APBD Jawa Tengah

Katalog: 7203005.
33
. id
go
.
ps
g .b
en
STATISTIK KEUANGAN
at
//j
PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

s:
tp
SE JAWA TENGAH 2017-2019

ht
BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI JAWA TENGAH
ht
tp
s:
//j
at
en
g.b
ps.
go
.id
STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN
KABUPATEN/KOTA SE JAWA TENGAH 2017-2019
ISSN : 2407-344X
Katalog : 7203005.33
No. Publikasi : 33540.1910
Ukuran Buku : 18,2 cm x 25,7 cm
Jumlah Halaman : xii + 102 halaman
id
o.
Naskah:
g
Bidang Statistik Distribusi
s.
bp
g.
en
Gambar Kulit:
Bidang Statistik Distribusi
at
//j
s:
tp
ht
Diterbitkan oleh:
© Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah
Dicetak oleh :
CV. Surya Lestari
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan

sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Jawa Tengah
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.g
o.
id
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...…..………...……….…. iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..…………….….………… v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….………..………….……… . vi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….………………………….……… vii
I. PENDAHULUAN …………………………………………………..…………….….…………. 3
1.1. Latar Belakang ………………………………………………..…...……….….…………. 3
1.2. Tujuan ………………………………………………………….....………….…………….. 4
id
o.
1.3 Ruang Lingkup ………………………………………………......……………...…………. 4
g
II. KONSEP dan DEFINISI ……………………………………………………………..…………. 5
s.
2.1. Anggaran/Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah …...……………….…………. 5
bp
2.1.1. Pendapatan Daerah ………………………………………………..……………. 5
g.
2.1.2. Belanja Daerah ………………………………………………………………..…. 8

en
2.2. Anggaran/Realisasi Pembiayaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota …………. 12

at
2.2.1. Penerimaan Pembiayaan Daerah ……………………...…………………….. 12

//j
2.2.2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah ……………………………….…………... 13

s:
III. ULASAN RINGKAS …………………………………………………………..………………. 15

tp
ht
3.1. Penerimaan Daerah ………………...…………………………….....…………………. 16

3.1.1. Pendapatan Asli Daerah ………………………...…………..………………... 17
3.1.2. Dana Perimbangan …………………………..……………....………….…….... 18
3.1.3. Lain-lain Pendapatan yang Sah …………………….……...…………….….... 19
3.1.4. Penerimaan Pembiayaan Daerah …………………… …...…………….……. 20
3.2. Belanja Daerah ……………………..…………………………….....…………………. 20
3.2.1. Belanja Tidak Langsung …………………………..……….………………….. 21
3.2.2. Belanja Langsung ……………..……………..……………………………….. 23
3.2.3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah ..……………………………………......... 24
LAMPIRAN …………………..…………………………………………..…………………….……... 27
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 v

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Penerimaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten / Kota Se
Jawa Tengah Menurut Jenis Penerimaan (dalam trilyun Rp), 2018-2019 16
Tabel 2 Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten /
Kota Se Jawa Tengah Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp),
2018-2019 17
Tabel 3 Dana Perimbangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten /Kota
Se Jawa Tengah Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp), 2018-
2019 19
id
Tabel 4 Pengeluaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten / Kota Se
o.
Jawa Tengah Menurut Jenis Pengeluaran (dalam trilyun Rp), 2018-2019 21
g
Tabel 5 Belanja Tidak Langsung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
s.
/ Kota Se Jawa Tengah Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp),
bp
2018-2019 22
g.
Tabel 6 Belanja Tidak Langsung Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten
en
/ Kota Se Jawa Tengah Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp),

at
2018-2019 24
//j
s:
tp
ht
vi Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Realisasi Penerimaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Menurut
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ……………................ 29
Lampiran 2 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 – 2019 …………................. 30
Lampiran 3 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten/Kota Se Provinsi Jawa
Tengah Menurut Jenis Penerimaan(dalamr ibuan Rp), 2017 - 2019 …… 31
Lampiran 4 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten/Kota Seluruh Provinsi
id
Jawa Tengah Menurut Jenis Pengeluaran (dalam ibuan Rp), 2017 –
o.
2019 ....................................................................................................... 32
g
Lampiran 5 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Cilacap Menurut
s.
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ……………………..... 33
bp
Lampiran 6 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Cilacap Menurut
g.
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ………….................. 34

en
Lampiran 7 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Banyumas Menurut

at
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 …….....................… 35

//j
s:
Lampiran 8 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Banyumas Menurut

tp
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ….....................……. 36

ht
Lampiran 9 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Menurut

Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 …….....................… 37
Lampiran 10 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Purbalingga Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ………………........... 38
Lampiran 11 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Menurut
Lampiran 12 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 …............................. 40
Lampiran 13 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Kebumen Menurut
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………….................... 41
Lampiran 14 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kebumen Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ….......................… 42
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 vii
Halaman
Lampiran 15 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Purworejo Menurut
Lampiran 16 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Purworejo Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ………………........... 44
Lampiran 17 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Wonosobo Menurut
Lampiran 18 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 …………….............. 46
Lampiran 19 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Magelang Menurut
id
o.
Lampiran 20 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Magelang Menurut
g
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………............... 48
Lampiran 21 s.
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Boyolali Menurut
bp
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………............. 49
g.
Lampiran 22 Realisasi PengeluaranP emerintah Kabupaten Boyolali Menurut Jenis

en
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………......................... 50

at
Lampiran 23 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Klaten Menurut Jenis

//j
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………...........………………. 51

s:
tp
Lampiran 24 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Klaten Menurut Jenis

ht
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………...........…………… 52

Lampiran 25 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo Menurut
Lampiran 26 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……….................... 54
Lampiran 27 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Wonogiri Menurut
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………................. 55
Lampiran 28 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Wonogiri Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………............ 56
Lampiran 29 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Karanganyar Menurut
viii Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019
Halaman
Lampiran 30 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Karanganyar Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ….............................. 58
Lampiran 31 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Sragen Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………….......................... 59
Lampiran 32 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Sragen Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …....................…… 60
Lampiran 33 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Grobogan Menurut
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …….....................… 61
Lampiran 34 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Grobogan Menurut Jenis
id
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………......................... 62
o.
Lampiran 35 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Blora Menurut Jenis
g
s.
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………..........………… 63
bp
Lampiran 36 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Blora Menurut Jenis
g.
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………….............… 64

en
Lampiran 37 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Rembang Menurut

at
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………............. 65

//j
Lampiran 38 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Rembang Menurut

s:
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………............ 66

tp
Lampiran 39 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pati Menurut Jenis

ht
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........………. 67

Lampiran 40 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Pati Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………...........…………… 68
Lampiran 41 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Kudus Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………...........………… 69
Lampiran 42 Realisas Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kudus Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………………...........…… 70
Lampiran 43 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Jepara Menurut Jenis
Lampiran 44 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Jepara Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………………...........…… 72
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 ix

Halaman
Lampiran 45 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Demak Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………………….............. 73
Lampiran 46 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Demak Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………………...........… 74
Lampiran 47 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Semarang Menurut
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………….……............ 75
Lampiran 48 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Semarang Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………............... 76
Lampiran 49 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Temanggung Menurut
id
Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …….………................ 77
o.
Lampiran 50 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Temanggung Menurut
g
s.
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …….......................... 78
bp
Lampiran 51 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Kendal Menurut Jenis
g.
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........………. 79

en
Lampiran 52 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kendal Menurut Jenis

at
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........……… 80

//j
Lampiran 53 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Batang Menurut Jenis

s:
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........……….

tp
81
ht
Lampiran 54 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Batang Menurut Jenis

Lampiran 55 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pekalongan Menurut
Lampiran 56 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Pekalongan Menurut
Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………................... 84
Lampiran 57 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pemalang Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …….………....................… 85
Lampiran 58 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Pemalang Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …….………....................… 86
Lampiran 59 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Tegal Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………………...........… 87
x Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019

Halaman
Lampiran 60 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Tegal Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………...........………… 88
Lampiran 61 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Brebes Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........……… 89
Lampiran 62 Realisas Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Brebes Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........……… 90
Lampiran 63 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Magelang Menurut Jenis
Lampiran 64 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Magelang Menurut Jenis
id
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………………...........… 92
o.
Lampiran 65 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Surakarta Menurut Jenis
g
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………...........………………
s. 93
bp
Lampiran 66 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Sukrakarta Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........………
g.
94
en
Lampiran 67 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Salatiga Menurut Jenis

at
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………..……………............. 95

//j
Lampiran 68 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Salatiga Menurut Jenis

s:
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………..…...........… 96

tp
Lampiran 69 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Semarang Menurut Jenis

ht
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………………........... 97

Lampiran 70 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Semarang Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………................................ 98
Lampiran 71 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Pekalongan Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........……… 99
Lampiran 72 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Pekalongan Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………...........…………… 100
Lampiran 73 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Tegal Menurut Jenis
Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………………............... 101
Lampiran 74 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Tegal Menurut Jenis
Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………………….............. 102
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 xi

id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht
xii Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berlakunya Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang

kemudian direvisi menjadi UU No.32 Tahun 2004 dan UU No.23 Tahun 2014 serta UU No.25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah di Indonesia telah
membawa konsekuensi terjadinya perubahan dalam sistem penyelenggaraan pemerintah di
daerah. Kondisi tersebut ditandai dengan semakin banyaknya kewenangan daerah yang dimiliki
dan kebijakaan pemerintah pusat dalam desentralisasi fiskal yang makin dibatasi. Diharapkan
id
dengan adanya kewenangan tersebut daerah otonom dapat memperoleh sumber pembiayaan
o.
dalam melaksanakan otonominya. Untuk itu pemerintah daerah dituntut dapat mengelola
g
kewenangannya dalam meningkatkan pendapatan asli daerah.
s.
bp
Peran Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan daerah harus terus
ditingkatkan, selaras dengan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan untuk lebih
g.
en
mewujudkan otonomi daerah yang lebih nyata dan bertanggung jawab. Pembangunan daerah
harus dilaksanakan secara terpadu dan serasi oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
at
//j
serta secara bersama-sama mewujudkan keharmonisan dan keseimbangan pembangunan

s:
nasional, mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

tp
Salah satu usaha untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan berbagai upaya
ht
perbaikan dan penyempurnaan dalam bidang keuangan daerah, melalui pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Sesuai dengan ketentuan yang tercantum didalam pasal 64 ayat (3) Undang-undang
Nomor 5 Tahun 1974, Tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah bahwa perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus ditetapkan dengan peraturan daerah
sehingga merupakan kewajiban yang harus dibuat setiap akhir pelaksanaan APBD.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah program kerja yang akan
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam tahun
anggaran yang bersangkutan, dan telah ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan
DPRD, yaitu dari Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) menjadi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dituangkan dalam Peraturan Daerah.
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 3

