Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat
diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Matematika Dasar
dengan judul “Makalah Pertidaksamaan” di Universitas Tanjung Pura fakultas
kehutanan.
Terima kasih disampaikan kepada Ibu Sarma siahaan,S.Si,M.Si selaku dosen mata
kuliah matematika Dasar yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi
lancarnya tugas ini.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas
mata kuliah matematika Dasar.
Helmi Hermawan
NIM. G01110090
BAB I
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu displin ilmu yang mempunyai peranan penting
dalam kehidupan. Banyak kegiatan sehari-hari yang melibatkan matematika, contoh
sederhana adalah dalam proses jual beli. Selain itu, matematika juga digunakan oleh
disiplin ilmu lain sebagai ilmu penunjang, seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan sosial.
Melihat pentingnya peranan matematika membuat mata pelajaran ini selalu diajarkan di
setiap satuan pendidikan dan di setiap tingkatan kelas dengan porsi jam pelajaran jauh
lebih banyak daripada mata pelajaran lainnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa para ahli
pendidikan dan para perancang kurikulum menyadari bahwa mata pelajaran matematika
dapat memenuhi harapan dalam penyediaan potensi sumber daya manusia yang handal –
yakni manusia yang memiliki kemampuan bernalar secara logis, kritis, sistematis,
rasional, dan cermat; mempunyai kemampuan bersikap jujur, objektif, kreatif dan
terbuka; memiliki kemampuan bertindak secara efektif dan efisien; serta memiliki
kemampuan bekerja sama – sehingga memiliki kesanggupan untuk menjawab tantangan
era globalisasi serta pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan
masa yang akan datang.
Mata kuliah Matematika dasar merupakan Mata Kuliah dasar pada semester 1 yang harus
dipelajari dengan total 3 SKS oleh mahasiswa Program Studi kehutanan. Mata kuliah ini
merupakan mata kuliah dasar yang penting dikuasai mahasiswa karena banyak dipakai
untuk mempelajari mata kuliah lain, oleh karena itu mata kuliah ini menjadi prasyrat
untuk mengambil beberapa mata kuliah berikutnya.
B. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam makalah matematika ini adalah:
1. definisi dari pertidaksamaan.
2. sifat-sifat dari pertidaksamaan .
3. jenis-jenis dari pertidaksamaan.
1. Pengertian:
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dimana ruas kiri dan kanannya dihubungkan
dengan tanda pertidaksamaan ,“>” (lebih dari),“<” (kurang dari),“ ≥ ” (lebih besar dari
dan sama dengan” atau“ ≤” (lebih kecil dari dan sama dengan).
2. Sifat-sifat Pertidaksamaan:
1. a < b ↔ b > a
a. a² > b²
1 1
b. <
a b
7. a 0 ab 0 : b 0
b
8. a 0 ab 0 : b 0
b
Selanjutnya yang dimaksud dengan menyelesaikan suatu pertidaksamaan adalah
mencari semua nilai peubah yang memenuhi pertidaksamaan tersebut.
Beberapa jenis pertidaksamaan yang cukup terkenal di antaranya :
pertidaksamaan linier, pertidaksamaan kuadrat dan polinomial, pertidaksamaan pecahan
(rasional), pertidaksamaan irrasional dan pertidaksamaan dengan nilai mutlak.
A. PERTIDAKSAMAAN LINIER
Pertidaksamaan linier adalah pertidaksamaan yang salah satu atau lebih ruasnya
memuat bentuk linier dalam x (sebagai peubahnya). Untuk menyelesaikan
pertidaksamaan linier dapat digunakan sifat-sifat berikut ini :
Contoh 2 :
Selesaikan pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. 2 x 16 x 25
2. 5 4 x 9 11
Pembahasan :
1. 2 x 16 x 25 2 x x 25 16 .
x9
9
= : penulisan dalam garis bilangan
2. 5 4 x 9 11 5 9 4 x 11 9
4 4 x 20
1 x 5
Dengan demikian HP = { x R | 1 x 5 } = (1, 5).
Contoh 2 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
1. x 2 5 x 6 0
2. 4 x 2 5 x 6 0
Pembahasan :
1. Dari pertidaksamaan x 2 5 x 6 0 , pembuat nol ruas kiri adalah :
x2 5x 6 0 x 2 x 3 0
x 2 0 atau x 3 0
x 2 atau x 3 .
Jadi pembuat nol ruas kiri adalah : x 2 dan x 3 .
Selanjutnya kita gambarkan nilai-nilai pembuat nol ini pada garis bilangan
Dengan adanya dua nilai pemuat nol ini,
garis riil (garis bilangan) terbagi ke dalam
3 interval, yaitu : x 2 , 2 x 3 dan
x 3.
2 3 Untuk menentukan tanda dari setiap
interval, ambil salah satu titik uji, misalkan
x 0 (yang terletak pada interval x 2 )
dan substitusikan ke x 2 5 x 6 , diperoleh
02 5 0 6 6 (positif). Jadi interval x 2 bertanda (+) (merupakan daerah +).
Selanjutnya interval yang bersisian bertanda sebaliknya, yaitu (–), seperti diberikan
pada gambar di bawah ini :
C. PERTIDAKSAMAAN PECAHAN
f x
Pertidaksamaan pecahan adalah pertidaksamaan yang berbentuk 0,
g x
dengan f x dan g x merupakan fungsi polinom (suku banyak).
