Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .

Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam

penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen

pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian, dalam penentuan sampel dan

dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan dan analisa data tidak luput dari

penerapan teknik dan metode statistik tertentu, yang mana kehadirannya dapat

memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi.

Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah hubungan kausalitas

antara dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas

empiris ataukah hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.

Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu perbedaan yang

diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah kesimpulan yang diambil

cukup refresentatif untuk memberikan infrensi terhadap populasi tertentu.   Banyak

sekali penelitian yang dilakukan oleh berbagai kalangan akademisi. Banyaknya

penelitian menunjukkan bahwa semakin banyaknya minat kepada penelitian itu

sendiri. Kebutuhan penelitian pun menjadi sesuatu yang harus demi kemajuan ilmu

pengetahuan. Dalam melakukan proses penelitian, para peneliti memerlukan banyak

hal agar penelitiannya dapat diyakini hasilnya. Untuk menguji kebenaran suatu

hipotesis yang ada di dalam penelitian itu, berbagai uji dilakukan. Uji T atau T test

adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau
kepalsuan hipotesis nihil yang menyetakan bahwa di antara dua buah mean sampel

yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan

signifikan (dalam Sudijono, 2009: 278). Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk

menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-

sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t

hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t

hitung. Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji untuk

melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama

terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat

baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika model signifikan maka model bisa

digunakan untuk prediksi/peramalan, sebaliknya jika non/tidak signifikan maka

model regresi tidak bisa digunak

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Uji T-test ?

2. Apa fungsi dan Kegunaan Uji T-test ?

3. Apa langkah-langkah Uji T-test ?

4. Apa contoh penggunaan Uji T-test ?

C. Tujuan

1. Pengertian Uji T-test

2. Fungsi dan Kegunaan Uji T-test

3. Langkah-langkah Uji T-test

4. Contoh penggunaan Uji T-test


BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Uji T-test

T-test adalah tes statistik yang dapat dipakaiuntuk menguji perbedaan atau

kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip

memperbandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan itu. Uji T-test

sebagai salah satu teknik inferensial yang meiliki misi membuat kesimpulan secara

umum (generalisasi) dan mampu memberikan estimasi rentangan penyimpangan

pengakuan sampel dalam memepengaruhi populasi, apalagi penelitiannya lebih

mengarah untuk meneliti kemampuan manusia (sosial) yang pengaruh variabel

luarnya tidak terkontrol ketat, harus melampaui atau memenuhi seperangka

persyaratan pengujian sebelum menghitung nilai t. Permasalahan yang hendak diuji

melalui penelitian dengan bantuan analisis T-test adalah yang bersifat

memperbandingkan dua perlakuan maka perumusan hipotesis yang benar dapat

membantu mempermudah pengujian.

2. Fungsi dan Kegunaan Uji T-test

- T-test digunakan untuk menguji hipotesis nol, suatu penelitian yang menyatakan

tidak adanya perbedaan yang signifikan antara dua rata-rata (mean) kondisi

sampel yang diperbandingkan


- Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk

menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyetakan bahwa di

antara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang

sama, tidak terdapat perbedaan signifikan

Uji satu sampel ini tergolong hipotesis deskriptif Up t ini terdapat dua

rumus yang dapat digunakan, yaitu

a. Jika standar deviasi populasi diketahui, maka yang digubakan ialah rumus

Z ntung

Dimana

Zinus = Harga yang dihitung dan menunjukka nilai

= Rata-rata nilai yang diproses dari hasil

pengumpulan data.

= Rata-Rata nilai yang dihipotesiskan

= Standar deviasi populasi yang telah diketahui

= jumlah populasi penelitian

b. Jika standar deviasi populasi tidak diketahui, maka yang digunakan ialah

rumus t Hitung.

Dimana

Zinus = Harga yang dihitung dan menunjukka nilai

= Rata-rata nilai yang diproses dari hasil

pengumpulan data.

= Rata-Rata nilai yang dihipotesiskan


s = Standar deviasi populasi yang telah diketahui

n = Jumlah populasi penelitian

Adapun standar deviasi sampel dapat dihitung berdasarkan data yang

terkumpul. Pada umumnya standar devisiasi setiap populasi jarang diketahui, maka

penggunaan rumus Z hitung Kurang digunakan.

Pengujian hipotesis deskriptif, ada dua jenis yaitu, uji dua pihak dan uji satu pihak

(uji pihak kiri dan uji pihak kanan).

