Anda di halaman 1dari 5

Raihan Faizal Ali | XI IPS III | 33

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

1. Pengertian APBD

Menurut Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 :

APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang di bahas


dan disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD, serta ditetapkan dengan peraturan
daerah.

APBD merupakan instrument kebijakan yang utama bagi pemerintah da erah.


Anggaran daerah juga digunakan sebagai alat untuk menentukan besar pendapatan
dan pengeluaran.

2. Fungsi APBD

Pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006, APBD memiliki beberapa fungsi, di


antaranya:

a. Fungsi otorisasi

APBD bisa melaksanakan pendapatan dan belanja daerah di tahun


bersangkutan

b. Fungsi perencanaan

APBD menjadi sebuah pedoman bagi manajemen di dalam hal


merencan akan sebuah aktivitas atau kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

c. Fungsi pengawasan

APBD menjadi sebuah pedoman untuk bisa menilai apakah aktivitas


penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

d. Fungsi alokasi

APBD diarahkan untuk bisa menciptakan lapangan kerja maupun


mengurangi pengangguran. Serta meningkatkan efesiensi serta efektivitas
perekonomian.

e. Fungsi distribusi

APBD harus memperhatikan pada rasa keadilan serta kepatutan.

f. Fungsi stabilitasi
APBD menjadi alat untuk memelihara dan mengupay akan
keseimbangan fundamental perekonomian pada suatu daerah.

3. Tujuan APBD

APBD disusun sebagai pedoman pemerintah daerah dalam mengatur


penerimaan serta belanja. Berikut beberapa tujuan APBD, di antaranya:

a. Membantu pemerintah daerah mencapai tujuan fiskal.

b. Meningkatkan pengaturan atau juga kordinasi tiap bagian yan g berada di


lingkungan pemerintah daerah.

c. Menciptakan efisiensi terhadap penyediaan barang dan jasa. 4. Menciptakan


prioritas belanja pemerintah daerah.

4. Sumber-sumber Penerimaan Daerah

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 157, sumber


pendapatan maupun juga penerimaan daerah terdiri dari :

A. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

PAD yang dimaksud terbagi menjadi empat kelompok pendapatan, di antara nya:

i. Pajak Daerah terdiri dari pajak hotel, restoran, hiburan, reklame, penerang an
jalan, pengambilan bahan galian golongan C dan parkir.

ii. Retribusi daerah

iii. Hasil pengelolaan kekayaan yang dimiliki daerah. Dipisahkan menjadi tig a
bagian, yaitu bagian laba atas penyertaan modal pada BUMD, bagian la ba
atas penyertaan modal pada perusahaan BUMN, dan bagian laba pen yertaan
modal pada perusahaan swasta.

iv. PAD lainnya yang sah berasal dari lain-lain milik Pemda. Misalnya hasil pe
njualan aset daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga,
penerimaan atas tuntutan ganti rugi daerah, dan lainnya.

B. Dana bagi hasil

Menurut PP No 55 Tahun 2005 Pasal 19 Ayat 1, dana bagi hasil (DBH) terdiri
atas pajak dan sumber daya alam. DBH pajak meli puti Pajak Bumi dan Bangunan
(PBB), Bagian Perolehan Hak ata s Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak
Penghasilan. Sedang kan DBH sumber daya alam meliputi kehutanan, pertambangan
umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas, dan pertambangan
panas bumi.
Besaran DBH sebagai berikut:

a. Besaran dana bagi hasil penerimaan negara dari PBB dengan imbangan 10
persen untuk daerah.

b. Besaran dana bagi hasil penerimaan negara dari BPHTB dengan imbangan 20
persen untuk pemerintah dan 80 persen untuk daerah.

c. Besaran dana bagi hasil pajak penghasilan dibagikan kepada daerah sebesar 20
persen.

d. Dana bagi hasil dari sumber daya alam ditetapkan masing masing seusai
peraturan perundang-undangan.

C. Dana alokasi umum

Dana alokasi umum (DAU) merupakan dana yang berasal dari APBN,
dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan ke uangan antar daerah untuk
membiayai kebutuhan pengeluaran nya dalam rangka pelaksanaa desentralisasi.

Cara menghitung DAU sesuai ketentuannya sebagai berikut:

a. DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 25 persen dari peneri maan dalam negeri


yang ditetapkan dalam APBN.

b. DAU untuk daerah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan masing-masing 10


persen dan 90 persen dari dana alokasi umum.

c. DAU untuk suatu daerah kabupaten atau kota tertentu ditet apkan berdasarkan
perkalian jumlah dana alokasi umum unt uk daerah kabupaten atau kota yang
ditetapkan APBN den gan porsi daerah kabupaten atau kota.

d. Porsi daerah kabupaten atau kota sebagaiman dimaksud di atas merupakan


proporsi bobot daerah kabupaten atau kota di seluruh Indonesia,

e. DAU suatu daerah ditentukan atas besar kecilnya celah fiska DI suatu daerah,
yang merupakan selisih antara kebutuhan d aerah dan potensi daerah.

D. Dana alokasi khusus

Menurut UU No 33 Tahun 2004, dana alokasi khusus (DAK) ada lah dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokas ikan kepada daerah tertentu.

Tujuan DAK untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan


urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

Kegiatan khusus tersebut adalah:

1. Kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan dengan alokasi umum.


2. Kebutuhan yang merupakan komitmen atau prioritas nasional.

5. Jenis-jenis Belanja Daerah

a. Belanja Tidak Langsung

- Belanja Pegawai

- Belanja Bunga

- Belanja Subsidi

- Belanja Hibah

- Belanja Bantuan Sosial

- Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pem erintah


Desa dan Partai Politik

b. Belanja Langsung

- Belanja Pegawai

- Belanja Barang dan Jasa

- Belanja Modal

c. Pembiayaan

Tergantung kondisi APBD yang deficit atau surplus (Penerimaan -


Belanja). Jika APBD mengalai defisit, maka pemerintah harus membayar
kekurangan biaya tersebut. Sedangkan jika terjadi surplus, maka pemerintah akan
menerima kembali dana lebih tersebut.

6. Mekanisme Penyusunan APBD

Mirip dengan APBN, alur penyusunan APBD adalah sebagai berikut:

a. Pemerintah daerah menyusun RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan


Belanja Daerah).
b. Pemerintah daerah akan mengajukan RAPBD tersebut kepada DRPD untu k
dirapatkan apakan RAPBD tersebut disetujui atau tidak
c. Jika DPRD memutuskan untuk menyetujui RAPBD, maka RAPBD akan disahkan
menjadi APBD.
7. Pengaruh APBD Terhadap Perekonomian

Pengaruh APBD terhadap perekonomian antara lain :

a. APBD dapat digunakan pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan serta


memperbaiki perekonomian masyarakat daerah.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi.
c. Rasa percaya masyarakat akan semakin meningkat jika APBD mampu
meningkatkan pertumbuhan ekonomi
d. Memperluas kesempatan kerja masyarakat daerah
e. Meningkatkan jumlah investasi masyarakat daerah dan nasional atas potensi
daerah tersebut sehingga perekonomian daerah tersebut akan lebih meningkat lagi.

Anda mungkin juga menyukai