Anda di halaman 1dari 8

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

IMPLEMENTASI ELECTRONIC GOVERNMENT MELALUI SURABAYA SINGLE WINDOW DI


UNIT PELAYANAN TERPADU SATU ATAP KOTA SURABAYA

Miftakhul Farid
S-1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya (miftakhulfaridsadewa@gmail.com)

Abstrak
Pelayanan publik yang buruk menggugah pemerintah untuk melakukan perbaikan disektor
tersebut. Salah satu bentuk realisasi pelayanan publik diwujudkan dengan adanya pelayanan terpadu. Di
Indonesia pelayanan terpadu terbagi menjadi tiga yaitu Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pelayanan Terpadu
Satu Atap dan Pelayanan terpadu virtual. Jenis pelayanan terpadu virtual merupakan penggabungan
pelayanan terpadu fisik yang menggunakan teknologi informasi. Hal tersebut sejalan dengan asas
pemerintahan yang berbasi elektronik (e-government). Surabaya merupakan salah satu kota yang sudah
menerapkan e-government. Banyak penghargaan yang telah didapat oleh pemerintah kota Surabaya dalam
hal Innovation Government dan e-government. tidak hanya sampai disitu Surabaya saat ini pemerintah
Surabaya telah meluncurkan Surabaya Single Window yang merupakan pelayanan perijinan virtual
pertama di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan di Unit Pelayanan Satu Atap Kota Surabaya menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Fokus penelitian menggunakan 8 elemen sukses manajemen e-government.
Penentuan informan denggunakan metode key informan yang dipilih berdasarkan purposive samping.
Instrumen penelitian menggunakan daft interview. Indept interview, observasi dan dokumentasi
digunakan dalam teknik pengumpulan data. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan Triangulasi
sumber dan teknik analisi data menggunakan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Surabaya Single Window di UPTSA kota
Surabaya sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut didasarkan pada: 1) Delapan elemen sukses proyek e-
government yaitu Political Environment bertipe Top Down Project (TDP), Leadership sudah cukup baik.
Planning sudah terealisasi dengan baik. Stakeholders memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalin
komunikasi dan kerjasama yang baik. Transparancy/visibility mampu diwujudkan dalam bentuk
informasi yang termuat dalam portal http://ssw.surabaya.go.id. Budgets berasal dari APBD. Technology
yang dikembangkan menggunakan platform Windows. Innovation dengan membuat mapping system dan
database pelayanan terpadu disesuaikan dengan alur kerja pelayanan terpadu. 2) Hambatan dan Tantangan
penerapan e-government yaitu Peopleware, masih kurangnya pemahaman masyarakat dengan program
Surabaya Single Window. Banyaknya berkas perijinan yang masuk membuat beberapa SKPD tidak dapat
berkerja secara maksimal. Hardware, kurangnya perangkat teknologi untuk masyarakat yang akan
melakukan pelayanan perizinan. Organoware. Banyaknya pemohon yang melakukan pelayanan perizinan
membuat setiap SKPD mengalami misscomunication yang berdampak pada keterlambatan perizinan.
Kata Kunci: Surabaya Single Window, Electronic Governmnet

Abstract
Public services triggered the government to conduct the repairs . One form of the realization of
public service embodied by the presence of integrated services .In indonesia integrated services divides
into three namely one stop service (UPTSP), one integrated services (UPTSA) and virtual services .The
type of service is integrated virtual merger physical integrated service that uses information technology
.This is in line with the principles of governance based ( e-government electronic )program .Surabaya is
one city that already apply e-government program .Many awards which has been obtained by the
government of the city of surabaya in terms of innovation and e-government program government . Is not
only up there surabaya currently surabaya government has launched surabaya single a window that is
the licensing services virtual first in indonesia
Studies conducted in a one integrated services unit (UPTSA) surabaya uses descriptive
qualitative method. The focus of the research uses 8 elements successful e-government program
management .key informants method who were chosen based on purposive the side .An instrument the
research uses daft the interview .Indept the interview , observation and documentation used in data