1.2. TUJUAN
Dalam rangka keperluan analisis dan pengambilan keputusan maupun untuk

memenuhi kelengkapan informasi tentang Keuangan Negara dalam berbagai keperluan maka
alasan untuk mengumpulkan data statistik tentang keuangan daerah menjadi makin diperlukan,
antara lain :
1. Sebagai bahan dalam penyusunan neraca ekonomi baik di tingkat daerah

maupun di tingkat nasional seperti pendapatan regional/nasional, tabel input-
output, dan neraca arus dana.
id
2. Memberi gambaran tentang realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
o.
yang telah dilakukan baik oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
g
3. s.
Untuk mengetahui potensi dan peran sumber dana dari masing-masing daerah.
bp
4. Sebagai informasi bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
g.
Daerah Kabupaten/Kota untuk menentukan jenis dan besarnya bantuan

en
pembangunan untuk masing-masing daerah di bawahnya.

at
//j
s:
1.3. RUANG LINGKUP

tp
ht
Survei ini dilakukan di lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten/kota Se Jawa

Tengah atau dengan kata lain pencacahan dilakukan secara lengkap di 35 Kabupaten/Kota dan
di Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan data yang dikumpulkan hanya sebatas
mengenai Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota Se-Jawa
Tengah.
4 Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019

II. KONSEP DAN DEFINISI
Konsep dan definisi serta format daftar pertanyaan yang digunakan dalam
pengumpulan data Statistik Keuangan Pemerintah mengacu pada format pelaporan keuangan
berdasarkan Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
2.1. ANGGARAN/REALISASI PENERIMAAN PEMERINTAH DAERAH
2.1.1. PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Daerah terdiri dari :

1. Bagian Pendapatan Asli Daerah
id
2. Dana Perimbangan
o.
3. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
g
Rincian 1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) s.
bp
Adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan
g.
en
peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk

mengumpulkan dana guna keperluan daerah yang bersangkutan dalam
at
//j
membiayai kegiatannya, terdiri dari :

s:
a. Pajak Daerah
tp
ht
Merupakan pungutan yang dilakukan pemerintah daerah

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pajak daerah ini
dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu pajak daerah yang ditetapkan oleh
peraturan daerah dan pajak negara yang pengelolaan dan penggunaannya
diserahkan kepada daerah.
Penerimaan pajak daerah antara lain pajak kendaraan bermotor, bea

balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor,
dan lain-lain.

b. Retribusi Daerah
Adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
c. Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan
Pendapatan yang berupa hasil perusahaan milik daerah dan

hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, terdiri dari bagian
laba Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), bagian laba Lembaga
Keuangan Bank, bagian laba Lembaga Keuangan Non Bank, bagian
id
o.
laba Perusahaan Milik Daerah Lainnya, serta bagian laba atas
g
penyertaan modal/investasi kepada pihak ketiga.
s.
bp
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
g.
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah terdiri dari hasil

en
penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan, penerimaan jasa giro,

at
penerimaan bunga, penerimaan ganti rugi atas kekayaan daerah (TGR),

//j
komisi, potongan dan keuntungan selisih nilai tukar rupiah, denda

s:
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, denda pajak, denda retribusi,

tp
hasil eksekusi atas jaminan, pendapatan dari pengembalian, fasilitas

ht
sosial dan fasilitas umum, Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan

dan pelatihan, pendapatan dari angsuran / cicilan penjualan, dan lain-
lain.
Rincian 2 Dana Perimbangan
Adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan

kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi.

Dana Perimbangan terdiri dari :
a. Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak
a.1. Bagi Hasil Pajak
Bagi hasil pajak adalah bagian daerah yang berasal dari

pendapatan pajak bumi dan bangunan (PBB), pendapatan bea
perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), pajak
penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri, dan PPh Pasal 21 orang pribadi (termasuk PPh
pasal 21), dan lain-lain.
id
a.2. Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
g o.
Pendapatan bagi hasil bukan pajak/sumber daya alam
berasal dari pendapatan s. sumber daya alam kehutanan,
bp
pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi,
g.
pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.

en
b. Dana Alokasi Umum (DAU),

at
//j
Dana Alokasi Umum (DAU) adalah transfer dana dari pemerintah

s:
pusat ke pemerintah daerah yang dimaksudkan untuk menutup kesenjangan

tp
fiskal (fiscal gap) dan pemerataan kemampuan fiskal antar daerah dalam
ht
rangka membantu kemandirian pemerintah daerah menjalankan fungsi dan

tugasnya melayani masyarakat.
c. Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dana alokasi khusus (DAK) adalah dana yang disediakan kepada

daerah untuk memenuhi kebutuhan khusus. Ada tiga kriteria dari kebutuhan
khusus seperti ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku, yaitu:
▪ Kebutuhan tidak dapat diperhitungkan dengan menggunakan rumus

dana alokasi umum.
▪ Kebutuhan merupakan komitmen atau prioritas nasional

▪ Kebutuhan untuk membiayai kegiatan reboisasi dan penghijauan oleh
daerah penghasil.
Dengan demikian DAK pada dasarnya merupakan transfer yang

bersifat spesifik untuk tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan.
Rincian 3 Lain-lain Pendapatan yang Sah
Adalah pendapatan lainnya dari pemerintah pusat dan atau dari

instansi pusat, serta dari daerah lainnya. Lain-lain pendapatan yang sah terdiri
dari pendapatan hibah, dana darurat, dana bagi hasil dari provinsi dan
pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian dan otonomi khusus, dan
bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya.
id
g o.
2.1.2. BELANJA DAERAH s.
bp
Adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
g.
kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.

en
Belanja Daerah terdiri dari :

at
//j
1. Belanja Tak Langsung

s:
2. Belanja Langsung
tp
ht
Rincian 1 Belanja Tak Langsung
Adalah bagian belanja yang dianggarkan tidak terkait langsung dengan

pelaksanaan program.
Belanja tak langsung terdiri dari :
a. Belanja Pegawai Berupa Gaji dan Tunjangan Yang Telah Ditetapkan

Undang-Undang
Adalah belanja kompensasi dalam bentuk gaji dan tunjangan, serta

penghasilan lainnya yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Termasuk disini
uang representasi dan tunjangan pimpinan dan anggota DPRD serta gaji dan
tunjangan kepala daerah dan wakil kepala daerah serta penghasilan dan

penerimaan lainnya yang ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan
dianggarkan dalam belanja pegawai.
b. Belanja Bunga
Adalah belanja yang digunakan untuk menganggarkan pembayaran

bunga utang yang dihitung berdasarkan kewajiban pokok utang (principal
outstanding) berdasarkan perjanjian jangka pendek, jangka menengah dan
jangka panjang.
c. Belanja Subsidi
Adalah belanja yang telah dianggarkan dan digunakan untuk
id
bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu, agar harga
o.
jual produksi barang/ jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat
g
banyak.Tentunya perusahaan/ lembaga tersebut menghasilkan produk atau
s.
bp
jasa untuk pelayanan masyarakat umum.
g.
d. Belanja Hibah
en
Adalah belanja yang telah dianggarkan untuk diberikan kepada pihak

at
//j
lain sebagai hibah dalam bentuk uang, barang dan atau jasa. Hibah dapat
s:
diberikan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah lainnya, pemerintah

tp
desa, perusahaan daerah/BUMN/BUMD, badan/ lembaga/ organisasi

ht
swasta, ataupun kelompok masyarakat/perorangan.
e. Belanja Bantuan Sosial
Adalah belanja yang telah dianggarkan untuk memberikan bantuan

kepada organisasi kemasyarakatan, partai politik dan yang lainnya
bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
f. Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah

Desa
Adalah belanja yang telah dianggarkan sebagai dana bagi hasil yang
bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota, kepada desa,

atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah
lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Belanja bagi hasil ini terdiri dari :
● Belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah provinsi

● Belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah kabupaten/kota
● Belanja bagi hasil pajak daerah kepada pemerintah desa
● Belanja bagi hasil retribusi daerah kepada pemerintah kabupaten/kota
● Belanja bagi hasil retribusi daerah kepada pemerintah desa
g. Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan

Pemerintah Desa
id
o.
Adalah pemberian bantuan yang bersifat umum atau khusus dari
g
pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota, kepada
s.
bp
pemerintah desa, atau pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan
dan atau peningkatan kemampuan keuangan.
g.
en
Bantuan keuangan yang bersifat umum, peruntukkan dan

at
penggunaanya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah /

//j
pemerintah desa penerima bantuan.

s:
Bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukkan dan

tp
ht
pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi

bantuan.
Bantuan keuangan ini terdiri dari :
● Bantuan keuangan kepada pemerintah provinsi

● Bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota
● Bantuan keuangan kepada pemerintah desa
● Bantuan keuangan kepada pemerintah daerah/pemerintah desa lainnya
h. Belanja Tak Terduga
Adalah belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak
diharapkan berulang/terjadi kembali seperti penanggulangan bencana alam
dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk

pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya
yang telah ditutup.
Rincian 2 Belanja Langsung
Adalah bagian belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan

pelaksanaan program.
Belanja langsung terdiri dari :
a. Belanja Pegawai
Adalah pengeluaran untuk honorarium/upah, lembur dan

pengeluaran lain untuk meningkatkan motivasi dan kualitas pegawai dalam
id
melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.
o.
b. Belanja Barang dan Jasa
g
s.
Adalah pengeluaran yang digunakan untuk pembelian/pengadaan
bp
barang yang nilai manfaatnya kurang dari setahun, dan atau pemakaian jasa
g.
dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.

en
Pembelian/pengadaan barang dan jasa yang dimaksud meliputi

at
//j
bahan habis pakai, bahan/material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan

s:
kendaraan bermotor, cetak dan penggandaan, sewa gedung, sewa sarana

tp
mobilitas, sewa alat berat, sewa perlengkapan dan peralatan kantor,

ht
makanan dan minuman, pakaian dinas dan atribut, pakaian kerja, pakaian
khusus hari-hari tertentu, perjalanan dinas, perjalanan pindah tugas,
pemulangan pegawai dan lain-lain belanja barang dan jasa.
c. Belanja Modal
Adalah pengeluaran yang digunakan untuk pembelian/pengadaan

atau pembangunan asset tetap berwujud yang nilai manfaatnya lebih dari
setahun, dan atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan
kegiatan pemerintah daerah.

