Anda di halaman 1dari 10

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2021/2022

A. Komponen Layanan : Layanan Dasar


B. Bidang Layanan : Pribadi
C. Topik Layanan : Aku Sudah Puber atau Belum
D. Fungsi Layanan : Pemahaman
E. Tujuan Umum : Peserta Didik mampu menganalisis peranan antara laki-laki
dan perempuan (C4)
F. Tujuan Khusus : Kriteria tujuan khusus:
1. Peserta didik mampu membedakan peranan laki-laki dan
perempuan (C2)
2. Peserta didik mampu memilih peranan yang sesuai dengan
gendernya (A2)
3. Peserta didik mampu menerapkan peranan yang sesuai
dengan gendernya (P2)
4. Peserta didik mampu melaksanakan peranan yang sesuai
dengan gendernya.(P2)
G. Sasaran Layanan : Kelas X Semester 2
H. Materi Layanan : Kriteria materi:
1. Konsep peranan gender
2. Macam-macam peranan gender
4.Menyimpulkan peranan gender yang sesuai dengan dirinya.
I. Waktu : 2 x 45 menit (1pertemuan)
J. Sumber : 1. Handoyo, A.W. 2013. Peningkatan Sensitivitas Gender
dengan Teknik Photovoice pada Siswa Ekstarkulikuler
Fotografi SMA N11 Yogyakarta. Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan. Universitas Negri
Yogyakarta.
2. Kemenpppa. Peran Gender.
https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/20
(diakses tanggal 01 ktober 2021)
3. Khotimah, K. 2009. Diskriminasi Gender Trehadap
Perempuan Dalam Sektor Pekerjaan. Jurnal Studi Gender
& Anak.
4. Koalisi Perempuan. Peran-Peran Gender.
https://www.koalisiperempuan.or.id/2011/05/04/peran
-peran-
gender/#:~:text=Peran%20Gender%20adalah%20peran
-
peran,dan%20mencarikan%20nafkah%20bagi%20kelu
arga (diakses tanggal 01 ktober 2021)
5. Sinanda, J. 2018. Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap
Kesadaran Gender: Kajian Gender Novel Last Forever
Karya Windry Ramadhina. Universitas Diponegoro
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

Semarang

K. Metode dan Teknik Metode Ekspositoris


L. Media/ Alat :  PPT, Zoom, Google Meet, Wa, LKPD (Google From)
 Laptop
M. Pelaksanaan: Kriteria: Sistematis dalam menerapkan sintaks dari metode bimbingan kelas
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
a. Pernyataan : 1. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
Tujuan mengucapkan salam dan berdoa
2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor mengabsen
siswa serta mengecek situasi dan kondisi
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memotivasi
dengan Ice Breaking (agar siswa senang, tertarik, dan
bersemangat serta siap mengikuti layanan yang akan
diberikan
4. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menjelaskan
tujuan pemberian layanan dan tugas-tugas yang akan
diberikan.

b. Penjelasan : Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor menjelaskan


tentang langkah- langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta
langkah kegiatan didik.
c. Mengarahkan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan
kegiatan penjelasan tentang topik yang akan dibicarakan
(konsolidasi)
d. Tahap Peralihan Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menanyakan
(Transisi) kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai
ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1.Peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai langkah-
didik langkah dan tugas serta tangggung jawab yang telah
dijelaskan.
2. Peserta didik mengamati dan mendengarkan penjelasan
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
3. Peserta didik mempersiapkan alat tulis yang dibutuhkan.
b. Kegiatan guru 1.Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan
Bimbingan dan materi yang telah disiapkan
Konseling atau 2. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor mengajak
konselor siswa berpendapat dan tanya jawab
3. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan
tugas terkait materi/tema/topic layanan
3. Tahap Penutup a. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor memberikan
penguatan atau
b. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor mengajak
peserta didik membuat kesimpulan terkait materi yang
diberikan
c. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menutup
pertemuan dengan berdoa dan salam
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

N. Evaluasi
1. Evaluasi Proses Kriteria evaluasi proses:
(guru 1. Mengadakan refleksi
2. Mengamati sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Menilai proses bimbingan kelas: keterlibatan, partisipasi,
dan emosi selama bimbingan kelas
2. Evaluasi Hasil Kriteria evaluasi hasil:
(siswa 1. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
2. Guru dalam menyampaikan materi : mudah/sulit dipahami
3. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak
menarik

