Anda di halaman 1dari 6

Artikel Publikasi F2K

AKTIFITAS FISIK DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN KEK


PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BUALEMO KAB. BANGGAI

Herni Lakoro1, Anggrawati Wulan2


1
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
2
Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Corresponding author: hernilakoro1974@gmail.com

ABSTRAK
Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya
ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan
tubuh tidak tercukupi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan aktifitas fisik dan pola
makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Bualemo Banggai. Desain penelitian
yang digunakan ialah cross sectional. Sampel penelitian adalah ibu hamil di Puskesmas
Bualemo yang berjumlah 41 ibu hamil dengan teknik purposive sampling. Instrumen
pengumpulan data berupa kuesioner tentang KEK, aktifitas fisik, dan pola makan. Analisis data
mengunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan kejadian KEK pada ibu hamil di
Puskesmas Bualemo sebanyak 13 orang (31,7%). Aktifitas fisik ibu hamil di Puskesmas
Bualemo lebih banyak pada aktifitas fisik ringan sebanyak 22 orang (53,7%). Pola makan ibu
hamil di Puskesmas Bualemo mayoritas baik sebanyak 29 orang (70,7%). Ada hubungan
aktifitas fisik dan pola makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Bualemo
((P-value < α 0,05 (0.000 < 0,05). Aktifitas dan pola makan ibu akan mempengaruhi kejadian
KEK pada ibu hamil. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk terus memantau
pertumbuhan dan perkembangan janin dan ibu selama masa kehamilan dengan memberikan
pendidikan kesehatan mengenai kebutuhan dasar ibu hamil serta meningkatkan sosialisasi dan
motivasi kepada ibu hamil agar melakukan antenatal care secara teratur.
Kata Kunci : Aktifitas fisik, pola makan, kejadian KEK ibu hamil

ABSTRACT
Chronic energy Deficiency (KEK) is condition caused due to an inefficient provision of
nutritional intake between protein and energy, so that the nutrients your body needs would not
be sure. the research aims to know the relationship of physical activity and dietary of food with
the incidence of KEK in pregnant women in the clinic of Bualemo. Design of The Research used
the cross sectional. Sample of research are pregnant women at Clinic of Bualemo totalling 30
pregnant women. Data collection instruments in the form of a questionnaire about physical
activity, KEK, the pattern of food. Data analysis using chi square test. The results showed the
incidence of KEK in pregnant women in Clinic of Bualemo was 13 people (31.7%). The physical
activity of pregnant women in the Clinic of Bualemo more on mild physical activity was 22
people (53.7%). Dietary food of pregnant women in the Clinic of Bualemo are good was 29
people (70.7%). There is a relationship of physical activity and dietary food of KEK in pregnant
women in Clinic of Bualemo ((P-value < α 0,05 (0.000 < 0,05). The activity and diet of the
mother will affect the incidence of KEK in pregnant women. It is recommended to health
workers to continue to monitor the growth and development of fetuses and mothers during
pregnancy by providing health education about the basic needs of pregnant women and
increasing socialization and motivation to pregnant women to do antenatal care regularly.
Aktifitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai

Keywords: Physical Activity, Dietary Of Food, Lack Of Energy Chronicle (Kek)