1
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

collection techniques .The examination of the validity of data was undertaken with triangulation of the
sources and analis data techniques using the reduction of the data , the presentation of the data and draw
any conclusions.
The results showed that the implementation of the Single Window in one integrated services
unit (UPTSA) Surabaya, already well underway. It is based on: 1) Eight elements of a successful e-
government project that is Political Environment of type Top Down Project (TDP), the Leadership is
already good enough. Planning is already well realised. Stakeholders have a high commitment to
establish good communication and cooperation. Transparancy/visibility is able to be realized in the form
of information that is contained in the portal http://ssw.surabaya.go.id. Budgets come from a APBD.
Technology that was developed using the Windows platform. Innovation by creating the mapping system
and databases integrated services tailored to the integrated service workflow. 2) obstacles and challenges
to implementation of e-government: Peopleware, still lack of understanding the community with
programs Surabaya Single Window. Number of files permitting the came created some segway can not
work to its full potential. Hardware , a lack of device technology to people who want to do permit service
.Organoware .The number of applicants who conducts services licensing make each skpd experienced
misscomunication which have resulted in delays in licensing .

Key Word : Surabaya Single Window, Electronic Government.

PENDAHULUAN Pelayanan publik pada Sejalan dengan Perpres Nomor 96 Tahun 2012,
dasarnya menyangkut hubungan antara masyarakat yang Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun
membutuhkan dengan lembaga pemberi jasa pelayanan. 2012 telah mengatur kewajiban setiap Kementerian atau
Pemerintah sebagai pelayan publik dituntut untuk Lembaga Negara dan Pemerintah Daerah. Perpres
melakukan perubahan menyangkut pelayanan kepada tersebut tentang Strategi Nasional Pencegahan dan
masyarakat. Hal ini karena sampai sekarang pelayanan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012-
publik yang efisien masih sangat jauh dari harapan 2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014.
(Dwiyanto, 2011). Merespon pada prinsip-prinsip pelayanan publik
Realisasi perbaikan pelayanan publik salah seperti akuntabilitas dan transparansi, pemerintah mulai
satunya diwujudkan oleh pemerintah dalam bentuk mengembangkan E-Government dalam menjalankan
sistem pelayanan terpadu. Sistem tersebut dijelaskan di urusan pemerintahannya sebagaimana diamanatkan pada
Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2012 tentang Instruksi Presiden No. 03 Tahun 2003. Salah satunya
Pelaksanaan Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang adalah Kota Surabaya. Banyak prestasi dan penghargaan
Pelayanan Publik. Pelayanan terpadu merupakan yang didapat Pemerintah Kota Surabaya dalam bidang
kesatuan pengelolaan dalam pemberian pelayanan, yang Innovation Government dan Electronic Government.
dilaksanakan dalam satu tempat dan dikontrol oleh sistem Pemerintah Kota Surabaya terus mengembangkan
pengendalian manajemen guna mempermudah, E-Government dengan cara mengadopsi salah satu
mempercepat dan mengurangi biaya. Sistem Pelayanan program yang dimiliki oleh pemerintah pusat yaitu
terpadu memiliki dua jenis yakni pelayanan terpadu fisik Indonesia National Single Window atau yang disebut
dan pelayanan terpadu virtual. INSW. INSW adalah sistem nasional Indonesia yang
Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2012 pasal 14 memungkinkan dilakukannya suatu penyampainan data
telah menyinggung pula tentang PTSP dan PTSA yang dan informasi secara tunggal, pemprosesan data dan
dapat dilakukan secara fisik maupun virtual. Secara informasi secara tunggal yang sinkron dan pembuatan
virtual, berarti PTSP dan PTSA merupakan perpaduan keputusan tunggal untuk pemberian izin kepabean dan
pelayanan yang dilakukan secara elektronik. Penjelasan pengeluaran barang Seperti yang telah diatur oleh
dari Perpres tersebut menyatakan bahwa yang dimaksud Petaruran Presiden No 10 Tahun 2008. Mengacu pada
dengan memadukan secara elektronik yaitu, sistem Peraturan Presiden No 10 Tahun 2008, pemerintah kota
pelayanan yang dilakukan dari berbagai unit kerja terkait surabaya meluncurkan program Surabaya Single
yang berlokasi di berbagai tempat dimana Window. Program ini didasarkan pada Peraturan
keseluruhannya terhubung melalui sistem teknologi Walikota Surabaya No. 28 Tahun 2013 tentang Tata Cara
informasi. Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan secara Elektronik
di Kota Surabaya. Berdasarkan Perwali tersebut
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

dijelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah
perizinan dan non perizinan yang efektif, efisien, dan dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam
transparan kepada masyarakat, termasuk pelaku usaha di penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kota Surabaya maka dilaksanakan pelayanan perizinan
secara elektronik. 1. Bagaimana Implementasi E-Government
Surabaya Single Window merupakan pelayanan melalui Surabaya Single Window di Unit Pelayanan
terpadu virtual pertama di Indonesia. Surabaya Single Satu Atap Kota Surabaya?
Window ditujukan untuk memudahkan masyarakat baik
2. Apakah hambatan dan tantangan dari
warga kota, warga asing maupun pelaku usaha yang ingin
penerapan Surabaya Single Window di Unit
mengurus perijinan secara online di Surabaya. Pelayanan
Pelayanan Satu Atap Kota Surabaya?
publik dalam Surabaya Single Window juga merupakan
implementasi dari sistem pelayanan terpadu satu atap KAJIAN PUSTAKA
(PTSA) secara virtual.
A. Teori Implementasi
Perkembangan teknologi serta inovasi dalam
bidang pemerintahan, menjadikan penerapan layanan Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan
Surabaya Single Window merupakan alternatif yang implementasi sebagai penerapan atau pelaksanaan.
layak dikembangkan. Ini tentu juga melihat dari Implementasi merupakan penyerapan dari bahasa Inggris
perkembangan E-Government dimana Surabaya termasuk implementation. Menurut Wahab (2008) sesuai kamus
salah satu kota di Indonesia yang dianggap cukup Webster merumuskan to implement
berhasil mengembangkannya, baik dari sisi teknis (mengimplementasikan) yang berarti menyediakan sarana
infrastruktur dan juga sumber daya manusia aparatur untuk melaksanakan sesuatu dan to give practical effect
pemerintahan. Akan tetapi, dalam setiap penerapan dan to (menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu)
perkembangan E-Government, akan muncul hambatan termasuk tindakan yang dipilih oleh pemerintah untuk
atau tantangan yang kompleks. dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.
Menurut Ali Rokhman (2008) ada 3 hambatan atau Surabaya Single Window merupakan salah satu
tantangan dalam penerapan E-Government antara lain; output dari sebuah kebijakan Pemerintah Kota Surabaya
Peopleware, Hardware dan Organoware, demi peningkatan pelayanan publiknya. Menurut
Hambatan-hambatan yang dialami oleh Dwidjowijoto (2002), implementasi adalah upaya
Pemerintah Kota Surabaya dalam menerapkan dan melaksanakan keputusan kebijakan. Adapun dalam
mengembangkan E-Government sebelumnya, akan pandangan Salusu (2003), implementasi merupakan
menjadi pertimbangan khusus dalam penerapan dan operasionalisasi dari berbagai aktivitas guna mencapai
perkembangan E-Government selanjutnya dimasa yang suatu sasaran tertentu dan menyentuh seluruh jajaran
akan datang. Surabaya Single Window merupakan salah manajemen mulai dari manajemen puncak sampai pada
satu bentuk dari penerapan E-Government di Kota karyawan terbawah. Dari berbagai pengertian tersebut
Surabaya. Dalam perkembangannya pasti akan menemui dapat disimpulkan bahwa indikator dari suatu
hambatan-hambatan dan tantangan-tantangan yang implementasi kebijakan dapat dilihat dari apa substansi
kompleks. Hambatan dan tantangan tersebut termasuk kebijakan itu, siapa aktor pelaksananya dan apa pula yang
pada sumber daya aparatur (peopleware), perangkat menjadi target sasaran implementasi kebijakan itu
lunak dan perangkat keras (hardware), serta struktur sendiri.
organisasi pemerintah (organoware).
Menilik fakta terkait tantangan-tantangan B. Kebijakan Publik
implementasi E-Government sebagaimana yang telah Kebijakan publik menurut Pressman
disampaikan oleh Ali Rokhman, maka menjadi hal yang dan Widavsky dalam Winarno (2002:17) adalah hipotesis
menarik untuk di teliti. Ini terutama terkait dengan yang mengandung kondisi-kondisi awal dan akibat-akibat
bagaimana upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam yang bisa diramalkan.
mengembangkan E-Government sehingga dapat Pelayanan berasal dari kata layan yang artinya
memeroleh banyak prestasi dan penghargaan di bidang menolong atau membantu menyediakan
Innovation Government dan Electronic Government di (menyiapkan/meladeni) segala sesuatu yang diperlukan
tengah tantangan-tantangan yang ada. Oleh karena itu, orang lain untuk kegiatan melayani. Sinambela (2010:3)
peneliti tertarik melakukan penelitian terkait dengan menyatakan bahwa pada dasarnya setiap manusia
Implementasi Electronic Government melalui Surabaya membutuhkan pelayanan. Oleh karena itu pelayanan
Single Window di Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap. tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Moenir
(2006:16-17) menjelaskan bahwa pelayanan adalah

