Anda di halaman 1dari 1

NAMA : SUPRIANTO SILABAN

KELAS : PJKR 1 D

MAKUL : SEJARAH DAN FILSAFAT OLAHRAGA

PERKEMBANGAN FILSAFAT OLAHRAGA

Yunani Kuno
Yunani Kuno adalah tempat kelahiran filsafat kuno dan olahraga olimpiade ,
keduanya saling berkaitan di mana filsafat sangat berpengaruh dalam penampilan
atletis di Yunani kuno. Pada masa tersebut, kepemimpinan seseorang diukur melalui
kemampuan berolahraganya. Hal ini dapat dilihat pada karya sastra oleh yang
menarasikan perhelatan olahraga oleh masyarakat  Olahraga dipandang sebagai
suatu hal yang dapat dikaji secara epistemik melalui proses metodologis yang
memperbolehkan kita melihat kebenaran objektif potensi atletik seseorang dengan
melibatkan orang tersebut dalam suatu pertandingan olahraga. 

Masa Kontemporer (abad ke-19 dan seterusnya)


Filsafat olahraga kembali bangkit berkat karya filsuf dari Universitas yale Paul weiss
yang berjudul Sport: A phisoloficall inquiry pada tahun 1969. weiss melihat karya-karya
terkait filsafat olahraga sebagai refleksi elitisme akademis. Dalam pandangannya,
olahraga selalu dipandang sebagai budaya rendah.
Pada abad ke-19, perspektif filosofis akan olahraga dan aktivitas fisik hanya sedikit
didiskusikan dalam reformasi pendidikan kala itu dengan menguatnya pandangan
umum bahwa kegiatan-kegiatan tersebut meningkatkan kesehatan. Manfaat
kesehatan dan pendidikan dari aktivitas fisik dipandang sebagai komponen
kehidupan publik. Banyak pendukung pendidikan olahraga yang melihat olahraga
dari aspek filosofis dengan mengkaji dari segi teleologi, dualisme pikiran dan tubuh,
serta metafisika sebagai model "ke-manusia-an" dan "ke-orang-an". Filsafat politik
turut memengaruhi pandangan umum terkait olahraga sebagai jawaban atas
permasalahan sosial dan politik pada masa itu dan mengembangkan konsep
tanggung jawab masyarakat dan kewarganegaraan yang bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai