ENDOKRIN)
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS BONDOWOSO
2021
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat serta keruniaNYA semata sehingga tugas mata kuliah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tugas ini disuruh untuk memenuhi mata kuliah KMB
II ASKEP SISTEM ENDOKRIN yang menjadi salah satu mata kuliah yang wajib
Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak
akan dapat disesuaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada.
1. Ibu Yuana Dwi Agustin SKM, M. Kes sebagai Ketua Program Studi
imbalan dari Allah SWT, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sangat membangun dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan makalah
ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
REFRENSI .......................................................................................................... 20
LAMPIRAN ......................................................................................................... 21
iii
BAB I
LANDASAN TEORI
jumlah berlebih atau kortikosteroid yang berkaitan, dan hormone androgen serta
yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis) menempati sekitar 80% kasus endrogen
sindrom cushing. Penyakit cushing paling sering terjadi pada usia antara20 dan 40
tinggi di dalam tubuh. Kortisol berperan dalam berbagai fungsi tubuh, misalnya
dalam pengaturan tekanan darah, respon tubuh terhadap stress, dan metabolisme
Cushing dari luar tubuh yaitu sindroma chusing latrogenik yaitu akibat konsumsi
obat kortikosteroid (seperti prednison) dosis tinggi dalam waktu lama. Obat ini
kortisol di dalam tubuh yang berlebihan. Hal ini terjadi akibat produksi yang
berlebihan pada salah satu atau kedua kelenjar adrenal, atau produksi hormon
1
ACTH (hormon yang mengatur produksi kortisol) yang berlebihan dari kelenjar
1. Hiperplasia adrenal yaitu jumlah sel adrenal yang bertambah. Sekitar 70-
2. Tumor kelenjar hipofise, yaitu sebuah tumor jinak dari kelenjar hipofise
Tumor ini bisa jinak atau ganas, dan biasanya ditemukan pada paru-paru
seperti oat cell carcinoma dari paru dan tumor karsinoid dari paru,
akibat adanya tumor jinak pada korteks adrenal (adenoma). Selain itu
2
1.3 Manifestasi Klinis
orang dengan gangguan tersebut memiliki obesitas tubuh bagian atas, wajah bulat,
peningkatan lemak di sekitar leher, dan lengan yang relatif ramping dan kaki.
lambat. Manifestasi klinis yang sering muncul pada penderita cushing syndrome
antara lain :
a. Rambut tipis
b. Moon face
e. Petekie
f. Kuku rusak
i. Striae
j. Osteoporosis
k. Diabetes Melitus
l. Hipertensi
m. Neuropati perifer
3
d. Glukosa darah tinggi
dalam tubuh, seperti yang sudah dijelaskan pada poin etiologi chusing syndrome.
Fungsi metabolik glukokortikoid atau kortisol yang stabil dipengaruhi oleh jumlah
1. Metabolisme Protein
amino ke sel otot dan mungkin juga ke sel ekstrahepatika seperti jaringan
dalam sel. Proses katabolisme protein ini dan proses kortisol memobilisasi
pembuluh darah, dan tulang atau seluruh sel tubuh kecuali yang ada di
4
hati. Oleh karena itu secara klinis dapat ditemukan kondisi kulit yang
2. Metabolisme Karbohidrat
5
Glukosa darah yang meningkat merangsang sekresi insulin. Peningkatan
kadar plasma insulin ini menjadi tidak efektif dalam menjaga glukosa
pemakaian glukosa.
3. Metabolisme Lemak
Jika gliserofosfat tidak ada maka sel lemak akan melepaskan asam lemak.
6
trunkus dengan ekstremitas atas dan bawah yang kurus akibat atropi otot
4. Sistem Kekebalan
bermakna pada jaringan limfoid di seluruh tubuh. Hal ini akan mengurangi
akan berkurang.
primer terhadap anti gen. Gangguan respon imunologik dapat terjadi pada
setiap tingkatan berikut ini yaitu proses pengenalan antigen awal oleh sel-
5. Elektrolit
7
6. Sekresi Lambung
tukak.
7. Fungsi Otak
ini ditandai dengan oleh ketidak stabilan emosional, euforia, insomnia, dan
8. Eritropoesis
kosta, vertebra
c. Arteriografi c. Hiperplasi
d. Scanning d. Tumor
e. Ultrasonografi e. Hiperplasi
8
2.6 Penatalaksanaan Chusing Syndrome
transfenoidal.
kelenjar hipofisis.
a. Osteoporosis
9
c. Hirsutisme
d. Batu ureter
Adenoma hipofisis
ACTH
glukokortikoid
Gangguan
Integritas Kulit
10
BAB II
2.1 Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Keluhan Utama
berat badan.
11
1. Kaji kulit klien terhadap trauma, infeksi, lecet-lecet, memar, dan
edema.
hipokalemi
(buffalo hump)
12
Pada protein menyebabkan anabolik. Pada protein menyebabkan
timbulluka memar.
5. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan
Variabel Hasil
Laboratorium
b. 17-ketosteroid Naik
13
2. Sel Darah a. Eosinofil Turun
b. Neutrofil Naik
c. Darah Naik
d. Urin Turun
3. Glukosa Positif
pada kadar kartisol plasma. Variasi ini biasanya tidak terdapat pada
diberikan pada pukul 11 malam dan kadar kortisol plasma diukur pada
sindrom cushing
14
6. Pemindai CT, USG atau MRI Untuk menentukan lokasi jaringan adrenal
transportasi
berubah
15
2. Perdarahan (5) penurunan mobilitas
4. Anjurkan menghindari
(5) jalan)
berpotensi menyebabkan
cedera
16
3. Gangguan citra tubuh Tujuan : Promosi Citra Tubuh
4. Menyembunyikan bagian
(5)
17
(5) sedih
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kortisol dalam darah meningkat. Faktor pemicu keadaan tersebut ada dua yaitu
faktor luar dan dalam tubuh. Secara umum yang paling sering terjadi yaitu
CRH oleh hipotalamus dan ACTH dari hipofisis sebagai respon umpan balik saat
fungsi tubuh seperti penumpukan lemak pada daerah sentral yang disebut moon
face, tubuh semakin gemuk baik akibat kelebihan volume cairan maupun
3.2 Saran
kekurangan, oleh karena itu kami memohon kritik dan saran sehingga dapat
19
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, Arthur C. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Buku Kedokteran EGC.
20
LAMPIRAN
21
22