Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“TAX EVASION DI INDONESIA”

DISUSUN OLEH :
1. Athala Naufal 20190610121
2. Hana Ayu Pratiwi 20190610140
3. Luthfiah Nur Afifah 20190610155
4. Mila Amelia Komalasari 20190610147
5. Noval Ardhi Saputra 20190610053
6. Nurfeby Destianty 20190610172

AKUNTANSI 2D

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KUNINGAN
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
waktu.

Terimakasih kepada Bapak Dadang Suhendar, S.E., M.Si. karena telah memberi tugas ini yang
sangat bermanfaat untuk kami.

Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
kita dalam mengetahui Tax Evasion di Indonesia.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya. Dengan penyusunan
makalah ini kami telah berusaha maksimal, namun kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kata sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Sehingga masih membutuhkan
masukan dan saran yang membangun untuk kebaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata kami
ucapkan terimakasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pajak merupakan sumber pendapatan bagi negara, sedangkan bagi perusahaan pajak adalah beban
yang akan mengurangi laba bersih. Perbedaan kepentingan dari fiskus yang menginginkan
penerimaan pajak yang besar dan kontinyu tentu bertolak belakang dengan kepentingan dari
perusahaan yang menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin. Selain itu, fluktuasi kegiatan
perekonomian yang dialami perusahaan kerap tidak mendapatkan toleransi dari pihak fiskus,
dikarenakan fiskus menginginkan perolehan pajak yang progresif dan stabil.
Tax evasion adalah suatu skema memperkecil pajak terutang dengan cara melanggar ketentuan
perpajakan, seperti tidak melaporkan sebagian penjualan atau memperbesar biaya dengan cara fiktif.
Secara sederhana, tax evasion sama dengan penggelapan pajak.

Hubungan antara Tax Avoidance, Tax Planning, dan Tax Evasion


Tax avoidance, tax planning, dan tax evasion, ketiganya merupakan praktik yang dilakukan wajib
pajak untuk mengurangi atau meminimalkan beban pajak yang harus dibayarkan pada negara. Jadi, wajib
pajak dalam konteks ini merupakan perusahaan atau industri, membuat berbagai skema transaksi
penghindaran pajak agar dapat mengurangi besaran pajak terutang yang perlu dibayar.
Ketiga praktik tersebut memanfaat celah-celah dalam undang-undang perpajakan agar perusahaan
dapat mengurangi atau menghindari bayar pajak. Namun membaca dari definisi masing-masing istilah,
tidak semua upaya praktik pajak ini diperbolehkan oleh hukum yang berlaku, seperti tax evasion.
Sebab tax evasion ini secara jelas mengurangi bayar pajak dengan cara tidak melaporkannya pada negara. 
Tax avoidance dan tax planning merupakan praktik penghindaran pajak yang dianggap sah di mata
hukum. Namun, ada perbedaan di antara keduanya. Tax avoidance mengurangi beban pajak dengan
memanfaatkan kelemahan ketentuan perpajakan suatu negara sehingga dianggap sah dan nggak melanggar
hukum. Sedangkan tax planning meminimalkan pajak terutang melalui skema yang telah jelas diatur
dalam undang-undang perpajakan dan nggak menimbulkan perselisihan antara subjek pajak dan otoritas
pajak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Tax Evasion
2. Perbedaan antara Tax Evasion dan Tax Avoidance
3. Apa saja contoh kasus penggelapan Pajak
4. Apa saja Akibat yang terjadi dalam penggelapan pajak
5. Cara Pencegahan Tax Evasion

1.3 Tujuan
Tujuannya agar kita mengetahui apa itu Tax Evasion, perbedaan antara Tax Evasion dan Tax
Avoidance, kasus-kasus dalam penggelapan pajak dan akibat-akibatnya,
Serta mengetahui cara pencegahan Tax Evasion.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Tax Evasion
Tax evasion adalah suatu skema memperkecil pajak terutang dengan cara melanggar ketentuan
perpajakan, seperti tidak melaporkan sebagian penjualan atau memperbesar biaya dengan cara fiktif.
Secara sederhana, tax evasion sama dengan penggelapan pajak.

2. Perbedaan antara Tax Evasion dan Tax Avoidance


Tax Evasion
Tax evasion adalah suatu skema memperkecil pajak terutang dengan cara melanggar ketentuan
perpajakan, seperti tidak melaporkan sebagian penjualan atau memperbesar biaya dengan cara fiktif.
Secara sederhana, tax evasion sama dengan penggelapan pajak.
Tax Avoidance
Secara umum, tax avoidance atau penghindaran pajak adalah suatu skema penghindaran pajak untuk
tujuan meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan celah (loophole) ketentuan perpajakan suatu
negara.

Beberapa ahli memiliki pengertian yang berbeda. Salah satunya yang didefinisikan oleh Justice Reddy
(dalam kasus McDowell & Co Versus CTO di Amerika Serikat). Beliau merumuskan tax avoidance
sebagai seni menghindari pajak tanpa melanggar hukum.

Pada dasarnya, tax avoidance ini bersifat sah karena tidak melanggar ketentuan perpajakan apapun.
Namun, praktik ini dapat berdampak pada penerimaan pajak negara. Karena itu, tax avoidance berada
di kawasan grey area, antara tax compliance dan tax evasion.

