Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

SEKRETARIAT DAERAH
Pusat Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau Istana Kota Piring
` Gedung Sultan Mahmud Riayat Syah Pulau Dompak
Tanjungpinang–Kode Pos 29124 Telp.(0771)4575000 Fax.(0771)4575050
E - m a i l : S e t d a k e p rNOTA
i @ y a h oDINAS
o.com Website : www.Kepriprov.go.id

Tanjungpinang, 6 Oktober 2021


Kepada
Nomor : 617/SET-STC19/X/2021 Yth. (Daftar Terlampir)
Sifat : Penting
Lampiran : 2 (dua) Berkas di -
Hal : Pemberitahuan TEMPAT

Menindaklanjuti Edaran Gubernur Kepulauan Riau Nomor 611/SET-


STC19/X/2021 tanggal 4 Oktober 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan
Perjalanan Orang Dalam Negeri dan Internasional dengan Menggunakan
Moda Transportasi Umum dalam rangka Pencegahan Penyebaran
COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau, bersama ini disampaikan kepada
Saudara beberapa hal sebagai berikut:
1. Ketentuan penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka
pengisian riwayat perjalanan serta validasi kartu/sertifikat vaksin
COVID-19 dan/atau hasil negatif RT-PCR/Rapid Test Antigen
diwajibkan bagi seluruh Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN)
berusia di atas 12 tahun sebagai syarat melakukan perjalanan orang
lintas kabupaten/kota/provinsi menggunakan moda transportasi umum
di wilayah Provinsi Kepulauan Riau;

2. Pengawasan dan/atau implementasi atas ketentuan sebagaimana


dimaksud pada poin 1 (satu) di atas, dikoordinasikan oleh pengelola
pelabuhan/bandar udara, Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat
bersama Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten/Kota,
dengan penekanan bahwa pelaksanaan pengecekan/validasi atas
dokumen kesehatan PPDN melalui aplikasi PeduliLindungi, dimulai dari
pintu masuk keberangkatan penumpang hingga pintu kedatangan
penumpang di pelabuhan/bandar udara;

3. Ketentuan melengkapi diri dengan surat/sertifikat vaksin COVID-19


sebagai syarat melakukan perjalanan orang lintas
kabupaten/kota/provinsi menggunakan moda transportasi umum di
wilayah Provinsi Kepulauan Riau diwajibkan bagi seluruh Pelaku
Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) PPDN berusia di atas 12 tahun;

4. Pengecualian atas ketentuan sebagaimana disebutkan pada poin 3


(tiga) di atas, diberikan kepada:
a. PPDN yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dengan
alasan medis, dibuktikan dengan surat keterangan yang dikeluarkan
oleh dokter pada fasilitas kesehatan Pemerintah;
b. Pekerja pada kendaraan pelayanan distribusi logistik dan/atau
barang; serta
c. PPDN dengan keperluan mendesak, meliputi:
1) Pasien dengan kondisi sakit keras yang didampingi 1 (satu)
orang keluarga;
2) Ibu hamil yang didampingi 1 (satu) orang keluarga;
3) Kepentingan persalinan yang didampingi 2 (dua) orang keluarga;
dan
4) Pengantar jenazah non-COVID-19 maksimal 5 (lima) orang.

5. Adapun terkait dengan pelarangan/pembatasan sementara perjalanan


orang lintas kabupaten/kota/provinsi menggunakan moda transportasi
umum bagi anak berusia di bawah 12 tahun, dikecualikan bagi PPDN
berusia di bawah 12 tahun yang melakukan perjalanan untuk keperluan:
a. Pendidikan, olah raga dan kesenian;
b. Mengikuti orang tua pindah; serta
c. Mengikuti orang tua yang melakukan perjalanan dengan keperluan
mendesak, meliputi: keperluan pengobatan, persalinan, kunjungan
duka atau pengantaran jenazah non-COVID-19.

