Anda di halaman 1dari 16

LAMPIRAN A

CONTOH PERHITUNGAN PEMBUATAN LARUTAN

1. Pembuatan Larutan Induk


Satuan ppm (part per million) adalah satuan konsentrasi yang dinyatakan
dalam satuan mg/kg. Untuk larutan, maka ppm dapat dinyatakan dalam
satuan mg/l. Untuk membuat larutan induk Cu2+ dengan konsentrasi 1000
ppm dengan rumus:

CuSO4.5H2O ditimbang sebanyak 3,929 gram kemudian dimasukkan dalam


labu ukur 1000 ml kemudian ditambahkan aquades sampai tanda batas garis
labu ukur (1000 ml), sehingga didapatkan larutan induk dengan konsentrasi
100 ppm dengan rumus:

Jadi diambil larutan Cu sebanyak 50 ml lalu di encerkan dengan aquades


sampai volumenya 500 ml.
2. Pembuatan Larutan Sampel CuSO4.5H2O
Larutan sampel akan dibuat pada konsentrasi 20 ppm dengan rumus:

Jadi, diambil larutan sampel Cu sebanyak 100 ml lalu diencerkan dengan


aquades sampai volumenya 500 ml.

LAMPIRAN B
PROSEDUR ANALISA FOURIER TRANSFORM INFRA RED (FTIR)

9
Sumber: Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Riau
B.1 Menyalakan Instrumen dan Inisiasi
1. Nyalakan IR Prestige 21/FTIR 8400.
2. Nyalakan computer, klik 2x Icon IR Solution.
3. Tampilan IR muncul, lalu klik Measure Tab> Measurement> initialize
dan tunggu sampai UNIT SUCCESS dengan munculnya tiga lampu hijau

B.2 Pengukuran
1. Instrumen parameter diatur.
2. Masukkan background dan klik BKG pada tampilan IR.
3. Siapkan sampel > isi comment data
4. Klik sampel untuk dianalisa.

B.3 Menampilkan Bilangan Gelombang


1. Tampilkan data spectrum, klik Manipulation 1>Peak Table >atur
parameter > Calc > Ok.
2. Muncul wave number dan intensitas.

B.4 Mematikan Instrumen


1. Tutup semua file, Klik file>close all.
2. Tutup software IR Solution, Klik File > Exit.
3. Matikan Komputer.
4. Biarkan kabel Power terpasang pada instrumen, ditandai dengan lampu
oren menyala.

10
LAMPIRAN C
PROSEDUR ANALISIS Tembaga (Cu)
Sumber: SNI 06-6989.6-2004
C.1 Prinsip
Penambahan asam nitrat bertujuan untuk melarutkan analit logam dan
menghilangkan zat-zat pengganggu yang terdapat dalam contoh uji air dan air
limbah dengan bantuan pemanas listrik, kemudian diukur dengan SSA
menggunakan gas asetilen, C2H2.
C.2 Alat
a) SSA;
b) lampu holow katoda Cu;
c) gelas piala 250 ml;
d) pipet ukur 5 ml; 10 ml; 20 ml; 30 ml; dan 40 ml;
e) labu ukur 100 ml;
f) corong gelas;
g) pemanas listrik;
h) kertas saring whatman 40, dengan ukuran pori θ 0.42 µm;
i) labu semprot.

C.3 Bahan
a) air suling;
b) asam nitrat, HNO3;
c) larutan standar logam tembaga, Cu;
d) gas asetilen, C2H2.

C.4 Persiapan dan Pengawetan Contoh Uji


Bila contoh uji tidak dapat segera dianalisa, maka contoh uji diawetkan
dengan penambahan HNO3 sampai pH kurang dari 2 dengan waktu penyimpanan
maksimal 6 bulan.

11
C.5 Persiapan Contoh Uji
a) Masukkan 100 ml contoh uji yang sudah dikocok sampai homogen ke
dalam gelas piala.
b) Tambahkan 5 ml asam nitrat.
c) Panaskan di pemanas listrik sampai larutan contoh uji hampir kering.
d) Ditambahkan 50 ml air suling, masukan ke dalam labu ukur 100 ml
melalui kertas saring dan ditepatkan 100 ml dengan air suling.