Pregnant Women
PENDAHULUAN
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi
masyarakat (Moehji, 2017). Jika masukan zat gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak
seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Kekurangan zat gizi
dan rendahnya derajat kesehatan ibu hamil masih sangat rawan, hal ini ditandai masih tingginya
angka kematian ibu (AKI) yang oleh perdarahan karena anemia gizi dan kekurangan energi
kronik (KEK) selama masa kehamilan. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh
keadaan ibu sebelum dan selama hamil. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi,
maka janin tersebut akan mempunyai konsekuensi yang kurang menguntungkan dalam
kehidupan berikutnya (Misaroh & Praverawati, 2016).
Kekurangan zat gizi dan rendahnya derajat kesehatan ibu hamil masih sangat rawan, hal
ini ditandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yang disebabkan oleh perdarahan karena
anemia gizi dan KEK selama masa kehamilan. Angka kematian ibu berdasarkan data survei
demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 sebesar 359/100.000 kelahiran hidup
(BKKBN, 2018) dan pada tahun 2015 berdasarkan data Survey Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) sebesar 305/100.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian terbesar adalah penyebab
lain sebesar 40,8% dan perdarahan sebesar 30,3% (Kemenkes, 2016). Kekurangan energi
kronik (KEK) merupakan kondisi yang disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan
gizi antara energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi
(Kemenkes RI, 2016). Prevalensi KEK di negara-negara berkembang seperti Banglades, India,
Indonesia, Myanmar, Nepal, Srilanka dan Thailand adalah 15-47% yaitu dengan BMI <18,5.
Adapun negara yang mengalami prevalensi yang tertinggi adalah Banglades yaitu 47%,
sedangkan Indonesia menjadi urutan keempat terbesar setelah India dengan prevalensi 35,5%
dan yang paling rendah adalah Thailand dengan prevalensi 15-25% (Sigit, 2016). Prevalensi
KEK pada wanita hamil di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 sebesar 24,2%
dan di Sulawesi Tenggara sebesar 22,6% (Kemenkes RI, 2018).
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil ibu sudah
mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih tinggi dari ibu yang tidak
dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama hamil. Menurut Sediaoetama (2016),
penyebab dari KEK dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab langsung dan tidak langsung.
Penyebab langsung terdiri dari asupan makanan atau pola konsumsi, infeksi, makanan
pantangan. Penyebab tidak langsung terdiri dari hambatan utilitas zat-zat gizi, hambatan
absorbsi karena penyakit infeksi atau infeksi cacing, ekonomi yang kurang, pengetahuan,
pendidikan umum dan pendidikan gizi kurang, produksi pangan yang kurang mencukupi
kubutuhan, kondisi hygiene yang kurang baik, jumlah anak yang terlalu banyak, usia ibu, usia
menikah, penghasilan rendah, perdagangan dan distribusi yang tidak lancar dan tidak merata,
jarak kehamilan (Sediaoetama, 2016). Penyebab tidak langsung dari KEK disebut juga penyakit
dengan causa multi factorial dan antara hubungan menggambarkan interaksi antara faktor dan
menuju titik pusat kekurangan energi kronis.
Pola konsumsi yang salah pada ibu hamil berdampak pada terjadinya gangguan gizi
pada ibu hamil terutama yang pola aktivitasnya tinggi harus lebih memperhatikan pemenuhan
kebutuhan zat gizinya, ibu hamil dengan keadaan normal membutuhkan penambahan energi,
protein, zat besi serta zat gizi lain (Pritasari, 2016). Hasil studi pendahuluan di Puskesmas
Bualemo diperoleh data tentang kejadian KEK pada ibu hamil, yaitu kejadian KEK pada tahun
2016 sebanyak 19 kasus (21,35%) dari 89 ibu hamil, tahun 2017 sebanyak 24 kasus (12,5%)
dari 192 ibu hamil, tahun 2018 bulan Januari hingga Mei sebanyak 29 kasus (30,85%) dari 94

2
Aktifitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai

ibu hami. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi kenaikan kasus KEK pada ibu hamil. Ibu
hamil dengan KEK berisiko mengalami komplikasi baik dalam kehamilannya maupun
persalinannya sehingga perlu dilakukan perbaikan gizi pada ibu hamil. Berdasarkan latar
belakang tersebut sehingga penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan aktifitas fisik dan
pola makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai.