3
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain e. Transpaancy/Visiblity, Transparansi merupakan salah
yang langsung. satu hal penting dalam penerapan E-Government
Definisi pelayanan lainnya dikemukakan oleh karena stakeholder membutuhkan setiap informasi
Gronroos dalam Ratminto dan Winarsih (2006:2). dalam penerapan sebuah proyek.
Pelayanan yaitu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba), yang f. Budget, merupakan sumber daya utama dalam
sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan penerapan sebuah program. Dengan adanya dana
karyawan atau hal lain yang disediakan oleh perusahaan, atau budget yang memedai dan sesuai dengan
yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan perencanaan, maka penerapan sebuah program
konsumen/pelanggan. dapat terealisasi dengan baik.

C. Electronic Government g. Teknology, Merupakan elemen paling penting dalam


Menurut World Bank, Electronic Government penerapan program E-Governmnet karena teknologi
adalah penggunaan teknologi informasi oleh aparat merupakan dasar terbentuknya pemerintahan
pemerintah yang mampu meningkatkan hubungan dengan berbasis teknologi.
warga Negara, pelaku bisnis dan dengan sesama
pemerintah. Adapun menurut Keppres No 20 tahun 2006, h. Innovation, Elemnet terakhir yang mempengarui
Electronic Government adalah pemanfaatan teknologi penerapan program E-Government adalah
informasi dan komunikasi dalam proses pemerintahan kemampuan sumber daya manusia dalam
untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi, mengembangkan program yang telah diterapkan.
dan akuntabilitas pelenyenggaraan pemerintahan.
Kedelapan elemen di atas sangat berhubungan
1. Delapan Elemen sukses proyek E-Government satu dengan yang lain. Dari hasil riset di atas, kedelapan
elemen proyek E-Government dapat digunakan sebagai
Menurut Indrajit (2002) berdasarkan pada riset dasar untuk penelitian tentang implementasi E-
yang dilakukan oleh Profesor David Darcy di University Government. Teori yang dijelaskan oleh Indrajit di atas
of Maryland, riset tersebut bertujuan untuk merupakan teori yang paling tepat untuk digunakan
mengkompilasikan dan menghasilkan sebuah dalam mengkaji penelitian tentang implementasi E-
“implementation manual” dalam proyek E-government. government karena teori tersebut dapat membahas aspek
Dalam riset tersebut dirumuskan 8 (delapan) elemen aspek dengan sangat detail.
sukses didalam melakukan management proyek E-
Government.
2. Tantangan dan Hambatan E-Government
a. Political Enviroment, adalah keadaan atau suasana
publik dimana proyek yang bersangkutan Penerapan Electronic Government pasti akan
dilaksanakan. Dari hasil riset yang dilakukan, ada menemui berbagai tantangan dan hambatan. Menurut Ali
dua type proyek yaitu TPD (Top Down Project) dan Rokhman (2008) ada tiga tantangan dan hamatan dalam
BUP (Buttom Up Project) penerapan proyek e-government antara lain: Peopleware,
Hardware dan Organoware. Tantangan dan hambatan
b. Leadership, Kepemimpinan dari seorang pemimpin
tersebut harus dijawab oleh penyelanggara proyek e-
sangat mempengarui penerapan sebuah program
government guna suksesnya sebuah proyek. Ali Rokhman
karena pemempin mempunyai wewenang dan
menjabarkan tantangan dan hambatan e-government
tanggung jawab yang besar.
sebagai berikut:
c. Planning (perencanaan), merupakan kegiatan yang
pertama dilakukan dalam penerapan sebuah 1. Peopleware. Sumberdaya manusia yakni kemampuan
program. Perencanaan digunakan untuk mengukur para penyelenggara proyek baik pimpinan proyek
sejauh mana hasil yang akan dicapai, sumber daya maupun staff dalam menggunakan internet yang
yang diperlukan dan metode yang digunakan dalam masih sangat terbatas. Hal ini terbukti dari masih
penerapan sebuah program. sangat tergantungnya birokrasi dalam pengembangan
e-government terhadap pihak luar. Operasionalisasi e-
d. Stakeholder, merupakan pihak pihak yang terkait government juga tidak berjalan lancar ditandai dengan
dalam penerapan sebuah program karena setiap sarana interaksi yang disediakan tidak ada aktivitas
stakeholder memiliki kepentingan.. yang berarti.
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

