Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SKENARIO II KELOMPOK 5 BLOK I

Dosen Tutorial : dr. Suandy, M. Biomed, AIFO-K Accp.

Disusun oleh: SGD 5

Ketua :Jag Karan (213307010082)

Sekretaris :Sonia Carol Ann Bandupaskah Purba (213307010028)

Anggota :Ella Avrilia (213307010009)

Izdihar Putri Hyacintha (213307010010)

Tarisya Yasirah (213307010045)

Kristina Sirait (213307010046)

Miranda br Tarigan (213307010059)

Betthy Meilina Br Aruan (213307010063)

Felix Leonardi (213307010064)

Cut Echi Razita Sabrina Filzah (213307010099)

Zahra Khairunnisa Lubis (213307010100)

Farah Shyfa Kesuma (213307010117)

Rigal Arizki Pasaribu (213307010118)

Prodi S1 Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran
Universitas Prima Indonesia
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam Fakultas Kedokteran Universitas UNPRI.
Adapun makalah ini membahas tentang seorang mahasiswa di FK Unpri yang bernama Daniel.
Ia merupakan mahasiswa semester 1 yang sedang mengikuti praktikum histologi di
laboratorium dengan menggunakan mikroskop cahaya. Oleh sebab itu, dalam makalah kali ini
kami akan membahas apa yang menjadi permasalahan Daniel dalam memahami struktur dan
bentuk lapisan epitel, jaringan ikat, serta organel sel yang lainnya secara kompleks. Tidak
hanya itu, melalui makalah ini penulis serta pembaca juga dapat menambah wawasan tentang
bentuk lapisan epitel, jaringan ikat, serta organel sel yang lainnya secara kompleks .
Dengan demikian, kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Suandy
M.Biomed AIFO-K Accp. selaku tutor dalam SGD 1 di kelompok 5 serta ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada teman-teman yang sudah bekerja sama dengan baik dalam pengerjaan
makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami segenap penulis dalam makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan dalam makalah ini
demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 27 September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………....………………………………………………………1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………..1
1.4 Sumber Data……………………………………………………………………….1

BAB II : DATA PELAKSANAAN

BAB III :PEMBAHASAN


2.1 Klarifikasi Istilah…………………………………………………………………..2
2.2 Identifikasi Masalah…………....………………………………………………….2
2.3 Analisis Masalah…………………………………………………………………..2
2.4 Topic Tree………………………………...……………………………………….2
2.5 Learning Objective………………………………………………………………...2
2.6 Kajian Teori………………………………………………………………………..2

BAB IV : PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………....……………………...4
3.2 Saran……………………………………………………………………………….4

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok Organisasi Tubuh Manusia dan Sistem Integumen merupakan blok pertama di
semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Prima Indonesia. Pada kesempatan ini dilaksanakan studi kasus skenario mengenai
Daniel, merupakan mahasiswa FK UNPRI semester 1 sedang mengikuti praktikum histologi
di laboratorium dengan menggunakan mikroskop cahaya.

1.2.Rumusan Masalah
Kami telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:

1. Jenis mikroskop apa yang digunakan serta diperbesar berapa kali mikroskopnya
agar terlihat pengamatannya, serta Kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan mikroskop Cahaya ?
2. Apakah klien mampu mengidentifikasi komponen komponen sel dan jaringan
ikat ?
3. Bagaimana karakteristik organ yang sudah diteliti oleh klien dan apakah jenis
organ tersebut sudah dikonfirmasi secara spesifik ?
4. Kemampuan dalam menggambarkan Skema dari pengamatan

1.3. Tujuan Penulisan

Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mengerti mengenai pembelajaran


Histologi dan penggunaan Mikroskop Cahaya.
1.4 Sumber Data
Sumber data ini kami peroleh dari materi yang disediakan oleh Tutor/Dosen Pembimbing kami.
1. Skenario II
2. More info 1
BAB II
DATA PELAKSANAAN TUTORIAL

