Anda di halaman 1dari 3

Glandula Hypophyse

 FSH (Folikel Stimulating Hormon)

FSH dibentuk oleh sel B (basophil) dari lobus anterior hypophyse. 

Mempengaruhi folikel promodial menjadi folikel de graaf (proliferasi pada endometrium.

 LH (Luteizening Hormon)

LH dengan FSH menyebabkan terjadinya sekresi estrogen dari folikel de graaf

LH mempengaruhi korpus luteum serta memproduksi estrogen dan progesteron 

 Prolactin (LTH=Luteo Tropic Hormon)

Prolaktin dibentuk oleh sel alpha (achidophil) dari lobus anterior hyphopyse. 

Fungsi hormon prolaktin adalah memulai dan mempertahankan produksi progesteron dari
korpus luteum, mempengaruhi proses metabolisme, dan merangsang pengeluaran air susu. 

Prolaktin diatur dan dirangsang oleh pusat hipotalamus yang menghasilkan gonadotropin
releasing faktor dan Prolactin Inhibitory Hormon (PIH) yang menghambat produksi
prolaktin.

Hormon Ovarium

 Esterogen 

Menyebabkan timbulnya kelamin sekunder dan kontraktilitas uterus

Berfungsi mengatur haid, pengobatan menopause, memulai persalinan, mempengaruhi


produksi dari sekresi epitel vagina dan mendorong pertumbuhan dari basil doderlein
(keasaman vagina).

 Progesteron

Dibentuk oleh korpus luteum, setelah terjadi ovulasi dan plasenta.

Pengaruh pada Uterus : 

1. Endometrium menjadi tebal dan lembut sehingga memudahkan nidasi.


    2. Pengaruh terhadap dinding uterus: mengurangi kontraksi dinding uterus dan mengurangi
pengaruh oksitosin.

Pengaruh terhadap mammae : 

1. menyebabkan pertumbuhan dari acini dan lobulis glandula mammae, seperti yang dijumpai
pada fase post ovulatoir dan selama kehamilan.

 Rekaxin

mempengaruhi pengenduran panggul, kelembutan serviks dan mendorong uterus untuk


berkontraksi.

MEKANISME PARTUS

Selama proses persalinan, janin melakukan serangkaian gerakan untuk melewati panggul
(seven cardinal movements of labor)  : 

1. Engagement: diameter terbesar dari presentasi bagian janin (kepala) telah memasuki
rongga panggul. 

2. Descent: bagian terbawah janin telah melewati panggil. Akibat tiga kekuatan yaitu
tekanan dari cairan amnion, tekanan langsung kontraksi fundus pada janin
dan kontraksi diafragma serta otot-otot abdomen ibu pada saat persalinan,
dengan sumbu jalan lahir:

• Sinklitismus 

• Asinklistismus anterior

• Asinklistismus posterior

3. Fleksi (flexion): setelah bagian terbawah janin yang turun tertahan oleh serviks, dinding
panggul/dasar panggul, dalam keadaan normal fleksi terjadi dan dagu
didekatkan ke arah dada janin. Fleksi ini disebabkan oleh:

• Persendian leher

• Letak leher bukan di garis tengah

• Terjadi perubahan posisi tulang belakang janin yang lurus 


• Kepala janin yang mencapai dasar panggul 

4. Putaran paksi dalam (internal rotation): dimulai pada bidang setinggi spina ischiadika.
Setiap kali terjadi kontraksi, kepala janin diarahkan ke bawah lengkung
pubis dan kepala berputar saat mencapai otot panggul 

5. Ekstensi (extension): Saat kepala janin mencapai perineum, kepala akan defleksi ke arah
anterior oleh perineum. Mula-mula oksiput melewati permukaan bawah
simfisis pubis, kemudian kepala keluar mengikuti sumbu jalan lahir
akibat ekstensi.

6. Putaran paksi luar (external rotation): ketika kepala lahir dengan oksiput anterior, bahu
harus memutar secara internal sehingga sejajar dengan diameter
anteroposterior panggul. Rotasi eksternal kepala menyertai rotasi internal
bahu bayi.

7. Ekspulsi: Setelah bahu keluar, kepala dan bahu diangkat ke atas tulang pubis ibu dan badan
bayi dikeluarkan dengan gerakan fleksi lateral ke arah simfisis pubis.

Anda mungkin juga menyukai