,53 0,633
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Sulawesi Utara Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 94,97 95,13 0,16
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 74,30 74,82 0,52
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 62,98 63,43 0,45
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,39 99,59 0,20
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 188,60 195,85 7,25
tp
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s.
Indeks UHH
p
71,92 71,94
71,39 0,792
70,81 0,749
.b
70,18
69,55 69,50 69,55
w
68,90 68,88
68,31 68,11 0,731
67,70 67,47 0,732
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 93,17 93,24 0,07
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 73,82 74,42 0,60
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 64,66 65,02 0,36
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 98,40 98,38 -0,02
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 404,03 403,74 -0,29
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,92 71,94 0,778
71,39 0,792
.b
70,81
70,18 71,66 71,93
w
69,55 70,90
68,90 70,34 0,731 0,747
w
66,65
66,00
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,06 97,98 -0,08
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 75,82 76,17 0,35
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 60,14 60,32 0,18
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,23 99,25 0,02
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 759,58 800,24 40,66
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,92 71,94 0,788
71,39 0,792
.b
70,81
70,18
71,20 71,45
w
69,55
68,90 70,61 0,731 0,758
w
66,52
65,99
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Sulawesi Tenggara Indonesia
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,53 97,70 0,17
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 76,95 77,64 0,69
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 62,92 63,41 0,49
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,13 99,10 -0,03
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 299,97 317,32 17,35
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s. Indeks UHH
71,92 71,94
p
71,39
70,81 0,792
70,18 0,740
.b
69,55
68,90
68,31
w
67,70
67,09 0,731 0,727
66,53 68,49 68,68
w
63,48
62,65
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 98,41 98,50 0,09
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 70,28 70,68 0,40
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 57,52 57,86 0,34
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 98,96 98,92 -0,04
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 184,71 185,31 0,60
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s.
Indeks UHH
p
71,39 71,92 71,94 0,792
70,18 70,81
.b
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 95,86 95,80 -0,06
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 69,36 69,98 0,62
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 57,64 58,05 0,41
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 98,34 98,33 -0,01
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 151,87 159,05 7,18
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
p s. Indeks UHH
71,92 71,94 0,792
71,39
.b
70,81 0,707
70,18
69,55
68,90
w
68,31 0,731
67,70 0,776
67,09 69,45 69,49
w
yang Disesuaikan
66,74 67,05 0,721
66,09 0,660
65,43
64,27 64,75
s:
0,662
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Maluku Indonesia
ht
Maluku Indonesia
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 96,21 96,85 0,64
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 74,68 75,15 0,47
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 64,23 64,81 0,58
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 99,61 99,50 -0,11
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 319,51 322,40 2,89
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
71,92 71,94
p s. Indeks UHH
71,39
70,81 0,792 0,744
70,18
.b
69,55
68,90
68,31
w
67,70
67,09 0,731 0,759
66,53 68,70 68,49
w
62,79 63,19
tp
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
Maluku Utara Indonesia
ht
19,37 19,45 19,46 19,41 19,34 2010 Kota Ternate 74,86 Kab. Kepulauan Sula 57,06
19,14 2011 Kota Ternate 75,52 Kab. Pulau Morotai 56,63
18,89
2012 Kota Ternate 75,81 Kab. Pulau Morotai 57,16
18,65
2013 Kota Ternate 76,69 Kab. Pulau Taliabu 56,86
2014 Kota Ternate 77,15 Kab. Pulau Taliabu 57,31
17,80 2015 Kota Ternate 77,64 Kab. Pulau Taliabu 58,26
2016 Kota Ternate 77,80 Kab. Pulau Taliabu 58,66
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2017 Kota Ternate 78,48 Kab. Pulau Taliabu 59,03
2018 Kota Ternate 79,13 Kab. Pulau Taliabu 59,67
2019 Kota Ternate 80,03 Kab. Pulau Taliabu 60,62
2020 Kota Ternate 79,82 Kab. Pulau Taliabu 60,48
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 97,09 97,21 0,12
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 76,20 76,90 0,70
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 63,95 64,25 0,30
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 98,97 99,04 0,07
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 87,18 87,52 0,34
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s.
71,92 71,94 Indeks UHH
70,81 71,39
p
70,18 0,792
.b
69,55 0,708
68,31 68,90
67,70
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 93,76 93,88 0,12
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 69,92 70,51 0,59
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 63,15 63,62 0,47
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 97,68 97,89 0,21
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 207,59 215,22 7,63
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
. id
go
Perkembangan IPM 2010-2020 Indeks Indikator Komponen IPM 2020
s.
71,39 71,92 71,94 Indeks UHH
70,18 70,81
p
68,31 68,90 69,55 0,792
.b
67,70 0,704
66,53 67,09
w
0,731 0,616
w
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Indeks RLS
ht
id
Angka Partisipasi Murni SD/MI % 79,19 79,34 0,15
.
go
Angka Partisipasi Murni SMP/MTs % 57,19 57,95 0,76
Angka Partisipasi Murni SMA/SMK/MA s. % 44,32 44,73 0,41
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 Tahun % 82,67 82,99 0,32
p
.b
Penduduk Miskin 2
ribu 900,95 912,23 11,28
tp
Catatan: 1
Kondisi Maret
2
Kondisi September
3
Kondisi Agustus
Badan Pusat Statistik. (2015). Indeks Pembangunan Manusia 2014. Jakarta (ID). BPS.
_______. (2018). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2018. Jakarta: BPS.
_______. (2019). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2019. Jakarta: BPS.
_______. (2020). Indikator Pasar Tenaga Kerja Indonesia Agustus 2020. Jakarta: BPS.
_______. (2020). Statistik Kesejahteraan Rakyat 2020. Jakarta: BPS.
_______. (2021a, April 11). Retrieved from https://bps.go.id/indicator/171/540/1/
laju-per tumbuhan-y- on-y-pdrb -atas- dasar-harga-konstan-menurut-
pengeluaran-2010-100-.html
_______. (2021b, April 11). Retrieved from https://bps.go.id/indicator/52/288/1/-seri-
id
2010-produk-domestik-regional-bruto-per-kapita.html
.
go
_______. (2021a, April 14). Retrieved from https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-
metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html
s.
_______. (2021b, April 14). Retrieved from https://www.bps.go.id/indicator/26/414/1/-
p
.b
metode-baru-umur-harapan-hidup-saat-lahir-uhh-.html
w
metode-baru-harapan-lama-sekolah.html
//w
id
Daerah Pedesaan Subang Jawa Barat. Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan
.
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
go
Cermin Dunia Kedokteran No. 119, 1997 s.
Pemerintah RI. (2020). PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG RENCANA
p
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL 2020-2024. Pemerintah RI.