Langkah-langkah untuk menyelesaikan pertidaksamaan pecahan antara lain :
1. Jadikan nol ruas kanan pertidaksamaan
2. Tentukan nilai-nilai pembuat nol ruas kiri : meliputi pembuat nol pembilang dan
pembuat nol penyebut (atau disebut juga nilai kutub)
3. Gambarkan nilai-nilai pembuat nol untuk pembilang dan penyebut pada garis
bilangan
4. Tentukan tanda masing-masing interval yang terbentuk
5. Arsirlah daerah sesuai dengan tanda pertidaksamaan
6. Tuliskan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan yang bersangkutan.
Contoh 3 :
Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut ini :
2x 3
1. 0
x 1
1
2. 5
x
Penyelesaian :
2x 3
1. Diketahui 0 . Perhatikan bahwa pertidaksamaan ini dapat diselesaikan
x 1
asalkan penyebut dari pertidaksamaan di atas, yaitu x 1 0 atau x 1 .
Nilai-nilai pembuat nol ruas kiri :
3
a. Nilai pembuat nol pembilang : 2 x 3 0 atau 2 x 3 yaitu x
2
b. Nilai pembuat nol penyebut (nilai kutub) : x 1 0 atau x 1
3
sehingga nilai-nilai pembuat nol ruas kiri adalah : x dan x 1 .
2
Selanjutnya gambarkan kedua nilai pembuat nol ini pada garis bilangan :
3
ambil sembarang titik uji, misalkan x 0 (yang berada pada interval 1 x )
2
2x 3 2 0 3
dan substitusikan ke pecahan , sehingga interval
x 1 0 1
3
1 x
2
(di mana titik uji x 0 berada) merupakan daerah merupakan daerah negatif.
Sedangkan tanda-tanda dari interval yang lain adalah :
1 1 1 1 5x
2. Diketahui 5. Perhatikan bahwa 5 5 0 0 dan
x x x x
pertidaksamaan ini dapat diselesaikan asalkan penyebut dari ruas kiri, yaitu x 0 .
Selanjutnya nilai-nilai pembuat nol ruas kiri adalah :
1
a. Nilai pembuat nol pembilang : 1 5 x 0 atau x
5
b. Nilai pembuat nol penyebut : x 0
1
yaitu x dan x 0 .
5
Selanjutnya gambar kedua nilai pembuat nilai nol ini adalah :
Dengan adanya dua nilai pemuat nol ini,
garis riil (garis bilangan) terbagi ke dalam
1
3 interval, yaitu : x 0 , 0 x dan
5
0 1
1
5 x .
5
Untuk menentukan tanda dari setiap
interval, ambil salah satu titik uji, misalkan
1
x 1 (yang terletak pada interval x )
5
dan
1 5x 1 5x 1 5 1
disubstitusikan ke pecahan , diperoleh 4 , sehingga
x x 1
1
interval x merupakan daerah negatif. Tanda selengkapnya untuk interval-interval
5
yang lain adalah :
Dengan demikian himpunan penyelesaian
++ dari pertidaksamaan ini adalah :
–– ––
1
+ HP = { x | x 0 atau x }
5
0 1
5 = , 0 atau 15 , .
Peringatan :
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan no. 2 tidak dibenarkan mengerjakan
1 1
5 1 5x x ,
x 5
dengan perkataan lain, pada pertidaksamaan pecahan tidak berlaku perkalian silang.
D. PERTIDAKSAMAAN IRRASIONAL
Contoh 4 :
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut ini :
1. 3x 2 2
2. x x 6
Penyelesaian :
1. Diketahui 3 x 2 2
2
Syarat akar : 3x 2 0 sehingga 3 x 2 atau x (1)
3
Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan di atas, diperoleh
3 x 2 2 3 x 2 4 3x 6 x 2 (2)
2
Selanjutnya iriskan syarat (1) dan hasil (2) diperoleh x 2 .
3
Dengan demikian himpunan penyelesaian pertidaksamaan yang ditanyakan adalah
2
HP = { x | x 2 }.
3
2. Diberikan pertidaksamaan x x 6
Syarat akar : x 6 0 sehingga didapat x 6 (1)
Syarat kedua : x 0 (2)
Kuadratkan kedua ruas pertidaksamaan yang ditanyakan, diperoleh
x x 6 x 2 x 6 x 2 x 6 0 x 2 x 3 0
atau 2 x 3 (3)
Selanjutnya iriskan ketiga hasil yang diperoleh pada perhitungan di atas dan
didapatkan HP = { x | 0 x 3 }.
Contoh 5 :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan-pertidaksamaan berikut :
1. 2 x 7 3
2. 5 x 6 1
3. x 2 3 x 7
Penyelesaian :
1. Perhatikan bahwa 2 x 7 3 3 2 x 7 3 3 7 2 x 3 7
4 2 x 10 2 x 5 .
Dengan demikian HP = { x | 2 x 5 }.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pertidaksamaan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai
berikut:
a. a² > b²
1 1
b. <
a b
7. a
0 ab 0 : b 0
b
8. a
0 ab 0 : b 0
b
DAFTAR PUSTAKA
• Noormandiri dan Sucipto, Endang, Matematika SMA, Jilid 1 Kelas x,
Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004.
• www.google.com
“ Matematika, Jenis – jenis Pertidaksamaan”.