C.6 Pembuatan Larutan Baku Logam tembaga Cu 100 mg/l


a) Pipet 10 ml larutan induk logam timbal, Cu 1000 mg/l ke dalam labu
ukur 100 ml.
b) Tepatkan dengan larutan pengencer sampai tanda tera.

C.7 Prosedur dan pembuatan kurva kalibrasi


a) Optimalkan alat SSA sesuai petunjuk penggunaan alat.
b) Ukur masing-masing larutan kerja yang telah dibuat pada panjang
gelombang 324,8 nm.
c) Buat kurva kalibrasi untuk mendapatkan persamaan garis regresi.
d) Lanjutkan dengan pengukuran contoh uji yang sudah di persiapkan.

12
LAMPIRAN D
PEMBUATAN LARUTAN PADA KARAKTERISTIK DAYA SERAP
IODIN
Sumber: SNI 06-3730-1995
D.1 Pembuatan Larutan Natrium Tiosulfat (Na2SO3) 0,1 N
a) Sebanyak 24,821 g kristal Na2SO3.5H2O;
b) Dilarutkan dengan 0,5 g Na2CO3 dan dilarutkan dengan aquades
hingga kemudian volume tepat menjadi 1 L;
c) Larutan didiamkan selama ± 2 hari.

D.2 Pembuatan Larutan Iodin 0,1 N


a) Sebanyak 25 g KI dilarutkan dalam aquades 30 ml aquades;
b) Dilarutkan 13 g I2 ke dalam KI dan dikocok sampai larut;
c) Larutan Iodin tersebut dimasukkan ke dalam labu ukur 1000 ml dan
tepatkan pada volume 1000 ml dengan aquades dan dihomogenkan.

D.3 Pembuatan Larutan Amilum 1%


a) Sebanyak 1 g amilum dilarutkan dalam aquades 10 ml aquades
mendidih;
Kemudian ditambahkan aquades hingga tepat 100 ml dan diaduk hingga larut.

13
LAMPIRAN E
DATA HASIL ANALISIS
E.1 Hasil Analisa Penentuan Luas Permukaan Pori
Berat Volume Na2S2O3
Volume Larutan Daya Serap Luas Permukaan
Perlakuan Adsorben Titrasi (mL)
Iodin (mL) Iodin (mg/g) (m2/g)
(g)
Aktivasi Fisika 0,5 50 6,5 441 836,62
Setelah Aktivasi
KOH 2 M, 1 jam 0,5 50 9,7 37,80 71,71
KOH 2 M, 3 jam 0,5 50 9,45 69,30 131,47
KOH 2 M, 5 jam 0,5 50 9,3 88,20 167,32
KOH 4 M, 1 jam 0,5 50 8,95 132,30 250,99
KOH 4 M, 3 jam 0,5 50 8,2 226,80 430,26
KOH 4 M, 5 jam 0,5 50 7,5 315 597,59
KOH 6 M, 1 jam 0,5 50 7,3 340,20 645,40
KOH 6 M, 3 jam 0,5 50 6,6 428,40 812,72
KOH 6 M, 5 jam 0,5 50 7,15 365,40 693,20
Contoh Perhitungan pada perlakuan aktivasi Fisika

Iodin yang terserap (mg/g)=

52
=

= 441 mg/g

Luas Permukaan (m2/g) = xNxA

= x 6,02 x 1023 molekul/mol x 0,40 x 10-18 m2/molekul

= x 6,02 x 1023 molekul/mol x 0,40x 10-18m2/molekul

= 836,62 m2/g

Keterangan:
Qm = Kapasitas adsorpsi iodin (mg/g)
V = Volume titrasi (ml)
126,93 = Jumlah iodin sesuai 1 ml larutan Na2S2O3
fp = Faktor pengenceran
w = Massa TKS (g)
Be = Berat molekul iodin

