Anda di halaman 1dari 9

Nama : GILANG MERDEKA

NPM : 18052025

Sejarah dan Perkembangan Revolusi Industri

Sebelum Abad ke–18 suatu sistem perekonomian masyarakat Eropa


ini bergantung pada sistem ekonomi agraris. Akan tetapi, setelah
memasuki abad ke18 maka terjadilah dan mulai digunakan tenaga mesin
sebagai alat produksi di pabrik–pabrik menggantikan tenaga manusia.
Perubahan inilah yang disebut dengan Revolusi industri. Revolusi adalah
perubahan sosial serta kebudayaan yang akan berlangsung secara tepat
serta akan menyangkut dengan perkenalan mesin uap (dengan
menggunakan batu bara sebagai bahan bakar) dan ditenagai oleh Mesin
(terutama dalam produksi tekstil). Revolusi Industri di Inggris telah
mengubah tenaga manusia di Inggris dan Sejarah Revolusi Industri di
Inggris Pada...Mutiarawati Fajariah & Djoko Suryo, 77-94 DOI :
10.24127/hj.v8i1.2214 78 menjadi mesin uap yang dikenal dengan
Revolusi Industri. Revolusi Industri akan diperkenalkan oleh Revolusi
Industri dan diperkenalkan oleh Fredriech Engles dan Louis Agueste
Blanqui di pertengahan abad ke – 19. Sebelum dikenal dengan alat- alat
mekanis dan otimatis, masyrakat eropa bekerja dengan menggunakkan
alat – alat manual. Pada masa Revolusi Industri dan peralatan tersebut
jarang digunakan sebab telah dicantumkan mesin pemintal, mesin tenun,
lokomotif dan sebagainya. Semua mesin tersebut akan digunakan dalam
sebuah mesin Uap oleh tangan dan kaki manusia. Revolusi Industri terjadi
suatu penghematan dan perbedaan pola hidup masyrakat sangat terlihat.
Revolusi Industri ini membawa dampak yang lebih besar dan positif dalam
suatu kehidupan masyrakat baik itu dalam sosial dan budaya, ekonomi,
Teknologi. Tidak hanya membawa dampak yang negatif saja tetapi juga
positifnya. Revolusi Industri memang menggantikan tenaga Manusia
dengan Mesin sehingga kesejahteraan masyrakat hal ini juga berdampak
pada faktor sosial dan budaya dan ekonomi, akibatnya politik kurang stabil .
Dampak positiv membawa inggris ke arah yang lebih maju dalam bidang
teknologi dan pengetahuan untuk mencari informasi misalkan pengunaan
internet dan pesawat penelitian di angkasa yang mengikuti arah globalisasi
disebut revolusi industri modern 4.0. (Kuntowijoyo : 2013 105 – 106).
Revolusi Industri ini juga membawa dampak bagi negara di dunia dan di
Inggris, Revolusi Industri ini membawa dampak buruk dan baik dalam
kehidupan orang–orang yang ada di Inggris. Revolusi ini ada yang
dampaknya positif dan negatif yang postif berdampak pada bidang
teknologi dan pengetahuan. Dampak negatif yaitu berdampak pada bidang
ekonomi, sosial dan sosial budaya. Kehidupan sosial dan budaya yang ada
di negara Inggris. Hal ini berakibat pada kehidupan politik yang begitu maju
dan rakyat kurang inspirasi pendapat untuk pemerintahan demostrasi
parlementer yang dipegang oleh ratu kerajaan Inggris. Dampak terhadap
bidang ekonomi dan sosial yaitu kurangnya tenaga kerja karena digantikan
oleh tenaga mesin bukan manusia akibatnya banyak orang yang
pengangguran, hal ini diatasi dengan adanya pekerjaan dari pemerintah
untuk mengurangi penganguran. Dampak sosial budaya adanya psikologis
masyarakat yang secara psikologis karena digantikan oleh mesin karena
kurang kesejahteraan hidup untuk mencari pekerjaan di Inggris. Dampak
kemajuan positif di Inggris ini adanya kemajuan teknologi yang begitu
pesat seperti sekarang tidak hanya dalam kehidupan masyarakat dan
sosial tetapi hal politik misalkan pembuatan pesawat ke bulan untuk
HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah Volume 8 (1) 2020
ISSN 2337-4713 (E-ISSN 2442-8728) DOI : 10.24127/hj.v8i1.2214 79
penelitian angkasa. Informasi yang lebih tinggi tentang Internet untuk
mengakses informasi yang lebih dalam lagi ada adanya mesin komputer
untuk memudahkan dalam pekerjaan manusia. Dampak kemajuan ini
dipengaruhi oleh dampak arus globalisasi zaman modern sehingga disebut
Revolusi Industri 4.0.
Perkembangan Revolusi Industri
Seperti yang Anda ketahui, revolusi industri memiliki 4 tahapan
perubahan. Dimulai dari revolusi industri 1.0 pada tahun 1750, hingga
revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang kita alami. Pada setiap tahapan
tersebut, terdapat peristiwa - peristiwa sejarah penanda revolusi tersebut
telah di mulai. Untuk mengetahui hal tersebut, mari kita simak penjelasan
berikut
Revolusi Industri 1.0

Mesin uap menjadi inti awal mulanya revolusi industri di


dunia.

Masa-masa sebelum Revolusi Industri terjadi adalah masa dimana


manusia hanya bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, ataupun
tenaga angin untuk memproduksi barang atau jasa. Ini tentu saja bukan
perkara mudah, apalagi mengacu pada fakta bahwa semua tenaga itu
tidak tersedia sebanyak-banyaknya di luar sana, atau dengan kata lain
terbatas. Manusia, sekuat apapun dia, pasti membutuhkan istirahat. Dan
ini merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga.