METODE
Penelitian ini menggunakan desain Analitik Korelasional dan Pendekatan waktu Cross
Sectional yang dilakukan pada bulan Juli 2021 berlokasi di Puskesmas Bualemo Kab. Banggai.
Sampel penelitian adalah sebagian ibu hamil trimester III sejumlah 41 responden. Tehnik
sampling pada penelitian ini adalah Purposive Sampling. Pengumpulan data dibagi menjadi
dua yaitu aktifitas fisik dan pola makan ibu hamil (variabel independent) dan kejadian KEK
(variabel dependen). Instrumen yang digunaka adalah kuisioner dan pita LILA. Pengolahan
data menggunakan teknik statistik melalui kegiatan yaitu editing, coding, scoring dan
tabulating. Data yang diperoleh dianalisa dengan teknik univariat dan bivariat.

HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Puskesmas
Bualemo Bulan Juli Tahun 2021
No Kejadian Frekuensi Prosentase (%)
1 KEK 13 31,7
2 Tidak KEK 28 68,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar kejadian KEK
sebanyak 13 orang (31,7%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Aktifitas Fisik pada Ibu Hamil di Puskesmas


Bualemo Bulan Juli Tahun 2021
No Kejadian Frekuensi Prosentase (%)
1 Ringan 22 53,7
2 Sedang 8 19,5
3 Berat 11 26,8
Jumlah 41 100
Berdasarkan tabel 2 diatas menunjukkan bahwa aktifitas fisik ibu hamil lebih
banyak pada aktifitas fisik ringan sebanyak 22 orang (53,7%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Pola Makan pada Ibu Hamil di Puskesmas


Bualemo Bulan Juli Tahun 2021
No Kejadian Frekuensi Prosentase (%)
1 Baik 29 70,7
2 Tidak Baik 12 29,3
Jumlah 41 100
Berdasarkan tabel 3 diatas didapatkan bahwa pola makan ibu hamil mayoritas
adalah baik sebanyak 29 orang (70,7%).

3
Aktifitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai

Tabel 4. Tabulasi Silang Aktifitas Fisik dengan Kejadian KEK di Puskesmas


Bualemo Bulan Juli Tahun 2021
Kejadian KEK
Aktifitas Fisik KEK Tidak KEK Total
N % N % N %
Ringan 2 4,9 20 48,8 22 53,7
Sedang 3 7,3 5 12,2 8 19,5
Berat 8 19,5 3 7,3 11 26,8
Jumlah 13 31,7 28 63,3 41 100
Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji statistic Chi Square didapatkan nilai
P-value < α 0,05 (0.000 < 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya ada hubungan
aktifitas fisik dengan kejadian KEK pada ibu hamil Puskesmas Bualemo.

Tabel 5. Tabulasi Silang Pola Makan Dengan Kejadian KEK di Puskesmas


Bualemo Bulan Juli Tahun 2021
Kejadian KEK
Pola Makan KEK Tidak KEK Total
N % N % N %
Tidak Baik 9 22,0 3 7,3 12 29,3
Baik 4 9,7 25 61,0 29 70,7
Jumlah 13 31,7 28 63,3 41 100
Berdasarkan analisa data dengan menggunakan uji statistik Chi Square didapatkan nilai
P-value < α 0,05 (0.000 < 0,05) maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya ada hubungan pola
makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil Puskesmas Bualemo.

PEMBAHASAN
Hubungan Aktifitas Fisik dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Puskesmas Bualemo
Kabupaten Banggai
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian KEK
pada ibu hamil di Puskesmas Bualemo (P-value < α 0,05 (0.000 < 0,05). Hasil penelitian ini
sesuai dengan hasil penelitian Vita (2017) menyatakan bahwa aktifitas fisik berhubungan
dengan kejadian kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil di Kecamatan Kamoning dan
Tambelangan Kabupaten Sampang Jawa Timur. Demikian pula hasil penelitian Sri dkk (2015)
menyatakan bahwa ada hubungan aktifitas fisik dengan kejadian kekurangan energi kronik
(KEK) pada ibu hamil di BPS Sri Widyaningsih, AM.Keb Desa Lemahireng Kecamatan
Bawen Kabupaten Semarang.
Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil ibu sudah
mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih tinggi dari ibu yang tidak
dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama hamil (Sediaoetama, 2016).
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan diketahui mayoritas ibu hamil yang
dengan kategori pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga dapat diindikasikan
penggunaan aktifitas fisik yang cenderung lebih rendah daripada ibu yang bekerja di luar
rumah dengan kapasitas pekerjaan yang membutuhkan lebih banyak tenaga. Hal ini setidaknya
mengurangi pembakaran energi dalam tubuh yang dapat mengurangi cadangan energi di
dalam tubuh ibu hamil. Seseorang dengan tingkat aktifitas yang berat setiap harinya dan