.b
w
Satuan Tugas Penanganan COVID-19. (2021, April 11). KPCPEN. Retrieved from https://
w
covid19.go.id/peta-risiko
//w
id
DKI Jakarta 72,91 12,98 11,13 18.227 80,77 0,01
Jawa Barat 73,04 12,50 8,55 10.845 72,09 0,08
.
go
Jawa Tengah 74,37 12,70 7,69 10.930 71,87 0,20
D I Yogyakarta 74,99 15,59
p s.
9,55 14.015 79,97 -0,03
Jawa Timur 71,30 13,19 7,78 11.601 71,71 0,29
.b
id
Pidie 66,94 14,46 8,99 9.816 70,63 0,31
.
go
Bireuen 71,22 14,83 9,28 8.857 72,28 0,01
Aceh Utara 68,80 14,70 8,63 s. 8.122 69,33 0,16
Aceh Barat Daya 65,00 13,58 8,66 8.316 66,75 0,29
p
.b
id
Padang Lawas 67,09 13,03 9,01 8.807 68,25 0,13
.
go
Labuhan Batu Selatan 68,71 13,00 8,75 11.495 71,40 0,01
Labuhan Batu Utara 69,46 13,04
p s.
8,40 11.779 71,61 0,25
Nias Utara 69,43 13,03 6,58 6.064 62,36 0,61
.b
id
Indragiri Hilir 67,85 11,91 7,23 9.954 66,54 -0,45
.
go
Pelalawan 71,16 12,24 8,50 11.606 71,56 -0,40
Siak 71,11 12,76 9,66
p s. 11.799 73,68 -0,53
Kampar 70,76 13,46 9,26 10.796 72,83 -0,44
.b
id
Kota Palembang 70,79 14,41 10,53 14.679 78,33 -0,14
.
go
Kota Prabumulih 70,32 12,91 9,96 12.723 74,55 0,20
Kota Pagar Alam 66,71 12,85
p s.
9,39 8.795 68,31 -0,19
Kota Lubuklinggau 69,25 13,37 9,89 13.243 74,78 -0,04
.b
id
Bangka Selatan 68,16 11,37 6,67 11.757 66,90 0,54
.
go
Belitung Timur 72,03 11,52 8,22 11.730 70,92 0,11
Kota Pangkal Pinang 73,30 13,15 9,92
p s. 15.663 78,22 0,32
KEPULAUAN RIAU 69,96 12,87 10,12 14.209 75,59 0,15
.b
id
Pangandaran 71,40 12,07 7,74 9.084 68,06 -0,22
.
go
Kota Bogor 73,61 13,41 10,33 11.564 76,11 -0,16
Kota Sukabumi 72,42 13,47
p s.
9,59 10.999 74,21 -0,13
Kota Bandung 74,28 14,20 10,75 16.887 81,51 -0,13
.b
id
Pekalongan 73,69 12,41 6,91 10.312 69,63 -0,11
.
go
Pemalang 73,40 11,95 6,42 8.461 66,32 0,00
Tegal 71,60 12,67 6,98
p s. 9.612 68,39 0,22
Brebes 69,33 12,04 6,21 10.058 66,11 -0,02
.b
id
Magetan 72,59 14,03 8,24 11.776 73,92 0,59
.
go
Ngawi 72,30 12,70 7,06 11.418 70,54 0,18
Bojonegoro 71,56 12,39
p s.
7,33 10.121 69,04 0,42
Tuban 71,43 12,21 6,95 10.238 68,40 0,04
.b
id
Buleleng 71,83 13,07 7,24 13.463 72,55 0,35
.
go
Kota Denpasar 74,82 14,00 11,47 19.723 83,93 0,30
NUSA TENGGARA BARAT 66,51 13,70 7,31
p s.10.351 68,25 0,16
Lombok Barat 66,94 13,71 6,41 11.304 68,20 0,25
.b
id
KALIMANTAN BARAT 70,69 12,60 7,37 8.930 67,66 0,01
.
go
Sambas 68,93 12,61 6,71 9.858 67,03 0,01
Bengkayang 73,83 12,09
p s.
6,76 9.102 67,87 0,44
Landak 72,84 12,40 7,11 7.357 65,98 0,03
.b
id
Hulu Sungai Selatan 65,97 12,17 7,75 12.672 68,85 0,07
.
go
Hulu Sungai Tengah 66,01 12,20 8,00 12.153 68,84 0,06
Hulu Sungai Utara 63,83 12,91 7,53
p s. 9.527 65,59 0,15
Tabalong 70,44 12,72 9,10 11.283 72,19 0,57
.b
id
Bolaang Mongondow Timur 67,89 11,59 7,83 8.998 65,99 -0,14
.
go
Kota Manado 71,87 14,15 11,27 13.886 78,93 -0,24
Kota Bitung 71,07 12,61
p s.
9,88 12.193 74,10 -0,13
Kota Tomohon 71,93 14,20 10,73 11.745 76,69 0,03
.b
id
Luwu 70,34 13,33 8,24 10.014 70,51 0,17
.
go
Tana Toraja 73,30 13,80 8,26 7.217 68,75 0,73
Luwu Utara 68,51 12,43 7,79
p s. 11.562 69,57 0,16
Luwu Timur 70,53 12,83 8,80 12.814 73,22 0,58
.b
id
Mamasa 70,87 12,05 7,65 7.747 66,02 1,07
.
go
Mamuju 67,52 13,19 7,95 9.500 68,15 0,63
Pasangkayu 66,20 11,93
p s.
7,98 11.111 67,79 0,77
Mamuju Tengah 68,33 12,23 7,46 8.414 65,71 0,94
.b
id
Tambrauw 60,13 11,91 5,24 4.998 53,45 1,04
.
go
Maybrat 65,19 13,21 6,85 5.336 59,52 0,63
Manokwari Selatan 67,58 12,35 6,63
p s. 5.505 59,84 0,20
Pegunungan Arfak 67,24 11,72 5,12 5.099 56,33 0,32
.b
. id
go
Keterangan:
UHH: Umur Harapan Hidup saat Lahir
HLS: Harapan Lama Sekolah s.
