TRIKIASIS
Oleh :
Preseptor:
Dr. dr. Kemala Sayuti, Sp.M (K)
dr. Mardijas Efendi, SpM
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah case report session berjudul “Trikiasis” yang
disusun untuk memenuhi tugas dalam kepaniteraan klinik Ilmu Penyakit Mata di
RSUP Dr. M. Djamil Padang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. dr.
Kemala Sayuti, Sp.M (K) dan dr. Mardijas Efendi, Sp.M yang telah membimbing
penulis dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
karena itu penulis sangat terbuka dalam menerima saran dan kritik demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah yang telah penulis susun ini dapat
berguna bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Anamnesis
Seorang pasien perempuan berusia 23 tahun datang ke Poliklinik Mata
RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan keluhan :
2.2.1 Keluhan Utama
Mata kiri terasa gatal 2 hari sebelum masuk rumah sakit
2.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
• Mata kiri terasa gatal sejak 10 tahun yang lalu dan hilang timbul sampai
sekarang
• Riwayat mata merah ada, sesekali ketika gatal
• Riwayat mata berair ada
OS
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan kelainan pada silia yang tumbuh
ke arah permukaan mata, entropion, injeksi konjungtiva, keratopati, abrasi kornea,
keratitis, ataupun penurunan penglihatan. Trikiasis sendiri dapat diklasifikasikan
menjadi trikiasis minor dan trikiasis mayor. Trikiasis minor apabila terjadi pada
kurang dari 5 silia, sedangkan mayor apabila terjadi pada 5 silia atau lebih.3 Pada
pasien tidak ditemukan kelainan pada kelopak mata seperti entropion, juga tidak
ditemukan kelainan pada kornea, serta tidak ditemukan penurunan penglihatan,
namun tampak 5 silia tumbuh ke arah permukaan konjungtiva bulbi mata kiri
pasien, menyebabkan iritasi sehingga menyebabkan injeksi konjungtiva pada mata
kiri pasien.
Terdapat beberapa pilihan terapi untuk pasien trikiasis, antara lain, seperti
epilasi, teknik elektrolisis, teknik kryoterapi, teknik laser, dan lid-splitting
technique. Pada pasien, tidak terdapat riwayat penyakit lain ataupun kelainan
anatomis kelopak mata yang berarti, sehingga pasien dianjurkan terapi epilasi,
yaitu mencabut bulu mata yang tumbuh abnormal.6 Kepada pasien diedukasikan
untuk menjaga kebersihan mata dan agar tidak menggosok mata ketika gatal.
Prognosis trikiasis pada pasien baik Silia abnormal yang telah diepilasi
dapat tumbuh kembali dalam sekitar 2 minggu, dan tidak menutup kemungkinan
untuk trikiasis terjadi kembali. Dalam kasus tersebut, terus mengulangi tindakan
epilasi dapat dilakukan oleh pasien sendiri ataupun keluarga pasien. Dapat pula
dilakukan eradikasi permanen dengan teknik lainnya.6
3. Meador AG, Fowler BT, Dryden SC, Stewart K, Burkat CN. Trichiasis
[Internet]. American Academy of Ophtalmology. 2021. Available from:
https://eyewiki.aao.org/Trichiasis#Disease
6. Servat JJ, Black EH, Nesi FA, Gladstone GJ, Calvano CJ, Allen R, et al.
Smith and Nesi ’ s Ophthalmic Plastic and Reconstructive Surgery. 4th ed.
Detroit; 2021. 181–204 p.