Anda di halaman 1dari 3

Banding 

Jika Wajib Pajak menolak keputusan surat keberatan maka Wajib Pajak dapat mengajukan
banding ke Pengadilan Pajak dalam jangka waktu 3 bulan sejak diterimanya surat keputusan
keberatan.

Kadaluwarsa Pajak Daerah


Batas kadaluwarsa dari Pajak Daerah adalah  5 Tahun, kecuali wajib Pajak Daerah melakukan
tindak pidana Pajak Daerah. Jangka waktu  5 tahun ditangguhkan jika:
1. Diterbitkan Surat Teguh dan Surat Paksa, atau
2. Ada pengaruh utang pajak dari Wajib Pajak, baik secara langsung maupun tidak
langsung

Retribusi Daerah
Retribusi Daerah adalah pungutan sebagai pembayaran atas jasa yang disediakan oleh
pemerintah daerah.

Objek Retribusi Daerah


 Objek retribusi daerah dapat dibagi menjadi:
1.  Jasa umum
2.  Jasa usaha, dan
3.  Perizinan tertentu

Jasa yang diselenggarakan oleh badan milik merupakan objek retribusi.


 Retribusi dibagi atas tiga golongan yaitu:
1.  Retribusi jasa umum
2.  Retribusi jasa usaha, dan
3.  Retribusi perizinan tertentu

 Kriteria Retribusi Jasa Umum


 Beberapa Retribusi jasa umum antara lain sebagai berikut
1. Retribusi jasa umum bersifat bukan pajak dan  bersifat bukan  retribusi jasa usaha atau
retribusi perizinan tertentu.
2. Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.
3. Jasa tersebut memberi manfaat khusus bagi orang pribadi atau badan dan yang
diharuskan membayar retribusi, di samping untuk melayani kepentingan dan
kemanfaatan umum.
4. Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi.
5.
6. Retribusi tidak bertentangan dengan kebijakan nasional mengenai
penyelenggaraannya.
7. Retribusi dapat dipungut secara efektif dan efisien, serta merupakan salah satu sumber
pendapatan daerah yang potensial. 
8. Pemungutan retribusi memungkinkan penyediaan jasa tersebut dengan tingkat
dan/atau kualitas pelayanan yang lebih baik.

 Kriteria Retribusi Jasa Usaha


 Kriteria retribusi jasa usaha antara lain sebagai berikut.
1. Retribusi jasa usaha bersifat bukan pajak dan bersifat bukan retribusi jasa umum atau
retribusi perizinan tertentu.
2. Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat komersial yang seyogyanya
disediakan oleh sektor swasta tetapi belum memadai atau terdapatnya harta yang
dimiliki/dikuasai daerah yang belum dimanfaatkan secara penuh oleh pemerintah
daerah.

Kriteria Retribusi Perizinan Tertentu


Kriteria retribusi perizinan tertentu adalah sebagai berikut:
1. Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintahan yang diserahkan kepada
daerah dalam kerangka asas desentralisasi.
2. Perizinan tersebut benar-benar diperlukan guna melindungi kepentingan umum.
3. Biaya yang menjadi beban daerah dalam penyelenggaraan izin tersebut dan biaya
untuk menanggulangi dampak negatif dari pemberian izin tersebut cukup besar
sehingga layak dibiayai dari retribusi perizinan.
 Selain tiga jenis retribusi di atas, dapat pula ditetapkan jenis retribusi lainnya yang sesuai
dengan kewenangan otonomi dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan, dan harus
ditetapkan  dengan peraturan daerah. hasil penerimaan jenis retribusi tertentu dari dan
Kabupaten sebagian diperuntukan Kepada Desa. bagian yang diterima Desa ditetapkan lebih
lanjut dengan peraturan daerah kabupaten dengan memperhatikan aspek keterlibatan desa
dalam penyediaan layanan tersebut.
Untuk memperoleh gambaran jenis-jenis retribusi apa saja yang diatur didalamnya, dapat
dilihat pada peraturan pemerintah (PP) nomor 20 tahun 1997 tentang retribusi daerah yang
menjelaskan adanya jenis-jenis retribusi sebagaimana dimaksud diatas, yaitu: dua
1. Retribusi Jasa umum, adalah sebagai berikut:
a. Retribusi pelayanan kesehatan
b. Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan
c. Retribusi penggantian biaya cek kartu tanda penduduk dan akta Catatan Sipil
d. Retribusi pelayanan Pemakaman dan pengabuan mayat
e. Retribusi parkir di tepi jalan umum
f. Retribusi pasar
g. Retribusi air bersih
h. Retribusi pengujian kendaraan bermotor
i. Retribusi Pemeriksaan alat pemadam kebakaran
j. Retribusi penggantian biaya cetak peta
k. Retribusi pengujian Kapal Perikanan

2. Retribusi jasa usaha, adalah sebagai berikut:


a. Retribusi pemakaian kekayaan daerah
b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau pertokoan an
c. Retribusi terminal
d. Retribusi Tempat khusus parkir
e. Retribusi tempat penitipan anak
f. Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa
g. Retribusi penyedotan kakus
h. Retribusi Rumah Potong Hewan
i. Retribusi tempat pendaratan kapal
j. Retribusi tempat rekreasi dan olahraga
k. Retribusi penyeberangan diatas air
l. Retribusi pengolahan limbah cair
m. Retribusi penjualan produk usaha daerah

3. Retribusi perizinan tertentu adalah sebagai berikut:


a. Retribusi izin peruntukan penggunaan tanah
b. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
c. Retribusi izin tempat penjualan minuman beralkohol
d. Retribusi izin gangguan
e. Retribusi izin trayek
f. Retribusi izin pengambilan hasil hutan ikutan.

 Cara Perhitungan Retribusi


 Perhitungan retribusi dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Tingkat Penggunaan Jasa x Tarif Retribusi

 Tingkat penggunaan jasa diukur dengan:


1. kuantitas penggunaan jasa, misalnya berapa kali/jam parkir; atau au
2. ditaksir dengan rumus, misalnya untuk izin bangunan berdasarkan luas
tanah/bangunan, jumlah tingkat dan rencana pembangunan

Tarif retribusi diukur dengan:


1. nilai rupiah atau persentase tertentu yang ditetapkan, atau
2. dapat ditentukan seragam atau diadakan pembedaan sesuai prinsip dan sasaran tarif 

Anda mungkin juga menyukai