Santoso M., Setiawan T. SMF Penyakit Dalam RSUD Koja / Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Ukrida, Jakarta
PENDAHULUAN FAKTOR FAKTOR RISIKO
Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh Ada empat faktor risiko biologis yang tak dapat diubah, kelainan miokardium akibat insufisiensi aliran darah koroner yaitu: usia, jenis kelamin, ras, dan riwayat keluarga. Risiko karena arterosklerosis yang merupakan proses degeneratif, di aterosklerosis koroner meningkat dengan bertambahnya usia; samping banyak faktor lain. Karena itu dengan bertambahnya penyakit yang serius jarang terjadi sebelum usia 40 tahun. usia harapan hidup manusia Indonesia, kejadiannya akan makin Tetapi hubungan antara usia dan timbulnya penyakit mungkin meningkat dan menjadi suatu penyakit yang penting; apalagi hanya mencerminkan lebih panjangnya lama paparan terhadap sering menyebabkan kematian mendadak.(1) faktor- faktor aterogenik. Wanita agaknya relatif kebal terhadap Tujuh jenis penyakit jantung terpenting ialah : penyakit ini sampai menopause, dan kemudian menjadi sama 1. Penyakit jantung koroner (penyebab 80% kematian yang rentannya seperti pria; diduga oleh adanya efek perlindungan disebabkan penyakit jantung) estrogen. Orang Amerika-Afrika lebih rentan terhadap ateros- 2. Penyakit jantung akibat hipertensi (9%) klerosis daripada orang kulit putih. Riwayat keluarga yang 3. Penyakit jantung rernatik (2-3%) positif terhadap penyakit jantung koroner (saudara atau orang 4. Penyakit jantung kongenital (2%) tua yang menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun) 5. Endokarditis bakterialis (1-2%) meningkatkan kemungkinan timbulnya aterosklerosis prematur. 6. Penyakit jantung sifilitik (1%) Pentingnya pengaruh genetik dan lingkungan masih belum 7. Cor pulmonale (1%), diketahui. Komponen genetik dapat diduga pada beberapa 8. dan lain-lain (5%).(4) bentuk aterosklerosis yang nyata, atau yang cepat per- kembangannya, seperti pada gangguan lipid familial. Tetapi, Aterosklerosis adalah suatu keadaan arteri besar dan kecil riwayat keluarga dapat pula mencerminkan komponen yang ditandai oleh endapan lemak, trombosit, makrofag dan lingkungan yang kuat, seperti misalnya gaya hidup yang leukosit di seluruh lapisan tunika intima dan akhirnya ke tunika menimbulkan stres atau obesitas.( 1 ) media.(5) Faktor-faktor risiko lain masih dapat diubah, sehingga Telah diketahui bahwa aterosklerosis bukanlah suatu berpotensi dapat memperlambat proses aterogenik. Faktor- proses berkesinambungan, melainkan suatu penyakit dengan faktor tersebut adalah peningkatan kadar lipid serum, hiper- fase stabil dan fase tidak stabil yang silih berganti. Perubahan tensi, merokok, gangguan toleransi glukosa dan diet tinggi gejala klinik yang tiba-tiba dan tak terduga agaknya berkaitan lemak jenuh, kolesterol, dan kalori. dengan ruptur plak, meskipun ruptur tidak selalu diikuti gejala Penyakit jantung akibat insufisiensi aliran darah koroner klinik. Seringkali ruptur segera pulih; agaknya dengan cara dapat dibagi menjadi 3 jenis yang hampir serupa.( 4 ) : inilah proses plak berlangsung.