2.2. ANGGARAN / REALISASI PEMBIAYAAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN /
KOTA
Digunakan untuk mengetahui besaran pembiayaan pemerintah daerah.

Pembiayaan Neto merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dengan
pengeluaran pembiayaan. Jumlah pembiayaan neto harus dapat menutup defisit
anggaran, sebaliknya surplus anggaran akan dialokasikan dalam pengeluaran
pembiayaan, baik untuk pembayaran pokok hutang, maupun untuk investasi atau
pembentukan dana cadangan.
id
2.2.1. PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
o.
Penerimaan pembiayaan daerah terdiri dari:
g
s.
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya
bp
(SiLPA)
g.
en
Adalah bagian penerimaan anggaran yang didapat dari pelampauan

penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan
at
//j
penerimaan lain-lain pendapatan yang sah, pelampauan penerimaan

s:
pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada pihak ketiga sampai

tp
dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan.
ht
2. Pencairan Dana Cadangan
Adalah penerimaan daerah yang diperoleh dari pencairan dana

cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas umum daerah
dalam tahun anggaran berkenaan.
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Adalah semua penjualan aset milik pemerintah daerah yang

dikerjasamakan oleh pihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan modal
pemerintah daerah.

4. Penerimaan Pinjaman Daerah
Adalah semua penerimaan dari pinjaman daerah, termasuk

penerimaan atas penerbitan obligasi daerah yang akan direalisasikan pada
tahun anggaran berkenaan.
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
Adalah semua penerimaan kembali dari pemberian pinjaman kepada

pemerintah pusat, provinsi dan/atau pemerintah daerah lainnya.
6. Penerimaan Piutang Daerah.
Adalah semua penerimaan yang berasal dari pemberian piutang
id
daerah kepada pemerintah yang lebih tinggi maupun lebih rendah serta
o.
swasta.
g
2.2.2. PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH s.
bp
Pengeluaran Pembiayaan Daerah terdiri dari :
g.
en
1. Pembentukan Dana Cadangan

at
Adalah pengeluaran untuk membentuk dana cadangan guna

//j
mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat

s:
tp
sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.

ht
2. Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
Adalah pengeluaran daerah yang dialokasikan pada penyertaan

modal/investasi pemerintah daerah, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang, permanen atau non permanen. Investasi ini dapat berupa
deposito berjangka, pembelian Surat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Saham, Penanaman
Modal pada BUMN/BUMD, pembelian obligasi dan surat utang jangka
panjang.

3. Pembayaran Pokok Utang
Adalah pembayaran kewajiban atas pokok utang yang dihitung

berdasarkan perjanjian pinjaman jangka pendek, menengah dan jangka
panjang.
4. Pemberian Pinjaman Daerah
Adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk pemberian pinjaman

kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau pihak ketiga.
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN
Pos ini digunakan untuk mengetahui pembiayaan neto, yang merupakan selisih antara
id
penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan.
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

III. ULASAN RINGKAS
Pembangunan daerah merupakan bagian integral pembangunan nasional yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di dalamnya terdapat proses interaksi
antara pemerintah dan masyarakat dalam mengelola sumber daya yang tersedia. Interaksi yang
terjadi harus dilaksanakan secara terpadu, efektif dan efisien agar tercapai kemandirian daerah
dan kemajuan yang merata di seluruh wilayah.
Otonomi yang telah berlangsung semenjak tahun 2001 menjadikan pemerintah daerah
semakin dekat berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini menyebabkan pelayanan pemerintah
dapat dilakukan dengan efektif dan efisien karena pemerintah daerah memiliki pemahaman yang
id
lebih baik mengenai kebutuhan dan aspirasi masyarakat daripada pemerintah pusat.
g o.
Melalui otonomi, pemerintah daerah mampu menyelesaikan permasalahan sesuai
s.
dengan karakteristik daerah, serta mengelola daerahnya sesuai kepentingan, kebutuhan dan
bp
prioritas utama masing masing. Selain itu pemerintah daerah dapat memobilisasi sumber daya
g.
secara mandiri dalam upaya mencapai tujuan pembangunan daerah.

en
at
Salah satu wujud pemberian otonomi adalah kemandirian dalam pengelolaan keuangan
//j
daerah. Kemandirian keuangan daerah menjadi penting sebagai salah satu pemacu
s:
pertumbuhan ekonomi daerah. Kontribusi ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan
tp
secara optimal untuk mendorong perekonomian daerah. Peluang ini akan semakin besar jika
ht
pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara transparan, ekonomis, efektif, efisien dan
akuntabel.
Pengelolaan keuangan daerah dituangkan dalam wujud Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD) sebagai bentuk perencanaan pembangunan daerah. Di dalam APBD
tersebut memuat secara rinci program-program yang akan dilaksanakan sekaligus sumber
pembiayaannya. Penyusunan anggaran tersebut harus ditata sedemikian rupa sehingga mampu
meningkatkan kinerja penyelenggaraan daerah yang berorientasi pada optimalisasi pelayanan
publik.
Pembiayaan pembangunan daerah terdiri dari beberapa sumber yaitu Pendapatan Asli
Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Pemerintah daerah harus
mengupayakan agar pendapatan asli daerah mampu untuk mencukupi pembiayaan

pembangunan daerah. Dengan kata lain, pemerintah daerah dipacu untuk meningkatkan
kemampuan seoptimal mungkin dalam mendanai menyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik dengan cara menggali segala sumber dana potensial yang ada di daerah
tersebut.
3.1. PENERIMAAN DAERAH
Penganggaran yang dilakukan pemerintah daerah baik provinsi maupun

kabupaten/kota dalam APBD termuat rincian atas Penerimaan Daerah, Belanja Daerah,
dan Pembiayaan Daerah. Penerimaan Daerah itu sendiri berasal dari Pendapatan Asli
Daerah, Dana Perimbangan, Lain-lain Pendapatan yang Sah dan Pembiayaan Daerah.
Berdasarkan data APBD 2019 penerimaan Provinsi Jawa Tengah
id
o.
sebesar 26,652 trilyun rupiah. Besaran penerimaan APBD 2019 ini disumbang oleh
g
Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 14,112 trilyun rupiah (52,95 persen), Dana
s.
Perimbangan 11,767 trilyun rupiah (44,15 persen), Lain-lain Pendapatan yang Sah
bp
sebesar 87 milyar rupiah (0,33 %) dan Pembiayaan Daerah sebesar 687 milyar rupiah
g.
(2,58 persen).
en
Jika dibandingkan dengan data realisasi APBD 2018, maka besaran penerimaan
at
ini mengalami peningkatan sebesar 1,61 persen, dari 26,231 trilyun rupiah
//j
s:
menjadi 26,652 trilyun rupiah.

tp
Tabel 1.
ht
Penerimaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota

Se Jawa Tengah Menurut Jenis Penerimaan (dalam trilyun Rp), 2018-2019
Provinsi Jawa Kab/Kota Se Jawa

Jenis Penerimaan Tengah Tengah
2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)

A. Pendapatan Daerah 24,702 25,966 75,503 78,715
1. Pendapatan Asli Daerah 13,712 14,112 13,001 13,310
2. Dana Perimbangan 10,934 11,767 45,777 48,002
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 0,057 0,087 16,725 17,403
B. Pembiayaan Daerah 1,529 0,687 7,640 4,224
JUMLAH 26,231 26,652 83,143 82,938

Jumlah penerimaan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah
berdasarkan data APBD 2019 sebesar 82,938 trilyun rupiah. Besarnya penerimaan
seluruh Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah ini disumbang PAD sebesar 13,310 trilyun
rupiah (16,05 persen), Dana Perimbangan 48,002 trilyun rupiah (57,88 persen), Lain-lain
Pendapatan yang Sah sebesar 17,403 trilyun rupiah (20,98 %) dan Pembiayaan Daerah
sebesar 4,224 trilyun rupiah (5,09%).
Jika dibandingkan dengan jumlah penerimaan seluruh Pemerintah

Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah berdasarkan data realisasi APBD 2019, maka besaran
Penerimaan Daerah ini mengalami penurunan sebesar 0,25 persen, dari 83,143 trilyun
rupiah menjadi 82,938 trilyun rupiah.
id
3.1.1. Pendapatan Asli Daerah
g o.
PAD adalah salah satu sumber penerimaan yang harus dioptimalkan
s.
peranannya agar mampu memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Jumlah
bp
dan kenaikan kontribusi PAD yang memadai akan menentukan tingkat kemandirian
g.
pemerintah daerah dalam pembangunan sehingga tidak selalu tergantung bantuan

en
pemerintah pusat.
at
Tabel 2.
//j
Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota

s:
Se Jawa Tengah Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp), 2018-2019

tp
ht
Provinsi Jawa Tengah Kab/Kota Se Jawa

Jenis Penerimaan Tengah
2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pajak Daerah 11,507 11,713 4,924 4,906
2. Retribusi Daerah 0,105 0,126 0,849 1,018
3. Hasil Perusahaan Milik
Daerah & Pengelolaan 0,460 0,513 0,530 0,524
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
4. Lain-lain PAD yang Sah 1,640 1,760 6,698 6,863
JUMLAH 13,712 14,112 13,001 13,310

Pemerintah daerah yang mampu meningkatkan PAD mengindikasikan daerah tersebut
telah mampu memanfaatkan potensi pendapatan secara optimal. Peningkatan PAD
biasanya ditunjang dengan intensifikasi, ekstensifikasi dan diservikasi pada sumber
sumber penerimaan daerah meliputi: Penerimaan Hasil Pajak Daerah, Hasil Retribusi
Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan penerimaan yang
berasal dari Penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah.
Sementara jika memperhatikan komponen PAD APBD 2019 pada penerimaan