2. Hardware, yakni berkaitan dengan teknologi dan Semuanya terjadi komunikasi dan koordinasi
infrastuktur. Terbatasnya hardware dan software serta yang baik antara pimpinan dan staf maupun
masih sedikitnya instansi pemerintah yang terhubung antar SKPD terkait dalam proyek Surabaya
pada jaringan baik lokal (LAN) maupun global Single Window ini. Mereka semua saling bekerja
(Internet) menyebabkan perkembangan e-government sama dan berkoordinasi dalam melayani
tidak dapat berjalan lancar.
masyarakat Surabaya demi tercapainya visi
dan misi pemberian pelayanan investasi
Organoware. Hambatan birokrasi, seringkali instansi
pemerintah dalam mengoperasionalkan e-government terbaik. Semua pimpinan juga berkomitmen
menemui kendala dalam aspek organisasi. Kendala ini terus memperbaiki sistem pelayanan agar
ditandai dengan tidak fleksibelnya Struktur Organisasi mengurangi dan menghindarkan terjadinya
dan Tatakerja (SOT) birokrasi yang dapat mewadahi KKN.
perkembangan baru model pelayanan publik melalui e-
government 3) Planning dalam penerapan Surabaya Single
. Window di UPTSA Kota Surabaya sudah
METODE PENELITIAN terealisasi dengan baik. Hal tersebut
Penelitian yang dilakukan di Unit Pelayanan Satu Atap ditunjukkan dengan adanya dukungan dalam
Kota Surabaya menggunakan metode deskriptif bentuk pengembangan sistem dari sistem
kualitatif. Fokus penelitian menggunakan 8 elemen sukses manual menuju sistem berbasis online, dan
manajemen e-government. Penentuan informan
kecakapan dari seluruh pegawai dalam
denggunakan metode key informan yang dipilih
melayani masyarakat. Semua SKPD yang
berdasarkan purposive samping. Instrumen penelitian
terkait bersama-sama merencanakan perbaikan
menggunakan daft interview. Indept interview, observasi
dan dokumentasi digunakan dalam teknik pengumpulan sistem dan pelayanan dengan jalan melakukan
data. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan rapat koordinasi setiap minggu bahkan setiap
Triangulasi sumber dan teknik analisi data menggunakan dibutuhkan. Dari awal, perencanaan
reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. pembentukan SSW ditujukan untuk
mempercepat proses layanan dan menghindari
HASIL DAN PEMBAHASAN KKN demi menjadikan Kota Surabaya sebagai
Implementasi Surabaya Single Window di Unit kota tujuan investasi.
Pelayanan Terpadu Satu Atap Kota Surabaya sudah 4) Stakeholders yang terlibat dalam penerapan
berjalan dengan baik. Hal tersebut didasarkan pada Surabaya Single Window di UPTSA Kota
delapan elemen sukses dalam management proyek Surabaya sudah memiliki komitmen yang
e-government antara lain. tinggi untuk menjalin komunikasi dan
1) Political Environment dalam penerapan Surabaya kerjasama yang baik. Stakeholders di sini
Single Window Kota Surabaya bertipe Top meliputi semua pihak baik pimpinan maupun
Down Project (TDP). Ini maksudnya yaitu staf di semua SKPD yang terlibat yang
kebijakan berasal dari pimpinan atau setidaknya terdiri dari delapan SKPD.
pemerintah yang dalam hal ini adalah Ibu Wali Demikian juga kerja sama antara SKPD dan
Kota Surabaya Tri Rismaharini. Kebijakan masyarakat pengguna Surabaya Single Window.
tersebut kemudian diimplementasikan oleh Partisipasi masyarakat termasuk pula investor
Dinas Komunikasi dan Informasi Kota pengguna Surabaya Single Window semakin
Surabaya dalam membuat sistem Surabaya membaik dengan semakin banyaknya
Single Window yang melibatkan kerja sama masyarakat yang tahu dan memanfaatkan
berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah program tersebut.
(SKPD) terkait. 5) Transparancy/visibility dalam penerapan
2) Leadership dalam penerapan Surabaya Single Surabaya Single Window di UPTSA Kota
Window di Kota Surabaya sudah cukup baik. Surabaya sudah mampu diwujudkan dalam
Hal tersebut dibuktikan dengan kemampuan bentuk segala hal yang dimuat dalam
pimpinan tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah informasi pelayanan perizinan dan non
(SKPD) terkait yang saling berkoordinasi, perizinan yang termuat dalam portal Surabaya
demikian juga dengan staf-staf SKPD. Single Window. Portal tersebut dapat diakses 24