(3,6) - Penyakit jantung arteriosklerotik Sekarang aterosklerosis tak lagi dianggap merupakan - Angina pektoris proses penuaan saja. Timbulnya "bercak-bercak lemak" di - Infark miokardium dinding arteria koronaria merupakan fenomena alamiah bahkan sejak masa kanak-kanak dan tidak selalu harus menjadi lesi PATOFISIOLOGI aterosklerotik; terdapat banyak faktor saling berkaitan yang Peningkatan tekanan darah sistemik pada hipertensi dapat mempercepat proses aterogenik. Telah dikenal beberapa menimbulkan peningkatan resistensi terhadap pemompaan faktor yang meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis darah dari ventrikel kiri, sehingga beban kerja jantung ber- koroner pada individu tertentu. tambah, akibatnya terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk
Cermin Dunia Kedokteran No. 147, 2005 5
meningkatkan kekuatan kontraksi. Kemampuan ventrikel untuk seluruh miokardium yang diperdarahi oleh pembuluh tersebut. mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi kompensasi Infark miokardium juga dapat terjadi jika lesi trombotik yang dapat terlampaui; kebutuhan oksigen yang melebihi kapasitas melekat di arteri menjadi cukup besar untuk menyumbat total suplai pembuluh koroner menyebabkan iskemia miokardium aliran ke bagian hilir, atau jika suatu ruang jantung mengalami lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan hipertrofi berat sehingga kebutuhan oksigen tidak dapat perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan, dan mene- terpenuhi.( 1,2,5 ) kan fungsi miokardium. Berkurangnya kadar oksigen memaksa miokardium meng- Penyakit Jantung Arteriosklerotik ubah metabolisme yang bersifat aerobik menjadi metabolisme Pembuluh arteri mengikuti proses penuaan yang karakteris- anaerobik. Metabolisme anaerobik lewat lintasan glikolitik jauh tik seperti penebalan tunika intima, berkurangnya elastisitas, lebih tidak efisien apabila dibandingkan dengan metabolisme penumpukan kalsium terutama di arteri-arteri besar.(2) menye- aerobik melalui fosforilasi oksidatif dan siklus Krebs. babkan fibrosis yang merata menyebabkan aliran darah lambat Pembentukan fosfat berenergi tinggi menurun cukup besar. laun berkurang. Iskemi yang relatif ringan tetapi berlangsung Hasil akhir metabolisme anaerob, yaitu asam laktat, akan lama dapat pula menyebabkan kelainan katup jantung.(4) tertimbun sehingga menurunkan pH sel. Manifestasi penyakit jantung koroner disebabkan ketidak Gabungan efek hipoksia, berkurangnya energi yang ter- seimbangan antara kebutuhan oksigen miokrdium dengan sedia, serta asidosis dengan cepat mengganggu fungsi ventrikel masuknya. Masuknya oksigen untuk miokardium sebetulnya kiri. Kekuatan kontraksi daerah miokardium yang terserang tergantung dari oksigen dalam darah dan arteria koronaria. berkurang; serabut-serabutnya memendek, dan daya serta Oksigen dalam darah tergantung oksigen yang dapat diambil kecepatannya berkurang. Selain itu, gerakan dinding segmen oleh darah, jadi dipengaruhi oleh Hb, paru-paru dan oksigen yang mengalami iskemia menjadi abnormal; bagian tersebut dalam udara pernapasan. akan menonjol keluar setiap kali ventrikel berkontraksi. Di kenal dua keadaan ketidakseimbangan masukan ter- Berkurangnya daya kontraksi dan gangguan gerakan hadap kebutuhan oksigen yaitu : jantung mengubah hemodinamika. Perubahan hemo-dinamika - Hipoksemi (iskemi) yang ditimbulkan oleh kelainan bervariasi sesuai ukuran segmen yang mengalami iskemia, dan vaskular. derajat respon refleks kompensasi sistem saraf otonom. - Hipoksi (anoksi) yang disebabkan kekurangan oksigen Menurunnya fungsi ventrikel kiri dapat mengurangi curah dalam darah. jantung dengan berkurangnya curah sekuncup (jumlah darah Perbedaannya ialah pada iskemi terdapat kelainan vaskular yang dikeluarkan setiap kali jantung berdenyut). Berkurangnya sehingga perfusi ke jaringan berkurang dan eleminasi metabolit pengosongan ventrikel saat sistol akan memperbesar volume yang ditimbulkannya menurun juga, sehingga gejalanya akan ventrikel. Akibatnya, tekanan jantung kiri akan meningkat; lebih cepat muncul.