Pemerintah Kabupaten/Kota Seluruh Provinsi Jawa Tengah terjadi peningkatan
dibanding 2018 sebesar 2,38 persen dari 13,001 trilyun rupiah menjadi 13,310 trilyun
rupiah.
id
Porsi PAD pada penerimaan Pemerintah Kabupaten/Kota Seluruh Provinsi Jawa
o.
Tengah pada APBD 2019 terbesar disumbang oleh Lain-lain PAD yang Sah
g
s.
sebesar 6,863 trilyun rupiah, diikuti penerimaan Pajak Daerah sebesar 4,906 trilyun
bp
rupiah, Retribusi Daerah sebesar 1,018 trilyun rupiah dan Hasil Perusahaan Milik
g.
Daerah & Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar 524 milyar rupiah
en
3.1.2. Dana Perimbangan

at
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
//j
s:
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

tp
desentralisasi (UU No 3 Tahun 2003). Tujuan diberikannya Dana Perimbangan untuk

ht
membantu mendanai kewenangannya, selain itu juga bertujuan untuk mengurangi

ketimpangan sumber pendanaan antara pemerintah pusat dan daerah serta untuk
mengurangi kesenjangan pendanaan pemerintah antar daerah.
Penerimaan dari Dana Perimbangan ini terdiri dari dua bagian, yaitu i) Dana Bagi
hasil berupa Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Sumber Daya Alam, ii) Dana Alokasi yang
meliputi Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang berasal dari
transfer pemerintah pusat.
Pada 2019 jumlah Dana Perimbangan yang diterima oleh Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah sebesar 11,767 trilyun rupiah. Jumlah ini meningkat 7,62 persen jika
dibandingkan periode sebelumnya sebesar 10,934 trilyun rupiah. Komponen terbesar
Dana Perimbangan Provinsi Jawa Tengah 2019 berasal dari DAK mencapai 61,16

persen atau sebesar 7,196 trilyun rupiah. Sementara dari DAU, sumbangan pada Dana
Perimbangan mencapai 32,14 persen atau sebesar 3,785 trilyun rupiah. Sisanya
disumbang oleh komponen Bagi Hasil baik Bagi Hasil Pajak maupun Bagi Hasil Bukan
Pajak/Sumber daya mencapai 6,68 persen atau sebesar 786 milyar rupiah.
Tabel 3.
Dana Perimbangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota
Se Jawa Tengah Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp), 2018-2019
Kab/Kota Se Jawa
Provinsi Jawa Tengah
Jenis Penerimaan Tengah
2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)
id
1. Bagi Hasil Pajak 0,761 0,766 1,549 1,539
o.
2. Bagi Hasil Bukan Pajak
0,009 0,021 0,119 0,159
g
/Sumber daya Alam
s.
bp
3. Dana Alokasi Umum 3,653 3,785 33,487 34,868
4. Dana Alokasi Khusus 6,512 7,196 10,624 11,435
g.
en
JUMLAH 10,934 11,767 45,777 48,002

at
Porsi Dana Perimbangan yang diterima Pemerintah Kabupaten/Kota Se Jawa

//j
Tengah juga mengalami peningkatan. Pada APBD 2019 Dana Perimbangan yang
s:
diterima sebesar 48,002 trilyun rupiah, meningkat jika dibandingkan realisasi APBD 2018
tp
sebesar 45,777. Komponen terbesar Dana Perimbangan Pemerintah Kabupaten/Kota

ht
Se Provinsi Jawa Tengah berasal dari DAU mencapai 72,64 persen sebesar 34,868
trilyun rupiah. Sementara sumbangan DAK sebesar 23,82 persen sebesar 11,485 trilyun
rupiah.
3.1.3. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Sumber penerimaan Pendapatan Daerah yang memiliki kontribusi terkecil

adalah Lain-lain Pendapatan yang Sah. Jenis Penerimaan ini terdiri atas Pendapatan
Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus. Dana Otonomi Khusus merupakan dana dari APBN yang dialokasikan kepada
daerah yang mengalami bencana nasional, peristiwa luar biasa dan/atau crisis solvability
ditambah bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya.

Dari penerimaan Lain-Lain Pendapatan yang Sah Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah mengalami peningkatan 30 milyar rupiah dari 57 milyar pada 2018 menjadi 87
milyar rupiah pada 2019. Sementara untuk penerimaan Lain-Lain Pendapatan yang Sah
Pemerintah Kabupaten/Kota Seluruh Provinsi Jawa Tengah mengalami kenaikan
dari 16,725 trilyun rupiah pada 2018 menjadi 17,403 trilyun rupiah pada 2019.
3.1.4. Penerimaan Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan Daerah adalah
id
transaksi keuangan untuk menutup defisit anggaran atau untuk memanfaatkan surplus.
g o.
Penerimaan Pembiayaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada APBD 2019
s.
dianggarkan turun dibandingkan dengan realisasi APBD 2018, yaitu dari 1,529 trilyun
bp
rupiah menjadi 687 milyar rupiah, atau turun sebesar 55,08 persen.
g.
en
3.2. BELANJA DAERAH

at
Belanja Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang terdiri atas Belanja Langsung
//j
dan Belanja Tidak Langsung pada APBD 2019 dianggarkan meningkat sebesar 1,61
s:
persen dibanding realisasi tahun sebelumnya. Belanja Tidak Langsung diperkirakan

tp
meningkat dari 18,046 triliun rupiah pada realisasi ABPD 2018 menjadi 18,806 triliun
ht
rupiah pada APBD 2019 atau naik sebesar 4,21 persen. Begitu juga Belanja Langsung
ditargetkan naik dari 6,433 triliun rupiah menjadi 7,827 triliun rupiah atau naik
sebesar 21,67 persen. Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah pada APBD 2019
ini mengalami penurunan yang signifikan yaitu dari 1,753 triliun rupiah pada 2018
menjadi 20 milyar rupiah. Penurunan yang drastis antara realisasi dan anggaran tahun
berikutnya untuk komponen Pembiayaan Daerah selalu berlangsung setiap tahun,
karena anggaran belanja daerah yang tidak terserap akan menjadi sisa lebih anggaran
tahun berjalan, yang dalam konsep masuk ke dalam pengeluaran pembiayaan daerah.
Dilihat dari kontribusinya, Belanja Tidak Langsung memiliki kontribusi terbesar

dalam realisasi APBD 2018 dengan kontribusi sebesar 68,80 persen. Persentasenya
meningkat pada APBD 2019 menjadi sebesar 70,56 persen. Peningkatan ini lebih

dipengaruhi oleh meningkatnya kontribusi pada Belanja Pegawai dan Belanja Hibah.
Sementara kontribusi Belanja Langsung pada 2018 sebesar 24,52 persen, dan pada
APBD 2019 kontribusinya meningkat cukup tinggi menjadi 29,37 persen dengan harapan
bahwa peningkatan Belanja Langsung tersebut dapat memacu aparatur daerah untuk
lebih meningkatkan pelayanan publiknya.
Tabel 4.
Pengeluaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah
Menurut Jenis Pengeluaran (dalam trilyun Rp), 2018-2019

Jenis Pengeluaran Tengah
2018 2019 2018 2019
id
(1) (2) (3) (4) (5)
o.
A. Belanjja Tidak Langsung 18,046 18,806 42,450 46,850
g
B. Belanja Langsung 6,433
s. 7,827 33,708 35,448
bp
C. Pembiayaan Daerah 1,753 0,020 6,985 0,641
g.
JUMLAH 26,231 26,652 83,143 82,938

en
at
//j
Pada APBD 2019 jumlah pengeluaran Pemerintah Kabupaten/Kota Se Provinsi

s:
Jawa Tengah dianggarkan sebesar 82,938 trilyun rupiah turun jika dibandingkan
tp
realisasi APBD 2018 yang sebesar 83,143 trilyun rupiah. Jika memperhatikan komponen
ht
pendukungnya maka belanja tidak langsung meningkat 10,37 persen dari 42,450 trilyun
rupiah meningkat menjadi 46,850. Sementara untuk belanja langsung juga mengalami
peningkatan sebesar 5,16 persen dari 33,708 trilyun menjadi 33,448 trilyun. Komponen
yang menyebabkan penurunan pengeluaran adalah Pembiayaan Daerah, dimana pada
realisasi anggaran 2018 besarannya mencapai 6,985 trilyun rupiah sedangkan pada
anggaran 2019 hanya sebesar 641 milyar rupiah.
3.2.1. Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung adalah kegiatan belanja daerah yang dianggarkan

dan tidak memiliki hubungan apapun secara langsung dengan pelaksanaan program
dan kegiatan. Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Bunga,
Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Belanja

Bantuan Keuangan dan Pengeluaran Tidak Terduga, yang dianggarkan tidak terkait
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Dari sisi Belanja Tidak Langsung APBD 2019 Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah, terlihat bahwa Belanja Pegawai paling besar menyerap pengeluaran daerah,
yaitu sebesar 32,72 persen, atau mengalami kenaikan dibandingkan realisasi tahun
sebelumnya sebesar 31,92 persen. Komponen terbesar setelah belanja pegawai pada
APBD 2018 berturut-turut adalah Belanja Hibah, Belanja Bagi Hasil, dan Belanja
Bantuan Keuangan. Masing-masing kontribusi komponen tersebut terhadap total
pengeluaran adalah 28,54 persen, 27,55 persen dan 11,69 persen. Jenis Belanja Tidak
Langsung lainnya memberikan kontribusi kurang dari 1 persen. Pada APBD 2019,
id
komponen terbesar setelah Belanja Pegawai adalah Belanja Hibah sebesar 28,81
o.
persen dan Belanja Bagi Hasil sebesar 27,15 persen.
g
Tabel 5.
s.
bp
Belanja Tidak Langsung Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah
Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp), 2018-2019
g.

en

at
2018 2019 2018 2019

//j
(1) (2) (3) (4) (5)

s:
1. Belanja Pegawai 5,627 6,021 28,567 30,702

tp
2. Beanja Bunga 0 0 0,007 0,062

ht
3. Belanja Subsidi 0 0 0,002 0,002

4. Belanja Hibah 4,953 5,642 1,155 1,506
5. Belanja Bantuan 0,238 0,048 0,434 0,494
Sosial
6. Belanja Bagi Hasil 4,812 4,589 0,268 0,310
7. Belanja Bantuan 1,952 1,933 11,074 10,965
Keuangan
8. Pengeluaran Tidak 0,001 0,020 0,054 0,116
Terduga
JUMLAH 17,584 18,254 41,520 44,157

