Anda di halaman 1dari 4

Kapan kita bisa menggunakan angket untuk penelitian ?

Jawabannya adalah, apabila :

 Responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.


 Responden dapat dipercaya.
 Jumlah responden banyak.
 Waktu penelitian singkat/pendek.
 Lokasi penelitian luas.

kelebihan penggunaan angket atau kuesioner adalah :

 Cepat.
 Peneliti tidak perlu hadir.
 Kerahasiaan terjamin.
 Terstandar.
 Murah.

Langkah-langkah Pembuatan Angket/Kuesioner :

1. Tentukan judul penelitian yang akan diangkat.


2. Mempuyai 2 variabel (bebas dan terikat).
3. Tentukan variabel penelitian.
4. Variabel x :...............................? 
5. Variabel y :...............................?
6. Buat definisi operasional variabel.
7. Penjelasan tentang variabel yang akan diteliti dan batasan-batasannya.
8. Tentukan sasaran responden.
9. Usia :.......................tahun.
10. Pendidikan : TK.....SD.......SMP.......SMA......?
11. Profesi : siswa, mahasiswa, petani, dosen, umum.
12. Untuk menentukan sampel dari populasi dapat menggunakan Tabel Morgan.

Secara umum isi dari kuesioner dapat berupa:

1) Pertanyaan tentang fakta


Fakta yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang berhubungan dengan responden, seperti umur,
pendidikan, agama. Informasi yang diketahui oleh responden juga dikategorikan dalam fakta.
2) Pertanyaan tentang pendapat
Menyangkut perasaan dan sikap responden tentang sesuatu.
3) Pertanyaan tentang persepsi diri
Mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan
orang lain atau lingkungan.
Dalam membuat pertanyaan untuk angket setidaknya ada delapan hal yang harus diperhatikan:
1) Jangan gunakan perkataan sulit
2) Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum
3) Hindarkan pertanyaan yang ambigu
4) Jangan gunakan kata yang samar-samar
5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
6) Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi
7) Jangan membuat pertanyaan yang melakukan responden
8) Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Selanjutnya, Jenis Skala Penelitian yang biasanya digunakan adalah :

