Resume Ke-2
disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Genetika yang dibimbing oleh Prof. Dr. Siti
Zubaidah, M. Pd dan Deny Setiawan, M.Pd
Oleh:
Offering H / Kelompok 5
Ainun Aulia Ambarsari (200342616887)
Syilfia Ayu Kurnia Romadhon (200342616880)
September 2020
HASIL/ISI RESUME
Plasmid adalah replika (unit materi genetik yang mampu bereplikasi secara independen)
yang diwariskan secara stabil dalam keadaan ekstra kromosom. Plasmid dapat dibuang, yaitu
mereka yang tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup sel di mana mereka berada. Tiga jenis
utama plasmid bakteri telah dipelajari secara ekstensif, yaitu: (1) plasmid F, (2) plasmid R dan (3)
plasmid col.
Beberapa plasmid seperti faktor F juga sesuai dengan definisi elemen genetik yang disebut
episom P somes adalah elemen genetik yang dapat mereplikasi t salah satu dari dua keadaan
alternatif: (1) sebagai bagian terintegrasi dari kromosom utama beberapa atau (2) sebagai elemen
genetik otonom independen dari kromosom induk utama. Istilah plasmid dan episom bukanlah
suatu sinonim. Banyak plasmid yang tidak dalam keadaan terintegrasi dengan demikian itu
bukanlah episom. Kemudian, banyak kromosom fag sedang seperti genom fag, itu termasuk dalam
episom tetapi bukan plasmid.
Untuk mengetahui sifat dari plasmid dan episom pada saat ini bergantung pada keberadaan
sekuens DNA pendek yang disebut elemen IS atau sekuens penyisipan. Elemen IS ada dalam
kromosom inang utama. Urutan pendek ini (panjangnya sekitar 800 hingga 1400 pasang
nukleotida) merupakan transposable, yaitu mereka dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain
dalam suatu kromosom. Elemen IS juga memediasi rekomendasi elemen egentik nonhomolog di
mana mereka berada.
Elemen transposable atau disebut juga transposon hadir dalam genom di berbagai jenis
organisme. Elemen-elemen ini berpindah tempat dari satu posisi ke posisi yang lain dalam genom
juga bertanggung jawab atas ketidakstabilan genetik, termasuk juga mutasi dan kerusakan pada
kromosom.
Pada bakteri, beberapa transposon membawa gen untuk resistensi anti biotik. Transposon
pada bakteri yang paling sederhada adalah elemen IS atau urutan penyisipan yang panjangnya
kurang dari 1.500 pasangan nukleotida dan hanya mengandung gen yang terlibat dalam
mempromosikan atau mengatur transposisi. Terkadang dua elemen IS homolog bergabung dengan
gen lain untuk membentuk transposon komposit yang dilambangkan dengan simbol Tn. Adapun
simbol Tn juga digunakan untuk menunjukkan transposon yang tidak mengandung elemen IS,
seperti elemen yang dikenal dengan Tn3. Elemen ini tidak diperlukan untuk transposisi, sama
seperti transposon komposit.
Transposon Jagung
Unsur transposable telah ditemukan di beberapa tanaman terutama jagung dan snapdragon.
Investigasi yang paling luas melibatkan jagung di mana beberapa keluarga transposon telah
diidentifikasi.
Elemen Ac/Ds
Elemen ini ditemukan oleh McClintock, terdiri dari banyak elemen yang tersebar di seluruh
genom. Elemen Ac terdiri dari 4.563 pasangan nukleotida yang dibatasi oleng pengulangan
langsung 8 pasangan nukleotida. Fungsi pengaktifan elemen Ac diasosiasikan dengan protein yang
disintesisnya karena protein ini terlibat dalam transposisi, kadang-kadang disebut transposase dari
keluarga Ac/Ds. Mutasi pada gen yang mengkode protein menghilangkan sinyal pengaktif dan
menjelaskan mengapa elemen Ds yang memiliki reaksi seperti itu tidak dapat mengaktifkannya
sendiri. Namun transposase ini dapat menyebar dan satu elemen Ac dapat menyediakan untuk
semua elemen Ac dan DS dalam genom.
Dalam keluarga ini, Spm disebut elemen otonom sedangkan dSpm (d berarti disable atau
rusak) disebut elemen non-otonom. Elemen Spm memiliki panjang 8.287 pasangan nukleotida
dengan pengulangan terbalik pasanga 13-nukleotida. Elemen dSpm memiliki ukuran yang lebih
kecil dari elemen Spm karena bagian dari DNA telah dihapus. Penghapusan ini mengganggu
fungsi gen yang dibawa oleh elemen Spm lengkap karena itu mencegah sintesis produk gen.
Drosophila transposon
Unsur transposabel telah ditemukan pada banyak hewan, namun informasi terbaik berasal
dari penelitian dengan Drosophila, dimana 15% DNA bersifat mobile dan beberapa kelas
transposon Drosophila telah diidentifikasi.
Retrotransposon
Anggota keluarga elemen P memiliki banyak variasi dalam ukuran. Ukuran terbesarnya
memiliki panjang 2.907 pasangan nukleotida termasuk pengulangan terbaik terminal tetapi tidak
termasuk duplikasi situs target.