Sementara dari sisi Belanja Tidak Langsung APBD 2019 Pemerintah
Kabupaten/Kota Se Provinsi Jawa Tengah, terlihat bahwa Belanja Pegawai paling besar
menyerap pengeluaran daerah, yaitu sebesar 67,81 persen, atau mengalami kenaikan
dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang hanya sebesar 68,46 persen. Komponen
terbesar setelah Belanja Pegawai pada APBD 2018 berturut-turut adalah Belanja
Bantuan Keuangan dan Belanja Hibah. Masing-masing kontribusi komponen tersebut
terhadap total pengeluaran adalah 25,79 persen dan 3,59 persen,sementara itu jenis
belanja tak langsung lainnya kurang dari 1 persen. Pada APBD 2019, setelah Belanja
Pegawai komponen Belanja Tidak Langsung Lainnya adalah Belanja Bantuan Keuangan
sebesar 26,45 persen dan Belanja Hibah sebesar 3,43 persen.
id
3.2.2. Belanja Langsung
o.
Belanja Langsung adalah kegiatan belanja daerah yang dianggarkan dan
g
s.
berhubungan secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah
bp
daerah. Belanja jenis ini, pada umumnya dibagi menjadi Belanja Pegawai, Belanja
g.
Barang dan Jasa, serta Belanja Modal.

en
Pada realisasi pengeluaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terlihat bahwa

at
Belanja Barang dan Jasa menyumbang peranan yang paling besar terhadap total
//j
Belanja Langsung APBD 2018 yaitu sebesar 62,85 persen. Sumbangan Belanja Barang
s:
dan Jasa ini diperkirakan mengalami penurunan pada APBD 2019 menjadi 60,74 persen,
tp
ht
meskipun secara nilai belanja barang dan jasa naik menjadi 4,754 triliun rupiah
dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 4,043 trilyun rupiah. Pada APBD 2019,
setelah Belanja Barang dan Jasa kontribusi terbesar berturut turut adalah Belanja Modal
serta Belanja Pegawai masing-masing sebesar 29,74 persen dan 9,51 persen. Jika
diperhatikan angka nominalnya, seluruh jenis belanja langsung mengalami kenaikan.

Tabel 6.
Belanja Langsung Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah
Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp), 2018-2019

2018 2019 2018 2019
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Belanja Pegawai 0,708 0,744 2,807 3,181
2. Beanja Barang dan 4,043 4,754 16,891 19,012
Jasa
3. Belanja Modal 1,682 2,328 14,010 13,255
JUMLAH 6,433 7,827 33,708 35,448
id
o.
Untuk Belanja Langsung, pengeluaran Pemerintah Kabupaten/Kota seluruh
g
Jawa Tengah 2018, komponen Belanja Barang dan Jasa juga merupakan penyumbang
s.
bp
terbesar. Peranannya terhadap Belanja Langsung pada realisasi anggaran seluruh Jawa
Tengah mencapai 16,891 trilyun rupiah ( 62,85 persen), diikuti Belanja Modal dengan
g.
sumbangan mencapai 14,010 trilyun rupiah (26,14 persen). Untuk Belanja Pegawai
en
memberikan andil 2,807 trilyun rupiah (11,01 persen). Demikian pula terjadi pada
at
APBD 2019 dimana Belanja Barang dan Jasa memberikan porsi terbesar pada Belanja
//j
s:
Langsung mencapai 19,012 trilyun rupiah (60,74 persen) diikuti Belanja Modal
tp
sebesar 13,255 trilyun rupiah (41,02 persen) dan Belanja Pegawai sebesar 3,181 trilyun
ht
rupiah (9,51 persen).
3.2.3. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Pengeluaran Pembiayaan Daerah bersumber dari transfer ke Dana Cadangan,

Penyertaan Modal, Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo, dan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan. Pengeluaran Pembiayaan Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah pada APBD 2019 diperkirakan mengalami penurunan, yaitu dari 1,753
triliun rupiah pada realisasi APBD 2018 menjadi 20 milyar rupiah. Demikian pula dengan
kontribusi Pembiayaan Daerah terhadap pengeluaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
diperkirakan akan menurun dari 6,68 persen menjadi 0,08 persen.
Untuk komponen Pembiayaan Daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota Se

Jawa Tengah APBD 2019 diperkirakan mengalami penurunan, yaitu dari 6,985 triliun

rupiah pada realisasi APBD 2018 menjadi 641 milyar rupiah. Kontribusi Pembiayaan
Daerah terhadap pengeluaran Pemerintah Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah
diperkirakan akan menurun dari 8,40 persen pada realisasi APBD 2018 menjadi 0,77
persen pada APBD 2019.
id
g o.
s.
bp
g.
en
at
//j
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
LAMPIRAN
ht
tp
s:
//j
at
en
g.
bp
s.
go.
id
Lampiran 1
Realisasi Penerimaan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Menurut Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017-2019
Jenis Penerimaan 2017 2018 2019*)
(1) (2) (3) (4)
A. Pendapatan Daerah 23 703 174 631 24 702 318 191 25 965 581 322
1. Pendapatan Asli Daerah 12 547 513 389 13 711 836 038 14 112 159 378
1.1. Pajak Daerah 10 572 698 333 11 507 119 643 11 712 670 654
id
o.
1.2. Retribusi Daerah 107 372 397 104 870 145 126 080 182
.g
1.3. Hasil Perusahaan Milik Daerah & Pengelolaan
ps 371 072 481 459 626 768 513 121 184
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
.b
ng
1.4. Lain-lain PAD yang Sah 1 496 370 178 1 640 219 482 1 760 287 358
a te
//j
2. Dana Perimbangan 11 067 786 491 10 933 776 832 11 766 733 523
s:
834 422 861 760 737 570 765 602 451

tp
2.1. Bagi Hasil Pajak

ht
2.2. Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 13 887 050 8 712 351 20 663 205
2.3. Dana Alokasi Umum 3 652 586 431 3 652 586 431 3 784 512 513
2.4. Dana Alokasi Khusus 6 566 890 149 6 511 740 480 7 195 955 354
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 87 874 751 56 705 321 86 688 421
B. Pembiayaan Daerah 646 575 640 1 528 916 848 686 759 423
Jumlah 24 349 750 271 26 231 235 039 26 652 340 745
*) Data APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Lampiran 2
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Menurut Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017-2019
Jenis Pengeluaran 2017 2018 2019*)
(1) (2) (3) (4)
A. Belanja Tidak Langsung 17 583 623 563 18 046 095 822 18 805 819 699
1. Belanja Pegawai 5 626 847 225 5 760 182 791 6 154 016 100
2. Belanja Bunga 0 0 0
id
o.
3. Belanja Subsidi 0 0 0
.g
4. Belanja Hibah
ps 4 953 383 282 5 150 000 984 5 417 699 400
.b
5. Belanja Bantuan Sosial 238 268 220 41 442 950 48 292 000
ng
te
6. Belanja Bagi Hasil 4 812 323 252 4 971 230 607 5 105 018 278
a
//j
7. Belanja Bantuan Keuangan 1 951 670 634 2 110 119 984 2 057 793 921
s:
8. Pengeluaran Tidak Terduga 1 130 950 13 118 506 23 000 000

tp
ht
B. Belanja Langsung 5 301 089 456 6 432 536 735 7 826 521 046
1. Belanja Pegawai 465 230 525 708 078 472 744 484 024
2. Belanja Barang dan Jasa 3 381 260 847 4 042 705 957 4 754 135 040
3. Belanja Modal 1 454 598 084 1 681 752 306 2 327 901 982
C. Pembiayaan Daerah 1 465 037 252 1 752 602 482 20 000 000
Jumlah 24 349 750 271 26 231 235 039 26 652 340 745
*) Data APBD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Lampiran 3
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten/Kota Se Provinsi Jawa Tengah
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 4 431 194 135 4 924 458 894 4 905 593 100
id
1.2. Retribusi Daerah 793 112 357 848 655 637 1 017 556 158
o.
.g
1.3. Hasil Perusahaan Milik Daerah & Pengelolaan 597 257 240 529 876 315 523 781 131
ps
.b
1.4. Lain-lain PAD yang Sah 8 660 041 571 6 697 708 708 6 862 938 522
ng
te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 1 667 405 326 1 548 621 494 1 539 247 292
s:
tp
ht
2.4. Dana Alokasi Khusus 10 000 489 945 10 623 589 027 11 435 291 521
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah 14 805 243 777 16 724 542 925 17 403 306 239
B. Pembiayaan Daerah 7 911 433 403 7 640 039 182 4 223 621 954
Jumlah 82 460 035 621 83 142 694 041 82 938 404 995
*) Data APBD Kabupaten/Kota
Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2017-2019 31

Lampiran 4
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten/Kota Se Provinsi Jawa Tengah
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 28 526 779 013 29 062 009 711 31 771 074 424
2. Belanja Bunga 6 757 237 15 622 418 32 372 743
id
3. Belanja Subsidi 1 956 909 1 408 592 5 045 889
o.
.g
4. Belanja Hibah 1 154 702 555 1 522 730 768 1 608 696 634
ps
.b
ng
6. Belanja Bagi Hasil 267 806 675 349 906 933 364 455 752
te
7. Belanja Bantuan Keuangan 11 073 676 839 10 946 377 438 12 392 131 774
a
//j
s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 2 663 424 542 2 807 206 775 3 180 666 168
3. Belanja Modal 14 619 340 142 14 009 874 772 13 254 700 736
C. Pembiayaan Daerah 7 957 738 199 6 985 243 953 640 736 970
Jumlah 82 460 035 621 83 142 694 041 82 938 404 995
*) Data APBD Kabupaten/Kota
32 Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 2017-2019

Lampiran 5
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Cilacap
(1) (2) (3) (4)
1. Pendapatan Asli Daerah 645 815 098 497 353 613 500 332 718
1.1. Pajak Daerah 156 393 831 167 335 000 184 474 281
id
o.
.g
ps
.b
1.4. Lain-lain PAD yang Sah 420 920 327 267 800 599 256 884 000
ng
te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 71 132 355 70 533 064 72 049 949
s:
tp
ht
2.4. Dana Alokasi Khusus 440 533 135 458 836 867 490 479 785
B. Pembiayaan Daerah 200 401 177 221 474 493 191 647 254
Jumlah 3 265 399 685 3 270 826 229 3 373 829 959
*) Data APBD Kabupaten Cilacap