RLS: Rata-rata Lama Sekolah
p
Pengeluaran: Pengeluaran per Kapita Riil per Tahun yang Disesuaikan
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
id
Jawa Tengah 68,02 68,78 69,49 69,98 70,52 71,12 71,73 71,87
.
go
D I Yogyakarta 76,44 76,81 77,59 78,38 78,89 79,53 79,99 79,97
Jawa Timur 67,55 68,14 68,95 69,74
s. 70,27 70,77 71,50 71,71
Banten 69,47 69,89 70,27 70,96 71,42 71,95 72,44 72,45
p
.b
Nusa Tenggara Barat 63,76 64,31 65,19 65,81 66,58 67,30 68,14 68,25
w
Nusa Tenggara Timur 61,68 62,26 62,67 63,13 63,73 64,39 65,23 65,19
//w
Kalimantan Barat 64,30 64,89 65,59 65,88 66,26 66,98 67,65 67,66
Kalimantan Tengah 67,41 67,77 68,53 69,13 69,79 70,42 70,91 71,05
s:
Kalimantan Selatan 67,17 67,63 68,38 69,05 69,65 70,17 70,72 70,91
tp
Kalimantan Timur 73,21 73,82 74,17 74,59 75,12 75,83 76,61 76,24
ht
Kalimantan Utara 67,99 68,64 68,76 69,20 69,84 70,56 71,15 70,63
Sulawesi Utara 69,49 69,96 70,39 71,05 71,66 72,20 72,99 72,93
Sulawesi Tengah 65,79 66,43 66,76 67,47 68,11 68,88 69,50 69,55
Sulawesi Selatan 67,92 68,49 69,15 69,76 70,34 70,90 71,66 71,93
Sulawesi Tenggara 67,55 68,07 68,75 69,31 69,86 70,61 71,20 71,45
Gorontalo 64,70 65,17 65,86 66,29 67,01 67,71 68,49 68,68
Sulawesi Barat 61,53 62,24 62,96 63,60 64,30 65,10 65,73 66,11
Maluku 66,09 66,74 67,05 67,60 68,19 68,87 69,45 69,49
Maluku Utara 64,78 65,18 65,91 66,63 67,20 67,76 68,70 68,49
Papua Barat 60,91 61,28 61,73 62,21 62,99 63,74 64,70 65,09
Papua 56,25 56,75 57,25 58,05 59,09 60,06 60,84 60,44
INDONESIA 68,31 68,90 69,55 70,18 70,81 71,39 71,92 71,94
id
Aceh Barat Daya 62,62 63,08 63,77 64,57 65,09 65,67 66,56 66,75
.
go
Gayo Lues 63,22 63,34 63,67 64,26 65,01 65,88 66,87 67,22
Aceh Tamiang 65,56 66,09 67,03
s. 67,41 67,99 68,45 69,23 69,24
Nagan Raya 65,23 65,58 66,73 67,32 67,78 68,15 69,11 69,18
p
.b
Aceh Jaya 66,92 67,30 67,53 67,70 68,07 68,83 69,74 69,75
w
Bener Meriah 69,74 70,00 70,62 71,42 71,89 72,14 72,97 72,98
w
Pidie Jaya 69,26 69,89 70,49 71,13 71,73 72,12 72,87 73,20
//w
Kota Banda Aceh 81,84 82,22 83,25 83,73 83,95 84,37 85,07 85,41
Kota Sabang 71,07 71,50 72,51 73,36 74,10 74,82 75,77 75,78
s:
Kota Langsa 73,40 73,81 74,74 75,41 75,89 76,34 77,16 77,17
tp
Kota Lhokseumawe 74,13 74,44 75,11 75,78 76,34 76,62 77,30 77,31
ht
Kota Subulussalam 60,11 60,39 61,32 62,18 62,88 63,48 64,46 64,93
SUMATERA UTARA 68,36 68,87 69,51 70,00 70,57 71,18 71,74 71,77
Nias 57,43 57,98 58,85 59,75 60,21 60,82 61,65 61,93
Mandailing Natal 62,91 63,42 63,99 64,55 65,13 65,83 66,52 66,79
Tapanuli Selatan 66,75 67,22 67,63 68,04 68,69 69,10 69,75 70,12
Tapanuli Tengah 65,64 66,16 67,06 67,27 67,96 68,27 68,86 69,23
Tapanuli Utara 70,50 70,70 71,32 71,96 72,38 72,91 73,33 73,47
Toba Samosir 72,36 72,79 73,40 73,61 73,87 74,48 74,92 75,16
Labuhan Batu 69,45 70,06 70,23 70,50 71,00 71,39 71,94 72,01
Asahan 66,58 67,51 68,40 68,71 69,10 69,49 69,92 70,29
Simalungun 70,28 70,89 71,24 71,48 71,83 72,49 72,98 73,25
Dairi 67,15 67,91 69,00 69,61 70,36 70,89 71,42 71,57
Karo 71,62 71,84 72,69 73,29 73,53 73,91 74,25 74,43
Deli Serdang 71,39 71,98 72,79 73,51 73,94 74,92 75,43 75,44
Langkat 67,17 68,00 68,53 69,13 69,82 70,27 70,76 71,00
Nias Selatan 56,78 57,78 58,74 59,14 59,85 60,75 61,59 61,89
Humbang Hasundutan 64,92 65,59 66,03 66,56 67,30 67,96 68,83 68,87
Pakpak Bharat 64,73 65,06 65,53 65,81 66,25 66,63 67,47 67,59
id
Kota Medan 78,00 78,26 78,87 79,34 79,98 80,65 80,97 80,98
Kota Binjai 72,02 72,55 73,81 74,11 74,65 75,21 75,89 75,89
.
go
Kota Padangsidimpuan 71,68 71,88 72,80 73,42 73,81 74,38 75,06 75,22
Kota Gunungsitoli 65,25 65,91 66,41 s.
66,85
p
67,68 68,33 69,30 69,31
SUMATERA BARAT 68,91 69,36 69,98 70,73 71,24 71,73 72,39 72,38
.b
Kepulauan Mentawai 56,33 56,73 57,41 58,27 59,25 60,28 61,26 61,09
w
Pesisir Selatan 67,31 67,75 68,07 68,39 68,74 69,40 70,08 69,90
w
Padang Pariaman 67,15 67,56 68,04 68,44 68,90 69,71 70,59 70,61
tp
Lima Puluh Kota 66,30 66,78 67,65 68,37 68,69 69,17 69,67 69,47
Pasaman 62,91 63,33 64,01 64,57 64,94 65,60 66,46 66,64
Solok Selatan 65,86 66,29 67,09 67,47 67,81 68,45 68,94 69,04
Dharmasraya 68,71 69,27 69,84 70,25 70,40 70,86 71,52 71,51
Pasaman Barat 63,92 64,56 65,26 66,03 66,83 67,43 68,21 68,49
Kota Padang 79,23 79,83 80,36 81,06 81,58 82,25 82,68 82,82
Kota Solok 75,54 76,20 76,83 77,07 77,44 77,89 78,38 78,29
Kota Sawah Lunto 69,07 69,61 69,87 70,67 71,13 71,72 72,39 72,64
Kota Padang Panjang 74,54 75,05 75,98 76,50 77,01 77,30 78,00 77,93
Kota Bukittinggi 77,67 78,02 78,72 79,11 79,80 80,11 80,71 80,58
Kota Payakumbuh 76,34 76,49 77,42 77,56 77,91 78,23 78,95 78,90
Kota Pariaman 74,51 74,66 74,98 75,44 75,71 76,26 76,70 76,90
RIAU 69,91 70,33 70,84 71,20 71,79 72,44 73,00 72,71
Kuantan Singingi 66,65 67,47 68,32 68,66 69,53 69,96 70,78 70,31
Indragiri Hulu 66,68 67,11 68,00 68,67 68,97 69,66 70,05 69,83
Indragiri Hilir 63,44 63,80 64,80 65,35 66,17 66,51 66,84 66,54
Pelalawan 68,29 68,67 69,82 70,21 70,59 71,44 71,85 71,56
Siak 70,84 71,45 72,17 72,70 73,18 73,73 74,07 73,68
id
Tanjung Jabung Timur 59,41 59,88 61,12 61,88 62,61 63,32 63,92 64,43
Tanjung Jabung Barat 63,54 64,04 65,03 65,91 66,15 67,13 67,54 67,54
.
