TEMUAN AUDIT
OLEH
KELOMPOK 3
Menurut Sawyer, temuan audit (audit findings) adalah penyimpangan dari norma-norma
atau kriteria yang dapat diterima. Sedangkan menurut ISO 9000, temuan audit adalah hasil
evaluasi dari bukti audit yang dikumpulkan terhadap kriteria audit. Secara umum, temuan
audit adalah himpunan data dan informasi yang dikumpulkan, diolah dan diuji selama
melaksanakan tugas audit atas kegiatan instansi tertentu yang disajikan secara analitis
menurut unsur-unsurnya yang dianggap bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Temuan audit dapat mengindikasikan, baik kesesuaian ataupun ketidaksesuaian dengan
kriteria audit atau peluang perbaikan. Pengertian ketidaksesuaian sendiri adalah
penyimpangan melalui bukti obyektif atas kriteria audit yang ditetapkan auditor harus
menginvestigasi untuk menentukan secara tepat kriteria audit yang dilanggar dan menetapkan
rekomendasi tindakan perbaikan.
Temuan audit bisa memiliki bermacam-macam bentuk dan ukuran. Misalnya, temuan-
temuan tersebut dapat menggambarkan:
1) Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil tetapi tidak dilakukan. Contohnya
melakukan pengiriman suatu barang tetapi tidak melakukan penagihan atas pembayaran
barang tersebut.
2) Tindakan-tindakan yang dilarang. Contohnya pegawai yang mengalihkan sewa dari
perlengkapan perusahaan ke perusahaan kontrak pribadi untuk kepentingannya sendiri.
3) Tindakan-tindakan yang tercela. Contohnya membayar barang dan perlengkapan pada
tarif yang lebih rendah pada kontrak yang lebih menguntungkan.
4) Sistem yang tidak memuaskan. Contohnya diterimanya tindak lanjut yang sama terhadap
klaim asuransi yang belum diterima padahal klaim tersebut bervariasi dalam jumlah dan
signifikansinya.
5) Eksposur-eksposur risiko yang harus dipertimbangkan.
Sehubungan dengan pelaporan aktual, Practice Advisory 2420-1 dari Standar, "Kualitas
Kriteria Komunikasi”, menyatakan:
1) Komunikasi objektif bersifat faktual, tidak bias, dan bebas dari distorsi. Observasi,
kesimpulan, dan rekomendasi harus dimasukkan tanpa prasangka.
2) Komunikasi yang jelas mudah dipahami dan bersifat logis. Kejelasan bisa ditingkatkan
dengan menghindari bahasa teknis yang tidak perlu dan memberikan informasi
pendukung yang memadai.
3) Komunikasi ringkas langsung ke sasaran dan menghindari rincian yang tidak perlu.
Komunikasi seperti ini mengemukakan pikiran secara lengkap dalam kata-kata yang
sesedikit mungkin.
4) Komunikasi konstruktif adalah komunikasi yang isi dan nadanya membantu klien dan
organisasi menuju perbaikan jika diperlukan.
5) Komunikasi tepat waktu adalah komunikasi yang dikeluarkan tanpa penundaan dan
memungkinkan tindakan efektif segera.
Saran-saran Perbaikan
Auditor juga menghadapi transaksi atau kondisi yang mungkin secara intrinsik tidak
salah, tetapi bisa ditingkatkan. Misalnya membayar produk yang tidak pernah diterima jelas
adalah kesalahan. Jika cukup banyak uang yang terlibat, maka jelas hal ini merupakan
temuan audit yang dapat dilaporkan. Disisi lain, memo penerimaan yang dapat
disederhanakan tidak seharusnya dianggap kelemahan sehingga bukan merupakan temuan
audit khususnya bila auditor internal tidak dapat menunjukkan kesalahan dalam pemrosesan
penerimaan.
