Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LANGKAH PELAKSANAAN PATIENT SAPETY DAN KRITERIA


MENTORING DAN EVALUASI
Tugas ini Untuk Memenuhi Mata Kuliah Patient Safety

Ditulis Oleh :
Riani Nurpadilah
KHGA20087
1 B DIII Keperawatan

PRODI DIII KEPERAWATAN


STIKES KARSA HUSADA GARUT
2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, dapat menyusun makalah berjudul “Langkah Pelaksanaan Patient Safety dan
monitoring dan evaluasi Patient Safety”dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Patient Safety”. Materi ini
merupakan materi yang telah ditetapkan dalam kurikulum perkuliahan bagi mahasiswa semester II
STIKES KARSA HUSADA GARUT.
Penyusunan makalah ini juga berkaitan dengan materi-materi Patient Safety yang lain dalam
semester II ini yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa terutama sebagai referensi penyusunan
Skripsi di akhir semester.
Tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu penulis membuka saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Demikian semoga bermanfaat.

Garut, 15 Maret 2021

Tanda Tangan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………… i


DAFTAR ISI …………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1


Latar Belakang …………………………………………………………… 1
Rumusan Maasalah …………………………………………………………… 1
Tujuan …………………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………… 2
Monitoring dan Evaluasi Patient Safety ........................................................ 2
Peran Keperawatan Dalam Mendukung Penerapan Pasien Safety RS …………… 3
Standar Dan Kriteria monitoring dan evaluasi patient safety …………………… 4
BAB III PENUTUP …………………………………………………………… 7
Kesimpulan …………………………………………………………… 7
Saran …………………………………………………………… 7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Patient Safety merupakan transformasi kultural,dengan perubahan budaya yangdiharapkan
adalah : culture safety,blame-free culture,reporting culture,dan learning culture sehingga
diperlukan upaya transformasi yang menyangkut intervensi multilevel dan muliti dimensi yang
terfokus pada misi dan strategi organisasi ,leadersip style serta budayaorganisasi.
Perubahan tidak bisa berjalan begitu saja,tetapi dmulai dengan pengenalan keuntungandari
perubahan tersebut.selanjutnya diciptakan suatu pola pikir melalui edukasi atau membekali
pengetahuan pada staf agar tercipta persepsi yang sama .edukasi melalui pelatian staf untuk
keselamatam paien tidak berhenti setelah selesai kegiatan pelatihan tetapi berlanjut hingga
mereka kemblai ke unit kerja,untuk keperluan tersebut,maka pelatian keselamatan pasien
dirumah sakit selayaknya ditindak lanjuti dengan monitoring dan evaluasi kenyataan yang ada di
unit kerja pelayanan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi patient safety ?
2. Bagaimanakah peran keperawatan dalam mendukung penerapan pasien safety dirumah
sakit?
3. Bagaimanakah contoh format penilaian monitoring dan evaluasi patient safety ?
C. Tujuan
1. Mengetahui monitoring dan evaluasi patient safety
2. Mengetahui peran Keperawatan dan mendukung penerapan pasien safety dirumah sakit
3.Mengetahui contoh format penilaian monitoring dan evaluasi patient sapety
BAB II
PEMBAHSAN