go
Tebo 65,91 66,63 67,29 68,05 68,16 68,67 69,02 69,14
Bungo 67,54 67,93
ps.
68,34 68,77 69,04 69,42 69,86 69,92
Kota Jambi 74,21 74,86 75,58 76,14 76,74 77,41 78,26 78,37
.b
Kota Sungai Penuh 72,09 72,48 73,03 73,35 73,75 74,67 75,36 75,42
w
SUMATERA SELATAN 66,16 66,75 67,46 68,24 68,86 69,39 70,02 70,01
w
Ogan Komering Ulu 65,51 66,21 67,18 67,47 68,28 69,01 69,45 69,32
//w
Ogan Komering Ilir 63,52 63,87 64,73 65,44 66,11 66,57 66,96 66,82
Muara Enim 64,34 65,02 65,82 66,71 67,63 68,28 68,88 68,74
s:
Musi Rawas 62,23 63,19 64,11 64,75 65,31 66,18 66,92 66,79
ht
Musi Banyuasin 64,18 64,93 65,76 66,45 66,96 67,57 67,83 67,69
Banyu Asin 62,42 63,21 64,15 65,01 65,85 66,40 66,90 66,74
Ogan Komering Ulu Selatan 61,58 61,94 62,57 63,42 63,96 64,84 65,43 65,30
Ogan Komering Ulu Timur 66,09 66,74 67,17 67,38 67,84 68,58 69,34 69,28
Ogan Ilir 63,64 64,49 65,35 65,45 65,63 66,43 67,22 67,06
Empat Lawang 62,74 63,17 63,55 64,00 64,21 64,81 65,10 65,25
Penukal Abab Lematang Ilir 59,69 59,89 60,83 61,66 62,58 63,49 64,33 64,70
Musi Rawas Utara 60,56 61,34 62,32 63,05 63,18 63,75 64,32 64,49
Kota Palembang 75,49 76,02 76,29 76,59 77,22 77,89 78,44 78,33
Kota Prabumulih 71,87 72,20 73,19 73,38 73,58 74,04 74,40 74,55
Kota Pagar Alam 64,14 64,75 65,37 65,96 66,81 67,62 68,44 68,31
Kota Lubuklinggau 72,55 72,84 73,17 73,57 73,67 74,09 74,81 74,78
BENGKULU 67,50 68,06 68,59 69,33 69,95 70,64 71,21 71,40
Bengkulu Selatan 67,61 68,28 68,57 68,71 69,04 69,85 70,27 70,63
Rejang Lebong 66,11 66,55 67,51 68,34 68,61 69,40 70,10 70,44
Bengkulu Utara 66,67 67,27 67,46 67,63 67,80 68,36 68,80 68,82
Kaur 63,17 63,75 64,47 64,95 65,28 66,20 66,78 66,99
Seluma 62,10 62,94 63,41 64,04 65,00 65,99 66,69 66,89
id
Tulangbawang 64,91 65,83 66,08 66,74 67,07 67,70 68,23 68,52
Pesawaran 60,94 61,70 62,70 63,47 64,43 64,97 65,75 65,79
.
go
Pringsewu 66,14 66,58 67,55 68,26 68,61 69,42 69,97 70,30
Mesuji 58,16 58,71 59,79 s.
60,72
p
61,87 62,88 63,52 63,63
Tulang Bawang Barat 61,46 62,46 63,01 63,77 64,58 65,30 65,93 65,97
.b
Pesisir Barat 58,95 59,76 60,55 61,50 62,20 62,96 63,79 63,91
w
Kota Bandar Lampung 73,93 74,34 74,81 75,34 75,98 76,63 77,33 77,44
w
Kota Metro 74,27 74,98 75,10 75,45 75,87 76,22 76,77 77,19
//w
KEP. BANGKA BELITUNG 67,92 68,27 69,05 69,55 69,99 70,67 71,30 71,47
Bangka 69,34 69,79 70,03 70,43 71,09 71,80 72,39 72,40
s:
Bangka Barat 65,85 66,43 67,23 67,60 67,94 68,68 69,05 69,08
ht
Bangka Tengah 67,67 68,09 68,66 68,76 68,99 69,52 70,33 70,45
Bangka Selatan 62,96 63,54 63,89 64,57 65,02 65,98 66,54 66,90
Belitung Timur 67,71 68,10 68,83 69,30 69,57 70,22 70,84 70,92
Kota Pangkal Pinang 76,14 76,28 76,61 76,73 76,86 77,43 77,97 78,22
KEPULAUAN RIAU 73,02 73,40 73,75 73,99 74,45 74,84 75,48 75,59
Karimun 68,52 68,72 69,21 69,84 70,26 70,56 71,10 71,44
Bintan 71,31 71,65 71,92 72,38 72,91 73,41 73,98 74,13
Natuna 69,39 70,06 70,87 71,23 71,52 72,10 72,63 72,72
Lingga 60,13 60,75 61,28 62,44 63,45 64,06 64,98 65,29
Kepulauan Anambas 64,86 65,12 65,86 66,30 67,06 67,53 68,48 68,80
Kota Batam 78,65 79,13 79,34 79,79 80,26 80,54 81,09 81,11
Kota Tanjung Pinang 76,70 77,29 77,57 77,77 78,00 78,33 78,73 78,91
DKI JAKARTA 78,08 78,39 78,99 79,60 80,06 80,47 80,76 80,77
Kepulauan Seribu 67,62 68,48 68,84 69,52 70,11 70,91 71,40 71,63
Kota Jakarta Selatan 82,72 82,94 83,37 83,94 84,13 84,44 84,75 84,72
Kota Jakarta Timur 79,88 80,40 80,73 81,28 81,61 82,06 82,69 82,66
Kota Jakarta Pusat 78,81 79,03 79,69 80,22 80,49 81,01 81,24 81,39
Kota Jakarta Barat 78,79 79,38 79,72 80,34 80,47 80,88 81,21 81,38
id
Indramayu 62,98 63,55 64,36 64,78 65,58 66,36 66,97 67,29
Subang 65,48 65,80 66,52 67,14 67,73 68,31 68,69 68,95
.
go
Purwakarta 67,09 67,32 67,84 68,56 69,28 69,98 70,67 70,82
Karawang 66,61 67,08
ps.