Manajer operasi akan merasa sulit untuk menentang pendapat auditor bahwa pembayaran
atas barang yang tidak diterima merupakan temuan audit yang valid. Namun, akan tidak adil
untuk menerapkan label yang sama ke saran-saran untuk menyederhanakan memo
penerimaan yang tidak menyebabkan kasalahan. Perbaikan-perbaikan untuk hal-hal seperti
ini harus dipisahkan. Di beberapa organisasi hal ini dilaporkan sebagai “saran-saran untuk
perbaikan" (suggettions for improvement). Saran-saran ini tidak memerlukan rekomendasi
perbaikan kesalahan dan tidak mengandung konotasi temuan kesalahan dari teman-temuan
audit.
Untuk membedakan temuan-temuan audit dari saran-saran perbaikan, auditor harus
menanyakan apakah kondisi tersebut bertentangan dengan beberapa kriteria yang dapat
diterima, atau jika bisa diterima tetapi bisa diperbaiki karena ada pengetahuan baru mengenai
subjek tersebut. Garis pemisah antara keduanya tidak selalu mudah untuk digambar. Manajer
operasi bisa mengatakan kepada auditor internal bahwa teman-temuan tertentu murni
mencerminkan sebuah peluang untuk memperbaiki kondisi yang tidak memuaskan,
sedangkan auditor internal bisa jadi melihatnya sebagai sebuah kekurangan sehingga bisa
dimasukkan sebagai temuan audit. Keputusan mengenai hal ini merupakan pertimbangan
profesional, dan pertimbangan tersebut tidak bisa diserahkan ke manajer operasi.
Temuan-temuan audit membutuhkan tindakan perbaikan. Manajer operasi bisa tidak
diberikan pilihan apakah harus atau tidak harus melakukan tindakan tersebut. Di sisi lain,
sebuah saran untuk memperbaiki suatu kondisi, yang tidak melanggar aturan atau kriteria
yang telah ditetapkan, merupakan masalah lain. Pada kasus-kasus ini manajer harus memiliki
hak untuk memutuskan apakah harus mengimplementasikan saran tersebut atau tidak.
Menambah Nilai
Dalam setiap aspek usaha, konsep menambah nilai (adding value) memiliki makna baru
dan lebih jelas. Definisi terbaru mengenai audit internal secara khusus menyebutkan
penambahan nilai. Fungsi-fungsi yang dianggap tidak menambah nilai berisiko untuk
dirampingkan, atau bahkan dihilangkan. Salah satu cara auditor internal menambah nilai
adalah dengan meyakinkan bahwa temuan dan rekomendasi yang mereka berikan jelas
berdampak positif bagi organisasi. Auditor internal tidak hanya harus yakin bahwa pekerjaan
mereka memberikan kontribusi yang berarti bagi tujuan dan kesuksesan organisasi, mereka
juga harus yakin bahwa kontribusi tersebut dipahami dan dinilai oleh yang lain.
Temuan-temuan yang dihasilkan dari penelaahan “awal-akhir” cenderung sangat
bermanfaat. Jika auditor internal mampu mendeteksi masalah-masalah kontrol potensial
dalam sistem penelusuran persediaan terkomputerisasi yang baru diterapkan sebelum bukan
sesudah dirancang dan diimplementasikan, organisasi bisa mendapatkan keuntungan besar.
Temuan-temuan yang menghasilkan nilai terbesar sering kali mengalahkan kekuatan
teknologi, memberikan perubahan yang positif dan berorientasi ke depan. Temuan-temuan ini
membantu organisasi bergerak maju dan mencapai sasaran-sasaran mereka.
Temuan audit yang wajar dapat menghasilkan perbaikan dalam jumlah dolar atau rupiah
yang besar, atau meningkatkan jasa, atau memperbaiki struktur dan proses organisasi.
Auditor internal akan meningkatkan citra mereka sebagai penambah nilai, bukan sebagai
pemakan sumber daya. Di sepanjang tahapan temuan-temuan audit, penting bagi auditor
internal untuk tetap fokus menyediakan aktivitas aktivitas dan jasa-jasa bernilai tinggi.