5
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

jam dimanapun melalui alamat situs masyarakat selaku pengguna Surabaya Single
http://ssw.surabaya.go.id. Semua kebutuhan Window. Inovasi lain yaitu berupa uji coba
data yang harus diupload, pembiayaan, lama sistem Surabaya Single Window, serta
proses perizinan dan non perizinan, serta internalisasi Surabaya Single Window kepada
sampai dmana data dan berkas yang diproses seluruh SKPD dan stakeholders. Ini digunakan
sudah dapat diakses (diketahui) oleh pemohon agar selalu diketahui kekurangan dari sistem
dari portal tersebut. Bahkan pemohon akan tersebut sehingga akan semakin mempercepat
selalu mendapatkan informasi melalui pesan proses perbaikan dari sistem. Inovasi terakhir
singkat (SMS) dan email dari pihak Surabaya yaitu menerapkan dan memelihara sistem
Single Window (dalam hal ini UPTSA Surabaya) Surabaya Single Window yang tujuannya agar
tentang proses perjalanan berkasnya. sistem selalu bisa dipakai, tidak ketinggalan
6) Budgets untuk penerapan Surabaya Single zaman (up todate) terutama dalam hal software
Window di UPTSA Kota Surabaya berasal dari dan hardwarenya.
APBD. Aplikasi Surabaya Single Window sudah Penerapan Surabaya Single Window
mampu mewujudkan efesiensi anggaran tidak akan jauh dari tantangan dan hambatan
karena selain prosesnya lebih praktis untuk penerapan e-government .hambatan dan
membangun sebuah sistem database dan tantangan yang paling besar adalah Peopleware,
kecakapan operator dalam melakukan hardware dan Organoware seperti yang telah
perawatan sistem dapat mencegah kerusakan dijabarkan oleh Ali rokhman (2008) sebagai
yang dapat mengeluarkan biaya lebih besar. berikut:
Aplikasi Surabaya Single Window juga bisa 1. Peopleware, masyarakat sebagai pengguna
mempercepat proses perizinan dan non Surabaya Single Window yang masih gagap
perizinan sekaligus paperless sehingga teknologi. Dan banyak dari pemohon yang
mengurangi budget alat tulis dan kertas. mengunggah berkas tidak sesuai. Serta
7) Technology yang dikembangkan untuk keterbatasan sumberdaya manusia yang
penerapan aplikasi Surabaya Single Window di mengoperasikan sistem Surabaya Single
UPTSA Kota Surabaya menggunakan platform Window.
Windows yang relatif mudah dikembangkan 2. Hardware, Terbatasnya perangkat keras yang
maupun digunakan oleh user. Sistem data base dimiliki UPTSA untuk pemohon yang akan
yang digunakan berbasis Windows dan melakukan layanan perizinan.
dikembangkan dengan menggunakan server 3. Organoware, masih sering terjadi keterlambatan
web berbasis Windows. Sistem Surabaya Single karena komunikasi yang kurang lancar antara
Window yang ada di kantor UPTSA Kota SKPD terkait yang terhubung dalam Surabaya
Surabaya juga dilengkapi berbagai fasilitas Single Window.
diantaranya layar informasi touch screen,
aplikasi online, cctv, hingga free wi-fi area. PENUTUP
8) Innovation dalam penerapan Surabaya Single Simpulan
Window di UPTSA Kota Surabaya yaitu Berdasarkan data yang diperoleh oleh
membuat mapping sistem dan database peneliti maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
pelayanan terpadu disesuaikan dengan alur Surabaya Single Window di Unit Pelayanan Terpadu
kerja pelayanan terpadu. Inovasi lainnya yaitu Satu Atap Kota Surabaya sudah berjalan dengan
membuat alur kerja Surabaya Single baik. Hal tersebut didasarkan pada delapan elemen
Window beserta manajemennya, membangun sukses dalam management proyek e-government.
sistem Surabaya Single Window (software dan Informasi yang diperoleh peneliti yang
hardware) sesuai dengan alur kerja pelayanan didasarkan pada 8 elemen sukses proyek e-
terpadu. Juga pelatihan bagi SDM pengelola government menunjukkan bahwa implementasi
sistem sehingga SDM bisa cakap dan mampu Surabaya Single Window di Unit Pelayanan Terpadu
menguasai sistem sehingga memudahkan Satu Atap Kota Surabaya sudah perjalan dengan
pelayanan, serta pembagian informasi kepada baik. semua indikator menyebutkan bahwa
Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