(1) tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan baji dalam Ada beberapa hipotesis mengenai apa yang pertama kali kapiler paru-paru akan meningkat. Peningkatan tekanan menyebabkan kerusakan sel endotel dan mencetuskan diperbesar oleh perubahan daya kembang dinding jantung rangkaian proses arteriosklerotik, yaitu : akibat iskemia. Dinding yang kurang lentur semakin mem- 1. Kolesterol Serum yang Tinggi perberat peningkatan tekanan pada volume ventrikel tertentu Hipotesis pertama mengisyaratkan bahwa kadar kolesterol Pada iskemia, manifestasi hemodinamika yang sering terjadi serum dan trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan pem- adalah peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung bentukan arteriosklerosis. Pada pengidap arteriosklerosis, sebelum timbul nyeri. Jelas bahwa, pola ini merupakan respon pengedapan lemak ditemukan di seluruh kedalaman tunika kompensasi simpatis terhadap berkurangnya fungsi mio- intima, meluas ke tunika media. ( 2,5,6,9 ) kardium. Dengan timbulnya nyeri sering terjadi perangsangan Kolesterol dan trigliserid di dalam darah terbungkus di lebih lanjut oleh katekolamin. Penurunan tekanan darah dalam protein pengangkut lemak yang disebut lipoprotein. merupakan tanda bahwa miokardium yang terserang iskemia Lipoprotein berdensitas tinggi (high-density lipoprotein, HDL ) cukup luas atau merupakan suatu respon vagus. membawa lemak ke luar sel untuk diuraikan, dan diketahui Iskemia miokardium secara khas disertai oleh dua bersifat protektif melawan arteriosklerosis. Namun, lipoprotein perubahan elektrokardiogram akibat perubahan elektrofisiologi berdensitas rendah (low density lipoprotein,LDL) dan lipo- selular, yaitu gelombang T terbalik dan depresi segmen ST. protein berdensitas sangat rendah (very-low-density lipo- Elevasi segmen ST dikaitkan dengan sejenis angina yang protein,VLDL) membawa lemak ke sel tubuh, termasuk sel dikenal dengan nama angina Prinzmetal. endotel arteri, oksidasi kolesterol dan trigliserid menyebabkan Serangan iskemi biasanya mereda dalam beberapa menit pembentukan radikal bebas yang diketahui merusak sel-sel apabila ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan endotel. oksigen sudah diperbaiki. Perubahan metabolik, fungsional, 2. Tekanan Darah Tinggi hemodinamik dan elektrokardiografik yang terjadi semuanya Hipotesis ke dua mengenai terbentuknya arteriosklerosis di bersifat reversibel.(1, 2, 3, 5, 7) dasarkan pada kenyataan bahwa tekanan darah yang tinggi Penyebab infark miokardium adalah terlepasnya plak secara kronis menimbulkan gaya regang atau potong yang arteriosklerosis dari salah satu arteri koroner dan kemudian merobek lapisan endotel arteri dan arteriol. Gaya regang ter- tersangkut di bagian hilir sehingga menyumbat aliran darah ke utama timbul di tempat-tempat arteri bercabang atau mem-
6 Cermin Dunia Kedokteran No. 147, 2005