67,66 68,19 69,17 69,89 70,86 70,66
Bekasi 70,09 70,51 71,19 71,83 72,63 73,49 73,99 74,07
.b
Bandung Barat 63,93 64,27 65,23 65,81 66,63 67,46 68,27 68,08
w
Kota Bogor 72,86 73,10 73,65 74,50 75,16 75,66 76,23 76,11
//w
Kota Sukabumi 70,81 71,19 71,84 72,33 73,03 73,55 74,31 74,21
Kota Bandung 78,55 78,98 79,67 80,13 80,31 81,06 81,62 81,51
s:
Kota Cirebon 72,27 72,93 73,34 73,70 74,00 74,35 74,92 74,89
tp
Kota Bekasi 78,63 78,84 79,63 79,95 80,30 81,04 81,59 81,50
ht
Kota Depok 78,27 78,58 79,11 79,60 79,83 80,29 80,82 80,97
Kota Cimahi 75,85 76,06 76,42 76,69 76,95 77,56 78,11 77,83
Kota Tasikmalaya 68,63 69,04 69,99 70,58 71,51 72,03 72,84 73,04
Kota Banjar 68,01 68,34 69,31 70,09 70,79 71,25 71,75 71,70
JAWA TENGAH 68,02 68,78 69,49 69,98 70,52 71,12 71,73 71,87
Cilacap 66,80 67,25 67,77 68,60 68,90 69,56 69,98 69,95
Banyumas 68,55 69,25 69,89 70,49 70,75 71,30 71,96 71,98
Purbalingga 65,53 66,23 67,03 67,48 67,72 68,41 68,99 68,97
Banjarnegara 62,84 63,15 64,73 65,52 65,86 66,54 67,34 67,45
Kebumen 64,86 65,67 66,87 67,41 68,29 68,80 69,60 69,81
Purworejo 69,77 70,12 70,37 70,66 71,31 71,87 72,50 72,68
Wonosobo 64,57 65,20 65,70 66,19 66,89 67,81 68,27 68,22
Magelang 65,86 66,35 67,13 67,85 68,39 69,11 69,87 69,87
Boyolali 69,81 70,34 71,74 72,18 72,64 73,22 73,80 74,25
Klaten 72,42 73,19 73,81 73,97 74,25 74,79 75,29 75,56
Sukoharjo 73,22 73,76 74,53 75,06 75,56 76,07 76,84 76,98
Wonogiri 66,40 66,77 67,76 68,23 68,66 69,37 69,98 70,25
Karanganyar 73,33 73,89 74,26 74,90 75,22 75,54 75,89 75,86
id
Pemalang 61,81 62,35 63,70 64,17 65,04 65,67 66,32 66,32
Tegal 63,50 64,10 65,04 65,84 66,44 67,33 68,24 68,39
.
go
Brebes 61,87 62,55 63,18 63,98 64,86 65,68 66,12 66,11
Kota Magelang 75,29 75,79 76,39 s.
77,16
p
77,84 78,31 78,80 78,99
Kota Surakarta 78,89 79,34 80,14 80,76 80,85 81,46 81,86 82,21
.b
Kota Salatiga 79,37 79,98 80,96 81,14 81,68 82,41 83,12 83,14
w
Kota Semarang 78,68 79,24 80,23 81,19 82,01 82,72 83,19 83,05
w
Kota Pekalongan 70,82 71,53 72,69 73,32 73,77 74,24 74,77 74,98
//w
Kota Tegal 71,44 72,20 72,96 73,55 73,95 74,44 74,93 75,07
D I YOGYAKARTA 76,44 76,81 77,59 78,38 78,89 79,53 79,99 79,97
s:
Kulon Progo 70,14 70,68 71,52 72,38 73,23 73,76 74,44 74,46
tp
Gunung Kidul 66,31 67,03 67,41 67,82 68,73 69,24 69,96 69,98
Sleman 80,26 80,73 81,20 82,15 82,85 83,42 83,85 83,84
Kota Yogyakarta 83,61 83,78 84,56 85,32 85,49 86,11 86,65 86,61
JAWA TIMUR 67,55 68,14 68,95 69,74 70,27 70,77 71,50 71,71
Pacitan 63,38 63,81 64,92 65,74 66,51 67,33 68,16 68,39
Ponorogo 67,03 67,40 68,16 68,93 69,26 69,91 70,56 70,81
Trenggalek 65,76 66,16 67,25 67,78 68,10 68,71 69,46 69,74
Tulungagung 69,30 69,49 70,07 70,82 71,24 71,99 72,62 73,00
Blitar 66,49 66,88 68,13 68,88 69,33 69,93 70,57 70,58
Kediri 68,01 68,44 68,91 69,87 70,47 71,07 71,85 72,05
Malang 65,20 65,59 66,63 67,51 68,47 69,40 70,35 70,36
Lumajang 61,87 62,33 63,02 63,74 64,23 64,83 65,33 65,46
Jember 62,43 62,64 63,04 64,01 64,96 65,96 66,69 67,11
Banyuwangi 66,74 67,31 68,08 69,00 69,64 70,06 70,60 70,62
Bondowoso 63,21 63,43 63,95 64,52 64,75 65,27 66,09 66,43
Situbondo 63,43 63,91 64,53 65,08 65,68 66,42 67,09 67,38
Probolinggo 62,61 63,04 63,83 64,12 64,28 64,85 65,60 66,07
Pasuruan 63,74 64,35 65,04 65,71 66,69 67,41 68,29 68,60
id
Pamekasan 62,27 62,66 63,10 63,98 64,93 65,41 65,94 66,26
Sumenep 60,84 61,43 62,38 63,42 64,28 65,25 66,22 66,43
.
go
Kota Kediri 74,18 74,62 75,67 76,33 77,13 77,58 78,08 78,23
Kota Blitar 74,53 75,26
ps.