TINGKAT SIGNIFIKANSI
Tidak ada dua temuan yang benar-benar sama. Setiap temuan mencerminkan tingkat
kerugian atau risiko aktual atau potensialnya masing-masing. Menempatkan penekanan yang
sama pada kesalahan klerikal acak seperti pada kelebihan pembayaran sebesar $100.000 jelas
tidak logis. Jadi auditor internal harus mempertimbangkan tingkat kerusakan yang bisa atau
telah disebabkan oleh suatu kondisi kelemahan sebelum mengomunikasikannya dengan
manajemen. Untuk kebanyakan tujuan, temuan-temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi
tidak signifikan, kecil, atau besar.
- Temuan-temuan Kecil
Temuan-temuan kecil (minor findings) perlu dilaporkan karena bukan semata-mata
kesalahan manusiawi yang bersifat acak. Jika tidak diperbaiki, maka akan berlanjut sehingga
merugikan, dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi organisasi, namun cukup
signifikan untuk diperhatikan oleh manajemen. Beberapa temuan kecil lebih baik dilaporkan
dalam Surat kepada Manajemen (Management Letter).
Seorang pegawai yang telah mencampur-adukkan kas kecil pribadi dengan milik
organisasi melanggar aturan organisasi dan praktik bisnis yang baik. Tentu hal ini harus
dilaporkan dan diperbaiki kalau tidak, maka akan terus berlanjut atau menyebar.
- Temuan-temuan Besar
Temuan-temuan besar (major findings) adalah temuan yang akan menghalangi
pencapaian tujuan utama suatu organisasi atau suatu unit dalam organisasi. Misalnya, salah
satu tujuan utama departemen utang usaha adalah hanya membayar utang-utang yang benar-
benar sah. Sistem kontrol yang lemah yang bisa atau akan mengakibatkan kesalahan
pembayaran sebesar $500.000 mencerminkan kelemahan yang bisa menghalangi departemen
mencapai tujuan utamanya. Oleh karena itu, hal ini merupakan temuan audit yang besar dan
harus dilaporkan.
Memisahkan temuan audit yang besar dan kecil tidaklah mudah. Dibutuhkan
pertimbangan audit yang baik untuk membedakan keduanya. Namun jika tolok ukur yang
baru saja dijabarkan bisa diterapkan secara wajar, maka auditor internal harus mampu
mempertahankan kdasifikasi temuan temuannya Dan karena melibatkan pertimbangan andit,
keputusan akhir mengenal apakah sebuah temuan harus diklasifikasikan sebagai temuan besar
atau kecil merupakan tanggung jawab auditor internal, bukan manajemen.
Aktivitas Pencatatan Temuan Audit Internal (Internal Audit Activity Record of Audit
Findings) yang ditunjukkan pada Tampilan 8-1 merupakan satu contoh laporan tersebut.
Laporan tersebut sesuai dengan tujuan yang telah dijelaskan dan memberi ruang untuk:
- Mengidentifikasi organisasi yang bertanggung jawab. • Memberi nomor identifikasi
untuk temuan tertentu dan suatu rujukan untuk kertas kerja pendukung.
- Memberi pernyataan singkat mengenai kondisi.
- Mengidentifikasi kriteria standar yang diterapkan untuk menilai kondisi.
- Menunjukkan apakah temuan tersebut merupakan pengulangan dari sesuatu yang
ditemukan pada audit sebelumnya.
- Menyatakan arah, prosedur, atau instruksi kerja yang berkaitan dengan temuan
tersebut. Meringkas pengujian audit dan jumlah kelemahan yang ditemukan.
- Menunjukkan penyebab-mengapa penyimpangan terjadi.
- Menjelaskan dampak, aktual maupun potensial, dari kondisi tersebut.
- Menyatakan tindakan perbaikan yang diusulkan dan/atau yang diambil.
- Mencatat pembahasan dengan karyawan khen dan mencatat tanggapan-tanggapan
mereka (setuju atau tidak setuju), dan sifat tindakan, jika ada yang mereka usulkan
untuk diambil.
Sawyer, Lawrence B dan Mortimer A Dittenhofer dan James H. Scheiner. 2005. Audit Internal
Sawyer, Edisi 5 Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Puspita, Eka F. dkk. 2018. “Temuan Audit (Audit Findings)”. Tersedia pada: https://pdf
coffee.com/makalah-temuan-audit-2-pdf-free.html (diakses pada tanggal 1 Oktober
2021).