PENDAHULUAN
Pengembangan TOD ini terkait dengan banyak sektor, maka dari itu
diperlukan koordinasi lintas pemangku kepentingan dan waktu yang
tidak sebentar untuk dapat dijalankan dengan sebaik mungkin. Untuk
mewujudkan semua rencana penataan kawasan dan sistem transportasi
terintegrasi akan ada kendala dalam proses pembangunannya seperti
kemacetan atau permasalahan pertanahan. Yang perlu diingat adalah hal
ini memang membutuhkan proses dan waktu, namun saat selesai
nantinya akan membuat tata ruang dan sistem transportasi di kawasan
tersebut menjadi lebih baik. Masyarakat juga dapat lebih mudah untuk
menjangkau lokasi yang diinginkan karena transportasi sudah saling
terintegrasi dan pada akhirnya efisiensi struktur ruang dan
pengembangan kota yang berkelanjutan dapat terwujud dengan baik.
2. PENDEKATAN
Pendekatan Partisipatif dan Fasilitatif.
Fokus diskusi tersebut turut menentukan peserta diskusi. Untuk fokus (i)
dan (ii), pesertanya terutama berasal dari para pelaku pembangunan
yang mendalami kewilayahan, sedangkan fokus (iii) diikuti oleh peserta
diskusi yang terutama berasal dari kalangan pemerintahan (Pemda dan
DPRD) provinsi dan kalangan lain yang memiliki kapasitas dalam hal
perencanaan pembangunan.
a) Wawancara Mendalam
b) Penyebaran Kuesioner
- Lokasi
- Populasi
- Responden
Tujuan:
1 Pemerintah Pusat
a. ATR/BPN
b. PUPR
c. dll
2 Pemerintah Daerah
a. Bappeda
c. Kecamatan
d. Kelurahan
e. RT/RW
f. Dll
3 Swasta
a. IRAI
b. MRT
c. NGO
d. Dll
4 Masyarakat/Warga
Pelaksanaan FGD
Agenda FGD
4. ANALISIS
a. Analisis Konteks Budaya Masyarakat
1 Persiapan
1.1 Pengumpulan Data Sekunder
1.2 Persiapan Survey Sosial Budaya
1.3 Penyusunan Kuesioner
1.4 Pemetaan Stakeholders
1.5 Pemetaan Sosial
2 Pelaksanaan
2.1 Pertemuan Diskusi Stakholders
a. Pemerintah Pusat/Daerah
b. Swasta
c. Tokoh Masyarakat/RT/RW
d. BUMD/BUMN
2.2 Survey Sosial, ekonomi budaya
2.3 Focus Group Diskusi
a. Pemerintah Pusat/Daerah
b. Masyarakat
Kelurahan
Kelurahan
Kelurahan
2.4 Analisis
KECAMATAN GAMBIR
1. Geografi
Kecamatan Gambir merupakan satu dari 8 kecamatan yang ada di wilayah Kota
Administrasi Jakarta Pusat . Berdasarkan luas wilayahnya, kecamatan Gambir
menduduki peringkat kedua wilayah terluas di Kota Jakarta Pusat dan terdiri
dari 6 kelurahan yaitu Cideng, Petojo Selatan, Gambir, Kebon Kelapa, Petojo
tara, dan Duri Pulo.
Luas Daerah
LUAS WILAYAH Distribusi
No KELURAHAN Total Area Persentase
(km2)
1 Cideng 1,26 16,60
2 Petojo Selatan 1,14 15,02
3 Gambir 2,58 33,99
4 Kebon Kelapa 0,78 10,28
5 Petojo Utara 1,12 14,76
6 Duri Pulo 0,71 9,35
Kecamatan Gambir 7,59 100
Sumber : Kecamatan Gambir dalam Angka, 2020
2. Kependudukan
a. Laju Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Gambir
No KELURAHAN Penduduk (Jiwa) Laju Pertumbuhan Kepadatan
2018 2019 penduduk per Tahun Penduduk per
(%) km2
1 Cideng 14.738 14.643 -0,33 11.621
2 Petojo Selatan 12.079 12.039 -0,17 10.561
3 Gambir 3.447 3.548 1,45 1.375
4 Kebon Kelapa 9.722 9.731 0.05 12.476
5 Petojo Utara 16.204 16.286 0,25 14.541
6 Duri Pulo 22.280 22.287 0,02 31.390
78.471 78.534 0.04 10.347
Sumber : Kecamatan Gambir dalam Angka, 2020
3. Sarana Prasarana
a. Sarana Pendidikan
b. Sarana Kesehatan
c. Agama
No KELURAHAN Mushola Mesjid Gereja Pura Vihara
1 Cideng 10 12 7 - 2
2 Petojo Selatan 4 4 3 1 -
3 Gambir 1 12 1 - -
4 Kebon Kelapa 3 7 5 - -
5 Petojo Utara 11 9 7 - 1
6 Duri Pulo 14 14 4 - 2
43 58 27 1 5
Sumber : Kecamatan Gambir dalam Angka, 2020