Lampiran:
1. Materi yang diberikan disajikan secara lengkap
2. Media yang menarik
3. Lembar kerja peserta didik (kalau ada)
4. Lembar evaluasi (proses dan hasil)

Mengetahui: Semarang, _________________________


Dosen Pembimbing Praktikan

___________________________________ ______________________________________
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

MATERI

A. Konsep Gender

Pengertian gender menurut Muhtar (2002), bahwa gender dapat diartikan sebagai
jenis kelamin sosial atau konotasi masyarakat untuk menentukan peran sosial berdasarkan
jenis kelamin. Istilah gender merujuk kepada perbedaan karakter laki-laki dan perempuan
berdasarkan kontruksi sosial budaya, yang berkaitan dengan sifat, status, posisi, dan
perannya dalam masyarakat. gender adalah cara pandang atau persepsi manusia terhadap
perempuan atau laki-laki yang bukan didasarkan pada perbedaan jenis kelamin secara
kodrati biologis.

Gender dalam segala aspek kehidupan manusia mengkreasikan perbedaan antara


perempuan dan laki-laki termasuk kreasi sosial kedudukan perempuan yang lebih rendah
dari pada laki-laki. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik,
emosional, atau keibuan. Sementara laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa. Ciri
dari sifat itu sendiri merupakan sifat-sifat yang dapat dipertukarkan. Artinya ada laki-laki
yang emosional, lemah lembut, keibuan, sementara juga ada perempuan yang kuat,
rasional dan perkasa.

B. Jenis-Jenis Peranan Gender


Peran gender adalah peran yang dilakukan perempuan dan laki-laki sesuai dengan
status lingkungan, budaya dan struktur masyarakat. Peran tersebut diajarkan kepada
setiap anggota masyarakat, komunitas dan kelompok sosial tertentu yang dipersiapkan
sebagai peran perempuan dan laki-laki. Peranan-peranan tersebut antara lain :
a. Peran Produktif

Peran Produktif merujuk kepada kegiatan yang menghasilkan barang dan


pelayanan untuk konsumsi dan perdagangan. Semua pekerjaan di pabrik, kantor,
pertanian dan lainnya yang kategori aktivitasnya dipakai untuk menghitung
produksi nasional bruto suatu negara. Meskipun perempuan dan laki-laki
keduanya terlibat di dalam ranah publik lewat aktivitas produktif, namun
masyarakat tetap menganggap pencari nafkah adalah laki-laki. Contoh di sebuah
kantor, bila terjadi PHK maka seringkali perempuanlah yang dikorbankan karena
dianggap kegiatan laki-laki yang menghasilkan uang.

Bila merujuk pada definisi kerja sebagai aktivitas yang menghasilkan


pendapatan baik dalam bentuk uang maupun barang maka ativitas perempuan dan
laki-laki baik di sektor formal maupun informal, di luar rumah atau di dalam
rumah sepanjang menghasilkan uang atau barang termasuk peran produktif.
Contoh peran produktif perempuan yang dijalankan di dalam rumah misalnya
usaha menjahit, catering, salon dan yang lain. Contoh peran produktif yang
dijalankan di luar rumah, sebagai guru, buruh, pedagang, pengusaha.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

b. Peran Reproduktif

Peran reproduktif dapat dibagi mejadi dua jenis, yaitu biologis dan sosial.
Reproduksi biologis merujuk kepada melahirkan seorang manusia baru, sebuah
aktivitas yang hanya dapat dilakukan oleh perempuan. Reproduksi sosial merujuk
kepada semua aktivitas merawat dan mengasuh yang diperlukan untuk menjamin
pemeliharaan dan bertahannya hidup. Dengan demikian, aktivitas reproduksi ialah
aktivitas yang mereproduksi tenaga kerja manusia. Merawat anak, memasak,
memberi makan, mencuci, membersihkan, mengasuh dan aktivitas rumah tangga
lainnya masuk dalam kategori ini.