4
Aktifitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai

tidak diimbangi dengan asupan makan yang adekuat maka tubuhnya lebih rentan terkena
penyakit infeksi dan mengakibatkan kekurangan energi kronis.

Hubungan Pola Makan dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di Puskesmas Bualemo
Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian KEK
pada ibu hamil di Puskesmas Bualemo (P-value < α 0,05 (0.000 < 0,05). Data pola makan
terkait jumlah asupan dan frekuensi makanan menunjukkan hasil yang sejalan antara ibu hamil
dengan masalah kekurangan energi kronis (KEK). Adanya ibu yang memiliki pola makan
tidak baik dapat diindikasikan bahwa ibu memiliki kebiasaan makan yang sama seperti
kondisi sebelum hamil, padahal kebutuhan makanan ibu hamil 3 kali lipat lebih banyak dari
sebelumnya.
Seseorang akan mengurangi sejumlah aktivitas untuk menyeimbangkan masukan
energi yang lebih rendah. Kekurangan energi kronis (KEK) mengacu pada lebih rendahnya
masukan energi dibandingkan besarnya energi yang dibutuhkan yang berlangsung pada periode
tertentu, bulan hingga tahun. Berdasarkan uraian tersebut, sejalan dengan hasil penelitian ini
yaitu ibu hamil yang memiliki pola makan tidak baik masuk dalam kategori mengalami
kekurangan energi kronis (KEK).
Berdasarkan hasil penelitian ini adanya ibu hamil dengan pola makan dalam kategori
tidak baik ternyata mengalami KEK. Keadaan ini dapat diindikasikan bahwa makanan yang
dikonsumsi ibu tidak adekuat terhadap kebutuhan tubuh ibu hamil pada kondisi tertentu.
Konsumsi makanan yang adekuat untuk ibu hamil adalah yang jika dikonsumsi tiap harinya
dapat memenuhi kebutuhan zat-zat gizi dalam kualitas maupun kuantitasnya. Ibu yang
hamil yang mengikuti penelitian ini seluruh responden/ibu hamil berada pada trimester
III yang berarti bahwa semakin meningkatnya kebutuhan karbohidrat ibu hamil pada semester
akhir.

Hubungan Aktifitas Fisik dan Pola Makan dengan Kejadian KEK pada Ibu Hamil di
Puskesmas Bualemo
Kekurangan energi kronik (KEK) merupakan salah satu masalah gizi masyarakat
terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Kekurangan zat gizi dan rendahnya
derajat kesehatan ibu hamil masih sangat rawan, hal ini ditandai masih tingginya angka
kematian ibu (AKI) yang disebabkan oleh perdarahan karena anemia gizi dan KEK selama
masa kehamilan. Penyebab utama terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu sejak sebelum hamil
ibu sudah mengalami kekurangan energi, karena kebutuhan orang hamil lebih tinggi dari ibu
yang tidak dalam keadaan hamil. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi,
karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama hamil.
Aktifitas fisik yang berat akan meningkatkan pengeluaran energi yang kemudian
mengganggu status gizi. Pada akhirnya aktivitas fisik akan berpengaruh terhadap status gizi.
Jadi meskipun kebanyakan dari responden bersetatus bekerja dan ibu rumah tangga tetapi
karena mereka memiliki tingkat aktivitas fisik sehari-hari yang sedang dan berat maka
mempunyai peluang mengalami risiko KEK. Tingkat aktivitas yang berat akan meningkatkan
kebutuhan makanan. Lamanya waktu beraktivitas dan peran ganda menyebabkan kerentaan
terhadap kekurangan gizi.
Seseorang akan mengurangi sejumlah aktivitas untuk menyeimbangkan masukan
energi yang lebih rendah. Kekurangan energi kronis (KEK) mengacu pada lebih rendahnya
masukan energi dibandingkan besarnya energi yang dibutuhkan yang berlangsung pada periode
tertentu, bulan hingga tahun. Berdasarkan uraian tersebut, sejalan dengan hasil penelitian ini
yaitu ibu hamil yang memiliki pola makan tidak baik masuk dalam kategori mengalami
kekurangan energi kronis (KEK).

5
Aktifitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Kejadian KEK Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai

KESIMPULAN
1. Kejadian KEK pada ibu hamil di Puskesmas Bualemo sebanyak 13 orang (31,7%).
2. Aktifitas fisik ibu hamil di Puskesmas Bualemo lebih banyak pada aktifitas fisik ringan
sebanyak 22 orang (53,7%).
3. Pola makan ibu hamil di Puskesmas Bualemo lebih banyak pada pola makan baik sebanyak
29 orang (70,7%).
4. Ada hubungan aktifitas fisik dan pola makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di
Puskesmas Bualemo (P-value < α 0,05 (0.000 < 0,05))

SARAN
1. Petugas kesehatan khususnya di Puskesmas diharapkan selalu menginformasikan kepada
ibu hamil tentang kekurangan energi kronik (KEK) dan faktor risikonya serta bahaya KEK.
2. Ibu hamil diharapkan selalu mencari informasi tentang KEK

DAFTAR PUSTAKA
Aprianti, E. 2017. Gambaran Kejadian Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil
di Puskesmas Kasihan I Bantul Yogyakarta. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta. Available at: http://repository.unjaya.ac.id/2347/
Anggoro, S. 2020. Hubungan Pola Makan (Karbohidrat dan Protein) Dengan Kejadian
Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Puskesmas Pajangan Bantul
Yogyakarta. Nutriology Jurnal, 1(2), 42-48. https://doi.org/https://doi
Febriyani, dkk. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan
Energi Kronis Pada Ibu Hamil. Jurnal Human Care e-ISSN: 2528-66510; Volume 2
Nomor 3 Tahun 2017
Gotri, Laksmi & Rony. 2016. Hubungan Sosial Ekonomi dan Asupan Zat Gizi Dengan
Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Sei
Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjung Pinang Tahun 2016. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (ejournal) volume 5, nomor 3 Juli 2017 (ISSN: 2356-3346)
Gotri Marsedi, dkk. 2016. Hubungan Sosial Ekonomi Dan Asupan Zat Gizi Dengan
Kejadian KEK Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit
Bestari Kota Tanjung Pinang. Volume 5. Nomer 3. ISSN: 2356-3346
Irfana Tri Wijayanti. 2019. Pola Makan Ibu Hamil Yang Mempengaruhi Kejadian KEK Di
Puskesmas Gabus I Kabupaten Pati. Jurnal SMART Kebidanan, 2019, 6 (1), 5-9
(ISSN 2301-6213)
Manuaba, I. B.G. 2010. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita (ed.2). Jakarta: EGC
Sri Supadmi, dkk. 2020. The Influence of Iron Depletion and Chronic Energy Deficiency on
the Risk of Hypothyroidism in Pregnant Women Living in Iodine Deficiency Disorders
Endemic Areas in Badegan Ponorogo District East Java, Indonesia.
JurnalSci.Vitaminol. Volume 66 Issue Supplement Pages S456-S462.2020

Anda mungkin juga menyukai