6. Pelaksanaan atas perjalanan orang bagi anak berusia di bawah 12


tahun yang mendapatkan pengecualian sebagaimana dimaksud pada
poin 5 (lima) di atas, wajib dilengkapi dengan surat
keterangan/rekomendasi perjalanan yang dikeluarkan oleh Satuan
Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten/Kota;

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja samanya diucapkan


terima kasih.

a.n. GUBERNUR KEPULAUAN RIAU


PENJABAT SEKRETARIS DAERAH
SELAKU
KETUA HARIAN SATUAN TUGAS,

Ir. LAMIDI, M.M


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP.19620626 199003 1 008

TEMBUSAN, disampaikan kepada Yth.:


1. Gubernur Kepulauan Riau (sebagai Laporan);
2. Wakil Gubernur Kepulauan Riau (sebagai Laporan).
Lampiran I
Nomor : 617/SET-STC19/X/2021
Tanggal : 6 Oktober 2021

DAFTAR PENERIMA SURAT

A. Kota Tanjungpinang
1. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Tanjungpinang;
2. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjungpinang;
3. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Tanjunginang;
4. Pimpinan PT. Pelindo I (Persero) Cabang Tanjungpinang;
5. Pimpinan PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara RHF/Tanjungpinang;
6. Ketua DPC INSA Tanjungpinang;
7. Ketua DPC Perla Tanjungpinang;
8. Pimpinan PT. Pelni Cabang Tanjungpinang.

B. Kota Batam
1. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batam;
2. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam;
3. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus Batam;
4. Direktur Badan Usaha Bandar Udara Hang Nadim BP Batam;
5. Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam;
6. Ketua DPP INSA Batam;
7. Ketua DPC Perla Batam;
8. Pimpinan PT. Pelni Cabang Batam;
9. Pimpinan PT. ASDP Ferry Batam;
10. Pimpinan PT. Jembatan Nusantara Batam.

C. Kabupaten Karimun
1. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Karimun;
2. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Balai
Karimun;
3. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Balai Karimun;
4. Pimpinan PT. Pelindo I (Persero) Cabang Tanjung Balai Karimun;
5. Pimpinan PT. Pelni Cabang Tanjung Balai Karimun.

D. Kabupaten Bintan
1. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bintan;
2. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Kijang;
3. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I Tanjung Uban.

E. Kabupaten Lingga
1. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Lingga;
2. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Dabo Singkep;
3. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Senayang.
F. Kabupaten Anambas
1. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kepulauan Anambas;
2. Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Tarempa.

G. Kabupaten Natuna
1. Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Natuna.

a.n. GUBERNUR KEPULAUAN RIAU


PENJABAT SEKRETARIS DAERAH
SELAKU
KETUA HARIAN SATUAN TUGAS,

Ir. LAMIDI, M.M


Pembina Utama Madya (IV/d)
NIP.19620626 199003 1 008
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
Tanjungpinang, 4 Oktober 2021
Kepada
Yth. Bupati dan Wali Kota
se-Provinsi Kepulauan Riau
di -
TEMPAT

SURAT EDARAN
Nomor: 611/SET-STC19/X/2021

TENTANG
PERPANJANGAN KETENTUAN PERJALANAN ORANG DALAM NEGERI DAN
INTERNASIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MODA TRANSPORTASI UMUM
DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Berdasarkan:
1. Surat Edaran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI selaku
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 17 Tahun 2021 tentang
Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19);
2. Surat Edaran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI selaku
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 18 Tahun 2021 tentang
Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19);
3. Addendum Surat Edaran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
RI selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 17 Tahun
2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
4. Addendum Surat Edaran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
RI selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 18 Tahun
2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional Pada Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19);
5. Surat Edaran Menteri Perhubungan RI Nomor 59 Tahun 2021 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi
Laut pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); serta
6. Surat Edaran Menteri Perhubungan RI Nomor 62 Tahun 2021 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri dengan Transportasi
Udara pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Memperhatikan:
1. Penurunan potensi penyebaran COVID-19 serta penurunan levelisasi
COVID-19 daerah Provinsi Kepulauan Riau menjadi Level/Tingkat 1;
2. Dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan kegiatan mobilitas
masyarakat yang sehat dan aman dari penyebaran COVID-19 guna
percepatan pemulihan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau; dan
3. Kondisi geografis Provinsi Kepulauan Riau sebagai wilayah perbatasan,
terdepan dan terluar, serta merupakan pintu masuk negara Indonesia
menyebabkan diperlukannya pengaturan khusus terkait ketentuan
perjalanan orang dalam negeri dan internasional dengan menggunakan
moda transportasi umum di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Memberlakukan Surat Edaran Gubernur Kepulauan Riau, dengan ketentuan