Kerja reproduktif biasanya dilakukan oleh perempuan, baik dewasa maupun


anak-anak di kawasan rumah domestik. Pertanyaannya mengapa peran reproduktif
secara alamiah menjadi tanggung jawab perempuan. Jawaban yang sering muncul
adalah karena perempuan melahirkan maka merawat, memelihara anak menjadi
tannggung jawabnya. Pelabelan tersebut menjadi sirna bila mengerti apa itu
seks/jenis kelamin dan apa itu gender. Laki-laki pun melakukan peran reproduktif,
baik reproduktif biologis (membuahi) dan reproduktif sosial kerena memelihara
anak dan mengasuh anak tidak menggunakan rahim.

c. Peran Sosial (Kemasyarakatan)

Kegiatan kemasyarakatan merujuk kepada semua aktivitas yang diperlukan


untuk menjalankan dan mengorganisasikan kehidupan masyarakat. Peran
kemasyarakatan yang dijalankan perempuan adalah melakukan aktivitas yang
digunakan bersama, misalnya pelayanan kesehatan di Posyandu, partisispasi
dalam kegiatan-kegiatan sosial dan kebudayaan (kerja bakti, gotong royong,
pembuatan jalan kampung, dll). Semua kegiatan tersebut biasanya dilakukan
secara sukarelawan. Sedangkan peran sosial yang dilakukan laki-laki biasanya
pada tingkatan masyarakat yang diorganisasikan, misalnya menjadi RT, RW,
Kepala Desa.
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

DAFTAR PUSTAKA

Handoyo, A.W. 2013. Peningkatan Sensitivitas Gender dengan Teknik Photovoice pada
Siswa Ekstarkulikuler Fotografi SMA N11 Yogyakarta. Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan. Universitas Negri Yogyakarta.

Kemenpppa. Peran Gender. https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/view/20 (diakses


tanggal 01 ktober 2021)

Khotimah, K. 2009. Diskriminasi Gender Trehadap Perempuan Dalam Sektor Pekerjaan.


Jurnal Studi Gender & Anak.

Koalisi Perempuan. Peran-Peran Gender.


https://www.koalisiperempuan.or.id/2011/05/04/peran-peran-
gender/#:~:text=Peran%20Gender%20adalah%20peran-
peran,dan%20mencarikan%20nafkah%20bagi%20keluarga (diakses tanggal 01 ktober 2021)

Sinanda, J. 2018. Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Kesadaran Gender: Kajian Gender
Novel Last Forever Karya Windry Ramadhina. Universitas Diponegoro Semarang
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

MEDIA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Nama :
Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling
Kelas/Semester : X/2
Alokasi Waktu : 20 menit

A. Topik: Aku sudah Puber atau Belum ?


B. Tujuan:
Peserta didik mampu menganalisis peranan antara laki-laki dan perempuan
C. Petunjuk Pengerjaan
1. Bacalah soal dengan cermat dan teliti
2. Isilah soal yang paling mudah terlebih dahulu
3. Kerjakan soal secara individu

D. Soal

1. Simpulkan menurut bahasa anda apa itu pengertian gender?


2. Setujukah anda dengan pernyataan “perempuan identic dengan lemah sedangkan
laki-laki kuat” ? Jika tidak berikan alasan anda !
3. Berikan contoh peran produktif laki-laki dan perempuan !
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

LEMBAR EVALUASI PROSES


Pengamatan Hasil
No. Proses Yang Di Nilai Keterangan
Ya Tidak
A. Keterlaksanaan Program
1. Kegiatan yang diberikan sesuai
dengan topic layanan
2. Metode pengajaran sesuai
dengan RPL
3. Terdapat media/alat selama
pemberian layanan
4. Waktu pemberian layanan
sesuai dengan RPL
5. RPL terdiri dari Tjuan, Materi
Layanan, Kegiatan, Sumber,
Bahan dan Alat Penilaian
B. Kesesuaian Program
1. Materi layanan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik
2. Materi layanan sesuai tugas
perkembangan peserta didik
3. Materi layanan mengacu pada
sumber yang jelas
4. Program dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang telah
ditentukan
C. Perhatian Peserta Didik
1. Peserta didik memahami materi
layanan
2. Peserta didik hadir semua
3. Peserta didik memperhatikan
dengan seksama
4 Peserta didik aktif dan antusian
dalam pemberian layanan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Gedung A2 Lantai 1 Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP Unnes,
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229

LEMBAR EVALUASI HASIL

Skor
No. Pernyataan
1 2 3
1. Saya sangat memahami materi yang diberikan
2. Saya memperoleh pemahaman dan informasi baru
terkait materi yang diberikan
3. Akhirnya saya dapat menetapkan peranan sesuai
dengan gender saya
4. Saya dapat membedakan anatara peran gender laki-
laki dan perempuan

Kriteria Penentuan Skor

Skor minimal yang dicapai adalah 1x4 = 4 dan skor maksimal yang dapat dicapai adalah
3x4 = 12

o Sangat Baik = 9-12


o Baik = 5-8
o Cukup = 1-4

Anda mungkin juga menyukai