belok: khas untuk arteri koroner, aorta, dan arteri-arteri arterosklerotik tidak dapat berdilatasi untuk meningkatkan serebrum. Dengan robeknya lapisan endotel, timbul kerusakan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan berulang sehingga terjadi siklus peradangan, penimbunan sel kerja jantung dapat menyertai aktivitas misalnya berolah raga darah putih dan trombosit, serta pembentukan bekuan. Setiap atau naik tangga. trombus yang terbentuk dapat terlepas dari arteri sehingga 2. Angina prinzmetal menjadi embolus di bagian hilir. (5) Terjadi tanpa peningkatan jelas beban kerja jantung dan 3. Infeksi Virus pada kenyataannya sering timbul pada waktu beristirahat atau Hipotesis ke tiga mengisyaratkan bahwa sebagian sel tidur. Pada angina prinzmetal terjadi spasme arteri koroner endotel mungkin terinfeksi suatu virus. Infeksi mencetuskan yang menimbulkan iskemi jantung di bagian hilir. Kadang- siklus peradangan; leukosit dan trombosit datang ke daerah kadang tempat spasme berkaitan dengan arterosklerosis. tersebut dan terbentuklah bekuan dan jaringan parut. Virus 3. Angina tak stabil spesifik yang diduga berperan dalam teori ini adalah sito- Adalah kombinasi angina stabil dengan angina prinzmetal ; megalovirus, anggota dari famili virus herpes. dijumpai pada individu dengan perburukan penyakit arteri 4. Kadar Besi Darah yang Tinggi koroner. Angina ini biasanya menyertai peningkatan beban Hipotesis ke empat mengenai arterosklerosis arteri koroner kerja jantung; hal ini tampaknya terjadi akibat arterosklerosis adalah bahwa kadar besi serum yang tinggi dapat merusak koroner, yang ditandai oleh trombus yang tumbuh dan mudah arteri koroner atau memperparah kerusakan yang di sebabkan mengalami spasme. oleh hal lain. Teori ini diajukan oleh sebagian orang untuk menjelaskan perbedaan yang mencolok dalam insidens Infark Miokardium ( MCI ) penyakit arteri koroner antara pria dan wanita pramenopause. Infark miokardium adalah nekrosis miokard akibat gang- Pria biasanya mempunyai kadar besi yang jauh lebih tinggi guan aliran darah ke otot jantung. Klinis sangat mencemaskan daripada wanita haid. karena sering berupa serangan mendadak umumya pada pria 35-55 tahun, tanpa gejala pendahuluan.(1,4) Angina Pektoris Infark miokard biasanya disebabkan oleh trombus arteri Angina pektoris ialah suatu sindrom klinis berupa serangan koroner; prosesnya mula-mula berawal dari rupturnya plak nyeri dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di yang kemudian diikuti oleh pembentukan trombus oleh trom- dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut bosit. Lokasi dan luasnya infark miokard tergantung pada jenis biasanya timbul pada saat melakukan aktivitas dan segera arteri yang oklusi dan aliran darah kolateral.(1,2,6) hilang bila aktivitas dihentikan. Merupakan kompleks gejala tanpa kelainan morfologik GAMBARAN KLINIS DAN LABORATORIUM (1,5,8) permanen miokardium yang disebabkan oleh insufisiensi relatif yang sementara di pembuluh darah koroner. ( 1,4,5,7) Penyakit Jantung Arteriosklerotik Nyeri angina dapat menyebar ke lengan kiri, ke punggung, Gejala klinis : ke rahang atau ke daerah abdomen. - Sesak napas mulai dengan napas yang terasa pendek Penyebab angina pektoris adalah suplai oksigen yang tidak sewaktu melakukan aktivitas yang cukup berat, yang adekuat ke sel-sel miokardium dibandingkan kebutuhan. biasanya tak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak Jika beban kerja suatu