76,00 76,71 77,10 77,58 78,56 78,57
Kota Malang 78,44 78,96 80,05 80,46 80,65 80,89 81,32 81,45
.b
Kota Probolinggo 70,05 70,49 71,01 71,50 72,09 72,53 73,27 73,27
w
Kota Pasuruan 72,89 73,23 73,78 74,11 74,39 74,78 75,25 75,26
w
Kota Mojokerto 74,91 75,04 75,54 76,38 76,77 77,14 77,96 78,04
//w
Kota Madiun 78,41 78,81 79,48 80,01 80,13 80,33 80,88 80,91
Kota Surabaya 78,51 78,87 79,47 80,38 81,07 81,74 82,22 82,23
s:
Kota Batu 71,55 71,89 72,62 73,57 74,26 75,04 75,88 75,90
tp
id
Sumba Timur 61,44 62,04 62,54 63,22 64,19 64,65 65,34 65,52
Kupang 61,07 61,68 62,04 62,39 62,79 63,55 64,43 64,32
.
go
Timor Tengah Selatan 58,76 59,41 59,90 60,37 61,08 61,58 62,23 62,15
Timor Tengah Utara 59,56 60,41 60,96 s.
61,54
p
62,03 62,65 63,34 63,53
Belu 59,12 59,72 60,54 61,04 61,44 61,86 62,54 62,68
.b
Flores Timur 59,80 60,42 61,24 61,90 62,89 63,55 64,34 64,22
//w
Rote Ndao 57,28 57,82 58,32 59,28 60,51 61,51 62,22 62,39
Manggarai Barat 59,02 59,64 60,04 60,63 61,65 62,58 63,50 63,89
Sumba Tengah 57,25 57,60 57,91 58,52 59,39 60,07 61,01 61,53
Sumba Barat Daya 59,26 59,90 60,53 61,31 61,46 61,89 62,60 62,28
Nagekeo 62,24 62,71 63,33 63,93 64,74 65,35 65,88 65,81
Manggarai Timur 55,74 56,58 56,83 57,50 58,51 59,49 60,47 60,85
Sabu Raijua 51,55 52,51 53,28 54,16 55,22 55,79 56,66 57,02
Malaka 56,14 56,94 57,51 58,29 58,90 59,66 60,34 60,21
Kota Kupang 77,24 77,58 77,95 78,14 78,25 78,84 79,55 79,71
KALIMANTAN BARAT 64,30 64,89 65,59 65,88 66,26 66,98 67,65 67,66
Sambas 62,47 63,28 64,14 64,94 65,92 66,61 67,02 67,03
Bengkayang 63,99 64,40 64,65 65,45 65,99 66,85 67,57 67,87
Landak 62,72 63,59 64,12 64,58 64,93 65,45 65,96 65,98
Mempawah 62,09 62,78 63,37 63,84 64,00 64,90 65,50 65,74
Sanggau 61,72 62,06 63,05 63,90 64,61 65,15 65,67 65,77
Ketapang 62,85 63,27 64,03 64,74 65,71 66,41 67,16 67,17
Sintang 62,64 63,19 64,18 64,78 65,16 66,07 66,70 66,88
Kapuas Hulu 62,63 62,90 63,73 63,83 64,18 65,03 65,65 65,69
id
Lamandau 67,23 67,53 68,30 68,54 69,17 69,70 70,51 70,51
Seruyan 62,81 63,49 64,77 65,40 66,14 67,04 67,57 67,58
.
go
Katingan 65,29 65,79 66,81 67,41 67,56 67,91 68,55 68,68
Pulang Pisau 64,76 65,00
ps.
65,76 66,49 67,00 67,54 68,34 68,45
Gunung Mas 67,75 68,13 69,24 69,73 69,95 70,23 70,65 70,81
.b
Barito Timur 68,82 69,12 69,71 70,33 70,57 70,82 71,34 71,39
w
Murung Raya 65,62 66,10 66,46 66,96 67,16 67,56 67,89 67,98
w
Kota Palangka Raya 78,02 78,50 78,62 79,21 79,69 80,34 80,77 80,77
//w
KALIMANTAN SELATAN 67,17 67,63 68,38 69,05 69,65 70,17 70,72 70,91
Tanah Laut 66,11 66,50 66,99 67,44 68,00 68,49 69,04 69,38
s:
Kota Baru 65,41 65,76 66,61 67,10 67,79 68,32 68,95 68,86
tp
Barito Kuala 62,12 62,56 63,53 64,33 64,93 65,91 66,24 66,22
Tapin 66,48 66,99 67,67 68,05 68,70 69,53 70,13 70,11
Hulu Sungai Selatan 64,59 65,25 66,31 67,52 67,80 68,41 68,80 68,85
Hulu Sungai Tengah 64,63 65,37 66,56 67,07 67,78 68,32 68,80 68,84
Hulu Sungai Utara 60,77 61,32 62,49 63,38 64,21 65,06 65,49 65,59
Tabalong 68,08 68,36 69,35 70,07 70,76 71,14 71,78 72,19
Tanah Bumbu 66,51 66,94 67,58 68,28 69,12 70,05 70,50 70,71
Balangan 64,03 64,44 65,34 66,25 67,25 67,88 68,39 68,82
Kota Banjarmasin 74,59 74,94 75,41 75,94 76,46 76,83 77,16 77,10
Kota Banjar Baru 77,10 77,30 77,56 77,96 78,32 78,83 79,22 79,10
KALIMANTAN TIMUR 73,21 73,82 74,17 74,59 75,12 75,83 76,61 76,24
Paser 69,61 69,87 70,30 71,00 71,16 71,61 72,29 72,04
Kutai Barat 68,13 68,91 69,34 69,99 70,18 70,69 71,63 71,19
Kutai Kartanegara 70,71 71,20 71,78 72,19 72,75 73,15 73,78 73,59
Kutai Timur 69,79 70,39 70,76 71,10 71,91 72,56 73,49 73,00
Berau 72,02 72,26 72,72 73,05 73,56 74,01 74,88 74,71
Penajam Paser Utara 68,07 68,60 69,26 69,96 70,59 71,13 71,64 71,41
Mahakam Ulu 63,81 64,32 64,89 65,51 66,09 66,67 67,58 67,09
id
Kepulauan Talaud 66,14 66,56 66,92 67,58 67,74 68,32 68,97 69,40
Minahasa Selatan 67,68 68,36 69,18 69,97 70,05 70,86 71,68 72,11
.
go
Minahasa Utara 70,19 70,54 71,09 71,49 72,20 73,05 73,95 73,90
Bolaang Mongondow Utara 63,67 64,24 64,46 s.