Lampiran 6
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Cilacap
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 176 813 539 1 291 959 720 1 255 992 511
id
3. Belanja Subsidi 390 000 400 000 400 000
o.
.g
4. Belanja Hibah 38 575 400 43 843 363 62 305 350
ps
.b
ng

te
7. Belanja Bantuan Keuangan 420 570 987 428 316 894 482 552 346
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 146 094 955 151 147 854 203 181 102
2. Belanja Barang dan Jasa 535 265 296 673 347 480 623 993 131
3. Belanja Modal 648 856 722 632 858 735 682 767 573
C. Pembiayaan Daerah 262 347 066 10 000 000 21 775 000
Jumlah 3 265 399 685 3 270 826 229 3 373 829 959
*) Data APBD Kabupaten Cilacap

Lampiran 7
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Banyumas
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 199 612 331 211 550 292 208 900 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 43 062 875 41 388 138 39 765 304
s:
tp
ht
Jumlah 3 610 994 724 3 654 366 009 3 657 963 727
*) Data APBD Kabupaten Banyumas

Lampiran 8
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Banyumas
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 233 110 646 1 274 582 003 1 429 877 320
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 53 337 723 77 228 833 48 398 270
ps
.b
ng

te
a
//j
8. Pengeluaran Tidak Terduga 1 466 691 130 545 8 000 000

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 29 109 584 22 450 727 28 936 669
3. Belanja Modal 472 485 470 525 416 940 475 273 180
Jumlah 3 610 994 724 3 654 366 009 3 657 963 727
*) Data APBD Kabupaten Banyumas

Lampiran 9
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Purbalingga
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 56 458 638 57 568 783 50 680 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 26 610 178 24 063 527 23 468 804
s:
tp
ht
2.3. Dana Alokasi Umum 881 574 483 881 574 483 918 228 685
Jumlah 2 149 247 852 2 062 928 259 2 109 367 890
*) Data APBD Kabupaten Purbalingga

Lampiran 10
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Purbalingga
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 751 247 662 872 243 222 820 084 497
id
3. Belanja Subsidi 490 129 500 000 500 000
o.
.g
4. Belanja Hibah 18 774 674 26 442 318 21 912 500
ps
.b
ng

te
a
//j
8. Pengeluaran Tidak Terduga 67 856 225 456 2 000 000

s:
tp
ht
B. Belanja Langsung 912 652 521 672 599 031 878 356 858
1. Belanja Pegawai 54 629 874 0 57 157 054
3. Belanja Modal 400 354 580 270 527 629 286 855 716
Jumlah 2 149 247 852 2 062 928 259 2 109 367 890
*) Data APBD Kabupaten Purbalingga

Lampiran 11
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 48 468 199 57 741 373 55 490 000
id
o.
.g
ps
.b
1.4. Lain-lain PAD yang Sah 132 632 697 125975792
ng
208 088 668

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 36 294 722 28 666 870 26 563 518
s:
tp
ht
Jumlah 2 363 699 723 2 246 953 106 2 141 939 825
*) Data APBD Kabupaten Banjarnegara

Lampiran 12
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 811 108 362 812 106 333 851 886 154
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 24 925 945 38 078 085 43 235 380
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 58 756 487 63 708 194 72 792 139
3. Belanja Modal 562 843 386 474 607 689 327 874 669
Jumlah 2 363 699 723 2 246 953 106 2 141 939 825
*) Data APBD Kabupaten Banjarnegara

Lampiran 13
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Kebumen
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 79 479 455 96 775 593 100 086 758
id
o.
.g
ps
.b
ng
319 572 923

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 38 555 873 28 209 494 27 801 248
s:
tp
ht
Jumlah 2 875 505 804 2 865 408 324 2 970 469 393
*) Data APBD Kabupaten Kebumen

Lampiran 14
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kebumen
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 074 305 059 1 094 190 721 1 161 295 504
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 32 773 788 30 763 259 34 764 700
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
B. Belanja Langsung 965 656 948 975 539 649 1 183 485 724
1. Belanja Pegawai 60 199 178 61 887 511 106 605 134
3. Belanja Modal 433 698 056 370 004 377 400 860 346
Jumlah 2 875 505 804 2 865 408 324 2 970 469 393
*) Data APBD Kabupaten Kebumen

Lampiran 15
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Purworejo
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 53 416 617 55 449 342 59 283 352
id
o.
.g
ps
.b
ng
210 872 285

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 30 720 896 30 214 339 16 952 238
s:
tp
ht
Jumlah 2 454 019 486 2 255 674 841 2 215 437 473
*) Data APBD Kabupaten Purworejo

Lampiran 16
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Purworejo
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 832 772 373 888 594 247 878 604 888
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 16 832 917 30 691 695 33 492 741
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 67 195 720 84 120 176 81 257 073
3. Belanja Modal 465 126 656 377 024 969 278 083 609
C. Pembiayaan Daerah 188 877 755 0 0
Jumlah 2 454 019 486 2 255 674 841 2 215 437 473
*) Data APBD Kabupaten Purworejo

Lampiran 17
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Wonosobo
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 38 328 722 41 562 348 37 093 500
id
o.
.g
ps
.b
ng
234 879 639

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 24 874 764 20 295 506 18 672 969
s:
tp
ht
Jumlah 2 007 985 225 2 123 005 390 2 062 714 621
*) Data APBD Kabupaten Wonosobo

Lampiran 18
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Wonosobo
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 689 556 404 693 912 697 751 600 753
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 14 202 400 15 806 635 22 866 300
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 41 224 893 44 012 999 48 642 079
3. Belanja Modal 311 015 810 381 600 660 402 708 523
Jumlah 2 007 985 225 2 123 005 390 2 062 714 621
*) Data APBD Kabupaten Wonosobo

Lampiran 19
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Magelang
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 112 344 030 124 444 073 139 331 510
id
o.
.g
ps
.b
ng
249 966 605

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 44 373 678 35 047 563 33 818 285
s:
tp
ht
Jumlah 2 738 920 009 2 734 632 543 2 681 225 115
*) Data APBD Kabupaten Magelang

Lampiran 20
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Magelang
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 862 787 040 843 116 457 900 637 044
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 38 032 365 55 322 665 65 877 835
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 82 845 345 82 077 962 113 682 956
3. Belanja Modal 503 401 568 501 727 375 397 807 556
Jumlah 2 738 920 009 2 734 632 543 2 681 225 115
*) Data APBD Kabupaten Magelang

Lampiran 21
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Boyolali
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 103 389 100 134 430 549 115 500 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
254 733 119

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 43 660 920 41 487 198 42 701 325
s:
tp
ht
Jumlah 2 329 840 181 2 392 095 005 2 386 198 364
*) Data APBD Kabupaten Boyolali

Lampiran 22
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Boyolali
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 879 658 460 876 421 273 937 251 370
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 31 007 100 34 486 830 39 989 135
ps
.b
ng

te
a
//j
8. Pengeluaran Tidak Terduga 828 824 913 2 000 000

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 71 341 746 64 021 493 57 423 165
3. Belanja Modal 420 147 949 498 972 084 490 791 349
Jumlah 2 329 840 181 2 392 095 005 2 386 198 364
*) Data APBD Kabupaten Boyolali

Lampiran 23
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Klaten
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 105 307 698 115 301 500 118 325 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
243 801 784

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 49 507 654 46 855 792 39 714 796
s:
tp
ht
Jumlah 2 956 483 629 3 001 117 685 2 821 535 643
*) Data APBD Kabupaten Klaten

Lampiran 24
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Klaten
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 032 184 119 1 175 845 078 1 207 287 059
id
3. Belanja Subsidi 0 0 2 000 000
o.
.g
4. Belanja Hibah 48 124 970 55 105 525 46 946 850
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 60 119 848 84 875 127 85 274 159
3. Belanja Modal 365 199 198 467 379 672 320 524 429
Jumlah 2 956 483 629 3 001 117 685 2 821 535 643
*) Data APBD Kabupaten Klaten

Lampiran 25
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 221 901 158 235 894 523 144 556 309
id
o.
.g
ps
.b
ng
204 830 467

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 31 783 428 25 167 028 26 525 639
s:
tp
2.2. Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam 1 344 689 1 340 170 0
ht
Jumlah 2 443 424 991 2 522 799 190 2 264 736 997
*) Data APBD Kabupaten Sukoharjo

Lampiran 26
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Sukoharjo
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 801 795 143 816 026 582 905 655 789
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 25 907 256 33 963 567 28 432 749
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 38 577 719 40 916 479 48 620 343
3. Belanja Modal 250 940 426 388 468 318 455 713 010
Jumlah 2 443 424 991 2 522 799 190 2 264 736 997
*) Data APBD Kabupaten Sukoharjo

Lampiran 27
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Wonogiri
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 46 909 993 54 709 784 47 430 140
id
o.
.g
ps
.b
ng
252 461 949

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 32 630 660 26 228 414 26 180 087
s:
tp
ht
Jumlah 2 533 571 009 2 495 839 702 2 427 485 896
*) Data APBD Kabupaten Wonogiri

Lampiran 28
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Wonogiri
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 005 408 810 1 000 968 134 1 097 800 566
id
3. Belanja Subsidi 24 880 8 592 411 804
o.
.g
4. Belanja Hibah 15 170 200 15 134 708 20 226 745
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 117 108 241 140 156 809 143 133 417
3. Belanja Modal 503 215 279 406 899 652 422 270 988
Jumlah 2 533 571 009 2 495 839 702 2 427 485 896
*) Data APBDKabupaten Wonogiri

Lampiran 29
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Karanganyar
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 150 746 369 167 176 622 144 550 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
229 287 376

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 37 862 671 37 190 832 36 299 572
s:
tp
ht
2.3. Dana Alokasi Umum 978 664 650 978 664 650 1 013 422 549
Jumlah 2 267 508 229 2 301 066 989 2 323 588 178
*) Data APBD Kabupaten Karanganyar

Lampiran 30
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Karanganyar
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 882 871 075 880 448 147 1 015 579 441
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 76 030 958 86 881 514 57 134 000
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 23 057 672 30 142 180 7 042 743
3. Belanja Modal 271 970 440 261 936 024 337 957 169
Jumlah 2 267 508 229 2 301 066 989 2 323 588 178
*) Data APBD Kabupaten Karanganyar

Lampiran 31
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Sragen
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 82 767 723 85 863 439 85 025 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
292 720 731

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 25 917 380 19 056 875 19 281 348
s:
tp
ht
Jumlah 2 393 856 680 2 536 004 330 2 246 652 896
*) Data APBD Kabupaten Sragen