jaringan meningkat maka kebutuhan makin bertambah, sekalipun melakukan aktivitas ringan. oksigen juga meningkat; pada jantung yang sehat, arteria - Klaudikasio intermiten, suatu perasaan nyeri dan keram di koroner berdilatasi dan mengalirkan lebih banyak darah dan ekstremitas bawah, terjadi selama atau setelah olah raga oksigen ke otot jantung; namun jika arteria koroner mengalami Peka terhadap rasa dingin kekakuan atau menyempit akibat arterosklerosis dan tidak - Perubahan warna kulit dapat berdilatasi sebagai respon peningkatan kebutuhan akan - Laboratorium(5) : oksigen, maka terjadi iskemi miokardium; sel-sel miokardium - Kadar kolesterol di atas 180 mg/dl pada orang yang mulai menggunakan glikolisis anaerob untuk memenuhi berusia 30 tahun atau kurang, atau di atas 200 mg/dl untuk kebutuhan energi mereka. Cara ini tidak efisien dan me- mereka yang berusia lebih dari 30 tahun, dianggap nyebabkan terbentuknya asam laktat. Asam laktat menurunkan beresiko khusus mengidap penyakit arteri koroner. pH miokardium dan menimbulkan nyeri yang berkaitan dengan - Radiografik. angina pektoris. Apabila kebutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel Angina Pektoris( 5,8,11 ) otot kembali ke proses fosforilasi oksidatif untuk membentuk Gejala klinis : energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan Diagnosis seringkali berdasarkan keluhan nyeri dada yang hilangnya penimbunan asam laktat, maka nyeri angina pektoris mempunyai ciri khas sebagai berikut : mereda. Dengan demikian, angina pektoris merupakan suatu - Letak keadaan yang berlangsung singkat.(4,5,9) Sering pasien merasakan nyeri dada di daerah sternum atau Terdapat tiga jenis angina, yaitu : di bawah sternum (substernal), atau dada sebelah kiri dan 1. Angina stabil kadang-kadang menjalar ke lengan kiri, dapat menjalar ke Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koroner yang punggung, rahang, leher, atau ke lengan kanan. Nyeri dada juga
Cermin Dunia Kedokteran No. 147, 2005 7
dapat timbul di tempat lain seperti di daerah epigastrium, leher, - Nyeri dada serupa dengan angina tetapi lebih intensif dan rahang, gigi, bahu. lama serta tidak sepenuhnya hilang dengan istirahat - Kualitas ataupun pemberian nitrogliserin Pada angina, nyeri dada biasanya seperti tertekan benda - Dada rasa tertekan seperti ditindih benda berat, leher rasa berat, atau seperti di peras atau terasa panas, kadang-kadang tercekik. hanya mengeluh perasaan tidak enak di dada karena pasien - Rasa nyeri kadang di daerah epigastrikum dan bisa tidak dapat menjelaskan dengan baik, lebih-lebih jika pendidik- menjalar ke punggung. an pasien kurang. ( 4 ) - Rasa nyeri hebat sekali sehingga penderita gelisah, takut, - Hubungan dengan aktivitas berkeringat dingin dan lemas. Nyeri dada pada angina pektoris biasanya timbul pada saat Pemeriksaan penunjang : melakukan aktivitas, misalnya sedang berjalan cepat, tergesa- - Pada EKG terdapat elevasi segmen ST diikuti dengan gesa, atau sedang berjalan mendaki atau naik tangga. Pada perubahan sampai inversi gelombang T; kemudian muncul kasus yang berat aktivitas ringan seperti mandi atau menggosok peningkatan gelombang Q minimal di 2 sadapan. gigi, makan terlalu kenyang, emosi, sudah dapat menimbulkan - Peningkatan kadar enzim atau isoenzim merupakan nyeri dada. Nyeri dada tersebut segera hilang bila pasien indikator spesifik infark miokard