Langkah-langkah Uji t

1. Buatlah H2 dan Ho dalam Uraian kalimat.

2. Buatlah H2dan model statistic.

3. Mencari t hitung

t hitung = −μ ₒ

√n

4. Tentukan terlebih dahulu taraf signifikasinya (xx = 0.05 atau xx = 0,01)

kemudian di cari t hitung dengan ketentuan db = n 1, juga diketahui tentang

posisi pengujiannya. Apakah menggunakan pihak kiri, pihak kanan atau dua

pihak. Dalam hal ini tergantung bunyi hipotesisnya dengan menggunakan

tebel diperoleh t hitung.

5. Tentukan kriteria pengujian


6. Bandingkan antara t hitung dengan t Tabel dan gambarlah posisinya

7. Bantuan kesimpulan

Contoh : Kepala Bidang pengajaran di perguruan tinggi CJDW menduga bahwa

a. Kualitas mengajar dosen statistika paling tinggi 70% dan rata-rata nilai ideal.

b. Kualitas mengajar dalam dosen statiska paling rendah 70%

c. Kualitas mengajar dosen statistika tidak sama dengan 70% dan rata-rata nilai

ideal.

Contoh : Kepala Bidang pengajaran di perguruan tinggi CJDW menduga bahwa

d. Kualitas mengajar dosen statistika paling tinggi 70% dan rata-rata nilai ideal.

e. Kualitas mengajar dalam dosen statiska paling rendah 70%

f. Kualitas mengajar dosen statistika tidak sama dengan 70% dan rata-rata nilai

ideal.

g. Kemudian dibuktikan dengan penelitian yang dilaksanakan pada setiap akhir

semester. (disebar angket kepada 61a mahasiswa yang mengikuti kuliah

statistika untuk mengisi angket dengan jujur dan adil sesuai dengan kualitas

dan professional dosen ketika mengajar jumlah pertanyaan angket penelitian

15 item, instrument penelitian kualitas mengajar dosen statistika dalam

berbagai aspek diberi skala (4) = sangat baik, (3) Baik, (2) Cukup Baik, dan

(1) = Kurang baik,taraf kepercayaan 95% (taraf signifikansi xx = 0,05). Data

diperoleh sebagai berikut.

59 60 58 59 60 58 60 59 50 60 59 50 60

59 58 50 59 60 59 60 59 50 60 60 60
60 60 50 59 60 60 60 59 60 60 60 60

60 60 60 50 60 60 60 59 60 60 60 60

58 60 58 50 58 60 60 58 60 60 60 60

Langkah-langkah menjawab

Sebelum dilakukan perumusan hipotesis dihitung terlebih dahulu rata-rata nilai


6
yang dihipotesiskan ( μo) .

Nilai ideal = 15 X 14 X 61 = 3660

Rata-rata nilai ideal = 3660 : 61 = 60

Jadi 70% dari rata-rata skor ideal = 0,7 x 60 = 42 atau μo = 42

Jawaban pertanyaan a ( Uji Pihak Kiri )

1) Hipotesis ( Ha dan HO) dalam uraian kalimat

Ha : Kualitas mengajar dosen statistika paling tinggi 70% dari

Rata-rata nilai ideal.

HO : Klualitas mengajar dosen statistika paling rendah atau sama

Dengan 70% rata-rata nilai ideal.

2) Hipotesis (Ha dan HO) model statistic

Ha : μo < 42%

Ho : μo > 42%

3) Menghitung standar deviasi (s) dan rata-rata (x),dengan rumus


S=∑ x 2−(∑ x)❑2

n−1 -1

= 208939−(3565)❑2

61

61-1

= 3,14

X́ = ∑X = 3565 = 58,443

N 61

4) Menghitung t hitung dengan rumus

t hitung = −μ ₒ

√n

= 58,443 -42

3,14

61

= 16,443

0,4

= 41,1075

= 41
5) Menentuka taraf signifikan = 0.05,kemudian dicari t tabel dengan ketentuan : db

¿ n – 1 : db = 61 – 1 = 60,sehingga didapat t 1,671


tabel =

7
6) Menentuka kriteria pengujian :

Kriteria pengujian pihak kiri :


Jika –t < t hitung maka HOditerima dan Ha ditolak

7) Membandingkan antara t hitung dengan t tabel

Ternyata : - 1,671 < 41,maka Ho diterima dan Ha ditolak

Wilayah Penolakan
Ho Wilayah
Penerimaan Ho
Α=0,05

-1,671

8) Kesimpulan

H a : Kualitas mengajar dosen statistika paling tinggi 70% dari rata-rata nilai

ideal ditolak,sedangkan Ha kualitas mengajar dosen statistika paling rendah atau

sama dengan 70% dari rata-rata nilai ideal diterima.

Jadi kepala Bidang pengajaran dipergunakan tinggi CJDW yang menyatakan

kualitas mengajar dosen statistika paling tinggi dan rata-rata nilai ideal itu kurang

tepat bahkan lebih dari itu.