1. Skala Likert : digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Contoh : SANGAT SETUJU SANGAT PUAS
SETUJU PUAS NETRAL CUKUP PUAS TIDAK SETUJU TIDAK PUAS SANGAT TIDAK SETUJU
SANGAT TIDAK PUAS.
2. Skala Guutman : Skala kumulatif. Apabila responden mengiyakan pernyataan yang berbobot
yang lebih berat, ia akan mengiyakan pernyataan yang kurang berbobot lainnya, Terdiri dari
beberapa pertanyaan yang diurutkan secara hierarkis, Skala guttman digunakan untuk
jawaban yang bersifat jelas dan tegas CONTOH : Yakin-tidak,  Benar-salah,  Pernah-belum,
Setuju-tidak setuju, Positif-negatif.
3. Skala Diferensial Semantik : Skala perbedaan semantik (ilmu arti kata) yang berisikan
serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub). Skala deferensial semantik memiliki tiga
dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek : * Potensi atau kekuatan objek * Evaluasi
atau hal yang menguntukan atau merugikan dari suatu objek * Aktivitas atau tingkat gerakan
suatu objek.
4. Skala Rating : Skala pengukuran likert, guttman dan diferensial semantik adalah data
kualitatif yang di kuantitatifkan. Sedangkan skala rating adalah data penilaian kuantitatif
yang ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
5. Skala Thrustone. : Skala Thurstone adalah skala penelitian yang menyajikan beberapa
pernyataan yang berbeda, kemudian responden diminta memilih beberapa pernyataan yang
dia setujui. • Setiap item pada skala thurstone memiliki hubungan satu sama lain dan
memiliki nilai atau bobot tertentu, namun responden tidak mengetahuinya. 
6. Kuesioner adalah Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk
alat pengumpulan data melalui survei.
7. Kuesioner harus sesuai dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun
kuesioner, masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas.
8. Jenis data yang dapat dikumpulkan menggunakan kuesioner bisa kualitatif maupun
uantitatif.
9.
10. Tujuan pembentukan kuesioner: sebagai alat memperoleh data yang sesuai dengan
tujuan penelitian dan penjabaran dari hipotesis
11.
12. Persyaratan Kuesioner:
13. Relevan dengan tujuan penelitian
14. Mudah ditanyakan
15. Mudah dijawab
16. Data yang didapat mudah diolah
17.
18. Langkah-Langkah Pembuatan Quesioner: 
19. Langkah 1:
20. • Menentukan Hipotesis
21. • Menentukan tipe survey yang akan digunakan
22. • Menentukan pertanyaan-pertanyaan survey
23. • Menentukan kategori jawaban
24. • mendesain letak survey
25.
26. Langkah 2:
27. • Rencanakan bagaimana data akan dikumpulkan
28. • Uji awal alat pengukuran
29.
30. Langkah 3:
31. • tentukan target populasi
32. • tentukan teknik sampling (random sampling, non random sampling)
33. • tentukan ukuran sampel
34. • pilih sampel
35.
36. Langkah 4:
37. • Temukan responden
38. • lakukan interview/wawancara
39. • kumpulkan data dengan teliti
40.
41. Langkah 5:
42. • Masukkan data kedalam komputer
43. • periksa ulang seluruh data
44. • lakukan analisis statistik pada data yang diperoleh
45.
46. Langkah 6:
47. • Jelaskan metode dan penemuan dalam laporan penelitian
48. • Presentasikan untuk mendapatkan masukan dan evaluasi
49.
50. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Kuesioner:
51. 1. Pertanyaan hendaknya jelas maksudnya:
52. a. Pertanyaan tidak terlalu luas
53. b. Pertanyaan tidak terlalu panjang
54. c. Pertanyaan tidak boleh memimpin
55. d. Menghindari pertanyaan yang dobel negatif
56. 2. Pertanyaan hendaknya membantu ingatan responden
57. 3. Pertanyaan menjamin responden untuk dengan mudah mengutarakan jawabannya
58. 4. Pertanyaan hendaknya menghindari bias
59. 5. Pertanyaan memotovasi responden untuk menjawab
60. 6. Pertanyaan dapat menyaring responden
61. 7. Pertanyaan hendaknya dibuat sesederhana mungkin
62.
63. Tipe Pertanyaan dan Kategori Respon Berdasar jenis:
64. • Threatening questions/ Pertanyaan yang mengancam : aktivitas sexual, penggunaan
obat-obatanan, perilaku menyimpang lainnya.
65. • Knowledge questions/ pertanyaan pengetahuan/ pertanyaan informatif : menanyakan
ttg hal-hal yg telah diketahui responden.
66. • Skip or contingency questions / pertanyaan untuk dilewati atau diteruskan :
penyaringan untuk responden tertentu
67.
68. Bentuk pertanyaan:
69. 1. Pertanyaan terbuka/ Open ended
70. – Free response questions: kebebasan bagi responden untuk menjawab.
71. – Directed response questions: kebebasan bagi responden untuk menjawab akan tetapi
sudah sedikit diarahkan.
72.
73. 2. Bentuk pertanyaan tertutup/Close Ended
74. – Dichotomus choice: hanya disediakan 2 jawaban alternatif, responden memilih satu
diantaranya.
75. – Multiple choice: menyediakan beberapa jawaban alternatif, responden memilih 1
jawaban yang sesuai dengan pendapat responden
76.
77. Keuntungan Pertanyaan Tertutup :
78. Mudah dihitung persentase jawabannya.
79. Dapat menggunakan lembar jawaban komputer sehingga cepat menghitungnya.
80. Mudah melacak pendapat berdasarkan waktu
81. Mudah memfilter jawaban yang tidak berguna atau yang ekstrim.

Anda mungkin juga menyukai