65,16
p
65,60 66,32 66,91 66,99
Siau Tagulandang Biaro 63,91 64,35 65,00 65,66 66,03 66,75 67,48 67,64
.b
Minahasa Tenggara 67,34 67,86 68,05 68,42 68,91 69,66 70,47 70,51
w
Bolaang Mongondow Selatan 62,84 63,57 63,72 63,92 64,05 64,49 65,28 65,00
w
Bolaang Mongondow Timur 62,64 63,12 63,81 64,44 64,73 65,21 66,08 65,99
//w
Kota Manado 76,56 77,27 77,32 77,59 78,05 78,41 79,12 78,93
Kota Bitung 70,35 70,88 71,64 72,43 72,94 73,27 74,20 74,10
s:
Kota Tomohon 72,99 73,56 74,36 74,91 75,34 75,78 76,67 76,69
tp
Kota Kotamobagu 69,86 70,46 70,70 71,68 72,00 72,55 73,22 72,97
ht
SULAWESI TENGAH 65,79 66,43 66,76 67,47 68,11 68,88 69,50 69,55
Banggai Kepulauan 61,74 62,33 62,97 63,45 64,07 64,68 65,13 65,42
Banggai 66,39 67,11 67,44 68,17 69,00 69,85 70,36 70,52
Morowali 66,86 67,91 69,12 69,69 70,41 71,14 72,02 72,21
Poso 66,94 67,65 68,13 68,83 69,78 70,68 71,40 71,28
Donggala 63,38 63,55 63,82 64,42 64,66 65,14 65,49 65,56
Toli-Toli 61,44 61,91 62,72 63,27 64,05 64,60 65,42 65,69
Buol 64,50 65,41 65,61 66,37 66,69 67,30 67,69 67,82
Parigi Moutong 61,98 62,20 62,79 63,60 64,09 64,85 65,47 65,44
Tojo Una-Una 60,32 61,15 61,33 62,27 62,61 63,38 64,52 64,59
Sigi 64,10 64,64 65,35 65,95 66,72 67,66 68,16 68,12
Banggai Laut 61,86 62,12 62,90 63,49 64,08 64,80 65,27 65,43
Morowali Utara 65,01 65,81 66,00 66,57 67,35 67,95 68,45 68,36
Kota Palu 78,65 79,12 79,63 79,73 80,24 80,91 81,50 81,47
SULAWESI SELATAN 67,92 68,49 69,15 69,76 70,34 70,90 71,66 71,93
Kepulauan Selayar 63,16 63,66 64,32 64,95 65,39 66,04 66,91 67,38
Bulukumba 64,27 65,24 65,58 66,46 67,08 67,70 68,28 68,99
Bantaeng 64,88 65,77 66,20 66,59 67,27 67,76 68,30 68,73
id
Luwu 66,39 67,34 68,11 68,71 69,02 69,60 70,39 70,51
Tana Toraja 64,55 65,08 65,75 66,25 66,82 67,66 68,25 68,75
.
go
Luwu Utara 66,40 66,90 67,44 67,81 68,35 68,79 69,46 69,57
Luwu Timur 69,53 69,75
ps.
70,43 70,95 71,46 72,16 72,80 73,22
Toraja Utara 65,65 66,15 66,76 67,49 67,90 68,49 69,23 69,33
.b
Kota Makasar 78,98 79,35 79,94 80,53 81,13 81,73 82,25 82,25
w
Kota Parepare 75,10 75,66 76,31 76,48 76,68 77,19 77,62 77,86
w
Kota Palopo 75,02 75,65 76,27 76,45 76,71 77,30 77,98 78,06
//w
SULAWESI TENGGARA 67,55 68,07 68,75 69,31 69,86 70,61 71,20 71,45
Buton 61,83 62,31 62,78 63,69 64,47 65,08 65,67 65,98
s:
id
Maluku Tengah 67,89 68,69 68,85 69,54 70,09 70,60 71,25 71,25
Buru 64,31 65,15 65,75 66,63 67,61 68,25 68,91 68,95
.
go
Kepulauan Aru 59,62 59,91 60,50 61,32 62,13 63,12 63,64 63,71
Seram Bagian Barat 61,79 62,39 63,02 s.
63,76
p
64,34 65,14 65,49 65,62
Seram Bagian Timur 58,88 59,50 60,27 61,15 62,06 62,98 63,74 64,12
.b
Maluku Barat Daya 57,34 58,09 58,64 59,43 60,16 60,64 61,55 61,90
w
Buru Selatan 59,89 60,74 61,48 62,19 62,75 63,62 64,42 64,69
w
Kota Ambon 78,16 79,09 79,30 79,55 79,82 80,24 80,81 80,84
//w
Kota Tual 64,16 64,95 65,20 65,64 66,25 67,21 67,74 67,96
MALUKU UTARA 64,78 65,18 65,91 66,63 67,20 67,76 68,70 68,49
s:
Halmahera Barat 61,47 62,06 62,97 63,83 64,19 64,54 65,34 65,31
tp
Halmahera Tengah 60,89 61,49 62,07 63,05 63,89 64,66 65,55 65,42
ht
Kepulauan Sula 59,77 60,18 60,50 61,25 62,04 62,96 63,64 63,53
Halmahera Selatan 59,92 60,34 61,26 62,17 62,64 63,39 64,11 63,84
Halmahera Utara 63,81 64,18 65,04 66,02 66,52 67,30 67,75 67,50
Halmahera Timur 62,71 63,26 63,99 64,92 65,77 66,20 66,74 66,75
Pulau Morotai 57,97 58,34 59,27 59,87 60,71 61,39 62,38 62,50
Pulau Taliabu 56,86 57,31 58,26 58,66 59,03 59,67 60,62 60,48
Kota Ternate 76,69 77,15 77,64 77,80 78,48 79,13 80,03 79,82
Kota Tidore Kepulauan 66,25 66,76 67,45 68,37 69,25 69,89 70,83 70,53
PAPUA BARAT 60,91 61,28 61,73 62,21 62,99 63,74 64,70 65,09
Fakfak 64,29 64,73 64,92 65,55 66,09 66,99 67,87 68,36
Kaimana 60,36 61,07 61,33 62,15 62,74 63,67 64,59 65,00
Teluk Wondama 55,65 56,27 56,64 57,16 58,10 58,86 59,82 60,21
Teluk Bintuni 59,73 60,40 61,09 61,81 62,39 63,13 64,00 64,55
Manokwari 68,81 69,35 69,91 70,34 70,67 71,17 71,67 72,01
Sorong Selatan 57,73 58,24 58,60 59,20 60,19 61,01 61,93 62,42
Sorong 60,86 61,23 61,86 62,42 63,42 64,32 65,29 65,74
Raja Ampat 60,36 60,86 61,23 61,95 62,35 62,84 63,66 63,89
Tambrauw 48,69 49,40 49,77 50,35 51,01 51,95 52,90 53,45
id
Mimika 69,50 70,40 70,89 71,64 72,42 73,15 74,13 74,19
Boven Digoel 57,96 58,21 59,02 59,35 60,14 60,83 61,51 61,53
.
go
Mappi 55,51 55,74 56,11 56,54 57,10 57,72 58,30 58,15
Asmat 45,54 45,91
ps.