Untuk mengatasi ini, berbagai upaya dilakukan, termasuk menciptakan


mesin. Revolusi Industri pertama ditandai dengan dikembangkannya mesin
uap oleh James Watt pada abad ke-18, serta diciptakannya mesin-mesin
bertenaga air. Saat itu, pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh
manusia pun mulai dialihkan menggunakan mesin uap.
Sektor industrialisasi berkembang dengan cepat, produksi barang
kebutuhan masyarakat bisa diproduksi dengan lebih mudah dan secara
massal. Pada era ini, perubahan masif di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi pun terjadi.

Sejarah mencatat, Revolusi ini berhasil mendongkrak perekonomian,


dimana selama dua abad setelah Revolusi Industri Pertama terjadi
peningkatan rata-rata pendapatan perkapita Negara-negara di dunia
menjadi enam kali lipat. Revolusi Industri 1.0 berakhir pertengahan tahun
1800-an.

Revolusi Industri 2.0

Revolusi Industri Kedua (2.0) dikenal juga sebagai Revolusi Teknologi.


Revolusi yang dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20 ini
ditandai dengan hadirnya tenaga listrik.

Jika kita kembali ke Revolusi Industri Pertama, saat itu sebenarnya proses
produksi sudah cukup berkembang, namun ada kendala dalam hal
produksi. Dalam hal ini terkait alat transportasi, yang dipercaya akan dapat
memudahkan proses produksi di dalam pabrik yang umumnya cukup luas.
Untuk diketahui, sebelum Revolusi 2.0, proses perakitan mobil harus
dilakukan disatu tempat yang sama demi menghindari proses transportasi
dari tempat spare part satu ke tempat spare part lainnya.

Revolusi lalu terjadi dengan terciptanya “lini produksi” atau assembly line
yang menggunakan “ban berjalan” atau conveyor belt pada 1913. Hal ini
berakibat pada perubahan proses produksi, karena untuk menyelesaikan
satu mobil kini tidak lagi diperlukan satu orang untuk merakit dari awal
hingga akhir. Para perakit mobil dilatih untuk menjadi spesialis yang
mengurus satu bagian saja.

Revolusi industri kedua tidak hanya berdampak pada kondisi ekonomi dan
sosial, tetapi juga kondisi militer. Pada perang dunia II, ribuan tank,
pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini
produksi dan ban berjalan.

Revolusi Industri 3.0


Teknologi komputer mulai muncul pada revolusi industri 3.0

Jika mesin uap menjadi pemicu bergulirnya revolusi industri jilid satu, dan
tenaga listrik menandai kedatangan revolusi industri kedua, ada apa dibalik
revolusi industri 3.0? Tidak lain dan tidak bukan perkembangan
semikonduktor dan proses otomatisasi industri. Di tahap ini, komputer dan
robot menjadi aktor utama, menandai mulai masuknya manusia ke era
digitalisasi.

Di satu sisi, apa yang terjadi di akhir abad ke-20 ini adalah hal yang baik.
Otomatisasi dan digitalisasi yang terjadi di tahap ini memudahkan
pekerjaan manusia, sehingga tidak lagi membutuhkan waktu yang lama
untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dan menghasilkan sebuah produk.
Namun di sisi lain, hal ini juga berdampak buruk, karena berpotensi
menggantikan peran manusia, dan memang itulah yang terjadi kemudian.

Pada revolusi industri ketiga, manusia tidak lagi memegang peranan


penting. Abad industri pun pelan-pelan berakhir, sebagai gantinya
dimulailah abad informasi. Perkembangan teknologi telekomunikasi selular
yang begitu pesat mempercepat proses transformasi menuju Revolusi
Industri Keempat.

Revolusi Industri 4.0


Penemuan internet pada akhir-akhir revolusi industri ketiga menjadi dasar
dari terbukanya gerbang menuju Revolusi Industri 4.0. Pada tahap ini,
teknologi manufaktur sudah masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran
data. Hal ini mencakup sistem siber-fisik, internet of things (IoT), komputasi
awan, dan cognitive computing. Singkatnya, revolusi industri 4.0
menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan berbagai
bidang kehidupan manusia.

Pada tahap ini, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif
teknologi (disruptivetechnology) hadir begitu cepat dan mengancam
keberadaan perusahaan-perusahaan yang telah berjaya bertahun-tahun.
Sejarah mencatat, revolusi industri ini telah menelan banyak korban
dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa. Ukuran perusahaan
bukan lagi jaminan disni, melainkan kreativitas dan inovasi.

Sebagian dari kita mungkin tidak pernah berpikir bahwa bisnis angkutan
umum, khususnya ojek, bisa jadi sedemikian besar bukan? Hadirnya
transportasi dengan sistem ride-sharing seperti Go-Jek dan Grab adalah
buktinya. Revolusi industri 4.0 bukan saja usaha baru, ini juga
menciptakan lapangan kerja baru, dan profesi baru yang tak terpikirkan
sebelumnya.
Pengertian Proses Produksi Menurut Para Ahli :

1. Menurut Render Dan Heizer, (2009:394), Proses produksi adalah


penciptaan barang dan jasa

2. Menurut Gitosudarmo (2002:23), Proses produksi merupakan


interaksi antara bahan dasar, bahan-bahan pembantu, tenaga kerja
dan mesin-mesin, serta alat-alat perlengkapan yang dipergunakan

3. Menurut Subbagyo (2000:8), Mengartikan proses produksi atau


proses operasi adalah proses perubahan masukan menjadi keluaran

KESIMPULAN :

Menurut saya, Proses produksi yaitu suatu cara


menghasilkan barang dan jasa yang melibatkan tenaga kerja,
pengetahuan teknis, bahan baku dan perlatan

Anda mungkin juga menyukai