Pada bukti yang berasal dari Drosophila membuktikan bahwa banyak alel mutan yang telah
terbukti melibatkan penyisipan transposon, dari sinilah timbul sedikit keraguan bahwa elemen
transposabel bertanggung jawab atas mutasi pada berbagai macam organisme. Namun,
eksperimental bekerja dengan berbagai jenis transposabel. Ini menunjukkan bahwa terjadinya
mutasi penyisipan merupakan peristiwa yang agak jarang, mungkin juga karena banyak transposon
yang diatur dengan ketat. Jika regulasi ini terganggu, maka ledakan transposisi dapat terjadi dan
menyebabkan banyak mutasi secara bersamaan.
Masalah Evolusi
Distribusi luas elemen transposabel memainkan peran dalam evolusi. Mereka mampu
menyalin, mentranspos, mengatur ulang urutan DNA. Elemen transposabel menyebar karena
memiliki kemampuan berkembang biak secara independen dari replikasi normal. Seperti elemen
bakteri yang transpos dengan mekanisme replikatif.
Warisan Ekstrakromosonal
Pewarisan ekstrakromosomal didefinisikan sebagai pewarisan non-mendel. Bakteri dan
virus merupakan agen pewarisan ekstranuklear.
DNA di Mitokondria
Mitokondria di dalam organisme hidup muncul dari mitokondria yang ada pada
sebelumnya. Mitokondria berupa organel-organel sitoplasma kecil dengan lapisan internal.
Ukuran mitokondria sama dengan bakteri. Mitokondria terdapat pada hewam dan tumbuhan
tingkat tinggi dengan energi seluler yang mampu menopang kehidupan melalui proses oksidatif
asam sitrat dan siklus asam lemak serta gabungan proses fosforilasi-oksidatif dan transpor
elektron. Mitokondria mengandung sejumlah DNA unik yang tetap otonom di luar genom
nuklear.
Mitokondria juga mengandung aparatus sintesis protein yang spesifik dengan ribosom.
Ribosom dalam aparatus sintesis protein mitokondria berbeda dengan yang ada di sitoplasma sel
eukariota. Molekul rRNA mitokondria memiliki ukuran yang sama seperti bakteri dan lebih kecil
daripada sel eukariota. Dalam sel ragi misalnya, 10-20% DNA seluler teralokasikan dalam sayi
mitokondria. Dalam suatu studi kasus, DNA mitokondria memiliki kerapatan 1.683 g/cm3
sedangkan DNA inti 1.699 g/cm3.
Tahun 1908 Carl Correns mengamati perbedaan hasil dari reciprocal crosses dan menjadi orang
pertama yang menjelaskan adanya penyimpangan hereditas mendel. Sama halnya penelitian
Mendel malalui kacang polong, Corres melalui Bunga pukul empat atau Mirabilis jalapa,
mengemukakan bahwa pewarisan sifat-sifat tertentu sepenuhnya berasal dari induk benih.
Perbedaan warna terkait dengan plastida sitoplasma yang paling penting adalah kloroplas yang
membawa klorofil. Kloroplas muncul dari partikel sitoplasma (proplastida) yang mengandung
DNA dan menggandakan diri dari bagian sel lain. Meskipun sebagian proplastid ditransmisikan
ke dalam sitoplasma telur, ada juga yang ditransmisikan ke dalam serbuk sari dan sebagian besar
bagian tanaman. Maka dari hal ini, disimpulkan bahwa kloroplas berasal dari sitoplasma induk
benih.
1. Jelaskan maksud dari plasmid F, plasmid R dan plasmid Col beserta fungsinya!
Jawab :
a. Plasmid fertilitas atau F, membawa gen tra sehingga plasmid dapat berpindah secara
konjugasi, contoh plasmid F pada E. coli.
b. Plasmid resisten atau R, membawa gen resistensi terhadap antibiotika, contoh:
resistensi terhadap kloramfenikol, ampisilin, dan zeocin.
c. Plasmid Col mempunyai gen pengkode protein kolisin, protein yang dapat membunuh
bakteri lain, contoh ColE1 pada E. coli.
Sumber:
Brown, T. A. 2010. Gene cloning and DNA analysis. Blackwell Publishing, Oxford.
Halaman : 95-99.
3. Pada organisasi genom plastid, plastid secara garis besar dibagi menjadi 3 macam.
Apa saja plastid tersebut? Dan apakah kandungan tiap plastid berbeda-beda?
Jelaskan!
Jawab:
Terdapat 3 macam plastid secara garis besar dengan kandungan tiap plastid yang berbeda-
beda, yaitu:
a. Kloroplas, mengandung klorofil.
b. Kromoplas, mengandung pigmen warna.
c. Amiloplas, tidak mengandung pigmen dan fungsinya menyimpan amilum.
Sumber:
Gardner, E.J., dkk. 1991. Principle of Genetic. New York: Chichester-Brisbane-
Toronto Singapore: John Wiley and Sons Inc.
4. Bagaimana bisa terjadi pewarisan ekstrakromosomal? Dan materi apa saja yang
terlibat dalam pewarisan ini?
Jawab:
Pewarisan ekstrakromosomal terjadi karena pewarisan partikel sitoplasma yang memiliki
kelangsungan hidup. Pewarisan ini melibatkan DNA dalam mereplikasi organel sitoplasma
seperti dengan sitoplasma atau unsur ekstranuklear sebagai agen transmisi herediter.
Sumber:
Gardner, E.J., dkk. 1991. Principle of Genetic. New York: Chichester-Brisbane-Toronto-
Singapore: John Wiley and Sons Inc.
RUJUKAN