Lampiran 32
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Sragen
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 909 177 403 887 672 613 1 133 546 300
2. Belanja Bunga 0 1 599 944 12 000 000
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 40 836 398 57 262 561 44 798 600
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 92 740 733 90 768 720 68 387 157
3. Belanja Modal 349 519 743 428 218 853 175 037 789
Jumlah 2 393 856 680 2 536 004 330 2 246 652 896
*) Data APBD Kabupaten Sragen

Lampiran 33
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Grobogan
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 70 776 442 77 019 507 69 450 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
328 013 480

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 37 093 617 29 550 114 31 065 963
s:
tp
ht
Jumlah 2 724 196 340 2 575 624 568 2 575 738 158
*) Data APBD Kabupaten Grobogan

Lampiran 34
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Grobogan
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 866 636 879 861 568 377 955 542 666
2. Belanja Bunga 2 879 142 11 559 670 8 500 000
id
3. Belanja Subsidi 503 500 500 000 0
o.
.g
4. Belanja Hibah 37 240 300 37 912 329 49 055 150
ps
.b
ng

te
a
//j
8. Pengeluaran Tidak Terduga 0 0 4 649 082

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 78 277 143 86 210 128 92 645 631
3. Belanja Modal 603 353 905 423 425 389 367 294 596
Jumlah 2 724 196 340 2 575 624 568 2 575 738 158
*) Data APBD Kabupaten Grobogan

Lampiran 35
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Blora
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 48 450 528 53 816 735 52 846 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
201 731 432

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 83 336 483 98 847 734 111 813 374
s:
tp
ht
Jumlah 2 057 569 590 2 184 262 784 2 268 029 317
*) Data APBD Kabupaten Blora

Lampiran 36
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Blora
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 801 280 402 792 631 624 844 359 274
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 21 284 317 35 541 525 28 075 400
ps
5. Belanja Bantuan Sosial 868 948 1 436 500 4 529 000
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 97 325 050 114 782 921 125 334 823
3. Belanja Modal 420 864 557 499 439 779 482 658 968
Jumlah 2 057 569 590 2 184 262 784 2 268 029 317
*) Data APBD Kabupaten Blora

Lampiran 37
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Rembang
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 59 734 947 100 438 353 96 850 500
id
o.
.g
ps
.b
ng
228 371 516

te
2. Dana Perimbangan 927 645 131 1 071 215 247 1 086 414 856
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 43 527 051 38 804 729 45 024 122
s:
tp
ht
Jumlah 1 954 478 076 1 912 072 520 1 834 376 719
*) Data APBD Kabupaten Rembang

Lampiran 38
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Rembang
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 622 547 261 648 104 051 693 272 542
2. Belanja Bunga 0 1 468 870 1 131 632
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 46 450 880 55 764 388 48 064 900
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 174 582 051 177 564 307 179 311 949
3. Belanja Modal 353 770 714 309 448 506 193 557 010
Jumlah 1 954 478 076 1 912 072 520 1 834 376 719
*) Data APBD Kabupaten Rembang

Lampiran 39
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pati
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 73 677 157 82 553 070 73 688 465
id
o.
.g
ps
.b
ng
321 044 803

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 38 419 936 31 768 284 30 329 427
s:
tp
ht
Jumlah 2 926 635 091 3 034 364 266 2 845 928 583
*) Data APBD Kabupaten Pati

Lampiran 40
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Pati
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 018 241 694 1 009 513 539 1 139 932 215
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 30 254 842 44 362 678 39 012 733
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 30 060 823 38 446 625 26 896 245
3. Belanja Modal 448 942 339 423 052 096 282 108 342
Jumlah 2 926 635 091 3 034 364 266 2 845 928 583
*) Data APBD Kabupaten Pati

Lampiran 41
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Kudus
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 103 927 599 114 155 439 108 384 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
224 576 817

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 244 716 548 234 319 737 229 828 210
s:
tp
ht
2.4. Dana Alokasi Khusus 257 168 272 239 054 267 0
Jumlah 2 165 286 082 2 135 380 847 1 814 797 414
*) Data APBD Kabupaten Kudus

Lampiran 42
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kudus
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 767 403 150 783 615 107 698 439 886
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 50 701 785 54 557 133 175 268 120
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 42 710 464 42 286 521 45 359 950
3. Belanja Modal 500 780 773 377 578 292 243 192 370
C. Pembiayaan Daerah 158 287 939 177 679 195 0
Jumlah 2 165 286 082 2 135 380 847 1 814 797 414
*) Data APBD Kabupaten Kudus

Lampiran 43
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Jepara
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 87 396 253 104 945 233 111 720 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
210 307 754

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 40 961 044 32 112 527 34 525 563
s:
tp
ht
2.3. Dana Alokasi Umum 982 800 016 984 914 974 1 031 869 835
Jumlah 2 394 848 154 2 422 830 633 2 346 891 419
*) Data APBD Kabupaten Jepara

Lampiran 44
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Jepara
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 825 240 330 816 319 754 938 968 847
id
3. Belanja Subsidi 0 0 234 085
o.
.g
4. Belanja Hibah 50 205 864 51 616 300 60 104 650
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
B. Belanja Langsung 1 012 842 368 1 062 788 455 879 437 636
1. Belanja Pegawai 36 309 439 32 751 777 40 963 322
3. Belanja Modal 404 345 728 397 783 042 236 848 166
Jumlah 2 394 848 154 2 422 830 633 2 346 891 419
*) Data APBD Kabupaten Jepara

Lampiran 45
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Demak
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 128 974 164 138 652 749 134 650 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
144 389 796

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 30 788 297 21 641 358 21 208 066
s:
tp
ht
Jumlah 2 127 827 629 2 267 871 580 2 389 587 681
*) Data APBD Kabupaten Demak

Lampiran 46
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Demak
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 721 147 838 722 431 041 811 408 833
2. Belanja Bunga 0 33 454 2 301 291
id
3. Belanja Subsidi 0 0 1 500 000
o.
.g
4. Belanja Hibah 21 136 626 36 408 186 58 594 594
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 115 627 512 124 792 720 146 703 305
3. Belanja Modal 457 258 577 414 681 322 445 092 738
Jumlah 2 127 827 629 2 267 871 580 2 389 587 681
*) Data APBD Kabupaten Demak

Lampiran 47
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Semarang
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 168 523 226 152 256 801 141 838 640
id
o.
.g
ps
.b
ng
194 966 299

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 42 773 224 38 914 342 40 035 794
s:
tp
ht
Jumlah 2 287 457 579 2 357 905 961 2 280 310 100
*) Data APBD Kabupaten Semarang

Lampiran 48
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Semarang
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 822 474 965 832 032 782 917 275 539
2. Belanja Bunga 0 0 459 891
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 36 909 125 49 481 435 37 852 700
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 51 667 558 61 149 909 105 135 152
3. Belanja Modal 346 459 249 405 051 442 291 821 739
Jumlah 2 287 457 579 2 357 905 961 2 280 310 100
*) Data APBD Kabupaten Semarang

Lampiran 49
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Temanggung
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 38 291 278 40 401 375 38 176 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
239 725 513

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 23 406 804 48 686 790 46 307 038
s:
tp
ht
Jumlah 1 902 481 151 1 818 460 590 1 925 778 255
*) Data APBD Kabupaten Temanggung

Lampiran 50
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Temanggung
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 642 534 721 648 743 167 727 717 449
2. Belanja Bunga 3 541 451 727 484 0
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 50 894 632 64 113 369 55 021 600
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 69 192 283 80 088 354 106 033 106
3. Belanja Modal 313 434 853 185 771 794 240 474 631
Jumlah 1 902 481 151 1 818 460 590 1 925 778 255
*) Data APBD Kabupaten Temanggung

Lampiran 51
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Kendal
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 109 391 830 119 981 744 163 698 650
id
o.
.g
ps
.b
ng
243 019 145

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 51 055 003 45 888 096 46 675 407
s:
tp
ht
Jumlah 2 344 630 645 2 373 391 424 2 452 990 278
*) Data APBD Kabupaten Kendal

Lampiran 52
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kendal
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 877 058 120 875 649 933 1 001 412 417
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 20 873 727 37 536 295 51 609 800
ps
5. Belanja Bantuan Sosial 0 4 515 000 3 150 000
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 112 223 252 54 896 953 75 327 491
3. Belanja Modal 321 438 759 284 991 421 273 689 194
Jumlah 2 344 630 645 2 373 391 424 2 452 990 278
*) Data APBD Kabupaten Kendal

Lampiran 53
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Batang
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 65 998 670 74 195 502 74 517 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
126 789 154

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 32 802 562 34 648 925 37 297 506
s:
tp
ht
Jumlah 1 669 850 566 1 799 480 130 1 826 466 359
*) Data APBD Kabupaten Batang

Lampiran 54
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Batang
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 643 438 667 638 098 456 694 826 521
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 40 535 028 57 936 485 61 594 410
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 80 913 739 97 716 037 82 235 744
3. Belanja Modal 163 667 905 163 392 580 211 896 340
Jumlah 1 669 850 566 1 799 480 130 1 826 466 359
*) Data APBD Kabupaten Batang

Lampiran 55
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pekalongan
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 47 296 813 65 416 345 64 087 780
id
o.
.g
ps
.b
ng
242 006 900

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 28 192 251 24 810 199 24 595 205
s:
tp
ht
Jumlah 2 272 114 708 2 331 601 405 2 427 318 279
*) Data APBD Kabupaten Pekalongan

Lampiran 56
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Pekalongan
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 781 574 332 778 188 653 840 993 806
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 22 733 814 27 168 517 30 198 432
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 134 608 135 160 110 163 196 031 531
3. Belanja Modal 336 815 994 431 412 970 494 513 022
Jumlah 2 272 114 708 2 331 601 405 2 427 318 279
*) Data APBD Kabupaten Pekalongan

Lampiran 57
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pemalang
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 64 270 887 76 107 420 67 355 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
318 266 140

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 32 090 565 28 384 769 28 861 740
s:
tp
ht
Jumlah 2 519 780 578 2 658 866 791 2 687 855 793
*) Data APBD Kabupaten Pemalang

Lampiran 58
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Pemalang
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 936 372 394 929 536 880 1 010 425 837
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 22 684 800 27 141 800 51 945 400
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 138 955 145 145 864 055 146 146 687
3. Belanja Modal 336 088 970 291 381 937 438 591 080
Jumlah 2 519 780 578 2 658 866 791 2 687 855 793
*) Data APBD Kabupaten Pemalang

