Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH


DI INDONESIA

KELOMPOK 5

DOSEN PENGAMPU:

1. Dra. SRI KEN KUSTIANTI, M.Pd

NAMA ANGGOTA :

1. AHDIAT FIRDAUS NPM. A1G021057

2. HENI TRI UTAMI NPM. A1G021058

3. BELLA AYU WANDIRA NPM. A1G021059

KELAS :1 B

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Bengkulu
Tahun Akademik 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT.bahwa kami telah menyelesaikan tugas untuk
mata kuliah Pengelolaan Pendidikan (PP) dengan judul Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di
Indonesia.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan dosen pengampu kami sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena
itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dosen bidang Study Pengelolaan Pendidikan (PP) yang telah memberikan tugas, petunjuk,
kepada kami sehingga kami termotivasi dan bisa menyelesaikan tugas ini.
2. Semua pihak yang membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini
selesai.

Walaupun kami sadar bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan tapi kami berdoa Semoga materi
ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya
bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.

Bengkulu, September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................1
1.4 Manfaat............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
2.1 Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah...................................2

2.2 Pentahapan Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah ...............3

2.3 Perangkat Implementasi Menejemen Berbasis Sekolah..................4

BAB III PENUTUP................................................................................................5


3.1 Kesimpulan......................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Lahirnya UU. No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, serta UU.No. 25 tentang perimbangan
keuangan pusat dan daerah yang membawa konsekuensit erhadap bidang-bidang kewenangan daerah
sehingga lebih otonom termasuk dalam bidang pendidikan.Sehingga penyelenggaraan yang bersifat
terpusat atau sentralis berganti kearah desentralisasi.
Pengelolaan pendidikan yang diarahkan pada desentralisasi menuntut partisipasi masyarakat secara
aktif untuk merealisasikan otonomi daerah. Karena itu memerlukan kesiapan sekolah sebagai ujung
tombak operasional pendidikan pada level bawah. Pendidikan yang selama ini dikelola pusat (sentral)
harus di ubah sesuai dengan perkembangan sistem yang bersifat desentraliasi. Otonomi daerah
sebagai kebijakan politik makro akan member imbas terhadap otonomi sekolah sebagai sub system
pendidikan.
Dengan adanya kebijakan tersebut maka pengelolaan pendidikan dilakukan secara otonomya itu
dengan model Manajemen berbasis sekolah atau school based management. Manajemen berbasis
sekolah sendiri merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk menentukan
kebijakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, efisiensi dan pemerataan pendidikan agar dapat
mengakomodasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah,
masyarakat dan pemerintah.

1.2 Rumusan masalah


Dari latar belakang yang telah sedikit kami singgung diatas kiranya pemakalah ingin lewat
makalah ini ingin memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan rumusan masalah sewbagai
berikut:
1. Bagaimana Implementasi MBS?
2. Bagaimana tahapan Implementasi MBS?
3. Apa perangkat Implementasi MBS?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa mampu mengimplikasikan MBS sesuai dengan
untuk apa MBS ini muncul,tentu untuk meningkatkan mutu pendidikan secara otonom tanpa ada
sentralisasi dari pusat.
1.4 Manfaat
Mahasiswa mampu dan menguasai penerapan MBS serta mengetahui strategi strategi
penerapan MBS.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah


Implementasi MBS akan berlangsung secara efektif dan efisien apabila didukung oleh sumber daya
manusia yang professional untuk mengoprasikan sekolah, dan yang cukup agar sekolah mampu
menggaji staf sesuai dengan fungsinya, sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses
belajar mengajar, serta dukungan orang tua siswa atau masyarakat yang tinggi.
Menurut Nurkolis, pada dasarnya tidak ada satu strategi khusus yang jitu dan bisa menjamin
keberhasilan Implementasi MBS di semua tempat dan kondisi. Namun secara umum dapat
disimpulkan bahwa implementasi MBS akan berhasil melalui strategi-strategi sebagai berikut.
a) Sekolah harus memiliki otonomi terhadap empat hal, yaitu: otonomi dalam kekuasaan dan
kewenangan, pengembangan pengetahuan dan keterampilan secara berkeseimbangan, akses
informasi ke segala bagian, dan pemberian penghargaan kepada setiap pihak yang berprestasi
atau berhasil.
b) Adanya peran serta masyarakat secara aktif dalam hal pembiayaan, proses pengambilan keputusan
terhadap kurikulum dan interuksional serta non-instruksional
c)  Adanya kepemimpinan sekolah yang kuat sehingga mampu menggerakkan dan mendayagunakan
setiap sumber daya sekolah secara efektif terutama kepala sekolah harus menjadi sumber inspirasi
atas pembangunan dan pengembangan sekolah secara umum.
d) Adanya proses pengambilan keputusan yang demokratis dalam kehidupan dewan sekolah yang
aktif.
e) Semua pihak harus menyadari peran serta tanggung jawabnya secara sunggu-sungguh.
f) Adanya quidelines dari Departemen pendidikan terkait sehingga mampu mendorong proses
pendidikan di sekolah secara efektif dan efisien.
g) Sekolah harus memiliki transparansi dalam laporan pertanggung jawaban setiap tahunnya.
Implementasi diawali dengan sosialisasi dari konsep MBS, identifikasi peran masing-masing,
pembangunan kelembagaan, mengadakan pelatihan-pelatihan terhadap peran barunya, implementasi
pada proses pembelajaran evaluasi atas pelaksanaan di lapangan, dan dilakukabn perbaikan-
perbaikan.
Sehubungan dengan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam rangka
desentralisasi pendidikan di Indonesia, maka keberhasilan implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) sedikitnya dapat dilihat dari tiga dimensi yaitu efektivitas, efisiensi dan produktivitas.
Efektivitas berkaitan erat dengan perbandingan antara tingkat pencapai tujuan dengan rencana

2
yang telah disusun sebelumnya, atau perbandingan hasil nyata dengan hasil yang direncanakan.
Efektivitas Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagaimana efektivitas pendidikan pada umumnya,
berarti bagaimana Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) berhasil melaksanakan semua tugas pokok
sekolah, manjalin partisipasi masyarakat, mendapat dan memanfaatkan sumber dana, sumber daya, 
dan sumber belajar (sarana dan prasarana) untuk mewujudkan tujuan sekolah.
Efisiensi yakni perbandingan antara input atau sumber daya dengan output. Artinya suatu kegiatan
dikatakan efisien jika tujuan dapat dicapai secara optimal dengan penggunaan sumber daya yang
minimal.
Sedangkan produktivitas dalam dunia pendidikan yakni keseluruhan proses penataan dan
penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Jadi,
implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di samping dilihat dari segi efektivitas, juga perlu
dianalisa dari segi efisiensi untuk melihat produktivitas.