1. JUDUL BLOK : Organisasi Tubuh Manusia dan Sistem Integument


2. NAMA TUTOR : dr. Suandy, M. Biomed, AIFO-K Accp.
3. DATA PELAKSANAAN TUTORIAL

TUTORIAL I :
TANGGAL : Senin, 27 September 2021
WAKTU : 08.00-09.40 Wib
TEMPAT : Zoom Meeting

TUTORIAL II :
TANGGAL : Rabu, 29 September 2021
WAKTU : 13.00-14.00 Wib
TEMPAT : Zoom Meeting

PLENO:
TANGGAL : Jumat, 01 Oktober 2021
WAKTU : 08.00-12.00 Wib
TEMPAT : Zoom Meeting
BAB III

PEMBAHASAN

Skenario II :

Dan merupakan mahasiswa FK UNPRI semester 1 sedang mengikuti praktikum


histologi di laboratorium dengan menggunakan mikroskop cahaya.

More Info 1 :
Daniel merupakan mahasiswa FK UNPRI semester 1 sedang mengikuti praktikum histologi di
laboratorium dengan menggunakan mikroskop cahaya. Daniel melakukan pengamatan
terhadap sel dan jaringan ikat dari traktus digestivus. Dari hasil pengamatan tampak lapisan
epitel, jaringan ikat, membrane sel, sitoplasma dan organel sel yang salah satunya adalah
nukleus. Oleh dosen pakar,mahasiswa diminta untuk mengamati lapisan-lapisan jaringan ikat
dan komponen dari sel tersebut. Pada akhir praktikum, mahasiswa diberikan tugas untuk
menggambarkan secara skematis hasil pengamatan dan diberi keterangan pada setiap bagian
jaringan ikat dan selnya.
3.1 Klarifikasi Istilah

Traktus Digestivus Adalah Sistem pencernaan terdiri dari traktus digestivus serta
organ pencernaan tambahan. organ tambahan mencakup kelenjar saliva, pankreas
eksokrin, dan sistem bilier, yang terdiri dari hepar dan kandung empedu. Traktus
Digestivus pada hakikatnya adalah suatu tabung dengan panjang sekitar 4,5 meter (15
kaki), dalam keadaan berkontraksi normal. Saluran cerna, yang berjalan di bagian
tengah tubuh, mencakup organ-organ berikut : mulut, faring (tenggorok), esofagus,
lambung, usus halus (terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum), usus besar (sekum,
apendiks, kolon, dan rektum), dan anus.
Laboratorium : tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan
peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya) (Kamus Besar
Bahasa Indosenia)
Mikroskop Cahaya adalah mikroskop yang paling sederhana karena hanya
menggunakan cahaya matahari. Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum 1000
kali. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan lensa
kondensor. Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif adalah 425 kali.
Lensa kondensor digunakan untuk membantu menciptakan iluminasi pada objek yang
difokuskan.
Sel adalah satuan kehidupan terkecil yang mampu berfungsi mandiri. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia)

Jaringan Ikat adalah jaringan yang menghubungkan antara komponen sel dan jaringan
dan berfungsi untuk merekatkan, mengikat atau menghubungkan berbagai sel atau
bangunan jaringan yang ada di dalam tubuh.

Dosen Pakar adalah dosen merupakan tenaga pengajar yang terdapat pada perguruan
tinggi, sedangkan pakar ialah sesorang yang memiliki keahlian atau spesialis lebih
menjurus pada satu hal (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Mahasiswa adalah orang yang melanjutkan ke perguruan tinggi (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) (https://kbbi.web.id/mahasiswa)

Lapisan Epitel merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel yang disatukan oleh bahan
perekat dengan jumlah yang kecil serta diklasifikasikan berdasarkan jumlah lapisan di
dalamnya juga bentuk selnya. (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 30)