Lampiran 59
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Tegal
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 96 425 288 107 035 473 104 828 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
233 583 612

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 36 248 002 27 840 610 23 662 575
s:
tp
ht
Jumlah 2 583 870 631 2 644 342 782 2 871 763 483
*) Data APBD Kabupaten Tegal

Lampiran 60
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Tegal
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 969 159 817 999 962 632 1 064 067 239
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 46 171 466 92 525 896 35 157 800
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
B. Belanja Langsung 1 017 104 079 825 047 708 1 229 295 636
1. Belanja Pegawai 93 030 486 89 054 159 120 880 947
3. Belanja Modal 437 758 903 417 983 022 481 781 153
Jumlah 2 583 870 631 2 644 342 782 2 871 763 483
*) Data APBD Kabupaten Tegal

Lampiran 61
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Brebes
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 81 398 484 95 716 265 100 364 100
id
o.
.g
ps
.b
ng
412 626 437

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 34 566 420 28 692 252 31 200 613
s:
tp
ht
Jumlah 2 949 813 932 3 019 061 801 3 266 315 618
*) Data APBD Kabupaten Brebes

Lampiran 62
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Brebes
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 018 361 256 1 012 025 233 1 117 310 214
2. Belanja Bunga 0 0 7 837 500
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 27 577 199 42 729 060 49 225 700
ps
.b
ng

te
a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 69 821 739 59 499 455 69 496 417
3. Belanja Modal 593 490 573 527 158 455 615 095 002
Jumlah 2 949 813 932 3 019 061 801 3 266 315 618
*) Data APBD Kabupaten Brebes

Lampiran 63
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Magelang
(1) (2) (3) (4)
A. Pendapatan Daerah 909 525 863 908 089 486 911 966 581
1.1. Pajak Daerah 31 206 960 34 283 039 32 500 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
188 396 328

te
2. Dana Perimbangan 553 115 008 570 455 641 590 290 453
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 25 341 079 23 082 924 22 215 789
s:
tp
ht
Jumlah 1 074 568 603 1 092 817 321 1 031 966 581
*) Data APBD Kota Magelang

Lampiran 64
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Magelang
(1) (2) (3) (4)
A. Belanja Tidak Langsung 284 176 958 280 174 190 333 615 691
1. Belanja Pegawai 270 261 944 262 442 805 307 867 090
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 8 297 156 10 447 285 16 490 370
ps
.b
ng
6. Belanja Bagi Hasil 0 0 0

te
7. Belanja Bantuan Keuangan 560 702 660 702 560 703

a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 51 500 833 55 417 296 65 633 709
3. Belanja Modal 233 070 956 237 422 914 244 792 920
C. Pembiayaan Daerah 195 160 422 155 471 575 0
Jumlah 1 074 568 603 1 092 817 321 1 031 966 581
*) Data APBD Kota Magelang

Lampiran 65
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Surakarta
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 288 421 243 339 929 156 343 000 001
id
o.
.g
ps
.b
ng
157 521 067

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 49 485 193 46 173 155 44 922 222
s:
tp
ht
Jumlah 2 034 646 875 2 105 363 418 2 073 125 019
*) Data APBD Kota Surakarta

Lampiran 66
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Surakarta
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 660 749 236 650 785 943 772 783 418
2. Belanja Bunga 336 644 232 996 142 429
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 55 468 337 64 500 976 64 086 500
ps
.b
ng

te
7. Belanja Bantuan Keuangan 859 901 1 030 901 859 902

a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 43 998 645 57 247 377 21 145 648
3. Belanja Modal 469 587 240 523 770 318 553 086 970
Jumlah 2 034 646 875 2 105 363 418 2 073 125 019
*) Data APBD Kota Surakarta

Lampiran 67
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Salatiga
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 49 698 269 55 520 176 48 579 400
id
o.
.g
ps
.b
ng
148 119 976

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 24 113 963 23 076 287 22 787 037
s:
tp
ht
Jumlah 1 146 473 973 1 181 793 047 961 291 338
*) Data APBD Kota Salatiga

Lampiran 68
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kota Salatiga
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 324 197 828 347 280 147 380 555 987
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 9 363 600 12 347 600 13 150 488
ps
.b
ng

te

a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 55 048 187 61 222 579 84 989 892
3. Belanja Modal 217 847 988 222 021 982 173 153 196
Jumlah 1 146 473 973 1 181 793 047 961 291 338
*) Data APBD Kota Salatiga

Lampiran 69
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Semarang
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 1 231 515 124 1 331 817 746 1 438 081 250
id
o.
.g
ps
.b
ng
446 134 836

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 176 494 029 167 389 858 170 101 260
s:
tp
ht
Jumlah 4 782 714 421 4 687 029 027 5 148 427 774
*) Data APBD Kota Semarang

Lampiran 70
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Semarang
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 1 333 771 945 1 364 214 020 1 728 042 731
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 50 294 267 81 899 002 69 795 460
ps
.b
ng
6. Belanja Bagi Hasil 0 1 129 616 0

te

a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 141 111 367 167 846 908 132 214 755
3. Belanja Modal 1 275 359 089 1 228 459 434 1 215 227 032
Jumlah 4 782 714 421 4 687 029 027 5 148 427 774
*) Data APBD Kota Semarang

Lampiran 71
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Pekalongan
(1) (2) (3) (4)
1.1. Pajak Daerah 61 252 653 70 561 334 72 702 000
id
o.
.g
ps
.b
ng
110 674 728

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 26 992 328 25 352 861 23 739 490
s:
tp
ht
Jumlah 1 012 635 662 983 838 182 1 035 456 228
*) Data APBD Kota Pekalongan

Lampiran 72
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Pekalongan
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 299 430 339 306 471 304 349 225 028
id
3. Belanja Subsidi 548 400 0 0
o.
.g
4. Belanja Hibah 17 528 812 22 446 204 31 168 500
ps
.b
ng

te

a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 20 539 546 46 060 061 88 824 173
3. Belanja Modal 220 686 789 146 382 591 175 705 278
Jumlah 1 012 635 662 983 838 182 1 035 456 228
*) Data APBD Kota Pekalongan
Lampiran 73
Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Tegal
(1) (2) (3) (4)
A. Pendapatan Daerah 1 024 765 938 987 244 236 1 043 670 057
1.1. Pajak Daerah 69 042 456 83 852 211 77 550 464
id
o.
.g
ps
.b
ng
203 222 678

te
a
//j
2.1. Bagi Hasil Pajak 28 012 873 24 231 303 23 255 809
s:
tp
ht
Jumlah 1 137 698 108 1 093 617 362 1 190 844 622
*) Data APBD Kota Tegal
Lampiran 74
Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Tegal
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Pegawai 382 099 800 374 307 036 429 547 689
id
o.
.g
4. Belanja Hibah 13 563 884 15 282 747 12 842 772
ps
5. Belanja Bantuan Sosial 165 000 215 000 350 000
.b
ng

te

a
//j

s:
tp
ht
1. Belanja Pegawai 82 919 150 93 912 239 107 220 501
3. Belanja Modal 205 540 998 113 622 509 139 595 083
Jumlah 1 137 698 108 1 093 617 362 1 190 844 622

APBD Jawa Tengah

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

APBD Jawa Tengah

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Katalog: 7203005.

PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

SE JAWA TENGAH 2017-2019

BADAN PUSAT STATISTIK

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...…..………...……….…. iii

2.1.2. Belanja Daerah ………………………………………………………………..…. 8

2.2. Anggaran/Realisasi Pembiayaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota …………. 12

2.2.1. Penerimaan Pembiayaan Daerah ……………………...…………………….. 12

2.2.2. Pengeluaran Pembiayaan Daerah ……………………………….…………... 13

III. ULASAN RINGKAS …………………………………………………………..………………. 15

3.1. Penerimaan Daerah ………………...…………………………….....…………………. 16

Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 v

/ Kota Se Jawa Tengah Menurut Komponen Penyusunnya (dalam trilyun Rp),

vi Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019

Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ………….................. 34

Lampiran 7 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Banyumas Menurut

Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 …….....................… 35

Lampiran 8 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Banyumas Menurut

Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017 - 2019 ….....................……. 36

Lampiran 9 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Purbalingga Menurut

Lampiran 22 Realisasi PengeluaranP emerintah Kabupaten Boyolali Menurut Jenis

Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ……………......................... 50

Lampiran 23 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Klaten Menurut Jenis

Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………...........………………. 51

Lampiran 24 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Klaten Menurut Jenis

Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 …………...........…………… 52

Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………….............… 64

Lampiran 37 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Rembang Menurut

Jenis Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………............. 65

Lampiran 38 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Rembang Menurut

Jenis Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………............ 66

Lampiran 39 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Pati Menurut Jenis

Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........………. 67

Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 ix

Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........………. 79

Lampiran 52 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Kendal Menurut Jenis

Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........……… 80

Lampiran 53 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kabupaten Batang Menurut Jenis

Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………...........……….

Lampiran 54 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kabupaten Batang Menurut Jenis

x Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019

Lampiran 67 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Salatiga Menurut Jenis

Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………..……………............. 95

Lampiran 68 Realisasi Pengeluaran Pemerintah Kota Salatiga Menurut Jenis

Pengeluaran (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………..…...........… 96

Lampiran 69 Realisasi Penerimaan Pemerintah Kota Semarang Menurut Jenis

Penerimaan (dalam ribuan Rp), 2017- 2019 ………………………........... 97

Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 xi

1.1. LATAR BELAKANG

Berlakunya Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang

serta secara bersama-sama mewujudkan keharmonisan dan keseimbangan pembangunan

nasional, mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019 3

Dalam rangka keperluan analisis dan pengambilan keputusan maupun untuk

1. Sebagai bahan dalam penyusunan neraca ekonomi baik di tingkat daerah

Daerah Kabupaten/Kota untuk menentukan jenis dan besarnya bantuan

pembangunan untuk masing-masing daerah di bawahnya.

1.3. RUANG LINGKUP

Survei ini dilakukan di lingkup pemerintah provinsi dan kabupaten/kota Se Jawa

4 Statistik Keuangan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota Se Jawa Tengah 2017-2019

2.1. ANGGARAN/REALISASI PENERIMAAN PEMERINTAH DAERAH

2.1.1. PENDAPATAN DAERAH

Pendapatan Daerah terdiri dari :