Anda di halaman 1dari 16

IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

A. Pendahuluan

Karbohidrat berasal dari makanan, dalam tubuh mengalami perubahan


atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang ada
di dalam darah, sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam
hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi.

Energi yang terkandung dalam karbohidrat pada dasarnya berasal dari


energi matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa dibentuk dari kabon
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun.

Sinar matahari

6CO2 + H2O C6H12O6 + 6O2

Klorofil glukosa

Karbohidrat sangat akrab dengan kehidupan manusia. Karena ia adalah


sumber energi utama manusia. Contoh makanan sehari-hari yang mengandung
karbohidrat adalah pada tepung, gandum, jagung, beras, kentang, sayur-
sayuran dan lain sebagainya.
Karbohidrat adalah polihidroksildehida dan keton polihidroksil atau
turunannya. selian itu, ia juga disusn oleh dua sampai delapan monosakarida
yang dirujuk sebagai oligosakarida. Karbohidrat mempunyai rumus umum
Cn(H2O)n. Rumus itu membuat para ahli kimia zaman dahulu menganggap
karbohidrat adalah hidrat dari karbon.

Secara kimia, karbohidrat adalah senyawa yang tersusun oleh unsur


karbon, hidrogen, dan oksigen, dengan rumus empirik Cn(H2O)m.
Karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi yang memiliki gugus berupa
aldehida atau keton.
Penamaan gabungan (berdasarkan jumlah atom C dan gugus
fungsi) biasa dilakukan terhadap karbohidrat. Sebagai contoh, glukosa
adalah heksosa yang mengandung gugus fungsi aldehida sehingga
merupakan suatu aldoheksosa (aldosa enam karbon) sedangkan ribosa
merupakan suatu aldopentosa (aldosa lima karbon). Sementara itu untuk
ketosa diberi nama akhiran -ulosa sehingga fruktosa yang merupakan
heksosa yang mengandung gugus fungsi keton merupakan suatu heksulosa
(ketosa enam karbon).

O
O OH
O
H OH
H OH O
HO H H OH
HO H HO H
H OH H OH
HO H H OH
H OH H OH
H OH H OH
OH OH
OH OH
D-Glucose
D-Galactose D-Fructose D-Ribose

Fungsi Karbohidrat

Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi sebagai cadangan


makanan, pemberi rasa manis pada makanan, membantu pengeluaran feses
dengan cara mengatur peristaltik usus, penghemat protein karena bila
karbohidrat makanan terpenuhi, protein terutama akan digunakan sebagai zat
pembangun. Karbohidrat juga berfungsi sebagai pengatur metabolisme lemak
karena karbohidrat mampu mencegah oksidasi lemak yang tidak sempurna.

Macam-macam karbohidrat

a. Monosakarida

Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi


bentuk yang lebih sederhana. Monosakarida meliputi glukosa, galaktosa,
fruktosa, manosa, dan lain-lain.

1. Glukosa
Glukosa merupakan suatu aldoheksosa, disebut juga dekstrosa karena
memutar bidang polarisasi ke kanan. Glukosa merupakan komponen
utama gula darah, menyusun 0,065- 0,11% darah kita.

Glukosa dapat terbentuk dari hidrolisis pati, glikogen, dan maltosa.


Glukosa sangat penting bagi kita karena sel tubuh kita menggunakannya
langsung untuk menghasilkan energi. Glukosa dapat dioksidasi oleh zat
pengoksidasi lembut seperti pereaksi Tollens sehingga sering disebut
sebagai gula pereduksi.
O
CH2OH CH2OH
H OH
H O OH H O H
HO H H
H OH OH H H
OH H OH H
H OH OH OH
H OH
OH H OH
D-Glucose
β-D-glukosa α-D-glukosa

2. Galaktosa

Galaktosa merupakan suatu aldoheksosa. Monosakarida ini jarang


terdapat bebas di alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam
bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa
mempunyai rasa kurang manis jika dibandingkan dengan glukosa dan
kurang larut dalam air. Seperti halnya glukosa, galaktosa juga
merupakan gula pereduksi.

O
CH2OH CH2OH
H OH OH O OH OH O H
HO H H H
OH H OH H
HO H H H H OH
H OH
H OH H OH
OH
D-Galactose β-D-galaktosa α-D-galaktosa
3. Fruktosa

Fruktosa adalah suatu heksulosa, disebut juga levulosa karena memutar


bidang polarisasi ke kiri. Merupakan satu-satunya heksulosa yang
terdapat di alam. Fruktosa merupakan gula termanis, terdapat dalam
madu dan buah-buahan bersama glukosa.

