Anda di halaman 1dari 3

Nama : Martvelino Tri Wijanarko

NIM : 215150607111006

Pengenalan Lingkungan Kampus Baru


Kampus merupakan salah satu bentuk dari lembaga perguruan tinggi yang
terdiri dari beberapa fakultas. Disebut sebagai salah satu bentuk, karena
sebenanrnya selain universitas, ada beberapa bentuk lain dari Perguruan tinggi,
seperti akademi, institut dan sekolah tinggi. Sebagai sebuah lembaga, tentu
sebuah Universitas memiliki sebuah struktur kepemimpinan. Pemimpin tertinggi
dalam sebuah universitas disebut rektor.

Pasti sangat berbeda dengan kuktur kehidupan lingkungan pada saat masih
SMA, Perbedaan pertama adalah mengenai sistem kredit semester (SKS) yang
mungkin sangat asing pada jenjang sebelumnya. Dalam sistem ini,
memungkinkan mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang ingin diambil atau
dipelajari dalam kurun waktu satu semester, tentunya dengan beberapa
persyaratan tertentu. Ada mata kuliah yang tercantum dalam semsester genap, ada
pula yang tercantum di semester ganjil. Sebagai contoh, pada semester dua
seorang mahasiswa memilih tidak mengambil mata kuliah grammar karena satu
dan lain hal. karena mata kuliah tersebut tercantum pada semester dua atau
semester genap,maka ia dapat mengambil mata kuliah tersebut pada semester
empat, enam atau delapan.

Selain itu, waktu dan tempat belajar di kampus lebih flexible dari pada di
SMA. Waktu belajar seorang mahasiswa itu lebih fleksibel daripada anak
SMA/SMK. Dari Senin sampai Jumat, mungkin hanya 3-4 hari aja yang kalian
harus masuk kuliah. Meskipun ada juga yang bahkan bisa full sampai Sabtu.
Tentang jam belajar, kadang kelas bisa dimulai jam 10 pagi atau hanya di jam 1
siang. Tapi, sering juga kelas pertama pada jam 8 pagi, dan kelas terakhir selesai
hingga jam 5 atau 6 sore di hari yang sama. Intinya, jadwal kuliah itu tergantung
dari kelas apa aja yang kamu ambil. Jadwal kuliah juga beda-beda di tiap kampus,
fakultas, bahkan jurusan.
Kemudian, cara belajar di kampus sangat berbeda dengan SMA. Bagi yang biasa
belajar males-malesan atau nungguindiingetin guru atau wali kelas, itu bakal sulit
sekali ketika diterapkan di kehidupan mahasiswa. Seorang mahasiswa udah
dianggap dewasa, beda dengan mereka yang masih pakai seragam sekolah. Dosen
tidam bakal sering mengingatkan atau mendorong kamu buat masuk kelas.
Seringkali mereka hanya fokus mengajar di kelas dan membiarkan mahasiswanya
bebas untuk masuk kelas atau tidak. Kalau bolos, mahasiswa jarang juga
ditanyakan oleh dosen. Meskipun kelihatannya enak, tetapi ada pelanggarannya
juga lebuh berat bisa-bisa tidak lulus mata kuliah atau bahkan DO (drop out) atau
dikeluarkan dari kampus.

Sebenarnya walau berbeda, dunia perkuliahan juga memiliki persamaan


dengan kultur dan sistem di sekolah. Masih ada laporan evaluasi hasil
pembelajaran yang jika di sekolah disebut rapor, maka di kampus disebut Indeks
Prestasi (IP). IP sendiri ada dua jenis, yaitu IP semester dan IPK atau IP
kumulatif. IP semester atau sering disebut IP saja adalah kumulasi dari nilai hasil
belajar mahasiswa dibagi jumlah beban sks dalam satu semester. Sedang IPK
adalah komulasi dari hasil belajar mahasiswa yang perhitungannya berdasarkan
pada semua beban sks yang telah ditempuh oleh mahasiswa.

Tentu saja di dunia perkuliahan kita tidak boleh malu untuk bertanya.
Jangan takut untuk bertanya pada siapa pun. Pasalnya, ungkapan malu bertanya
sesat di jalan itu benar adanya di dunia perkuliahan. Banyak dosen menyukai
mahasiswa yang aktif daripada pasif. Bahkan menjadi nilai plus apabila senantiasa
aktif di kelas. Selain itu, apabila info yang kamu dapatkan kurang cukup, jangan
malu bertanya pada teman sekelas, Beranikan dirimu untuk bertanya duluan.

Memang masa awal - awal kuliah merupakan perjalanan yang terasa


sangat menyenangkan, pada saat menjadi seorang mahasiswa baru, banyak
pengalaman baru dan kehidupan baru yang dirasakan ketika berada di dunia
kampus. Namun kelamaan–kelamaan tiba-tiba saja kita akan merasakan titik
kejenuhan selama kamu merasakan proses kuliah, bahkan banyak dari mereka
memilih untuk nongkrong dan main main dibandingkan harus mengikuti kegiatan
belajar mengajar dikelas, yang sebenarnya itu tempat mengembangkan ilmu kita.
Ada saatnya kita merasa bosan sehingga menyebabkan mahasiswa tidak segan
untuk melanggar tata tertib dan norma yang di tetapkan, biasanya dosen pengajar
yang membosankan atau dosen killer yang sering memberi tugas yang dapat
membuat mereka memilih diluar kelas dibandingkan mengikuti kegiatan belajar
mengajar. Mahasiswa baru masih begitu polos untuk memahami lingkungan
kampus, bahkan semua masih sesuai dengan jalurnya dalam menaati peraturan
peraturan yang ada di kampus tersebut hanya sedikit yang melenceng dari tata
tertib kampus, itupun mereka bekas dari mahasiswa lama. Jadi kuliah bukanlah
hal yang di kerjakan secara rutinitas, tetapi kuliah merupakan proses membentuk
diri kita menjadi apa yang kita inginkan di masa mendatang. Jadi harus memiliki
niat dan tujuan yang benar saat kita kuliah, karena dengan hal itu pasti akan
berdampak pada saat selama kita menjalani proses kuliah.

Anda mungkin juga menyukai