sebagai berikut:
1. Kepada seluruh pihak agar dapat melaksanakan segala ketentuan yang
berlaku dalam rangka pencegahan, penanganan dan penghentian
penyebaran COVID-19 di Provinsi Kepulauan Riau secara konsisten serta
bertanggungjawab.
2. Setiap Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) dan Pelaku Perjalanan
Internasional (PPI) di wilayah Provinsi Kepulauan Riau bertanggungjawab
atas kesehatannya masing-masing, tunduk dan patuh pada peraturan dan
ketentuan yang berlaku, serta diwajibkan untuk:
a. Selalu menggunakan masker secara benar, menjaga jarak dan
menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun
menggunakan air mengalir/handsanitizer; dan
b. Tidak diperkenankan untuk makan dan minum bagi PPDN dan PPI yang
menggunakan moda transportasi umum dengan durasi perjalanan
kurang dari 2 (dua) jam, dikecualikan pada individu yang wajib
mengonsumsi obat dalam rangka pengobatan yang apabila tidak
dilakukan akan berdampak bagi kesehatan dan keselamatan orang
tersebut.
3. Ketentuan bagi PPDN yang melaksanakan perjalanan antar kabupaten/kota
dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau, sebagai berikut:
a. Menggunakan Moda Transportasi Laut atau kapal penyeberangan
(RoRo);
1) Melengkapi diri dengan kartu/sertifikat vaksin COVID-19;
2) Bagi PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis 2
(penuh) tidak perlu melampirkan surat keterangan hasil negatif RT-
PCR/Rapid Test Antigen sebagai syarat melakukan perjalanan;
3) Bagi PPDN yang baru mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis
pertama wajib melengkapi diri dengan surat keterangan hasil negatif
tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal
3x24 jam atau hasil negatif Rapid Test Antigen yang sampelnya
diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam sebelum
keberangkatan;
4) Wajib melaksanakan pengecekan suhu tubuh sebelum
melaksanakan perjalanan, serta bagi calon PPDN yang memiliki
suhu tubuh di atas 38oC dan/atau memiliki gejala suspek COVID-
19 tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan;
5) Tertib saat akan memasuki dan meninggalkan moda transportasi
dan selama berada di kawasan pelabuhan, guna menjaga jarak serta
menghindari terciptanya kerumunan; dan
6) Mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka pengisian
riwayat perjalanan dan validasi kartu/sertifikat vaksin COVID-19
sebagai syarat melakukan perjalanan.
b. Menggunakan Moda Transportasi Udara;
1) Melengkapi diri dengan kartu/sertifikat vaksin COVID-19;
2) Bagi PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis 2
(penuh) tidak perlu melampirkan surat keterangan hasil negatif RT-
PCR/Rapid Test Antigen sebagai syarat melakukan perjalanan;
3) Bagi PPDN yang baru mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis
pertama wajib melengkapi diri dengan surat keterangan hasil negatif
tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal
3x24 jam atau hasil negatif Rapid Test Antigen yang sampelnya
diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam sebelum
keberangkatan;
4) Wajib melaksanakan pengecekan suhu tubuh sebelum
melaksanakan perjalanan, serta bagi calon PPDN yang memiliki
suhu tubuh di atas 380C dan/atau memiliki gejala suspek COVID-
19 tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan;
5) Tertib saat akan memasuki dan meninggalkan moda transportasi
dan selama berada di kawasan bandar udara, guna menjaga jarak
serta menghindari terciptanya kerumunan; serta
6) Mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka pengisian
riwayat perjalanan dan validasi kartu/sertifikat vaksin COVID-19
sebagai syarat melakukan perjalanan.

c. Menggunakan Moda Transportasi Darat.