Fruktosa dapat terbentuk dari hidrolisis suatu disakarida yang disebut


sukrosa. Sama seperti glukosa, fruktosa adalah suatu gula pereduksi.

OH

O
HO H CH 2OH
H OH H O H
H OH H OH
OH OH CH 2OH
H
D-Fructose
Struktur terbuka struktur siklis

b. Disakarida

Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul


monosakarida, yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida
terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan atom O dari OH
monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol
monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida yang banyak terdapat di
alam.

1. Maltosa

Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis


parsial tepung (amilum). Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-
glukosa.
α-D-glukosa β-D-glukosa

CH2OH CH2OH
H 5 O H H 5 O OH
4 H 1 4 H
OH H OH H 1
OH O 2H
3 2 3
H OH H H

struktur maltosa

Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung


antarunit yaitu menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa dengan C 4 dari β-
D-glukosa. Konfigurasi ikatan glikosida pada maltosa selalu α karena
maltosa terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu molekul maltosa
terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.

2. Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-
hari sukrosa dikenal dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul
glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.

CH2OH
H O H
H
OH H
OH
H OH
α-D-glukosa
O
β-D-glukosa
CH2OH

H O
H OH
OH CH2OH
H

Struktur sukrosa

Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-glukosa dan


β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi, lebih manis
daripada sukrosa.
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam
monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan
untuk berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal.

Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan


bentuk aldehid atau keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi.
Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.

3. Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu
sapi. Laktosa tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.

Α-D-glukosa
CH 2OH
H 5 O H
4 H 1
OH H
β-D-glukosa
3 2 OH
CH 2OH
O OH
H
OH 5 O
4H 1
OH H
H 3 2 H
H OH
ikatan1,4’-β

Struktur laktosa

Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan


dari pencernaan, akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-
glukosa dan β-D-galaktosa. Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi
tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit
galaktosemia yang biasa menyerang bayi.

c. Polisakarida

Polisakarida merupakan polimer monosakarida, mengandung banyak


satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida. Hidrolisis
lengkap dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida. Glikogen dan
amilum merupakan polimer glukosa. Berikut beberapa polisakarida
terpenting.

a. Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding
sel pelindung seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan.
Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak
bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa merupakan polimer rantai
lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4% dalam
air menghasilkan D-glukosa.
CH 2OH
H O H
H
OH H
O
H OH
O
CH 2OH H

H O
H
OH H
H
H OH
CH 2OH O

H O
H
OH H
H
O
H OH
H Struktur selulosa

Dalam sistem pencernaan manusia terdapat enzim yang dapat


memecahkan ikatan α-glikosida, tetapi tidak terdapat enzim untuk
memecahkan ikatan β-glikosida yang terdapat dalam selulosa sehingga
manusia tidak dapat mencerna selulosa. Dalam sistem pencernaan
hewan herbivora terdapat beberapa bakteri yang memiliki enzim β-
glikosida sehingga hewan jenis ini dapat menghidrolisis selulosa.
Contoh hewan yang memiliki bakteri tersebut adalah rayap, sehingga
dapat menjadikan kayu sebagai makanan utamanya. Selulosa sering
digunakan dalam pembuatan plastik. Selulosa nitrat digunakan sebagai
bahan peledak, campurannya dengan kamper menghasilkan lapisan
film (seluloid).

b. Pati / Amilum

Pati terbentuk lebih dari 500 molekul monosakarida. Merupakan


polimer dari glukosa. Pati terdapat dalam umbi-umbian sebagai
cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas,
pati dapat dipisahkan menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan
amilopektin. Perbedaan terletak pada bentuk rantai dan jumlah
monomernya.

Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan


dengan ikatan 1,4-α. Dalam satu molekul amilosa terdapat 250 satuan
glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa kompleks berwarna
biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi
adanya pati.
CH2OH CH2OH
HH O H
H 5 O 5
4H 1 4H 1
OH H H H
OH
3 2
O 3 2 O
H OH H OH
Struktur amilosa

Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang.