2.2 Pentahapan Implementasi Menejemen Berbasis Sekolah (MBS)    


Sebagai suatu paradigma baru dalam dunia pendidikan, selain perlu memperhatikan kondisi
sekolah, implementasi MBS juga memerlukan pentahapan yang tepat atau harus dilakukan secara
bertahap. Penerapan Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) secara menyeluruh sebagai realisasi
desentralisasi pendidikan memerlukan perubahan-perubahan mendasar terhadap aspek-aspek yang
menyangkut keuangan, ketenagaan, kurikulum, sarana dan prasarana, serta partisipasi masyarakat. 
Dalam kaitannya dengan pertahapan impelementasi menejemen berbasis sekolah (MBS) ini,
secara garis besar, ada tiga tahap yang ada dalam MBS yaitu1: sosialisasi, piloting, dan desiminasi.
a). Tahap sosialisasi merupakan tapahan penting mengingat masyarakat Indonesia pada umumnya
tidak mudah menerima perubahan
b). Tahap poling merupakan tahap uji-coba agar penerapan konsep MBS tidak mengandung risiko.
Efektifitas model uji-coba ini memerlukan persyaratan dasar, yaitu akseptabilitas, akuntabilitas,
reflikabilitas, dan sustainabilitas. Akseptabilitas artinya adanya penerimaan dari para tenaga
kependidikan, khususnya guru dan kepala sekolah. Akuntabilitas artinya program MBS harus
dapat dipertanggungjawabkan, baik secara konsep, operasional, pendanaannya. Reflikabilitas
artinya model MBS yang diuji-cobakan dapat direfleksikan di sekolah lain sehingga perlakuan
yang diberikan kepada sekolah uji-coba dapat dilaksanakan di sekolah lain. Sustainbilitas artinya
program tersebut dapat dijaga kesinangbungannya setelah ujicoba dilaksanakan.
c). Tahap diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan model menejemen MBS yang telah di
ujicobakan ke berbagai sekolah agar dapat mengimplementasikannya secara efektifitas dan
efisien.
1

3
2.3 Perangkat implementasi Menejemen Berbasis Sekolah

Implementasi Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) memerlukan seperangkat peraturan dan


pedoman-pedoman (guidelines) umum yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam perencanaan,
monitoring dan evaluasi serta laporan pelaksanaan. Prangkat implementasi ini diperkenalkan sejak
awal, melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan sejak pelaksanaan jangka pendek.
Rencana sekolah merupakan salah satu perangkat terpenting dalam pengelolaan MBS. Rencana
sekolah merupakan perencanaan sekolah untuk jangka waktu tertentu yang disusun oleh sekolah
sendiri bersama dewan sekolah. Adapun yang terkandung dalam rencana tersebut adalah visi dan misi
sekolah, tujuan sekolah, dan prioritas-prioritas yang akan dicapai, serta strategi-strategi untuk
mencapainya.

4
BAB III
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan

A. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah


Implementasi MBS tentunya memiliki strategi dan tahap –tahapan pada pelaksanaannya dan
memberikan hasil kepada sekolah.Untuk itu, ada beberapa strategi Implementasi MBS, strategi
tersebut diantaranya ialah:
 Sekolah memiliki otonomi dalam empat hal yaitu: kekuasaan dan kewenangan,pengembangan
pengetahuan dan keterampilan secara berkeseimbangan
 Peran serta masyarakat secara aktif
 Kepemimpinan sekolah yang kuat
 Pengambilan keputusan yang demokratis
 PerandantanggungjawabsemuapihakdalamSekolah
 Adanya dukungan dan hubungan yang baik dari Departemen pendidikan terkait
 Transparansi:

B. Pentahapan Implementasi Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) 

Sedang dalam implementasi MBS ada beberapa pentahapan yaitu:   


a) Tahap sosialisasi merupakan tapahan penting mengingat masyarakat Indonesia pada umumnya
tidak mudah menerima perubahan
b) Tahap poling merupakan tahap uji-coba agar penerapan konsep MBS tidak mengandung
risiko.
c) Tahap diseminasi merupakan tahapan memasyarakatkan model menejemen MBS yang telah di
ujicobakan ke berbagai sekolah agar dapat mengimplementasikannya secara efektifitas dan
efisien.
C. Perangkat Implementasi Menejemen Berbasis Sekolah
Implementasi Menejemen Berbasis Sekolah (MBS) memerlukan seperangkat peraturan dan
pedoman-pedoman (guidelines) umum yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam perencanaan,
monitoring dan evaluasi serta laporan pelaksanaan

5
6
DAFTAR PUSTAKA
E.Mulyasa, ManajemenBerbasisSekolah, Bandung: Remajarosdakarya 2011
Nurkolis,: MBS,Jakarta grasindo 2005.

Anda mungkin juga menyukai