akut yaitu kreatinin menghentikan aktivitasnya. fosfoskinase (CPK/CK), SGOT, LDH, alfa hidroksi butirat Serangan angina dapat timbul pada waktu istirahat atau dehidrogenase, dan isoenzim CK-MB. pada waktu tidur malam. - Yang paling awal meningkat adalah CPK tetapi paling - Lamanya serangan cepat turun. Lamanya nyeri dada biasanya berlangsung 1-5 menit, kadang-kadang perasaan tidak enak di dada masih terasa PENATALAKSANAAN (1,2,9,11) setelah nyeri hilang. Bila nyeri dada berlangsung lebih dari 20 Dibagi menjadi 2 jenis yaitu : menit, mungkin pasien mendapat serangan infark miokard akut 1. Umum dan bukan angina pektoris biasa. 2. Mengatasi iskemia yang terdiri dari : Pada angina pektoris dapat timbul keluhan lain seperti a. Medikamentosa sesak napas, perasaan lelah, kadang-kadang nyeri dada disertai b. Revaskularisasi keringat dingin. (4) Pemeriksaan penunjang Penatalaksanaan Umum - Elektrokardiogram (EKG) 1. Penjelasan mengenai penyakitnya; pasien biasanya Gambaran EKG saat istirahat dan bukan pada saat tertekan, khawatir terutama untuk melakukan aktivitas. serangan angina sering masih normal. Gambaran EKG dapat 2. Pasien harus menyesuaikan aktivitas fisik dan psikis menunjukkan bahwa pasien pernah mendapat infark miokard di dengan keadaan sekarang masa lampau. Kadang-kadang menunjukkan pembesaran 3. Pengendalian faktor risiko ventrikel kiri pada pasien hipertensi dan angina; dapat pula 4. Pencegahansekunder. menunjukkan perubahan segmen ST dan gelombang T yang Karena umumnya sudah terjadi arteriosklerosis di pem- tidak khas. Pada saat serangan angina, EKG akan menunjukkan buluh darah lain, yang akan berlangsung terus, obat pen- depresi segmen ST dan gelombang T dapat menjadi negatif. cegahan diberikan untuk menghambat proses yang ada. Yang - Foto rontgen dada sering dipakai adalah aspirin dengan dosis 375 mg, 160 mg, Foto rontgen dada seringmenunjukkan bentuk jantung yang 80mg. normal; pada pasien hipertensi dapat terlihat jantung membesar 5. Penunjang yang dimaksud adalah untuk mengatasi iskemia dan kadang-kadang tampak adanya kalsifikasi arkus aorta. akut, agar tak terjadi iskemia yang lebih berat sampai infark - Pemeriksaan laboratorium miokardium. Misalnya diberi O2. Pemeriksaan laboratorium tidak begitu penting dalam Mengatasi Iskemia diagnosis angina pektoris. Walaupun demikian untuk menying- Medikamentosa kirkan diagnosis infark jantung akut sering dilakukan pe- 1. Nitrat, dapat diberikan parenteral, sublingual, buccal, meriksaan enzim CPK, SGOT atau LDH. Enzim tersebut akan oral,transdermal dan ada yang di buat lepas lambat meningkat kadarnya pada infark jantung akut sedangkan pada 2. Berbagai jenis penyekat beta untuk mengurangi kebutuhan angina kadarnya masih normal. oksigen. Ada yang bekerja cepat seperti pindolol dan pro- Pemeriksaan lipid darah seperti kolesterol, HDL, LDL, panolol. Ada yang bekerja lambat seperti sotalol dan nadolol. trigliserida dan pemeriksaan gula darah perlu dilakukan untuk Ada beta 1 selektif seperti asebutolol, metoprolol dan atenolol. mencari faktor risiko seperti hiperlipidemia dan/atau diabetes 3. Antagonis kalsium melitus. Revaskularisasi Infark Miokardium (1,2,8,11) 1. Pemakaian trombolitik Gejala klinis : 2. Prosedur invasif non operatif, yaitu melebarkan aa - Nyeri dada kiri seperti ditusuk-tusuk atau diiris-iris coronaria dengan balon. menjalar ke lengan kiri. 3. Operasi.