Menurut ahli lainnya, James Kessler, tax avoidance dibagi menjadi 2 jenis:

Penghindaran pajak yang diperbolehkan (acceptable tax avoidance), dengan karateristik memiliki
tujuan yang baik, bukan untuk menghindari pajak, dan tidak melakukan transaksi palsu.
Penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan (unacceptable tax avoidance), dengan karakteristik tidak
memiliki tujuan yang baik, untuk menghindari pajak, dan menciptakan transaksi palsu.
Namun, perlu diingat jika masing-masing negara memiliki pandangan berbeda terhadap acceptable tax
avoidance dan unacceptable tax avoidance ini. Jadi ketika melakukan transaksi di suatu negara,
praktik penghindaran pajak ini akan menyesuaikan dengan pengertian yang berlaku di sana.
3. Kasus Penggelapan Pajak
 Melaporkan penjualanlebih kecil dari yang seharusnya omzet 10 milyar hanya dilaporkan
dalam laporan keuangan perusahaan sebesar 5 milyar misalnya.
 Menggelembungkan biaya perusahaan dengan membebankan biaya fiktif
 Transaksi Export fiktif
 Pemalsuan dokumen keuangan perusahaan
Wajib pajak kecil cenderung melakukan penggelapan pajak (Tax Evation). Karena:
 Tidak punya kemampuan untuk mencari celah undang-undang pajak.
 Apabila dokter/profesional bebas menyembunyikan sebahagian pendapatannya, kecil
kemungkinan diketahui oleh fiscus karena dia sendiri yang mencatat penghasilannya.
 Penghasilan para profesional bebas sulit dilacak oleh fiscus karena biaya yang dibayar
oleh pasien kepada dokter tidak mengurangi penghasilan kena pajak seseorang. Biaya
tersebut dianggap sebagai konsumsi.

4. Akibat-Akibat Penggelapan Pajak


 Dalam Bidang Keuangan

Pengelakan pajak merupakan pos kerugian bagi kas negara karena dapat menyebabkan
ketidakseimbangan antara anggaran dan konsekuensi-konsekuensi lain yang berhubungan
dengan itu, seperti kenaikan tarif pajak, keadaan inflasi, dll.

 Dalam Bidang Ekonomi


Pengelakan pajak sangat mempengaruhi persaingan sehat diantara para pengusaha.
Maksudnya, pengusaha yang melakukan pengelakan pajak dengan cara menekan
biayanya secara tidak wajar. Sehingga, perusahaan yang mengelakkan pajak memperoleh
keuntungan yang lebih besar dibandingkan pengusaha yang jujur. Walaupun dengan
usaha dan produktifitas yang sama, si pengelak pajak mendapat keuntungan yang lebih
besar dibandingkan dengan pengusaha yang jujur.
Pengelakan pajak menyebabkan stagnasi (macetnya) pertumbuhan ekonomi atau
perputaran roda ekonomi. Jika mereka terbiasa melakukan pengelakan pajak, mereka
tidak akan meningkatkan produktifitas mereka. Untuk memperoleh laba yang lebih besar,
mereka akan melakukan pengelakan pajak.
Langkanya modal karena wajib pajak berusaha menyembunyikan penghasilannya agar
tidak diketahui fiscus. Sehingga mereka tidak berani menawarkan uang hasil penggelapan
pajak tersebut ke pasar modal.
 Dalam bidang psikologi
Jika wajib pajak terbiasa melakukan penggelapan pajak, itu sama saja membiasakan
untuk selalu melanggar undang-undang. Jika wajib pajak menggelapkan pajak, maka
wajib pajak mendapatkan keuntungan bersih yang lebih besar. Jika perbuatannya
melangggar undang-undang tidak diketahui oleh fiscus, maka dia akan senang karena
tidak terkena sangsi dan menimbulkan keinginan untuk mengulangi perbuatannya itu lagi
pada tahun-tahun berikutnya dan diperluas lagi tidak hanya pada pelanggaran undang-
undang pajak, tetapi juga undang-undang yang lainnya.

5. Cara Pencehan Tax Evasion


 Pencegahan Tindakan Tax Evasion
Adapun cara-cara mencegah Wajib Pajak melakukan tax evasion antara lain dapat berupa: 

 Pemeriksaan Pajak (Tax Audit)


Pemeriksaan atau audit pajak dilakukan oleh petugas untuk menyelidiki dan mengawasi setiap
Wajib Pajak.

 Integrasi Sistem Informasi


Pencegahan ini berupa dialog dan saling tukar pandangan antara Wajib Pajak dan fiskus yang
harus tetap diadakan melalui berbagai sarana yang telah tersedia.

 Administrasi Pajak
Cara pencegahan dalam artian sebagai prosedur meliputi tahap-tahap pendaftaran, penetapan, dan
penagihan Wajib Pajak.

 Penegakan Hukum Pajak (Tax Law Enforcement)

Cara pencegahan ini pada hakikatnya terkait dengan penegakan hukum pajak atau serta tingginya
tarif pajak, rasa keadilan yang tak terpenuhi dan pemanfaatan dana pajak.

Upaya-upaya Pemerintah di seluruh dunia untuk mengurangi tax evasion sesungguhnya telah


lama diadakan. Untuk Indonesia, pada tahun 1972 melalui SGATAR (Study Group on Asian Tax
Administration and Research) telah disidangkan di Jakarta dengan salah satu tema utama
yaitu Some Aspects of Income Tax Avoidance or Evasion. Selain itu, upaya untuk
mengurangi penghindaran pajak lebih dini pada tingkat yang lebih mengglobal telah diadakan
oleh IFA pada tahun 1980 di Paris dengan tema yang lunak yakni The Dialogue between the Tax
Administration and the Taxpayer up to the Filing of the Tax Return.

Anda mungkin juga menyukai