A. Monitoring dan evaluasi Patient Safety


1. Pengertian
a. Monitoring
Menurut Yumari monitoring merupakan suatu kegiatan mengamati secara seksama
suatu keadaan atau kondisi ,termasuk juga perilaku atau kegiatan tertentu dengan tujuan
agar semua data masukam atau informasi yng diperoleh dari hasi pengamatan tersebut
dapat menjadi landasan dalam mengambil keputusan tindakan selanjutnya yang
diperlukan.
b. Evaluasi
menurut yumari evaluasi merupakan proses penentuan nilai suatu kegiatan
,kebijakan,atau program.evaluasi merupakan sebuah penilaian yang dilakukan secara
subjektif dan sistematis mungkin gterhadap sebuah intervensi yang direncanakan
,sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan .
c. Patient Safety
Patient sapety merupakan suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien
lebih aman,dan diharapkan dapat mencegah terjadinya cidera .termasuk didalamnya :
mengukur resiko,identifikasi ,dan pengelolaan resiko terhadap pasien ,pelaporan dan
analis insiden ,kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden serta menerapkan
solusi untuk mencegah ,mengurangi serta meminimalkan resiko.
2. Tujuan monitoring dan evaluasi patient sapety
Dikutip dari kemdikbud tujuan dan dilaksanakanya monitoring dan evaluasi adalah
untuk memberikan gambaran lengkap tentang implementasi program terutama untuk
mengetahui ketercapaian dan pelaksanaan program dan mengetahui
kekuatan,kelemahan,peluang dan hambatan yang terjadi sehingga informasi ini berguna
bagi pengambilan keputusan untuk melakukan penyesuaian dan perbaikan guna
mencapai target yang telah ditetapkan secara efektif da efesien.
3.Pengambilan Monet
Dikutip dari kemdikbud pelaksanaan monitoring dan evaluasi management patient safety
yaitu ;
A. Di rumah sakit : pimpinan rumah sakit
B. Di Provinsi : dinas kesehatan
C. Dipusat : KKPRS-PERSI
Berdasarkan soebandi hal-hal yang menjadi tolak ukur yang dikaji saat pe;aksanaan
monitoring dan evaluasi management patient sapety adalah sebagai berikut :
a. Budaya keselamatan pasient
b. Pendidikan dan latihan
c. Leadership
d. Pelaporan
e. Standar
f. Implementasi sasaran keselamatan pasien
4. Waktu Pelaksanaan Monet
Dikutip kemdikbud pelaksanaan monitoring dan evaluasi ditingkat menagemen local
dilakukan secara intensive setiap minggu,sedangkan untuk tingkat managemen pusat
dilakukan setiap pelaksanaan kegiatan yang disesuakan dengan kebutuhan.
B. Peran Keperawatan Dalam Mendukung Penerapan Pasien Safety dirumah sakit
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dan pelayanan kesehatan yang tidak
terpisahkan dari pelayanan RS dan merupakan proporsi terbesar dari tenaga kesehatan lain
yang bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan yang optimal
danberkualitas terhadap kloen selama 24 jam secara berkeseimbangan ,oleh karna itu
diperlukan SDM Keperawatan yang berkualitas tinggi ,yang tanggap dan responsive
terhadap situasi yang ada .
Menurut kuntjoro ,upaya untuk memperbaiki mutu dan kinerja pelayanan klinis dirumah
sakit pada umumnya dimulai oleh perawat melalui berbgai berhak kegiatan seperti ; Gugus
kendali mutu ,penerapan standar keperawatan,pendekatan-pendekatan pemecahan
masalah,maupunaudit keperawatan.
Peran tenaga kesehatan dalam manajemen mutu sangat besar ,diawali dalam keterlibatan
dalam pembentukan tim mutu,sosialisasi ,penggalangan komitmen ,melakukan self
assement bidang keperawatan,kemudian penyusunan standar oprasional prosedur (SOP)
alur kegiatan keperawatan baik klinik maupun manajeral.
Slain langkah-langkah patient safety ,terdapat pula standar keselamatan pasien yang
wajib diterapkan oleh rumah sakit,berdasarkan permenkes nomor
1691/mankes/per/VIII/2011,standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari 7 standar yaitu:
1. Hak Pasien
a. Standarnya adalah pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya
KTD (Kejadian tidak diharapkan)
b. Kriterianya adalah :
 Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang
jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil
pelayanan,pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan
terjadiny KTD
2. Mendidik Pasien dan keluaraga
a. Standarnya adalah RS harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
b. Kriterianya adalah :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengn keterlibatan
pasien adalah partener dalam proses pelayanan.karena itu,di RS hsrus ada system dan
makanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab
pasien dalam asuhan pasien.
Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat :
 Memberikan info yang benar ,jelas,lengkap dan jujur
 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
 Mengajukan pertamyaan untuk hal yang dimengerti
 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
 Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
 Memenuhi kewajiban finansial yang dispakati
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
a. Standarny adalah RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan.
b. Kriterianya adalah :
 Koordinasi pelayanan secara menyeluruh
 Koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
 Koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
 Komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
4. Penggumaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
program peningkatan keselamatan pasien
a. Standarnya adalah RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yang
ada,memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,menganalisis
secara intensif KTD,dan melakukan perubahan untuk menungkatakan kinerja serta
KP.
b. Kriterianya adalah
 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik,sesuai
dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
 Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
 Mendidik staff tentang keselamatan pasien
 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
a. Standarnya adalah
 Pimpinan dorongan dan jamin implementasi program KP melalui penerapan 7
langkah menuju KP RS
 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi resiko KP dan
program mengurang KTD
 Pimpinan dorongan dan tumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang KP
 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,mengkaji
dan meningkatkan kinerja RS serta tingkat KP
 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas koontribusinya dalam meningkatkan
kinerja RS dan KP
b. Kriterianya adalah
 Terdapat tim antar displin untuk mengelola program keselamatan pasien
 Tersedia program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan dan program
meminimalkan inisiden
 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah
sakit terintegrasi dan berpartisipasi
 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden
 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar
pengelola pelayanan
 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkn
 Tersedia sasaran terukur,dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria
objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan rumah sakit dan keselamatan
pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
a. Standarnya adalah
 RS memiliki proses pendidikan ,pelatihan dan orientasi u tuk setiap jabatan untuk
mencakup keterkaitan jabatan dengan KP secara jelas
 RS menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan
interdisiplin dalam pelayanan pasien.
b. Kriterianya adalah
 Memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topic
keselamatan pasien
 Mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice
training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
 Menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna
mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
a. standarnya adalah
 RS merencanakan dan mendisain proses manajemen informasi KP untuk
memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat
b. Kriterianya adalah
 Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendisain proses manajemen
untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan
pasien
 Tersedia mekaniame identifikasi masalah dan kendala.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Monitoring dan evalauasi patient sapety dapat dilakukan oleh rumahsakit.kondisi akreditasi
rumah sakit (KKP-RS) ,komite keselamatan pasien KKP-RS dan penghimpunan rumah sakit
seluruh Indonesia (PERSI),slain itu kegiatan monitoring dan evaluai dapat dilakukan dirumah
sakit di provinsi kabupaten kota serta pusat
Standar keselamtan pasien terdiri dari tujuh standar yaitu hak pasien,mendidik pasien dan
keluarga,keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan ,penggunanaan metode-metode
peningkatan kinerja unutuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
,mendidik staf tentang keselamatan pasien,dan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan pasien.
2. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemvbaca dan bisa menambah pengetahun
tentang monitoring dan evaluasi patien sapetyb dan dapat menjadikan referensi bagi mita
semua .diharapkan para pembaca bisa memberikan kami kritik dan saran untuk dapat menjadikan
kami lebih baiklagi dalam penulisan makalah-makalah kami selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Defartemen Kesehatan Republik Indonesia.2008.Panduan Nasional Keselamatan Pasien


Rumah sakit (Patient sapety).
Modul Manajemen Patient Sapety .2013.termuat dalam elearning. Medistra.ac.id.diakses
pada tanggal 14 september 2017 pukul 18.30WITA
Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang keselamatan
pasien rumah sakit,pasal 7 ayat (2)

Anda mungkin juga menyukai