53
N = Bilangan Avogadro (6,02 1023 molekul/mol)
A = Luas penampang iodin (0,4 X 10-18 m2/molekul

E.2 Hasil Analisa Penetuan Luas Permukaan Pori Methylene blue

volume Konsentrasi Konsentrasi konsentrasi Luas


Daya serap
perlakuan Berat Adsorben (gr) Larutan ME Permukaan
awal (mg/L) akhir (mg/L) (mg/g)
(ml) teradsorpsi (mg/L) (m²/g)
Aktivasi fisika 0,1 40 50 0.394 49.606 19.842 73669.41
Aktivasi Kimia
KOH 2 M 1 Jam 0,1 40 50 1.027 48.973 19.589 72639.63
KOH 2 M 3 Jam 0,1 40 50 0.810 49.190 19.676 72952.59
KOH 2 M 5 Jam 0,1 40 50 0.798 49.202 19.681 72969.54
KOH 4 M 1 Jam 0,1 40 50 0.846 49.154 19.661 72898.37
KOH 4 M 3 Jam 0,1 40 50 0.533 49.467 19.787 73362.67
KOH 4 M 5 Jam 0,1 40 50 0.714 49.286 19.714 73094.93
KOH 6 M 1 Jam 0,1 40 50 0.762 49.238 19.695 73023.96
KOH 6 M 3 Jam 0,1 40 50 0.426 49.574 19.83 73521.96
KOH 6 M 5 Jam 0,1 40 50 0.520 49.480 19.792 73383.01
Contoh perhitungan pada perlakuan aktivasi fisika

54
Methylene blue yang terserap (mg/g) =

= 19.842 mg/g

Luas permukaan =

= 73669.41

E.3 Hasil Analisa Penentuan Daya Serap Adsorben Terhadap Cu2+ dengan Variasi Massa Adsorben

Adsorben Aktivasi Fisika


Kapasitas
Volume Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
Massa (g) Adsorpsi % Penyisihan
Cu2+ (L) Awal (mg/L) Akhir (mg/L) Teradsorb (mg/L)
(mg/g)

55
2 0,5 20 4,473 15,527 3,882 77,635
4 0,5 20 4,318 15,682 1,960 78,410
6 0,5 20 3,982 16,018 1,335 80,090
8 0,5 20 3,749 16,251 1,016 81,255
10 0,5 20 0,714 19,286 0,964 96,430

Contoh Perhitungan Pada Massa 2 gram :


1. Menentukan Qe (Konsentrasi Teradsorb)
Qe =

Qe =20 mg/l - 4,473 mg/l

Qe = 15,527 mg/l

2. Menentukan Q (Kapasitas Adsorpsi)

Q=

Q=

Q=

56
3. Menentukan % Penyisihan

%R = X 100 %

%R = x 100%

%R =

Adsorben Aktivasi Kimia


Kapasitas
Volume Konsentrasi Konsentrasi Konsentrasi
Massa (g) Adsorpsi % Penyisihan
Cu2+ (L) Awal (mg/L) Akhir (mg/L) Teradsorb (mg/L)
(mg/g)
2 0,5 20 7,871 12,129 3,032 60,645
4 0,5 20 7,3 12,7 1,588 63,5
6 0,5 20 6,511 13,489 1,124 67,445
8 0,5 20 4,273 15,727 0,983 78,635
10 0,5 20 3,614 16,386 0,819 81,93

57
Contoh Perhitungan Pada Massa 10 gram :
1. Menentukan Qe (Konsentrasi Teradsorb)
Qe =

Qe =

Qe = 16,386 mg/l

2. Menentukan Q (Kapasitas Adsorpsi)

Q=

Q=

Q=

3. Menentukan % Penyisihan

%R = X 100 %

%R = X 100%

58
%R =

59
LAMPIRAN F
DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar F.1 Pencucian TKS

Gambar F.2 Penjemuran TKS

Gambar F.3 TKS setelah di furnace Gambar F.4 Proses Pengayakan TKS
Gambar F.5 TKS yang telah diayak Gambar F.6 TKS ditambah iodin

Gambar F.7 pengadukan iodin Gambar F.8 Proses Titrasi Iodin


Menggunakan Na2SO3

59
Gambar
F.9 Larutan Iodin yang
Gambar F.10 Larutan Iodin
Sudah dititrasi setelah ditambah amilum

Gambar F.11 Methylene Blue dan TKS Gambar F.12 Penyaringan TKS
dari larutan Methylene Blue

Gambar F.13 Proses Aktivasi TKS Gambar F.14 Proses Penyaringan


menggunakan KOH 6 M TKS dari filtrat

60
Gambar F. 15 TKS aktivasi di oven Gambar F. 16 Proses Adsorpsi
TKSdengan Logam Cu2+

Gambar G. 17 Proses Penyaringan


Setelah Adsorpsi

61

Anda mungkin juga menyukai