1) Bagi calon PPDN yang memiliki gejala suspek COVID-19 tidak
diperkenankan untuk melakukan perjalanan;
2) Tertib saat akan memasuki dan meninggalkan moda transportasi
dan selama berada di kawasan terminal, guna jaga jarak serta
menghindari terciptanya kerumunan;
3) Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada wilayah aglomerasi
Provinsi Kepulauan Riau dapat mengatur persyaratan perjalanan
yang disesuaikan dengan kebijakan kabupaten/kota masing-
masing.

4. Ketentuan bagi PPDN yang akan memasuki wilayah Provinsi Kepulauan


Riau, sebagai berikut:
a. Menggunakan Moda Transportasi Laut atau Kapal Penyeberangan
(RoRo)
1) Melengkapi diri dengan kartu/sertifikat vaksin COVID-19;
2) Bagi PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis 2
(penuh) tidak perlu melampirkan surat keterangan hasil negatif RT-
PCR/Rapid Test Antigen sebagai syarat melakukan perjalanan;
3) Bagi PPDN yang baru mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis
pertama wajib melengkapi diri dengan surat keterangan hasil negatif
tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal
3x24 jam atau hasil negatif Rapid Test Antigen yang sampelnya
diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam sebelum
keberangkatan;
4) Tidak dalam kondisi sakit dan/atau memiliki gejala suspek COVID-
19; serta
5) Mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka pengisian
riwayat perjalanan dan validasi kartu/sertifikat vaksin COVID-19
sebagai syarat melakukan perjalanan.

b. Menggunakan Moda Transportasi Udara.


1) Melengkapi diri dengan kartu/sertifikat vaksin COVID-19;
2) Bagi PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis 2
(penuh) wajib melengkapi diri dengan surat keterangan hasil negatif
tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal
3x24 jam atau hasil negatif Rapid Test Antigen yang sampelnya
diambil dalam kurun waktu maksimal 2x24 jam sebelum
keberangkatan;
3) Bagi PPDN yang baru mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis
pertama wajib melengkapi diri dengan surat keterangan hasil negatif
tes RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal
3x24 jam sebelum keberangkatan;
4) Tidak dalam kondisi sakit dan/atau memiliki gejala suspek COVID-
19; serta
5) Mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka pengisian
riwayat perjalanan dan validasi vaksin/sertifikat vaksin COVID-19
sebagai syarat perjalanan.

5. Bagi PPDN yang akan keluar dari wilayah Provinsi Kepulauan Riau
diwajibkan sedang tidak dalam kondisi sakit dan/atau memiliki gejala
suspek COVID-19, serta memperhatikan peraturan dan ketentuan
perjalanan orang dalam rangka pencegahan dan penghentian
penyebaran COVID-19 yang berlaku pada wilayah tujuan.