Lapisan epitel dikelompokkan dalam 3 kelompok dalam jaringan epitel. suatu epitel
dengan satu lapisan disebut dengan selapis (single), epitel dengan jumlah lapisan sel
yang banyak disebut berlapis (stratified) sedangkan epitel dengan lapisan sel yang
semua disebut dengan berlapis semu (pseudostratified). (Atlas Histologi diFiore Edisi
12)

Membran Sel atau Membran plasma merupakan pembungkus protoplasma dan


sering disebut dengan plasmalema atau lapisan hialin. Membram plasma terdiri dari
protein dan lipida. Pada tempat-tempat tertentu membran plasma ini berlipatlipat dan
membentuk suatu bangunan yang disebut mesosoma. Mesosoma sering disebut
kondrioid yang berperan sebagai pengatur pembelahan dan fotosintesis bagi bakteri
fotosintesis. membran plasma tersusun atas glikoprotein,glikolipid, dan dua lapis
fosfolipid. [Atlas Histologi di Fiore Edisi 12]

Sitoplasma merupakan bagian sel yang dibungkus oleh membran sel.sitoplasma juga
merupakan bagian cair yang menopang banyak organel penting seperti mitokondria
,retikulum endoplasma, lisosom, dan peroksisom. (https://univamedan.ac.id)

Organel Sel merupakan suatu komponen padat yang menyusun sel di dalam
sitoplasma.Setiap sitoplasma sel mengandung banyak organel yang memiliki fungsi
metabolik khusus untuk mempertahankan homeostasis dan kehidupan sel. (Atlas
Histologi diFiore Edisi 12)

Nukleus adalah suatu bangunan bulat di dalam sebuah sel eukariot, dipisahkan dari
sitoplasma oleh membran nukleus, dan mengandung kromatin, suatu nukleolus atau
nukleoli, dan nukleoplasma. (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 30).

Skematis adalah Bisa berupa bagan (rencana) (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Histologi adalahCabang anatomi yang mempelajari struktur kecil, komposisi, dan


fungsi jaringan. (Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 30)

3.2 Identifikasi Masalah

1. Jenis mikroskop apa yang digunakan serta diperbesar berapa kali mikroskopnya agar
terlihat pengamatannya, serta Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan mikroskop
Cahaya ?
2. Apakah klien mampu mengidentifikasi komponen-komponen sel dan jaringan ikat serta
bagaimana klien menggambarkan Skema dari pengamatan ?
3. Bagaimana karakteristik organ yang sudah diteliti oleh klien dan apakah jenis organ
tersebut sudah dikonfirmasi secara spesifik ?
3.3 Analisis Masalah

1. Bagaimana cara penggunaan mikroskop cahaya saat mengamati komponen sel dan
jaringan ikat (menyesuaikan tingkat pencerahan dan perbesaran pada mikroskop dalam
mengamati komponen tergantung pada cara penggunaanya).
2. Cara efektif menguasai struktur sel, jaringan, maupun lapisan epitel.
3. Menjelaskan tentang fungsi dari komponen Traktus digestivus :Saluran Pencernaan
4. Bagaimana gambaran jaringan ikat dan sel?

3.4 Topic Tree

Daniel sudah memahami penggunaan mikroskop cahaya dengan benar serta telah
mengamati lapisan epitel, jaringan ikat, membran sel, sitoplasma dan organela sel yang
salah satunya adalah nukleus. Tetapi ia kurang memahami struktur dan bentuk lapisan
epitel, jaringan ikat, serta organel sel yang lainnya secara kompleks.

3.5 Learning Objective

1. Bagaimana cara penggunaan mikroskop cahaya saat mengamati komponen sel dan
jaringan ikat
2. Cara efektif menguasai struktur sel, jaringan, maupun lapisan epitel
3. Menjelaskan tentang fungsi dari komponen Traktus digestivus
4. Bagaimana gambaran jaringan ikat dan sel?