46,62 47,31 48,49 49,37 50,37 50,55
Yahukimo 45,63 46,36 46,63 47,13 47,95 48,51 49,25 49,37
.b
Pegunungan Bintang 38,94 39,68 40,91 41,90 43,24 44,22 45,21 45,44
w
Mamberamo Raya 47,28 47,88 48,29 49,00 50,25 51,24 52,20 51,78
ht
Rank IPM
Negara 1990 2000 2010 2014 2015 2017 2018 2019
(2019)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
11 Singapura 0,721 0,821 0,909 0,926 0,931 0,933 0,936 0,938
47 Brunei Darussalam 0,767 0,802 0,827 0,838 0,838 0,838 0,836 0,838
62 Malaysia 0,643 0,723 0,772 0,791 0,796 0,805 0,805 0,810
79 Thailand 0,577 0,652 0,724 0,742 0,749 0,765 0,772 0,777
107 Indonesia 0,523 0,603 0,665 0,690 0,695 0,707 0,712 0,718
107 Filipina 0,593 0,632 0,671 0,696 0,701 0,708 0,711 0,718
117 Viet Nam 0,483 0,586 0,661 0,683 0,688 0,696 0,700 0,704
137 Laos 0,405 0,471 0,552 0,589 0,598 0,608 0,609 0,613
144 Kamboja 0,368 0,424 0,539 0,565 0,570 0,582 0,585 0,594
147 Myanmar 0,342 0,414 0,515 0,550 0,557 0,572 0,579 0,583
. id
go
Sumber: http://hdr.undp.org/en/content/download-data
Catatan: IPM yang dihitung oleh UNDP memiliki rentang nilai antara 0 hingga 1 p s.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht
. id
go
p s.
.b
hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup
tp
umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi
tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur
ht
dimensi umur panjang dan hidup sehat, digunakan indikator umur harapan hidup saat
lahir. Selanjutnya, untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator
harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi
standar hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli. Kemampuan daya beli
masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya
pengeluaran rill per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian
pembangunan untuk standar hidup layak.
Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun
yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. Penghitungan umur harapan hidup
melalui pendekatan tidak langsung (indirect estimation). Jenis data yang digunakan
adalah Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH). Paket program Mortpack
digunakan untuk menghitung angka harapan hidup berdasarkan input data ALH dan
AMH. Selanjutnya, dipilih metode Trussel dengan model West, yang sesuai dengan histori
kependudukan dan kondisi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara umumnya
(Preston, 2004).
Salah satu komponen pembentuk IPM adalah dimensi pengetahuan yang diukur melalui
tingkat pendidikan. Dalam hal ini, indikator yang digunakan adalah rata-rata lama sekolah
(mean years of schooling) dan harapan lama sekolah (expected years of schooling). Pada
proses pembentukan IPM, rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah diberi bobot
yang sama, kemudian penggabungan kedua indikator ini digunakan sebagai indeks
pengetahuan sebagai salah satu komponen pembentuk IPM.
Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk
usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal. Penghitungan rata-rata lama
sekolah menggunakan dua batasan yang dipakai sesuai kesepakatan UNDP. Harapan
lama sekolah didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan
akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. Harapan lama
sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke atas. Indikator ini dapat digunakan
untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang
id
ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat
dicapai oleh setiap anak.
.
Standar Hidup Layak
go
p s.
.b
Dimensi ketiga dari ukuran kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak. Dalam
w
cakupan lebih luas, standar hidup layak menggambarkan tingkat kesejahteraan yang
dinikmati oleh penduduk sebagai dampak semakin membaiknya ekonomi. UNDP
w
mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita
//w
yang disesuaikan, sedangkan BPS dalam menghitung standar hidup layak menggunakan
s:
rata-rata pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan dengan paritas daya beli (purcashing
power parity) berbasis formula Rao.
tp
ht
1
pij m
m
PPPj = ∏ (1)
i =1 pik
Keterangan:
PPPj : paritas daya beli di wilayah j
pij : harga komoditas i di kabupaten/kota j
pik : harga komoditas i di Jakarta Selatan
m : jumlah komoditas
id
Ikan segar lainnya Penyedap masakan/vetsin Lainnya(batu baterai,aki,korek,obat nyamuk dll)
.
go
Daging sapi Mie instan Perlengkapan mandi
Daging ayam ras Roti manis/roti lainnya
s.
p
Barang kecantikan
Daging ayam kampung Kue kering Perawatan kulit,muka,kuku,rambut
.b
id
Keterangan:
* Daya beli minimum merupakan garis kemiskinan terendah kabupaten tahun 2010 (data empiris) yaitu di Tolikara-Papua
.
go
** Daya beli maksimum merupakan nilai tertinggi kabupaten yang diproyeksikan hingga 2025 (akhir RPJPN) yaitu perkiraan pengeluaran per kapita Jakarta
Selatan tahun 2025 p s.
Dengan mengacu pada nilai minimum dan maksimum pada Tabel L2, setiap indikator
.b
IUHH = (2)
UHH maks − UHH min
//w
s:
I HLS + I RLS
I pengetahuan = (5)
2
ln( pengeluaran) − ln( pengeluaranmin )
I pengeluaran = (6)
ln( pengeluaranmaks ) − ln( pengeluaranmin )
IPM dihitung sebagai rata-rata ukur (geometrik) dari tiga indeks dimensi:
id
72,91 − 20
.
IUHH = = 0,814000
go
85 − 20
12,98 − 0 s.
I HLS = = 0, 721111
p
18 − 0
.b
11,13 − 0
I RLS = = 0, 742000
w
15 − 0
w
0, 721111 + 0, 742000
I pengetahuan = = 0, 731556
//w
2
ln (18.227 ) − ln (1.007, 436 )
s:
I pengeluaran = = 0,884806
ln ( 26.572,352 ) − ln (1.007, 436 )
tp
ht
Keterangan:
IPMt : IPM suatu wilayah pada tahun t
IPM(t-1) : IPM suatu wilayah pada tahun (t-1)
id
.
go
ps.
.b
w
w
//w
s:
tp
ht