Rantai utama mengandung α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan
1,4'-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan dihubungkan oleh
ikatan 1,6'-α
CH2OH
H O H
H
OH H

H OH O Ikatan 1,6’-α

CH2OH CH2OH
HH O H
H 5 O 5
4H 1 4H 1
OH H OH H
OH O 2 O
3 2 3
H OH H OH

Struktur amilopektin

Hidrolisis lengkap pati akan menghasilkan D-glukosa. Hidrolisis


dengan enzim tertentu akan menghasilkan dextrin dan maltosa.

B. Setruktur Dan Reaksi Karbohidrat

1. Struktur Karbohidrat
D-gliseraldehids

O O
H OH HO H
H OH H OH
OH OH
D -T hreo se D -E rythrose
O O O O
HO H H OH HO H H OH
HO H HO H H OH H OH
H OH H OH H OH H OH
OH OH OH OH
D-Lyxose D-Xylose D-Arabinose D-Ribose
O O O O O O
O O
HO H H OH HO H H OH HO H H OH HO H H OH
HO H HO H H OH HO H HO H H OH H OH
H OH
HO H HO H HO H H OH H OH H OH H OH
HO H
H OH H H OH H OH H OH H OH
OH H OH H OH
OH OH OH OH
OH OH OH OH
D-Talose D-Galactose D-Idose D-Gulose D-Mannose D-Glucose D-Altrose D-Allose
2. Reaksi karbohidrat

• Pada uji Molisch, semua zat uji adalah termasuk karbohidrat. hal tersebut
dapat dilihat pada terbentuknya cincin berwarna ungu. Reaksi yang
berlangsung adalah sebagai berikut :

H O
│ ║
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4 → ─C—H +

OH
Pentosa Furfural α-naftol

H

CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + H2SO4
Heksosa
O

→ H2C─ ─C—H +
│ │
OH OH
5-hidroksimetil furfural α-naftol

Rumus dari cincin ungu yang terbentuk adalah sebagai berikut:


O

║ __SO3H
H2C─ ─────C───── ─OH

Cincin ungu senyawa kompleks

• Pada uji Benedict, indikator terkandungnya Gula Reduksi adalah dengan


terbentuknya endapan berwarna merah bata. hal teresebut dikarenakan
terbentuknya hasil reaksi berupa Cu2O. Berikut reaksi yang berlangsung:
O O
║ ║
R—C—H + Cu2+ 2OH- → R—C—OH + Cu2O
Gula Pereduksi Endapan Merah Bata

• Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida membentuk endapan


merah bata karena terbentuk hasil Cu2O. berukut reaksinya :
O O
║ Cu2+ asetat ║
R—C—H + ─────→ R—C—OH + Cu2O+ CH3COOH
n-glukosa E.merah
monosakarida bata

• Pada uji Bial, terkandungnya pentosa dideteksi dengan indikasi


terbentuknya warna biru pada zat uji, dan hal itu terbukti pada zat uji
Arabinosa 1 %. Berikut, reaksinya :

H O CH3
│ -3 H2O ║ │
CH2OH—HCOH—HCOH—HCOH—C=O + HCl ───→ ─C—H +
│ │
OH OH
Pentosa Furfural orsinol
(kompleks
berwarna biru)

• Pada uji Seliwanof, ketosa terdeteksi pada zat uji Fruktosa dengan
terbentuknya warna jingga; yaitu karena terbentuknya resorsinol. Berikut
reaksinya :

CH2OH OH
O OH OH
+HCl ║ │ │
H CH2OH ───→ H2C— —C—H + → kompleks
│ berwarna
OH H OH merah
jingga
5-hidroksimetil furfural resorsinol
• Pada uji Osazon, diperoleh hasil yang berbeda-beda. Masing-masing zat
uji mempunyai bentuk yang khas. Hal tersebut dapat digunakan untuk
membedakan antara setu karbohidrat dengan karbohidrat yang lain.
Reaksinya sebagai berikut;

H H OH H H
│ │ │ │ │
CH2OH—C—C—C—C—C=O+H2NNHC6H5 (D-glukosa + fenilhidrazin)
│ │ │ │
OH OH H OH


H H OH H H
│ │ │ │ │
CH2OH—C—C—C—C—C=O+NNHC6H5 + H2 (D-glukosafenilhidrazon)
│ │ │ │
OH OH H OH