3.6 Kajian Teori

1. Menyesuaikan tingkat Kencerahan mikroskop cahaya dengan cara mengatur cermin


sehingga mendapat pencahayaan sinar matahari yang menyeluruh dan rata.Cermin yang
dipakai adalah cermin datar untuk mikroskop yang menggunakan kondensor dan
cermin cekung untuk mikroskop tanpa kondensor.Jika mikroskop tersebut tidak
memiliki kondensor,biasanya pencahayaan diatur dengan keping yang dapat diputar
dan memiliki lubang berbagai ukuran. Maka pilihlah lubang yg sesuai agar
didapatkannya bayangan yang jelas, tidak terlalu terang dan tidak terlalu terang.
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimum 1000 kali dan perbesaran bayangan
yang dihasilkan oleh lensa okuler berkisar antara 4-25 kali.
2.

3. Organ-Organ Yang Terdapat Dalam Traktus Digestivus

Organ-organ yang termasuk dalam sistem digestif terdiri dari :

1. Mulut atau Oris

Rongga mulut adalah tempat dimana makanan ditampung,kunyah,dan dilumasi oleh


liur agar lebih mudah ditelan.Karena makanan diuraikan secara fisik di dalam rongga
mulut,daerah ini dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk sebagai
pelindung.(atlas histologi difiore)

2. Faring

Pharynx merupakan peralihan ruang antara rongga mulut dan sistem pernapasan dan
pencernaan. Ia membentuk hubungan antara daerah hidung dan larynx. Pharynx
dibatasi oleh epitel berlapis gepeng jenis mukosa, kecuali pada daerah-daerah bagian
pernapasan yang tidak mengalami abrasi. Pada daerah-daerah yang terakhir ini,
epitelnya toraks bertingkat bersilia dan bersel goblet. Pharynx mempunyai tonsila yang
merupakan sistem pertahanan tubuh. Mukosa pharynx Handout Mikroskopi Anatomi
Sistem Digesti 3 juga mempunyai banyak kelenjar-kelenjar mukosa kecil dalam lapisan
jaringan penyambung padatnya.

3. Oesophagus

Esofagus adalah suatu saluran lunak dengan panjang sekitar 10 inci dan terbentang dari
faring hingga lambung. Esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke
lambung. Struktur ini terletak posterior trakea dan di mediastinum rongga toraks.
Lumen esofagus dilapisi oleh epitel skuamosa berlapis tak berkeratin yang basal.
Esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (otot rangka), bagian tengah
(campuran otot rangka dan otot polos), bagian inferior (otot polos).

4. Ventrikulus atau maag atau lambung

lambung (gaster) adalah suatu organ menggelembung yang terletak di antara esofagus
dan usus halus. jaringan epitel yang terdapat pada lambung yaitu epitel silindris selapis
lambung, sel-sel yang menghasilkan mukus dalam jumlah besar.

Adapun sel yang banyak dijumpai pada lambung ini antara lain sel parietal, sel lendir
leher , sel lendir permukaan, dan sel chief (zimogenik). Sel yang memproduksi asam
lambung (asam HCL) dinamakan sel parietal, kemudian Sel gastrin merupakan salah
satu sel enteroendokrin yang terletak dalam antrum pilorus dan berfungsi menyekresi
hormon gastrin, hormon tersebut berperan dalam menginduksi sekresi asam lambung.

Sel zimogenik (chief) berfungsi mensekresi pepsinogen (enzim pepsinogen yang tidak
aktif, prekursor ini dengan cepat dikonversi menjadi enzim proteolitik pepsin yang
sangat aktif setelah dibebaskan ke dalam lingkungan lambung yang asam) dan Sel
zimogenik juga memproduksi lipase gastrik, yang mencerna banyak lipid.
5. Usus Halus

Bagian pertama dari usus halus adalah duodenum.Struktur ini terletak retroperitoneal
kecuali bagian awalnya, yang dihubungkan dengan hepar oleh suatu ligamentum
hepatoduodenal, yang merupakan bagian dari omentum minus.dan juga memiliki 4
bagian yaitu:

• Pars superior duodeni


• Pars descendens duodeni
• Pars inferior duodeni
• Pars ascendens duodeni

Jejunum merupakan bagian kedua dari usus halus Sebagian besar jejunum
berada di kuadran kiri atas abdomen dan lebih besar diameternya serta memiliki dinding
yang lebih tebal dibandingkan ileum. Lapisan bagian dalam mukosa jejunum ditandai
dengan adanya banyak lipatan menonjol yang mengelilingi lumennya (plika sirkularis).