8 Cermin Dunia Kedokteran No. 147, 2005
Angina Pektoris 3. Pada penyakit jantung arteriosklerosis di kenal 2 keadaan Penatalaksanaannya : ketidakseimbangan Masukan kebutuhan oksigen yaitu terjadi - Pengobatan pada serangan akut, nitrogliserin sublingual 5 hipoksemi karena kelainan vaskular dan hipoksia karena mg merupakan obat pilihan yang bekerja sekitar 1-2 menit kekurangan oksigen dalam darah. dan dapat diulang dengan interval 3 – 5 menit. 4. Ada 4 hipotesis penyebab kerusakan endotel yaitu - Pencegahan serangan lanjutan : kolesterol serum yang tinggi, tekanan darah tinggi, infeksi + Long acting nitrate, yaitu ISDN 3 dd 10-40 mg oral. virus, kadar besi yang tinggi. + Beta blocker : propanolol, metoprolol, nadolol, atenolol, 5. Sel endotel rusak akibat oksidasi kolesterol dan trigli- dan pindolol. serida yang mengedap di tunika intima sampai ke dalam tunika + Calcium antagonist : verapamil, diltiazem, nifedipin. media. - Mengobati faktor presdiposisi dan faktor pencetus : stres, 6. Nyeri dada hampir sama tempat dan kualitasnya, yang emosi, hipertensi, DM, hiperlipidemia, obesitas, kurang membedakan adalah lama terjadinya. Pada angina pektoris aktivitas dan menghentikan kebiasaan merokok. biasanya 1 - 5 menit sedangkan pada infark mio-kardium lebih - Memberi penjelasan perlunya aktivitas sehari-hari untuk dari 20 menit. meningkatkan kemampuan jantung 7. Pada saat serangan EKG akan menunjukkan depresi segmen ST dan gelombang T dapat menjadi negatif. Infark Miokardium 8. Untuk membedakan apakah angina pektoris atau infark Penatalaksanaan : miokardium dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT, LDH - Istirahat total yang meninggi pada infark miokardium. - Diet makanan lunak serta rendah garam - Pasang infus dekstrosa 5 % emergency - Atasi nyeri : Morfin 2,5 – 5 mg iv atau petidin 25 – 50 mg im KEPUSTAKAAN Lain - lain: nitrat , antagonis kalsium , dan beta bloker - Oksigen 2 – 4 liter/menit 1. Hanafi, Muin Rahman, Harun. Ilmu Penyakit Dalam jilid I. Jakarta: FKUI 1997, hal 1082-108. - Sedatif sedang seperti diazepam 3 dd 2 – 5 mg per oral 2. Kusmana, Hanafi. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: FKUI 1996, hal 159- - Antikoagulan : 84. Heparin 20000 – 40000 U/24 jam atau drip iv atas indikasi 3. Kalim H. Penyakit Kardiovaskular dari Pediatrik sampai Geriatrik. Diteruskan dengan asetakumarol atau warfarin Jakarta: Balai Penerbit RS Jantung Harapan Kita. 2001. hal 226 – 35. 4. Kusumawidjaja. Patologi. Jakarta: FKUI 1996. hal 110 – 16. - Streptokinase / trombolisis. 5. Corwin E. Handbook of Pathophysiology, alih bahasa, Brahm U.Pendit ; Endah P ed,, Jakarta 2000. hal 352 – 71. KESIMPULAN 6. Lumanau J. Hiperhomosisteinemia., Dalam: Meditek. Jakarta : FK Ukrida 1. Penyakit jantung koroner merupakan kelainan miokardium 2004, hal 46 – 9 . 7. Harun, Alwi ,Rasyidi, Infark miokard akut, Dalam Pedoman Diagnosis akibat insufisiensi aliran darah koroner oleh arteriosklerosis dan Terapi Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI, 2001, hal 165 – 72. yang merupakan proses degeneratif meskipun di pengaruhi 8. Mardi Santoso. Standar Pelayanan Medis RSUD Koja. Jakarta: RSUD oleh banyak faktor. Koja 1992, hal. 252 – 56. 2. Penyebab penyakit jantung koroner adalah terjadinya 9. Suyatna FD. Obat antiangina. Dalam; Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FKUI 1995, hal. 343 – 63. penyempitan aliran darah ke otot jantung yang terjadi akibat 10. Burnside JW. Physical Diagnosis, alih bahasa: Henny Lukmanto. Jakarta: penebalan lapisan tunika intima dan rupturnya plak yang diikuti EGC 1995, hal 213 – 56. oleh pembentukan trombus. 11. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI 2001, hal. 437 – 41.