penerapan Surabaya Single Window dapat berjan Perlu adanya perbaikan secara periodik
dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik dari sistem, hardware dan software
penerapan Surabaya Single Window di UPTSA kota sehingga Surabaya Single Window selalu up
Surabaya sudah berjalan dengan baik. Hal tersebut to date. Sistem database harus selalu
didasarkan pada: 1) Delapan elemen sukses proyek e- ditingkatkan mengingat banyaknya jumlah
government yaitu Political Environment bertipe Top perizinan yang masuk setiap hari sehingga
Down Project (TDP), Leadership sudah cukup baik. perlu diwaspadai kekuatan dan
Planning sudah terealisasi dengan baik. Stakeholders
kemampuan database yang ada.
memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalin
2. Kemampuan sumber daya manusia (SDM)
komunikasi dan kerjasama yang baik.
perlu ditingkatkan setiap saat, karena
Transparancy/visibility mampu diwujudkan dalam bentuk
informasi yang termuat dalam portal perkembangan teknologi informasi dan
http://ssw.surabaya.go.id. Budgets berasal dari APBD. komunikasi berkembang terus secara pesat.
Technology yang dikembangkan menggunakan platform Selain itu juga peningkatan kemampuan
Windows. Innovation dengan membuat mapping system SDM dari semua SKPD yang terlibat
dan database pelayanan terpadu disesuaikan dengan alur terutama pegawai customer service dalam
kerja pelayanan terpadu. 2) Hambatan dan Tantangan melayani pemohon perizinan dan non
penerapan e-government yaitu Peopleware, masih perizinan online. Pemerintah Kota Surabaya
kurangnya pemahaman masyarakat dengan program juga perlu meningkatkan SDM
Surabaya Single Window. Banyaknya berkas perijinan masyarakatnya agar semakin paham dalam
yang masuk membuat beberapa SKPD tidak dapat
memanfaatkan pengajuan izin secara online
berkerja secara maksimal. Hardware, kurangnya
melalui Surabaya Single Window.
perangkat teknologi untuk masyarakat yang akan
3. Peningkatan kerjasama antar SKPD agar
melakukan pelayanan perizinan. Organoware. Banyaknya
pemohon yang melakukan pelayanan perizinan membuat mempercepat proses mengingat jumlah
setiap SKPD mengalami misscomunication yang permohonan yang semakin meningkat.
berdampak pada keterlambatan perizinan 4. Memperbanyak penyediaan sarana dan
prasarana penunjang Surabaya Single
Saran Window agar masyarakat bisa
Demi tercapainya tujuan Surabaya Single menggunakan fasilitas tersebut dengan
Window, maka perlu diupayakan hubungan yang lebih mudah. Sarana dan prasarana tersebut
seirama dan harmonis pada semua lini, baik dari terutama disediakan di semua SKPD yang
masyarakat sebagai pemohon dan pengguna terkait dengan Surabaya Single Window,
Surabaya Single Window, staf pelaksana Surabaya penambahan sarana di UPTSA, di tingkat
Single Window dan pimpinan semua SKPD sekaligus kecamatan maupun di lokasi umum lain
Walikota Surabaya sebagai penanggung jawab sehingga masyarakat yang tidak terhubung
Surabaya Single Window. Terkait dengan hasil dengan internet akan semakin mudah dan
penelitian “Implementasi Elektronik Government murah menggunakan Surabaya Single
melalui Surabaya Single Window di Unit Pelayanan Window.
Terpadu Satu Atap (UPTSA) Kota Surabaya”, maka
ada beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu adanya pemahaman dan sosialisasi DAFTAR PUSTAKA
kepada masyarakat terhadap kesadaran Dwidjowijoto Nugroho, Riant 2002. Kebijakan Publik
akan pentingnya keakuratan data yang Untuk Negara-Negara Berkembang, Model-
dimasukkan (entry data/upload berkas) Model Perumusan, Implementasi, dan Evaluasi.
dalam pengajuan pelayanan perizinan dan Jakarta: Elex Media Komputindo.
non perizinan online di UPTSA Kota
Surabaya melalui sistem Surabaya Single Dwiyanto, Agus. 2011. Mewujudkan Good Governance
melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta” Gadjah
Window ini. Kesalahan dalam upload berkas
Mada Press.
akan semakin memperlama proses
perizinan dan non perizinan yang diajukan.