6. Ketentuan tambahan dalam rangka perjalanan orang dalam negeri di


wilayah Provinsi Kepulauan Riau, sebagai berikut:
a. Anak berusia di bawah 12 tahun tidak diperkenankan untuk melakukan
perjalanan lintas Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Kepulauan
Riau atau lintas Provinsi;
b. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dikecualikan bagi
PPDN berusia di bawah 12 tahun yang melakukan perjalanan untuk
keperluan pendidikan, mengikuti orang tua pindah, atau mengikuti
orang tua yang melaksanakan perjalanan dengan keperluan mendesak,
meliputi: keperluan pengobatan, persalinan atau pengantaran jenazah
non-COVID-19;
c. Persyaratan melengkapi diri dengan surat/sertifikat vaksin COVID-19
diwajibkan bagi PPDN berusia di atas 12 tahun, serta dalam hal PPDN
sebagaimana dimaksud tidak/belum divaksin dengan alasan medis,
maka wajib melengkapi diri dengan surat keterangan dari dokter pada
fasilitas kesehatan Pemerintah;
d. Persyaratan melengkapi diri dengan surat/sertifikat vaksin COVID-19
dikecualikan bagi pekerja pada kendaraan pelayanan distribusi logistik
dan/atau barang, serta PPDN dengan keperluan mendesak, meliputi:
pasien dengan kondisi sakit keras yang didampingi 1 (satu) orang
keluarga, ibu hamil yang didampingi 1 (satu) orang keluarga,
kepentingan persalinan yang didampingi 2 (dua) orang keluarga, dan
pengantar jenazah non-COVID-19 maksimal 5 (lima) orang;
e. Persyaratan melengkapi diri dengan hasil negatif RT-PCR dan/atau
Rapid Test Antigen sebagaimana dimaksud pada poin 3 huruf a dan b,
serta poin 4 huruf a dan b, berlaku bagi seluruh PPDN (semua umur),
termasuk bagi awak/kru kapal barang/penumpang/penyeberangan dan
pesawat udara;
f. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten/Kota dan/atau Kantor
Kesehatan Pelabuhan setempat dapat melakukan tes acak (random
check) Rapid Test Antigen kepada PPDN yang menggunakan moda
transportasi umum di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, sesuai dengan
kebijakan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten/Kota
masing-masing;
g. Dalam hal kondisi fasilitas kesehatan/laboratorium pada wilayah
embarkasi/asal PPDN tidak memiliki sarana RT-PCR dan/atau tidak
memiliki sarana Rapid Test Antigen, maka Kantor Kesehatan Pelabuhan
setempat dapat memberikan surat keterangan bagi PPDN yang
menggunakan moda transportasi umum udara/laut agar dapat
melaksanakan pengujian RT-PCR dan/atau Rapid Test Antigen di
bandar udara/pelabuhan pada wilayah debarkasi/tujuan;
h. Operator moda transportasi umum laut wajib melakukan pengaturan
sirkulasi udara, serta membatasi pemenuhan kapasitas penumpang
sebesar 70% kapasitas normal melalui pengaturan tempat duduk sesuai
protokol kesehatan pada saat perjalanan moda transportasi umum laut
yang menjadi tanggungjawabnya;
i. Operator transportasi umum wajib menggunakan aplikasi
PeduliLindungi dalam rangka pemeriksaan dan validasi hasil tes RT-
PCR/Rapid Test Antigen dan kartu/sertifikat vaksin COVID-19 calon
penumpang sewaktu melaksanakan check in/pembelian tiket
keberangkatan;
j. Operator transportasi umum wajib melaksanakan serta mematuhi
ketentuan operasional sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri
Perhubungan; serta
k. Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menindaklanjuti ketentuan pada
Surat Edaran ini melalui penetapan kriteria dan persyaratan terkait
perjalanan dalam negeri yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik kabupaten/kota masing-masing.
7. PPI yang melaksanakan perjalanan internasional masuk ke dalam wilayah
Provinsi Kepulauan Riau merupakan Warga Negara Indonesia (WNI)
dan/atau Warga Negara Asing (WNA) yang telah memenuhi kriteria serta
mendapatkan izin dari Pemerintah, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. PPI berusia dibawah 12 tahun tidak diperkenankan melakukan
perjalanan;
b. Bagi calon PPI yang berada dalam keadaan sakit dan/atau memiliki
gejala suspek COVID-19 tidak diperkenankan untuk melakukan
perjalanan internasional masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Riau;
c. Tertib saat akan memasuki dan meninggalkan moda transportasi dan
selama berada di kawasan pelabuhan/bandar udara, guna jaga jarak
serta menghindari terciptanya kerumunan;
d. Melengkapi diri dengan kartu/sertifikat vaksin COVID-19 (dosis penuh)
atau bagi PPI yang tidak/belum melaksanakan vaksin COVID-19 dengan
alasan medis wajib melengkapi diri dengan Surat Keterangan dari dokter
pada rumah sakit negara asal;
e. Melengkapi diri dengan hasil negatif Tes RT-PCR dari negara asal yang
sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3x24 jam sebelum
keberangkatan guna dilampirkan pada saat pemeriksaan kesehatan;
f. Melaksanakan tes RT-PCR pada saat kedatangan, serta melakukan
karantina selama 8 (delapan) hari pada tempat yang telah disediakan
oleh Pemerintah (bagi WNI), serta dengan biaya mandiri
(hotel/penginapan) bagi WNA, dalam hal PPI WNA merupakan
perwakilan negara asing dan keluarga yang bertugas di Indonesia, maka
karantina mandiri sebagaimana dimaksud dapat dilaksanakan di
kediaman masing-masing;
g. Melaksanakan tes RT-PCR kedua pada hari ke-7 karantina;
h. Bagi PPI yang telah dinyatakan negatif pada pelaksanaan tes RT-PCR
sebagaimana dimaksud pada poin 7 huruf g di atas, diperkenankan
melanjutkan perjalanan, serta bagi PPI yang mendapatkan hasil positif
diwajibkan menjalani karantina lanjutan untuk di tes kembali pada hari
ke-4;
i. Dalam hal PPI WNI atau WNA berusia di bawah 17 tahun tidak dapat
menunjukkan kartu/setifikat vaksin COVID-19 (dosis penuh) pada saat
kedatangan, maka PPI wajib melaksanakan vaksinasi COVID-19 setelah
mendapatkan hasil negatif pada pelaksanaan tes RT-PCR kedua
sebagaimana dimaksud pada poin 7 huruf g di tempat karantina,
sebelum melakukan perjalanan ke tujuan lanjutan, khusus bagi PPI
WNA berusia dibawah 17 tahun;
j. Khusus bagi kru/awak kapal barang yang melakukan perjalanan lintas
negara masuk ke dalam wilayah Provinsi Kepulauan Riau (yang tidak
turun dari kapal ke kawasan pelabuhan) wajib mempedomani ketentuan
sebagaimana diatur pada Surat Edaran Menteri Perhubungan RI Nomor
SE 48 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang dari
Luar Negeri dengan Transportasi Laut pada Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19); serta
k. Mengaktifkan aplikasi PeduliLindungi dalam rangka pengisian riwayat
perjalanan dan validasi kartu/sertifikat vaksin COVID-19 sebagai syarat
perjalanan.
8. Kepada Bupati/Wali Kota agar dapat mendorong Satuan Tugas Penanganan
COVID-19 Kabupaten/Kota untuk:
a. Melakukan sosialisasi secara intens dan masif terhadap ketentuan pada
Surat Edaran ini kepada masyarakat secara luas;
b. Melaksanakan pengendalian perjalanan orang dengan menggunakan
moda transportasi umum yang aman COVID-19 dengan membentuk
Posko Pengamanan Terpadu pada pelabuhan laut, bandar udara, serta
terminal yang menjadi pintu keluar dan masuk dari dan ke wilayah
kabupaten/kota masing-masing; serta
c. Melakukan pendisiplinan serta penegakan hukum penerapan protokol
kesehatan dengan berpedoman pada Peraturan Bupati/Walikota yang
berlaku, serta dalam pelaksanaannya dilakukan bersama unsur TNI-
POLRI.

9. Edaran ini mulai berlaku sejak tanggal 5 Oktober 2021 dan akan dilakukan
penyesuaian berdasarkan hasil evaluasi lebih lanjut sesuai kebutuhan.

10. Dengan berlakunya Edaran ini maka Surat Edaran Gubernur Kepulauan
Riau Nomor 591/SET-STC19/VIII/2021 tentang Perpanjangan Ketentuan
Perjalanan Orang Dalam Negeri dan Internasional dengan Menggunakan
Moda Transportasi Umum Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran COVID-
19 di Provinsi Kepulauan Riau dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya.

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU,

H. ANSAR AHMAD, S.E, M.M

TEMBUSAN, disampaikan Kepada Yth.:


1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI selaku Ketua Komite Kebijakan
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional;
2. Menteri Dalam Negeri RI (sebagai Laporan);
3. Menteri Perhubungan RI;
4. Menteri Kesehatan RI;
5. Kepala BNPB RI selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19;
6. Wakil Gubernur Kepulauan Riau;
7. Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kepulauan Riau.

Anda mungkin juga menyukai