Jawaban pertanyaan b (Uji Pihak Kanan)

1) Hipotesis (HO dan Ha ) dalam uraian kalimat.

Ha : kualitas mengajar dosen statistika rendah 70% sari rata-rata

Nilai ideal.

Ha : kualitas mengajar dosen statistika Tinggi 70% sari rata-rata

Nilai ideal.

2) Hipotesis (Ha dan HO ) model statistik

Ha : μo < 42%

Ha : μo < 42%

3) Mengitung standar deviasi (s) +3,14 rata-rata (x) = 38,443

4) Menghitung t Hitung= 41

5) Menentukan taraf signifikan a = 0.05 dan nilai tHitung = 1,671

6) Menentukan kriteria penguji

Kriteria penguji pihak kanan.

Jika – t Hitung < t hitung maka HOditerima dan Ha ditolak

7) Membandingkan anatara t hitung dengan t table

Ternyata : - 1,671 < 41, Maka Ho ditolak dan H2 diterima


Wilayah
Penolakan Ho
Wilayah
Gambar 49: UjiHoPihak Kanan
Penerimaan
8) Kesimpulan
+1,671 41
H2 Kualitas mengajar dosen statistika paling rendah 70% dan rata-rata nilai

ideal diterima, sedangkan Ho Kualitas mengajar dosen statistika paling tinggi atau

sama dengan70% dari rata-rata nilai ideal ditolak.

Jadi, kepala bidang pengajaran di perguruan tinggi CJDW yang menyatakan

kualitas mengajar dosen statistika paling rendah 70% dari rata-rata nilai ideal itu

benar bahkan lebih dari 70% yang selama ini di duga. Dengan demikian kualitas

mengajar dosen statistika memang lebih hebat atau lebih berkualitas dari dugaan

dia.

Jawaban Pertanyaan c ( Ujia Dua Pihak )

1) Hipotesis (Ha dan Ho ) dalam uraian kalimat

Ha : Kualitas mengajar dosen statistika tidak sma dengan

70% dari rata-rata nilai ideal.

Ho : Kualitas mengajar dosen statistika sama dengan 70%

Dari rata-rata nilai ideal.

2) Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik

Ha : μo ≠ 42%

Ha : μo = 42%

3) Menghitung standar deviasi (s) = 3,14 dari rata-rata (x) = 58,443;

4) Menghitung thitung = 41
5) Menentukan taraf signifokan α = 0,05 dan nilai ttabel = 2.000

6) Menentuka kriteria pengujian :

Kriteria Pengujian dua pihak :


Jika – ttabel < thitung maka HO diterima dan Ha ditolak

7) Membandingkan antara thitung dengan ttabel

Wilayah
Wilayah
penolakan Ho
penolakan Ho Wilayah
penerimaan

Ho

-2 2 41

8) Kesimpulan

H a : Kualitas mengajar dosen statistika tidak sama 70% dari rata-rata nilai

ideal diterima, sedangkan Ho : kualitas mengajar dosen statistika sama dengan 70%

dari rata-rata nilai ideal ditolak.

Jadi,Kepala Bidang Pengajaran di perguruan tinggi CJDW yang menyatakan

kualitas mengajar dosen statistika tidak sama 70% dari rata-rata nilai ideal itu benar

bahkan lebih itu. Dengan demikian kualitas mengajar dosen statistika memang lebih

berkualitas dari dugaan semula.

UJI t ( t-TEST) DUA SAMPEL


Uji t sampel ini terdapat tergolong uji perbandingan (uji komparatif ) tujuan

dari uji ini adalah untuk membandingkan ( membedakan) apakah data (variable)

tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji

kemampuan generalisasi 9signifikansi hasil penelitian 0 yang berupa perbandingan

keadaan variable dari dua rata-rata sampel.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

T-test adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau

kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip

memperbandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan itu.

UJI t (t.TEST), Uji satu sampel ini tergolong hipotesis deskriptif Up t ini terdapat

dua rumus yang dapat digunakan, yaitu Jika standar deviasi populasi diketahui, maka

yang digubakan ialah rumus Z ntung dan Jika standar deviasi populasi tidak diketahui,

maka yang digunakan ialah rumus t Hitung. UJI t ( t-TEST) DUA SAMPEL Uji t sampel ini

terdapat tergolong uji perbandingan (uji komparatif ) tujuan dari uji ini adalah untuk

membandingkan ( membedakan) apakah data (variable) tersebut sama atau berbeda.

B. Saran

Dengan adanya materi tentang UJI t (t.TEST) yang dibahas dalam makalah

mahasiwa dapat memahami dan menerapkan Uji t Test.

Anda mungkin juga menyukai