Ileum merupakan bagian ketiga dari usus halus yang akan berakhir pada ileocecal
junction.ileum memiliki dinding yang lebih tipis, lipatan-lipatan mukosa (plika
sirkularis) yang lebih sedikit dan kurang menonjol, vasa recta yang lebih pendek, lemak
mesenterium lebih banyak, dan lebih banyak arcade arteriae.
6. Usus Besar

Usus besar terletak antara anus dan ujung akhir ileum, lebih pendek dan kurang
berkelok-kelok dibandingkan usus halus. Terdiri dari sektum serta kolon asendens,
transversum, descendants, dan sigmoid. Fungsi utama usus besar adalah untuk
menyerap air dan elektrolit. Epitel yang terdapat pada usus besar adalah epitel
kolumnar sederhana dengan peningkatan jumlah sel goblet. Sel goblet menghasilkan
mukus untuk melumas kenalis agar tinja mudah lewat, didalam usus besar tidak ada
enzim atau bahan kimia yang dihasilkan tetapi terdapat sel enteroendokrin di epitel.

7. Anus

Anus di Epitel skuamosa berlapis; kolom anal longitudinal Mukosa (Epitel, Lamina
Propria, Muskularis Mukosa),Submukosa (Dengan submukosa pleksus) Sinus
vena,Muskularis (Lapisan Inti sirkular dan Lapisan Luar Longitudinal, dengan pleksus
mienterikus diantaranya) Dalam lapisan sirkular menebal sebagai sfingter
internal,Adventisia/serosa Adventisia.

4. Lapisan Epitel
• 1. Epitel Selapis yang melapisi ansa henis ginial
• Epitel kuboid selapis pada tubulus koligen ginjal

• Epitel Silindris Selapis pada Kantung Kemih

• Epitel berlapis pada lapisan permukaan internal dari esofagus

• Epitel transisional / Urotel pada lapisan kandung kemih


• Epitel Bertingkat pada Saluran Pernafasan

2.Jaringan ikat

Sel (membrane sel , sitoplasma, Nukleus )


BAB IV

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Daniel sudah memahami penggunaan mikroskop cahaya dengan benar serta telah
mengamati lapisan epitel, jaringan ikat, membran sel, sitoplasma dan organela sel yang salah
satunya adalah nukleus. Penggunaan mikroskop dilakukan dengan pengaturan cahaya yang
masuk pada objek pengamatan. Begitu juga, pembelajaran yang tepat dalam memahami
struktur dan bentuk lapisan epitel, jaringan ikat, serta organel sel yang lainnya secara kompleks
dapat dilakukan dengan menyesuaikan metode, referensi, dan media yang digunakan.
Referensi dan media berupa gambar yang berketerangan lebih membantu daniel dalam
menggambarkan struktur dan bentuk lapisan epitel, jaringan ikat, serta organel sel yang lainnya
secara skematis.

3.2. SARAN

Diharapkan kepada pembaca agar memahami kasus yang di alami oleh klien agar dapat
mengerti masalah yang dialami klien serta solusi dan kesimpulan yang didiagnosis oleh
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ut.ac.id/

http://eprints.undip.ac.id/62946/3/BAB_2.pdf

Atlas Histologi diFiore Edisi 12

Atlas Histologi Janquera Edisi 12

Wangko, S., Karundeng, R., (2014). KOMPONEN SEL JARINGAN IKAT. jurnal biomedik :
suplemen, 3(6), 7) (Kamus Saku Kedokteran Dorlan

Ramadhani, Sulistyani Puteri. 2020. Pengelolaan Laboratorium. Depok: Yayasan Yiesa Rich.

Anda mungkin juga menyukai