│2 C6H5 NHNH2

H H OH H
│ │ │ │
CH2OH—C—C—C—C—C=O+NNHC6H5 (D-glokosazon / Ozsazon kuning)
│ │ │ ║
OH OH H NNH C6H

C. Identifikasi Karbohidrat

Pemisahan dan identifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan teknik


kromatografi, akan tetapi terdapat sejumlah test-test kualitatif yang dapat
dilakukan diantaranya :

1. Uji Molish
Uji ini merupakan uji yang paling umum untuk pengetesan adanya
karbohidrat dan senyawa organik lainnya. Pada uji ini asam sulfat pekat
berfungsi untuk menghidrolisis ikatan glikosidik, menghasilkan
monosakarida yang akan didehidrasi menjadi furfural dan turunanya.
Furfural mengalami sulfonasi dengan alpha naftol yang akan
menghasilkan cincin warna ungu kompleks (merah-ungu), yang
menunjukan adanya karbohidrat.

2. Uji Benedict

Uji ini digunakan untuk pengetesan adanya gula pereduksi. Hasil tes ini
memberikan endapan warna hijau, kuning, atau merah jingga yang
memberikan perkiraaan semikualitatif adanya sejumlah gula yang
mereduksi.

3. Uji Barfoed

Uji ini digunakan untuk membedakan monosakarida, disakarida, dan


polisakarida. Barfoed merupakan pereaksi yang bersifat asam lemah dan
hanya direduksi oleh monosakarida. Disakarida akan dapat dihidrolisis
sehingga bereaksi positif dengan pemanasan yang lebih lama. Dengan kata
lain untuk membedakan monosakarida, disakarida, polisakarida tergantung
berapa lama pemanasan sampai terbentuk endapan tembaga oksida yang
berwarna merah bata.

4. Uji Bial

Uji ini digunakan untuk menguji adanya gula pentosa. Pemanasan pentosa
dengan HCL pekat akan menghasilkan furfural yang berkondensasi
dengan orcinol dan ion feri . Hasil pemanasan akan menghasilkan warna
biru-hijau yang menunjukan adanya gula pentosa.
5. Uji Selliwanof

Uji ini digunakan untuk menguji adanya gugus keton. Ketosa akan
didehidrasi lebih cepat dari aldosa. Furfural akan berkondensasi dengan
recorcinol (1,3- dihidroksi benzena) yang akan memberikan warna merah
kompleks (merah-cherry).

6. Uji Iodium

Uji ini digunakan untuk menguji adanya polisakarida. Pembentukan warna


biru menunjukan adanya pati, warna merah menunjukan adanya glikogen
atau eritrodekstrin.

D. Penutup

Kesimpulan

Uji molisch digunakan untuk menentukan karbohidrat secara


umum, uji benedict digunakan untuk menentukan gula pereduksi dalam
karbohidrat. Uji barfoed digunakan untuk mengidentifikasi antara
monoskarida, disakarida, dan polisakarida. Uji selliwanof digunakan untuk
menentukan karbohidrat jenis ketosa. Uji fermentasi yang menggunakan
ragi dapat mencerna dan merubah karbohidrat menjadi etil alkohol dan gas
karbondioksida. Uji osazon digunakan untuk mengamati perbedaan yang
spesifik bagi tiap karbohidrat melalui penampang endapan yang
dihasilkannya. Pada uji iod, hanya pati lah yang dapat membentuk senyawa
kompleks berwarna biru dengan iodium.
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J. dan Joan S. Fessenden. 1997. Dasar-dasar Kimia Organik.


Jakarta: Binarupa Akasara.
Harrow, Benjamin. 1946. Textbook of Biochemistry. London: W. B. Saunder
Company.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/pendahuluan.htm

Jalip, IS. 2008. Praktikum Kimia Organik, Edisi kesatu. Laboratorium Kimia
Universitas Nasional. Jakarta
Pratana, Crys Fajar dkk. 2003. Kimia Dasar 2: Common Textbook. Malang: UM
Press.
Suhara, 2009. Dasar – Dasar Biokomia. Prima Press : Bandung.
Wahjudi, dkk. 2003. Kimia Organik II. Malang: UM Press.
TUGAS BIOKIMIA II
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

Disusun oleh:
Agustina (G1C006001)

PROGRAM STUDI KIMIA


UNIVERSITAS MATARAM
2010

Anda mungkin juga menyukai