7
Header halaman genap: Nama Jurnal. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2012, 0 - 216

Indrajit, Ricardus Eko (2002). “Electronic Government:


Strategi pembangunan dan pengembangan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
sistem pelayanan public berbasis teknologi Pelayanan Publik. 2009. Jakarta
digital” Yogyakarta: Andi Offset. Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis Kebijakan: dari
Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun Negara. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2003 Tentang Kebijakan Dan Stategi Nasional Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan
pengembangan E-Government. 2003. Jakarta Publik. Jakarta: Media Presindo.
Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Proses (edisi revisi). Jakarta: Media Presindo.
Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik. 2003.
Jakarta

Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2006 tentang


Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Nasional. 2006. Jakarta

Moenir, A.S. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di


Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun


2011 tentang Pelayanan Publik. 2011. Surabaya

Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2012 tentang Strategi


Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi jangka panjang tahun 2012-2025 dan
jangka menengah tahun 2012-2014. 2012.
Jakarta

Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2012 tentang


Pelaksanaan Undang-Undang No.25 Tahun
2009 tentang Pelayanan Publik. 2009. Jakarta

Peraturan Walikota Surabaya Nomor 28 Tahun 2013


tentang Tata Cara Pelayanan Perizinan dan
Non Perizinan secara Elektronik di Kota
Surabaya. 2013. Surabaya

Ratminto & Winarsih, Atik Septi. 2006. Manajemen


Pelayanan. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Rokhman, Ali 2008. Potret dan Hambatan e-Government
di Indonesia. Inovasi Online, Edisi vol 11/XX,
Juli 2008.
Salusu, Jonathan. 2003. Pengambilan Keputusan
Stratejik Untuk Organisasi Publik Dan
Organisasi Nonprofit Cetakan Ke-enam. Jakarta
: PT. Grasindo.
Sinambela, L.P. 2010. Reformasi Pelayanan Publik:
Teori, Kebijakan dan Implementasi. Cetakan
kelima. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik. 2008. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai